Anda di halaman 1dari 3

Nama : Hasna Fatharani Athaqiya

NIT : 15052010010
Prodi : D-III TMB (Teknik Mekanikal Bandar Udara)
Mata Kuliah : Dasar Teknologi Informasi

Webinar IoT (Internet of Things) dilaksanakan pada tanggal 08 Desember 2020 pukul 09.00 WIB.

Keynote Speaker :

1. Peluang IoT di Indonesia : Ir. Budi Rahardjo,Msc., Ph.D.


2. Chipset dan Board IoT Buatan Indonesia : Tengku Ahmad Madya Putra.

Tujuan Webinar IoT (Internet of Things) :

1. Memberikan pengetahuan mengenai peluang IoT di Indonesia.


2. Soft launching Chipset dan Board IoT buatan Indonesia.
3. Membangun kerjasama untuk mengembangkan system IoT di Indonesia.

Internet of Things

Perkembangan teknologi saat ini semakin pesat, di era revolusi industry 4.0 Internet of Things
(IoT) menjadi topik pembicaraan yang semakin hangat karena konsepnya yang akan mengubah
lifestyle di masa sekarang dan yang akan datang. Di era ini hampir semua system menggunakan
koneksi internet, mulai dari pemasaran, produksi, travel hingga distribusi dapat disalurkan ke tangan
konsumen melalui koneksi internet. Salah satu board IoT yang saat ini banyak dipasarkan yaitu
Arduino dan Raspberry Pi, keduanya merupakan kit elektronika open source yang di dalamnya
terdapat komponen utama yaitu sebuah chip microcontroller untuk Arduino dan microprocessor
untuk Raspberry Pi.

Dalam pengembangan teknologi di Indonesia, PT Xirka Silicon Technology melakukan riset


untuk meningkatkan kemandirian bangsa di bidang teknologi. Hasil riset, PT Xirka memproduksi
Chipset dan Board untuk menunjang system IoT di Indonesia. Chipset dan Board yang sudah mulai
diproduksi utnuk menunjang IoT yaitu Board Ardunesia, untuk mengontrol dan mengelola data. PT
Xirka merupakan perusahaan asal Indonesia yang memproduksi berbagai macam semikonduktor
untuk menunjang Dynamic Lifestyle. PT Xirka Sillicon Technology berdiri pada bulan mei 2008.
Dalam pengembangannya, PT Xirka memfasilitasi komponen IT, seperti Smartcard dan acces
control.
Internet of Things (IoT) adalah konsep komputasi tentang objek sehari-hari yang terhubung ke
internet dan mampu mengidentifikasi diri ke perangkat lain. Koneksi Internet adalah hal yang luar
biasa, bisa memberi kita segala macam manfaat yang sebelumnya mungkin sulit untuk didapat.

Pada tahun 2018 Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk pengguna
internet terbesar di dunia. Penetrasi pengguna internet 171,17 juta jiwa Indonesia dari 264, 16 juta
jiwa. ini merupakan peluang sumber daya manusia untuk memasarkan IoT di Indonesia.

Pemanfaatan IT di Indonesia, yaitu:

1. Ojek online : Gojek,Grab


2. Fintech : Gopay, OVO, Dana, Jenius
3. E- commerce : Tokopedia, Shopee, Bukalapak, Blibli
4. Travel : Traveloka, Tiket.com
5. Komunikasi : WhatsApp, Telegram
6. Media Social : Instagram, Facebook, Twitter, Tiktok
7. IoT : Bandung Weather Network, bee Monitoring

Istilah “Internet of Things” terdiri atas dua bagian utama yaitu Internet yang mengatur
konektivitas dan Things yang berarti objek atau perangkat. All kind of things can be programmed.
Dahulu, sesuatu yang bisa di program hanya satu yaitu computer dan mempunyai fisik yang besar
tetapi sekarang bukan hanya computer, handphone, mobil, motor, kacamatapun bisa di program.
Dimungkinkan karena perkembangan teknologi computer atau hardware membuat perangkat semakin
kecil dan semakin murah. Sebagai contoh computer yang dahulu mempunyai bobot yang besar namun
sekarang dapat dipersingkat menjadi sebuah laptop bahkan handphone yang mempunyai bobot lebih
kecil.

Koneksi yang dapat digunakan pada system IoT yaitu WiFi, Bluetooth dan sejenismya.
Opportunities software IoT yaitu Platform (Development) Common IDE, sedangkan untuk Hardware
IoT antara lain:

- Chip (processor) level seperti processor, network processor


- Board level
- System

Mengapa Internet of Things itu penting? Di Indonesia ada sekitar 171 juta jiwa orang yang
merupakan pengguna internet. Salah satu contohnya yaitu penggunaan hp, tidak dipungkiri satu orang
dapat mempunyai dua hp. Artinya seseorang dapat mempunyai belasan IoT itulah sebabnya pasar IoT
mempunyai miliaran pengguna. Contoh aplikasi yang sudah dikembangkan yaitu Bandung Weather
Sensors yaitu aplikasi pemantau cuaca. Sedangkan yang dalam pengembangan adalah Bee Monitoring
dan pendeteksi banjir yang rencananya akan diterapkan di sungai Citarum.

PT Xirka yang memproduksi chipset dan design semikonduktor, sedang mengembangkan 4G


Chipset, wafer, simcard, smartcard. Salah satu produknya yaitu Ardunesia (Arduino of Indonesia)
adalah board/platform yang menggunakan chipset X1 by xirka.

Chipset adalah salah satu komponen penting dalam komputer, namun saat ini komponen
tersebut dikenal dengan buatan produk luar negeri. Chipset IoT Ardunesia buatan anak bangsa ini
mempunyai spesifikasi yang unggul yang tak kalah dari buatan luar negeri, yaitu :

1. Microprosesor : ARM Cortex - M3 32-bit


2. Operating Voltage : 3.3 V
3. Flash Memory : 512 Kb
4. Clock Speed : 50 MHz

Ardunesia diprogram menggunakan common IDE sehingga pemrogramannya menggunakan


Bahasa C. Board Ardunesia memiliki port yang lengkap seperti :
- SPI
- I2C
- Arm SWD
- 80 pin GPIO

Karena Ardunesia memiliki fitur pin GPIO yang banyak yaitu 80 pin sehingga ardunesia
dapat digunakan dalam pembuatan system yang sangat kompleks.

Anda mungkin juga menyukai