Ilneg Uas
Ilneg Uas
ILMU NEGARA
BAB IX: KEDAULATAN
1. Jelaskan pengertian kedaulatan menurut Jean Bodin.
Jean Bodin mengartikan kedaulatan sebagai wewenang tertinggi yang tidak dapat
dibatasi oleh hukum. Pemegang wewenang ini Ialah penguasa (pemerintah negara) yang
menegatasi seluruh warga negara dan orang-orang lain dalam ruang lingkup wilayahnya.
Penguasa memiliki kekuasaan tertinggi untuk memutuskan apa saja. Essentially, the
power of the ruler (king) is above the law.
Essentially the question to why both sovereignty theories lead to absolute power: Too
much power in a man will make him tyrannical.
1
Dyah Ayu Saraswati (FHUI 18)
berdaulat karena rakyat, selanjutnya kedaulatan itu dimiliki oleh negara yang
dimanifestasikan dalam diri raja.
5. Kewibawaan yang dikaitkan dengan mythe abad 20: berdasarkan keanggotaan dari
suatu kelompok elit yang berkuasa (het gezag encer elite).
2
Dyah Ayu Saraswati (FHUI 18)
BAB X: KONSTITUSI
1. Arti konstitusi & our opinion on Grundgesetz dan Verfassung.
Prof. Padmo Wahyono menyatakan bahwa konstitusi adalah seperangkat peraturan yang
mengatur mengenai tata cara bernegara suatu bangsa. Dalam praktek kenegaraan, istilah
konstitusi atau verfassung sering diartikan sama dengan undang-undang dasar
(grundgesetz). Padahal, konstitusi merupakan “payung peraturan dasar” yang meliputi
peraturan-peraturan tertulis dan tidak tertulis. Sementara, undang-undang dasar jelas
merupakan peraturan dasar (grundnorm) yang tertulis. Dapat disimpulkan bahwa undang-
undang dasar merupakan bagian dari konstitusi, tetapi tidak sama dengan konstitusi
karena definisi yang lebih sempit.
Sebenernya ada rincian dari Herman Heller, tapi intinya itu dibagi jadi tiga tahap yang
pertama bentukannya masih keputusan bersama masyarakat, terus jadi perumusan
nromatif yang bila dilanggar akan ada sanksi, sama konstitusi yang jadi peraturan hukum
yang tertulis (undang-undang dasar).
Melalui sejarah kita dapat mengetahui bahwa selain memuat ketentuan untuk mengatur
organisasi negara, pada dasarnya fungsi khas dari konstitusi khususnya Undang-Undang
Dasara dalah untuk membatasi kekuasaan dari penguasa. Gagasan untuk membatasi
kekuasaa pemerintah agar tidak bertindak sewenang-wenang sehingga hak-hak warga
negara terlindungi dinamakan konsitusionalisme.
Pada akhir abad ke-19 Undang-Undang Dasar sudah mencapai bentuk yang kita kenal
sekarang dan dianggap sebagia jaminan paling efektif untuk melindungi hak-hak dsaar
rakyat. Hal ini sejalan dengan gagasan konsitusionalisme sebagia suatu sistem yang
emmbatasi kekuasaan penguasa, menetapkan hak-hak dari penguasa, dan hak-hak dari
rakyat.
3
Dyah Ayu Saraswati (FHUI 18)
2. Konstitusi dalam arti realtif, yaitu prosese mamsukkan hal-hal yang tidak hanya
dianggap fundamental tetapi juga hal-hal yang suatu saat akan diangga penting oleh
negara.
3. Konstitusi dalam arti positif, yaitu keputusan politik tertinggi dari rakyat.
4. Konstitusi dalam arti ideal, secara historis merupakan hal yang diidamkan oleh
golongan borjuis liberal agar hak-haknya tidka dilanggar.
3. Konstitusi legitimasi, ialah konstitusi yang digunakan hanya sebagia tanda pengenal
untuk mengesahkan jati diri.
6. Konstitusi supranasional, ialah konstitusi yang dipakai sebagai tali pengikat untuk
kepentingan beberapa bangsa atau beberapa golongan nasional di suatu negara.
7. Jelaskan:
a. Verfassung anderung.
Perubahan konstitusi yang berdasar pada ketentuan-ketentuan yang ada dalam
konstitusi.
b. Verfassung wandlung.
Perubahan konstitusi yang terjadi karena adanya perubahan dalam masyarakat.
4
Dyah Ayu Saraswati (FHUI 18)
c. Nood staatsrecht.
Hukum tata negara darurat.
d. Staatsnood recht.
Hak-hak darurat kepada negara, e.g. to completely disregard the constitution.
8. Jelaskan pendapat:
a. Strong tentang sifat konstitusi.
Apabla suatu Undang-Undang Dasar memuat suatu prosedur perubahan yang sama
dengan undang-undang biasa disebut bersifat fleksibel/luwes, sedangkan Undang-
Undang Dasar yang mengatur cara perubahan yang khusus berbeda dengan cara
perubahan undang-undang disebut rigid/kaku.
2. Nilai nominal, apabila secara hukum berlaku ettapi dalam pelaksanannya tidak seluruh
ketentuan dalam konstitusi berlaku secara efektif.
3. Nilai semantic, apabil asecara hukum memang berlaku, akan tetapi dalam
kenaytaannya hanya bertujuan untuk memberi bentuk atau memberi tempat bagi
pelaksanaan kekuasaan politik pihak penguasa.
Konstitusi dalam arti material menekankan pada segi isinya yaitu konsittuis memuat hal-
hal yang fundamental seperti mengenai dasar negara, bentuk negara, atua mengenai
cara-cara untuk merubah konstitusi. Konstitusi dalam arti formal selain memuat hal-hal
yang fundamental juga mengenai hal-hal yang dianggap penting untuk negara.
5
Dyah Ayu Saraswati (FHUI 18)
3. Kekuasaan federatif, meliputi segala tindakan untuk menjaga kemanann negara dalma
hubungannya dengan negara lain atau merupakan tugas hubungan luar negeri.
Menurut Montesquieu, fungsi federatif Locke termasuk dalam fungsi legislatif, karena
tugas untuk mengadakan hubungan dengan negara-negara lain akan menimbulkan
ketentuan atau peraturan yang harus ditaati oleh masing-masing negara dan memerlukan
ratifikasi dari parlemen.
2. Pemisahan kekuasaan dalam arti formil, yang tidak secara tegas mempertahankan
pemisahan kekuasaan, lebih berbentuk pembagian kerja dan tanggung jawab dalam
negara (division of power).
6
Dyah Ayu Saraswati (FHUI 18)
Sebagai reaksi dari teori spoil system Jackson ini, Goodnow mengemukakan teori
dwipraja yang menyebutkan fungsi negara hanya ada dua:
1. Policy making, yaitu kebijaksanaan negara untuk waktut ertentu bagi seluruh rakyat.
2. Policy executing, yaitu kebijaksanaan yang harus dilaksanakan oleh rakyat untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh policy making.
Aliran Nasionalisme Baru juga menentang penerapan teori spoil system, menghendaki
agar supaya:
2. Menunjuk para warga yang memiliki kesadaran akan kepentingan umum dan mampu
menghilangkan sifat menguntungkan diri sendiri untuk melaksanakan kepentingan
bersama.
7
Dyah Ayu Saraswati (FHUI 18)
8
Dyah Ayu Saraswati (FHUI 18)
4. Melihat wewenang apa yang dimiliki oleh suatu jabatan dalam melaksanakan
tugasnya.
a) Horizontal, yaitu penggabungan alat perlengkapan negara untuk golongan yang sama.
9
Dyah Ayu Saraswati (FHUI 18)
b. Masalah antardepartemen.
Dalam melaksanakan tugasnya, timbul masalah antardepartemen karena ternyata
mempunyai bidang tugas yang saling berkaitan. Masalah ini kemudian diselesaikan
dengan cara membentuk suatu kerja sama atau panitia antardepartemen (government by
committee).
b. Sendi desentralisasi.
Desentralisasi adalah pembagian kekuasaan pada badan-badan dan golongan dalam
masyarakat untuk mengurusi rumah tangganya sendiri. Desentralisasi memiliki arti
wilayah negara dibagi dalam beberapa daerah besar dan kecil, dan masingmasing
adaerah mempunyai beberapa kewenangan tertentu semacam kewenangan pemerintah
pusat dalam batas-batas tertentu yang ditetapkan berdasar undang-undang.
c. Tugas medebewind.
Tugas pembantuan atau medebewind artinya tugas dari pemeirntah daerah untuk
melaksanakan urusan pemeirntah pusat atau pemerintah daerah di atasnya dengan
kewajiban memberikan pertanggungan jawab kepada yang memberi tugas.
10
Dyah Ayu Saraswati (FHUI 18)
b. Desntralisasi kebudayaan
Desentralisasi kebudayaan adalah pemberian kesempatan atau hak kepada golongan
minoritas dalam masyarakat untuk mengatur sendiri kepentingannya dalam bidang
kebudayaan.
c. Desentralisasi teknis.
Desentralisasi teknis adalah pelimpahan hak kepada sautu badan yang terdiri dari para
ahli untuk mengurus suatu tugas tertentu yang bersifat teknis.
d. Desentralisasi kolaboratif.
Desentraliasi kolaboratif merupakan pemberian hak kepada pihak swasta untuk turut
serta melaksanakan tugas pemerintahan bagi kepentingan umum atau rakyat.
11