Makalah Sistem Pembagian Kekuasaan Negara Republik Indonesia
Makalah Sistem Pembagian Kekuasaan Negara Republik Indonesia
Oleh:
Decequen Putri Setiadi
Kelas
PEMERINTAH PROVINSI
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI
1945
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “Sistem Pembagian
Kekuasaan Negara Republik Indonesia” ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak
lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad
SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas kelompok mata pelajaran
PKn. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan
sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan
informasi yang akan menjadi bahan makalah.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah
dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan
dalam penulisan makalah ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan
dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah
SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semuanya.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Macam-macam Kekuasaan Negara.......................................................... 2
B. Prinsip Pembagian Kekuasaan Negara Kesatuan.................................... 3
1. Negara Kesatuan dengan Sistem Sentralistik.................................... 4
2. Negara Kesatuan dengan Sistem Desentralistik................................ 4
C. Konsep Pembagian Kekuasaan di Indonesia........................................... 5
D. Pembagian Kekuasaan Secara Horizontal............................................... 5
1. Kekuasaan Konstitutif........................................................................ 6
2. Kekuasaan Eksekutif.......................................................................... 6
3. Kekuasaan Legislatif.......................................................................... 6
4. Kekuasaan Yudikatif.......................................................................... 6
5. Kekuasaan Eksaminatif/Inspektif...................................................... 7
6. Kekuasaan Moneter........................................................................... 7
E. Pembagian Kekuasaan Secara Vertikal................................................... 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................. 9
B. Saran........................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemerintah merupakan salah satu unsur konstitutif (mutlak) berdirinya
sebuah negara, selain dari rakyat dan wilayah. Pemerintah bertugas
menyelenggarakan pemerintahan negara, atau dengan kata lain mengelola
kekuasaan negara untuk mencapai cita-cita dan tujuan negara. Pemerintahlah
mempunyai kewenangan mengatur seluruh rakyat dan menjaga keutuhan
wilayah negara untuk mencapai kemakmuran rakyat.
Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai pemegang
kekuasaan negara terdiri atas dua tingkatan, yaitu pemerintahan pusat dan
pemerintahan daerah. Dalam arti luas, pemerintahan pusat dilaksanakan oleh
setiap lembaga negara yang tugas dan kewenangannya sudah diatur dalam
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta peraturan perundang-
undangan yang lainnya. Dalam arti sempit pemerintahan pusat dilaksanakan
oleh lembaga eksekutif, yaitu presiden, wakil presiden, kementerian negara,
dan lembaga pemerintahan non-kementerian. Pemerintahan daerah di
Indonesia terdiri atas pemerintahan provinsi dan pemerintahan
kabupaten/kota. Pemerintahan daerah dilaksanakan oleh pemerintah daerah
(yang dipimpin oleh kepala daerah) dan dewan perwakilan rakyat daerah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan
dibahas di dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa saja macam-macam kekuasaan negara?
2. Apa saja prinsip pembagian kekuasaan negara kesatuan?
3. Bagaimana konsep pembagian kekuasaan di Indonesia?
4. Bagaimana konsep pembagian kekuasaan secara horizontal?
5. Bagaimana konsep pembagian kekuasaan secara vertikal?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
3
4. Kekuasaan Yudikatif
Kekuasaan yudikatif atau disebut kekuasaan kehakiman adalah
kekuasaan untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum
dan keadilan. Kekuasaan ini dipegang oleh Mahkamah Agung dan
Mahkamah Konstitusi sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 24 ayat (2)
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa
“Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan
badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan
umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer,
lingkungan peradilan tata usaha negara, dan oleh sebuah Mahkamah
Konstitusi.”
5. Kekuasaan Eksaminatif/Inspektif
Kekuasaan eksaminatif/inspektif adalah kekuasaan yang
berhubungan dengan penyelenggaraan pemeriksaan atas pengelolaan dan
tanggung jawab tentang keuangan negara. Kekuasaan ini dijalankan oleh
Badan Pemeriksa Keuangan sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 23 E
ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan
bahwa “Untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang
keuangan negara diadakan satu Badan Pemeriksa Keuangan yang bebas
dan mandiri.”
6. Kekuasaan Moneter
Kekuasaan moneter adalah kekuasaan untuk menetapkan dan
melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran
sistem pembayaran, serta memelihara kestabilan nilai rupiah. Kekuasaan
ini dijalankan oleh Bank Indonesia selaku bank sentral di Indonesia
sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 23 D UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa “Negara memiliki suatu
bank sentral yang susunan, kedudukan, kewenangan, tanggung jawab,
dan indepedensinya diatur dalam undang-undang.”
Pembagian kekuasaan secara horizontal pada tingkatan pemerintahan
daerah berlangsung antara lembaga-lembaga daerah yang sederajat, yaitu
antara Pemerintah Daerah (Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah) dan Dewan
8
A. Kesimpulan
Pada dasarnya sistem pemerintahan yang diterapkan di Republik
Indonesia adalah sistem pemerintahan presidensial. Akan tetapi terdapat
perbedaan dalam hal operasionalisasi sistem pemerintahan seperti yang
tercantum dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 sebelum perubahan dengan yang tercantum dalam Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sesudah perubahan.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
menegaskan bahwa sistem pemerintahan Indonesia menganut sistem
pembagian kekuasaan bukan pemisah kekuasaan. Pembagian kekuasaan di
negara kita dilakukan dengan dua cara, yaitu secara horizontal (pembagian
kekuasaan negara antara lembaga-lembaga negara yang sederajat) dan vertikal
(pembagian kekuasaan negara antara pemerintah pusat dan pemerintah
daerah/provinsi/kabupaten/kota)..
G. Saran
Penyelenggaraan pemerintahan negara baik di tingkat pusat maupun
daerah, tidak akan efektif apabila tidak didukung secara aktif oleh seluruh
rakyat Indonesia. Kalian sebagai rakyat Indonesia juga mempunyai kewajiban
mendukung setiap penyelenggaraan pemerintahan di negara kita, salah satunya
adalah dengan mengetahui dan memahami pembagian kekuasaan Negara
Republik Indonesia.
10
DAFTAR PUSTAKA
Astawa, I Gde Pantja & Suprin Na’a. 2012. Memahami Ilmu Negara dan Teori
Negara. Bandung: PT. Refika Aditama.
Kansil, C.S.T. & Christine S.T. Kansil. 2008. Hukum Tata Negara Republik
Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Kusnardi, Moh. & Bintan R. Saragih. 2008. Ilmu Negara. Jakarta: Gaya Media
Pratama.