Review Jurnal - Scientific Communication
Review Jurnal - Scientific Communication
Nim : 4201419058
Sumber 1
Sumber 3
(Ninda Ayu Novitasari, Jenis penelitian yang Minat timbul Hasil penelitian
2016) peneliti gunakan adalah apabila individu menunjukkan bahwa
penelitian korelasional tertarik pada sesuatu intensitas belajar
Novitasari, N.A. kuantitatif. karena sesuai dengan yang dominan adalah
(2016).”Pengaruh Pada penelitian ini kebutuhannya atau berkecenderungan
Intensitas Belajar menggunakan jenis merasakan bahwa baik. Sedangkan
Terhadap Hasil Belajar penelitian korelasi sebab sesuatu yang akan hasil belajar yang
Siswa Kelas V di SD akibat. digeluti memiliki dominan adalah
Gugus Terampil Penelitian korelasi makna bagi dirinya. berkecenderungan
Kecamatan Secang sebab akibat digunakan Slameto (2010: 180) hasil belajar cukup.
Kabupaten Magelang”. untuk mengetahui pengaruh mengatakan bahwa Sisanya tersebar
Fakultas Ilmu antara dua variabel yang minat adalah suatu pada kategori-
Pendidikan.Jurusan berbeda dalam waktu yang rasa lebih suka dan kategori lain dengan
Pendidikan Guru bersamaan. rasa ketertarikan pada jumlah siswa yang
Sekolah Dasar. Penelitian ini dilakukan suatu hal atau aktivitas lebih sedikit.
Universitas Negeri di SDN Secang 2 dan SDN tanpa ada yang Berdasarkan
Semarang, 5-15. Secang 3 dimana subjek menyuruh. Minat pada analisis data,
penelitian ini adalah siswa dasarnya adalah diperoleh hasil
kelas V yang terdiri dari 45 penerimaan akan suatu terdapat adanya
siswa laki-laki dan 42 hubungan antara diri pengaruh antara
siswa perempuan. sendiri dengan sesuatu intensitas belajar
Populasi pada di luar dirinya. terhadap hasil belajar
penelitian ini adalah siswa Belajar tidak harus siswa kelas V di SD
kelas V di SD Gugus dilakukan dalam waktu Gugus Terampil
yang lama, yang Kecamatan Secang
Terampil Kecamatan terpenting belajar Kabupaten
Secang Kabupaten harus dilakukan secara Magelang.
Magelang dimana rutin setiap hari, Besarnya
populasinya sebanyak 197 sehingga dengan pengaruh antara
siswa. rutinitas tersebut intensitas belajar
peneliti mengambil belajar menjadi terhadap hasil belajar
sampel 40% dari jumlah kebiasaan yang siswa kelas V di SD
sampel minimum yang dilakukan oleh siswa. Gugus Terampil
dikemukakan oleh Intensitas dalam Kecamatan Secang
Musfiqon yaitu sebesar belajar mempunyai Kabupaten
30%. Berdasarkan hal beberapa indikator, Magelang yaitu 0,43
tersebut, jumlah sampel antara lain : motivasi, dengan persentase
yang peneliti digunakan durasi kegiatan, koefisien
adalah 80 siswa. frekuensi kegiatan, determinasi sebesar
Teknik pengumpulan presentasi, arah sikap, 18,49%. Hal tersebut
data dilakukan dengan minat, dan aktivitas. berarti hasil belajar
interview (wawancara), Proses belajar yang dipengaruhi 18,49%
kuesioner (angket), telah dilaksanakan oleh intensitas
observasi (pengamatan), tersebut digunakan belajar dan 81,51%
dan gabungan dari untuk mengetahui hasil oleh faktor lain.
ketiganya. belajar siswa.
Teknik analisis data Hasil belajar
yang digunakan adalah merupakan hasil dari
teknik analisis statistik suatu interaksi
deskriptif dengan tindakan belajar dan
menjelaskan hasil temuan tindakan mengajar.
data dan dianalisis, analisis
data awal berupa uji
normalitas, analisis data
akhir berupa uji hipotesis.
Sumber 4
Sumber 5
Lokasi penelitian Adapun minat Secara umum,
Anggraeni, Evi. (2017). dilakukan di SD Negeri menurut Sardiman gambaran tingkat
FAKTOR-FAKTOR Dukuhwaru 4 (2014: 76), minat minat belajar
YANG Kecamatan Dukuhwaru adalah suatu siswa pada
MEMPENGARUHI Kabupaten Tegal. kondisi yang pembelajaran seni
MINAT BELAJAR Pada penelitian ini terjadi apabila tari di SD Negeri
SISWA PADA menggunakan jenis seseorang melihat Dukuhwaru 4
PEMBELAJARAN penelitian korelasi ciri-ciri atau arti Kecamatan
SENI TARI DI SD sebab akibat. sementara situasi Dukuhwaru
NEGERI Penelitian korelasi yang dihubungkan Kabupaten Tegal
DUKUHWARU 4 sebab akibat digunakan dengan keinginan- berada pada
KECAMATAN untuk mengetahui keinginan atau kategori sedang.
DUKUHWARU pengaruh antara dua kebutuhan- Hal ini
KABUPATEN TEGAL. variabel yang berbeda kebutuhan sendiri. ditunjukkan
Fakultas Ilmu dalam waktu yang Menurut Bernard dengan nilai
Pendidikan. Jurusan bersamaan. dalam Sardiman indeks sub
Pendidikan Guru Teknik pengumpulan (2014: 76) variabel tingkat
Sekolah Dasar. data dilakukan dengan menyatakan bahwa minat belajar
Universitas Negeri interview (wawancara), minat timbul tidak yaitu sebesar
Semarang. 6-8 kuesioner (angket), secara tiba-tiba 74,25%.
observasi atau spontan, Faktor intern yang
(pengamatan), dan melainkan timbul dapat
gabungan dari akibat dari memengaruhi
ketiganya. partisipasi, minat belajar
Teknik analisis data pengalaman, siswa pada
yang digunakan adalah kebiasaan pada pembelajaran seni
teknik analisis statistik waktu belajar atau tari adalah faktor
deskriptif dengan bekerja. jasmaniah dan
menjelaskan hasil Jadi, jelas bahwa psikologi siswa.
temuan data dan minat akan selalu Faktor jasmaniah
dianalisis, analisis data terkait dengan merupakan faktor
awal berupa uji persoalan yang tergolong
normalitas, analisis data kebutuhan dan sedang dalam
akhir berupa uji keinginan. Oleh memengaruhi
hipotesis. karena itu, yang minat belajar
penting bagaimana siswa pada
menciptakan pembelajaran seni
kondisi tertentu tari. Hal ini
agar siswa itu ditunjukkan
selalu butuh dan dengan nilai
ingin terus belajar. indeks dimensi
Menurut Karwati jasmaniah siswa
dan Priansa, (2014: sebesar 70,79%
148) menyebutkan Faktor psikologi
bahwa minat juga merupakan
(interest) secara faktor yang
sederhana dapat berada pada
dipahami sebagai kategori sedang
kecenderungan dan dalam
kegairahan yang memengaruhi
tinggi atau minat siswa pada
keinginan besar pembelajaran seni
terhadap suatu hal. tari. Hal ini
Istilah minat ditunjukkan
merupakan dengan nilai
terminologi aspek indeks dimensi
kepribadian yang psikologis siswa
menggambarkan sebesar 70,11%
adanya kemauan,
dorongan (force)
yang timbul dari
dalam diri individu
untuk memilih
objek lain yang
sejenis.
Pernyataan ini
didukung oleh
pendapat Hartono
(2005) dalam
Susanto (2013: 67)
yang menyatakan
bahwa minat
memberikan
sumbangan besar
terhadap
keberhasilan
belajar peserta
didik.
Bahan pelajaran,
pendekatan,
ataupun metode
pembelajaran yang
tidak sesuai dengan
minat peserta didik
menyebabkan hasil
belajar tidak
optimal.
Sumber 6
(Idrus, Hamzah, dan Penelitian ini Suatu ruang kelas Sebagian besar
Mulyadi, 2016) menggunakan metode diharuskan untuk intensitas cahaya
kuantitatif yang datanya memiliki jendela alami ruang kelas
Idrus, I., Hamzah, B., & diperoleh melalui survey yang memungkinkan sekolah dasar di Kota
Mulyadi, R. (2016). dan pengukuran langsung pencahayaan yang Makassar berada di
Intensitas pencahayaan di lokasi penelitian memadai untuk bawah standar
alami ruang kelas Ada tiga sekolah dasar membaca buku dan pencahayaan rata-rata
sekolah dasar di kota di kota Makassar yang untuk memberikan SNI ruang kelas.
makassar. Simposium dijadikan sampel penelitian pandangan ke luar Sebanyak 87,9%
Nasional Rekayasa Pemilihan sampel ruangan dibawah nilai standar
Aplikasi Perancangan melalui metode Purposive Penerangan yang pencahayaan rata-rata
dan Industri (RAPI XV), Sampling dengan baik adalah apabila SNI untuk ruang
7. mempertimbangkan lokasi mata kita dapat kelas dan hanya
sekolah di kota Makassar melihat apa yang ada sebanyak 12,1% yang
Dalam penelitian ini, di sekitar kita dengan diatas nilai standar
data yang diperoleh dari jelas dan nyaman, SNI
observasi dan pengukuran atau dengan kata lain Ruang kelas yang
akan dibandingkan dengan penerangan harus bukaannya terletak di
ketentuan standar nasional dapat memenuhi sisi Utara-Selatan
yang mengatur mengenai persyaratan intensitas cahaya
pencahayaan bangunan fungsional dan alami ruang kelasnya
(SNI) persyaratan lebih tinggi jika
Pada penelitian ini keamanan. dibandingkan dengan
teknik analisis data yang Kurangnya cahaya ruang kelas yang
digunakan adalah Statistik yang diterima atau bukaannya pada sisi
Deskriptif cahaya yang berlebih Timur-Barat. Hal
ditangkap oleh mata tersebut terkait
merupakan dengan Posisi Edar
penyimpangan Matahari pada bulan
terhadap pencahayaan April-Mei yang
Cahaya adalah lintasannya condong
bagian mutlak dari ke arah utara.
hidup kita, karena Untuk penelitian
kehidupan manusia selanjutnya,
sangat bergantung disarankan untuk
pada cahaya. menambah waktu
Penyelidikan pengukuran agar
menunjukkan bahwa dapat memperoleh
sekitar 80% dari data yang lebih
semua informasi yang banyak dan hasil yang
diterima oleh otak lebih akurat.
kita ternyata melalui
mata. Proses ini
hanya dapat terjadi
bila ada cahaya, baik
cahaya alami yaitu
cahaya matahari
langsung (daylight) /
cahaya matahari yang
dipantulkan oleh
bulan (moon light)
maupun cahaya
buatan (artificial
light)
Pencahayaan
alami siang hari
dimaksudkan untuk
memperoleh
pencahayaan di
dalam bangunan pada
siang hari dari cahaya
alami. Manfaat
pencahayaan alami
dapat memberikan
lingkungan visual
yang menyenangkan
dan nyaman dengan
kualitas cahaya yang
mirip kondisi alami di
luar bangunan.
Sumber 7
Sirait, Erlando Doni. Jenis penelitian yang Memacu minat Minat belajar
2016. PENGARUH digunakan dalam belajar pada setiap termasuk dalam
MINAT BELAJAR penelitian ini adalah pembelajaran itu kategori kuat,
TERHADAP survei dengan analisis penting, terlebih karena
PRESTASI BELAJAR korelasional. dalam pelaksanaan berdasarkan
MATEMATIKA. Penelitian korelasional pembelajaran perhitungan dan
Program Studi Teknik adalah suatu penelitian matematika yang pengolahan data
Informatika. Fakultas yang melibatkan bagi sebagian diperoleh dengan
Teknik Matematika dan tindakan pengumpulan siswa kurang nilai rata-rata
IPA. Universitas data, guna menentukan diminati. sebesar 72,7; nilai
Indraprasta PGRI. 37- apakah ada hubungan Jika siswa kurang modus sebesar
38 dan tingkat hubungan berminat 71,002; median
antara dua variabel atau mempelajari sebesar 72,448
lebih (Sukardi, 2003) matematika maka dan simpangan
Penelitian ini kemampuan siswa baku sebesar
menggunakan di bidang 8,499.
konstelasi matematika akan Sehingga
masalah/paradigma terhambat. disimpulkan
dengan dua variabel. Menurut Locke bahwa prestasi
analisis data yang dikutip oleh belajar
menggunakan uji Sujono (1998:8) matematika di
normalitas, uji dalam buku SMPN 160
linieritas, dan uji pengajaran Jakarta tergolong
hipotesis. matematika untuk sedang.
sekolah Koefisien korelasi
menyatakan antara minat
bahwa: belajar dengan
“Matematika prestasi belajar
merupakan sarana matematika
untuk sebesar 0,706.
menanamkan Terdapat
kebiasaan menalar hubungan positif
di dalam pikiran yang lemah antara
orang.” minat belajar
Minat belajar dengan prestasi
terdiri dari dua belajar
kata yakni minat matematika siswa,
dan belajar, dua dimana nilai
kata ini beda arti, koefisien
untuk itu penulis determinasi
akan sebesar 0,498;
mendefinisikan yang artinya
satu persatu. variabel minat
Menurut Gie belajar
(2004: 57) minat memberikan
mempunyai kontribusi sebesar
peranan dalam 49,8% terhadap
“Melahirkan penambahan
perhatian yang prestasi belajar
serta merta, matematika
memudahkan siswa.
terciptanya Berdasarkan
pemusatan uraian diatas
perhatian, dan terdapat pengaruh
mencegah yang signifikan
gangguan antara minat
perhatian dari belajar terhadap
luar”. prestasi belajar
Kemudain Hilfard matematika.
dalam Slameto
(2010: 57)
menyatakan
bahwa: “Interest is
persisting tendency
to pay attention to
and enjoy same
activities and or
content.”
(“Minat adalah
kecenderungan
yang tetap untuk
memperhatikan
dan mengenang
beberapa
kegiatan.”).
Slameto dalam
Asmani (2009: 32)
mengatakan
bahwa: “Minat
adalah rasa lebih
suka dan
ketertarikan pada
suatu hal atau
aktivitas tertentu,
tanpa ada yang
menyuruh.”
Demikian di dalam
jiwa seseorang
yang
memperhatikan
sesuatu ia mulai
dengan menaruh
minat terhadap hal
itu.
Minat itu erat
hubungannya
dengan
kepribadian
seseorang; ketiga
fungsi jiwa:
kognisi, emosi dan
konasi terdapat
dalam minat
kadang minat itu
timbul dengan
sendirinya, dan
kadang-kadang
perlu diusahakan
Sumber 8
Sumber 9
Sumber 10
Sumber 11
Sumber 12
Sumber 13
Budiman, L., & Penelitian ini dilakukan Tata pencahayaan Dari hasil
Indrani, H. C. (2012). di SMAN 9 Surabaya dalam ruang kelas pengukuran di
Desain Pencahayaan Penelitian ini dapat mempengaruhi lapangan, diketahui
Pada Ruang Kelas SMA menggunakan 2 (dua) kenyamanan para bahwa lima buah
Negri 9 Surabaya. metode yang berbeda. siswa yang sedang ruang kelas yaitu
Dimensi Interior, 10(1), Tahap pertama adalah belajar, disamping ruang kelas 2, 10, 11,
33-41.. metode pengamatan juga berpengaruh 13 dan 22 memiliki
(observasi) dan pengukuran bagi kelancaran masalah pencahayaan
di lapangan pengajar dalam yang tidak sesuai
Tahap kedua adalah melakukan proses standar yaitu 250 lux.
metode eksperimental mengajar untuk para Diperlukan suatu
menggunakan program siswanya. desain pencahayaan
komputer DIALux v.4.9. Pencahayaan pada yang optimal untuk
yaitu sebuah perangkat umumnya mengatasi
lunak untuk keperluan menggunakan sumber permasalahan
simulasi pencahayaan, cahaya alam tersebut.
dalam ruangan maupun luar (pencahayaan alami) Hasil simulasi
dan juga sumber optimasi pencahayaan
ruangan, pencahayaan energi listrik menggunakan
alami maupun buatan. (pencahayaan program DIALux
buatan). v.4.9. ini
Sistem meyimpulkan bahwa
pencahayaan yang untuk mendapat
dipilih haruslah yang pencahayaan yang
mudah optimal pada ruang-
penggunaannya, ruang kelas tersebut
efektif, nyaman untuk dibutuhkan beberapa
penglihatan, tidak perubahan pada
menghambat elemen interiornya.
kelancaran kegiatan, Perubahan warna
tidak mengganggu pada elemen interior
kesehatan terutama maupun perabot
dalam ruang-ruang berpengaruh pada
tertentu dan intensitas cahaya
menggunakan energi yang dihasilkan
yang seminimal karena tiap-tiap
mungkin. warna memiliki
Pencahayaan refleksi cahaya yang
yang terlalu terang berbeda, sekaligus
akan membuat kita mampu menciptakan
merasa terbangun dan suasana dalam ruang
sangat aktif.
Sedangkan
pencahayaan yang
temaram dan redup
menciptakan rasa
rileks bahkan
mungkin mengantuk.
Sumber 14
Sumber 15
(Bhargah dan Muliarta, Sampel dalam Faktor lingkungan Perbaikan
2016) penelitian ini adalah siswa memegang peranan intensitas cahaya
kelas enam Sekolah Dasar penting dalam mampu mempercepat
Bhargah, A., & Nomor 8 Dauh Puri terjadinya kelelahan waktu reaksi
Muliarta, M. Perbaikan Denpasar sebanyak 22 mata, salah satu (p<0,05).
Intensitas Cahaya orang. Sampel ini terdiri faktor tersebut adalah Waktu reaksi
Mempercepat Waktu atas 11 orang laki-laki dan intensitas cahaya. lebih cepat pada laki-
Reaksi pada Siswa 11 orang perempuan. Dari hasil laki dibandingkan
Kelas Enam Sekolah Alat yang digunakan pengukuran diperoleh dengan perempuan
Dasar Nomor 8 Dauh dalam penelitian ini adalah intensitas cahaya (p<0,05).
Puri Denpasar. Jurnal mesin waktu reaksi (Whole sebesar 140 – 168 lux
Ergonomi Indonesia, body reaction measuring di ruang kelas. Hal ini
2(1), 317986. equipment TTK 1264 II) diperparah dengan
dan luxmeter untuk lokasi kelas di lantai
mengukur intensitas cahaya dua dan terletak
dalam ruang kelas belajar paling pojok sehingga
Penelitian ini cahaya matahari
merupakan penelitian pra sedikit yang dapat
eksperimental dengan the masuk ke ruangan
one group pre test – post kelas.
test design Keadaan tersebut
Pengukuran awal waktu menyebabkan
reaksi pada siswa dilakukan ketersediaan cahaya
saat kondisi awal yaitu yang kurang dan hal
dengan intensitas cahaya ini akan
yang rendah setelah jam menyebabkan pupil
pelajaran pertama selesai melebar untuk
yaitu pukul 09.00 WITA. menangkap cahaya
Modifikasi intensitas yang lebih banyak
cahaya dilakukan pada sore untuk meningkatkan
hari dan diterapkan selama tajam pengelihatan.
1 minggu. Keadaan tersebut
Pengukuran waktu akan menyebabkan
reaksi berikutnya kembali umpan balik dari otak
dilakukan pada siswa untuk meningkatkan
setelah perbaikan intensitas akomodasi untuk
cahaya mencapai tajam
Pengukuran waktu pengelihatan pada
reaksi dilakukan selama 10 intensitas cahaya.
kali pada setiap siswa Keadaan tersebut
menggunakan stimulus cenderung akan
visual dan siswa mempermudah
diharapkan untuk menekan terjadinya kelelahan
tombol secepat-cepatnya mata
saat stimulus tersebut Waktu reaksi
muncul dipengaruhi oleh
beberapa hal seperti
intensitas stimulus,
tingkat kesadaran,
usia dan faktor
lingkungan seperti
intensitas cahaya dan
suhu
Modifikasi faktor-
faktor yang dapat
mempengaruhi waktu
reaksi sehingga
diperoleh waktu
reaksi yang lebih
pendek dapat
dilakukan. Faktor
lingkungan yaitu
intensitas cahaya
menjadi faktor
lingkungan yang
mungkin untuk
dilakukan modifikasi.
Penggunaan
intensitas cahaya
yang lebih tinggi
berdasarkan Standar
Nasional Indonesia
(SNI) sekitar 250 lux
untuk ruang kelas,
menjadi pilihan
sebagai langkah
intervensi untuk
mendapatkan waktu
reaksi yang lebih
pendek.
Sumber 16
Putri, B. B. A., Muslim, Jenis penelitian yang Salah satu upaya Faktor yang
A., & Bintaro, T. Y. digunakan pada peneliatian yang dapat dilakukan memperngaruhi
(2019). Analisis Faktor ini adalah penelitian oleh guru dalam rendahnya minat
Rendahnya Minat kualitiatif. melatih pola pikir belajar matematika
Belajar Matematika Penelitian ini siswa yaitu dengan siswa V diantaranya
Siswa kelas V Di SD dilaksanakan di SD Negeri menumbuhkan minat yaitu faktor internal
Negeri 4 Gumiwang. 4 Gumiwang kelas V pada belajar siswa dalam dan eksternal.
Jurnal Educatio FKIP semester genap tahun pembelajaran Salah satu upaya
UNMA, 5(2), 68-74. ajaran 2018/2019 matematika. yang didapat
Subjek dalam penelitian Pembelajaran yang dlakukan oleh guru
menarik akan dalam menumbuhkan
ini yaitu siswa. mendapat perhatian minat belajar siswa
Sumber data yang dari peserta didik, terkait dengan faktor
diperoleh dalam penelitian sehingga yang
ini menggunakan teknik memunculkan rasa melatarbelakangi
snowball sampling. keinginan atau minat rendahnya minat
Teknik pengumpulan yang lebih untuk terus belajar siswa yaitu
data pada penelitian ini belajar dan dengan menggunakan
yaitu wawancara, memperhatikan agar media pembelajaran
observasi, dan memperoleh hasil yang dan metode mengajar
dokumentasi. maksimal. yang lebih bervariatif,
Teknik analisis data Dengan memiliki sehingga akan
pada penelitian ini yaitu minat belajar yang membuat siswa
dengan model Miles and tinggi, siswa akan tertarik dan memilki
Huberman, yaitu data mampu belajar dan minat dalam
reduction (pemilihan data), berlatih matematika pembelajaran
data display (penyajian dengan baik, sehingga matematika.
data), dan conclusion siswa akan lebih
drawing/veryvication mudah untuk dilatih
(kesimpulan). berpikir secara kritis,
Uji keabsahan data kreatif, cermat dan
dalam penelitian ini logis yang menjadikan
menggunakan tianggulasi siswa dapat berprestasi
sumber dan trianggulasi dengan baik dalam
teknik. pelajaran matematika.
Minat dapat
dilakukan dengan
berupa bentuk
perhatian yang
dilakukan oleh
seseorang karena
ketertarikannya pada
objek tersebut.
Salah satu cara
yang dapat
menumbuhkan minat
belajar siswa adalah
upaya guru dalam
melaksanakan
pembelajaran.
Apabila guru dapat
menyampaikan
pembelajaran yang
baik dan
menyenangkan siswa
akan menjadi lebih
tertarik dan antusias
dalam mengikuti
pembelajaran. hal
tersebut juga akan
membuat siswa
memiliki minat dalam
mengikuti
pembelajaran.
Sumber 17
Cahyantari, L., Rif’ati Jenis penelitian ini Setiap hari Berdasarkan hasil
Dina, H., & Supriyadi, adalah penelitian deskriptif. manusia melakukan analisis data yang
B. (2017). Analisis Penelitian bertempat di aktivitas di diperoleh, kuat
Intensitas Pencahayaan ruang kuliah 35 C 201 40 lingkungan yang pencahayaan rata-rata
di Ruang Kuliah dan 35 C 210 40 gedung berbeda-beda dimana di ruang kuliah 35C
Gedung Fisika fisika FKIP Universitas semua aktivitas yang 201 40 dan 35C 210
Universitas Jember dilakukan akan 40 di gedung fisika
dengan Menggunakan Jember didukung dengan universitas Jember
Calculux Indoor 5.0 b. Berdasarkan acuan adanya pencahayaan belum memenuhi
Jurnal Pembelajaran standar SNI maka titik ukur Pencahayaan standar yang telah
Fisika, 5(1), 77-78. keseluruhan Ruang Kuliah yang baik sangat ditentukan SNI yaitu
35 C 201 40 dan 35 C 210 diperlukan untuk sebesar 250 lux.
40 sebanyak 50 titik menunjang segala Hasil simulasi
dengan jarak 1 meter setiap aktivitas manusia dari Software
titiknya Tingkat Calculux Indoor 5.0b
Pengambilan data pencahayaan didapatkan hasil
dilakukan dengan minimum yang bahwa kuat
menggunakan luxmeter direkomendasikan pencahayaan pada
pada setiap titik, masing- untuk fungsi tempat ruang kuliah 35C 201
masing dilakukan tiga kali tinggal adalah 250 40 lebih baik daripada
pegukuran lux, perkantoran 350 ruang 35C 210 40.
Selanjutnya lux, cafeteria 250 lux, Intensitas
menentukan nilai rumah sakit 250 lux, pencahayaan pada
reflektansi pada bidang pertokoan 500 lux, kedua ruang kuliah
ruangan, yang terdiri dari laboratorium 500 lux, belum memenuhi
langit-langit, dinding, dan perpustakaan 300 lux, standar yang telah
lantai dan ruang kuliah 250 ditentukan SNI
Data hasil penelitian lux sehingga dapat
diolah dengan Kualitas mempengaruhi
menggunakan rumus yang pecahayaan di ruang kenyamanan dalam
telah ditentukan dan setelah kuliah terutama pada proses belajar
didapatkan data dari malam hari sangatlah mengajar.
perhitungan, maka data penting untuk Perlu dilakukan
akan diinput kedalam menunjang aktivitas perbaikan pada sistem
Software Calculux Indoor belajar mengajar pencahayaan di ruang
5.0b Pencahayaan kuliah, yaitu dengan
yang buruk akan membersihkan
mengganggu armatur yang terkena
penglihatan sehingga debu dan juga
menurunkan berkarat, mengganti
konsentrasi lampu dengan yang
mahasiswa dalam baru.
proses pembelajaran
Sumber 18
Sumber 19
Sumber 20
Z. Ragil., S.E. Sukiswo. Penelitian ini Hasil belajar juga Hasil belajar
2011. PENERAPAN merupakan penelitian merupakan bukti adalah perubahan
PEMBELAJARAN tindakan kelas yang keberhasilan yang perilaku yang
SAINS DENGAN dilaksanakan dalam tiga telah dicapai diperoleh
PENDEKATAN SETS siklus. seseorang dalam pembelajar
PADA MATERI Masing-masing siklus belajar. Perolehan setelah
CAHAYA UNTUK terdiri dari empat tahap aspek perubahan mengalami
MENINGKATKAN yaitu perencanaan, perilaku tersebut aktivitas belajar
HASIL BELAJAR pelaksanaan tindakan, tergantung pada (Anni 2006).
SISWA KELAS V SD. observasi dan refleksi. apa yang dipelajari Benyamin S.
Jurusan Fisika. Subjek dari penelitian oleh pembelajar. Bloom
Fakultas Matematika ini adalah siswa kelas V Oleh karena itu, mengusulkan tiga
dan Ilmu Pengetahuan SD Negeri 02 Beji apabila pembelajar taksonomi yang
Alam. Universitas tahun ajaran mempelajari disebut dengan
Negeri Semarang. 2010/2011. tentang konsep, ranah belajar
Semarang. Pengumpulan data maka perubahan yaitu
dilakukan dengan perilaku yang (1) Ranah
menggunakan metode diperoleh adalah Kognitif dapat
observasi dan tes. berupa penguasaan dilatihkan dengan
Metode observasi ini konsep. memberi tugas:
digunakan untuk Dalam memperdalam
memperoleh data pembelajaran, teori yang
tentang kegiatan selama perubahan perilaku berhubungan
melakukan percobaan. yang harus dicapai dengan tugas
Lembar observasi oleh pembelajar yang dilakukan,
digunakan untuk setelah menggabungkan
mengamati melaksanakn berbagai teori
psikomotorik dan aktivitas belajar. yang telah
afektif siswa. Hakekat diperoleh,
Metode tes diberikan pembelajaran menerapkan teori
kepada siswa di setiap dengan SETS yaitu yang pernah
akhir siklus yang pembelajaran harus diperoleh pada
berguna untuk mampu membuat masalah yang
METODE mengetahui siswa yang nyata. Ranah
hasil belajar siswa. mempelajarinya kognitif
benar-benar mencangkup 6
mengerti hubungan kategori, yaitu:
tiap tiap elemen pengetahuan,
dalam SETS secara pemahaman,
utuh. penerapan,
Hubungan yang analisis, sintesis,
tidak terpisahkan penilaian (Anni
antara sains, 2006);
lingkungan, (2) Ranah afektif
teknologi, dan dapat dilatihkan
masyarakat dengan cara:
merupakan merencanakan
hubungan timbal kegiatan mandiri,
balik dua arah bekerjasama
yang dapat dengan kelompok
mengkaji manfaat kerja, disiplin
maupun kerugian dalam kelompok
yang dihasilkan kerja, bersikap
( Binadja 1999 ). jujur dan terbuka
Pembelajaran serta menghargai
SETS diharapkan ilmunya
mampu
menciptakan siswa
yang memiliki
kemampuan
mengintegrasikan
informasi ,
lingkungan,
teknologi, dan
masyarakat dalam
kesatuan yang
utuh, sehingga
dapat diperoleh
pemahaman yang
lebih mendalam
tentang
pengetahuan yang
dimilikinya.
Sumber 21
Sumber 22
Sumber 23
Sumber 25
Sumber 26
Sumber 27
Sumber 28
Sumber 29
Sumber 30
Sumber 31