Anda di halaman 1dari 8

LK. 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah


NAMA : SALVINUS BALA
NO. UKG : 201698262201
SEKOLAH : SMAN 1 SENDAWAR

Masalah yang telah Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi


No.
diidentifikasi masalah penyebab masalah
1. Kurangnya motivasi siswa 1. Guru memberikan materi Setelah mencermati dari
dalam pembelajaran teori melalui ppt tetapi Siswa berbagai literasi yang ada,
Gambar teknik mesin menginginkan wawancara bersama dengan
kurangnya memahami standar dilaksanakannya praktek guru/ teman sejawat serta
garis, ukuran, dan toleransi gambar. melalui pengamatan dapat
sesuai dengan standar yang 2. Siswa lebih tertarik disimpulkan bahwa
telah di tetapkan. dengan benda kerja secara penyebab rendahnya
langsung motivasi siswa dalam
pembelajaran teori antara
Hasil Kajian Literatur: lain:
1. (Penelitian and 1. Siswa lebih tertarik
Wahyuningsih, 2021) dengan kerja secara
Kurangnya keterlibatan langsung
dan konsentrasi siswa
selama mengikuti
pembelajaran, kurangnya
keinginan siswa
mendapatkan nilai yang
bagus, siswa kurang tekun
dalam menghadapi tugas.

2. (Saputra and Ismet, 2018)


Dalam pengembangan
motivasi, banyak faktor
yang mempengaruhinya,
antara lain:
Cita-cita dan Aspirasi
Siswa, Kemampuan Yang
Dimiliki Siswa, Kondisi
Jasmani dan Rohani
Siswa, Kondisi
Lingkungan Siswa, Unsur-
unsur Dinamis Dalam
Pembelajaran, Upaya atau
Dorongan Guru Dalam
Memotivasi

Hasil Wawancara:
1. Siswa hanya
mengedepankan praktek
tanpa mau memahami
teori yang diberikan oleh
guru
2. Siswa cenderung suka
praktek langsung karena
cepat paham jika
dibanding membaca teori
(M. Noor Ahsan, Guru
TBSM Wawancara pada
7 November 2022)
2. Siswa masih kurang dalam 1. Siswa tidak semangat Setelah mencermati dari
literasi membaca dengan baik dalam membaca berbagai literasi yang ada,
sehingga berakibat sulit 2. Siswa lebih terbiasa wawancara bersama dengan
menjelaskan garis, ukuran, menggunakan bahasa/ guru/ teman sejawat serta
toleransi dan simbul gambar istilah bengkel melalui pengamatan dapat
teknik 3. Siswa tidak terbiasa disimpulkan bahwa
mengucapkan dengan penyebab siswa kesulitan
bahasa otomotif (english) dalam menjelaskan garis,
ukuran, toleransi dan simbul
Hasil Kajian Literatur: gambar teknik antara lain:
1. (Mauludy et al., 2021) 1. Siswa tidak berminat
Setiap sekolah memiliki dalam membaca
kemampuan yang berbeda 2. Siswa lebih terbiasa
beda dalam menerapkan dengan istilah awam
program literasi, serta
kurangnya minat baca
siswa

2. (Sutrisna, Sriwulan and


Nugraha, 2019) Minat
pada aktivitas membaca
belum menjadi hal yang
menyenangkan bagi para
peserta didik.

Hasil Wawancara:
1. Bahasa bengkel lebih
mudah dipahami, Siswa
malas membaca materi
2. Siswa tidak dibiasakan
membaca buku dan
menggunakan bahasa
teknik

3. Siswa masih kurang dalam 1. Siswa lebih sering Setelah mencermati dari
berhitung secara manual menggunakan kalkulator berbagai literasi yang ada,
pada HP wawancara bersama dengan
2. Siswa kurang berminat guru/ teman sejawat serta
berhitung secara manual melalui pengamatan dapat
3. Kurangnya latihan dalam disimpulkan bahwa
berhitung secara manual. penyebab siswa kurang
mampu dalam berhitung
Hasil Kajian Literatur: secara manual antara lain:
1. Siswa terbiasa
1. (Jelatu and Paulus, 2018) menggunakan kalkulator/
Kelemahan siswa dalam alat bantu hitung
menganalisis soal-soal 2. Kurangnya kemampuan
matematika dan matematika dasar siswa
kemampuan berpikir logis.

Hasil Wawancara:
1. Siswa malas dalam
berhitung & tidak
menganggap itu penting
(Lucyana Pratamawati,
Guru TBSM Wawancara
pada 10 November 2022)
4. Terdapat beberapa siswa 1. Tidak terbiasanya Setelah mencermati dari
belum lancar membaca pengucapan bahasa asing berbagai literasi yang ada,
(english) (english) sejak sekolah wawancara bersama dengan
dasar guru/ teman sejawat serta
2. Kurang mendengar melalui pengamatan dapat
maupun berlatih disimpulkan bahwa
pengucapan bahasa asing penyebab siswa belum lancar
(english) dalam membaca dalam
bahasa inggris antara lain:
Hasil Kajian Literatur: 1. Siswa kurang berminat
1. (Utami, Pendidikan and dalam berlatih berbahasa
Inggris, 2018) Rendahnya inggris (membaca,
penguasaaan kosakata mendengarkan musik)
english oleh siswa, Proses 2. Lingkungan siswa kurang
pembelajaran yang mendukung dalam
monoton, Kurangnya pembiasaan berbahasa
penerapan media inggris
pembelajaran yang
menarik

Hasil Wawancara:
1. Siswa menganggap jika
bahasa inggris sulit
diucapkan sehingga minat
mereka dalam berlatih
pengucapan bahasa inggris
sangat kurang
2. Guru kurang
membiasakan siswa dalam
mengucapkan istilah
mesin dalam bahasa
inggris
(Dewi Erna I, Guru
Bahasa Inggris
Wawancara pada 8
November 2022)
5. Terdapat seorang siswa yang 1. Siswa tersebut merasa Setelah mencermati dari
suka mendengarkan musik nyaman dengan berbagai literasi yang ada,
ketika pelajaran berlangsung mendengarkan musik wawancara bersama dengan
2. Siswa tersebut terbiasa guru/ teman sejawat serta
belajar sambil melalui pengamatan dapat
mendengarkan musik disimpulkan bahwa
3. Siswa tersebut merasa penyebab siswa suka
percaya diri ketika mendengarkan musik ketika
bernyanyi dan pelajaran berlangsung antara
mendengerkan musik lain:
sambil belajar. 1. Siswa tersebut lebih
semangat belajar sambil
Hasil Kajian Literatur: mendengarkan musik
1. (Lailatul Izzah, 2020) Hasil karena baginya hal
penelitian ini didapat 75% tersebut membuatnya
mahasiswa mendengarkan nyaman
musik dalam belajar atau 2. Mood seseorang bisa
saat pengerjaan tugas dipengaruhi oleh hobby
kuliah dan 25% mahasiswa yang dia sukai
mendengarkan musik pada
saat waktu kosong
perkuliahan. 80%
mahasiswa yang
mendengarkan musik
mempunyai alasan yang
sama mengapa mereka
mendengarkan musik
ketika belajar, yaitu agar
tidak bosan saat belajar,
karena hobi mendengarkan
musik dan meningkatkan
kreativitas berfikir,
menambah kosa kata.
Sedangkan 13,3%
mahasiswa yang
mendengarkan musik
beralasan mendengarkan
musik saat belajar
membuat mereka tenang.
Dan sisanya beralasan
mendengarkan musik saat
belajar membuat
pembelajaran yang sedang
dipelajari mudah diingat

Hasil Wawancara:
1. Mendengarkan musik
merupakan cara mereka
berkonsentrasi dalam
belajar.
2. Ada kemungkinan gaya
belajarnya audio visual,
siswa kurang suka dengan
pelajaran tersebut
(Dias Imawan S.Pd ,
Guru TBSM
Wawancara pada 8
November 2022)

6. Hubungan antar guru, siswa, 1. Banyak siswa yang Setelah mencermati dari
dan orang tua/wali murid ditinggal orang tua bekerja berbagai literasi yang ada,
kondusif tetapi banyak siswa di luar kota wawancara bersama dengan
yang tidak tinggal dengan 2. Banyak siswa dari guru/ teman sejawat serta
orang tuanya sehingga keluarga broken home melalui pengamatan dapat
pengawasan kurang maksimal. 3. Orang tua menyerahkan disimpulkan bahwa
pendidikan dan penyebab kurang
pengawasan siswa maksimalnya pengawasan
sepenuhnya kepada terhadap siswa di rumah
sekolah antara lain:
1. Siswa perlu perhatian
Hasil Kajian Literatur: lebih dari orang di
1. (Susanti and Ain, 2022) sekitarnya (orang tua
Kurangnya kemampuan maupun guru)
orang tua dalam 2. Guru bisa mengarahkan
memahami materi ajar siswa yang mengalami
serta adanya kewajibannya masalah keluarga untuk
orang tua untuk bekerja. fokus dengan sekolah
maupun hobby positif
2. (Saputra and Ismet, 2018) yang dia gemari agar
Orang tua berpikir bahwa perilaku lebih terkendali
hal tersebut merupakan
bagian dari tanggung
jawab guru-guru di
sekolah untuk mengajar,
membimbing,
mengarahkan, melatih.

Hasil Wawancara:
1. Guru merasa bertanggung
jawab
2. Ada orang tua yang
bekerja di luar kota
sehingga anak harus
tinggal dengan simbah,
saudaranya bahkan ada
juga yang mereka
diberikan kepercayaan
untuk tinggal di rumah
sendiri bersama adik atau
kakaknya sehingga dari
sekolah susah meminta
kersasama dengan orang
tua untuk membimbing
anaknya ketika di rumah/
di luar jam sekolah
3. Ada juga siswa yang
orang tuanya pisah dan dia
harus tinggal bersama
simbahnya yang kurang
dapat mengontrol siswa
ketika dirumah
(Kurnia Dwi Astuti,
Guru BK Wawancara
pada 8 November 2022)
7. Guru belum menerapkan 1. Guru kurang menambah Setelah mencermati dari
model pembelajaran inovatif referensi materi yang berbagai literasi yang ada,
secara optimal menarik bagi siswa wawancara bersama dengan
2. Terbatasnya alat bantu guru/ teman sejawat serta
dalam pembelajaran melalui pengamatan dapat
inovatif (LCD Proyektor disimpulkan bahwa
belum tersedia di semua penyebab pembelajaran
ruang kelas) inovatif belum duterapkan
3. Siswa kurang aktif dalam secara optimal antara lain:
menonton video 1. Guru kurang kreatif &
pembelajaran yang kurang referensi materi
diberikan yang menarik bagi siswa
2. Alat bantu pembelajaran
Hasil Kajian Literatur: yang terbatas
1. (Jelatu and Paulus, 2018) 3. Siswa kurang aktif dalam
Penyajian materi bisa menonton video
diganti oleh media, dan pembelajaran
guru bisa beralih menjadi
fasilitator belajar
mendampingi siswa dalam
penggunaan media, yaitu
memberikan kemudahan
bagi para siswa untuk
belajar.
2. (Juliyati and Mangkurat,
2021) Di dalam
penggunaan media
pembelajaran online, guru
masih mengalami
kesulitan-kesulitan,
kesulitan yang di alami
guru yaitu, guru kesulitan
merancang media berbasis
IT, mengoperasikan media
berbasis IT, sarana dan
prasarana yang tidak
lengkap serta kesulitan
terakhir guru adalah
mengenai kreatifitas guru.

Hasil Wawancara:
1. Kurangnya alat peraga
praktek di bengkel
2. Alat bahan, sarana
prasarana yang masih
belum mendukung. Bahan
praktek kurang
3. Guru sudah terbiasa
mengajar dengan metode
konvensional
(Saerozi, KaPro TBSM
Wawancara pada 8
November 2022)
8. Siswa belum mampu 1. Soal HOTS pada Setelah mencermati dari
memahami soal-soal HOTS umumnya tersusun atas berbagai literasi yang ada,
yang diberikan oleh guru banyak bacaan sehingga wawancara bersama dengan
minat siswa kurang guru/ teman sejawat serta
2. Siswa ingin mengerjakan melalui pengamatan dapat
soal HOTS secara cepat disimpulkan bahwa
3. Soal HOTS masih perlu penyebab siswa belum
untuk lebih sering mampu memahami soal
dilatihkan/ diberikan HOTS antara lain:
kepada siswa 1. Siswa perlu berlatih
mengerjakan soal HOTS
Hasil Kajian Literatur: 2. Siswa ingin mengerjakan
1. (Intan and Kuntarto, 2020) soal secara cepat
Peserta didik cenderung sehingga cenderung asal-
menghafal materi daripada asalan ketika menjawab
memahaminya, maka
ketika guru memberikan
soal yang berbasis HOTs
kepada peserta didik,
peserta didik tidak dapat
menyelesaikan soal secara
maksimal pada kategori
menganalisis,
mengevaluasi, dan
menciptakan, setiap
peserta didik mengalami
kesuliatan pada kategori
yang berbeda-beda.

Hasil Wawancara:
1. Siswa mudah menyerah,
motivasi kurang
2. Guru terbiasa mengunakan
soal HOTS
(Widodo, Guru TBSM
Wawancara pada 9
November 2022 )
9. Guru masih menggunakan 1. Guru perlu meningkatkan Setelah mencermati dari
teknologi/TIK dalam penggunaan IPTEK dalam berbagai literasi yang ada,
Pembelajaran dengan seadanya memberikan pembelajaran wawancara bersama dengan
kepada siswa guru/ teman sejawat serta
2. Guru masih kurang melalui pengamatan dapat
menguasai pemanfaatan disimpulkan bahwa
IPTEK dalam penyebab guru masih
pembelajaran menggunakan teknologi/TIK
dalam pembelajaran dengan
Hasil Kajian Literatur: seadanya antara lain:
1. (Juliyati and Mangkurat, 1. Kemampuan & kreatifitas
2021) Apapun fasilitas guru yang masih perlu
yang dikreasi untuk ditingkatkan dalam
memfasilitasi siswa dan penggunaan IPTEK
siapapun fasilitator yang dalam pembelajaran
akan menemani siswa 2. Sarana & prasarana harus
belajar, seyogyanya mendukung pembelajaran
berorientasi pada tujuan
belajar siswa.
2. (Winda and Dafit, 2021)
Kendala dalam
penggunaan TIK antara
lain:
 Kemampuan guru
dalam merancang
media berbasis IT dan
mengoperasikan
media pembelajaran
online
 Sarana dan prasarana
(jaringan internet
yang tidak ada/tidak
stabil)
 Kreatifitas guru

Hasil Wawancara:
1. Kurang laptop, proyektor,
internet wifi
2. Karena alat terbatas. Tapi
guru harus kreatif dalam
pembelajaran bisa
menggunakan teknologi
informasi seperti HP
untuk pembelajaran siswa.
Agar siswa mudah untuk
menerima materi yang
disampaikan oleh guru
(Adi Setiyawan, WaKa
Kurikulum Wawancara
pada 10 November 2022)
Referensi:

Intan, F. M. and Kuntarto, E. (2020) ‘Kemampuan Siswa dalam Mengerjakan Soal HOTS
( Higher Order Thinking Skills ) pada Pembelajaran Matematika di Kelas V Sekolah Dasar’,
pp. 6–10.
Jelatu, S. and Paulus, U. S. (2018) ‘SCAFFOLDING DALAM PEMBELAJARAN
MATEMATIKA : OPTIMALISASI PERAN GURU SEBAGAI FASILITATOR’,
(November 2017).
Juliyati, E. D. and Mangkurat, U. L. (2021) ‘PERAN GURU DALAM BERINOVASI
TERHADAP PERKEMBANGAN TEKNOLOGI’, (April), pp. 0–7. doi:
10.31219/osf.io/p3xjz.
Lailatul Izzah (2020) ‘Lailatul Izzah Program Studi Psikologi Islam , STAI Diniyah
Pekanbaru Rahmawati Program Studi Manajemen Dakwah , UIN Suska Riau Hilyatul
Humairoh Program Stud’.
Mauludy, F. N. et al. (2021) ‘Pengaruh literasi dalam pembelajaran dan praktek kerja
lapangan terhadap kesiapan kerja siswa kelas xii teknik otomotif smk tlogosari semarang’,
02(2), pp. 21–31.
Penelitian, J. and Wahyuningsih, R. (2021) ‘Jurnal Paedagogy : Jurnal Paedagogy ’:, Prestasi
Belajar Siswa : Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa, 8(2), pp. 117–124.
Saputra, H. D. and Ismet, F. (2018) ‘Pengaruh Motivasi Terhadap Hasil Belajar Siswa SMK’,
18(1), pp. 25–30.
Susanti, W. T. and Ain, S. Q. (2022) ‘Peran Orang Tua dan Guru dalam Pendampingan
Belajar di Rumah bagi Siswa Sekolah Dasar Terdampak Covid-19’, 10(1), pp. 9–16.
Sutrisna, I., Sriwulan, S. and Nugraha, V. (2019) ‘Pengaruh gerakan literasi dalam
meningkatkan minat baca siswa’, 2, pp. 521–528.
Utami, R. P., Pendidikan, P. and Inggris, B. (2018) ‘Peningkatan Penguasaan Kosakata
Bahasa Inggris pada Mahasiswa Prodi Bahasa Inggris melalui Metode Demonstrasi’, 3(1), pp.
338–344.
Winda, R. and Dafit, F. (2021) ‘Analisis Kesulitan Guru dalam Pembelajaran Online di
Sekolah Dasar Penggunaan Media’, 4(2), pp. 211–221.

Anda mungkin juga menyukai