Anda di halaman 1dari 3

Edy Gunawan

20190101192 UAS Manajemen Organisasi

1.
 Pembentukan (forming) Fase ini merupakan fase awal dimana keadaan ketidakpastian
akan tujuan, struktur dan kepemimpinan kelompok harus dihadapi. Fase ini berakhir
pada saat para anggota mulai berfikir bahwa diri mereka adalah bagian dari sebuah
kelompok
 Keributan (storming) Fase ini dicirikan oleh adanya konflik intra kelompok. Anggota
menerima keberatan kelompok tetapi menolak pengendalian kelompok oleh individu
tertentu. Fase ini selesai manakala didapatkan hierarki kepemimpinan yang relatif
jelas di dalam kelompok.
 Penormaan (norming) Fase ini menggambarkan adanya perkembangan hubungan dan
kelompok menunjukkan adanya kohesi (kepaduan). Fase ini berakhir dengan adanya
struktur kelompok yang semakin solid dan terjadi perumusan ayang benar dan
diterima atas berbagai harapan serta perilaku kelompok.
 Pelaksanaan (performing) Fase ini memperlihatkan fungsi kelompok berjalan dengan
baik dan diterima oleh anggota . Jadi di sini energi kelompok sudah bergerak dari
tahap saling mengenal dan saling mengerti ke pelaksanaan tugas-tugas yang ada.
Untuk kelompok yang relatif permanen, fase ini merupakan fase terakhir dari fase
perkembangan.
 Peristirahatan (adjourning) Fase ini merupakan fase terakhir yang ada pada kelompok
yang bersifat temporer, yang di dalamnya tidak lagi berkenaan dengan pelaksanaan
tugas-tugas tetapi dengan berakhirnya rangkaian kegiatan.
2.
a. Jaringan komunikasi roda (wheel network): informasi mengalir dari dan ke satu anggota
sentral. Ada seorang pemimpin yang menjadi focus perhatian. Ia dapat berhubungan dengan
seluruh anggota kelompok, tetapi setiap anggota kelompok hanya dapat berhubungan dengan
pemimpinnya. Jadi, pemimpin sebagai komunikator dan anggota kelompok sebagai
komunikan yang dapat melakukan feedback pada pemimpinnya namun tidak dapat
berinteraksi dengan sesama anggota kelompoknya karena yang menjadi fokus hanya
pemimpin tersebut.
Contoh : guru menerangkan kepada ketua kelompok untuk tugas masing masing kelompok
b. jaringan komunikasi rantai (chain wheel): anggota berkomunikasi dengan orang di
sebelahnya secara berurutan. Aatu anggota hanya dapat berkomunikasi dengan satu anggota
lain lalu anggota lain tersebut dapat menyampaikan pesan tersebut pada anggota lainnya lagi
begitu seterusnya.
Contoh : Ada direktur bekerja di PT. Man menyampaikan peraturan baru pada jam kerja di
PT tersebut dia menyampaikan ke wakil direktur dan seterus nya ke manajemen dan kepala
c. Jaringan komunikasi semua saluran (all channel network): komunikasi dalam tim,
komunikasi tingkat tinggi antar anggota organisasi. Setiap anggota dapat berkomunikasi dan
melakukan timbal balik dengan semua anggota kelompok yang lain.
Contoh : rapat RT, setiap anggota dapat menyampaikan pendapat dan bertukar pikiran
Edy Gunawan
20190101192 UAS Manajemen Organisasi

3.
 Menciptakan iklim organisasional yang mendukung. Banyak organisasi besar saat ini
cenderung memformulasi struktur birokratik yang tinggi yang menyertakan
infleksibel. Ini dapat membawa stress kerja yang sungguh-sungguh. Strategi
pengaturan mungkin membuat struktur lebih desentralisasi dan organik dengan
membuat keputusan partisipatif dan aliran keputusan ke atas. Perubahan struktur dan
proses struktural mungkin akan menciptakan iklim yang lebih mendukung bagi
pekerja, memberikan mereka lebih banyak kontrol terhadap pekerjaan mereka, dan
mungkin akan mencegah atau mengurangi stress kerja mereka. Contoh : perubahan
organisasi pada system tim dalam perusahaan contoh tim finishing dengan tim
mekanik disatukan di 1 tempat
 Adanya penyeleksian personel dan penempatan kerja yang lebih baik. Pada dasarnya
kemampuan ilmu atau kemampuan yang dimiliki oleh setiap orang mungkin akan
berbeda satu dengan yang lainnya. Penempatan kerja yang sesuai dengan keahlian
sangat menunjang sekali terselesaikannya suatu pekerjaan. Penyesuaian penempatan
yang baik dan penyeleksian itu yang sangat diperlukan suatu perusahaan atau
organisasi agar setiap tujuan dapat tercapai dengan baik. Seperti halnya seorang petani
yang tidak tahu bagaimana seorang nelayan yang mencari ikan, tentunya akan
kesulitan. Contoh : pada kantor bagian informasi lalu ada bagian divisi komunikasi
dan bagian divisi lainnya
4. Kepemimpinan Transformasional, Gaya kepemimpinan transformasional dapat
menginspirasi perubahan positif pada mereka (anggota) yang mengikuti. Para pemimpin jenis
ini memperhatikan dan terlibat langsung dalam proses termasuk dalam hal membantu para
anggota kelompok untuk berhasil menyelesaikan tugas mereka. Pemimpin cenderung
memiliki semangat yang positif untuk para bawahannya sehingga semangatnya tersebut dapat
berpengaruh pada para anggotanya untuk lebih energik. Pemimpin akan sangat
mempedulikan kesejahteraan dan kemajuan setiap anak buahnya.
5.
A.
a) Memberikan identitas organisasi. Sebagai contoh adalah mempromosikan inovasi
yang memburu pengembangan produk baru. Identitas ini didukung dengan
mengadakan penghargaan yang mendorong inovasi.
b) Memudahkan komitmen kolektif. Dimana para karyawan bangga menjadi bagian dari
organisasi.
c) Mempromosikan stabilitas system social. Stabilitas system social mencerminkan taraf
dimana lingkungan kerja dirasakan positif dan mendukung, dan konflik serta
perubahan diatur dengan efektif. Organisasi juga berusaha meningkatkan stabilitas
melalui budaya promosi dari dalam.
B. Salah satunya adalah budaya yang lebih luas memberikan pengaruh kuat pada struktur dan
fungsi organisasi. Para peneliti organisasi sudah lama melihat setiap organisasi memiliki
budaya yang berbeda satu dengan lainnya meskipun mereka menjalankan fungsi yang sama.
Edy Gunawan
20190101192 UAS Manajemen Organisasi

6.
Alasan yang sering kita ungkapkan adalah rasa takut. Rasa ini muncul karena karena kita
tidak tahu pasti apa yang menanti di depan kita. Banyak dari kita yang beranggapan bahwa
melakukan perubahan itu ibarat melangkah memasuki kegelapan. Kita tidak tau apa yang ada
di depan kita: lubang, batu, ataupun benda-benda tajam yang mungkin bisa melukai kita.
Bandingkan dengan melangkah dalam ruang yang terang. Walaupun benda-benda yang sama
berada di tempat ini, kita lebih yakin untuk melangkah karena kita tahu kemana harus
berjalan untuk menghindari bahaya.

Anda mungkin juga menyukai