Anda di halaman 1dari 8

Pengukuran Resiko

Mata Kuliah : Manajemen Resiko

Oleh : Kelompok 5
1. Zaki muhammad siregar ( 198320254 )
2. Fachrurrozi ( 198320279 )
3. Ilham Nugraha ( 198320281 )
4. Muhammad Afif Raihan (198320287)
5. Henry Picasso Purba (198320255)
6. Aliffia Putri (198320106)
7. Anindyta Fadillah Putri (198320065)
8. Muhammad Tri Wahyudi (198320257)
9. Adi iswanto (198320280)

PRODI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MEDAN AREA

2021
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar belakang

Dalam kehidupan sehari hari kita sering mendengar kata ‘Resiko’ dan sudah biasa dipakai dakam
percakapan sehari hari oleh kebanyakan orang. Resiko merupakan bagian dari kehidupan kerja
individual maupun organisasi. Berbagai macam resiko, seperti resiko kebakaran, tertabrak
kendaraan lain di jalan, resiko terkena banjir dimusim hujan dan sebagainya, dapat menyebabkan
kita menanggung kerugian jika resiko resiko tersebut tidak kita antisipasi dari awal. Resiko
dikaitkan dengan kemungkinan kejadian atau keadaan yang dapat mengancam pencapaian tujuan
dan sasaran organisasi. Sebagaimana kita pahami dan sepakati bersama bahwa tujuan perusahaan
adalah membangun dan memperluas keuntungan kompetitif organisasi.

Resiko berhubungan dengan ketidakpastian ini terjadi karena kurang atau tidak tersedianya
cukup informasi tentang apa yang akan terjadi. Sesuatu yang tidak pasti (uncertain) dapat
merugikan atau mengunungkan. Dalam beberapa tahun terakhir , manajemen resiko menjadi
trend utama baik dalam perbincangan, praktik, maupun pelatihan kerja. Hal ini secara konkret
menunjukkan pentingnya manajemen resiko dalam bisnis pada masa kini.

Setelah kita mengidentifikasi resiko maka tindakan selanjutnya adalah megukur resiko. Dengan
mengukur resiko kita bisa mengetahui seberapa besar resiko iu. Hal ini penting, karena sebelum
kita menentukan sikap untuk mengendalikan resiko terlebih dahulu kita mengetahui kadar resiko
tersebut.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian pengukuran resiko?

2. Dimensi apa aja yang diukur?

3. Bagaimana cara pengukuran resiko?

4. Konsep probabilitas dalam pengukuran kerugian potensial?

4. Apa manfaat pengukuran resiko?


BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pengukuran Resiko

Pengukuran resiko adalah usaha untuk mengetahui besar/kecilnya resiko yang akan terjadi. Hal
ini dilakukan untuk melihat tinggi rendahnya resiko yang dihadapi perusahaan, kemudian bisa
melihat dampak dari resiko terhadap kinerja perusahaan sekaligus bisa melakukan prioritisasi
resiko, resiko yang mana yang paling relevan.

Pengukuran resiko merupakan tahap lanjutan setelah pengidentifikasian resiko. Hal ini dilakukan
untuk menentukan relatif pentingnya resiko, untuk memperoleh informasi yang akan menolong
untuk menetapkan kombinasi peralatan manajemen resiko yang cocok untuk menanganinya.

2.2. Dimensi (bagian) yang harus diukur:


1. Frekuensi atau jumlah kejadian yang akan terjadi

Besarnya kemungkinan kejadian artinya berapa besar kemungkinan suatu peril (Suatu peristiwa
(event) yang kejadiannya menimbulkan LOSS atau penyebab langsung kerugian) yang dapat
menimbulkan risiko dapat terjadi dalam suatu periode.

2. Keparahan dari kerugian

Besarnya kerugian bila suatu risiko terjadi, artinya berapa besar kerugian yang diderita bila suatu
risiko terjadi. Jadi dalam hal ini tingkat kegawatan (reverity) atau keparahan dari kerugian-
kerugian tersebut, sampai seberapa besar pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan, terutama
kondisi finansialnya. Dari hasil pengukuran yang mencakup dua dimensi (bagian) tersebut paling
tidak diketahui:

Dari hasil pengukuran yang mencakup dua dimensi tersebut paling tidak diketahui:

1.Nilai rata-rata dari kerugian selama suatu periode anggaran.


2.Variasi nilai kerugian dari satu periode anggaran ke periode anggaran yang lain naik-
turunnya nilai kerugian dari waktu ke waktu.
3.Dampak keseluruhan dari kerugian-kerugian tersebut, terutama kerugian yang
ditanggung sendiri (diretensi), jadi tidak hanya nilai rupiahnya saja.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan dimensi pengukuran tersebut,
antara lain:

1.Orang umumnya memandang bahwa dimensi kegawatan dari suatu kerugian potensial
lebih penting dari pada frekuensinya.

2.Dalam menentukan kegawatan dari suatu kerugian potensial seorang Manajer Risiko
harus secara cermat memperhitungkan semua tipe kerugian yang dapat terjadi, terutama
dalam kaitannya dengan pengaruhnya terhadap situasi finansial perusahaan.

3.Dalam pengukuran kerugian Manajer Risiko juga harus memperhatikan orang, harta
kekayaan atau exposures yang lain, yang tidak terkena peril.

4.Kadang-kadang akibat akhir dari peril terhadap kondisi finansial perusahaan lebih
parah dari pada yang diperhitungkan, antara lain akibat tidak diketahuinya atau tidak
diperhitungkannya kerugian-kerugian tidak langsung.

5.Dalam mengestimasi kegawatan dari suatu kerugian penting pula diperhatikan jangka
waktu dari suatu kerugian, di samping nilai rupiahnya

2.3. Jenis Pengukuran Resiko

1. Pengukuran Kegawatan Kerugian


 Kemungkinan kerugian maksimum dari setiap peril (Suatu peristiwa (event) yang
kejadiannya menimbulkan LOSS atau penyebab langsung kerugian).
 Keseluruhan (aggregat) kerugian maksimum setiap tahunnya

2. Pengukuran Frekuensi Kerugian


Yang perlu diperhatikan yaitu :
 Beberapa jenis kerugian yang dapat menimpa suatu objek.
 Beberapa jenis objek yang dapat terkena suatu jenis kerugian.

2.4. Konsep Probabilitas

Pengukuran kerugian baik dari dimensi frekuensi dan kegawatan berhubungan dengan
kemungkinan (probabilitas) dari kerugian potensiil tersebut. Untuk melakukan analisa
terhadap kemungkinan dari suatu kerugian potensiil perlu memahami prinsip dasar teori
probabilitas.

Probabilitas adalah kesempatan atau kemungkinan terjadinya suatu kejadian/ peristiwa.

a. Konsep “sample space” dan “event”

Sample Space (Set S) merupakan suatu set dari kejadian tertentu yang diamati. Misalnya:
jumlah kecelakaan mobil di wilayah tertentu selama periode tertentu. Suatu Set S bisa terdiri
dari beberapa segmen (sub set) atau event (Set E). misalnya : jumlah kecelakaan mobil di
atas terdiri dari segmen mobil pribadi & mobil penumpang umum.

Untuk menghitung secara cermat probabilitas dari kecelakaan mobil tersebut masing- masing
Set E perlu diberi bobot. Pembobotan tersebut  biasanya  didasarkan pada bukti empiris dari
pengalaman masa lalu. Misalnya: untuk mobil pribadi diberi bobot 2, sedang untuk mobil
penumpang umum diberi bobot 1, maka probabilitas dari kecelakaan mobil tersebut dapat
dihitung dengan rumus:

a. bila tanpa bobot : P (E) = E/S

b. bila dengan bobot : P (E) =

Keterangan :

P (E) = probabilitas terjadinya event.

E = sub set atau event

S = sample space atau set

W = bobot dari masing-masing event

b. Asumsi dalam probabilitas

1. Bahwa kejadian atau event tersebut akan terjadi.

2. Bahwa kejadian-kejadian adalah saling pilah, artinya dua event tersebut (kecelakaan
mobil pribadi dan mobil penumpang umum tidak akan terjadi secara bersamaan.

Asumsi diatas membawa kita pada “hukum penambahan” yang menyatakan bahwa total
probabilitas dari 2 event atau lebih dari masing-masing event yang saling pilah tersebut.
3. Bahwa pemberian bobot pada masing-masing event dalam set adalah positif, sebab
besarnya probabilitas akan berkisar antara event yang pasti terjadi probabilitasnya 1,
sedangkan event yang pasti tidak terjadi probabilitasnya 0.

c. Panafsiran Tentang Probabilitas

Tafsiran yang pertama yaitu timbulnya tafsiran  tentang  probabilitas  1/10.  Penafsiran
tersebut berdasarkan :

1. Misalnya saja gudang. Gudang yang dikatakan sama atau serupa pada kenyataannya tidak
pernah persis serupa. Misalnya walaupun sama tetapi berbeda lokasi, konstruksinya dan
perawatannya.

2. Kondisi bisa berubah peninjauan masa lalu itu menyediakan sebagaian dasar untuk suatu
penafsiran probabilitas kerugian.

Penafsiran yang kedua sangat berfaedah dalam menetapkan tindakan yang diambil berkenaan
dengan exposure tersebut:

1. Peristiwa yang saling pilah ( mutually exclusive event)

Dua peristiwa yang dikatakan saling pilah adalah apabila terjadinya peristiwa yang satu
menyebabkan tidak terjadinya peristiwa yang lainnya

2. Compound event Adalah terjadinya dua atau lebih peristiwa terpisah selama dalam
jangka waktu yang sama.metode untuk menentukan suatu compound outcome tergantung
atas apakah outcomes terpisah itu merupakan peristiwa yang bebas.

3. Peristiwa bersyarat ( conditional outcomes ) Bagaimana jika dua peristiwa yang terpisah
itu tidak bebas maka perhitungan compound probabilitas lebih rumit.

4. Peristiwa yang insklusif, Misalkan kita berhadapan dengan dua atau lebih peristiwa yang
tidak mempounyai hubungan saling pilah dan kita menginginkan mengetahui probabiklitas
terjadinya paling sedikit satuc peristiwa diantara dua peristiwa atau lebih itu. Jika peristiwa
itu lebih dari dua maka proses perhitungannya lebih rumit. Maka dari itu disini akan
disajikan hanya probabilitas bahwa paling sedikit satu dari peristiowa tersebut itu yang akan
terjadi. Jika peristiwa A dan peristiwa B merupakan peristiwa yang terpisah, maka
probabilitas terjadi paling sedikit satu peristiwa adalah jumlah kedua probabilitas terjadinya
A atau B dikurangi dengan probabilitas terjadinya kedua peristiwa tersebut : P ( A atau B ) =
P (A) + P (B) – P ( A atau B ).
2.5. Manfaat Pengukuran Resiko

Adapun manfaat pengukuran resiko yaitu:

1. Untuk menentukan kepentingan relatif dari suatu risiko yang dihadapi.

2. Untuk mendapatkan informasi yang sangat diperlukan oleh Manajer Risiko dalam upaya
menentukan cara dan kombinasi cara-cara yang paling dapat diterima/paling baik dalam
penggunaan sarana penanggulangan risiko.

BAB III

Kesimpulan

Pengukuran resiko adalah usaha untuk mengetahui besar/kecilnya resiko yang akan terjadi.
Dimensi yang harus di ukur : Frekuensi atau jumlah kejadian yang akan terjadi. Besarnya
kemungkinan kejadian artinya beberapa besar kemungkinan suatu perihal yang dapat
menimbulkan resiko dapat terjadi dalam suatu periode dan keparahan dari kerugian itu.,
besarnya kerugian bila suatu resiko terjadi. Jadi dalam hal ini tingkatkan kegawatan
(reverity) atau keparahan dari kerugian kerugian tersebut, sampai seberapa besar pegaruhnya
terhadap kondisi perusahaan, terutama finansialnya.
Daftar Pustaka

https://www.academia.edu/32418597/MANAJEMEN_RISIKO_Identifikasi_dan_Pengukura
n_Resiko_

https://www.kompasiana.com/amp/belajarmanajemen/pentingnya-pengukuran-
risiko_55194c0281331189769de0b0#aoh=16359411119502&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s

https://id.scribd.com/document/426652146/MAKALAH-PENGUKURAN-RISIKO

https://makalah-xyz.blogspot.com/2020/12/prinsip-prinsip-pengukuran-risiko.html?m=1

https://medium.com/itauditor/berbagai-teknik-pengukuran-risiko-1f30937f2c04

Anda mungkin juga menyukai