Anda di halaman 1dari 14

KEPRIBADIAN KEPRIBADIAN ANTISOSIAL DALAM NOVEL

ANTARES KARYA RWEINDA (PSIKOLOGI SASTRA)

NOVIYANTI

181010700057

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kondisi psikologis yang dialami oleh pengarang. Hal tersebut

sangat berpengaruh bagi cerita yang akan dituliskan. Pengaruh terbesar dari

kondisi psikis pengarang yaitu pada tokoh cerita. Kebanyakan orang

beranggapan bahwa tokoh utama merupakan tokoh yang sama dengan

pengarangnya, apalagi jika tokoh tersebut memiliki jenis kelamin yang

sama. Imajinasi yang diciptakan dari lingkungan sekitar pengarang dapat

diartikan bahwa kondisi lingkungan, peristiwa, dan tempat mampu memberi

hasrat bagi seorang penulis untuk mengabadikannya ke dalam sebuah

tulisan yaitu karya sastra. Selain berasal dari imajinasi pengarang, karya

sastra juga dapat dihasilkan dengan adanya proses kreatif pengarang dalam

mendeskripsikan ide-ide yang dipikirkan dan dirasakan oleh pengarang

dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Ide-ide yang dipikirkan

1
dan dirasakan oleh pengarang berhubungan dengan manusia dan kehidupan

yang melingkupinya. Proses kreatif sangat menentukan baik buruknya

sebuah karya sastra yang nantinya akan disuguhkan kepada pembaca.

Sebagai karya kreatif, karya sastra harus mampu melahirkan suatu kreasi

yang indah dan berusaha menyalurkan kebutuhan manusia akan keindahan

dengan pemilihan diksi yang tepat, sehingga pembaca mampu menafsirkan

apa yang ingin disampaikan oleh pengarang lewat karya sastra tersebut

Karya sastra yang ditulis oleh penulis pada dasarnya menampilkan

kejadian atau peristiwa. Kejadian atau peristiwa yang terdapat dalam karya

sastra dihidupkan oleh tokoh-tokoh yang memegang peran penting dalam

cerita. Melalui tokoh inilah seorang pengarang menciptakan peristiwa-

peristiwa yang melukiskan kehidupan manusia yang berbeda karena setiap

manusia memiliki karakter yang berbeda dengan manusia lainnya.

Perbedaan itulah yang menyebabkan adanya kejadian atau peristiwa yang

terjadi dalam karya sastra. Kejadian atau peristiwa tersebut berhubungan

dengan konflik, baik konflik dengan orang lain, konflik dengan lingkungan,

konflik dengan diri sendiri , maupun konflik dengan Tuhan. Karya sastra

yang dihasilkan sastrawan selalu menampilkan tokoh yang memiliki

karakter sehingga karya sastra juga menggambarkan kejiwaan. Dengan

10
kenyataan tersebut, karya sastra selalu terlibat dalam segala aspek hidup

dan kehidupan, tidak terkecuali aspek kejiwaan atau psikologi. Hal ini tidak

terlepas dari pandangan dualisme yang menyatakan bahwa manusia pada

dasarnya terdiri atas jiwa dan raga. Karena itu, penelitian yang

menggunakan pendekatan psikologi terhadap karya sastra merupakan

bentuk pemahaman dan penafsiran karya sastra dari sisi psikologi. Alasan

ini didorong dengan adanya tokoh dalam karya sastra yang dimanusiakan,

tokoh dalam karya sastra semua diberi jiwa dan mempunyai raga. Karya

sastra yang dianggap baik oleh pembaca adalah karya yang mampu

menyedot perhatian si pembaca dengan cerita-cerita yang mampu

menghipnotis pembacanya. Pembaca seperti merasakan langsung setiap

peristiwa yang disuguhkan dalam cerita. Pembaca merasa larut dan terbuai

dalam cerita sehingga enggan untuk berhenti membaca.

Karya sastra yang baik juga memiliki manfaat bagi si pembaca.

Tidak hanya nilai hiburan yang ditonjolkan, melainkan harus memunculkan

manfaat-manfaat positif bagi pembacanya. Dengan ini dapat dikatakan

bahwa karya sastra mempunyai prinsip dulce et utile (Budianta dkk,2002:

19) yang artinya bahwa sebuah karya sastra itu tidak hanya menghibur

karena sastra menjawab kebutuhan emosional pembaca lewat

3
kegembiraan,kesenangan, kesedihan dan air mata tapi juga memberikan

manfaat dari segi nilai-nilai yang terdapat dalam cerita tentang moral,

kebaikan, keburukan, dan agama. Karya sastra, khususnya novel, pasti

menyuguhkan cerita-cerita yang memuat tentang konflik, baik konflik

dengan orang lain, konflik dengan lingkungan, konflik dengan diri sendiri,

maupun konflik dengan Tuhan. Adanya konflik membuat sebuah novel

semakin hidup dan seru. Bentuk konflik yang erat kaitannya dengan objek

penelitian adalah konflik yang terjadi dengan diri sendiri.

Novel adalah karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian

cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan

menonjolkan watak dan sifat pelaku. Dilansir Encyclopaedia Britannica

(2015), novel merupakan sebuah narasi prosa yang diciptakan dengan

panjang yang cukup dan kompleksitas tertentu. Di mana berhubungan

dengan pengalaman manusia secara imajinatif. Biasanya melalui

serangkaian peristiwa yang berhubungan dan melibatkan sekelompok orang

dalam latar tertentu. Dalam kerangka luasnya genre novel telah mencakup

beragam jenis gaya, seperti romantis, atau sejarah.

Novel adalah gendre fiksi dan fiksi dapat didefinisikan sebagai seni

atau kerajinan untuk merancang melalui kata-kata tertulis, representatif

10
kehidupan manusia yang menginstruksikan atau mengalihkan keduanya.

Istilah novel adalah pemotongan dari kata bahasa Italia, yakni novella yang

merupakan bentuk jamak dari novellus, varian akhir dari novus yang berati

baru. Novella adalah semacam anekdot yang diperbesar seperti yang

ditemukan dalam decameron klasik Italia pada abad ke-14. Novel memiliki

unsur di dalamnya unsur ini terdiri dari unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.

Unsur-unsur intrinsik membangun karya dari dalam seperti tema, alur , latar

,tokoh , penokohan, gaya bahasa dan amanat. Unsur ekstrinsik adalah

unsur-unsur membangun karya dari luar seperti pendidikan, agama,

ekonomi, filsafat, psikologi, moral, dan sosialnya. Menurut Wellek dan

Werren (dalam Nurgiyantoro, 1995:23-24) dibagi atas dua unsur.

Unsur-unsur ini terdiri dari unsur intrinsik dan ekstrinsik. Kedua

unsur berpengaruh dalam sebuah karya sastra dan saling berhubungan

dalam membangun unsur roman. Unsur ekstrinsik seperti psikologi

berpengaruh ketika seorang pengarang menggambarkan kepribadian tokoh.

Pengarang dapat menuangkan pikiran bahkan imajinasi yang dekat dengan

kehidupan manusia melewati tokoh. Tokoh tersebut cerminan dari

kepribadian manusia, baik itu melalui emosi, watak bahkan juga konflik,

5
baik itu konflik dari dalam diri sendiri atau konflik batin dan konflik antar

tokoh.

Objek penelitian ini adalah novel yang berjudul ANTARES adalah

sebuah novel yang ditulis oleh Rweinda. Novel dari wattped yang Dibaca

Lebih dari 38 Juta Kali dan Terjual 3000 Eksemplar Kurang dari 1800

Detik Bagi yang suka membaca khususnya remaja perempuan, nama

Wattpad pasti sudah tidak asing untuk didengar. Wattpad sebuah aplikasi

yang memungkinkan penggunanya untuk membaca berbagai cerita atau

menulis karya mereka sendiri. Bahkan, penulis bisa saja ditawar oleh

penerbit untuk menerbitkan karya mereka. Salah satu contohnya adalah

Reinda, penulis cerita Antares berumur 16 tahun yang merupakan murid

SMAK PENABUR Harapan Indah.

Novel ini bukan cerita tentang ketua geng motor bertemu gadis yang

lugu yang harus dilindungi. Lebih dari itu, ini tentang harga diri dan nama

baik yang dijunjung tinggi. Antares Sebastian Aldevaro, ketua geng motor

calderioz yang tampan baik Dewa dalam mitologi Yunani. Tapi dibalik

ketampanannya. Ares dijuluki iblis pencabut nyawa yang tak berhati.

Namun dengan mengenal cewek bernama Zeanne Queensa bratadikara,

gadis yang mampu masuk ke dalam hidup Ares. Selain cantik Zea menutupi

10
sejuta rahasia tak terduga yang akan membawamu tenggelam dalam dunia

teka-teki. Calderioz. Salah satu geng motor ternama di Indonesia dan

menjadi yang utama di Jakarta. Nama Calderioz tak asing bagi para

pencinta motor di kota-kota besar. Tidak hanya bermodalkan ketampanan,

anggota calderioz terkenal dengan kehebatandalam bela diri, strategi

penyerangan, penuh intimidasi, dan tak terkalahkan. Penelitian ini adalah

tentang kepribadian tokoh utama yaitu ares dan zea.

Berdasarkan perwatakan dan perkembangan konflik yang sangat

kompleks dalam karya fiksi, sangatlah menarik untuk diteliti. Pengkajian

karya sastra dapat dibantu dengan berbagai disiplin ilmu, salah satunya ilmu

psikologi sastra. Teori psikologi yang digunakan dalam penelitian ini.

Teori kepribadian humanistik (Abraham Maslow). Maslow menyampaikan

teorinya tentang kebutuhan bertingkat yang tersusun sebagai berikut,

kebutuhan: psiologis, rasa aman, cinta dan memiliki, harga diri dan

actualisasi diri.

Pemilihan kajian penelitian ini di dasari dengan adanya

pembelajaran bagi anak-anak bangsa untuk tidak mencontohkan yang ada di

dalam cerita banyak mengandung kekerasan. Geng motor yang selalu

bertarung dengan geng motor lain padahal geng motor dari Calderioz itu

7
sebenarnya geng motor yang baik kalau tidak ada yang mencari masalah

padanya tetapi ada saja yang propokasi pada geng tersebut. Bahkan di

dalam cerita geng motor yang beranggotakan ares dalam cerita tersebut ia

sangatlah membenci orang yang menggungnya bisa di bilang si ia sangat

dingin dengan di ajak bicara tapi kecuali dengan cewek yang ia suka,

padahal bisa di bilang satu sekolah cewek-cewek tuh suka sama ares tetapi

ares tidak menyukainnya karena menurutnya cewek-cewek di sekolah rata-

rata berlebihan gitu.

Novel ini masih menceritakan kehidupan manusia yang

berhubungan dengan masalah percintaan dan tetap dengan karakter yang

hanya saling mengagumi saja.

Novel yang berjudul ANTARES tidak banyak dibicarakan tentang

karya fiksi yang pertama di tuliskan oleh Rweinda bukan berarti novel ini

memiliki nilai lebih. Nilai lebih yang terdapat dalam novel ANTARES

terletak pada isi cerita yang lebih beragam, yaitu mengenai cinta dan

memiliki. Percintaan yang semua itu mampu menimbulkan gejolak batin

pada diri seseorang baik dalam sebuah cerita maupun dalam kehidupan

nyata Personality dari tokoh utama.

10
Novel yang berjudul ANTARES memilki isi cerita yang

berhubungan dengan kehidupan manusia dan perasaan yang melingkupinya.

Perasaan tersebut melingkupi perasaan kasih sayang, pergolakan batin, dan

sebuah keinginan dan pencapaiannya. Hal seperti itulah yang membuat

novel ini dapat diteliti menggunakan analisis psikologi sastra. Seperti yang

diketahui bahwa psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang jiwa.

Jiwa seseorang akan diketahui berdasarkan tingkah laku, karakter, dan

kepribadian orang tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Psikologi berasal

dari yunani pysche, yang berarti jiwa, dan logos yang berarti ilmu. Jadi

psikologi berarti ilmu jiwa atau ilmu yang menyelidiki dan mempelajari

tingkah laku manusia (Atkinson, 1996:7), pemahaman tentang psikologi

perlu ditanamkan kepada para pembaca karena banyak hal dapat dipelajari

melalui pemahaman ini.

Banyak orang percaya bahwa masing-masing individu memiliki

karakteristik kepribadian atau pembawaan yang menandainya. Pembawaan

yang mencakup dalam pikiran, perasaan dan tingkah laku merupakan

karakteristik seseorang yang menampilkan cara ia beradaptasi dan

berkompromi dalam kehidupan. Itulah yang di sebut kepribadian (Santrock,

1988:435). Pakar lain menyatakan menurut psikologi bisa mengacu pada

9
pola karakteristik perilaku dan pola pikir yang menentukan penilaian

seseorang terhadap lingkungan. Kepribadian dibentuk oleh potensi sejak

lahir yang dimodifikasikan oleh pengalaman budaya dan pengalam unik

yang memengaruhi seseorang sebagai individu.

Teori kepribadian mempertanyakan mengapa sekelompok individu

merespon situasi yang sana yang mereka hadapi, dengan cara yang berbeda.

Ada orang yang pemalu, ada yang demikian percaya diri, dan ada pula yang

tenang. Beberapa pakar beranggapan bahwa faktor biologis dan genetik

bertanggung jawab untuk masalah ini. Pakar lain beragumentasi bahwa pola

pikir atau cara pikir kita untuk memahami diri sendirilah yang menjadi

kunci atas pemahaman terhadap kepribadian kita.

Novel ini kepribadian terhadap tokoh utama laki-laki lebih memiliki

gangguan kepribadian antisosial dapat membuat marah, menipu, atau

memperlakukan orang lain dengan buruk untuk mendapatkan apa yang

mereka mau. Mereka tidak peduli mengenai apa yang salah dan benar.

Novel ini bukan tentang masalah geng yang selalu mencari gara-

gara, dan geng cewek-cewek yang tidak suka pem-bully-an tapi ini kisah

percintaan ketua geng motor dan gadis yang di kenal di sekolah si lugu tapi

aslinya gadis ini tidak ada yang tahu kepribadian gadis itu. Mungkin sama

10
dengan gadis itu ketua geng motor itu mempunyai kepribadian yang tidak

banyak diketahui temannya. Dapat disimpulkan juga bahwa psikologi sastra

merupakan salah satu pendekatan yang dekat dengan kehidupan manusia.

B. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas,pokok permasalahan akan dibatasi

pada lingkup tokoh utama yaitu sebagai berikut.

1.Karakter tokoh utama dalam novel Antares karya Rweinda.

2.Bentuk konflik psikologis yang dialami oleh tokoh utama dalam novel

Antares karya Rweinda.

3.Usaha tokoh utama dalam menyelesaikan konflik psikologis yang terjadi

dalam novel Antares karya Rweinda.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah di atas didapatkan rumusan

masalah yang diteliti yaitu sebagai berikut.

1. Bagaimanakah karakter tokoh utama dalam novel Antares karya

Rweinda?

2. Bagaimanakah bentuk-bentuk konflik psikologis yang dialami oleh tokoh

utama dalam novel Antares karya Rweinda?

11
3. Bagaimanakah usaha-usaha tokoh utama perempuan dalam

menyelesaikan konflik psikologis dalam novel Antares karya Rweinda?

D. Tujuan Penelitian

Bedasarkan rumusan masalah yang akan diteliti maka tujuan penelitian ini

adalah sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan karakter tokoh utama dalam novel Antares karya

Rweinda.

2. Mendeskripsikan bentuk-bentuk konflik psikologis yang dialami oleh

tokoh utama dalam novel Antares karya Rweinda.

3. Mendeskripsikan usaha-usaha tokoh utama dalam menyelesaikan

konflik psikologis dalam novel Antares karya Rweinda.

E. Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan bermanfaat baik itu dalam segi teoris dan

manfaat praktis yaitu :

1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan ilmu kajian studi karya

sastra dalam analisis psikologis untuk mengungkap sebuah kepribadian dalam

sebuah karya sastra.

2. Manfaat Praktis

10
Menjadi bahan referensi dengan kajian yang berbeda dan juga memberikan

dorongan untuk gemar dalam membaca karya sastra.

F. SISTEMATIKA PENULISAN

Pemahaman terhadap karya ilmiah yang memenuhi syarat-syarat penulisan, akan

mempermudah dalam penyusunan data dan apabila menggunakan sistematika

penulisan yang baik sehingga mempermudah analisis data. Berikut sistematika

penulisan dalam proposal skripsi ini:

Penelitian ini diawali pendahuluan sebagai BAB I. Pada bab ini diuraikan secara

terperinci latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian, serta diakhiri dengan sistematika penulisan yang

menggambarkan tata urutan penyajian proposan skripsi ini.

Pada BAB II, yakni Tinjauan Pustaka, terdapat tigal hal pokok yang disampaikan.

Ketiga hal tersebut adalah penelitian-penelitian sebelumnya, yakni bagian yang

menguraikan kajian penulis yang berhubungan dengan mengunakan analisis yang

dilakukan oleh penulis sebelumnya; Tinjauan Pustaka, yakni memaparkan beberapa

teori yang mendukung penelitian; Kerangka Acuan Teori, yakni bagian yang

memaparkan teori-teori yang menjdai landasan kajian penelitian ini. Metode yang

digunakan penelitian ini akan di bahas secara mendalam pada BAB III, yakni bab

tetntang Metodologi penelitian. Dalam bab inidiuraikan sumber data; Metode

pengumpulan data; dan Teknik analisis data. Pada BAB IV yakni pembahasan,

terdiri dari empat pokok pembahasan. Ke empat hal tersebut adalah’ Deskripsi data;

Pada BAB V yakni penutup, terdiri dari kesimpulan dan saran serta dilengkapi

Dengan daftar pustaka.

13
10

Anda mungkin juga menyukai