Proposal PGD Rara
Proposal PGD Rara
DISUSUN OLEH :
TIARA SAPUTRI
NIM: P05130119078
PENDAHULUAN
Bencana alam adalah sebuah peristiwa alam diluar kendali manusia dan
dapat terjadi setiap saat dimana saja dan kapan saja dan dapat menimbulkan
kerugian materil dan imateril bagi kehidupan makhluk hidup yang berada di
sekitarnya. Bencana alam bisa merusak harta benda manusia atau bahkan bisa
melukai dan merengut nyawa manusia yang terkena bencana alam. salah satu
yang saat ini sering mengalami banjir. Banjir menimbulkan kerugian bagi
mereka yang terkena banjir baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dampak banjir memang luar biasa. Rumah rusak karena terendam banjir,
dikurangi bila ada peringatan dini banjir, sehingga masyarakat dapat antisipasi
tanah air. Definisi lain banjir yakni, peristiwa atau keadaan dimana
terendamnya suatu daerah atau daratan karena volume air yang meningkat
(Musdah & Husein, 2014). Hujan dengan curah yang tinggi dapat
menyebabkan banjir, tetapi banjir juga bisa disebabkan oleh manusia yang
1
terjadinya bencana banjir dapat menyebabkan kerugian ekonomi dan kerugian
dapat terhambat karena adanya bencana banjir atau bencana yang lainnya.
dilakukan saat musim hujan saja. tetapi, pemerintah juga melakukan mitigasi
bencana, agar ketika musim hujan datang dapat mengurangi risiko banjir.
Penanganan bencana banjir ini tentunya tidak hanya berupa bantuan fisik,
pembersihan selokan, kanal, irigasi, dan sungai agar tidak menjadi pemicu
hanya berpengaruh pada ibu yang sedang berada pada kehamilan trimester
sebesar 20 persen akibat bencana itu. Sedangkan studi lain yang dilakukan
pada tahun 1994 di Chile, para peneliti juga menemukan bahwa hampir
sebagian besar wanita hamil di sana melahirkan lebih cepat dari waktu yang
2
yang hamil di trimester tua maupun muda. Sehingga ibu hamil
berkelanjutan menjadi isu dan agenda prioritas dalam berbagai per- temuan
Asia and the Pacific Economic Cooperation (APEC) atau Kerja Sama
3
mengadakan Konferensi Inter- nasional Ketahanan Pangan di Asia (RSIS
alam seperti gempa, banjir, badai dan sejenisnya bisa meningkatkan level stres
pada ibu hamil. Ini kemudian bisa membuat hormon kortisol pada ibu
berpengaruh pada ibu yang sedang berada pada kehamilan trimester tua, stres
yang ada juga sangat berpengaruh pada kehamilan trimester muda. Ketika
akibat bencana itu. Sedangkan studi lain yang dilakukan pada tahun 1994 di
Chile, para peneliti juga menemukan bahwa hampir sebagian besar wanita
Umumnya, mereka melahirkan 1 minggu lebih awal baik bagi yang hamil di
trimester tua maupun muda. Sehingga ibu hamil perlu asupan kalsium yang
itu, ibu hamil juga sering mengalami anoreksia atau kehilangan nafsu makan
Oleh karena itu penulis ingin membuat produk cemilan yang mudah
dikonsumsi oleh ibu hamil yaitu dengan membuat “Pembuatan mie kering
4
berbasis tepung singkong dan tepung bayam hijau ditinjau dari nilai gizi dan
uji organoleptik sebagai pangan darurat untuk ibu hamil”. Kandungan Zat
Gizi Tepung Bayam Dari setiap 1 kg 1000 gram daun bayam segar
menghasilkan 100 gram tepung bayam. Sehingga dapat diketahui bahwa berat
kering yang dihasilkan tepung bayam adalah 10 dari berat basahnya bayam
laboratorium balai riset dan standarisasi Industri Medan yaitu dilakukan uji
kalsium, zat besi dan fosfor. Hasil Analisis Kandungan Gizi Tepung Bayam
per 100 gram Parameter Kuantitas Fosfor mg Kalsium mg Zat besi mg 130
911 77
Singkong atau sering juga disebut dengan Ubi Kayu atau Ketela Pohon
tinggi. Singkong atau Ubi Kayu ini banyak dijadikan makanan pokok di
esculenta.Kandungan zat gizi nya kalori 121 kal.air 62,50 gram.fosfor 40.00
5
Kandungan Manfaat Singkong Bagi Ibu hamil Sumber Karbohidrat.
kehamilan dan aktivitas berjalan lancar. Kaya Akan Asam Folat. Memperkuat
hijau ditinjau dari nilai gizi dan uji organoleptik sebagai pangan darurat
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
diawali dengan keluarnya sel telur yang matang pada saluran telur yang
pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Bila gtatus gizi ibu normal
melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan dengan berat badan normal.
Dengan kata lain kualitas bayi yang dilahirkan sangat tergantung pada
7
1. Tingkatan Pengetahuan
tingkatan:
a. Tahu (Know)
diterima.
b. Memahami (Compresiension)
c. Aplikasi (Application)
d. Analisis (Analysis)
sama lain.
e. Sintesis (Synthesisi)
8
keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu
f. Evaluasi (Evaluation)
(Notoatmodjo, 2003).
2. Pendidikan
3. Pekerjaan
9
mempengaruhi sebagian aspek kehidupan seseorang termasuk
2003).
4. Umur
(Proverawati, 2009).
kkal. Pangan darurat harus dapat memenuhi kebutuhan gizi dari segala usia di
10
atas 6 bulan, dapat digunakan sebagai sumber penghidupan hingga 15 hari,
dapat diterima dari berbagai etnis dan budaya, serta dari berbagai latar
hingga 3 tahun, dan penyalurannya dapat dilakukan baik dari pengiriman darat
yang dirancang untuk kondisi, dimana air bersih dan bahan bakar untuk
menghadapi situasi dimana air bersih tidak tersedia serta tidak bisa memasak.
Pangan darurat untuk korban bencana, terutama yang bersifat siap santap,
pangan darurat, yaitu; 1) Aman, 2) Memiliki kualitas yang dapat diterima oleh
bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan pangan
2. Pangan darurat tidak didesain untuk memenuhi kebutuhan energi atau gizi
11
3. Pangan darurat tidak didesain untuk individu yang mengalami penyakit
35-45% per 2100kkal, dengan kadar air yang rendah. Minimal energi dari
pangan darurat per 50 gram harus 233 kkal (McMahon et al. 2009). Komposisi
lemak untuk pangan darurat harus didefinisikan secara rinci yaitu: total lemak
harus menyumbang kalori pada interval 35-45% dari total energi, energi dari
lemak jenuh paling sedikit harus 10% dari total energi, energi dari total PUFA
(Poly Unsaturated Fatty Acid) harus 7-10% dari total energi, dan
perbandingan antara asam linoleat dengan linolenat harus 5:1 (McMahon et al.
2009). Standar gizi pangan darurat yang dipakai merujuk pada Institute of
Medicine (IOM) yaitu sebesar 2100 kkal dengan komponen makronutrien dan
mikronutrien
Mie kering adalah salah satu bentuk pangan olahan dari tepung terigu
Indonesia. Hal ini dikarenakan mie dapat disajikan secara cepat, mudah dan
12
juga dapat disajikan dalam berbagai variasi makanan atau digunakan sebagai
yang luas, sehingga dipilih dalam penelitian ini untuk ditambahkan karaginan
karakteristik sensori yang lebih baik dari segi kekenyalannya. Tujuan umum
penelitian adalah untuk pemanfaatan kappa dan iota karaginan sebagai bahan
kimia).
Bahan baku pembuatan mie kering berbasis tepung singkong dan tepung
bayam hijau ditinjau dari nilai gizi dan uji organoleptik sebagai pangan
1. Tepung Terigu
kadar protein 11% hingga 13%, dihasilkan dari penggilingan 100% gandum
13
2. Tepung Singkong
tepung pati yang diekstrak dari umbi singkong. Tepung tapioka juga
mempunyai beberapa sebutan lain, seperti tepung aci atau tepung kanji.
b. Ibu hamil pasti membutuhkan energi yang besar agar proses kehamilan
f. Sumber Energi
sebagai salah satu cara untuk meningkatkan konsumsi bayam. Tujuan dari
substitusi tepung bayam hijau divariasi menjadi tiga perlakuan yaitu 0%,
5%, dan 10%. Kemudian mi instan kering dan mi instan yang direbus diuji
14
instan kering. Kadar Fe tertinggi diberikan oleh mi instan yang direbus
dengan substitusi tepung bayam 10%, yaitu 116, 4 ppm. Untuk oksalat, mi
instan yang direbus memberikan hasil yang lebih tinggi dibanding mi instan
kering. Hasil oksalat tertinggi diberikan oleh mi instan yang direbus dengan
4. Telur
kuning telur memberikan tekstur cookies yang lembut, tetapi struktur dalam
stabil. Telur digunakan untuk menambah rasa dan warna. Telur juga
5. Minyak Goreng
6. Bawang Putih
15
mendapat sinar matahari. Bawang putih adalah tanaman dari Allium
7. Garam
Dalam ilmu kimia, garam adalah senyawa ionik yang terdiri dari ion
16
BAB III
METODE PENELITIAN
Bengkulu.
3.3.1 Alat
adalah sebagai berikut :
3.3.2 Bahan
berikut :
17
2. Tepung bayam sebanyak 250 gram
4. Garam 1 sdr
5. Minyak 50gr
18
Diagram alir
19
BAB IV
4.1 Hasil
4.1.1 Rasa
Untuk rasa dari pembuatan mie kering ini menghasilkan rasa asin
dan gurih. Rasa asin ini didapat dari penambahan garam dan dari rasa
alami tepung singkong dan tepung bayan itu sendiri, sedangkan rasa
gurih didapat dari penambahan telur pada saat proses adonan dan
4.1.2 Warna
Dari segi warna sebelum dan sesudah diadon warna hijau musa,
4.1.3 Tekstur
Pada tekstur mie kering juga terjadi perubahan dari yang semula
lebih lembut menjadi renyah dan tentunya kering. Perubahan tekstur ini
4.1.4 Aroma
20
4.2 Pembahasan
4.2.1 Persiapan
Tentu saja yang paling pertama dan utama yang harus kita
4.2.2 Pencampuran
tepung bayam dayak dicampur dengan air, telur, garam, dan Bawang
adonan yang baik faktor yang harus diperhatikan adalah jumlah air yang
4.2.3 Pengukusan
rapat.
21
4.2.4 Penggorengan
banyak. Minyak pada proses ini berfungsi sebagai media pemanas dan
1. Tepung terigu
2. Tepung bayam
3. Tepung singkong
4. Telur
5. Garam
6. Minyak
7. Bawang putih
22
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
penambahan tepung bayam 100 gram & tepung singkong 100 gram memiliki
penambahan tepung bayam 100 gram & tepung singkong 100 gram memiliki rasa
4. Hasil uji organoleptik terhadap aroma menunjukkan bahwa mie kering dengan
B. Saran
Dalam pembuatan produk mie kering ini untuk lebih terlatih lagi. Seperti
untuk dicetak dan menjadi potongan-potongan kecil . Jadi diharapkan untuk lebih
23
Bayam merupakan jenis sayuran yang mudah rusak, sehingga untuk
pemanfaatannya menjadi sangat terbatas. Sementara bayam mempunyai
kandungan Fe yang cukup tinggi. Salah satu upaya untuk menghindari terjadinya
kerusakan yaitu membuat daun bayam menjadi tepung. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung bayam terhadap sifat kimia dan
tingkat kesukaan pada mie kering. Metode penelitian menggunakan eksperimen
atau percobaan. Panelis yang digunakan dalam penelitian adalah panelis agak
terlatih berjumlah 25 orang yang merupakan mahasiswa jurusan gizi gizi tingkat
III dan IV. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh penambahan
konsentrasi tepung bayam terhadap daya terima mie kering bayam yang
mencakup daya terima warna, aroma dan tekstur yang dibutikan dengan hasil Uji
Friedman p< 0, 05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum daya
terima panelis terhadap warna menunjukkan bahwa subtitusi tepung bayam
penilain yang tertinggi yaitu dengan subtitusi tepung bayam 50% yaitu sebesar 3,
48% sedangkan yang terendah subtitusi tepung bayam 75% yaitu sebesar 3, 20%.
Daya terima panelis terhadap aroma menunjukkan bahwa subtitusi tepung bayam
penilaian yang tertinggi yaitu dengan subtitusi tepung bayam 75% yaitu sebesar 3,
56% sedangkan yang rendah subtitusi tepung bayam pada 25% yaitu 3, 12%.
24
DAFTAR PUSTAKA
Pitojo, S., Umbi Suweg, Hlm. 13, Penerbit Kanisius, Yogyakarta, 1998
Sudjana, Desain dan Analisis Eksperimen, Edisi Ketiga, Hlm. 1, Penerbit Tarsito,
Bandung, 1991
Byron H. Webb, Ph.D. (editor), Byproducts from Milk, edisi kedua, The AVI
Publishing Company, Inc., 1970.
Bhuvaneswari S., Joshi M., dan D’Souza A. 2015. Quantitative Analysis of Iron
and Ascorbic acid contents in locally consumed Fruits and Vegetables.
International Research Journal of Biological Scienes, vol. 4(7): 42-47.
Hidayat, Beni. 2008. Pengembangan Formulasi Produk Mie Berbahan Baku Pati
Ubi Kayu. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi – II.
Universitas Lampung, 17-18 November.
25
Desain Kemasan Produk Mie Kering
26