SOP COVID 19 Untuk Pembelajaran Tatap Muka Terbatas
SOP COVID 19 Untuk Pembelajaran Tatap Muka Terbatas
I. DASAR :
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik
IndoneRia Nomor 4301) ;
2. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, TambahanLembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5601) ;
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan DaerMeah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negøra Republik Indonesia Nomor 5659);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun fl005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5070) ;
5. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2020 tentang Percepatan Penanganan
Corona Virus Diseaee 2019 di Lingkungan Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 249);
6. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri
Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor01 /KB/ 2020,Nomor 516
Tahun2020, Nomor HK.03.01/ Menkes/363/ 2020, Nomor 440-842 Tahun 2020 tentang
Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran 2020/ 2021 dan Tahun Akademik
2020/ 2021 di Masa Pandemi Corona Virus Diseaee 2019 (Covid- 19);
7. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan,
Dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 03/Kb/2020 Nomor 612 Tahun 2020
Nomor Hk.01.08/Menkes/502/2020 Nomor 119/4536/Sj Tentang Perubahan Atas Keputusan
Bersama Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, Dan Menteri
Dalam Negeri Nomor 01/Kb/2020, Nomor 516 Tahun 2020, Nomor Hk.03.01/Menkes/363/2020,
Nomor 440-882 Tahun 2020 Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran
2020/2021 Dan Tahun Akademik 2020/2021 Di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-
19)
8. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 719/P/2020
tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Pada Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus.
9. Surat edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan nomor 15 tahun
2020 tentang pedoman penyelenggaraan belajar dari rumah dalam masa darurat penyebaran
Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19);
10. Peraturan Walikota Pekanbaru Nomor 104 tahun 2020 tentang Pedoman Perilaku Hidup Baru
Masyarakat Produktif dan Aman Dalam Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease
2019 (Covid-19) di Kota Pekanbaru.
II. TUJUAN :
Panduan Teknis Pelaksanaan Pendidikan ini disusun dengan tujuan sebagai berikut :
1. Menjadi acuan bagi pendidik dan satuan pendidikan jenjang usia dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD),
Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan sederajat dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan
pendidikan dan pembelajaran pada masa pandemi;
2. Menjadi acuan kepala sekolah, pengawas, penilik, dan pemangku kepentingan pendidikan dalam
memberikan pembinaan kepada pendidik dan satuan pendidikan;
3. Menjadi acuan bagi orang tua/wali siswa dalam memahami pelaksanaan pelaksanaan pendidikan
dalam masa pendemi.
Prinsip-prinsip dalam pelaksanaan pendidikan pada masa pandemi Covid-19 Tahun Pelajaran 2020/2021
adalah sebagai berikut :
1. Mengutamakan kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan.
2. Memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik tanpa terbebani tuntutan
menuntaskan seluruh capaian kurikulum.
3. Fokus pada pendidikan kecakapan hidup termasuk mengenai pandemic covid-19
4. Aktifitas dan tugas pembelajaran dapat bervariasi antar siswa, sesuai minat dan kondisi masing-
masing.
5. Menjalin komunikasi yang baik, positif dan efektif antara pendidik / guru dan orang tua/wali peserta
didik.
IV. PENANGGUNGJAWAB DAN TANGGUNG JAWAB
1. Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru
a. Membuat kebijakan tentang pembelajaran masa pandemi Covid-19 dengan mengacu kepada
peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan dan peraturan pemerintah daerah.
b. Mensosialisasikan peraturan pemerintah dan pedoman penyelenggaraan pembelajaran masa
pandemi Covid-19 yang disusun pemerintah kepada satuan pendidikan.
c. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan pembelajaran masa pandemi Covid-19.
2. Kepala Bidang dan Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian
a. Mensosialisasikan peraturan pemerintah dan pedoman penyelenggaraan pembelajaran masa
pandemi Covid-19 yang disusun pemerintah kepada satuan pendidikan.
b. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan pembelajaran masa pandemi Covid-19.
3. Pengawas Sekolah
a. Mensosialisasikan peraturan pemerintah dan pedoman penyelenggaraan pembelajaran masa
pandemi Covid-19 yang disusun pemerintah kepada sekolah binaannya.
b. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan pembelajaran masa pandemi Covid-
19.
c. Menyusun laporan tentang pelaksanaan pembelajaran masa pandemi Covid-19.
d. Menyerahkan laporan di atas kepada Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru .
4. Kepala Sekolah
a. Mengadakan rapat koordinasi dengan majelis guru tentang penyusunan program pelaksanaan
pembelajaran masa pandemi Covid-19.
b. Mensosialisasikan program dan SOP pelaksanan pembelajaran masa pandemi Covid-19 kepada
orangtua/wali peserta didik.
c. Mengisi daftar periksa kesiapan pembelajaran tatap muka satuan pendidikan. (Daftar
Periksa Terlampir)
d. Melakukan pembagian kelompok belajar dalam rombongan belajar yang sama dan
pengaturan jadwal pelajaran untuk setiap kelempok
e. Melakukan tata letak ruangan dengan memperhatikan :
f. Jarak antar duduk, berdiri atau mengantri minimal 1,5 meter.
g. Memberikan tanda jarak di area ruang kelas, lokasi antar jemput peserta didik, ruang
pendidik, kantor, tata usaha dan di tempat cuci tangan.
h. Memastikan kecukupan ruang terbuka dan sirkulasi udara yang baik
i. Melakukan mengatuan lalu lintas satu arah di lorong/ koridor dan tangga, jika tidak
memungkinkan dapat memberi batas atau penanda arah jalur di lorong/ koridor dan
tangga.
j. Melakukan pembersihan dan desinfeksi di satuan pendidikan setiap hari sebelum
penyelenggaraan tatap muka di mulai teutama pada lantai, pegangan tangga, meja dan
kursi, peganan pintu, toilet dan alat pendukung pembelajaran.
k. Menempelkan poster dan / atau media komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) di area
strategis tentang protokol kesehatan.
l. Mengawasi/supervisi dan mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran masa pandemi Covid-19 di
satuan pendidikan yang dipimpinnya.
m. Melaporkan pelaksanaan pembelajaran masa pandemi Covid-19 kepada Dinas Penddiikan
melalui Pengawas Pembinanya.
5. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
a. Menyusun program pembelajaran masa pandemi Covid-19 terdiri dari jadwal pembelajaran,
pedoman penilaian, SOP pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dan Pembelajaran Tatap
Muka..
b. Mengawasi/supervisi dan mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran masa pandemi Covid-19
yang dilakukan oleh guru.
c. Melaporkan hasil pembelajaran kepada orangtua/wali peserta didik berupa laporan hasil
pencapain belajar (rapor mid semester dan rapor semester).
d. Membuat wadah komunikasi antara orangtua/wali peserta didik dengan pihak sekolah tentang
pelaksanaan PJJ dan Pembelajaran Tatap Muka.
6. Tim Satuan Tugas Covid-19 di Satuan Pendidikan.
1. Bidang Pembelajaran, psikososial dan Tata Ruang :
a. Melakukan pembagian kelompok belajar dalam rombongan belajar yang sama dan
pengaturan jadwal pelajaran untuk setiap kelompok dalam rombongan belajar sesuai
denan ketentuan pada masa relaksasi;
b. Melakukan pengaturan letak ruangan dengan memperhatikan :
1) Jarak antar orang duduk dan berdiri atau mengantri minimal 1,5 (satu koma lima )
meter, dan memberikan tanda jaga jarak antara lain pada area ruang kelas, kantin,
tempat ibadah, lokasi antar/jemput peserta didik, ruang perputakaan, dan koperasi;
2) Kecukupan ruangan terbuka dan saluran udara untuk memastikan sirkulasi yang
baik contoh penagturan Ruang Kelas.
c. Melakukan pengaturan lalu lintas satu arah dilorong/koridor dan tangga. Jika tidak
memungkinkan, memberikan batas pemisah dan penanda arah jalur di lorong/koridor
dan tangga;
d. Mempersipakan layanan dan bantuan kesehatan jiwa dan psikososial bagi seluruh
warga satuan pendidikan dengan tata cara:
1) Menugaskan guru Bimbingan Konseling (BK) atau wali kelas atau pendidik lainnya
sebagai penanggung jawab dukungan psikososial disatuan pendidikan;
2) Mendata kontak layanan dukungan psikososial:
a) Dinas Pemberdayaan Perempuan Anak kota Pekanbaru;
b) Rumah Sakit Umum Daerah Madani Pekanbaru;
c) Rumah Sakit Umum Aripin Ahmad Provinsi Riau
d) Puskesmas terdekat
7. Guru.
a. Menyusun perangkat pembelajaran (RPP, Bahan Ajar dan LKPD dan lain-lain) yang disesuaikan
dengan kondisi darurat (Covid-19) dan kemampuan peserta didik dalam pembelajaran masa
pandemi Covid-19.
b. Melaksanakan pembelajaran secara kreatif .
c. Memastikan peserta didik dapat memahami materi yang disampaikan secara Daring atau Luring.
d. Melakukan penilaian baik pengetahuan, ketrampilan maupun sikap dan melaporkannya kepada
orangtua/wali peserta didik.
e. Meningkatkan kemampuan penggunaan aplikasi pembelajaran Daring melalui pelatihan, webinar
dan sebagainya.
f. Membuat wadah/media komunikasi dengan peserta didik dan orangtua/wali peserta didik.
V. PROSEDUR
A. PERSIAPAN PEMBELAJARAN TATAP MUKA TERBATAS
Pelaksanaan Pendidikan Kota Pekanbaru dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut :
1. Satuan Pendidikan menyiapkan kelengkapan alat pendukung, sosialisasi dan simulasi
protokol kesehatan kepada warga satuan pendidikan. Kepada satuan pendidikan pada jenjang
pendidikan anak usia dini (PAUD), SD, SMP dan yan sederajat serta Lembaga Kursus dan
Pelatihan (LKP) wajib mengisi daftar periksa untuk menentukan kesiapan satuan pendidikan.
2. Tim verifikator yang ditetapkan oleh tugas percepatan Penanganan Covid-19 Kota
Pekanbaru melakukan verifikasi kesatuan pendidikan,
3. Berdasarkan hasil verifikasi dari tim, satuan pendidikan ditetapkan melaksanakan pendidikan
dan pembelajaran secara tatap muka atau pembelajaran jarak jauh.
B. PEMBENTUKAN TIM SATUAN TUGAS COVID-19 DI ATUAN PENDIDIKAN.
Satuan pendidikan wajib membentuk tim satuan tugas yang dapat melibatkan oang tua/wali
untuk menerapkan protokol kesehatan, Tim satuan tugas pada setiap satuan pendidikan terdiri
atas urusan/focus penanganan sebagai berikut ;
1. Bidang Pembelajaran, psikonsosial dan Tata Ruang;
2. Bidang Kesehatan, Kebersihan dan Keamanan;
3. Bidang Pelatihan dan Humas
C. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TATAP MUKA TERBATAS
Pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan pada masa pandemi Covid-19, pendidikan
harus memperhatikan dan mempertimbangkan jadwal pembelajaran. Jumlah hari dalam
seminggu dan jumlah jam belajar setiap hari dilakukan dengan pembagian kelompok belajar
(shift) yang di tentukan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan kondisi kesehatan
dan keselamatan peserta didik maupun warga satuan pendidikan. pada tahap awal, ditetapkan
lama belajar di sekolah adalah selama 3 (tiga) jam @ 60 menit= 180 menit belajar tanpa
istirahat.
2. Orang tua/wali peserta didik tetap dapat memilih bagi anaknya untuk mengikuti
pembelajaran tatap muka di sekolah atau akan melanjutkan kegiatan pembelajaran jarak
jauh/belajar dari Rumah (BdR), dengan menandatangani surat pernyataan.
3. Apabila terindikasi dalam kondisi tidak aman atau tingkat resiko berubah maka satuan
pendidikan wajib menutup kembali pembejaran tatap muka kembali melaksanakan kegiatan
BdR.
4. Pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan harus dilakukan dengan protokol kesehatan
yang ketat dan termonitor dengan membudayakan pola hidup hidup bersih dan sehat (PHBS)
dalam rangka pencegahan dan pengendalian Covid-19 dengan menggunakan prosedur
sebagai berikut:
1. Mengenakan masker
2. Cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan air
mengalir atau hand sanitizer.
Perilaku wajib
3. Menjaga jarak minimal 1,5 Meter.
4. Menerapkan Etika Batuk / Bersin
d. Memastikan suhu tubuh berfungsi dengan d. Memastikan pengukur suhu tubuh berfungsi
baik dengan baik.
ditentukan.
b. Mengikuti pemeriksaan kesehatan meliputi
pengukuran suhu dan gejala batuk, pilek, sakit,
tenggorokan, dan/ atau sesak napas
c. Melakukan CPTS sebelum masuk ruang kelas
d. Untuk tamu, mengikuti protokol kesehatan di
satuan pendidikan.
a. Menggunakan masker dan jaga jarak minimal 1.5
Selama Kegiatan Belajar Mengajar meter
b. Menggunakan alat belajar dan alat makan minum
pribadi
c. Dilarang pinjam meminjam peralatan.
d. Memberikan pengumuman di seluruh area satuan
pendidikan secara berulang dan intensif terkait
penggunaan masker, CTPS dan jaga jarak
e. Melakukan pengamatan visual kesehatan warga
satuan pendidikan, jika ada yan g memiliki
gangguan kesehatan maka harus ikuti protokol
kesehatan sataun pendidikan
a. Tetap menggunakan masker dan CTPS sebelum
Selesai Kegiatan Belajar mangajar meninggalkan ruangan/ sekolah
b. Keluar ruangan kelas dengan berbaris dengan
tetap menjaga jarak minimal 1.5 meter
c. Penjemput peserta didik menunggu di lokasi
yang sudah ditentukan.
KESIAPAN
ADA / TIDAK
NO KOMPONEN KETERANGAN
TERSEDIA ADA/TIDAK
TERSEDIA
1. Ketersediaan sarana sanitasi
dan kebersihan :
a. Toilet Bersih.
b. Sarana Cuci Tangan Pakai
Sabun dengan air mengalir
dan hand sanitizer.
c. Sterilisasi Ruangan
dengan Desinfektan.
2. Mampu mengakses fasilitas
pelayanan kesehatan
(Puskesmas, Rumah Sakit,
Klinik,dan lainnya)
3. Kesiapan menerapkan Suhu
Tubuh.
4. Memiliki alat Pengukur Suhu
Tubuh
5. Kesiapan menerapkan jaga
jarak minimal1.5 meter :
a. Mengatur tempat duduk di
ruangan kelas
b. Meberi tanda visual di
lantai, kursi dan tempat
antrian.
c. Membatasi jumlah peserta
didik perkelas maksimal
18 s/d 20 orang
6. Ada media komunikasi,
Informasi dan Edukasi (KIE)
terutama tertang protocol
kesehatan (wajib pakai masker,
CTPS, dan jaga jarak).
7. Pemetaan warga satuan
pendidikan yang tidak boleh
melakukan kegiatan di satuan
pendidikan:
a. Memilki riwayat penyakit
penyerta (Comorbid).
b. Tidak memilki akses
trasparansi yang
memungkinkan penerapan
jaga jarak.
c. Memilki riwayat
perjalanan dari daerah
zona kuning, orange, dan
merah covid-19 dan ada
riwayat kontak dengan
orang terkomfirmasi
positif covid dan belum
menyelesaikan isolasi
mandiri selama 14 hari.
8. Membuat kesepakatan bersama
komite satuan pendidikan
terkait kesiapan melakukan
pembelajaran tatap muka di
satuan pendidikan dengan
menerapkan protocol
kesehatan.
VII. MONITORING DAN EVALUASI
Pada setiap akhir pekan Kepala Satuan Pendidikan diwajibkan untuk menyerahkan laporan
pelaksanaan kegiatan pembelajaran kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru melalui
Pengawas Sekolah masing-masing dengan instrument yang disediakan.
Pengawas Sekolah melaksanakan pembinaan, pendampingan, monitoring dan evaluasi
pelaksanaan Pendidikan pada masa pandemi Covid-19 dan melaporkan hasilnya kepada Kepala
Dinas melalui Bidang terkait.