Anda di halaman 1dari 24

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Pemberlakuan
Peraturan Disiplin Taruna berlaku bagi seluruh Taruna SMKN 1
Legonkulon.

Pasal 2
Dasar Pemikiran
Peraturan Disiplin Taruna merupakan peraturan tata tertib
kehidupan Taruna di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan
sekolah, untuk menjunjung tinggi harkat, martabat dan jati diri
Taruna yang berkepribadian, bertanggung jawab dan berjiwa
kepemimpinan dengan berlandaskan pada Agama, Pancasila, dan
Undang-undang Dasar tahun 1945 serta peraturan perundangan
yang berlaku, sehingga seluruh Taruna SMKN 1 Legonkulon wajib
mematuhi dan mentaati Peraturan Disiplin Taruna SMKN 1
Legonkulon.

Pasal 3
Pengertian
(1).      Peraturan Disiplin Taruna adalah ketentuan-ketentuan yang
sesuai dengan tujuan pendidikan yang mengatur sikap dan tingkah
laku Taruna dalam kehidupan sehari-hari dilingkungan sekolah
maupun diluar lingkungan sekolah, yang berkaitan dengan hak dan
kewajiban, larangan, penghargaan serta sanksi bagi Taruna SMKN
1 Legonkulon.
(2).      Taruna adalah Calon Taruna yang telah dinyatakan lulus
menerima pendidikan dan Latihan Dasar Taruna (LATDASTAR), dan
terdaftar sebagai peserta didik serta mengikuti pendidikan di SMKN
1 Legonkulon, yang terdiri dari Taruna bagi peserta didik laki-laki
dan Taruni bagi peserta didik perempuan.
(3).      Sikap Taruna adalah potensi kejiwaan Taruna yang
dipengaruhi oleh tiga unsur yaitu cipta, rasa dan karsa yang
membentuk pola pikir tertentu yang mempengaruhi tingkah
lakunya.
(4).      Tingkah Laku Taruna adalah perwujudan dari sikap Taruna
yang tampil mengemuka secara operasional atau nyata dalam
bentuk perbuatan tertentu baik positif maupun negatif sesuai
dengan situasi dan kondisi lingkungan yang mempengaruhinya.
(5).      Prestasi Taruna adalah tindakan atau perbuatan Taruna
yang menonjol dan positif dalam hal kepribadian, pendidikan,
organisasi, olah raga, kesenian dan kemasyarakatan.
(6).      Penghargaan adalah tindakan yang diberikan kepada Taruna
yang dapat mencapai prestasi.
(7).      Pelanggaran Disiplin adalah setiap ucapan, perbuatan dan
atau sikap Taruna yang bertentangan dengan Peraturan Disiplin
Taruna dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(8).      Sanksi Disiplin adalah tindakan yang diberikan terhadap
Taruna yang melakukan pelanggaran disiplin.
(9).      Batalyon Taruna adalah organisasi Taruna tertinggi di SMKN
1 Legonkulon.
(10).  Staff Batalyon Taruna adalah Taruna yang terpilih dan diberi
tugas sebagai kendali mutu disiplin Taruna.
(11).  Senior adalah sebutan kepada Taruna yang tingkatannya
lebih tinggi.
(12).  Junior adalah sebutan kepada Taruna yang tingkatannya
lebih rendah.
(13).  Pakaian Dinas Upacara Besar adalah pakaian seragam Taruna
yang digunakan pada saat upacara-upacara kebesaran yang
ditetapkan dengan surat keputusan Kepala SMKN 1 Legonkulon.
(14).  Pakaian Dinas Harian adalah semua pakaian seragam Taruna
harian yang digunakan selama dinas kecuali kegiatan lapangan
yang ditetapkan dengan surat keputusan Kepala SMKN 1
Legonkulon.
(15).  Pakaian Dinas Lapangan adalah semua pakaian seragam
Taruna yang digunakan pada kegiatan lapangan yang ditetapkan
dengan surat keputusan Kepala SMKN 1 Legonkulon.
(16).  Pakaian Bebas adalah pakaian selain pakaian dinas yang
sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku di SMKN 1
Legonkulon.
(17).  Kartu Taruna adalah kartu identitas Taruna SMKN 1
Legonkulon.
(18).  Buku Saku adalah buku yang berfungsi untuk mencatat
prestasi dan pelanggaran disiplin Taruna.

BAB II
MAKSUD, TUJUAN DAN LANDASAN

Pasal 4
Maksud dan Tujuan
(1).      Maksud Peraturan Disiplin Taruna ini adalah untuk
memberikan pedoman dalam pembinaan disiplin dan kepribadian
Taruna di dalam lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan
sekolah.
(2).      Tujuan Peraturan Disiplin Taruna ini adalah untuk mengatur
dan memperlancar usaha pembinaan disiplin kepada Taruna dalam
bersikap dan berperilaku sehari-hari di dalam maupun di luar
lingkungan sekolah yang memiliki loyalitas/dedikasi tinggi,
bertanggung jawab dan berjiwa kepemimpinan.

Pasal 5
Landasan
Landasan Peraturan Disiplin Taruna ini adalah :
a). Agama
b). Pancasila dan UUD 1945
c). Peraturan Perundangan yang berlaku
d). Kode Etik Kehormatan Taruna yang terdiri dari janji dan
ketentuan moral sebagaimana yang tercantum dalam Janji Taruna
SMKN 1 Legonkulon.

BAB III
HAK, KEWAJIBAN DAN LARANGAN

Pasal 6
Hak
Selama dalam pendidikan setiap Taruna mempunyai hak-hak
sebagai berikut :
(1).      Memperoleh pengajaran, pelatihan dan pembinaan serta
pelayanan pendidikan sebaik-baiknya.
(2).      Memanfaatkan fasilitas SMKN 1 Legonkulon dalam rangka
kelancaran proses belajar sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan.
(3).      Mendapatkan bimbingan dari pendidik dan tenaga
kependidikan yang bertanggung jawab atas program studi yang
diikutinya dalam menyelesaikan studinya.
(4).      Memperoleh layanan informasi yang berkaitan dengan
program studi yang diikutinya serta hasil belajarnya.
(5).      Mendapatkan perlindungan hukum di dalam dan di luar
lingkungan sekolah.
(6).      Mengemukakan pendapat, saran dan kritik yang
membangun sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(7).      Ikut serta dalam kegiatan organisasi ketarunaan SMKN 1
Legonkulon.
(8).      Memilih dan dipilih untuk suatu jabatan dalam Staf Batalyon
Taruna.
(9).      Mengikuti pelantikan Taruna dan pelepasan Taruna.
(10).  Melaksanakan Praktek Kerja Industri sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
(11).  Mendapat penghargaan bagi Taruna berprestasi dalam
pendidikan atau hal-hal khusus lainnya.
(12).  Taruna mendapatkan pelayanan kesehatan

Pasal 7
Kewajiban
Selama dalam pendidikan setiap Taruna mempunyai kewajiban
sebagai berikut :
(1).      Melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing, serta memiliki sikap saling
menghormati dalam kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-masing.
(2).      Memahami, menghayati dan mengamalkan Pancasila serta
mentaati semua ketentuan hukum yang berlaku di negara
Republik Indonesia.
(3).      Memiliki sikap hormat kepada Bendera Merah Putih, Lagu
Kebangsaan Indonesia Raya.
(4).      Memberikan penghormatan kepada Kepala Sekolah,
Pembina, pendidik dan tenaga kependidikan, Instruktur, senior dan
tamu sekolah.
(5).      Mematuhi dan mentaati semua ketentuan pendidikan baik
lisan maupun tertulis.
(6).      Memelihara dan menggunakan hak yang diberikan dengan
sebaik-baiknya.
(7).      Menjunjung tinggi dan menegakkan kehormatan Taruna dan
sekolah.
(8).      Memiliki jiwa korps dan kebersamaan dalam kehidupan
sehari-hari.
(9).      Mengembangkan hubungan yang serasi, selaras dan
seimbang antara Taruna dengan masyarakat lingkungannya.
(10).  Mentaati setiap perintah yang diberikan kepadanya dan
segera melaporkan hasil penugasannya.
(11).  Mengikuti kegiatan-kegiatan pendidikan dengan baik dan
sungguh-sungguh serta dengan penuh rasa tanggung jawab.
(12).  Memelihara barang-barang inventaris SMKN 1
Legonkulon dan menjaga keutuhannya serta mengganti barang-
barang yang dirusak atau dihilangkannya.
(13).  Menjaga keamanan, ketertiban dan memelihara kebersihan.
(14).  Membuang sampah sesuai jenis dan pada tempatnya.
(15).  Bertanggung jawab atas perbuatannya serta berani membela
kebenaran dan keadilan.
(16).  Mengikuti upacara pengibaran bendera merah putih dan apel
Taruna yang diselenggaran oleh SMKN 1 Legonkulon.
(17).  Berpakaian sesuai dengan ketentuan.
(18).  Berambut pendek sesuai dengan tingkatannya.
(19).  Selalu membawa buku saku dan kartu Taruna.

Pasal 8
Larangan
Selama dalam pendidikan setiap Taruna dilarang :
(1).      Membocorkan rahasia negara.
(2).      Melakukan tindakan makar.
(3).      Berpolitik praktis atau terlibat dalam organisasi / kelompok
terlarang.
(4).      Melakukan atau terlibat tindakan kriminal.
(5).      Mengunjungi tempat yang dapat menimbulkan kecurigaan
masyarakat umum.
(6).      Mencemarkan nama baik diri sendiri, keluarga dan SMKN 1
Legonkulon.
(7).      Menentang/melawan Kepala Sekolah, Pembina, pendidik dan
tenaga kependidikan, Instruktur, dan senior.
(8).      Memasuki ruang Kepala Sekolah, Pembina, pendidik dan
tenaga kependidikan, instruktur tanpa ijin.
(9).      Melakukan tindakan amoral/asusila.
(10).  Menikah atau hamil.
(11).  Melakukan penganiayaan.
(12).  Berkelahi.
(13).  Menimbulkan dan membuat keonaran.
(14).  Menyalahgunakan narkotika, obat-obatan terlarang dan
meminum minuman keras, serta berjudi.
(15).  Merokok.
(16).  Membawa orang lain kedalam lingkungan sekolah tanpa ijin.
(17).  Menyimpan atau membawa senjata api, bahan peledak,
senjata tajam dan senjata berbahaya lainnya tanpa ijin.
(18).  Merusak barang inventaris SMKN 1 Legonkulon atau barang-
barang lainnya dengan sengaja ataupun tidak sengaja.
(19).  Mengambil dan memindahkan barang inventaris SMKN 1
Legonkulon tanpa ijin.
(20).  Menyalahgunakan barang inventaris SMKN 1 Legonkulon.
(21).  Membakar sampah di lingkungan sekolah.
(22).  Mengambil atau Merusak flora maupun fauna
(23).  Mencuri atau mengambil barang apapun yang bukan
miliknya.
(24).  Memfitnah, menghasut, memberi keterangan palsu dan
berdusta.
(25).  Mengancam/mengitimidasi.
(26).  Membawa Hand Phone berkamera atau MP4 dilingkungan
sekolah.
(27).  Menggunakan Hand Phone atau MP3 pada saat jam belajar.
(28).  Mengubah warna dan bentuk/potongan pakaian
seragam/korps dan perlengkapannya.
(29).  Berambut panjang, berkumis, berjenggot, berjambang,
berkuku panjang dan berkutek
(30).  Membawa dan atau memakai azimat, gelang, kalung, cincin
dan anting-anting serta aksesoris lainnya kecuali jam tangan.
(31).  Bertindik dan bertato.
(32).  Bersolek secara berlebihan.
(33).  Merobek/mencoret-coret buku saku.

BAB IV
TATA KRAMA TARUNA

Pasal 9
Berdiri, Berjalan dan Duduk
(1).      Berdiri harus ditempat yang pantas sesuai dengan
kehormatan Taruna.
(2).      Berdiri dan berjalan harus tegak dengan pandangan lurus
kedepan.
(3).      Melangkah dengan wajar, dengan lengan tangan diayun
secara serasi sesuai dengan keadaan.
(4).      Ketika berpapasan dengan Kepala Sekolah, Pembina,
pendidik dan tenaga kependidikan, Instruktur, senior dan tamu
sekolah tidak perlu membungkukkan badan.
(5).      Pada saat berjalan, jangan terlalu banyak berbicara satu
sama lain dan bercanda.
(6).      Tidak memalingkan muka (menengok) secara berlebihan.
(7).      Apabila berjalan lebih dari satu orang harus berbaris serta
sesuaikan langkah dan temponya.
(8).      Pada saat berdiri dan berjalan tidak boleh memasukkan
tangan kedalam saku celana atau meletakkan tangan didepan dada
atau berpangku tangan.
(9).      Apabila berjalan dengan Kepala Sekolah, Pejabat, Pembina,
Pendidik dan Tenaga Kependidikan dan Instruktur hendaknya
memposisikan diri disebelah kiri.
(10).  Taruna senior/pria berada di sebelah kanan Taruna
yunior/wanita atau orang lain yang pantas dilindungi.
(11).  Pada waktu berjalan menaiki tangga Taruna mendahulukan
wanita/orang yang lebih tua dan pada waktu menuruni tangga
Taruna mendahului wanita/orang tua.
(12).  Apabila akan melewati kumpulan orang, perhatikan sopan
santun, adat istiadat dan kebiasan setempat dengan
menyampaikan salam tanpa mengurangi sikap sebagai seorang
Taruna.
(13).  Duduk ditempat yang pantas dengan badan tegak.

Pasal 10
Penghormatan
(1).      Melakukan penghormatan hanya pada saat menggunakan
pakaian dinas.
(2).      Penghormatan diberikan kepada Kepala Sekolah, Pembina,
pendidik dan tenaga kependidikan, Instruktur, senior dan tamu
sekolah.
(3).      Ketika tidak dalam barisan pada saat berpapasan/bertemu
dengan kepada Kepala Sekolah, Pembina, pendidik dan tenaga
kependidikan, Instruktur, senior dan tamu sekolah, Taruna
mengambil sikap sempurna, dan memberikan penghormatan serta
mengucapkan salam.
(4).      Ketika dalam barisan cukup Danton/Pemimpin barisan yang
memberikan penghormatan kecuali ada perintah dari
Danton/Pemimpin barisan untuk memberikan penghormatan.
(5).      Pada posisi duduk ketika ada Kepala Sekolah, Pembina,
pendidik dan tenaga kependidikan, Instruktur dan senior dan
pejabat instansi pemerintah lewat maka Taruna mengambil sikap
duduk tegap.

Pasal 11
Berbicara
(1).      Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar,
penggunaan bahasa lainnya disesuaikan dengan ketentuan yang
berlaku.
(2).      Selama berbicara, pandangan diarahkan kepada orang yang
diajak bicara, perhatikan dan ikuti segala pembicaraan serta
jawablah pertanyaan-pertanyaan dengan sopan.
(3).      Memberikan kesempatan bicara kepada orang lain dengan
selalu menjaga sikap yang baik.
(4).      Harus berbicara sopan dan jangan berbicara kasar kepada
siapapun. Apabila menguap, batuk atau bersin lakukanlah secara
sopan dengan menutup mulut atau hidung dan memalingkan muka
dari lawan bicara serta memohon maaf setelahnya.
(5).      Selama bicara hindari penggunaan bahasa isyarat, berbisik-
bisik atau menggerakkan badan secara berlebihan.
(6).      Berbicara jujur dan tidak membicarakan keburukan orang
lain.
(7).      Taruna harus selalu menjaga sikap sempurna selama
berbicara, kecuali diberi ijin bebas oleh atasan.
(8).      Hindari tertawa secara berlebihan (terbahak-bahak).

Pasal 12
Berkenalan
(1).      Dalam berjabat tangan dengan seseorang, lakukan degan
kesungguhan dan menghadaplah kepada orang tersebut sesuai
dengan situasi dan kondisi.
(2).      Sebutkan nama dengan jelas dan lengkap.
(3).      Perkenalkan diri terlebih dahulu terhadap orang yang lebih
tua.
(4).      Apabila memperkenalkan teman kepada atasan atau orang
yang lebih tua, perkenalkan terlebih dahulu dengan menyebutkan
nama teman tersebut.
(5).      Pada saat berpisah setelah berkenalan, ucapkanlah salam.

Pasal 13
Kebersihan Badan dan Kerapihan Pakaian
(1).      Kebersihan Badan dan kerapihan pakaian harus selalu dijaga
sesuai dengan martabat Taruna.
(2).      Merias wajah/tubuh sewajarnya sesuai dengan martabat
Taruna.
(3).      Menggunakan pakaian yang sopan dan rapih sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
(4).      Menggunakan pakaian seragam Taruna sesuai dengan
jadwal penggunaannya setiap hari.

Pasal 14
Berpergian Dengan Lawan Jenis (Khusus bagi Taruna)
(1).      Mintalah ijin terlebih dahulu kepada orang tua/wali teman
wanitanya.
(2).      Apabila berbicara dengan teman wanita supaya tetap
bersikap sebagai seorang Taruna.
(3).      Tempatkan teman wanita pada tempat yang aman dan
hindarilah jalan yang kotor dan rusak.
(4).      Dilarang mengunjungi tempat terlarang dan tempat yang
dapat menimbulkan kecurigaan masyarakat umum.
(5).      Saat mengantar pulang teman wanita, sesuaikanlah dengan
ketentuan orang tua / walinya dan jangan lupa mengucapkan
terimakasih dan memberi salam.

Pasal 15
Bertamu
(1).      Beritahukan terlebih dahulu kepada orang yang akan
dikunjungi bahwa Taruna akan bertamu, kecuali dalam keadaan
mendesak.
(2).      Hendaklah mengetuk pintu/menekan bel/mengucapkan
salam dan memberi hormat kepada tuan rumah.
(3).      Duduklah dengan sikap yang baik dan sopan setelah
dipersilahkan oleh tuan rumah.
(4).      Selama bertamu, janganlah mendominasi pembicaraan.
(5).      Sesuaikan sikap dan pembicaraan dengan situasi dan
kondisi tuan rumah.
(6).      Selama bertamu tetap bersikap sebagai Taruna.
(7).      Waktu yang tepat untuk bertamu harus diperhatikan.
(8).      Bila waktu untuk bertamu telah selesai, ucapkanlah terima
kasih dan salam dan berikanlah hormat kepada tuan rumah.

Pasal 16
Memasuki Ruangan
(1).      Setiap Taruna yang berpakaian seragam harus membuka
tutup kepalanya/pet sebelum memasuki dan selama berada dalam
suatu ruangan/kelas.
(2).      Setiap Taruna yang akan memasuki ruangan Kepala
sekolah, Pembina, pendidik dan tenaga kependidikan, Instruktur
dan Seniornya, harus melaksanakan sesuai dengan tata tertib
masuk dan keluar ruangan.

Pasal 17
Menerima Tamu
(1).      Berikan kesan yang baik dan menyenangkan bagi tamu.
(2).      Usahakan untuk mengambil inisiatif memulai pembicaraan.
(3).      Apabila tidak bisa menerima tamu, usahakanlah untuk
menemuinya sebentar dan memberitahukan bahwa ada sesuatu
kepentingan mendesak yang harus diselesaikan.
(4).      Pada saat tamu selesai berkunjung, antarkanlah tamu
tersebut sampai ke pintu ruangan tamu, atau bahkan keluar
halaman.

Pasal 18
Berbelanja
(1).      Berbelanjalah di tempat yang pantas bagi Taruna.
(2).      Memasuki toko hanya ada sesuatu yang diperlukan dan
jangan membuka tutup kepala.
(3).      Dalam berbelanja, janganlah melakukan penawaran yang
bertele-tele.
(4).      Janganlah meminta pelayanan yang istimewa.
(5).      Usahakanlah untuk tidak membawa barang belanjaan secara
berlebihan dan bawalah barang belanjaan di tangan kiri selama
memungkinkan.

Pasal 19
Makan
(1).      Patuh pada peraturan tata tertib makan yang berlaku.
(2).      Berdoalah sebelum dan sesudah makan.
(3).      Pada waktu makan, duduklah dengan sopan, teratur dan
pada tempat yang telah disediakan.
(4).      Perhatikan kesopanan cara mengambil makanan dan
minuman.
(5).      Mempersilahkan atau mendahulukan yang lebih tua / atasan
untuk mengambil makanan dan minuman.
(6).      Pergunakan peralatan makan / minum sebagaimana
mestinya.
(7).      Jika makan bersama jangan mendahului makan sebelum
dipersilakan.
(8).      Minumlah sedikit sebelum makan.
(9).      Makanan yang diambil sendiri hendaklah dihabiskan.
(10).  Makanlah dengan sopan, jangan tergesa-gesa dan aturlah
cara minum / mengunyah makanan sehingga tidak menimbulkan
bunyi.
(11).  Tidak boleh minum atau makan sambil jongkok, berdiri,
berjalan atau berlari.
(12).  Sebelum selesai acara makan dan dipersilahkan
meninggalkan tempat, janganlah meninggalkan tempat makan.
(13).  Apabila selesai makan, kembalikan kursi ketempat semula
dan ucapkanlah terimakasih.

Pasal 20
Meminjam
(1).      Usahakan untuk tidak meminjam sesuatu dari orang lain
kalau tidak terpaksa.
(2).      Hendaklah bertanggung jawab penuh atas barang yang
dipinjam.
(3).      Usahakan untuk segera mengembalikan barang pinjaman
setelah selesai digunakan.
(4).      Pada saat mengembalikan barang-barang pinjaman,
ucapkan “terima kasih”.
(5).      Hendaklah tidak meminjam dan meminjamkan barang
pinjaman
Pasal 21
Berkendaraan
(1).      Taruna dalam berkendaraan umum (Kapal laut, pesawat,
kereta api, bus dan lain-lain) :
a). Harus memiliki karcis yang berlaku.
b). Duduklah ditempat yang ditentukan.
c). Berikanlah tempat duduk kepada orang tua/lemah atau wanita.
d). Tempatkanlah teman-teman wanita ditempat yang aman.
e). Jangan membuat gaduh dan mengganggu penumpang lain.
f).  Usahakan menutup muka dengan sapu tangan bila tidur.
g). patuhilah peraturan yang berlaku.
h). Dilarang membeli sesuatu lewat jendela kendaraan.

(2).      Naik Becak /Ojek :


a). Usahakan tidak naik becak/ojek apabila tidak terpaksa.
b). Jangan mengadakan tawar-menawar sampai bertele-tele.
c). Dilarang naik becak lebih dari dua orang, sedangkan naik ojek
tidak lebih dari satu orang.
d). Apabila bersama teman wanita, teman wanita naik lebih dahulu
dan pada waktu turun Taruna mendahului.

(3).      Mengemudikan kendaraan bermotor :


a). Mematuhi segala peraturan lalu lintas.
b). Tetap memperhatikan sifat dan sikap Taruna.
c). Dilarang bersenda gurau.
d). Menghormati pejalan kaki dan pemakai jalan lain.

Pasal 22
Menunggu Kendaraan Umum
(1).      Tunggulah kendaraan di tempat yang telah ditentukan.
(2).      Tetap menjaga sikap dan martabat sebagai seorang Taruna.

BAB V
KETERTIBAN SEKOLAH
Pasal 23
Tertib Masuk dan Keluar Lingkungan Sekolah
(1).      Taruna wajib melalui pintu gerbang/pos penjagaan yang
telah ditetapkan.
(2).      Menepati waktu yang telah ditetapkan.
(3).      Berpakaian dinas Taruna lengkap.
(4).      Apabila terlambat dan sudah diperbolehkan masuk oleh
petugas penjagaan (provos) kemudian harus melapor kepada
petugas piket di Program Keahlian.
(5).      Memperlihatkan surat ijin masuk yang diberikan oleh
petugas piket kepada tenaga pendidik untuk mengikuti
pembelajaran pada saat itu.
(6).      Apabila keluar lingkungan sekolah pada saat jam pelajaran
untuk suatu keperluan, Taruna harus menunjukkan surat ijin keluar
yang diberikan oleh petugas piket dan menunjukan kepada petugas
penjagaan (Provos).
(7).      Tidak membawa kendaraan atau berkendaraan yang
mengganggu ketenangan lingkungan sekolah atau lingkungan
umum.

Pasal 24
Tertib Kebersihan dan Ketentraman Lingkungan Sekolah
(1).      Setiap Taruna diwajibkan :
a). Memelihara dan menjaga keamanan, ketertiban dan kebersihan
lingkungan sekolah.
b). Memelihara kebersihan ruang belajar/kelas/laboratorium,
asrama dan lingkungan sekitarnya.
c). Membuang sampah pada tempatnya sesuai dengan jenisnya.
d). Memelihara peralatan kebersihan dan tempat-tempat
pembuangan sampah.
(2).      Setiap Taruna dilarang :
a). Melakukan hal-hal yang dapat mengganggu lingkungan di
sekitarnya.
b). Menggunakan listrik dan air secara berlebihan.
c). Merusak tanaman lingkungan sekolah.
d). Mengambil buah-buahan dalam lingkungan sekolah tanpa seijin
petugas/pejabat SMK Negeri1 wonoasri.
e). Membuang atau menumpuk sampah secara sembarangan dan
tidak sesuai jenisnya.

Pasal 25

Tertib Kelas
(1).    Taruna wajib mengikuti pembelajaran sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan oleh SMKN 1 Legonkulon.
(2).    Taruna wajib hadir di kelas sebelum pembelajaran dimulai.
(3).    Sebelum masuk kelas/pembelajaran dimulai Taruna wajib
berbaris di depan kelas.
(4).    Taruna wajib malaksanakan SOP (Standart Oprasional
Prosedur) Pembelajaran sebelum dan sesudah pembelajaran
dilaksanakan.
(5).    Taruna wajib membersihkan ruang kelas atau tempat belajar
sebelum dan sesudah belajar.
(6).    Taruna yang tidak dapat mengikuti pembelajaran harus
memberikan surat keterangan tidak mengikuti pembelajaran.
(7).    Taruna wajib berpakaian seragam sesuai dengan ketentuan
yang berlaku selama mengikuti pembelajaran.
(8).    Taruna wajib menjemput tenaga pendidik apabila tenaga
pendidik tersebut terlambat masuk kelasnya.
(9).    Taruna wajib menyiapkan sarana dan hal-hal yang diperlukan
dalam rangka penyelenggaraan pembelajaran.
(10). Taruna dilarang tidur di kelas selama pelaksanaan
pembelajaran.
(11). Taruna wajib menjaga kebersihan kelas dan keutuhan
sarana/prasarana yang ada di dalam kelas.

Pasal 26
Tertib Workshop/Laboratorium
(1).    Setiap Taruna wajib :
a). Mengikuti kegiatan praktek sesuai dengan jadwal yang
ditetapkan.
b). Menggunakan alat dan atau bahan sesuai dengan ketentuan.
c). Bertanggung jawab penuh terhadap peralatan yang
dipergunakan selama melaksanakan praktek.
d). Membersihkan tempat praktek dan mengembalikan alat pada
tempat semula setelah kegiatan praktek.
e). Berpakaian praktek lengkap.
f). Mengikuti aturan yang ada di workshop/laboratorium.
g). Mengganti barang inventaris yang rusak atau hilang.
(2).    Setiap Taruna dilarang :
a). Meninggalkan tempat praktek sebelum kegiatan praktek
selesai.
b). Memindahkan, merusak dan atau menghilangkan alat atau
bahan praktek.

Pasal 27
Tertib Ujian
(1).    Setiap Taruna wajib mengikuti ujian dan menyelesaikan
tugas-tugas pembelajaran.
(2).    Setiap Taruna wajib menyelesaikan administrasi yang berlaku
di SMKN 1 Legonkulon.
(3).    Selama ujian berlangsung peserta ujian dilarang bercakap-
cakap, berbisik-bisik, mencontek, membawa buku catatan ke
dalam ruang ujian, atau menerima/memberi bantuan (kerjasama)
peserta ujian lain.
(4).    Ketentuan lain yang belum tercantum dalam pasal ini akan
diatur lebih lanjut oleh SMKN 1 Legonkulon.

Pasal28
Tertib Praktek Di Industri
(1).    Setiap Taruna wajib menyelesaikan administrasi yang berlaku
di SMKN 1 Legonkulon  sebelum mengikuti praktek.
(2).    Melaksanakan kegiatan yang telah diprogramkan oleh SMKN
1 Legonkulon.
(3).    Berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan di lokasi
praktek.
(4).    Menghargai dan menghormati norma-norma sosial setempat.
(5).    Mentaati dan mematuhi aturan-aturan yang ada ditempat
praktek
(6).    Memberikan contoh yang baik, memegang teguh kode etik,
tata krama Taruna, menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan
setempat.
(7).    Taruna dilarang meninggalkan lokasi praktek sebelum
waktunya.
(8).    Taruna dilarang melakukan tindakan atau perbuatan yang
menimbulkan ketidaksenangan masyarakat setempat.

Pasal 29
Tertib Di Perpustakaan
(1).    Taruna wajib :
a). Memiliki kartu anggota perpustakaan.
b). Menunjukkan kartu anggota pada saat menggunakan fasilits
perpustakaan.
c). Mengembalikan fasilitas/buku perpustakaan yang dipinjam
tepat pada waktunya.
d). Mengganti fasilitas/buku miliki perpustakaan yang dipinjam
apabila terjadi kerusakan atau hilang.
e). Memakai pakaian seragam Taruna apabila mengunjungi
perpustakaan.
(2).    Taruna dilarang :
a). Menggunakan kartu anggota orang lain.
b).Merusak fasilitas/buku milik perpustakaan.
c). Membuat gaduh di ruang baca perpustakaan.

Pasal 30
Tertib Di Tempat Ibadah
(1).    Taruna wajib mentaati dan mematuhi peraturan di tempat
ibadah.
(2).    Taruna wajib melaksanakan ibadah sesuai dengan ajaran
agama masing-masing.
(3).    Taruna wajib menjaga keamanan, ketertiban dan kebersihan
tempat ibadah.
(4).    Taruna dilarang berbuat onar/gaduh yang mengganggu
kenyaman dan ketertiban tempat beribadah.
(5).    Taruna dilarang mengganggu orang yang sedang
melaksanakan ibadah.
(6).    Taruna dilarang mengotori dan merusak fasilitas yang ada
ditempat beridah.
(7).    Taruna dilarang tiduran di tempat ibadah pada waktunya
beribadah.

Pasal 31
Tertib Asrama
(1).    Setiap Taruna wajib :
a). Memelihara dan menjaga, keamanan, kebersihan dan
ketertiban asrama.
b). Memelihara kebersihan dan kerapihan kamar tidur, lorong,
kamar mandi/WC, taman dan kebun lingkungan asrama.
c). Menyimpan dan menata dengan rapi peralatan tidur, pakaian,
buku-buku dan lain-lain pada tempat yang layak.
d). Mematikan lampu pada waktu keluar kamar atau sedang tidak
diperlukan.
e). Menutup kran air sehingga tidak terbuang.
f). Memelihara barang inventaris asrama.
g). Menyimpan barang berharga milik pribadi pada tempat yang
aman.
h). Mengganti barang inventaris yang hilang maupun rusak.
(2).    Setiap Taruna dilarang :
a). Menempel, memasang gambar atau tulisan yang mengotori
dinding kamar, lemari dan atau asrama.
b). Merusak, merubah atau memindahkan barang-barang
inventaris kamar dan asrama.
c). Menggunakan listrik dan air secara berlebihan.
d). Menggunakan narkotika/obat-obat terlarang, Minum minum
keras, Merokok atau berjudi di kamar / asrama.
e). Menjemur pakaian di dalam kamar, di depan jendela kamar
atau di tempat yang tidak pantas.
f). Membawa radio atau peralatan elektronik lainnya tanpa
mendapat ijin dari Pembina asrama.
g). Menonton TV atau mendengarkan radio pada waktu jam belajar
malam dan jam malam.
h). Membuat gaduh sehingga mengganggu penghuni lainnya.
i).  Menyimpan senjata api, senjata tajam dan bentuk-bentuk lain
yang dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain.

BAB VI
PENILAIAN KEDISIPLINAN TARUNA

Pasal 32
Pedoman Penilaian
(1).    Setiap prestasi dan pelanggaran yang dilakukan oleh Taruna
akan dinilai sesuai dengan jenis dan bobotnya.
(2).    Setiap prestasi akan mendapat penghargaan dari SMKN 1
Legonkulon.
(3).    Setiap pelanggaran akan mendapat sanksi dari SMKN 1
Legonkulon.
(4).    Prestasi yang dicapai kedua kalinya atau lebih akan diberikan
penghargaan setingkat lebih tinggi dari penilaian yang seharusnya.
(5).    Pelanggaran yang dilakukan kedua kalinya atau lebih akan
diberikan sanksi setingkat lebih tinggi dari penilaian yang
seharusnya.
(6).    Penilaian Kedisiplinan Taruna dilakukan oleh Kepala SMKN 1
Legonkulon, Wakil Kepala Sekolah, Ketua Program Keahlian dan
Pembina Ketarunaan.

Pasal 33
Evaluasi Kedisiplinan Taruna
(1).    Penilaian evaluasi kedisiplinan Taruna dilaksanakan secara
periodik enam kali dalam satu semester, yaitu pada setiap awal
bulan, sedangkan inspeksi mendadak (sidak) dapat dilakukan
sewaktu-waktu.
(2).    Hasil penilaian pertengahan semester sebagai sebahan
umpan balik pembinaan lebih lanjut.
(3).    Hasil penilaian akhir semester sebagai bahan penentu keikut
sertaan Taruna dalam mengikuti pendidikan di SMKN 1
Legonkulon.
(4).    Untuk dapat mengikuti pendidikan di SMKN 1 Legonkulon,
nilai minimal kedisiplinan Taruna adalah Cukup ( C ).
(5).    Rumus Evaluasi Kedisiplinan Taruna ditetapkan sebagai
berikut :

 
 Nk     : Nilai Kedisipilan Taruna
 Npr    : Nilai Prestasi
       Nk = Npr-Npl  Npl    : Nilai Pelanggaran

(6).    Kategori nilai kedisiplinan Taruna :


a).  Baik Sekali (A) : >20
b).  Baik (B)            : − 5 s/d 20
c).  Cukup (C)        : ≥ − 6 s/d  20
d).  Kurang (D)           : ≥ − 21
(7).    Rumus evaluasi kedisiplinan Taruna ini tidak berlaku bagi
pelanggaran sangat berat dan berat.

Pasal 34
Penilaian Prestasi

(1).    Penilaian Prestasi dikelompokkan menjadi Prestasi Luar


Biasa, Prestasi Biasa dan Prestasi Cukup.
(2).    Kisaran bobot penilaian prestasi adalah plus 1 sampai dengan
plus 20.
(3).    Penilaian Prestasi Luar Biasa dengan nilai sebesar-besarnya
plus 20 dan sekecil-kecilnya plus 11, mencakup :
a).  Nilai Plus 20 :
   Melakukan suatu perbuatan yang sangat terpuji sehingga
menghindarkan dari bahaya yang mengancam keselamatan jiwa
dan harta benda.
   Penemuan IPTEK baru yang memberikan mamfaat bagi
masyarakat.
   Menjadi juara dalam suatu perlombaan / pertandingan dibidang
kegiatan akademis maupun non-akademis ditingkat internasional.
b).  Nilai plus 19 :
   Menjadi juara dalam suatu perlombaan / pertandingan dibidang
kegiatan akademis maupun non-akademis ditingkat nasional.
   Ikut aktif dalam penyelamatan lingkungan.
c).  Nilai plus 18 :
   Menjadi peserta dalam suatu perlombaan / pertandingan
dibidang kegiatan akademis maupun non-akademis ditingkat
internasional.
   Menjadi juara dalam suatu perlombaan / pertandingan dibidang
kegiatan akademis maupun non-akademis ditingkat Provinsi.
d).  Nilai plus 17 :
   Menjadi peserta dalam suatu perlombaan / pertandingan
dibidang kegiatan akademis maupun non-akademis ditingkat
nasional.
e).  Nilai plus 16 :
   Menjadi peserta dalam suatu perlombaan / pertandingan
dibidang kegiatan akademis maupun non-akademis ditingkat
provinsi.
f).   Nilai plus 15 :
   Menjadi juara dalam suatu perlombaan / pertandingan dibidang
kegiatan akademis maupun non-akademis ditingkat kabupaten.
g).  Nilai plus 14 :
   Menjadi peserta dalam suatu perlombaan / pertandingan
dibidang kegiatan akademis maupun non-akademis ditingkat
kabupaten.

h).  Nilai plus 13 :
   Menjadi juara dalam suatu perlombaan / pertandingan dibidang
kegiatan akademis maupun non-akademis ditingkat kecamatan.
i).    Nilai plus 12 :
   Menjadi peserta dalam suatu perlombaan / pertandingan
dibidang kegiatan akademis maupun non-akademis ditingkat
kecamatan.
j)     Nilai plus 11 :
   Menjadi panitia suatu kegiatan sosial dan atau aktifitas dibidang
lingkungan hidup  tingkat nasional.
(4).    Penilaian Prestasi Biasa dengan nilai sebesar-besarnya plus
10 dan sekecil-kecilnya plus 5, mencakup :
a).  Nilai plus 10 :
   Menjadi panitia suatu kegiatan sosial dan atau aktifitas dibidang
lingkungan hidup tingkat provinsi.
   Berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan atau aktifitas di bidang
lingkungan hidup tingkat nasional.
b).  Nilai plus 9 :
   Menjadi panitia suatu kegiatan sosial dan atau aktifitas dibidang
lingkungan hidup tingkat kabupaten.
   Berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan atau aktifitas di bidang
lingkungan hidup tingkat provinsi.
c).  Nilai plus 8 :
   Sebagai Ketua Staf Batalyon Taruna SMKN 1 Legonkulon.
   Berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan atau aktifitas di bidang
lingkungan hidup tingkat kabupaten.
d).  Nilai plus 7 :
   Duduk dalam kepengurusan Staf Batalyon Taruna SMKN 1
Legonkulon.
   Menjadi panitia suatu kegiatan sosial dan atau aktifitas dibidang
lingkungan hidup tingkat SMKN 1 Legonkulon.
e).  Nilai plus 6 :
   Sebagai ketua / koordinator dalam kepengurusan kegiatan yang
berada dibawah naungan organisasi Staf Batalyon Taruna SMKN 1
Legonkulon.
   Sebagai ketua / koordinator dalam kelompok pengembangan diri
(ekstra kurikuler) Taruna SMKN 1 Legonkulon.
f).   Nilai plus 5 :
   Menjadi ketua kelas / komandan peleton, atau ketua asrama /
wisma.
   Juara / ranking 1 sampai 3 pada program keahlian.
(5).    Penilaian Prestasi Cukup dengan nilai sebesar-besarnya plus
4 dan sekecil-kecilnya plus 1, mencakup :
a).  Nilai plus 4 :
   Menjadi juara dalam perlombaan antar Taruna yang
diselenggarakan oleh sekolah, Program Keahlian atau Staf Batalyon
Taruna.
b).  Nilai plus 3 :
   Menjadi anggota team inti kegiatan pengembangan diri (ekstra
kurikuler) di SMKN 1 Legonkulon.
   Mengikuti upacara kebesaran.
c).  Nilai plus 2 :
         Mengikuti kegiatan gerak jalan, pawai atau donor darah.
d).  Nilai plus 1 :
   berperan aktif dalam kegiatan positif yang terprogram dan atau
yang tidak terprogram oleh SMKN 1 Legonkulon.

Pasal 35
Penilaian Pelanggaran
(1).    Penilaian Pelanggaran dikelompokkan menjadi Pelanggaran
sangat berat, pelanggaran berat, pelanggaran sedang dan
pelanggaran ringan.
(2).    Kisaran bobot penilaian pelanggaran adalah minus 1 sampai
dengan minus 20.
(3).    Pelanggaran sangat berat dan berat sebagaimana dimaksud
pada pasal 35  ayat (1) tidak mengacu pada kisaran bobot
penilaian sebagaimana dimaskud pada pasal 35 ayat (2).
(4).    Pelanggaran sangat berat diberikan sanksi dikeluarkan dari
SMKN 1 Legonkulon  yang berakibat pada pencopotan status
sebagai Taruna SMKN 1 Legonkulon. Pelanggaran sangat berat
mencakup :
a).  Membocorkan hal-hal yang bersifat rahasia negara.
b).  Merencanakan dan atau melakukan makar.
c).  Mencemarkan nama baik SMKN 1 Legonkulon.
d).  Menentang/melawan Kepala SMKN 1 Legonkulon,
Pembina/Instruktur, Pendidik dan tenaga kependidikan.
e).  Tidak mengikuti kegiatan belajar dan atau praktek selama
enam hari berturut-turut tanpa alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan.
f).   Tidak mengikuti ujian akhir semester/penuntasan kompetensi
atau ujian negara tanpa alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan.
g).  Dengan sengaja merusak sarana, prasarana dan atau fasilitas
SMKN 1 Legonkulon.
h).  Melakukan atau terlibat tindakan kriminal (mencuri,
merampok, atau mengambil yang bukan haknya).
i).    Menyimpan senjata api/bahan peledak tanpa ijin.
j).   Melakukan perbuatan amoral/asusila.
k).  Menikah atau hamil dalam masa pendidikan.
l).    Melakukan penganiayaan dan berkelahi.
m).Menyalahgunakan narkotika/obat terlarang, minum minuman
keras atau berjudi.
n).  Memfitnah, menghasut, memberi keterangan palsu atau
berdusta.
(5).    Pelanggaran berat dapat diberikan sanksi setinggi-tingginya
dikeluarkan dari SMKN 1 Legonkulon, yang berakibat pada
pencopotan status sebagai Taruna SMKN 1 Legonkulon dan
seringan-ringannya diberikan skorsing/pencabutan sementara
status sebagai Taruna SMKN 1 Legonkulon  selama satu tahun.
Pelanggaran berat mencakup :
a).  Tidak mengikuti ujian akhir semester/penuntasan kompetensi,
lebih dari sepertiga jumlah mata ujian/penuntasan kompetensi
tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
b).  Tidak mengikuti kegiatan belajaran dan atau praktek selama
lima hari tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
c).  Menimbulkan keonaran di dalam atau di luar lingkungan
sekolah.
d).  Menyimpan senjata tajam tanpa ijin
e).  Mengancam/mengintimidasi orang lain.
(6).    Pelanggaran sedang dapat diberikan kisaran bobot penilaian
antara minus 6 sampai dengan minus 20, mencakup :
a).  Nilai minus 20 :
   Tidak mengikuti pembelajaran selama empat hari berturut-turut
tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
   Keluar lingkungan sekolah tanpa ijin (bolos).
   Menyebarkan dan atau memperoleh bocoran soal ujian.
b).  Nilai minus 15 :
   Tidak menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
   Tidak jujur dalam mengikuti ujian.
   Merobek atau menghilangkan buku saku Taruna.
   Menyalahgunakan sarana/fasilitas belajar mengajar tidak sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
c).  Nilai minus 10 :
   Mengganggu pelaksanaan atau kertertiban beribadah.
   Mengubah warna dan bentuk/potongan pakaian seragam/korps
dan perlengkapannya.
   Tidak melaksanakan sanksi yang diberikan karena satu
pelanggaran.
   Menyalahgunakan barang inventaris SMKN 1 Legonkulon.
d).  Nilai minus 6:
   Tidak membawa buku saku Taruna
   Mencoret-coret buku saku Taruna.
   Memindahkan sarana / fasilitas belajar mengajar tanpa melalui
ketentuan yang telah ditetapkan.
   Tidak mengikuti pembelajaran selama dua hari.
(7).    Pelanggaran ringan dapat diberikan kisaran bobot penilaian
antara minus 1 sampai dengan minus 5, mencakup :
a).  Nilai minus 5 :
   Terlambat lebih dari 15 menit dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
   Merusak barang inventaris sekolah.
b).  Nilai minus 4 :
   Tidak mengikuti upacara pengibaran bendera merah putih tanpa
alasan yang dapat dipertanggung jawabkan.
   Mengganggu kelancaran belajar dikelas atau membuat keributan
di kelas.
c).  Nilai minus 3 :
   Tidak mengikuti apel Taruna yang diselenggarakan SMKN 1
Legonkulon tanpa alasan yang dapat dipertanggung jawabkan.
   Pakaian seragam Taruna tidak lengkap.
   Mengeluarkan kata-kata kasar atau tidak senonoh/pantas/sopan.
d).  Nilai minus 2 :
   Tidak memberi penghormatan pada atasan.
   Tidak melaksanakan piket kelas/kebersihan lingkungan sekolah.
   Membuang sampah tidak pada tempatnya.
   Buang air kecil atau besar tidak pada tempatnya.
e).  Nilai minus 1 :
   Perlengkapan pakaian tidak mengkilat dan sepatu tidak disemir.
   Memelihara kumis, jenggot, jambang atau berkuku panjang.
   Duduk tidak sopan dan atau berbaringan di atas meja.
   Bermain-main dalam kelas atau dalam barisan.
(8).    Bila nilai pelanggaran kumulatif dikurangi nilai prestasi
kumulatif dari seorang Taruna pada semester yang berlangsung,
mencapai minus 20 atau lebih maka Taruna yang bersangkutan
diklasifikasikan telah melakukan pelanggaran berat dan dapat
dikenakan sanki sebagaimana diatur dalam pasal 35 ayat (2).
Pasal 36
Sanksi Tambahan
(1).    Sanksi tambahan diberikan terhadap pelanggaran yang
termasuk dalam kelompok pelanggaran sedang dan ringan.
(2).    Sanksi tambahan sebagaiman dimaksud pasal 36 ayat (1)
dapat berupa :
a).  Melaksanakan kerja bakti selama satu minggu.
b).  Mengganti sarana, prasarana dan fasilitas yang dirusakkan atau
dihilangkan.
c).  Melaksanakan tugas khusus.
d).  Dicukur gundul.
e).  Hukuman fisik (Lari, Push Up, Sit up, Merayap, Jalan Katak).
(3).    Pelanggaran yang berkenaan dengan sarana, prasarana dan
fasilitas pendidikan baik yang utama dan atau penunjang akan
dikenakan sanksi penggantian sesuai spesifikasi sarana, prasarana,
dan fasilits pendidikan tersebut atau denda penggantian sesuai
dengan nilai sarana, prasarana dan fasilitas pendidikan yang
berlaku.

Pasal 37
Pencatatan Prestasi dan atau Pelanggaran
(1).    Setiap tenaga pembina/instruktur (Kepala Sekolah, Wakil
Kepala Sekolah, Ketua Program, Tenaga Pendidik dan Tenaga
Kependidikan) berkewajiban mencatat pada Buku Saku Taruna saat
mengetahui prestasi atau pelanggaran yang dilakukan oleh Taruna.
(2).    Kewenangan pencatatan nilai prestasi atau nilai pelanggaran
pada buku saku Taruna adalah Kepala SMKN 1 Legonkulon, Wakil
Kepala Sekolah, Ketua Program Keahlian dan Pembina
Ketarunaan/Instruktur disesuaikan dengan bukti dan merujuk pada
ketentuan yang ada.
(3).    Pemberian penghargaan prestasi luar biasa dan sanksi sangat
berat dan berat hanya dapat diberikan oleh Kepala SMKN 1
Legonkulon.
(4).    Bila dipandang perlu, SMKN 1 Legonkulon dapat
menghadirkan Taruna atau staff batalyon Taruna untuk
memberikan informasi terkait  sebelum membuat keputusan
tentang bentuk penghargaan atau sanksi.
(5).    Taruna yang memperoleh nilai prestasi atau pelanggaran
harus segera melaporkan kebagian Ketarunaan.

BAB VII
PENUTUP
Pasal 38
Penutup
(1).    Dengan berlakunya Peraturan Disiplin Taruna ini maka semua
ketentuan/peraturan yang bertentangan dinyatakan tidak berlaku
lagi.
(2).    Peraturan Disiplin Taruna ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
  

Anda mungkin juga menyukai