Anda di halaman 1dari 11

Dyah Ayu Saraswati (FHUI 18)

ILMU NEGARA
BAB IX: KEDAULATAN
1. Jelaskan pengertian kedaulatan menurut Jean Bodin.
Jean Bodin mengartikan kedaulatan sebagai wewenang tertinggi yang tidak dapat
dibatasi oleh hukum. Pemegang wewenang ini Ialah penguasa (pemerintah negara) yang
menegatasi seluruh warga negara dan orang-orang lain dalam ruang lingkup wilayahnya.
Penguasa memiliki kekuasaan tertinggi untuk memutuskan apa saja. Essentially, the
power of the ruler (king) is above the law.

2. Jelaskan maksud teori kedaulatan Tuhan dan kedaulatan Raja yang


menimbulkan kekuasaan absolut.
Teori kedaulatan Tuhan ada dua tipe: yang ngaku dirinya Tuhan, sama yang ngaku dirinya
titisan Tuhan. Seluruh tindakan negara itu harus sesuai dengan kehendak Tuhan. Agar
kekuasaannya ada legitimasi, mereka ngaku jadi representasi Tuhan semesta alam. Both
types led to kekuasaan absolut, despotic, dan tyrannical. Jadi lama-lama ditinggalin,
although not compeletely karena pengakuan keberadaan Tuhan masih ada, contohnya di
Pancasila sila pertama dan UUD 1945 Pasal 29.

Teori kedaulatan raja didukung dengan kekuatan kepercayaan kharismatik, kewibawaan,


kesucian keturunan, maupun representasi kekuasaan Tuhan yang diberikan secara turun
temurun. Kekuasaan mutlak yang dimiliki raja mengakibatkan banyaknya penyelewengan
kekuasaan ini menjadi tirani, seperti Louis XIV with the saying “l’etat c’est moi” (“I am the
state.”)

Essentially the question to why both sovereignty theories lead to absolute power: Too
much power in a man will make him tyrannical.

3. Jelaskan mengapa teori Jean Jacques Rousseau menimbulkan


penyimpangan dari tujuan semula (kepentingan umum).
Teorinya ini masuk dalam teori kedaulatan rakyat. Dalam bukunya tentang kontrak sosial,
Rousseau menyatakan dalam sebuah negara natural liberty telah berubah menjadi civil
liberty dimana rakyat memiliki hak-haknya. Kekuasaan rakyat sebagai yang tertinggi
dalam hal ini melalui perwakilan berdasarkan suara terbanyak (general will/volonte
generale). Permasalahannya muncul karena kalau cuma kepentingan satu golongan saja
yang diutamakan, even if it won the general voting, itu bukan kepentingan umum. Gak
semua suara terbanyak = kepentingan umum. Jadi sistem mayoritas bukan mengejar
kebenrana, tapi mengejar kemenangan.

4. “Teori kedaulatan negara merupakan teori kedaulatan raja yang


dilaksanakan dalam suasana kedaulatan rakyat” maksudnya?
Teori ini muncul di Jerman untuk mempertahankan kedudukan raja yang pada waktu itu
mendapat dukungan dari tiga lapisan masyarakat: golongan bangsawan, militer, dan
birokrasi. Dalam teori kedaulatan raja ini pengertian negara yang abstrak itu dikonkritkan
dalam tubuh raja (Verkulprings theorie: negara menjelma dalam tubuh raja). Negara

1
Dyah Ayu Saraswati (FHUI 18)

berdaulat karena rakyat, selanjutnya kedaulatan itu dimiliki oleh negara yang
dimanifestasikan dalam diri raja.

5. Jelaskan teori kedaulatan hukum (Krabbe) sebagai reaksi dari teori


kedaulatan negara.
Kekuasaan yang tertinggi tidak terletak pada raja, tidak juga pada negara, tetapi berda
pada hukum yang bersumber pada kesadaran hukum dari setiap orang. Dalam ajaran
kedaulatan negara, hukum memiliki kedudukan lebih rendah dari negara, karena hukum
diartikan sebagai perintah-perintah dari negara itu sendiri. Karena ketimpangan ini,
Krabbe percaya dengan kedaulatan hukum, sebab berkaitan dengan hak asasi dari rakyat
yang sudah semestinya tidak boleh dilanggar oleh negara, dan segala perubahan harus
melalui persetujuan rakyat. Jadi, hak-hak asasi yang bersumberkan kepada kesadaran
hukum rakyat menunjukkan lebh tingginya kedudukan hukum daripada negara, which
proves the sovereignty of law.

6. Jelaskan teori kedaulatan ditinjau dari segi relatif yang berkaitan


dengan:
a. Prinsip bernegara.
Akibat pengaruh globalisasi, kemajuan teknologi informasi, dan perkembangan ekonomi
maka kedaulatan yang semula bersifat mutlak, tidak ada kekuasaan yang mengatasi
(superlatif) menjadi kekuasaan yang terbatas (relatif). Dengan adanya hubungan
antarnegara, maka kedaulatan dibatasi oleh ketentuan-ketentuan hukum internasional
khususnya dengan adanya perjanjian-perjanjian internasional, serta dibatasi oleh
ketentuan hukum positif negara.

b. Prinsip mempertahankan bentuk negara.


Dalam bentuk negara kesatuan, kedaulatan tidak terbagi. Sementara dalam bentuk
negara serikat, kedaulatan terbagi antara negara serikat dan negara bagian, sesuai
ketentuan dalam konstitusi.

c. Dasar kewibawaan penguasa.


Max Weber membagi sumber kewibawaaan menjadi tiga: kharismatis, tradisional, dan
rasional. Logemann menambahkannya menjadi lima.

1. Kewibawaan kharismatis, dijumpai dalam bidang agama.

2. Kewibawaan magis, karena kekuatan magis/gaib.

3. Kewibawaan tradisional, berdasarkan tradisi turun temurun, seperti raja.

4. Sebagai pengganti kewibawaan rasional, Logemann menggunakan mythe sebagai


dasar kewibawaaan, terutama mythe abad 18. Intinya: edmokrasi atau kedaulatan
rakyat dengan sistem perwakilan.

5. Kewibawaan yang dikaitkan dengan mythe abad 20: berdasarkan keanggotaan dari
suatu kelompok elit yang berkuasa (het gezag encer elite).

2
Dyah Ayu Saraswati (FHUI 18)

BAB X: KONSTITUSI
1. Arti konstitusi & our opinion on Grundgesetz dan Verfassung.
Prof. Padmo Wahyono menyatakan bahwa konstitusi adalah seperangkat peraturan yang
mengatur mengenai tata cara bernegara suatu bangsa. Dalam praktek kenegaraan, istilah
konstitusi atau verfassung sering diartikan sama dengan undang-undang dasar
(grundgesetz). Padahal, konstitusi merupakan “payung peraturan dasar” yang meliputi
peraturan-peraturan tertulis dan tidak tertulis. Sementara, undang-undang dasar jelas
merupakan peraturan dasar (grundnorm) yang tertulis. Dapat disimpulkan bahwa undang-
undang dasar merupakan bagian dari konstitusi, tetapi tidak sama dengan konstitusi
karena definisi yang lebih sempit.

Sebenernya ada rincian dari Herman Heller, tapi intinya itu dibagi jadi tiga tahap yang
pertama bentukannya masih keputusan bersama masyarakat, terus jadi perumusan
nromatif yang bila dilanggar akan ada sanksi, sama konstitusi yang jadi peraturan hukum
yang tertulis (undang-undang dasar).

2. Rincian sejarah perkembangan arti konstitusi.


Konstitusi telah dikenal sejak zaman Yunani kuno. Aristoteles membedakan Politea dan
Nomoi yang dikemukakan Plato menjadi: Politea adalah konstitusi yang mempunyai
kekuasaan membentuk sedangkan Nomoi adalah undang-undang biasa. Jadi, Politea
memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari Nomoi.

Melalui sejarah kita dapat mengetahui bahwa selain memuat ketentuan untuk mengatur
organisasi negara, pada dasarnya fungsi khas dari konstitusi khususnya Undang-Undang
Dasara dalah untuk membatasi kekuasaan dari penguasa. Gagasan untuk membatasi
kekuasaa pemerintah agar tidak bertindak sewenang-wenang sehingga hak-hak warga
negara terlindungi dinamakan konsitusionalisme.

Pada akhir abad ke-19 Undang-Undang Dasar sudah mencapai bentuk yang kita kenal
sekarang dan dianggap sebagia jaminan paling efektif untuk melindungi hak-hak dsaar
rakyat. Hal ini sejalan dengan gagasan konsitusionalisme sebagia suatu sistem yang
emmbatasi kekuasaan penguasa, menetapkan hak-hak dari penguasa, dan hak-hak dari
rakyat.

3. Maksud dari: “Rakyat setiap negara menghendaki adanya konstitusi


karena berkaitan erat dengan faham konstitusionalisme.”
Paham konsitusionalisme adalah gagasan untuk membatasi kekuasaan penguasa agar
tidak bertindak sewenang-wenang. Hal ini muncul karena sesuai sejarahnya setiap
pemimpin yang memiliki kekuasaan absolut cenderung untuk menyalahgunakan
kekuasaannya. Kondisi ini sejalan seperti pendapat Lord Acton, yaitu manusia yang
mempunyai kekuasaan cenderung untuk menyalahgunakannya. Rakyat menghendaki
adanya konstitusi yang mengikuti paham konstitusionalisme agar hak-haknya terlindungi
dari penyalahgunaan kuasa pemimpin.

4. Jelaskan empat segi isi konstitusi menurut pendapat Carl Schmitt.


1. Konstitusi dalam arti absolut, yaitu konstitusi yang menetapkan hal-hal fundamental
juga menentukan segala bentuk kerja sama dalam negara.

3
Dyah Ayu Saraswati (FHUI 18)

2. Konstitusi dalam arti realtif, yaitu prosese mamsukkan hal-hal yang tidak hanya
dianggap fundamental tetapi juga hal-hal yang suatu saat akan diangga penting oleh
negara.

3. Konstitusi dalam arti positif, yaitu keputusan politik tertinggi dari rakyat.

4. Konstitusi dalam arti ideal, secara historis merupakan hal yang diidamkan oleh
golongan borjuis liberal agar hak-haknya tidka dilanggar.

5. Jelaskan pendapat Hans Kelsen dan Charles A. Beard yang


membahas isi konsitusi dari segi yuridis dan ekonomis.
Hans Kelsen mengemukakan bahwa suatu ketentuan hukum yang berlaku dalam suatu
negara harus dapat dikembalikan pada ketentuan hukum yang lebih tinggi, demikian
setrusnya sebagai suatu peritngkatan hukum hingga mencapai suatu hukum dasar
(grundnorm) yang menjadi sumber dan norma dasar bagi sgala ketentuan hukum yang
berlaku.

Charles A. Beard menyatakan bahwa keadaan ekonomi suatu negara akan


mempengaruhi isi konstitusinya yaitu memuat hal-hal yang berkaitan edngan struktur
perekonomian dari negara tersebut.

6. Jelaskan sembilan tahap sejarah konsitusi di Eropa milik John A


Hawgood.
1. Konstitusi revolusioner, ialah suatu konstitusi yang merupakan hasil dari gerakan
revolusi.

2. Konstitusi buatan (pre-fabricated), ialah konstitusi yang kekautanya bersandar pada


konstitusi dari negara lain.

3. Konstitusi legitimasi, ialah konstitusi yang digunakan hanya sebagia tanda pengenal
untuk mengesahkan jati diri.

4. Konstitusi nasional, ialah konstitusi yang mencerminkan kepentingan nasional, bukan


kepentingan seorang atau sekelompok orang.

5. Konstitusi parlementer, ialah perkembangan dari cita-cita rakyat Prancis yang


menginginkan agar konstitusi itu mencerminkan kepentingan nasional.

6. Konstitusi supranasional, ialah konstitusi yang dipakai sebagai tali pengikat untuk
kepentingan beberapa bangsa atau beberapa golongan nasional di suatu negara.

7. Konstitusi kebebasan, yang menjamin kebebasan rakyat untuk menyalurkan


kehendaknya dalam kegiatan kenegaraan.

8. Konstitusi neo-nasional, ialah konstitusi dari negara-negara yang memperoleh


kemerdekaannya setelah Perang Dunia II.

9. Konstitusi penegasa, yaitu konstitusi yang terdapat pada negar-anegara modern


untuk mengaskan sistem apa yang berlaku dalam negara tersebut.

7. Jelaskan:
a. Verfassung anderung.
Perubahan konstitusi yang berdasar pada ketentuan-ketentuan yang ada dalam
konstitusi.

b. Verfassung wandlung.
Perubahan konstitusi yang terjadi karena adanya perubahan dalam masyarakat.

4
Dyah Ayu Saraswati (FHUI 18)

c. Nood staatsrecht.
Hukum tata negara darurat.

d. Staatsnood recht.
Hak-hak darurat kepada negara, e.g. to completely disregard the constitution.

8. Jelaskan pendapat:
a. Strong tentang sifat konstitusi.
Apabla suatu Undang-Undang Dasar memuat suatu prosedur perubahan yang sama
dengan undang-undang biasa disebut bersifat fleksibel/luwes, sedangkan Undang-
Undang Dasar yang mengatur cara perubahan yang khusus berbeda dengan cara
perubahan undang-undang disebut rigid/kaku.

b. Karl Lowenstein menengai nilai-nilai konstitusi.


1. Nilai normatif, apabila konstitusi berlaku secara resmi/legal, dan dalam kenyataannya
ia berlaku secara efektif dalam masyarakat.

2. Nilai nominal, apabila secara hukum berlaku ettapi dalam pelaksanannya tidak seluruh
ketentuan dalam konstitusi berlaku secara efektif.

3. Nilai semantic, apabil asecara hukum memang berlaku, akan tetapi dalam
kenaytaannya hanya bertujuan untuk memberi bentuk atau memberi tempat bagi
pelaksanaan kekuasaan politik pihak penguasa.

c. Dicey mengenai kondisi konstitusi di negara Inggris.


Konstitusi di Inggris terbagi dalam dua golongan besar, yaitu hukum konstitusi dan
konvensi. Konstitusi terdiri dari beberapa unsur, yaitu historic documents (Magna Charta,
Bill of Rights), parliamentary statutes, dan judicial decision. Unsur-unsur utama konvensi
adalah kelaziman, tradisi, kebiasaan, dan praktek-praktek. Konstitusi merupakan hukum
yang diakui dan dapat dipaksakan berlakunya oleh pengadilan, sedangkan konvensi tidka
dapat berlaku oleh badan peradilan.

9. Jelaskan maksud dari Living Constitution, konstitusi dalam arti


material, dan konstitusi dalam arti formal.
Living constitution adalah suatu konstituis yang hidup dalam masyarakat dan tidak hanya
terdiri dari naskah yang tertulis saja, tetapi juga meliput konvensi-konvensi.

Konstitusi dalam arti material menekankan pada segi isinya yaitu konsittuis memuat hal-
hal yang fundamental seperti mengenai dasar negara, bentuk negara, atua mengenai
cara-cara untuk merubah konstitusi. Konstitusi dalam arti formal selain memuat hal-hal
yang fundamental juga mengenai hal-hal yang dianggap penting untuk negara.

5
Dyah Ayu Saraswati (FHUI 18)

BAB XI: FUNGSI NEGARA


1. Kenapa pembagian lima department negara di Prancis abad XVI
belum menunjukkan fungsi negara yang sebenarnya?
Keberadaan lima departemen fungsi negara di prancis itu dibentuk hanya untuk
memenuhi kebtuuhan pihak penguasa. Dalam prakteknya kelima fungsi tersebut
selruuhnya berada dalam kekuasaan Raja. Kondisi ini menimbulkan sikap sewenang-
wenang tanpa adanya jaminan kepentingan rakyat.

2. Jelaskan perbedaan teori pemisahan kekuasaan milik John Locke


dan Montesquieu.
Teori pemisahan John Locke:

1. Kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan yang membuat peraturan dan undang-undang.

2. Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan melaksanakan undang-undang termausk


didalamnya kekuasaan mengadili, karena fungsi mengadili termasuk dalam tugas
melaksanakan undang-undang.

3. Kekuasaan federatif, meliputi segala tindakan untuk menjaga kemanann negara dalma
hubungannya dengan negara lain atau merupakan tugas hubungan luar negeri.

Teori pemisahan Montesquieu:

1. Kekuasaan legislatif (kekuasaan perundang-undangan).

2. Kekuasaan eksekutif (kekuasaan pemerintahan).

3. Kekuasaan yudikatif (kekuasaan kehakiman).

Menurut Montesquieu, fungsi federatif Locke termasuk dalam fungsi legislatif, karena
tugas untuk mengadakan hubungan dengan negara-negara lain akan menimbulkan
ketentuan atau peraturan yang harus ditaati oleh masing-masing negara dan memerlukan
ratifikasi dari parlemen.

3. Jelaskan kenapa praktek teori trias politica sulit diterapkan secara


murni dan pendapat Prof. Jennings about it.
Badan legislatif tidak mampu menjadi satu-satunya lembaga yang melaksanakan tugas
membuat undang-undang, karena tidka sleuruh anggota yang duduk dalam badan
legislatif merupakan orang-orang yang ahli atau memahami masalah pembentukan
undang-undang.

Prof. Jennings membedakan teori pemisahan kekuasadan dalam dua bentuk:

1. Pemisahan kekuasaan dalam arti materiil, yaitu mempertahankan pemisahan


kekuasaan dalam negara secara tegas (separation of power).

2. Pemisahan kekuasaan dalam arti formil, yang tidak secara tegas mempertahankan
pemisahan kekuasaan, lebih berbentuk pembagian kerja dan tanggung jawab dalam
negara (division of power).

4. Jelaskan teori Catur Praja Van Vollenhoven.


Menurut Van Vollenhoven, pembagian tugas negara dalam tiga macam fungsi tidak
memadai, harus ada fungis keamanan dan ketertiban agar setiap warga negara dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik. Jadi ia menambahkan teori Montesquieu dan
muncul teori Catur Praja:

1. Fungsi Regeling (membuat peraturan),

2. Fungsi Bestuur (menyelenggarakan pemerintahan),

6
Dyah Ayu Saraswati (FHUI 18)

3. Fungsi Rechtspraak (fungsi mengadili),

4. Fungsi Politie (fungsi ketertiban dan keamanan).

5. Reaksi Goodnow & Aliran Nasionalisme Baru terhadap Spoil System-


nya Andrew Jackson.
Teori spoil system milik Andrew Jackson mengemukakan teori cara pergantian aparatur
negara dengan orang-orang yang sepaham apabila terjadi pergantian pemerintahan atau
pergantian kekuasaan dalam negara. Teori ini bertujuan untuk memperlancar jalannya
pemerintahan agar tidak dihalangi oleh orang-orang yang tidak sepaham. Teori ini hanya
dapat diterapkan dalam struktur negara yang masih sederhana, dan kalau diterapkan dala
mstruktur negara yang kompleks akan memunculkan kelompok tertentu dalam negara
yang menentukan segalanya.

Sebagai reaksi dari teori spoil system Jackson ini, Goodnow mengemukakan teori
dwipraja yang menyebutkan fungsi negara hanya ada dua:

1. Policy making, yaitu kebijaksanaan negara untuk waktut ertentu bagi seluruh rakyat.

2. Policy executing, yaitu kebijaksanaan yang harus dilaksanakan oleh rakyat untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh policy making.

Aliran Nasionalisme Baru juga menentang penerapan teori spoil system, menghendaki
agar supaya:

1. Para aparatur engara memberikan pertanggung jawaban secara langsung kepada


rakyat, bukan kepada partainya.

2. Menunjuk para warga yang memiliki kesadaran akan kepentingan umum dan mampu
menghilangkan sifat menguntungkan diri sendiri untuk melaksanakan kepentingan
bersama.

6. Jelaskan maksud teori Desizionismus Carl Smith.


Teori desizionismus merupakan suatu ajaran mengenai keputusan dalam bidang politik
atau ketatanegaraan. Dalam bidang ketatanegaraan, keputusan rakyat akan menjadi
keputusan politik tertinggi dalam negara, misalnya keputusan tentan gmasalah bentuk
negara atau sistem pemerintahan.

7. Jelaskan cara melaksanakan fungsi negara menurut Rudolf Smend.


1. Orang, sebagai faktor atau lambang pemersatu, misalnya Presiden atau Raja.

2. Benda, misalnya bendera, bahasa, dan lagu kebangsaan.

3. Fungsional, yang merupakan kegiatan kenegaraan.

7
Dyah Ayu Saraswati (FHUI 18)

BAB XII: ALAT PERLENGKAPAN NEGARA


1. Ambten organizatie; jelaskan:
a. Cara-cara dan kriteria yang secara umum digunakan untuk mengisi
jabatan.
Pengisian jabatan dapat dilaksanakan melalui cara pemilihan, penunjukan, mapupun
melalui cara warisan/turunt emurun. Kriterianya dapat berdasar pada adanya persamaan
visi politik, keahlian, ex officio (memliki jabatan tertentu, misalnya pemimpin agama), atau
berdasar daerah.

b. Sistem pergantian aparatur negara.


Ada dua sistem, yaitu spoil system dan merit system. Spoil system adalah penggantian
aparatur negara dengan orang-orang yang sepaham atau satu visi politik, sedangkan
merit system adalah penggantian aparatur negara berdasar keahlian.

2. Jelaskan secara rinci alat perlengkapan negara pertama dalam


sejarah kenegaraan.
Alat perlengkapan negara yang pertama kali muncul dalam sejarah kenegaraan terdapat
pada abad ke-16 di Prancis dengan pembagian lima departemen organisasi negara, yaitu
departemen diplomacie, departemen defencie, departemen financie, departemen justicie,
dan departemen policie.

3. Jelaskan maksud organisasi negara menjadi dua fungsi milik


Goodnow dan hubungannya dengan teori Rowse.
Goodnow membagi fungsi negara menjadi dua, yaitu policy making dan policy executing.
Apabila dihubungkan dengan teori dari Rowse juga menimbulkan dua jabatan dalam
negara, yaitu political framework (jabatan politik) dan administrative framework (jabatan
administratif).

4. Jellinek: peninjauan masalah alat perlengkapan negara dapat ditinjau


dari dua sudut, yaitu yang bersumber langsung dari konstitusi dan
tidak. Give your opinion. (Elah)
Peninjauan alat perlengkapan negara menurut Jellinek terbagi dalam dua golongan besar.
Pertama ialah alat perlengkapan negara yang bersumber langsung pada konstitusi, yang
keberadaannya merupakan syarat mutlak untuk adanya suatu negara. Penggolongan
yang kedua adalah alat perlengkapan negara yang tidak bersumber langsung pada
konstitusi, yang bergantung pada alat perlengkapan negara yang bersumber langsung
pada konstitusi.

5. Jelaskan ukuran yang digunakan untuk menentukan alat


perlengkapan negara dari segi yuridis.
1. Bagaimana bentuk/strukturnya, apakah berupa satu orang atau sebuah dewan,
apabila sebuah dewan apakah berbentuk satu kamar atau dua kamar.

2. Bagaimana susunannya, bagaimana cara menyusun jabatan tersebut, apakah dengan


dipilih, ditunjuk sesuai keahliannya, atau warisan.

3. Bagaimana merumuskan tugas/kewajiban dari jabatan tersebut, dengan dua cara


yaitu dengan tegas dan menetapkan tujuannya terlebih dahulu.

8
Dyah Ayu Saraswati (FHUI 18)

4. Melihat wewenang apa yang dimiliki oleh suatu jabatan dalam melaksanakan
tugasnya.

6. Give your opinion on “Government by Committee” dan maksud dari


pembagian kerjasama vertikal dan horizontal.
Government by committee adalah pembagian kerja yang merupakan kerja sama
antardepartemen dengan membentuk panitia antardepartemen. Government by
committee ini memiliki dua bentuk, yaitu horizontal dan vertikal.

a) Horizontal, yaitu penggabungan alat perlengkapan negara untuk golongan yang sama.

b) Vertikal, yaitu penggabungan dengan tujuan koordinasi dan efisiensi yang


menimbulkan hierarki kewibawaan.

9
Dyah Ayu Saraswati (FHUI 18)

BAB XIV: PERWAKILAN


1. Jelaskan arti dari sendi-sendi pemerintahan dan tinjauan secara
historis about it.
Sendi-sendi pemerintahan adalah bagiamana menyelenggarakan pemerintahan dalam
suatu negara dengan cara lebih baik dan lebih efisien. Teori kenegaraan lazim
menyebutnya dengan istilah ratio gubernandi. Masalah ini timbul karena dalam
perkembangannya tugas dari organisasi negara menjadi bertambah berat, ditambah
wilayah negara yang meluas sehingga harus dibagi dalam beberapa wilayah dan
memerlukan pengaturan yang jelas mengenai tugas dari pemerintahan pusat serta tugas
dari pemerintahan di daerah-daerah.

2. Jelaskan pelaksanaan tugas pemerintahan dalam negara berdasar


keahlian secara vertikal dan horizontal.
1. Vertikal, yaitu pelaksanaan tugas pemerintahan di mana pemerintah pusat membagi
tugasnya ke daerah-daerah sehingga menimbulkan perwakilan-perwakilan pusat di
daerah yang kedudukannya beritngkat-tingkat dengan berdasar pada prinsip keahlian.

2. Horizontal, yaitu pelaksanaan tugas pemerintahan di mana tugas tersebtu dibagi


secara horizontal maka keselurhan tugas dibagi dalam beberapa bidang yang
pelaksanannya diserahkan kepada para ahli seperti menteri beserta stafnya.

3. Your opinion on:


a. Penyerahan Objective Staatszorg.
Objective staatszorg adalah pembentukan lembaga pemerintahan berdasar keahlian
seperti departemen untuk melaksanakan tugas pemerintahan berdasar keahlian menurut
bidangnya masing-masing (menyerahkan OS kepada ahlinya).

b. Masalah antardepartemen.
Dalam melaksanakan tugasnya, timbul masalah antardepartemen karena ternyata
mempunyai bidang tugas yang saling berkaitan. Masalah ini kemudian diselesaikan
dengan cara membentuk suatu kerja sama atau panitia antardepartemen (government by
committee).

4. Jelaskan pembagian tugas pemerintah pusat dan daerah:


a. Sendi dekonsentrasi.
Dekonsentrasi adalah penyerahan sebagian dari kekuasaan pemerintah pusat pada alat-
alat pemerintah pusat yang ada di daerah.

b. Sendi desentralisasi.
Desentralisasi adalah pembagian kekuasaan pada badan-badan dan golongan dalam
masyarakat untuk mengurusi rumah tangganya sendiri. Desentralisasi memiliki arti
wilayah negara dibagi dalam beberapa daerah besar dan kecil, dan masingmasing
adaerah mempunyai beberapa kewenangan tertentu semacam kewenangan pemerintah
pusat dalam batas-batas tertentu yang ditetapkan berdasar undang-undang.

c. Tugas medebewind.
Tugas pembantuan atau medebewind artinya tugas dari pemeirntah daerah untuk
melaksanakan urusan pemeirntah pusat atau pemerintah daerah di atasnya dengan
kewajiban memberikan pertanggungan jawab kepada yang memberi tugas.

10
Dyah Ayu Saraswati (FHUI 18)

5. Your opinion on:


a. Desentralisasi fungsional.
Desentralisasi fungsional adalah pemberian hak/wewenang kepada golongan tertentu
yang mempunyai fungsi dalam masyarakat untuk mengatur kepentingannya sendiri, baik
terikat atua tidak terikat pada suatu daerah tertentu.

b. Desntralisasi kebudayaan
Desentralisasi kebudayaan adalah pemberian kesempatan atau hak kepada golongan
minoritas dalam masyarakat untuk mengatur sendiri kepentingannya dalam bidang
kebudayaan.

c. Desentralisasi teknis.
Desentralisasi teknis adalah pelimpahan hak kepada sautu badan yang terdiri dari para
ahli untuk mengurus suatu tugas tertentu yang bersifat teknis.

d. Desentralisasi kolaboratif.
Desentraliasi kolaboratif merupakan pemberian hak kepada pihak swasta untuk turut
serta melaksanakan tugas pemerintahan bagi kepentingan umum atau rakyat.

11

Anda mungkin juga menyukai