Laporan Morfologi Tumbuhan
Laporan Morfologi Tumbuhan
MORFOLOGI TUMBUHAN
(AKKC 224)
DOSEN PENGASUH:
Dra. Hj. Sri Aminarti, M.Si
M. Arsyad, S.Pd, M.Pd
ASISTEN DOSEN:
Dela Aprilia Lesman
Ella Zuliana Safitri
OLEH:
Nida Raihani
(A1C214086)
KELOMPOK XB
1 1
disvergensi, ternyata didapati pecahan a/b dapat terdiri dari pecahan , ,
2 3
2 3 5 8
, , , , dan seterusnya. Untuk menjelaskan tata letak daun, dapat
5 8 13 21
dilakukan dengan membuat bagan tata letak daun dan diagram tata letak
daunnya.
A. Bagan tata letak daun
Untuk membuat bagan tata letak daun, batang tumbuhan
digamba sebagai silinder dan daunnya digambar membujur ortostik-
ortostiknya, demikian pula pada buku-buku batangnya.
B. Diagram tata letak daun
Untuk membuat diagram tata letak daun, batang tumbuhan harus
dipandang sebagai kerucut memanjang, dengan buku-bukunya sebagai
lingkaran-lingkaran sempurna. Jika diproyeksikan pada bidang datar,
maka buku-buku tersebut akan menjadi lingkaran-lingkaran yang
konsentris dan puncak kerucut akan menjadi titik pusat lingkaran-
lingkaran tadi.
C. Spirostik dan parastik
Pada suatu tumbuhan, garis-garis ortostik yang biasanya tampak
lurus ke atas, dapat mengalami perubahan-perubahan arahnya karena
pengaruh macam-macam faktor. Perubahan sangat karakteristik ialah
ortostik menjadi garis spiral yang tampak melingkar pada batang pula.
Dalam keadaan yang demikian, spiral genetik sukar ditentukan dan
tampaknya tata letak daun pada batang mengikuti garis spiral tadi,
yang diberi nama lain spirostik.
Bagian tumbuhan yang letak daunnya cukup rapat, daun-
daunnya seakan-akan mengikuti garis spiral ke kiri atau ke kanan.
Garis spiral dengan arah putaran ke kiri dan ke kanan menghubungkan
daun-daun yang menurut kearah ke samping (mandatar horizontal)
mempunyai jarak terdekat. Setiap daun mempunyai tetangga yang
terdekat, satu ke kiri dan satunya lagi ke kanan. Dari sudut itu pula
tampak ada spiral ke kiri dan ke kanan. Garis-garis itu disebut
parastik.
No
Nama Spesies Tata Letak Daun Rumus Daun
.
1. Hibiscus rosa-sinensis Tunggal tersebar 2/5
2. Allamanda cathartica L. Berkarang -
3. Pandanus sp Spirostik -
4. Amaranthus spinosus L. Tunggal tersebar 2/5
5. Carica papaya L. Tunggal tersebar 3/8
Keterangan:
1. Batang
2. Tangkai daun
3. Daun
Menurut literatur
Keterangan:
1. Batang
2. Tangkai daun
3. Daun
c. Bagan tata letak daun kembang sepatu dengan rumus 2/5 x 360 o
sudut divergensi 144o.
Keterangan:
1. Garis ortostik
2. Garis spiral
2
x 360 °=144 °
5
360°
=72 °
5
Keterangan:
1. Batang
2. Tangkai daun
3. Daun
Menurut literatur
Keterangan:
1. Batang
2. Tangkai daun
3. Daun
Sumber: Anonim b. 2015
Gambar Pengamatan
Keterangan:
1. Batang
2. Daun
Menurut literatur
Keterangan:
1. Batang
2. Daun
Sumber: Anonim c. 2015
Gambar Pengamatan
Keterangan:
1. Batang
2. Tangkai daun
3. Daun
Menurut literatur
Keterangan:
1. Batang
2. Tangkai daun
3. Daun
Keterangan:
1. Garis ortostik
2. Garis spiral
2
x 360 °=144 °
5
360°
=72 °
5
Gambar Pengamatan
Keterangan:
1. Batang
2. Tangkai daun
3. Daun
Menurut literatur
Keterangan:
1. Batang
2. Tangkai daun
3. Daun
c. Bagan tata letak daun pepaya dengan rumus 3/8 × 360 osudut
divergensi 135o.
Keterangan:
1. Garis ortostik
2. Garis spiral
3
x 360° =135°
8
360°
=45 °
8
V. ANALISIS DATA
1. Ranting Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Family : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Species : Hibiscus rosa-sinensis L.
(Sumber: Cronquist. 1981)
VI. KESIMPULAN
1. Tata letak daun pada tumbuhan tingkat tinggi terbagi menjadi tiga,
yaitu: berhadapan-berselang, tersebar, dan berkarang.
2. Rumus daun (a/b) ditentukan dengan cara menghitung jumlah putaran
pada batang hingga mencapai daun yang tegak lurus dengan daun
permulaan, didapat nilai a dan jumlah daun yang dilewatinya nilai b.
3. Bagan tata letak daun digambar berdasarkan rumus daun, berbentuk
silinder dan daunnya membujur ortostik-ortostiknya, begitu pula buku-
buku batangnya.
4. Diagram daun merupakan diagram tata letak daun, yang dipandang
sebagai kerucut memanjang, dengan buku-buku batang sebagai
lingkaran yang sempurna dan dibuat berdasarkan rumus daun.
5. Ranting kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis), memiliki tata letak
daun yang tersebar dan memiliki rumus daun 2/5.
6. Ranting alamanda (Allamanda cathartica L.) memiliki tata letak daun
berkarang sehingga tidak dapat ditentukan rumus daunnya.
7. Tumbuhan pandan (Pandanus sp) memiliki tata letak daun spirostik dan
tidak dapat ditentukan rumus daunnya.
8. tumbuhan bayam (Amaranthus spinosus L.) memiliki tata letak daun
tersebar. Rumus daun untuk tumbuhan bayam adalah 2/5
9. tanaman papaya memiliki tata letak daun tersebar dan memiliki rumus
daun 3/8.