Anda di halaman 1dari 2

Tanggal/Hari : jumat, 11 juni 2020

Jam : 18.00 – 19.00


Topik : Soal UKOM kode 2 (Kimia Klinik 6-11)
Resume :

1. Dilakukan pemeriksaan Analisa gas darah pada ppasien ,didapatkan hasil sebagai
berikut : HCO3- = 24 meq/dl ,PCO2 = 65 mmHG. Kemungkinan pasien mengalami
Asidosi respiratorik
Penjelasan :
Kadar ion bikarbonat normal antara 22-26 mEq/L (sekitar 24 mEq/L). Dalam keadaan
normal nilai normal kadar karbondioksida darah (PaCO2) antara 35-45 mmHg, apabila
terjadi peningkatan (asidosis) atau penurunan (alkalosis) maka akan terjadi gangguan
keseimbangan asam basa respiratorik.
Cr : https://spesialis1.ika.fk.unair.ac.id/wp-content/uploads/2017/03/PGD09_Gangguan-
Keseimbangan-Asam-Basa-Q.pdf
2. Hasil pemeriksaan urine dengan menggunakan strip test didapatkan hasil sebagai
berikut :warna merah, Kejernihan jernih, Beratjenis 1,020, pH 6,0 ,Protein negative,
Glukosa negative,Keton,negative, Bilirubin negative Nitrit negative, Darah
negative,Lekosit Negatif. Dari hasil tersebut terdapat kesalahan karena tidak
mencampurkan specimen sebelum memasukkan strip
Penjelasan :
Warna merah pada urin kemungkinan terdapat sel darah merah di dalam urin.
Penyebabnya dapat berupa hemoglobinuria dan porpyrin. Apabila urin berwarna merah
Seharusnya pada pemeriksaan darah positif
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/144/jtptunimus-gdl-taofiqadit-7182-3-babii.pdf

3. Identifikasi sedimen dapat ditingkatkan melalui penggunaan pewarna sedimen. Salah satu
pewarna yang paling sering digunakan dalam urinalisis adalah Sternheimer-Malbin. Ini
yang bukan hasil pewarnaan tersebut yaitu menurunkan pengendapan kristal
Penjelasan :
Pewarnaan Sternheimer-Malbin (safranin kristal volet) menyebabkan inti sel epitel
tampak berwarna ungu dengan sitoplasma pink violet. Pewarnaa Sternheimer-Malbin
bertujuan untuk membedakan leukosit yang berasal dari saluran kemih proksimal dengan
leukosit yang berasal dari bagian distal, tetapi unsur-unsur lain dalam sedimen juga akan
ikut terwarnai dengan warna tertentu
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1054/4/Chapter2.pdf

4. Hasil pemeriksaan sampel dari pasien dengan gejala infeksi salura kemih ( ISK) adalah
sebagai berikut : Warna kuning, kejrnihan keruh, BJ 1,015,pH 9,Protein negative,
Glukosa Negatif, Keton negative, darah sedikit, Bilirubin negative, urobilinogen normal,
Nitrit negative, ,Lekosit +2. Mikroskopis : Eritrosit 1-3 /lpb, Lekosit 8-10 /lpb, Bakteri
sangat banyak, Sel epitel Squamus sedang. Perbedaan apa yang terdapat diantara hasil uji
kimia dan mikroskopis ialah nitrit negatif, bakteri banyak
Penjelasan :
Dasar tes kiia nitrit adalah kemampuan bakteri tertentu untuk mereduksi nitrat (NO3)
menjadi nitrit (NO2). Jika di dalam specimen urine mengandung bakteri seharusnya pada
pemeriksaan nitrit positive
Cr : http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1059/4/4.%20chapter2.pdf
5. Identifikasi pasien hepatitis A. pada sampel urine diperiksa dengan metode cincin
yodium. Hasil reaksi terbentuk warna hijau pada lapisan yodium urine. Senyawa apa
yang terbentuk pada reaksi tersebut ialah biliverdin
Penjelasan :
Pada pemeriksaan bilirubin dengan metode cincin yodium atau rosin dengan prinsip
apabila sampel urin mengandung bilirubin dalam urine akan dioksidasi oleh iodium 10%
menjadi biliverdin membentuk cincin hijau.
Cr : https://medlab.id/pemeriksaan-bilirubin-urine/
6. Pemeriksaan kolesterol total metode CHOD –PAP, specimen direaksikan dengan reagen
kit Kolesterol menghasilkan warna merah muda. Absorbance apa yang dibaca pada
fotometer adalah hasil reaksi yang berupa senyawa yaitu Quinoneimine
Penjelasan :
Prinsip pemeriksaan kadar kolesterol total metode CHOD-PAP adalah kolesterol
ditentukan setelah hidrolisa enzimatik dan oksidasi. Indicator metode ini adalah
Quinoneimine yang terbentuk dari hydrogen peroxidase dan 4 – aminoantipyrin dengan
adanya phenol dan peroxidase.

Cr : https://www.teknolabjournal.com/index.php/Jtl/article/download/76/55/

Anda mungkin juga menyukai