Anda di halaman 1dari 5

LK. 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah pembelajaran peserta didik SMK

Nama Mahasiswa : DEDO PRIMA PUTRA

Alas Sekolah : SMKN 1 BUKIT KEMUNING

Masalah yang telah diidentifikasi


Analisis eksplorasi
No. (di salin dari masalah yang berada Hasil eksplorasi penyebab masalah
penyebab masalah
di LK1.1)

1 Sebagian besar siswa kelas X TKR 1 Lebih lanjut setelah


memiliki hasil belajar kognitif yang Hasil Wawancara dilakukan analisis
masalah beberapa
rendah pada materi pengukuran
a. Sri Wahyuni, S.Pd. (Rekan sejawat guru peserta didik kesulitan
fisika SMKN 1 Bukit Kemuning) meraih nilai yang baik
GEJALA : dalam pembelajaran
1. Kurangnya pemahaman numerasi adalah karena:
- Siswa belum bisa melakukan siswa yang masih rendah pada 1. Gurru belum
konversi satuan pada soal yang perhitungan dasar. menggunakan model
2. Guru belum membiasakan pembelajaran yang
diberikan tepat dalam
pembelajaran berbasis HOTS
3. Dari sisi input siswa memang dari menyampaikan
- Siswa belum bisaa secara benar kemampuan siswa menengah konsep pengukuran
menyebutkan nama dan kegunaan 4. Fasilitas praktik sains terbatas kepada peserta didik
5. Kemampuan literasi dan numerasi sehingga membuat
bagian-bagian dari alat ukur.
siswa masih kurang peserta didik
kesulitan menerima
- Siswa belum bisa menghitung hasil b. Nikmatul Khoiriyah, S.Pd. (Rekan apa yang diberikan
pengukuran Guru Fisika dari SMAN 1 oleh guru.
Terbanggi Besar)
2. Guru belum
1. Aktivitas siswa kurang dalam memaksimalkan
pembelajaran atau kurang aktif penggunaan media-
2. Guru kurang memberi bimbingan media pembelajaran
secara mandiri yang dapat
3. Siswa kurang berlatih soal secara mempermudah
mandiri peserta didik
menangkap konsep
HASIL KAJIAN LITERATUR pembelajaran yang
akan dismpaikan.
a. Menurut Susanto (2013 : 5) 3. Guru belum
menyatakan bahwa “Hasil belajar melibatkan siswa
adalah suatu kemampuan yang secara aktif dalam
pembelajaran
diraih oleh siswa yang mencakup
tiga ranah yaitu, ranah kognitif,
efektif dan psikomotorik”
b. Bloom dalam Rukajat (2018)
menyatakan bahwa Hasil Belajar
kognitif mencakup dua dimensi yaitu
pengetahuan (knowledge), proses
kognitif (cognitive processes).
c. Susanto (2013: 12) menyatakan bahwa
Faktor – faktor yang mempengaruhi
hasil belajar yaitu faktor Internal dan
faktor Eksternal .

2 Rendahnya motivasi siswa mengikuti Lebih lanjut setelah


proses pembelajaran materi pengukuran HASIL WAWANCARA dilakukan analisis
masalah Peserta didik
dan alat ukur dikelas X TOKR 1.
a. Eka Fitriana, S.Pd (Rekan Sejawat di masih memiliki motivasi
Sekolah) belajar yang rendah
GEJALA : adalah karena:
- Siswa cenderung pasif ketika 1. Peserta didik merasa bosan di dalam
diskusi kelompok kelas karena pembelajaran kurang 1. Guru belum
variatif. melibatkan siswa
- Siswa banyak ngobrol dengan 2. Kurangnya kepedulian orang tua secara atif dalam
terhadap hasil pembelajaran anaknya pembelajaran
rekan yang tidak melakukan
di sekolah. sehingga
presentsi pada diskusi kelompok pembelajaran
3. Peserta didik termotivasi di kelas
adalah ketika guru memilih metode monoton
- Siswa tidak merespon ketika sesi pembelajaran yang tepat dan 2. Guru belum
Tanya jawab setalah Memanfaatkan media belajar serta memanfaatkan
presentasi/diskusi kelompok. melakukan evaluasi pembelajaran media pembelajaran.
yang tepat. 3. Guru kurang
memberikan apresiasi
- Siswa mengantuk saat kbm
kepada siswa
sehingga siswa
- Siswa sering kali bolos disaat merasa kurang
KAJIAN LITERATUR
KBM tertarik belajar.
a. De Decce dan Grawford (dalam
Kompri, 2016:243) menyatakan bahwa
ada empat fungsi guru sebagai pengajar
yang berhubungan dengan cara
pemeliharaan dan peningkatan motivasi
belajar siswa, yaitu:
 Guru harus menggairahkan peserta didik,
artinya guru harus menghindari hal-hal
yang monoton dan membosankan dalam
pembelajaran.
 Memberikan harapan yang realistis,
artinya guru harus memelihara harapan-
harapan siswa yang realistis dan
memodifikasi harapan-harapan yang
kurang atau tidak realistis.
 Memberikan penghargaan, artinya guru
diharapkan memberikan hadiah kepada
siswa (dapat berupa pujian, angka yang
baik, dsb) atas keberhasilannya, sehingga
siswa terdorong untuk melakukan usaha
lebih lanjut guna mencapai tujuan
pembelajaran.
 Mengarahkan perilaku siswa, artinya guru
harus memberikan respon terhadap siswa
yang tidak terlibat secara langsung dalam
pembelajaran agar berpartisipasi aktif.

b. Dimyati (dalam Kompri, 2016:244),


Unsur-unsur yang mempengaruhi
motivasi belajar siswa antara lain: 1.
Cita-cita atau aspirasi siswa, Kemauan
siswa, Kondisi siswa, Kondisi lingkungan
siswa, Unsur-unsur dinamis dalam
belajar dan pembelajaran, Upaya guru
dalam pembelajaran siswa.
c. Akhmad Sudrajat (2010) dalam
Kompri (2016:250) beberapa ide yang
dapat digunakan oleh guru untuk
memotivasi siswa di dalam kelas:

1. Gunakan metode dan kegiatan yang


beragam,
2. Jadikan siswa peserta aktif,
3. Buatlah tugas yang menantang namun
realistis dan sesuai,
4. Ciptakan suasana kelas yang
kondusif,
5. Berikan tugas secra proporsional,
6. Libatkan diri untuk membantu siswa
mencapai hasil,
7. Hargai kesuksesan dan keteladanan,
8. Antusias dalam mengajar,
9. Pemberian penghargaan untuk
memotivasi. dst

3 Guru belum maksimal dalam Lebih lanjut setelah


pemanfaatkan model-model HASIL WAWANCARA dilakukan analisis
pembelajaran yang inovatif terhadap Guru belum
berdasarkan karakteristik materi a. Qory Harfiah, S.Pd. mengoptimalkan model
pelajaran Fisika. pembelajaran yang
1. Pemahaman guru terhadap inovatif sesuai dengan
GEJALANYA : pembelajaran inovatif yang masih karakteristik materi
1. Guru masih menggunakan kurang. pembelajaran Fisika.
metode pembelajaran yang 2. Guru kurang mengerti tentang teknologi 1. Guru sudah terbiasa
konvensional atau metode dalam membuat model pembelajaran dengan pembelajaran
ceramah sehingga inovatif. ceramah sehingga
cenderung masih berpusat pada 3. Waktu untuk menyiapkan pembelajaran merasa kerepotan
guru atau teacher sentris. inovatif membutuhkan persiapan lebih harus mempersiapkan
banyak dan lama. pembelajaran dengan
2. Guru belum memahami setiap 4. Keterbiasaan serta nyaman dengan model variative dan
karakteristik dari berbagai metode pembelajaran konvensional
inovatif
model-model pembelajaran atau (ceramah).
2. Guru belum
belum menguasi model-model memanfaatkan media
pembelajaran yang inovatif. HASIL LITERATUR
pembelajaran yang
inovatif untuk
melibatkan siswa
a. Menurut Darmadi, H. (2017)
3. Pembelajaran masih
menyatakan bahwa Pembelajaran
berpusat pada guru
inovatif mengandung arti pembelajaran
sehingga monoton
yang dikemas oleh guru atau instruktur
lainnya yang merupakan wujud gagasan 4. Guru belum
atau teknik yang dipandang baru agar mengoptimalkan
mampu menfasilitasi siswa untuk LKPD.
memperoleh kemajuan dalam proses dan
hasil belajar. Pembelajaran inovatif bisa
mengadaptasi dari model pembelajaran
yang menyenangkan. “Learning is fun”
merupakan kunci yang diterapkan dalam
pembelajaran inovatif. Jika siswa sudah
menanamkan hal ini di pikirannya tidak
akan ada lagi siswa yang pasif di kelas,
perasaan tertekan, kemungkinan
kegagalan, keterbatasan pilihan, dan tentu
saja rasa bosan. Membangun metode
pembelajaran inovatif sendiri bisa
dilakukan dengan cara diantaranya
mengukur daya kemampuan serap ilmu
masing-masing orang.

SUMBER : Darmadi, H. 2013.


Pengembangan model dan metode
pembelajaran dalam dinamika belajar siswa.
Yogyakarta: Deepublish.

b. Syah dkk ( 2013) berpendapat bahwa


Pembelajaran inovatif dapat
menyeimbangkan fungsi otak kiri dan
kanan apabila dilakukan dengan cara
mengelola media yang berbasis teknologi
dalam proses pembelajaran. Sehingga,
terjadi proses dalam membangun rasa
pecaya diri pada siswa. Pembelajaran
yang inovatif diharapkan siswa mampu
berpikir kritis dan terampil dalam
memecahkan masalah. Siswa yang seperti
ini mampu menggunakan penalaran yang
jernih dalam proses memahami sesuatu
dan mudah dalam mengambil pilihan
serta membuat keputusan. Hal itu
dimungkinkan karena pemahaman yang
terkait dengan persoalan yang
dihadapinya. Kemampuan dalam
mengidentifikasi dan menemukan
pertanyaan tepat yang dapat mengarah
kepada pemecahan masalah secara lebih
baik. Informasi yang diperolehnya akan
dikembangkan dan dianalisis sehingga
akan dapat menjawab pertanyaan
pertanyaan tersebut dengan baik.

SUMBER : Syah dkk. Pembelajaran


Inovatif (Jakarta : Duplish, 2013)

c. Indah Fajar, dkk (2017) menyatakan


bahwa Penerapan model pembelajaran
guru terkendala karena:
1. Guru kurang memahami RPP
2. Langkah-langkah pembelajaran sesuai
sintak yang ada pada model
pembelajaran
3. Guru kurang menstimulus siswa untuk
menemukan masalah sendiri yang ada
materi pembelajaran
4. Kurang aktif guru dalam pengelolaan
kelas terhadap siswa yang kurang
pintar
5. Terkendala dalam menyediakan alat
dan bahan jika dalam menyediakan
proyek
6. Guru kurang menyiasati waktu yang
tersedia
7. Siswa yang kurang aktif dalam
pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai