Anda di halaman 1dari 4

Pertemuan 1,2 materi Khittah Perjuangan Muhammadiyah

A. PENGERTIAN KHITTAH
Khittah berarti garis besar perjuangan. Khittah merupakan langkah bertingkat dan
berjangka waktu, sambung–menyambung, berjenjang naik menuju tercapainya maksud dan
tujuan Muhammadiyah yang setiap waktu, khususnya setiap Muktamar dapat ditinjau dan
dinilai kembali mana yang telah dapat dilaksanakan dan mana yang tidak, apakah perlu
diadakan perubahan atau tidak.
Jadi Khittah ialah suatu teori perjuangan yang harus dicoba/dipraktekkan dan
senantiasa memerlukan peninjauan dan penyelidikan tentang kebenaran dan ketetapannya,
serta setiap waktu dapat dirubah berdasarkan hasil suatu penyelidikan . Karena khittah adalah
keputusan Muktamar, maka perubahannya pun hanya dapat dilakukan dalam Muktamar.
Macam–macam khittah Perjuangan Muhammadiyah  :
1. Langkah Dua Belas
Langkah Dua Belas dicetuskan pada masa kepemimpinan KH.Mas Mansur (1937 –1941).
Pada awalnya Langkah Dua belas ini adalah materi pengajian malam selasa yang
disampaikan KH. Mas Mansur pada acara Kursus Kepemimpinan PP. Muhammadiyah di
Yogyakarta. Landasan Langkah Dua Belas adalah QS. Al Hujurat ( 49 ) : 7-8 ; An Nisa (3) :
135 ; Al Anfal ( 8 ): 46-47 dan Al Baqarah (2) ; 286
Adapun isi dari Langkah Dua Belas terbagi dalam :
a. Langkah Ilmu yaitu :
1) Memperdalam masuknya iman
Hendakya iman itu ditablighkan, disiarkan seluas-luasnya yakni diberi dalil buktinya,
ditanamkan dan dijelaskan sampai iman itu mendarah daging dan mendalam di hati
sanubari anggota dan keluarga Muhammmadiyah.
2) Memperluas faham agama
Hendaknya faham agama yang sesungguhnya itu dibentangkan dengan arti yang
seluas-luanya, dengan menguji dan membandingkannya ( dengan agama lain ),
sehingga warga dan keluarga besar Muhammadiyah benar-benar memehami arti
Agama yang sesungguhnya untuk kemudian mereka mendahulukan kepentingan
agama
3) Memperbuahkan Budi pekerti
Hendaknya diterangkan dengan jelas tentang akhlaq yang terpuji dan yang tercela.
Kemudian menjauhkan diri dari akhlaq yang mazmumah (tercela) , sehingga warga
Muhammadiyah akan merasa aman karena setiap warga akan berbudi Pekerti yang
baik .
4) Menuntun amalan intiqad (mawas diri)
Hendaknya senantiasa melakukan perbaikan diri sendiri ( self corectie ), segala Usaha
dan pekerjaan kita selain diperluas juga diperbaiki sehingga mendatangkan maslahat
dan menjauhkan madharat.
5) Menguatkan persatuan
Hendaklah menjadi tujuan kita untuk menguatkan persatuan organisasi dan
mengokohkan persatuan ,persaudaraan kita serta mempersamakan hak–hak
kemerdekaan lahirnya pikira-pikiran kita.
6) Menegakkan keadilan
Hendaklah keadilan itu dijalankan dengan semestinya, walaupun akan mengenai
badan sendiri dan ketetapan yang sudah seadil–adilnya itu dibela dan dipertahankan
dimanapun juga
7) Melakukan kebijaksanaan
Dalam gerak kita hendaknya merupakan hikmah. Hikmah mana hendaklah disendikan
kepada Kitabullah dan sunnah Rasulullah . Kebijaksanaan yang menyalahi kedua
pegangan kita itu, mestilah kita buang, karena itu bukanlah kebijaksanaan yang
sesungguhnya.
b. Langkah Amal yaitu :
8) Menguatkan majelis Tanwir
Sebab majelis tanwir ini nyata-nyata berpengaruh besar dalam kalangan
Muhammadiyah dan sudah menjadi tangan kanan yang bertenaga di sisi PP
Muhammmadiyah , maka kewajiban kita untuk memperteguh dan mengatur dengan
sebaik – baiknya.
9) Mengadakan konferensi Bagian
Untuk mengadakan garis yang jelas dalam langkah-langkah bagian kita , maka kita
berikhtiar mengadakan konferensi bagian .
10) Mempermusyawarahkan Putusan
Agar dapat memperingan dan mempermudah pekerjaan , maka hendaklah setiap ada
keputusan yang mengenai Majelis (Bagian), sebaiknya dimusyawarahkan sehingga
putusan itu segera ditanfidzkan dengan hasil yang memuaskan.
11) Mengawaskan gerakan dalam
Hendaknya kita pertajam penglihatan kita untuk mengawasi gerak dan langkah kita
terutama ke dalam organisasi Muhammadiyah , baik yang telah lalu, sedang
berlangsung maupun yang akan datang.
12) Mempersambungkan gerakan luar
Kita berusaha menghubungkan diri dengan Organisasi Islam lainnya dalam rangka
sillaturrahmi, tolong menolong dalam segala kebaikan dengan tidak mengubah asas
masing-masing terutama kepada persyarikatan dan pemimpin Islam

2. Khittah Palembang
Dikenal dengan khittah Palembang karena dicetuskan pada Muktamar Muhammadiyah ke
– 33 pada tahun 1956 di Palembang pada masa kepemimpinan AR.Sutan Mansur. Pada
prinsipnya Khittah Palembang berisi tentang pembinaan dan bimbingan kepribadian dan
AUM.
Adapun isi dari Khitah Palembang :
a. Menjiwai pribadi para anggota terutama para pemimpin Muhammadiyah
1) Memperdalam dan mempertebal tauhid
2) Menyempurnakan ibadah dengan khusyu’
3) Mempertinggi akhlaq
4) Memperluas ilmu pengetahuan
5) Menggerakkan Muhammadiyah dengan penuh keyakinan dan rasa
tanggungjawab, dan hanya mengharap ridha Allah SWT.
b. Melaksanakan uswatun hasanah
1) Muhammadiyah harus selalu dimuka membimbing arah pendapat umum
2) Menegakkan dakwah Islam dengan menampakkan kepada dunia tentang
keindahan agama Islam
3) Membentuk rumah tangga bahagia
4) Mengatur hidup dan kehidupan antara rumah tangga dan tetangganya
5) Anggota Muhammadiyah harus menyesuaikan hidup dengan anggota masyarakat.
c. Mengutuhkan organisasi dan merapikan administrasi
1) Dengan keutuhan organisasi kita kuat dan dengan kerapihan administrasi kita
terhindar dari fitnah.
2) Menanamkan kesadran berorganisasi kepada anggota
3) Administrasi diatur menurut tuntunan yang telah ada
4) Memelihara harta benda (inventaris) Muhammadiyah dengan baik.
5) Mendata tenaga-tenaga ahli dari keluarga Muhammadiyah dengan sempurna ,
sewaktu-waku dipergunakan.
d. Memperbanyak dan mempertinggi mutu amal
1) Memperbaiki dan melengkapkan amal usaha Muhammadiyah (termasuk tempat
ibadah pada sekolah-sekolah)
2) Menggiatkan gerakan perpustakaan, penerjemahan, penerbitan.
3) Mendirikan asrama-asrama di tempat–tempat yang ada sekolah lanjutan dengan
diberi pendidikan jasmani dan rohani.
e. Mempertinggi mutu anggota dan membentuk kader
1) Menetapkan minimum pengertian dan amalan agama yang perlu dimiliki oleh
tiap-tiap anggota Muhammadiyah.
2) Memberi penghargaan kepada keluarga Muhammadiyah dan anak
Muhammadiyah, umat Islam pada umumnya yang berjasa.
3) Menuntun anggota menurut bakat dan kecakapannya (tani, buruh, pedagang dan
lain-lain ) yang sesuai dengan ajaran Islam
4) Mengadakan kursus kemasyarakatan di daerah
f. Mempererat ukhuwah
1) Mempererat hubungan antar sesama muslim menuju persatuan umat Islam
2) Mengadakan ikatan yang nyata umpamanya berjama’ah, ta’ziyah dan sebagainya
3) Mengadakan badan islah untuk:
(a) Sebagai penghubung bila mana ada keretakan
(b) Mencegah hal-hal yang menimbulkan kerusakan
(c) Menghindarkan dan menjauhkan segala hal-hal yang dapat menimbulkan
perselisihan dan persengketaan
g. Menuntun penghidupan anggota
Membimbing keluarga Muhammadiyah yang meliputi segala persoalan-persoalan ,
kesulitan-kesulitan penghidupan dan pencarian nafkah dan menyalurkannya kepada
saluran yang menuju ke arah kesempurnaan.

TUGAS DIKERJAKAN DITULIS DALAM BUKU

1. Nah berilah contoh perilaku yang mencerminkan keimanan


dalam bentuk ucapan dan perbuatan yang dapat anda lakukan dalam kehidupan sehari-
hari !

2. Setelah mempelajari Khittah Perjuangan Muhammadiyah


( Langkah 12 dan Khittah Palembang ) apa saja yang telah kalian peroleh dan
hambatan apa saja yang kalian hadapi? Catatlah kemajuan belajar dan hambatan yang
kalian hadapi dalam buku catatan kemajuan belajar ! Hasil catatanmu ini bisa juga
dimasukkan ke dalam porto foliomu!

3. Untuk latihan penerapan budi pekerti , isilah pernyataan di


bawah ini secara jujur sesuai dengan sikap kalian yang sebenarnya . Tuliskan tanda
cek ( V ) pada kolom jawaban yang tersedia! Berilah juga alasan terhadap pilihan
jawabanmu itu!

Jawaban

No Pernyatan Alasan
Setuju Tidak Tidak
setuju tahu
1. Iman itu ditablighkan
,disiarkan ,dipengaruhkan
sampai mendarah daging
dan mendalam dihati
sanubari kita, hal ini
merupakan mempertebal
masuknya iman
2. Hendaknya manusia selalu
melakukan perbaikan diri
kita sendiri ( self Corectie )
segala usaha dan pekerjaan
kita, buah penyelidikan
perbaikan itu akan
mendatangkan maslahat dan
menjauhkan madharat, hal
ini merupakan menuntun
amalan intiqad
3. Menegakkan dakwah Islam
dengan menampakkan
kepada dunia tentang
keindahan agama Islam,
mendidik kearah budi
pekerti yang mulia ini
merupakan melaksanakan
uswatun hasanah
4. Suka menolong dalam
kebaikan dan ketaqwaan
merupakan ciri orang yang
bertaqwa
5. Tidak suka /malas
bershadaqah, berinfaq dan
beramal dianggap orang
yang bakhil/kikir

Anda mungkin juga menyukai