Anda di halaman 1dari 64

Nama : ADE AYU SATRIANI

Nim : 4201419058

Mata Kuliah : Scientific Communiation

“Apakah Intensitas Cahaya berpengaruh terhadap Minat Belajar Siswa?”


Metode Konsep 1 : Konsep 2 Catatan

Intensitas Cahaya Minat Belajar

Sumber 1

(Griadhi dan  Penelitian  Lingkungan yang    Dalam jurnal


Wiraanjani, 2019) menggunakan cross- dirancang dengan terdapat informasi
Griadhi, I. dan sectional analitik dengan baik membuat terkait jumlah
Wiraanjani, B., 2019. teknik simple random perasaan seseorang intensitas cahaya
Perbedaan konsentrasi sampling. menjadi lebih baik standar nasional di
belajar mahasiswa  Penelitian ini dan juga memberikan Indonesia yakni
fakultas kedokteran menggunakan lux meter energi yang positif sebesar 250-300 lux. 
universitas udayana di untuk mengukur intensitas dan begitu  Pada jurnal
ruang sgd (small group cahaya di ruang SGD sekat sebaliknya. terbukti bahwa
discussion) sekat dan maupun permanen yang  Sekolah maupun konsentrasi belajar
permanen. Medika, 8(2). kemudian dikelompokkan universitas di mahasiswa lebih baik
kedalam kriteria Indonesia secara saat di dalam ruangan
pencahayaan tinggi (200 – umum kurang pada ruangan yang
450 lux) dan rendah (<150 mengenal konsep memiliki intensitas
lux). dasar ergonomis cahaya di 305 lux
 konsentrasi subjek untuk fasilitas belajar,
menggunakan Continuous misalnya meja dan
Performance Task bangku yang sesuai
kemudian dikelompokkan dengan kondisi
kedalam kriteria baik atau antropometri,
buruk. Continuous pengaruh warna,
Performance Task atau pengaruh
CPT merupakan salah satu pencahayaan yang
metode discriminative cukup, dan lain
reaction test yang biasa sebagainya.
digunakan untuk menilai  Pencahayaan
tingkat atensi atau sangat berdampak
perhatian seseorang yang terhadap penglihatan,
berusia 6 tahun atau lebih. irama sirkadian,
suasana hati, dan
kognisi, sehingga
efek implisit pada
pembelajaran dan
prestasi para pelajar
tidak dapat
dipungkiri.
 Standar
pencahayaan ruang
kelas di Indonesia
adalah 250-300 lux
dengan lampu yang
dipakai dalam ruang
kelas disarankan
lampu dengan warna
cahaya putih netral
yang cahayanya dapat
menyatu dengan baik
dengan cahaya
alami. 
Sumber 2

(Suriyanti, 2021)  Pendekatan penelitian  Minat belajar  Hasil penelitian


yang digunakan yaitu merupakan sikap menunjukkan tidak
Suriyanti, Y. (2021). penelitian kuantitatif ketaatan dalam ada hubungan yang
Hubungan dengan jenis penelitian kegiatan proses signifikan antara
Pembelajaran Daring survei. belajar, baik yang pelaksanaan
Terhadap Minat  Penelitian dilakukan di menyangkut pembelajaran daring
Belajar Siswa SMA. SMA Nusantara Indah perencanaan jadwal terhadap minat
Jurnal Educatio FKIP Sintang. belajar yang belajar siswa SMA
UNMA, 7(2), 477-481.  Terdapat dua variabel, dimilikinya maupun Nusantara Indah
yaitu pembelajaran daring inisiatif dirinya sendiri Sintang.
sebagai variabel bebas dan melakukan usaha  Nilai t hitung
minat belajar sebagai tersebut dengan sebesar 0,876
variabel terikat. bersungguh-sungguh menunjukkan tidak
 Populasi dalam dalam belajar. ada hubungan
penelitian ini berjumlah  Minat termasuk signifikan antara
149 siswa SMA Nusantara faktor intrinsik yang minat belajar dan
Indah Sintang. dapat berpengaruh pembelajaran daring.
 Teknik Pengumpulan terhadap hasil belajar
data menggunakan seseorang.
Proportionate Stratified  Seseorang yang
Random Sampling. berminat pada suatu
 Instrumen penelitian pelajaran, maka akan
yang digunakan adalah cenderung
angket dan dokumentasi. bersungguh-sungguh
 Teknik analisis data dalam mempelajari
dilakukan dengan cara pelajaran tersebut. 
analisis pendahuluan  Seseorang yang
dengan perhitungan kurang berminat
persentase, analisis lanjutan terhadap suatu
dengan perhitungan rumus pelajaran, maka akan
korelasi product moment cenderung enggan
dari Karl Pearson dan mempelajari pelajaran
dilanjutkan dengan uji t.

Sumber 3

(Ninda Ayu Novitasari,  Jenis penelitian yang  Minat timbul  Hasil penelitian
2016) peneliti gunakan adalah apabila individu menunjukkan bahwa
penelitian korelasional tertarik pada sesuatu intensitas belajar
Novitasari, N.A. kuantitatif.  karena sesuai dengan yang dominan adalah
(2016).”Pengaruh  Pada penelitian ini kebutuhannya atau berkecenderungan
Intensitas Belajar menggunakan jenis merasakan bahwa baik. Sedangkan
Terhadap Hasil Belajar penelitian korelasi sebab sesuatu yang akan hasil belajar yang
Siswa Kelas V di SD akibat. digeluti memiliki dominan adalah
Gugus Terampil  Penelitian korelasi makna bagi dirinya. berkecenderungan
Kecamatan Secang sebab akibat digunakan Slameto (2010: 180) hasil belajar cukup.
Kabupaten Magelang”. untuk mengetahui pengaruh mengatakan bahwa Sisanya tersebar
Fakultas Ilmu antara dua variabel yang minat adalah suatu pada kategori-
Pendidikan.Jurusan berbeda dalam waktu yang rasa lebih suka dan kategori lain dengan
Pendidikan Guru bersamaan. rasa ketertarikan pada jumlah siswa yang
Sekolah Dasar.  Penelitian ini dilakukan suatu hal atau aktivitas lebih sedikit.
Universitas Negeri di SDN Secang 2 dan SDN tanpa ada yang  Berdasarkan
Semarang, 5-15. Secang 3 dimana subjek menyuruh. Minat pada analisis data,
penelitian ini adalah siswa dasarnya adalah diperoleh hasil
kelas V yang terdiri dari 45 penerimaan akan suatu terdapat adanya
siswa laki-laki dan 42 hubungan antara diri pengaruh antara
siswa perempuan.  sendiri dengan sesuatu intensitas belajar
 Populasi pada di luar dirinya. terhadap hasil belajar
penelitian ini adalah siswa  Belajar tidak harus siswa kelas V di SD
kelas V di SD Gugus dilakukan dalam waktu Gugus Terampil
yang lama, yang Kecamatan Secang
Terampil Kecamatan terpenting belajar Kabupaten
Secang Kabupaten harus dilakukan secara Magelang.
Magelang dimana rutin setiap hari,  Besarnya
populasinya sebanyak 197 sehingga dengan pengaruh antara
siswa. rutinitas tersebut intensitas belajar
 peneliti mengambil belajar menjadi terhadap hasil belajar
sampel 40% dari jumlah kebiasaan yang siswa kelas V di SD
sampel minimum yang dilakukan oleh siswa.  Gugus Terampil
dikemukakan oleh  Intensitas dalam Kecamatan Secang
Musfiqon yaitu sebesar belajar mempunyai Kabupaten
30%. Berdasarkan hal beberapa indikator, Magelang yaitu 0,43
tersebut, jumlah sampel antara lain : motivasi, dengan persentase
yang peneliti digunakan durasi kegiatan, koefisien
adalah 80 siswa. frekuensi kegiatan, determinasi sebesar
 Teknik pengumpulan presentasi, arah sikap, 18,49%. Hal tersebut
data dilakukan dengan minat, dan aktivitas.  berarti hasil belajar
interview (wawancara),  Proses belajar yang dipengaruhi 18,49%
kuesioner (angket), telah dilaksanakan oleh intensitas
observasi (pengamatan), tersebut digunakan belajar dan 81,51%
dan gabungan dari untuk mengetahui hasil oleh faktor lain. 
ketiganya. belajar siswa.
 Teknik analisis data  Hasil belajar
yang digunakan adalah merupakan hasil dari
teknik analisis statistik suatu interaksi
deskriptif dengan tindakan belajar dan
menjelaskan hasil temuan tindakan mengajar.
data dan dianalisis, analisis
data awal berupa uji
normalitas, analisis data
akhir berupa uji hipotesis.
Sumber 4

(Hahury dan Rifaldi,  Lokasi penelitian  Kenyamanan  Hasil penelitian


2021) dilakukan di Gedung 4 dan yang paling sering menunjukkan bahwa
5 pada Universitas dirasakan oleh terdapat pengaruh
Hahury, S., & Rifaldi, Muhammadiyah Sorong  mahasiswa yaitu pencahayaan terhadap
A. (2021). Analisis  Teknik pengumpulan bentuk kenyamanan kenyamanan gedung
Pengaruh Pencahayaan data menggunakan metode dari segi Temperatur  Hasil penelitian
Temperatur Terhadap kuesioner, observasi, dan dan Pencahayaan. menunjukkan tidak
Kenyamanan Ruang studi pustaka Apabila ruang kuliah terdapat pengaruh
Belajar Universitas  Teknik analisis data memiliki keadaan temperature terhadap
Muhammadiyah menggunakan metode Temperatur dan kenyamanan gedung
Sorong. Metode: Jurnal Regresi Berganda, Pencahayaan yang  Secara umum
Teknik Industri, 4(2), digunakan untuk baik hal tersebut tentu penelitian ini
60-68. menganalisa pencahayaan akan meningkatkan menunjukan hasil
untuk kenyamanan visual semangat mahasiswa yang cukup
pada pengguna Universitas dalam melakukan memuaskan, dari
Muhammadiyah Sorong kegiatan belajar hasil analisis
diruang kuliah. menunjukan pengaruh
 Kualitas kenyamanan gedung
pecahayaan di ruang 4 dan 5 Universitas
kuliah terutama pada Muhammadiyah
pagi, siang, dan sore Sorong umum sudah
sangatlah penting baik. Hal ini dilihat
untuk menunjang dari hasil analisis
aktivitas belajar tanggapan responden
mengajar terhadap setiap
variabel

Sumber 5
 Lokasi penelitian  Adapun minat  Secara umum,
Anggraeni, Evi. (2017). dilakukan di SD Negeri menurut Sardiman gambaran tingkat
FAKTOR-FAKTOR Dukuhwaru 4 (2014: 76), minat minat belajar
YANG Kecamatan Dukuhwaru adalah suatu siswa pada
MEMPENGARUHI Kabupaten Tegal. kondisi yang pembelajaran seni
MINAT BELAJAR  Pada penelitian ini terjadi apabila tari di SD Negeri
SISWA PADA menggunakan jenis seseorang melihat Dukuhwaru 4
PEMBELAJARAN penelitian korelasi ciri-ciri atau arti Kecamatan
SENI TARI DI SD sebab akibat. sementara situasi Dukuhwaru
NEGERI  Penelitian korelasi yang dihubungkan Kabupaten Tegal
DUKUHWARU 4 sebab akibat digunakan dengan keinginan- berada pada
KECAMATAN untuk mengetahui keinginan atau kategori sedang.
DUKUHWARU pengaruh antara dua kebutuhan- Hal ini
KABUPATEN TEGAL. variabel yang berbeda kebutuhan sendiri. ditunjukkan
Fakultas Ilmu dalam waktu yang  Menurut Bernard dengan nilai
Pendidikan. Jurusan bersamaan. dalam Sardiman indeks sub
Pendidikan Guru  Teknik pengumpulan (2014: 76) variabel tingkat
Sekolah Dasar. data dilakukan dengan menyatakan bahwa minat belajar
Universitas Negeri interview (wawancara), minat timbul tidak yaitu sebesar
Semarang. 6-8 kuesioner (angket), secara tiba-tiba 74,25%.
observasi atau spontan,  Faktor intern yang
(pengamatan), dan melainkan timbul dapat
gabungan dari akibat dari memengaruhi
ketiganya. partisipasi, minat belajar
 Teknik analisis data pengalaman, siswa pada
yang digunakan adalah kebiasaan pada pembelajaran seni
teknik analisis statistik waktu belajar atau tari adalah faktor
deskriptif dengan bekerja. jasmaniah dan
menjelaskan hasil  Jadi, jelas bahwa psikologi siswa.
temuan data dan minat akan selalu Faktor jasmaniah
dianalisis, analisis data terkait dengan merupakan faktor
awal berupa uji persoalan yang tergolong
normalitas, analisis data kebutuhan dan sedang dalam
akhir berupa uji keinginan. Oleh memengaruhi
hipotesis. karena itu, yang minat belajar
penting bagaimana siswa pada
menciptakan pembelajaran seni
kondisi tertentu tari. Hal ini
agar siswa itu ditunjukkan
selalu butuh dan dengan nilai
ingin terus belajar. indeks dimensi
 Menurut Karwati jasmaniah siswa
dan Priansa, (2014: sebesar 70,79%
148) menyebutkan  Faktor psikologi
bahwa minat juga merupakan
(interest) secara faktor yang
sederhana dapat berada pada
dipahami sebagai kategori sedang
kecenderungan dan dalam
kegairahan yang memengaruhi
tinggi atau minat siswa pada
keinginan besar pembelajaran seni
terhadap suatu hal.  tari. Hal ini
 Istilah minat ditunjukkan
merupakan dengan nilai
terminologi aspek indeks dimensi
kepribadian yang psikologis siswa
menggambarkan sebesar 70,11%
adanya kemauan,
dorongan (force)
yang timbul dari
dalam diri individu
untuk memilih
objek lain yang
sejenis. 
 Pernyataan ini
didukung oleh
pendapat Hartono
(2005) dalam
Susanto (2013: 67)
yang menyatakan
bahwa minat
memberikan
sumbangan besar
terhadap
keberhasilan
belajar peserta
didik. 
 Bahan pelajaran,
pendekatan,
ataupun metode
pembelajaran yang
tidak sesuai dengan
minat peserta didik
menyebabkan hasil
belajar tidak
optimal. 

Sumber 6

(Idrus, Hamzah, dan  Penelitian ini  Suatu ruang kelas  Sebagian besar
Mulyadi, 2016) menggunakan metode diharuskan untuk intensitas cahaya
kuantitatif yang datanya memiliki jendela alami ruang kelas
Idrus, I., Hamzah, B., & diperoleh melalui survey yang memungkinkan sekolah dasar di Kota
Mulyadi, R. (2016). dan pengukuran langsung pencahayaan yang Makassar berada di
Intensitas pencahayaan di lokasi penelitian memadai untuk bawah standar
alami ruang kelas  Ada tiga sekolah dasar membaca buku dan pencahayaan rata-rata
sekolah dasar di kota di kota Makassar yang untuk memberikan SNI ruang kelas.
makassar. Simposium dijadikan sampel penelitian pandangan ke luar Sebanyak 87,9%
Nasional Rekayasa  Pemilihan sampel ruangan dibawah nilai standar
Aplikasi Perancangan melalui metode Purposive  Penerangan yang pencahayaan rata-rata
dan Industri (RAPI XV), Sampling dengan baik adalah apabila SNI untuk ruang
7. mempertimbangkan lokasi mata kita dapat kelas dan hanya
sekolah di kota Makassar melihat apa yang ada sebanyak 12,1% yang
 Dalam penelitian ini, di sekitar kita dengan diatas nilai standar
data yang diperoleh dari jelas dan nyaman, SNI
observasi dan pengukuran atau dengan kata lain  Ruang kelas yang
akan dibandingkan dengan penerangan harus bukaannya terletak di
ketentuan standar nasional dapat memenuhi sisi Utara-Selatan
yang mengatur mengenai persyaratan intensitas cahaya
pencahayaan bangunan fungsional dan alami ruang kelasnya
(SNI) persyaratan lebih tinggi jika
 Pada penelitian ini keamanan. dibandingkan dengan
teknik analisis data yang Kurangnya cahaya ruang kelas yang
digunakan adalah Statistik yang diterima atau bukaannya pada sisi
Deskriptif cahaya yang berlebih Timur-Barat. Hal
ditangkap oleh mata tersebut terkait
merupakan dengan Posisi Edar
penyimpangan Matahari pada bulan
terhadap pencahayaan April-Mei yang
 Cahaya adalah lintasannya condong
bagian mutlak dari ke arah utara.
hidup kita, karena  Untuk penelitian
kehidupan manusia selanjutnya,
sangat bergantung disarankan untuk
pada cahaya. menambah waktu
Penyelidikan pengukuran agar
menunjukkan bahwa dapat memperoleh
sekitar 80% dari data yang lebih
semua informasi yang banyak dan hasil yang
diterima oleh otak lebih akurat.
kita ternyata melalui
mata. Proses ini
hanya dapat terjadi
bila ada cahaya, baik
cahaya alami yaitu
cahaya matahari
langsung (daylight) /
cahaya matahari yang
dipantulkan oleh
bulan (moon light)
maupun cahaya
buatan (artificial
light)
 Pencahayaan
alami siang hari
dimaksudkan untuk
memperoleh
pencahayaan di
dalam bangunan pada
siang hari dari cahaya
alami. Manfaat
pencahayaan alami
dapat memberikan
lingkungan visual
yang menyenangkan
dan nyaman dengan
kualitas cahaya yang
mirip kondisi alami di
luar bangunan.

Sumber 7

Sirait, Erlando Doni.  Jenis penelitian yang  Memacu minat  Minat belajar
2016. PENGARUH digunakan dalam belajar pada setiap termasuk dalam
MINAT BELAJAR penelitian ini adalah pembelajaran itu kategori kuat,
TERHADAP survei dengan analisis penting, terlebih karena
PRESTASI BELAJAR korelasional.  dalam pelaksanaan berdasarkan
MATEMATIKA.  Penelitian korelasional pembelajaran perhitungan dan
Program Studi Teknik adalah suatu penelitian matematika yang pengolahan data
Informatika. Fakultas yang melibatkan bagi sebagian diperoleh dengan
Teknik Matematika dan tindakan pengumpulan siswa kurang nilai rata-rata
IPA. Universitas data, guna menentukan diminati.  sebesar 72,7; nilai
Indraprasta PGRI. 37- apakah ada hubungan  Jika siswa kurang modus sebesar
38 dan tingkat hubungan berminat 71,002; median
antara dua variabel atau mempelajari sebesar 72,448
lebih (Sukardi, 2003)  matematika maka dan simpangan
 Penelitian ini kemampuan siswa baku sebesar
menggunakan di bidang 8,499. 
konstelasi matematika akan  Sehingga
masalah/paradigma terhambat.  disimpulkan
dengan dua variabel.  Menurut Locke bahwa prestasi
 analisis data yang dikutip oleh belajar
menggunakan uji Sujono (1998:8) matematika di
normalitas, uji dalam buku SMPN 160
linieritas, dan uji pengajaran Jakarta tergolong
hipotesis. matematika untuk sedang. 
sekolah  Koefisien korelasi
menyatakan antara minat
bahwa: belajar dengan
“Matematika prestasi belajar
merupakan sarana matematika
untuk sebesar 0,706.
menanamkan  Terdapat
kebiasaan menalar hubungan positif
di dalam pikiran yang lemah antara
orang.”  minat belajar
 Minat belajar dengan prestasi
terdiri dari dua belajar
kata yakni minat matematika siswa,
dan belajar, dua dimana nilai
kata ini beda arti, koefisien
untuk itu penulis determinasi
akan sebesar 0,498;
mendefinisikan yang artinya
satu persatu.  variabel minat
 Menurut Gie belajar
(2004: 57) minat memberikan
mempunyai kontribusi sebesar
peranan dalam 49,8% terhadap
“Melahirkan penambahan
perhatian yang prestasi belajar
serta merta, matematika
memudahkan siswa. 
terciptanya  Berdasarkan
pemusatan uraian diatas
perhatian, dan terdapat pengaruh
mencegah yang signifikan
gangguan antara minat
perhatian dari belajar terhadap
luar”.  prestasi belajar
 Kemudain Hilfard matematika.
dalam Slameto
(2010: 57)
menyatakan
bahwa: “Interest is
persisting tendency
to pay attention to
and enjoy same
activities and or
content.” 
 (“Minat adalah
kecenderungan
yang tetap untuk
memperhatikan
dan mengenang
beberapa
kegiatan.”). 
 Slameto dalam
Asmani (2009: 32)
mengatakan
bahwa: “Minat
adalah rasa lebih
suka dan
ketertarikan pada
suatu hal atau
aktivitas tertentu,
tanpa ada yang
menyuruh.” 
 Demikian di dalam
jiwa seseorang
yang
memperhatikan
sesuatu ia mulai
dengan menaruh
minat terhadap hal
itu. 
 Minat itu erat
hubungannya
dengan
kepribadian
seseorang; ketiga
fungsi jiwa:
kognisi, emosi dan
konasi terdapat
dalam minat
kadang minat itu
timbul dengan
sendirinya, dan
kadang-kadang
perlu diusahakan

Sumber 8

Putri, Kabela., Sutrisno  Penelitian ini  Minat belajar siswa  Berdasarkan


Djaja., dan Bambang merupakan penelitian ditunjukkan penelitian yang
Suyadi. 2017. kuantitatif korelasional, dengan siswa dilakukan dapat
PENGARUH MINAT yaitu untuk mengetahui memiliki rasa diketahui bahwa
BELAJAR DAN pengaruh yang senang selama adanya minat
KECERDASAN signifikan dari minat mengikuti belajar dan
EMOSIONAL belajar dan kecerdasan pembelajaran di kecerdasan
TERHADAP emosional terhadap kelas. emosional dapat
PRESTASI BELAJAR prestasi belajar siswa  Seorang siswa mempengaruhi
SISWA KELAS XI IPS kelas XI IPS SMA yang menaruh prestasi belajar
SMA NEGERI 1 Negeri 1 Prajekan minat besar siswa kelas XI
PRAJEKAN Kabupaten Bondowoso terhadap pelajaran IPS SMA Negeri
KABUPATEN tahun ajaran 2016/2017 akan memusatkan 1 Prajekan
BONDOWOSO dan untuk mengetahui perhatian lebih Kabupaten
TAHUN AJARAN variabel yang dominan banyak dari pada Bondowoso
2016/2017. Program antara minat belajar dan siswa lainnya. Tahun Ajaran
Studi Pendidikan kecerdasan emosional  Pada dasarnya 2016/2017. 
Ekonomi. Fakultas terhadap prestasi siswa yang minat  Hal tersebut
Keguruan dan Ilmu belajar siswa kelas XI belajarnya tinggi, ditunjukkan
Pendidikan. Universitas IPS SMA Negeri 1 aktif dalam dengan adanya
Jember. Prajekan Kabupaten menemukan hasil analisis data
Bondowoso tahun pengetahuan. bahwa variabel
ajaran 2016/2017.   Bloom (dalam minat belajar dan
 Metode penentuan Susanto, 2014:59) kecerdasan
lokasi penelitian menunjukkan emosional
menggunakan metode bahwa prestasi dan berpengaruh
purposive area yaitu di minat belajar signifikan
SMA Negeri 1 Prajekan saling terhadap prestasi
Kabupaten berhubungan dan belajar siswa
Bondowoso.  saling kelas XI IPS
 Penentuan jumlah mempengaruhi.  SMA Negeri 1
responden dalam  Minat belajar Prajekan
penelitian ini merupakan salah Kabupaten
menggunakan metode satu faktor yang Bondowoso
populasi yaitu sebanyak dapat Tahun Ajaran
77 responden.  mempengaruhi 2016/2017
 Metode pengumpulan prestasi belajar sebesar 83,3%. 
data yang digunakan siswa.   Hal tersebut
terdiri dari metode:  Minat belajar yang ditunjukkan
angket, dokumen, dan besar cenderung dengan adanya
wawancara. menghasilkan hasil analisis data
 Analisis data yang prestasi yang yang
digunakan adalah tinggi, sebaliknya menunjukkan
inferensial/statistik minat belajar yang sumbangan
yaitu dengan kurang akan variabel minat
menggunakan analisis menghasilkan belajar sebesar
garis regresi berganda, prestasi yang 47,57% dan
analisis varian garis rendah.  kecerdasan
regresi, uji efektivitas  Maka apabila emosional sebesar
garis regresi, uji t, dan seorang siswa 35,65%. Dimana
Standar Error Of mempunyai minat variabel yang
Estimate. yang besar dominan
 Uji instrumen data terhadap mata mempengaruhi
dalam penelitian ini pelajaran ia akan prestasi belajar
menggunakan uji memusatkan adalah variabel
validitas dan uji perhatian lebih minat belajar.
reliabilitas.  banyak dari  Prestasi
 Teknik pengolahan data temannya, merupakan salah
dalam penelitian ini kemudian karena satu hal yang
menggunakan editing, pemusatan utama dalam
skoring, dan tabulasi.  perhatian yang proses
 Analisis data yang intensif terhadap pembelajaran. Hal
digunakan adalah materi itulah yang ini dikarenakan
analisis memungkinkan dalam suatu
inferensial/statistik siswa tersebut pembelajaran
yaitu dengan untuk belajar lebih dikatakan berhasil
menggunakan analisis giat, dan akhirnya jika prestasi
garis analisis regresi mencapai prestasi belajar yang
berganda. yang tinggi. diperoleh siswa
sudah sesuai
dengan standar
ketuntasan yang
telah ditetapkan.
 Prestasi belajar
siswa erat
kaitannya dengan
minat belajar dan
tingkat
kecerdasan
emosional yang
dimiliki oleh
siswa.
 Minat belajar
siswa erat
hubungannya
dengan
kepribadian,
motivasi,
ekspresi, dan
konsep diri atau
identifikasi, faktor
keturunan dan
pengaruh
eksternal atau
lingkungan. 
 Dalam
praktiknya, minat
atau dorongan
dalam diri siswa
terkait dengan apa
atau bagaimana
siswa dapat
mengaktualisasika
n dirinya melalui
belajar.

Sumber 9

(Subagyo, 2017)  Penelitian ini  Kualitas - Pada jurnal ini dijelaskan


Subagyo, Amir. (2017). menggunakan metode penerangan untuk secara lengkap mengenai
Kualitas Penerangan literature review yaitu proses belajar karakteristik yang harus
yang Baik Sebagai dengan menganalisis mengajar perlu diperhatikan dalam
Penunjang Proses sumber - sumber penelitian diperhatikan sistem konstruksi bangunan
Belajar Mengajar terdahulu. pencahayaan yang untuk melihat kualitas
Siswa. ORBITH. 13(01). tepat agar tidak pencahayaan bangunan
21-27. Semarang. menyilaukan dengan guna menunjang
membuat titik pembelajaran di dalam
penerangan yang kelas.
merata dengan sudut
pantul yang kecil.
 Intensitas
penerangan yang
memadai sesuai
dengan
penggunaannya akan
mengurangi
kelelahan mata.
 Pengaruh dari tata
ruang, warna dan
tinggi ruang serta
luas ruangan menjadi
pertimbangan
penting dalam tata
pencahayaan.Pengar
uh dari warna akan
sangat menentukan
tingkat kesejukan
dan kenyamanan
suatu ruangan. 

Sumber 10

(Abdullah et al, 2018)  Penelitian ini bersifat  Standar -   Penelitian ini


Abdullah,dkk. (2018). analitik dengan pencahayaan ruang sampel yang diambil
Intensitas Pencahayaan menggunakan pendekatan kelas di Indonesia berjumlah 236 Siswa
dan Tingkat Kelelahan Cross Sectional yaitu adalah 250 - 300 lux. yang terbagi 104
Belajar Siswa Kelas XI peneliti mencari hubungan Sedangkan lampu siswa dan 132 siswi
IPA SMA Negeri 1 antara variabel bebas yang dipakai dalam peneliti mengambil
Airmadidi Kabupaten (faktor resiko) dengan ruang kelas sampel atau
Minahasa Utara. variabel tergantung (efek) disarankan lampu melakukan
Poltekkes Kemenkes dengan melakukan dengan warna cahaya pengukuran
manado Indonesia. pengukuran sesaat. putih netral yang kelelahan belajar
 Penelitian ini dilakukan cahayanya dapat pada 132 siswi. Hal
pada siswi di kelas XI IPA menyatu dengan baik ini disebabkan
SMA Negeri 1 Airmadidi. dengan cahaya karena salah satu
 Penentuan jumlah alami. penyebab penentuan
responden dalam  Penyelidikan sampel hanya
penelitian ini sebanyak menunjukkan bahwa diambil siswi
236 siswa yang terbagi 104 sekitar 80% dari dikarenakan wanita
siswa dan 132 siswi semua informasi yang sedang
yang diterima oleh mengalami haid
otak kita ternyata cenderung cepat
melalui mata. Proses lelah.Itu yang
ini hanya dapat menjadi alasan
terjadi bila ada peneliti mengambil
cahaya, baik cahaya sampel atau
alami yaitu cahaya melakukan
matahari langsung pengukuran hanya
(daylight) / cahaya siswi.
matahari yang  Kelemahan dalam
dipantulkan oleh penelitian ini tidak
bulan (moon light) ada penelitian
maupun cahaya sebelumnya tentang
buatan (artificial kelelahan belajar
light). pada siswi sehingga
terbatasnya referensi
mengenai kelelahan
belajar.

Sumber 11

Hadiyani, F., Bagyono,  Penelitian ini  Diperlukan  Intensitas


T., & Rahardjo, F. A. merupakan survey dengan pencahayaan yang pencahayaan di
(2015). Hubungan menggunakan desain cross cukup dan sesuai, Rumah Kos Putri
Intensitas Pencahayaan sectional karena merupakan hal Kajor berhubungan
dan Penataan Kamar  Jumlah populasi yang penting dalam positif dan sangat
dengan Tingkat penelitian ini adalah 73 fasilitas fisik kamar kuat dengan tingkat
Konsentrasi Belajar di orang penghuni kos dari  Pencahayaan konsentrasi belajar
Rumah Kos Putri seluruh 60 kamar kos yang sangat berpengaruh penghuninya 
Kajor, Nogotirto, ada terhadap konsentrasi  Bagi pemilik
Gamping, Sleman,  Dalam penelitian ini belajar, selain itu rumah kos disarankan
Yogyakarta. Sanitasi: diambil sampel sebanyak 1 pencahayaan yang untuk memperbaiki
Jurnal Kesehatan orang penghuni dari setiap tidak baik akan atau lebih
Lingkungan, 6(4), 181- kamar dengan teknik merusak mata dan memperhatikan letak
187. purposive sampling menimbulkan posisi sumber
 Variabel bebas kelelahan mata pencahayaan, agar
posisi lampu berada
penelitian ini adalah  Untuk ruang di tengah langit-langit
intensitas pencahayaan, belajar, pencahayaan supaya penerangan
yang diukur menggunakan yang baik harus dapat menerangi
lux meter. Adapun variabel memiliki intensitas seluruh bagian yang
terikatnya adalah tingkat sebesar 100 lux ada di dalam kamar
konsentrasi belajar  Diketahui bahwa  Untuk melakukan
penghuni kos, yang ada tujuh penghuni penelitian lanjutan,
diketahui melalui kuesioner kos yang merasa disarankan untuk
terganggu dengan meneliti
pencahayaan kurang perbandingan
terang yang ada di intensitas
kamarnya, dan tujuh pencahayaan rumah
orang lainnya kos putri dan rumah
mengalami kos putra
konsentrasi belajar
yang kurang baik atau
buruk.

Sumber 12

(Apriliana dan  Metodologi penelitian  Salah satu  Upaya agar


Sukmawati, 2021) yang digunakan penelitian indikator efektivitas pembelajaran daring
ini adalah metode dalam pembelajaran khususnya pada mata
Apriliana, S. M., & kuantitatif ialah minat belajar pelajaran IPA di kelas
Sukmawati, W. (2021).  Data berasal dari siswa terhadap II berjalan dengan
Efektivitas pengumpulan data melalui pembelajaran baik sudah terlaksana
Pembelajaran Daring Google Form yang telah  Minat belajar siswa dengan efektif dan
Pada Minat Belajar disebarkan kepada para yang baik terhadap menarik minat belajar
Siswa Mata Pelajaran siswa berdasarkan opini kegiatan pembelajaran yang berdasarkan
IPA Di Kelas II SDN individual dari siswa akan sangat pada respon positif
Lumpang 01. terhadap kegiatan mempengaruhi yang telah diberikan
Elementary School: kepada siswa
Jurnal Pendidikan dan pembelajaran daring yang efektivitas  Pentingnya
Pembelajaran ke-SD-an, berlangsung pembelajaran agar pemilihan media dan
8(2), 329-335.  Dalam pengumpulan sesuai dengan yang metode yang tepat
sampel dilaksanakan ditetapkan guna menunjang
dengan cara Simple  Salah faktor kegiatan
Random Sampling, penunjang proses pembelajaran agar
dikarenakan keterbatasan belajar siswa terlaksana dengan
akses dan kondisi yang terlaksana dengan efektif dan menarik
dihadapi siswa efektif adalah minat minat belajar siswa
 Penelitian ini belajar selama terlaksananya
dilaksanakan di SDN  Minat belajar pembelajaran daring
Lumpang 01 membentuk suatu  Minat belajar
 Waktu penelitian ini dasar perubahan siswa menjadi salah
berlangsung pada tahun seorang individu satu tolak ukur agar
ajaran 2021  Minat dapat efektivitas
 Responden pada menjadi hal yang pembelajaran daring
penelitian ini berjumlah 31 mendorong dalam diri berjalan efektif dan
siswa kelas II siswa apabila sudah sesuai dengan yang
 Instrumen penelitian ini ada keinginan untuk telah ditetapkan
berupa non test, yaitu maju dan terus  Berdasarkan pada
angket yang disebar kepada memahami data yang telah
siswa pembelajaran yang terkumpul, minat
dianggap kurang belajar siswa selama
dipahami kegiatan
 Minat belajar juga pembelajaran
terdiri dari beberapa menunjukkan respon
indikator, yaitu minat yang
perasaan tertarik dan dikategorikan sangat
mau belajar, partisipasi baik, dinyatakan
aktif, berkeinginan dengan siswa merasa
untuk memperhatikan, tertarik dan ikut
fokus untuk terlibat dalam
memperhatikan, dan pembelajaran
peningkatan tekad
untuk belajar, adanya
perasaan senang dalam
belajar, dan memiliki
kemampuan untuk
memutuskan suatu
keputusan untuk
menjalani proses
belajar

Sumber 13

Budiman, L., &  Penelitian ini dilakukan  Tata pencahayaan  Dari hasil
Indrani, H. C. (2012). di SMAN 9 Surabaya dalam ruang kelas pengukuran di
Desain Pencahayaan  Penelitian ini dapat mempengaruhi lapangan, diketahui
Pada Ruang Kelas SMA menggunakan 2 (dua) kenyamanan para bahwa lima buah
Negri 9 Surabaya. metode yang berbeda.  siswa yang sedang ruang kelas yaitu
Dimensi Interior, 10(1),  Tahap pertama adalah belajar, disamping ruang kelas 2, 10, 11,
33-41.. metode pengamatan juga berpengaruh 13 dan 22 memiliki
(observasi) dan pengukuran bagi kelancaran masalah pencahayaan
di lapangan pengajar dalam yang tidak sesuai
 Tahap kedua adalah melakukan proses standar yaitu 250 lux. 
metode eksperimental mengajar untuk para  Diperlukan suatu
menggunakan program siswanya. desain pencahayaan
komputer DIALux v.4.9.  Pencahayaan pada yang optimal untuk
yaitu sebuah perangkat umumnya mengatasi
lunak untuk keperluan menggunakan sumber permasalahan
simulasi pencahayaan, cahaya alam tersebut.
dalam ruangan maupun luar (pencahayaan alami)  Hasil simulasi
dan juga sumber optimasi pencahayaan
ruangan, pencahayaan energi listrik menggunakan
alami maupun buatan. (pencahayaan program DIALux
buatan). v.4.9. ini
 Sistem meyimpulkan bahwa
pencahayaan yang untuk mendapat
dipilih haruslah yang pencahayaan yang
mudah optimal pada ruang-
penggunaannya, ruang kelas tersebut
efektif, nyaman untuk dibutuhkan beberapa
penglihatan, tidak perubahan pada
menghambat elemen interiornya.
kelancaran kegiatan,  Perubahan warna
tidak mengganggu pada elemen interior
kesehatan terutama maupun perabot
dalam ruang-ruang berpengaruh pada
tertentu dan intensitas cahaya
menggunakan energi yang dihasilkan
yang seminimal karena tiap-tiap
mungkin. warna memiliki
 Pencahayaan refleksi cahaya yang
yang terlalu terang berbeda, sekaligus
akan membuat kita mampu menciptakan
merasa terbangun dan suasana dalam ruang
sangat aktif.
 Sedangkan
pencahayaan yang
temaram dan redup
menciptakan rasa
rileks bahkan
mungkin mengantuk.
Sumber 14

(Saleh dan Malinta,  Penelitian ini  Minat besar  Tingkat minat


2020) merupakan penelitian pengaruhnya terhadap siswa dalam
deskriptif belajar, karena apabila mengikuti
Saleh, M. S., & Malinta,  Populasi penelitian ini bahan pelajaran yang pembelajaran
S. S. (2020). Survei adalah siswa SMPN 30 dipelajari tidak sesuai pendidikan jasmani
Minat Belajar Siswa Makassar minat siswa, siswa berada dalam kategori
Dalam Mengikuti  Sampel penelitian tidak akan belajar baik
Pembelajaran terdiri dari 55 orang siswa dengan sebaik-baiknya  Sehubungan
Pendidikan Jasmani Di SMPN 30 Makassar  Minat selain dengan minat siswa
Smpn 30 Makassar.  Metode yang digunakan memungkinkan dalam pembelajaran
Kinestetik: Jurnal dalam penelitian ini adalah pemusatan pikiran, penjas, maka
Ilmiah Pendidikan survei juga akan sebaiknya pihak
Jasmani, 4(1), 55-62.  Teknik pengumpulan menimbulkan sekolah memberikan
data menggunakan kegembiraan dalam ruang yang lebih
observasi dan tes usaha belajar untuk siswa dalam
 Teknik analisis data  Minat yang muncul mengembangkan
yang digunakan adalah dari kebutuhan siswa bakatnya
statistic deskriptif merupakan faktor
menggunakan fasilitas pendorong bagi anak
komputer melalui program dalam melaksanakan
SPSS usahanya
 Data yang terkumpul  Minat adalah suatu
dianalisis secara statistik rasa lebih suka dan
deskriptif, maupun rasa keterikatan pada
infrensial untuk keperluan suatu hal atau aktivitas
pengujian hipotesis tanpa ada yang
penelitian menyuruh
 Minat pada
dasarnya adalah
penerimaan akan suatu
hubungan antara diri
sendiri dengan suatu
diluar diri
 Minat adalah suatu
pemusatan perhatian
yang tidak sengaja
yang terlahir melalui
partisipasi dalam suatu
aktivitas karena minat
bersikap khusus tanpa
adanya paksaan dari
orang lain
 Minat seseorang
dapat ditumbuh dan
dikembangkan pada
diri sendiri tanpa
adanya paksaan dari
orang lain
 Minat adalah suatu
keadaan dimana
seseorang mempunyai
perhatian terhadap
sesuatu dan disertai
keinginan untuk
mengetahui dan
mempelajari maupun
membuktikan lebih
lanjut

Sumber 15
(Bhargah dan Muliarta,  Sampel dalam  Faktor lingkungan  Perbaikan
2016) penelitian ini adalah siswa memegang peranan intensitas cahaya
kelas enam Sekolah Dasar penting dalam mampu mempercepat
Bhargah, A., & Nomor 8 Dauh Puri terjadinya kelelahan waktu reaksi
Muliarta, M. Perbaikan Denpasar sebanyak 22 mata, salah satu (p<0,05).
Intensitas Cahaya orang. Sampel ini terdiri faktor tersebut adalah  Waktu reaksi
Mempercepat Waktu atas 11 orang laki-laki dan intensitas cahaya. lebih cepat pada laki-
Reaksi pada Siswa 11 orang perempuan.  Dari hasil laki dibandingkan
Kelas Enam Sekolah  Alat yang digunakan pengukuran diperoleh dengan perempuan
Dasar Nomor 8 Dauh dalam penelitian ini adalah intensitas cahaya (p<0,05).
Puri Denpasar. Jurnal mesin waktu reaksi (Whole sebesar 140 – 168 lux
Ergonomi Indonesia, body reaction measuring di ruang kelas. Hal ini
2(1), 317986. equipment TTK 1264 II) diperparah dengan
dan luxmeter untuk lokasi kelas di lantai
mengukur intensitas cahaya dua dan terletak
dalam ruang kelas belajar paling pojok sehingga
 Penelitian ini cahaya matahari
merupakan penelitian pra sedikit yang dapat
eksperimental dengan the masuk ke ruangan
one group pre test – post kelas. 
test design  Keadaan tersebut
 Pengukuran awal waktu menyebabkan
reaksi pada siswa dilakukan ketersediaan cahaya
saat kondisi awal yaitu yang kurang dan hal
dengan intensitas cahaya ini akan
yang rendah setelah jam menyebabkan pupil
pelajaran pertama selesai melebar untuk
yaitu pukul 09.00 WITA. menangkap cahaya
 Modifikasi intensitas yang lebih banyak
cahaya dilakukan pada sore untuk meningkatkan
hari dan diterapkan selama tajam pengelihatan.
1 minggu.  Keadaan tersebut
 Pengukuran waktu akan menyebabkan
reaksi berikutnya kembali umpan balik dari otak
dilakukan pada siswa untuk meningkatkan
setelah perbaikan intensitas akomodasi untuk
cahaya mencapai tajam
 Pengukuran waktu pengelihatan pada
reaksi dilakukan selama 10 intensitas cahaya.
kali pada setiap siswa Keadaan tersebut
menggunakan stimulus cenderung akan
visual dan siswa mempermudah
diharapkan untuk menekan terjadinya kelelahan
tombol secepat-cepatnya mata
saat stimulus tersebut  Waktu reaksi
muncul dipengaruhi oleh
beberapa hal seperti
intensitas stimulus,
tingkat kesadaran,
usia dan faktor
lingkungan seperti
intensitas cahaya dan
suhu
 Modifikasi faktor-
faktor yang dapat
mempengaruhi waktu
reaksi sehingga
diperoleh waktu
reaksi yang lebih
pendek dapat
dilakukan. Faktor
lingkungan yaitu
intensitas cahaya
menjadi faktor
lingkungan yang
mungkin untuk
dilakukan modifikasi.
 Penggunaan
intensitas cahaya
yang lebih tinggi
berdasarkan Standar
Nasional Indonesia
(SNI) sekitar 250 lux
untuk ruang kelas,
menjadi pilihan
sebagai langkah
intervensi untuk
mendapatkan waktu
reaksi yang lebih
pendek.

Sumber 16

Putri, B. B. A., Muslim,  Jenis penelitian yang  Salah satu upaya  Faktor yang
A., & Bintaro, T. Y. digunakan pada peneliatian yang dapat dilakukan memperngaruhi
(2019). Analisis Faktor ini adalah penelitian oleh guru dalam rendahnya minat
Rendahnya Minat kualitiatif. melatih pola pikir belajar matematika
Belajar Matematika  Penelitian ini siswa yaitu dengan siswa V diantaranya
Siswa kelas V Di SD dilaksanakan di  SD Negeri menumbuhkan minat yaitu faktor internal
Negeri 4 Gumiwang. 4 Gumiwang kelas V pada belajar siswa dalam dan eksternal.
Jurnal Educatio FKIP semester genap tahun pembelajaran  Salah satu upaya
UNMA, 5(2), 68-74. ajaran 2018/2019 matematika. yang didapat
 Subjek dalam penelitian  Pembelajaran yang dlakukan oleh guru
menarik akan dalam menumbuhkan
ini yaitu siswa. mendapat perhatian minat belajar siswa
 Sumber data yang dari peserta didik, terkait dengan faktor
diperoleh dalam penelitian sehingga yang
ini menggunakan teknik memunculkan rasa melatarbelakangi
snowball sampling. keinginan atau minat rendahnya minat
 Teknik pengumpulan yang lebih untuk terus belajar siswa yaitu
data pada penelitian ini belajar dan dengan menggunakan
yaitu wawancara, memperhatikan agar media pembelajaran
observasi, dan memperoleh hasil yang dan metode mengajar
dokumentasi. maksimal. yang lebih bervariatif,
 Teknik analisis data  Dengan memiliki sehingga akan
pada penelitian ini yaitu minat belajar yang membuat siswa
dengan model Miles and tinggi, siswa akan tertarik dan memilki
Huberman, yaitu data mampu belajar dan minat dalam
reduction (pemilihan data), berlatih matematika pembelajaran
data display (penyajian dengan baik, sehingga matematika.
data), dan conclusion siswa akan lebih
drawing/veryvication mudah untuk dilatih
(kesimpulan). berpikir secara kritis,
 Uji keabsahan data kreatif, cermat dan
dalam penelitian ini logis yang menjadikan
menggunakan tianggulasi siswa dapat berprestasi
sumber dan trianggulasi dengan baik dalam
teknik. pelajaran matematika.
 Minat dapat
dilakukan dengan
berupa bentuk
perhatian yang
dilakukan oleh
seseorang karena
ketertarikannya pada
objek tersebut. 
 Salah satu cara
yang dapat
menumbuhkan minat
belajar siswa adalah
upaya guru dalam
melaksanakan
pembelajaran.
 Apabila guru dapat
menyampaikan
pembelajaran yang
baik dan
menyenangkan siswa
akan menjadi lebih
tertarik dan antusias
dalam mengikuti
pembelajaran. hal
tersebut juga akan
membuat siswa
memiliki minat dalam
mengikuti
pembelajaran.

Sumber 17

Cahyantari, L., Rif’ati  Jenis penelitian ini  Setiap hari  Berdasarkan hasil
Dina, H., & Supriyadi, adalah penelitian deskriptif. manusia melakukan analisis data yang
B. (2017). Analisis  Penelitian bertempat di aktivitas di diperoleh, kuat
Intensitas Pencahayaan ruang kuliah 35 C 201 40 lingkungan yang pencahayaan rata-rata
di Ruang Kuliah dan 35 C 210 40 gedung berbeda-beda dimana di ruang kuliah 35C
Gedung Fisika fisika FKIP Universitas semua aktivitas yang 201 40 dan 35C 210
Universitas Jember dilakukan akan 40 di gedung fisika
dengan Menggunakan Jember didukung dengan universitas Jember
Calculux Indoor 5.0 b.  Berdasarkan acuan adanya pencahayaan belum memenuhi
Jurnal Pembelajaran standar SNI maka titik ukur  Pencahayaan standar yang telah
Fisika, 5(1), 77-78. keseluruhan Ruang Kuliah yang baik sangat ditentukan SNI yaitu
35 C 201 40 dan 35 C 210 diperlukan untuk sebesar 250 lux.
40 sebanyak 50 titik menunjang segala  Hasil simulasi
dengan jarak 1 meter setiap aktivitas manusia dari Software
titiknya  Tingkat Calculux Indoor 5.0b
 Pengambilan data pencahayaan didapatkan hasil
dilakukan dengan minimum yang bahwa kuat
menggunakan luxmeter direkomendasikan pencahayaan pada
pada setiap titik, masing- untuk fungsi tempat ruang kuliah 35C 201
masing dilakukan tiga kali tinggal adalah 250 40 lebih baik daripada
pegukuran lux, perkantoran 350 ruang 35C 210 40.
 Selanjutnya lux, cafeteria 250 lux,  Intensitas
menentukan nilai rumah sakit 250 lux, pencahayaan pada
reflektansi pada bidang pertokoan 500 lux, kedua ruang kuliah
ruangan, yang terdiri dari laboratorium 500 lux, belum memenuhi
langit-langit, dinding, dan perpustakaan 300 lux, standar yang telah
lantai dan ruang kuliah 250 ditentukan SNI
 Data hasil penelitian lux sehingga dapat
diolah dengan  Kualitas mempengaruhi
menggunakan rumus yang pecahayaan di ruang kenyamanan dalam
telah ditentukan dan setelah kuliah terutama pada proses belajar
didapatkan data dari malam hari sangatlah mengajar.
perhitungan, maka data penting untuk  Perlu dilakukan
akan diinput kedalam menunjang aktivitas perbaikan pada sistem
Software Calculux Indoor belajar mengajar pencahayaan di ruang
5.0b  Pencahayaan kuliah, yaitu dengan
yang buruk akan membersihkan
mengganggu armatur yang terkena
penglihatan sehingga debu dan juga
menurunkan berkarat, mengganti
konsentrasi lampu dengan yang
mahasiswa dalam baru.
proses pembelajaran

Sumber 18

Wahyudin., Sutikno.,   Penelitian ini  Minat termasuk  Angket dalam


A, Isa. 2010. dilaksanakan di kelas faktor intrinsik penelitian ini
KEEFEKTIFAN X, yang terdiri dari yang dapat digunakan untuk
PEMBELAJARAN tujuh kelas dengan berpengaruh mengetahui minat
BERBANTUAN jumlah siswa 40 orang terhadap hasil siswa sebelum
MULTIMEDIA yang terdiri dari 19 belajar seseorang.  dan sesudah
MENGGUNAKAN orang siswa putra dan  Seseorang yang implementasi
METODE INKUIRI 21 orang siswa putri.  berminat pada pembelajaran
TERBIMBING  Penelitian ini dilakukan suatu mata inkuiri terbimbing
UNTUK dengan menggunakan pelajaran, maka berbantuan
MENINGKATKAN metode penelitian akan cenderung multimedia. 
MINAT DAN tindakan kelas yang bersungguh  Angket siswa
PEMAHAMAN terbagi dengan dua sungguh dalam secara lengkap
SISWA. Jurusan Fisika. siklus.  mempelajari dapat dilihat pada
FMIPA Universitas  Masing-masing siklus pelajaran tadi.  lampiran. Hasil
Negeri Semarang. terdiri dari empat tahap  Sebaliknya, analisis masing
Semarang.  kegiatan yaitu tahapan seseorang yang masing indikator
perencanaan, tindakan, kurang berminat dari tanggapan
observasi, serta terhadap suatu siswa sebelum
refleksi.  pelajaran, maka ia tindakan dan
 Metode pengumpulan akan cenderung sesudah tindakan.
data adalah cara-cara enggan  Hasil analisis
yang digunakan peneliti mempelajari tanggapan siswa
pelajaran tadi terhadap
untuk mengumpulkan (Slametto, 2003).  pengajaran
data (Arikunto, 2002).   Minat juga diperoleh rata-rata
 Metode tes digunakan merupakan suatu tanggapan siswa
untuk mengukur fungsi jiwa untuk sebelum tindakan
kemampuan siswa mencapai sesuatu sebesar 72,90%. 
setelah melakukan (Purwanto, 2000).   Setelah tindakan,
pembelajaran.  Rumini (1995: nilai rata-rata
118) tanggapan siswa
mengemukakan meningkat
bahwa minat menjadi 76,81%. 
sangat  Secara
berhubungan erat keseluruhan nilai
dengan dorongan, yang diperoleh
motivasi dan reaksi untuk setiap
emosional.  indikator dalam
 Minat adalah angket mengalami
kecenderungan peningkatan. 
yang tetap untuk  Peningkatan rata-
memperhatikan rata tanggapan
dan merangsang siswa ini terjadi
berbagai kegiatan karena selama
(Slameto, 2003). pengajaran siswa
terlibat aktif dan
merasa senang
ketika diajak
berdiskusi dan
tanya jawab. 
 Banyaknya siswa
yang memberikan
tanggapan positif
terhadap
pengajaran
menunjukan
bahwa anak
tertarik dan
berminat terhadap
pengajaran yang
dilaksanakan.

Sumber 19

P.I. Wijayanti., Mosik.,  Dalam penelitian ini  Metode  Belajar dan


N. Hindarto. 2010. faktor intern yang pembelajaran mengajar
EKSPLORASI ditinjau adalah inkuiri terbimbing merupakan suatu
KESULITAN kemampuan adalah metode proses yang
BELAJAR SISWA pemahaman siswa mengajar yang mengandung tiga
PADA POKOK terhadap suatu konsep memberikan unsur yang
BAHASAN CAHAYA fisika yang diberikan. pengalaman belajar berkaitan yaitu
DAN UPAYA Sedangkan faktor langsung, tujuan pengajaran,
PENINGKATAN ekstern yang ditinjau melibatkan proses belajar
HASIL BELAJAR adalah lingkungan aktivitas, dan mengajar, dan
MELALUI sekolah yang berkaitan mengajak siswa hasil belajar. 
PEMBELAJARAN dengan cara penyajian untuk melakukan  Dari ketiga
INKUIRI pelajaran oleh guru.  kegiatan percobaan hubungan tersebut
TERBIMBING.  Kegiatan ini dilakukan berupa penemuan dapat ditarik
Jurusan Fisika. sebelum siswa yang dapat gambaran yaitu
Fakultas Matematika mengetahui atau membantu siswa pada proses
dan Ilmu Pengetahuan mempelajari suatu memahami konsep pengajaran harus
Alam. Universitas konsep atau teori, fisika (Panasan & diikuti oleh
Negeri Semarang. dengan tujuan siswa Nuangchalerm, strategi mengajar
Semarang. yang dituntut untuk 2010).  atau metode
menemukan konsep  Dengan pengajaran yang
atau teori tersebut. pembelajaran sesuai dengan
Dengan kata lain inkuiri terbimbing tujuan pengajaran
pembelajaran inkuiri diharapkan dapat sehingga dapat
berarti suatu mengatasi mencapai hasil
pembelajaran dengan kesulitan belajar belajar yang
rangkaian kegiatan siswa optimal. 
belajar yang melibatkan (Nuangchalerm &  Selain itu hasil
secara maksimal Thammasena, belajar juga
seluruh kemampuan 2009).  ditentukan oleh
siswa untuk mencari  Menurut Hamalik ada tidaknya
dan menyelidiki secara (1990) kesulitan kesulitan belajar
sistematis, kritis, logis, belajar adalah hal yang dihadapi
analitis sehingga hal yang bisa siswa, semakin
mereka dapat mengakibatkan banyak kesulitan
merumuskan sendiri kegagalan atau belajar siswa
penemuannya dengan setidak-tidaknya maka hasil belajar
penuh percaya diri menjadi gangguan yang dicapai akan
(Gulo, 2002: 85).  yang bisa semakin rendah. 
 Penelitian ini menghambat  Demikian juga
merupakan penelitian kemajuan belajar.  sebaliknya jika
bersifat eksperimen  Faktor yang semakin sedikit
yang dilaksanakan menimbulkan kesulitan belajar
dengan mengambil kesulitan belajar yang dialami
sampel dua kelas dari dapat siswa maka hasil
enam kelas sebagai dikelompokkan belajar yang
kelas eksperimen dan menjadi dua yaitu dicapai akan
kelas kontrol.  faktor intern semakin baik dan
 Data peningkatan hasil (faktor yang optimal. 
belajar kognitif berasal dari diri
diperoleh dari pretest sendiri) dan faktor
dan posttest, sedangkan ekstern (faktor
data mengenai kesulitan yang berasal dari
belajar diperoleh dari lingkungan). 
analisis soal yang  Tujuan dari
diujikan.  penelitian ini
 Untuk memperoleh adalah mengetahui
butir tes yang baik dan kesulitan belajar
data yang akurat, yang dialami siswa
sebelum digunakan dan meningkatkan
butir tes tersebut hasil belajarnya
dilakukan uji validitas, melalui
reliabilitas, daya beda pembelajaran
dan tingkat inkuiri terbimbing
kesukarannya terlebih pada pokok
dahulu, kemudian bahasan cahaya.
digunakan untuk
mengambil data. 
 Analisis data yang
dilakukan dalam
penelitian ini adalah
analisis deskriptif
kesulitan belajar yang
dialami siswa, analisis
ketuntasan belajar
klasikal siswa dan uji
signifikan untuk
mengetahui
peningkatan hasil
belajar kognitif.

Sumber 20

Z. Ragil., S.E. Sukiswo.  Penelitian ini  Hasil belajar juga  Hasil belajar
2011. PENERAPAN merupakan penelitian merupakan bukti adalah perubahan
PEMBELAJARAN tindakan kelas yang keberhasilan yang perilaku yang
SAINS DENGAN dilaksanakan dalam tiga telah dicapai diperoleh
PENDEKATAN SETS siklus.  seseorang dalam pembelajar
PADA MATERI  Masing-masing siklus belajar. Perolehan setelah
CAHAYA UNTUK terdiri dari empat tahap aspek perubahan mengalami
MENINGKATKAN yaitu perencanaan, perilaku tersebut aktivitas belajar
HASIL BELAJAR pelaksanaan tindakan, tergantung pada (Anni 2006). 
SISWA KELAS V SD. observasi dan refleksi.  apa yang dipelajari  Benyamin S.
Jurusan Fisika.  Subjek dari penelitian oleh pembelajar. Bloom
Fakultas Matematika ini adalah siswa kelas V Oleh karena itu, mengusulkan tiga
dan Ilmu Pengetahuan SD Negeri 02 Beji apabila pembelajar taksonomi yang
Alam. Universitas tahun ajaran mempelajari disebut dengan
Negeri Semarang.  2010/2011.  tentang konsep, ranah belajar
Semarang.  Pengumpulan data maka perubahan yaitu 
dilakukan dengan perilaku yang  (1) Ranah
menggunakan metode diperoleh adalah Kognitif dapat
observasi dan tes.  berupa penguasaan dilatihkan dengan
 Metode observasi ini konsep.  memberi tugas:
digunakan untuk  Dalam memperdalam
memperoleh data pembelajaran, teori yang
tentang kegiatan selama perubahan perilaku berhubungan
melakukan percobaan.  yang harus dicapai dengan tugas
 Lembar observasi oleh pembelajar yang dilakukan,
digunakan untuk setelah menggabungkan
mengamati melaksanakn berbagai teori
psikomotorik dan aktivitas belajar. yang telah
afektif siswa.  Hakekat diperoleh,
 Metode tes diberikan pembelajaran menerapkan teori
kepada siswa di setiap dengan SETS yaitu yang pernah
akhir siklus yang pembelajaran harus diperoleh pada
berguna untuk mampu membuat masalah yang
METODE mengetahui siswa yang nyata. Ranah
hasil belajar siswa. mempelajarinya kognitif
benar-benar mencangkup 6
mengerti hubungan kategori, yaitu:
tiap tiap elemen pengetahuan,
dalam SETS secara pemahaman,
utuh.  penerapan,
 Hubungan yang analisis, sintesis,
tidak terpisahkan penilaian (Anni
antara sains, 2006); 
lingkungan,  (2) Ranah afektif
teknologi, dan dapat dilatihkan
masyarakat dengan cara:
merupakan merencanakan
hubungan timbal kegiatan mandiri,
balik dua arah bekerjasama
yang dapat dengan kelompok
mengkaji manfaat kerja, disiplin
maupun kerugian dalam kelompok
yang dihasilkan kerja, bersikap
( Binadja 1999 ).  jujur dan terbuka
 Pembelajaran serta menghargai
SETS diharapkan ilmunya
mampu
menciptakan siswa
yang memiliki
kemampuan
mengintegrasikan
informasi ,
lingkungan,
teknologi, dan
masyarakat dalam
kesatuan yang
utuh, sehingga
dapat diperoleh
pemahaman yang
lebih mendalam
tentang
pengetahuan yang
dimilikinya.

Sumber 21

Bhekti Kumorowati.,  Diawali dengan  Layar smartphone  Berdasarkan hasil


Masturi., Ian Yulianti., mengukur intensitas akan penelitian, terjadi
Fuad Ardani Rahman. cahaya layar memancarkan reduksi intensitas
2016. Analisis Reduksi smartphone sebelum sinar biru yang cahaya jika
Intensitas Cahaya Pada dan setelah menembus dapat merusak cahaya melewati
Smartphones’ Screen screen protector jaringan screen protector.
Protector Dan menggunakan lux meter penglihatan. Penambahan
Dampaknya Pada Mata. kemudian hasil Untuk melindungi screen protector
Prodi Pendidikan Fisik. pengukuran dianalisis.  mata dari radiasi pada layar
Universitas Negeri  Jenis screen protector ini, diciptakan smartphone dapat
Semarang. dan fungsi kacamata yang memperlambat
pendukungnya dilengkapi dengan terjadinya
ditampilkan pada Tabel lapisan anti sinar degenerasi
1 sedangkan layar biru. Kacamata makula.
smartphone yang ini bekerja
digunakan adalah jenis dengan
TFT capacitive memanfaatkan
touchscreen dengan 16 sifat polarisasi
milyar warna. Layar cahaya. 
TFT (Thin Film  Polarisasi cahaya
Transistor) merupakan merupakan
jenis layar yang sering peristiwa
digunakan pada terserapnya arah
smartphone kelas getar cahaya pada
menengah ke bawah.  gelombang
 Jenis layar ini transversal seperti
menggunakan teknologi cahaya matahari.
LCD (Liquid Crystal Terserapnya arah
Display) sehingga getar ditandai
meningkatkan kualitas dengan
warna dan resolusi berkurangnya
layar smartphone. intensitas cahaya
Meskipun demikian, yang melewati
konsumsi daya suatu medium [4],
smartphone yang termasuk plastik
menggunakan layar ini dan kaca.
cukup besar. Sementara itu,
terdapat
accesories
smartphone yang
terbuat dari kaca
atau plastik untuk
melindungi layar
smartphone dari
goresan benda
tajam, yaitu
screen protector. 

Sumber 22

Hapsoro, C. A.,  H.  Dalam Penelitian ini  Persoalan sekarang  Uji peningkatan


Susanto. 2009. menggunakan dua kelas adalah bagaimana hasil belajar
PENERAPAN sebagai objek menemukan cara dilakukan untuk
PEMBELAJARAN penelitian, yaitu kelas yang terbaik untuk mengetahui ada
PROBLEM BASED VIII A sebagai kelas menyampaikan atau tidaknya
INSTRUCTION kontrol dan VIII B berbagai konsep peningkatan hasil
BERBANTUAN ALAT sebagai kelas yang diajarkan belajar kelas
PERAGA PADA eksperimen.  sehingga siswa eksperimen, serta
MATERI CAHAYA DI  Pada kelas eksperimen, dapat untuk
SMP. Jurusan Fisika. dilakukan pembelajaran menggunakan dan membandingkan
Fakultas Matematika dengan menerapkan mengingat lebih besarnya
dan Ilmu Pengetahuan Problem Based lama  peningkatan hasil
Alam. Universitas Instruction berbantuan  Menurut Anni belajar antara
Negeri Semarang. alat peraga. Pada kelas (2004) hasil belajar kelas kontrol
Semarang. kontrol dilakukan merupakan dengan kelas
pembelajaran seperti perubahan perilaku eksperimen. 
biasa.  yang diperoleh  Dalam uji
 Untuk keperluan pembelajar setelah peningkatan hasil
penelitian, instrumen mengalami belajar rumus
yang digunakan dalam aktivitas belajar. yang digunakan
penelitian ini adalah Anni (2004) yang adalah uji gain.
instrumen tes, berupa mengutip pendapat Berdasarkan
tes objektif berbentuk Benyamin Bloom perhitungan
pilihan ganda dengan membagi hasil diperoleh hasil
empat pilihan jawaban belajar menjadi seperti yang
pada materi cahaya. Tes tiga ranah sebagai ditunjukkan pada
ini digunakan untuk berikut: Pertama, tabel 3 di bawah. 
mengukur ranah ranah kognitif,  Data hasil
kognitif dari tiap siswa, berkenaan dengan observasi tentang
baik pada kelas hasil belajar keaktifan siswa
eksperimen maupun intelektual yang selama proses
kelas kontrol.  terdiri atas pembelajaran
 Untuk mengetahui pengetahuan atau berlangsung.
apakah sampel berawal ingatan, dilakukan baik
dalam keadaan yang pemahaman, pada kelas
sama digunakan uji aplikasi, analisis, kontrol, maupun
homogenitas.  sintesis dan pada kelas
 Uji homogenitas evaluasi.  eksperimen. 
digunakan untuk  Sedangkan ranah  Hasil aktivitas
mengetahui varian dari afektif, berkenaan siswa pada materi
kedua sampel dalam dengan sikap yang cahaya dapat
keadaan homogen.  terdiri atas dilihat pada tabel
 Selain itu dilakukan uji penerimaan, 4 di bawah.
normalitas untuk jawaban atau Berdasarkan hasil
mengetahui sampel refleksi, dan analisis data, hasil
pada kelas eksperimen penilaian.  belajar kognitif
dan kelas kontrol  Dan terakhir ranah siswa mengalami
berdistribusi normal psikomotor, peningkatan baik
atau tidak, yaitu berkenaan dengan pada kelas kontrol
menggunakan uji hasil belajar maupun kelas
statistik chi-kuadrat.  keterampilan dan eksperimen.
kemampuan
bertindak. 

Sumber 23

Handayani, Siwi., Intan  Jenis penelitian yang  Tujuan  Berdasarkan hasil


Kusumawati., Haris digunakan dalam pembelajaran IPA dan pembahasan
Rosdianto. 2018. penelitian ini adalah adalah yang dilakukan
PENERAPAN MODEL penelitian kuantitatif.  menanamkan rasa dapat disimpulkan
LEARNING CYCLE  Metode yang digunakan ingin tahu dan bahwa terdapat
7E BERBANTUAN pada jenis penelitian ini sikap positif peningkatan hasil
MEDIA VISUAL adalah pre experimental terhadap sains, belajar siswa
UNTUK design.  teknologi dan sebesar 0,42
MENINGKATKAN masyarakat dengan kriteria
HASIL BELAJAR  Desain penelitian ini mengembangkan sedang.
SISWA PADA adalah one group pre keterampilan
MATERI CAHAYA test post test design. proses dan
KELAS VIII. Prodi Populasi dalam menyelidiki alam
Pendidikan Fisika. penelitian ini adalah sekitar,
STKIP Singkawang. seluruh siswa kelas VIII memecahkan
MTs Makarim Al– masalah dan
akhlak yang terdiri dari membuat
satu kelas. Dalam keputusan,
penelitian ini yang mengembangkan
menjadi sampel gejala alam,
penelitian adalah kelas sehingga siswa
VIII MTs Makarim Al– dapat berpikir
akhlak dengan kritis dan objektif.
menggunakan teknik Dalam proses
nonprobability pembelajaran
sampling berupa fisika penggunaan
sampling jenuh.  media visual juga
 Dikatakan sampling diperlukan dengan
jenuh karena dalam adanya stimulus
penelitian ini semua yang menarik dari
anggota populasi media visual
digunakan sebagai tersebut maka
sampel penelitian [12].  peserta didik akan
 Penelitian ini terdiri mudah memproses
dari variabel bebas dan informasi yang
variabel terikat.  diterimanya.
 Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah
model learning cycle
7E, sedangkan variabel
terikatnya adalah hasil
belajar siswa, aktivitas
belajar siswa, dan
respon siswa. 
 Teknik pengumpulan
data pada penelitian ini
menggunakan tes dan
observasi. 
 Tes yang diberikan
berupa soal pre-test
sebelum treatment dan
post-test setelah
treatment yang
diberikan untuk melihat
peningkatan hasil
belajar siswa. 
 Adapun instrumen
pengumpulan data yang
digunakan antara lain
(1) lembar observasi
aktivitas belajar siswa,
(2) lembar respon
siswa, (3) lembar pre-
test dan post-test.
Sebelum tes digunakan
dalam penelitian,
terlebih dahulu
dilakukan uji coba.
Data hasil uji coba
instrumen kemudian
diolah atau dianalisis.  
Sumber 24

Pramitasari, Amelia.,  Variabel-variabel dalam  Keberhasilan  Semakin positif


Yeniar Indriana., Jati penelitian ini adalah dalam belajar, persepsi terhadap
Ariati. 2011. Persepsi terhadap seorang siswa metode
HUBUNGAN ANTARA Metode Pembelajaran perlu memiliki pembelajaran
PERSEPSI Kontekstual dan motivasi untuk kontekstual maka
TERHADAP METODE Motivasi Belajar belajar.  semakin tinggi
PEMBELAJARAN Biologi.   Dengan adanya motivasi belajar
KONTEKSTUAL  Penelitian ini dikenakan motivasi, siswa Biologi,
DENGAN MOTIVASI pada siswa kelas XI menjadi lebih sebaliknya
BELAJAR BIOLOGI IPA SMAN 1 memiliki gairah, semakin negatif
SISWA KELAS XI IPA Pangkalan kerinci.  merasa senang, dan persepsi siswa
SMAN 1 PANGKALAN  Jumlah subyek bersemangat dalam terhadap
KERINCI, RIAU. penelitian 153 siswa menjalani kegiatan pembelajaran
Fakultas Psikologi yang terdiri dari 5 kelas pembelajaran kontekstual maka
Universitas Diponegoro. dengan rincian: XI IPA sehingga kegiatan akan membuat
Semarang. 1 sebanyak 29 siswa , pembelajaran pun motivasi
XI IPA 2 sebanyak 30 dapat berjalan belajarnya
siswa, XI IPA 3 dengan lancar dan semakin rendah. 
sebanyak 32 siswa, XI siswa pun dapat  Dari hasil
IPA 4 sebanyak 30 memahami penelitian juga
siswa dan XI IPA 5 pelajaran dengan diketahui bahwa
sebanyak 32 siswa. lebih baik. persepsi terhadap
Total sampel yang  Motivasi belajar pembelajaran
digunakan untuk dapat dikatakan kontekstual
penelitian ini tiga kelas sebagai memberi
dan dua kelas keseluruhan daya sumbangan efektif
digunakan untuk uji penggerak di sebesar 64,7%
coba.  dalam diri siswa terhadap motivasi
 Metode pengumpulan yang menimbulkan belajar Biologi
data yang digunakan kegiatan belajar, siswa kelas XI
dalam penelitian ini yang menjamin IPA SMAN 1
adalah metode self- kelangsungan dari Pangkalan
report dengan kegiatan dan yang Kerinci. Ini
menggunakan alat ukur memberikan arah menandakan
skala.  pada kegiatan persepsi siswa
 Penelitian ini belajar, sehingga terhadap
menggunakan dua tujuan yang pembelajaran
macam skala, yaitu dikehendaki oleh kontekstual
skala persepsi terhadap subjek belajar itu memiliki
metode pembelajaran dapat dicapai pengaruh yang
kontekstual dan skala (Sardiman, 2001, besar terhadap
motivasi belajar h.73).  motivasi belajar
biologi.   Yamin (2008, Biologi
 Alat ukur yang h.92) mengatakan sedangkan sisanya
digunakan pada bahwa motivasi 35.3%
penelitian, adalah skala belajar merupakan dipengaruhi oleh
sikap model Likert daya penggerak faktor-faktor yang
dengan empat pilihan psikis dari dalam lainnya.
jawaban.  diri seseorang
untuk dapat
melakukan
kegiatan belajar
dan menambah
keterampilan serta
pengalaman. 
 Motivasi
mendorong dan
mengarahkan
minat belajar untuk
mencapai suatu
tujuan. Siswa akan
bersungguh-
sungguh belajar
karena termotivasi
mencari prestasi,
mendapatkan
kedudukan dalam
jabatan, menjadi
politikus, dan
memecahkan
masalah.
 Nilsen (2009,
h.553)
menambahkan
bahwa dengan
mengetahui nilai
atau kegunaan dari
setiap mata
pelajaran dan
bagaimana
pengaplikasiannya
di kehidupan
sehari-hari, siswa
akan menjadi lebih
tertarik terhadap
mata pelajaran
Biologi sehingga
dapat
meningkatkan
motivasi belajar
siswa. Selanjutnya,
Nilsen (2009,
h.548) mengatakan
bahwa dalam
meningkatkan
motivasi belajar
siswa, seorang
guru juga perlu
dalam
menumbuhkan
kebahagiaan
(excitement),
minat, dan
antusiasme
terhadap
pembelajaran.  

Sumber 25

Rahmayanti, Dina.,  Studi pendahuluan  Intensitas -  Dijelaskan


Angela Artha A.L., dilakukan mengenai pencahayaan Standar Tingkat
(2015). Analisis Fisik: keselamatan dan kesehatan dipengaruhi oleh Pencahayaan
Hubungan Tingkat kerja, bahaya fisik kerja, jumlah lampu yang Menurut IES.
Pencahayaan dan gambaran umum terdapat pada area
Keluhan Mata Pekerja perusahaan, dan hal-hal kerja pekerja. Oleh
Pada Area Perkantoran lainnya yang karena itu diperlukan
Health, Safety, And melatarbelakangi jumlah sumber
Environmental (HSE) penelitian ini. Selain itu pencahayaan yang
PT Pertamina RU VI dilakukan observasi cukup agar tidak
Balongan. Jurnal lapangan untuk timbul dampak
Optimasi Sistem mendapatkan latar negatif berupa
Industri, Vol. 14 No. 1, belakang dari penelitian kelelahan mata. 
April 2015:71-98 yang dilakukan.  Intensitas
 Setelah melakukan pencahayaan yang
studi pendahuluan, sesuai standar tentu
dilakukan studi literatur akan membuat
untuk memperkuat pekerja dapat melihat
pemahaman mengenai dengan jelas objek
permasalahan yang pekerjaannya. Ketika
ditemukan di lapangan. sumber cahaya
Sehingga masalah tersebut memiliki kadar
dapat teridentifikasi terlalu terang, hal
dengan jelas. tersebut juga dapat
 Analisis dilakukan membuat pekerjaan
terhadap hubungan antara merasa tidak nyaman
faktor-faktor dengan dengan lingkungan
keluhan kelelahan mata kerjanya. Contohnya
serta hubungan intensitas pada ruangan Lead
pencahayaan dengan Insurance and Fire
keluhan kelelahan mata. Facility, dua titik
pengukuran yang
dilakukan memiliki
NAB dibawah
standar. Dimana
standar intensitas
pencahayaan
ruangan dengan
kegiatan rutin (baca
dan tulis) yaitu
sebesar 300 lux.

Sumber 26

Nugroho, Hengky  Jenis penelitian yang  Intensitas cahaya -  Dijelaskan terkait


Aditya Eko. (2006). digunakan adalah yang digunakan di perbedaan kelelahan
Pengaruh Intensitas observasional analitik yaitu laboratorium yaitu mata akibat besar
Penerangan Terhadap penelitian yang berada pada batas intensitas cahaya
Kelelahan Mata Pada menjelaskan adanya minimum 300 lux. yang masuk ke mata
Tenaga Kerja Di pengaruh antara variabel-  Pada kegiatan di antara di pagi hari
Laboratorium PT. variabel melalui pengujian siang hari dan malam dan malam hari.
Polypet Karyapersada hipotesis yang telah hari mengalami
Cilegon. Skripsi. dirumuskan sebelumnya. tingkat kelelahan
Fakultas Kedokteran  Pendekatan penelitian mata yang berbeda
Universitas Sebelas yang digunakan adalah dipengaruhi oleh
Maret. Surakarta. pendekatan Cross Sectional besar intensitas
karena variabel sebab dan cahaya yang masuk
akibat yang terjadi pada ke mata.
subjek penelitian diukur  Penerangan yang
atau dikumpulkan dalam baik dapat
waktu yang bersamaan dan memberikan
dilakukan pada situasi yang keuntungan pada
sama. tenaga kerja, yaitu
 Teknik sampling yang peningkatan
digunakan menggunakan produksi dan
Total Sampling yang menekan biaya,
berarti pemilihan sampel memperbesar
penelitian berdasarkan kesempatan dengan
jumlah populasi yang ada hasil kualitas yang
meningkat,
menurunkan tingkat
kecelakaan,
memudahkan
pengamatan dan
pengawasan,
mengurangi
ketegangan mata,
mengurangi
terjadinya kerusakan
barang-barang yang
dikerjakan.
 Penerangan yang
buruk dapat
berakibat kelelahan
mata,
memperpanjang
waktu kerja, keluhan
pegal di daerah mata
dan sakit kepala
disekitar mata,
kerusakan indra
mata, kelelahan
mental dan
menimbulkan
terjadinya
kecelakaan.

Sumber 27

Yuliana, Lina.,  Metode penelitian yang  Pencahayaan  Menjelaskan efek


Suwandi, Sari digunakan oleh penulis ruangan kerja yang - efek yang
Wulandari. (2018). yaitu metode kuantitatif. kurang dapat dihasilkan dari
Faktor - Faktor Yang  Pendekatan yang mengakibatkan kurangnya intensitas
Mempengaruhi dilakukan dalam penelitian kelelahan mata, akan cahaya yang
Kelelahan Mata ini adalah desain Cross tetapi pencahayaan menyebabkan
Mahasiswa Pada Sectional, dimana yang terlalu kuat kelelahan pada mata.
Gedung G Universitas pengumpulan data dapat menyebabkan
Balikpapan.  dilakukan dalam satu kesilauan.
kurun waktu tertentu.  Semakin
 Populasi dalam menurunnya nilai
penelitian ini berjumlah intensitas
sebanyak 234 mahasiswa. pencahayaan, maka
 Pengambilan sampel kelelahan mata
pada penelitian ini mahasiswa
dilakukan dengan teknik mengalami
Purposive Sampling. peningkatan,
sedangkan
peningkatan usia
mahasiswa akan
meningkatkan pula
kelelahan mata yang
dirasakan pada
mahasiswa.

Sumber 28

Aprimavista, Tiara.  Jenis penelitian adalah  Sumber -  Menjelaskan


(2019). Hubungan survei analitik dengan pencahayaan berasal syarat - syarat
Pencahayaan dengan pendekatan cross sectional dari cahaya alami penerangan yang
Kelelahan Mata pada yang bertujuan untuk yang masuk melalui cocok digunakan
Pekerja di PT Perintis mengukur pencahayaan dan ventilasi dan cahaya dalam ruangan kerja.
Sarana Pancing kelelahan mata pada buatan. Pencahayaan
Indonesia Tanjung pekerja di PT. Perintis buatan bersumber
Morawa tahun 2019. Sarana Pancing Indonesia dari lampu jenis TL
Skripsi. Fakultas Tanjung Morawa Tahun (Tube Lamp) 45 watt
Kesehatan Masyarakat. 2019. sebanyak 10 buah
Universitas Sumatera  Populasi adalah seluruh untuk lampu ruangan
Utara. pekerja di PT. Perintis dan TL 10 watt pada
Sarana Pancing Indonesia setiap mesin kerja.
sebanyak 146 pekerja.  Umur menjadi
 Sampel penelitian yang salah satu faktor
digunakan yaitu pada yang bisa
proses auto pembentukan mempengaruhi
dan forged dengan jumlah terjadinya kelelahan
sampel sebanyak 15 mata. Menurut
pekerja, yaitu 9 pekerja dari National Aging
auto pembentukan dan 6 Safety Database
pekerja dari forced. (NASD) usia yang
semakin lanjut
mengalami
kemunduran dalam
kemampuan mata
untuk mendeteksi
lingkungan.
 Semakin tua
seseorang, lensa
semakin kehilangan
kekenyalan sehingga
daya akomodasi
makin berkurang dan
otot – otot semakin
sulit dalam
menebalkan dan
menipiskan mata.
Hal ini disebabkan
setiap tahun lensa
semakin berkurang
kelenturannya dan
kehilangan
kemampuan untuk
menyesuaikan diri,
sebaliknya semakin
muda umur
seseorang kebutuhan
akan cahaya lebih
sedikit dibanding
pada usia lanjut dan
kecenderungan
mengalami kelelahan
mata juga lebih
sedikit.

Sumber 29

Wibowo, Rekso dkk. (20  Lokasi Penelitian  Pengukuran -  Letak bangunan


adalah SD Negeri 6 dilakukan pada juga mempengaruhi
Manado, berada di pusat ketiga sekolah pada intensitas cahaya
kota merupakan sekolah saat langit cerah matahari yang masuk
yang sudah sejak lama ada dengan angka bacaan ke bangunan kelas. 
di kota Manado. SD negeri lux meter di kisaran
67 Manado, merupakan 112.000 lux –
sekolah dasar yang berada 130.000 lux.
pada kawasan yang  Dari data yang
direkomendasikan sebagai didapat dari hasil
kawasan pendidikan di kota pengukuran,
Manado. SD Katolik St. didapatkan beberapa
Theresia Malalayang, Jl. kondisi pencahayaan,
Wolter Monginsidi, terletak dimana faktor–
di bagian pemukiman faktor yang
berkembang bagian barat mempengaruhi
Kota Manado. kondisi ketiga
 Pengumpulan data sekolah sebagai
dibagi atas data primer dan sampel ditemukan
data sekunder.  adalah faktor internal
 Data primer diperoleh dan eksternal. 
melalui rangkaian kegiatan  Faktor internal
survey berupa observasi adalah perubahan
dan pengukuran. lingkungan internal,
Dokumentasi diambil yang berupa
berdasarkan hasil observasi penambahan,
dan pengukuran yang telah perubahan komposisi
dilakukan. Survey massa bangunan,
dilakukan di wilayah membuat
kecamatan Wenang, Sario berubahnya asumsi-
dan Malalayang sebagai asumsi desain yang
kawasan studi terpilih diterapkan pada saat
dengan tujuan mengkaji bangunan sekolah di
dan dan membandingkan bangun. 
antara kondisi  Demikian juga
 Data sekunder berupa dengan kondisi
studi literatur yang eksternal, dimana
berhubungan dengan seiring dengan
perancangan pencahayaan perkembangan suatu
ruang kelas, sekolah dan kawasan terutama di
adaptasi. Studi perancangan perkotaan, maka
yang akan digunakan dalam perubahan
perencanaan ruang kelas. lingkungan eksternal
berkembang sangat
pesat dan diluar
kendali asumsi
design awal.
 Penerangan ruang
kerja yang kurang
baik ( kurang
maupun silau ) dapat
mengakibatkan
kelelahan mata.
Menurut Fritz
Hollwich (1972),
menyebutkan bahwa
penerangan yang
memadai bisa
mencegah terjadinya
astenopia ( kelelahan
mata ) dan
mempertinggi
kecepatan dan
efisiensi membaca.
Penerangan yang
kurang bukannya
menyebabkan
penyakit mata, tetapi
menimbulkan
kelelahan mata.
Kelelahan mata
disebabkan stress
yang terjadi pada
fungsi penglihatan.
 Ruang yang
mengalami
perubahan tingkat
penerangan akan
mempengaruhi
penglihatan individu.
 Perubahan
intensitas cahaya dari
terang ke gelap akan
meminimalkan
stimulasi yang akan
diterima reseptor.
Mata kemudian akan
beradaptasi dengan
perubahan ini.
Kurangnya cahaya
merupakan sinyal
bagi lensa untuk
berakomodasi
maksimal. Pupil
akan membuka lebih
lebar sebagai usaha
untuk mendapatkan
cahaya semaksimal
mungkin. Hal ini
dilakukan karena
perlunya individu
untuk menangkap
objek pada
penglihatannya
sebagai sumber
informasi.

Sumber 30

Andarini, Desheila.,  Penelitian ini  Dua aspek yang -  Terdapat


Listianti, Ani Nidia., merupakan suatu studi perlu penanganan pada
(2017). Evaluasi evaluasi yaitu melakukan dipertimbangkan kasus riil yang terjadi
Intensitas Pencahayaan evaluasi terhadap tingkat dalam desain pada suatu
(Illumination Level) pencahayaan di lingkungan pencahayaan, yaitu: lingkungan dan
pada Perpustakaan di perpustakaan di Universitas Kuantitas cahaya menjelaskan efek
Lingkungan Universitas Sriwijaya dengan yang diperlukan yang diderita oleh
Sriwijaya. Journal of melakukan pengukuran dan untuk tugas yang responden.
Industrial Hygiene and membandingkan hasil diberikan, diukur
Occupational Health. pengukuran tersebut dalam lux; dan
Sriwijaya. dengan standar/persyaratan Kualitas
yang berlaku yaitu pencahayaan
Kepmenkes Nomor sehubungan dengan
1405/MENKES/SK/XI/200 distribusinya,
2. penghindaran
 Pengukuran tingkat kondisi silau ,
pencahayaan dilakukan sorotan warna dan
dengan menggunakan tingkat terangnya.
Luxmeter dengan mengacu  Kondisi yang
pada Standar Nasional terlampau terang dan
Indonesia tentang terlampau redup
Pengukuran Intensitas dapat menimbulkan
Penerangan di Tempat kelelahan pada mata.
Kerja Kelelahan mata
 Evaluasi juga dilakukan dapat terjadi pada
terhadap kondisi kualitas
pencahayaan di ruangan pencahayaan yang
perpustakaan meliputi jelek, misalnya pada
aspek fisik, respon pencahayaan pada
subjektif dan keluhan daerah tugas visual
kelelahan mata. jauh lebih terang
daripada di
sekelilingnya.
 Untuk keluhan
responden terkait
dengan tingkat
pencahayaan yang
paling banyak adalah
timbulnya rasa
tegang di leher dan
bahu, mata selalu
terasa mengantuk
dan mata berair.
Gejala tersebut
sudah mengarah
pada kelelahan mata
seperti yang
dikemukakan oleh
Siswanto dalam
Sugiarto (2012)
bahwa kelelahan
mata merupakan
akibat dari stress
pada alat
penglihatan.
Kelelahan mata
disebabkan oleh
stress yang intensif
pada fungsi tunggal
(single function) dari
mata.

Sumber 31

Insani, Yunitia,.  Penelitian ini dilakukan  Saat seseorang -  Menjelaskan efek


Nurmulia Wunaini N. di PT Telkom Indonesia, bekerja melihat - efek yang
(2018). Hubungan Tbk yang berlokasi di Jalan objek bercahaya di ditimbulkan dari
Jarak Mata dan A.P.Pettarani, dan di Jalan atas dasar berwarna penggunaan komputer
Intensitas Pencahayaan Balaikota no.4, Makassar, pada jarak dekat setiap hari terhadap
terhadap Sulawesi Selatan.  secara terus-menerus kelelahan mata.
Computer Vision  Jenis penelitian ini dalam jangka waktu
Syndrome. Jurnal adalah penelitian dengan tertentu,
Manajemen Kesehatan metode survey analitik menyebabkan mata
Yayasan dengan rancangan cross harus berakomodasi
RS.Dr.Soetomo Vol.4 sectional study.  dalam jangka waktu
No.2 Oktober 2018 :  Populasi dalam yang panjang
153-162 penelitian ini adalah semua sehingga daya
karyawan yang aktif akomodasi menurun.
menggunakan komputer di  Akomodasi
Kantor PT Telkom melibatkan kerja
Indonesia, Tbk dengan otot-otot indra dan
jumlah populasi 55 orang. ekstra okuler yang
 Metode pengambilan menyebabkan
sampel yang dilakukan mengecilnya pupil
adalah exhaustive (miosis), pendekatan
sampling, dengan jumlah titik dekat
sampel yang memenuhi penglihatan dan
syarat sebanyak 52 orang. konvergensi posisi
bola mata.
 Mengingat
pekerjaan dilakukan
pada meja kerja,
maka penerangan
setempat sangat
berpengaruh
terhadap hasil
kerjanya.
Sebenarnya jumlah
titik lampu di tiap
ruangan sudah
mencukupi namun
banyak lampu yang
dimatikan saat
bekerja. Akibatnya
intensitas
penerangan yang ada
menjadi berkurang,
disebabkan distribusi
cahaya yang kurang
merata.
 Penerangan yang
baik mendukung
kesehatan kerja dan
memungkinkan
tenaga kerja dapat
bekerja lebih aman
dan nyaman serta
memberikan kesan
pemandangan yang
lebih baik dan
lingkungan yang
menyegarkan.
 Hal - hal yang
perlu diperhatikan
dalam mengatur
pencahayaan ruang
kerja secara optimal
yaitu cahaya terlalu
kuat mengakibatkan
tampilan monitor
tidak tajam. Cahaya
rendah berpotensi
menyebabkan
gangguan pada mata.
Hindari lampu yang
menyorot langsung
ke monitor karena
akan memunculkan
pantulan di layar.
Usahakan posisi
sejajar terhadap
jendela, jangan
berhadapan atau
membelakangi.

Anda mungkin juga menyukai