NIM : 19080304036
Kelas : PAK19B
- Pengujian substantif
1. Menentukan ukuran sampel. Dalam penentuan ukuran sampel, auditor harus
mempertimbangkan hubungan – hubungan sebagai berikut : 1) ukuran populasi
memiliki pengaruh langsung terhadap ukuran sampel; 2) variasi dalam populasi
memiliki pengaruh langsung terhadap ukuran sampel; 3) salah saji ditoleransi
memiliki pengaruh terbalik terhadap ukuran sampel; 4) salah saji diharapkan
memiliki pengaruh langsung terhdapa ukuran sampel; 5) risiko keliru menerima
memiliki pengaruh terbalik terhadap ukuran sampel; 6) risiko keliru menerima
memiliki pengaruh terbalik terhadap ukuran sampel, analisis subyektif dan
professional judgement serta pengalaman audit akan menghasilkan ukuran sampel
yang lebih tepat dibandingkan dengan memilih sampel secara sembarang
2. Evaluasi hasil sampel. Seperti halnya dalam sampling statistik, auditor harus : 1)
mempoyeksi salah saji yang dijumpai dalam sampel ke populasi, dan 2)
mempertimbangkan risiko sampling dala mengevaluasi hasil sampel. Ada dua metode
yang dapat digunakan untuk memproyeksi salah saji dalam samping non statistik,
yaitu : 1) membagi jumlah total rupiah salah saji dalam sampel dalam bagian dari
total rupiah dalam populasi yang termasuk dalam sampel; 2) mengalikan rata – rata
selisih antara nilai audit dengan nilai buku dari unsur – unsur sampel dengan jumlah
unit dalam populasi
f) Jelasakan dengan contoh yang dimaksud dengan professional judgement dalam menentukan
sampel
g) Berdasarkan ISA 200 ( Overall Objective of the Independent Auditor, and The Conduct of an
Audit in Accordance with International Standards on Auditing ) professional judgement
didefinisikan sebagai penerapan pengetahuan dan pengalaman yang relevan, dalam konteks
auditing, akuntansi, dan standar etika, untuk mencapai keputusan yang tepat dalam situasi
atau keadaan selama berlangsungnya penugasan audit. Dalam jurnal yang memiliki judul “
Mengurai Profesional Judgement Auditor dalam Proses Audit Laporan Keuangan “
disebutkan bahwa ada beberapa poin mengenai professional judgement yang digunakan
untuk menentukan sampel dalam penelitian tersebut, antara lain :
1. Opini audit merupaka salah satu profesional judgement yang sangat penting dalam
seluruh rangkaian proses audit, oleh karena itu sudah seharusnya seorang auditor
melandaskan judgementnya dengan informasi berdasarkan keyakinan terhadap apa yang
menjadi keputusannya
2. Pengalaman akan memberikan pemahaman atas penilaian kesalahan serta treatment yang
akan dipergunakan untuk menyelesaikan sebuah permasalahan audit
3. Memberikan sebuah keputusan audit tidak semata – mata auditor selalu mendasarkan
keputusannya pada informasi relevan. Terkadang auditor memberikan sebuah keputusan
menggunakan perasaannya
4. Karakter mempengaruhi akuntan publik dalammemutuskan untuk menolak atau
menerima client baru
5. Dalam menentukan dan menilai risiko audit serta memilih sampel, auditor menggunakan
instingnya sebagai dasar pertimbangan yang membuktikan bahwa insting terkadang
bermain dan memiliki peran di dalam serangkaian prosesi dan alur audit
Berdasarkan pernyataan diatas maka dapat disimpulkan bahwa professional judgement
merupakan suatu hal yang subjektif, artinya setiap auditor bisa memberikan pemahaman dan
persepsi yang berbeda terhadap suatu hal yang sama.
Contohnya : dalam memberikan opini kepada perusahaan yang telah diaudit, seorang auditor
pastinya akan memberikan opini tentang perusahaan it layak atau tidak sesuai dengan hasil
dari audit yang telah dilakukan sesuai dengan keyakinan selama melakukan audit di
perusahaan tadi
Daftar Pustaka