Eksplorasi adalah tindakan mencari atau melakukan penjelajahan dengan tujuan
menemukan sesuatu; misalnya daerah tak dikenal, termasuk antariksa (penjelajahan angkasa), minyak bumi (eksplorasi minyak bumi), gas alam, batubara, mineral, gua, air, ataupun informasi. Dalam konteks riset ilmiah, eksplorasi adalah salah satu dari tiga bentuk tujuan riset, sedangkan tujuan lainnya ialah penggambaran (deskripsi) dan penjelasan (eksplanasi). Dalam hal ini, eksplorasi adalah usaha untuk membentuk pengertian umum dan awal terhadap suatu fenomena. Definisi sumberdaya alam hayati adalah segala sesuatu yang berasal dari alam yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia yang merupakan komponen biotik, seperti hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme. Pengertian sumberdaya alam hayati adalah sebagai unsur-unsur di alam yang terdiri dari sumber-sumber alam nabati dan hewani yang bersama dengan unsur non hayati disekitarnya secara keseluruhan membentuk suatu ekosistem. Salah satu bentuk-bentuk sumberdaya alam adalah kekayaan hutan yang dimiliki bangsa Indonesia. Pengelolaan sumberdaya hutan bertujuan untuk mendapatkan manfaat- manfaat penting dari hutan, diantaranya sebagai penghasil kayu dan vegetasi lainnya, satwa liar, tempat rekreasi, mencegah banjir dan erosi, mempertahankan kesuburan tanah, dan mengatur kondisi iklim dan lingkungan hidup. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa eksplorasi sumberdaya hayati laut adalah suatu kegiatan mencari, mengidentifikasi, dan memeriksa segala sumberdaya yang ada pada suatu perairan laut dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebih banyak tentang keadaan atau sumber-sumber yang terdapat. Sumberdaya – sumberdaya tersebut meliputi sumberdaya yang dapat diperbaharui seperti; perikanan (tangkap, budidaya, dan pascapanen), hutan mangrove, terumbu karang, industri bioteknologi kelautan dan pulau-pulau kecil. Sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui seperti; minyak bumi dan gas, bahan tambang dan mineral lainnya serta harta karun. Energi kelautan seperti; pasang-surut, gelombang, angin, OTEC (Ocean Thermal Energy Conversion).
EKOLOGI PERAIRAN TERGENANG DI WILAYAH WADUK CIWAKA WALANTAKA SERANG-BANTEN Dedy Trimulya Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa