Anda di halaman 1dari 7

LK 1.

3 Penentuan Penyebab Masalah dan Masalah Terpilih yang akan


diselesaikan pada pembelajaran peserta didik SMK

Nama Mahasiswa : ……………………………………………

Alas Sekolah : ……………………………………………

Masalah pembelajaran adalah: Kesenjangan antara tujuan yang


direncanakan dengan realisasi pencapaian oleh siswa. Tujuan pembelajaran
terbagi pada dua hal yaitu capaian kompetensi (KD/TP) dan proses
pencapaian kompetensi (proses belajar). Pada terminologi ABCD (Audience,
Behavoir, Condition and Degree), maka B dan D merupakan representasi
capaian kompetensi, sedangkan C adalah proses pencapaiannya.

Identifikasi masalah adalah: proses menemukan kesenjangan yang terjadi


pada siswa sebagaiaman definisi maslah pembelajaran.

Eksplorasi penyebab masalah adalah: Mengidentifikasi semua


kemungkinan penyebab terjadinya kesenjangan pencapaian tujuan
pembelajaran oleh siswa. Penyebab tersebut dapat bersumber dari metode
yang diterapkan oleg guru, sarana prasarana pembelajaran, lingkungan
belajar, sikap dan perilaku guru, lingkungan sosial dan keluarga, dan diri
siswa yang bersangkutan.

Penentuan penyebab masalah adalah: proses memilah dan menentukan


penyebab yang paling dominan atas timbulnya kesenjangan pencapaian
tujuan pembelajaran oleh siswa. Jika penyebab ini diatasi, maka
harapannya penyebab lain yang tereksplorasi akan selesai dengan
sendirinya.

Hasil eksplorasi Masalah


penyebab masalah terpilih
(disalin dari Analisis akar yang akan
Akar penyebab
No. kolom hasil penyebab diselesaikan
masalah
eksplorasi masalah
penyebab masaah
pada LK 1.2)

1 Terjadinya kejenuhan Menurut


a. Terdapat bebrapa dalam belajar sehinga a. Roro Ayu
peserta didik di minat dan motivasi Sinta (2020),
sekolah yang belajar menurun pada dalam kajian
dominan diam di
peserta didik. literaturnya
bangku atau di
kelas mungkin bahwa
merasa lelah ketika sebagian besar
di perjalanan siswa tidak
menuju sekolah mengerjakan
karena menempuh tugas yang di
dengan cara berikan oleh
berjalan kaki. gurunya,
karena tugas
b. Kurangnya
dukungan dari yang di
lingkungan berikan oleh
terdekat guru menurut
separti teman siswa
dan keluarga membosankan
sehigga .
menimbulkan
kurangnya b. Oktaviangga
motivasi untuk Putri Safna1
belajar akuntansi. (2022,02),
dalam kajian
c. Terjadinya literaturnya
kejenuhan dalam bahwa
belajar sehinga Rendahnya
minat dan hasil belajar
motivasi belajar dapat
menurun pada dipengaruhi
peserta didik. oleh dua faktor
yaitu faktor
d. Peserta didik yang berasal
kurang memahami dari dalam diri
belajar akuntansi peserta didik
dan belajara (faktor
administrasi pajak internal) dan
sulit faktor yang
berasal dari
luar diri
peserta didik
(faktor
eksternal).

c. Anisa
Nurmayani
(2024,01,04),
dalam
wawancara
teman sejawat
guru
akuntansi
adalah mind
set peserta
didik bahwa
belajar
akuntansi dan
administrasi
pajak sulit
serta merasa
jenuh dalam
belajar.

2 Setelah dilakukan Guru belum Menurut


analisis terhadap memahami 1. Warni,
kajian literatur dan setiap (2023,9),
hasil wawancara, serta karakteristik dalam kajian
konfirmasi melalui dari model –
observasi/pengamatan literaturnya
model bahwa upaya
dapat diketahui pembelajaran.
bahwa penyebab meningkatkan
masalah peserta didik hasil belajar
mengalami model administrasi
pembelajaran yang pajak melalui
inovatif sesuai dengan
penerapan
karakteristik materi
adalah model
pembelajaran
1. Metode yang
kooperatif
digunakan
guru masih dengan
monoton. problem based
learning (Pbl)
2. Guru belum
memahami materi
setiap perhitungan
karakteristik Ppn dan
dari model – Ppnbm pada
model peserta didik.
pembelajaran.
3. Kegiatan 2. Meriati,
belajar (2023,1)
mengajar dalam kajian
masih terpusat literlaturnya
pada guru. bahwa
penerapan
model
pembelajaran
number heads
together untuk
meningkatkan
hasil belajar.

3. Nunung,
(2024,01,05),
dalam hasil
wawancara
Kepala
sekolah
bahawa .
pembelajaan
lebih efektif
kepada guru
yang
memberikan
pada peserta
didik.

4. Wahyu
(2024,01,05
), dalam hasil
wawancara
teman
sejawat
akuntansi
bahwa
kurangnya
pemahaman
istilah
akuntansi
terutama
dalam materi
pembelajara
n
administrasi
pajak

3 Setelah dilakukan Guru kurang Menurut


analisis terhadap memberikan 1. Aiman Faiz,
kajian literatur dan penghargaan/apresiasi (2021,5),
hasil wawancara, serta
sehingga rasa percaya dalam kajian
konfirmasi melalui
observasi/pengamatan diri peserta didik literaturnya
dapat diketahui kurang bahwa
bahwa penyebab tinjauan
masalah peserta didik analisis kritis
mengalami Hubungan terhadap
komunikasi antar guru faktor
dan peserta didik terkait
penghambat
pembelajaran masih
kurang dan terbatas peserta didik
adalah dalam
karakter.
1. Guru belum
membangun 2. Rahmawati,
kedekatan karena (2023), dalam
kurang memahami kajian
karakteristik siswa.
literaturnya
2. Guru masih bahwa faktor
canggung pedudukung
berkomunikasi di dan penghabat
luar pembelajaran. peran guru
sebagai
3. Guru kurang fasilitator
memberikan
keberhasilan
penghargaan/apresi
asi sehingga rasa belajar peserta
percaya diri peserta didik.
didik kurang.
3. Everlin
(2024,01,03)
guru BP hasil
wawancara
melalui WA,
diantaranya
memberikan
apresiasi.
Setiap siswa
membutuhkan
pengakuan
dan juga
perhatian.
Jangan segan-
segan untuk
memberikan
apresiasi
sekecil apapun
pencapaian
siswa. Serta
membangung
jiwa peserta
didik agar
tidak ada
kurang
percaya diri
lagi

4 Setelah dilakukan Kurang memahaminya Menurut


analisis terhadap kajian Peserta didik dalam 1. Pande Ketut
literature dan hasil memahami Inten
wawancara, bahwa administrasi pajak Indrayani,
penyebab masalah secara teori maupun (2022,4),
Kurangnya pemahaman praktek. dalam kajian
istilah Akuntansi literatur
terutama dalam materi adalah
pembelajaran penggunaan
administrasi pajak : model
pembelajaran
a. Kurang problem based
memahaminya learning untuk
Peserta didik
meningkatkan
dalam memahami
prestasi
administrasi pajak
belajar
secara teori
administrasi
maupun praktek.
pajak.

b. Kurangnya
bimbingan dari 2. Sunik Sriani,
guru dalam (2021,1),
memahami materi dalam kajian
literatur
administrasi adalah
pajak. efektivitas
metode
c. Kurangnya resitasi dalam
intensitas meningkatkan
pemberian tugas minat belajar
dan motivasi akuntansi
belajar dari materi SPT
peserta didik. tahunan mata
Pelajaran
Administrasi
Pajak.

3. Teman sejawat
Guru / teman
sejawat
(2023,21,11)
kurangnya
peserta didik
pengetahuan
dalam materi
pajak secara
teori maupun
praktek.

5 Setelah dilakukan Guru belum pernah Menurut


analisis terhadap mengajar 1. Fania Wafiq
kajian literatur dan menggunakan Azizah,
hasil wawancara, aplikasi TIK sebagai (2023,5) ,
serta konfirmasi pendukung dalam kajian
melalui pembelajaran literaturnya
observasi/pengamatan bahwa
dapat diketahui kreativitas
bahwa penyebab guru dalam
masalah peserta didik memanfaatkan
mengalami kurangnya keknologi
mengoptimalkan digital.
pemanfaatan teknologi
informasi (TIK) dalam
pembelajaran adalah 2. Luthfi
Nurlaily,
1. Masih
(2018,16),
monoton
menjadikan dalam
buku sebagai literlaturnya
sumber bahwa
belajar. pengembangan
1. Contoh- gan fun tax
contoh berbasis ular
berkaitan tangga sebagai
materi ajaran media
lingkungan pembelajaran
hanya administrasi
disampaikan pajak pada
secara lisan. peserta didik.
2. Guru yang
jarang
menggunaka 4. Johanes
n informasi Andry,
seperti PPT
interaktif. (2020,10),
3. Guru belum dalam
pernah
mengajar literlaturnya
menggunaka
bahwa
n aplikasi
TIK sebagai pengembangan
pendukung
pembelajaran aplikasi e-
learning
berbasis web
menggunakan
model waterfall.
5. Teman sejawat
Guru
Akuntansi.
(03,01,2024),
Guru kurang
paham dalam
penggunaan
media teknologi
serta media
teknologi untuk
menunjang
pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai