Anda di halaman 1dari 14

LK 1.

3 Penentuan Akar Penyebab Masalah


Nama Mahasiswa: Sri Mulaningsih
Asal Institusi: SMA Bina Tunggal
Petunjuk: Setelah mengeksplorasi penyebab-penyebab masalah, langkah
selanjutnya adalah menentukan akar penyebab masalah yang paling mendekati
konteks yang dihadapi guru di kelas/sekolahnya. Gunakan petunjuk berikut
untuk membantu Anda dalam penentuan akar penyebab masalah:

1. Berkonsultasi dengan Guru/Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah/Rekan


Sejawat dan pakar/pihak terkait:
o Diskusikan temuan Anda mengenai penyebab masalah
o Bagikan informasi tentang penyebab masalah yang telah Anda
identifikasi dan jelaskan konteks spesifik yang Anda hadapi.
o Tanyakan pendapat, saran, dan rekomendasi mereka dalam
menentukan akar penyebab masalah yang paling relevan.
2. Analisis dan Pertimbangan:
o Tinjau kembali data dan informasi yang telah Anda kumpulkan
selama eksplorasi penyebab masalah.
o Pertimbangkan konteks kelas/sekolah yang Anda hadapi dan
evaluasi akar penyebab masalah yang paling relevan untuk situasi
tersebut.
o Identifikasi akar penyebab masalah yang memiliki dampak
signifikan terhadap hasil pembelajaran atau tantangan yang
dihadapi oleh guru dalam tugas sehari-hari.
3. Penentuan Masalah dan Akar Penyebab:
o Pilih minimal 2 (dua) masalah yang paling sesuai dengan tugas
keseharian guru.
o Jelaskan akar penyebab dari setiap masalah yang dipilih secara
rinci.
o Tinjau kembali penelitian dan analisis Anda untuk memastikan
akar penyebab tersebut relevan dan memiliki potensi untuk diatasi.

Pastikan untuk mencatat informasi yang diperoleh dalam lembar kerja dan
gunakan sebagai panduan dalam langkah-langkah berikutnya untuk
menemukan solusi bagi masalah yang telah diidentifikasi
No Hasil eksplorasi akar penyebab masalah Analisis akar Masalah
penyebab masalah penyebab masalah terpilih
(data pendukung) yang akan
diselesaikan

1 Masalah yang telah 1) Pembelajaran tidak sesuai Data Pendukung: 1.Motivasi


diidentifikasi : dengan karakteristik Literatur 1 belajar Siswa
peserta didik yang rendah
Terdapat sebagian peserta 2) Pembelajaran yang 2.Sebagian
UTAMI, Fadila Nawang.
didik mengalami kesulitan disampaikan dianggap Peserta Didik
Peranan Guru Dalam
belajar dan kurang aktif kurang menarik oleh siswa mengalami
Mengatasi Kesulitan
dalam pembelajaran Kesulitan
tersebut Belajar Siswa SD. Edukatif:
(pedagogik) dalam belajar
Jurnal Ilmu Pendidikan
dan kurang
Volume,2020, 2.1: 93-101
1) Kemungkinan siswa aktif dalam
Menurut
berkebutuhan pembelajaran
Surya dalam Hallen, ada
khusus
beberapa ciri tingkah laku
2) Pembelajaran tidak
yang merupakan
sesuai dengan
manifestasidari gejala
karakteristik
kesulitan belajar, antara
peserta didik
lain:
3) Pembelajaran yang
a. Menunjukkan
disampaikan
hasil belajar
dianggap kurang
yang rendah
menarik oleh siswa
b. Hasil yang
tersebut.
dicapai tidak
4) Peserta didik kurang
seimbang
percaya diri atau
dengan
takut terhadap
usaha yang
temannya di kelas
dilakukan
5) Adanya gangguan
c. Lambat
faktor eksternal,
misalnya dari dalam
keluarga/lingkungan melakukan
tugas yang
diberikan
guru, ia
selalu
tertinggal
Literatur 2
1) WITANTO, Janan.
Minat baca yang
sangat rendah.
Publikasi. Fakultas
Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas
Kristen Satya Wacana
Salatiga, 2018.
Ada beberapa faktor
yang menjadi
penyebab kondisi
rendahnya kemampuan
membaca masyarakat
Indonesia diantaranya :
a) Permasalahan di
Dalam Lingkungan
Sekolah. Hal yang
menjadi penyebab
rendahnya
kemampuan
membaca siswa di
sekolah antara lain
yaitu:
- Terbatasnya
sarana dan
prasarana
membaca.
- Situasi
pembelajaran
yang kurang
memotivasi
siswa untuk
mempelajari
buku-buku
tertentu di luar
buku-buku
paket.
- Kurangnya
model (dari
kalangan guru)
bagi siswa dalam
hal membaca.
2 Masalah yang telah 1) Fasilitas literasi yang Data Pendukung
diidentifikasi : kurang memadai Literatur 1
2) Meningkatnya
Minat baca sebagian siswa NOVIATI, Noviati. Analisis
penggunaan teknologi
masih rendah (literasi) Faktor Penyebab
informasi elektronik / Rendahnya Minat Baca Pada
1) Fasilitas literasi pengaruh pengunaan Siswa Kelas 5 SD Negeri 4
yang kurang smartphone.Meningkatnya Tanjung Lago. Jurnal
memadai penggunaan teknologi Pendidikan dan Konseling,
2) Kurangnya informasi elektronik / 2022, 4.4: 1404-1407.
kesadaran peserta pengaruh pengunaan Menurut Damaiwati
didik akan (Rahayu, 2016, hal. 191)
smartphone.
pentingnya indikator-indikator adanya
membaca minat membaca pada
3) Kurangnya seseorang adalah sebagai
dukungan dari berikut sebagai berikut:
orang tua kebutuhan terhadap
4) Learning Loss akibat bacaan
pandemic tindakan untuk mencari
5) Kurangya himbauan bacaan
/ motivasi dari guru rasa senang terhadap
terhadap peserta bacaan
didik. ketidaktertarikan terhadap
6) Lingkungan sekolah bacaan
kurang mendukung keinginan untuk selalu
7) Meningkatnya membaca
penggunaan menindak lanjuti dari apa
teknologi informasi yang dibaca Velliza Agustia
elektronik / Holisa (2021) dengan judul
pengaruh Analisis Faktor Penyebab
pengunaan Kurangnya MinatBaca
smartphone. Siswa Kelas III SD Negeri 3
Lahat. Hasilpenelitian
inimenyatakan terdapat dua
faktoryang mempengaruhi
minat membaca, yaitu :
faktor internal yayang terdiri
dari:
• kemampuan baca
siswa
• kurang motivasi
• tidak
• meluangkanwak
untukmembaca
• membaca
bukudiperintah oleh
guru
• siswa jarang
mencari buku/bahan
bacaan
• faktor eksternal yang
terdiri dari
lingkungan sekolah
• perpustakaan yang
kurangmendukung
• keterbatasan buku
• peran guru
• lingkungan keluarga.
• kemampuan
membaca siswa
memahami .
makna yang
terkadungsalam
bacaan.
• kurang
membiasakan
membaca
• membaca buku atas
perintah guru.
• siswa jarang
mencari buku atau
bahanbacaan sesua
dengan
kebutuhannya.

Literatur 2
Wawancara

Hasil Wawancara dari


Wakakur SMA Bina Tunggal
Ibu Hj.Sri Wahanani,S.Pd
Bagaimana pendapat Ibu
Nani tentang minat baca
Siswa masih rendah di
sebabkan oleh apa?

1. Fasilitas literasi yang


kurang memadai
2. Kurangnya
kesadaran membaca
Siswa dalam
membaca
3. Kurangnya
pembelajaran
membaca di saat
pembelajaran
berlangsung
sehingga hanya
langsung
mengerjakan soal
dari buku2 yang ada
pada Siswa

3 Masalah yang telah 1) Learning Loss saat Data Pendukung:


diidentifikasi : pandemi yang Literatur 1
menyebabkan kurangnya
Sebagian siswa kurang
kesiapan belajar siswa SETYAWAN, Agung, et al.
semangat dan termotivasi
2) Siswa masih terbiasa Kesulitan Belajar Siswa di
dalam kegiatan
dengan pembelajaran Sekolah Dasar (SD).
pembelajaran sehingga
Prosiding Nasional
mengakibatkan daring dan pembelajaran
Pendidikan: LPPM IKIP PGRI
menurunnya hasil belajar tatap muka terbatas Bojonegoro, 2020,1.1.
siswa. (PTMT) Faktor yang mengakibatkan
3) 3) Siswa merasa jenuh siswa berprestasi rendah
1) Guru belum
dengan kegiatan dan sulit didekati yaitu dari
memahami
pembelajaran faktor keluarga, seperti
kemampuan awal
perceraian ataupun
peserta didik
orangtuasibuk bekerja
(assessment awal)
sehingga siswa akan
2) Guru belum
mengalami kekurangan
memahami
kasih sayang atau perhatian
minat, bakat dan
jadi tidak ada yang
gaya belajar peserta
membimbingnya dirumah
didik
dan faktor ekonomi faktor
3) Pembelajaran yang
ini masih berhubungan
dilakukan guru
dengan keluarga karena
belum melibatkan
ekonomi yang sulit. Faktor
siswa
bawaan atau hereditas juga
4) Peserta didik belum
mengakibatkan siswa sulit
mempunyai rasa
didekati karenakarakter
kepemilikan
setiap siswa, namun guru
terhadap
harus menemukan cara agar
pembelajaran
bisa merubah siswa
5) Metode
tersebut, setidaknya siswa
pembelajaran
tersebut dapat berbicara
kurang tepat
dengan nyaman kepada
6) Learning Loss saat
guru dan teman-temannya.
pandemi yang
menyebabkan
kurangnya kesiapan
belajar siswa
7) Adanya faktor
eksternal dari luar,
seperti faktor
keluarga atau
lingkungan
8) Kurangnya
bimbingan dan
perhatian dari
orang tua
9) Siswa masih
terbiasa dengan
pembelajaran
daring dan
pembelajaran tatap
muka terbatas
(PTMT)
10) Siswa merasa jenuh
dengan kegiatan
pembelajaran

4 Masalah yang telah 1) Siswa mengalami Data Pendukung:


diidentifikasi : ketergantungan tugas Literatur
dibantu/dikerjakan oleh
Sebagian siswa dalam 2) detikHealth (2014) -
orang tua/sudah menjadi
mengerjakan Tugas rumah Hindari Stres Hingga
(PR) sebagian siswa kebiasaan ssaat
Gengsi, Ini Alasan
dikerjakan oleh orang tua/ pembelajaran daring di Orang Tua
ditempat bimbel tanpa masa pandemic Mengerjakan PR
melibatkan siswa dalam 2) Orang tua gengsi dan Anak".
proses pengerjaannya. mentarget siswa untuk Hasil penelitian
memperoleh hasil belajar mengatakan bahwa 10
yang maksimal. 3) Siswa persen dari orang tua
1) Siswa malas yang mengerjakan PR
mengerjakan tugas malas mengerjakan tugas
anaknya mengaku
Orang tua gengsi melakukan hal tersebut
dan mentarget sis untukmenghindari
untuk memperoleh stres. Stres yang
hasil belajar yang didapat berasal dari
maksimal kesulitan menjelaskan
2) Tugasyang soal dan cara
diberikan guru menjawab kepada
kepada peserta anak. Sementara itu,
didik terlalu sulit. 70 persen orang tua
3) Tugas yang mengatakan bahwa
diberikan guru anak mereka senang
kepada peserta ketika orang tuanya
didik terlalu banyak. yangmenyelesaikan PR
4) Peserta didik belum mereka. Sepertiga
sepenuhnya paham orang tuajuga
mengenai tugas mengakui bahwa anak
yang diberikan. mereka tidak
5) siswa mengalami memperhatikan dan
ketergantungan berjalan-jalan ketika
tugas orang tua mencoba
dibantu/dikerjakan menyelesaikan PR.
oleh orang tua Hasil penelitian juga
(sudah menjadi mengungkapkan
kebiasaan) bahwa memang itulah
alasan terbesar orang
tuamengerjakan PR
anak mereka. Hampir
40 persen mengatakan
mereka merasa bangga
jika anak mendapat
nilai baik dengan
bantuan orang tuanya.
Sementara itu sekitar
29 persen mengaku
ada rasa gengsi jika
tidak mampu
mengerjakan PR di
depan anak mereka.

5 Masalah yang telah 1) Orang tua siswa sibuk Data Pendukung:


diidentifikasi : bekerja Literatur
2) Orang tua melimpahkan
Sebagian siswa kurang sepenuhnya tanggung Kurniawati Syahrani,
mendapat perhatian dari jawab belajar siswa ke Yohanes Bahari, Rustiyarso
orang tua dalam guru/sekolah (John W. Santrock (2011:
perkembangan belajarnya 532) Peran orang tua dalam
memberikan perhatian
1) Orang tua siswa sangat penting dalam
sibuk bekerja meningkatkan motivasi
2) Keharmonisan belajar anak, hal ini sejalan
kelurga peserta didik dengan pendapat Sekar
3) Keadaan ekonomi Mustikasari (2013:38)
keluarga peserta “peran orang tua dalam
didik memberikan perhatian
4) Orang tua terhadap anak sangat
melimpahkan penting, karena orang tua
sepenuhnya sebagai keluarga merupakan
tanggung jawab lembaga pendidikan
belajar siswa ke informal yang bertanggung
guru/sekolah jawab dalam pendidikan
anak.

Literatur 2
Sri Wahyuni (2017) -
Pengaruh Kesibukan Kerja
Orangtua Terhadap Prestasi
Belajar Siswa
(H. Abuddin Nata, Paradigma
Pendidikan Islam, Jakarta :
PT Ggrasindo 2001)
Ketidakharmonisan
keluarga/rumah tangga
berarti terganggunya tali
kasih sayang (silaturrahmi)
antara ayah, ibu dan anak.
Betapa pentingnya tali kasih
sayang inidalam keluarga.

Literatur3
(M. Joko Susilo Ibid h. 80)
Faktor ekonomi keluarga
erat hubungannya dengan
belajar anak dan sangat
menentukan terhadap
kenyamanan belajarnya,
karena dalam belajar anak
membutuhkan sarana dan
prasarana belajar yang baik
dan lengkap. Tanpa adanya
sarana belajar yang lengkap
anak tidak akan optimal.

6 Masalah yang telah 1) Fasilitas pembelajaran 4) Muhamad Ahyar .


diidentifikasi : kurang memadai Rasidi, Farida Agus
2) Kapasitas waktu yang Setiawati (2015) -
Pemahaman/ pemanfaatan dimiliki guru terbatas. Faktor-Faktor
model-model pembelajaran 3) Kurangnya guru dalam Kesulitan Guru Pada
inovatif berdasarkan mempraktikkan referensi Pembelajaran
karakteristik materi dan model-model pembelajaran Tematik
siswa. tersebut. • Hasil penelitian
menunjukkan
1) Belum adanya bahwa adaempat
formula/alat yang faktor kesulitan
membantu guru guru pada
untuk menentukan perencanaan
gaya belajar siswa pembelajaran yaitu:
2) Kurangnya referensi a) penjabaran
guru dalam model- materi yang
model pembelajaran relevandengan
inovatif berdasarkan konten
karakteristik materi pembelajaran
3) Fasilitas b) pemilihan
pembelajaran metode dan
kurang memadai mediaberorientasi
4) 4)Peserta didik lingkungan
kurang aktif dalam c) penyusunan
kegiatan indikator
pembelajaran d) penjabaran
5) 5)kurangnya guru materi yang
dalam relevandengan
mempraktikkan tema.
referensi model- • Pada aspek
model pembelajaran pelaksanaan,
tersebut. terdapat tigafaktor
6) 6)Kapasitas waktu yaitu:
yang dimiliki guru 1) penguasaan
terbatas. konsep dalam
pembelajaran
saintifik yang
interaktif
2) pemanfaatan
media dalam
menciptakan
karya
• penguasaan
keterampilan
apersepsi.Pada
pengelolaan kelas,
faktor-faktoryang
mempengaruhi
adalah:
1) penataan kelas
yang variatif dan
edukatif, (2)
pengkordinasian
belajarsesuai
konteks
pembelajaran
2) pengkoordinasian
kelas dengan
regulasi simpel
dan terukur.
• Ditemukan tiga
faktor pada
penilaian
pembelajaran yaitu:
1) pengembangan
perangkat
penilaian
terstandar,
2) pendeskripsian
hasil belajar
secarakualitatif
dan kuantitatif
3) pemilihan
instrumen
penilaian sikap,
pengetahuan, dan
keterampilan.

7 Masalah yang telah 1) Kondisi waktu yang mengalami Data Pendukung: ,


diidentifikasi : perubahan Literatur1

Pelaksanaan pembelajaran 2) Sosial emosional siswa saat Kantor Kementerian Agama


yang guru (saya) lakukan kegiatan pembelajaran 3)Kapasitas Kabupaten Pemalang /
terkadang tidak sesuai waktu yang dimiliki guru terbatas. Berita / 8 Agustus 2017 -
dengan perencanaan (RPP) Masih Banyak Guru Tidak
Menyusun RPP Kenyataan di
1) RPP tidak dibuat lapangan menunjukan
oleh guru yang bahwa masih banyak guru
bersangkutan tidak Menyusun Rencana
2) RPP dibuat tanpa Pelaksanaan Pembelajaran
mengetahui (RPP). Faktor penyebab guru
karakteristik peserta tidak Menyusun Rencana
didik terlebih dahulu Pelaksanaan Pembelajaran
3) Kondisi waktu yang (RPP) antara lain tidak
mengalami memahami dengan benar
perubahan apa sesungguhnya hakikat
4) Sosial emosional RPP, bagaimana prinsip-
siswa saat kegiatan prinsip penyusunan
pembelajaran Rencana Pelaksanaan
5) Kegiatan inti pada Pembelajaran (RPP) serta
RPP yang dibuat apa pentingnya Rencana
belum mengacu Pelaksanaan Pembelajaran
pada tujuan (RPP) disusun.
pembelajaran
6) Kapasitas waktu Literatur 2
yang dimiliki guru NURWIDYAWATI,
terbatas. Nurwidyawati. Faktor
Penyebab
Ketidaktuntasan
Materi Fisika pada
Peserta Didik Sman
13 Makassar. Jurnal
Sains dan Pendidikan
Fisika, 14.3.
Data dari hasil
penilitian ini
menunjukkanbahwa
faktor-faktor yang
mempengaruhi
ketidaktuntasan
materi pada siswa
antara lain
1) Tidak terlaksananya
RPP dengan baik,
2) kurangnya efisiensi
waktu yang
digunakan oleh
pendidik,
3) penjelasan
pendidik yang
berulang pada satu
sub-bab materi,
4) Kurangnya
pengorganisasian
materi yang baik
dari pendidik,
5) Tidak di
berlakukannya
pemberian
pekerjaan rumah
oleh pendidik
kepada peserta
didik,
6) kurangnya
kemampuan
peserta didik dalam
perhitungan.

8 Masalah yang telah 1) Tingkat konsentrasi peserta Data Pendukung:


diidentifikasi : didik menurun Literatur
2) Model yang digunakan guru
Sebagian siswa mengalami saat pembelajaran masih Muhamad Ahyar Rasidi,
kejenuhan pada bidang (ceramah) Farida AgusSetiawati (2015)
studi Ekonomi Faktor-Faktor Kesulitan Guru
Pada Pembelajaran Tematik
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada
1) 1) Referensi Guru empat faktor kesulitan guru
dan peserta didik pada perencanaan
masih kurang pembelajaran yaitu:
2) Semua siswa belum e) penjabaran
tentu memiliki minat materi yang
pada semua bidang relevandengan
studi konten
3) Siswa terlebih pembelajaran
dahulu berasumsi f) pemilihan
bahwa pelajaran metode dan
tersebut sulit mediaberorientasi
4) MGMP di komunitas lingkungan
kurang berjalan g) penyusunan
5) Kurangnya referensi indikator
guru terhadap h) penjabaran
materi tersebut materi yang
6) Tingkat konsentrasi relevandengan
peserta didik tema.Pada aspek
menurun pelaksanaan,
7) Model yang terdapat tiga
digunakan guru saat faktor yaitu:
pembelajaran 1) penguasaan
konsepdalam
pembelajaran
saintifikyang
interaktif
2) pemanfaatan
mediadalam
menciptakan
karya penguasaan
keterampilan
apersepsi.Pada
pengelolaan kelas,
faktor-faktoryang
mempengaruhi
adalah:
3) penataan kelas
yang variatif dan
edukatif, (2)
pengkordinasian
belajarsesuai
konteks
pembelajaran
4) pengkoordinasian
kelas dengan
regulasi simpel
dan
terukur.Ditemuka
n tiga faktor pada
penilaian
pembelajaran
yaitu:
• pengembangan
perangkat penilaian
terstandar,
• pendeskripsian hasil
belajar secara
kualitatif dan
kuantitatif
• pemilihan instrumen
penilaian sikap,
pengetahuan, dan
keterampilan.

9 Masalah yang telah 1) Referensi guru terhadap Data Pendukung: .


diidentifikasi : soal-soal HOTS masih Literatur1
kurang
Sebagian peserta didik 2) Peserta didik belum
masih kesulitan dalam terbiasa dengan soal 1) Rizki Pratama Dalman,
menyelesaikan soal-soal HOTS Junaidi Junaidi (2022) -
HOTS. Penyebab Sulitnya
Siswa Menjawab Soal
1) Tahap peserta didik HOTS
masih dalam tahap Hasil temuan peneliti di
soal-soal LOTS lapangan menunjukkan
2) Peserta didik belum bahwa penyebab siswa
terbiasa dengan soal kesulitan dalam
HOTS menjawab soal HOTS
3) Referensi guru adalah sebagai berikut:
terhadap soal-soal a) Siswa tidak
HOTS masih kurang memahami materi
4) Motivasi Guru dan Proses
peserta didik yang pembelajaran guru
kurang terhadap lebih dominan atau
soal-soal HOTS sering
menggunakan
metode ceramah
dalam menjelaskan
materi kepada
siswa, sehingga hal
ini secara otomatis
akan menyebabkan
siswa kurang
mendapatkan ruang
untuk
mengemukakan
pendapatnya saat
proses belajar
berlangsung, karena
seperti yang telah
diketahui bahwa
metode ceramah
dalam belajar.
b) Siswa tidak
memngerti
perintah soal guru
tidak pernah
mengajarkan
mengenai soal
HOTS, soal HOTS
ituseperti apa, apa
syarat sebuah soal
agarbisa disebut
soal HOTS.

Literatur 2:

SOFYAN, Fuaddilah Ali;


KRISNA, Putri;ASTUTI,
Mardiah.
ANALISISKESULITANBELAJAR
MATEMATIKA BERBASIS
HOTSPADA SISWA KELAS IV.
AULADUNA: Jurnal
Pendidikan Dasar Islam,
2020, 7.1: 90-97. Faktor-
faktor yang penyebab siswa
kesulitan belajar dalam
menuntaskan soal-soal HOTS
adalah kurangnya ketelitian
siswa dalam proses
pengerjaan soal,
kemampuan awal atau
kemampuan yang
lebih sederhana siswa
pada mata pelajaran
Ekonomi/Akuntansi yang
rendah, proses yang
dilalui selama
pembelajaran tidak

10 Masalah yang telah 1) Kurangnya alat/fasilitas Data Pendukung:


diidentifikasi : yang dimiliki peserta didik Literatur 1
2) Kemampuan peserta didik
Dalam pembelajaran dan orang tua siswa dalam 1) Darwin Effendi dan
terkadang pemanfaatan mengoperasikan teknologi Achmad Wahidy -
teknologi (google class masih rendah Pemanfaatan
room) yang saya lakukan 3) Guru belum menciptakan Teknologi Dalam
tidak sesuai harapan. terobosan baru untuk Proses Pembelajaran
memanfaatkan teknologi Menuju Pembelajaran
1) 1) Kurangnya Abad 21
alat/fasilitas Media yang
yang dimiliki dibutuhkan sangat
peserta didik beragam, sehingga
2) Peserta didik sulit diterapkan
merasa apabila sarana dan
keberatan prasarana tidak
dengan mendukung. b. Tidak
penambahan meratanya fasilitas
biaya yang dimiliki pelajar,
operasional seperti komputer dan
dalam akses internet.
pembelajaran Padahal dalam
3) Kemampuan Blended Learning
peserta didik diperlukan akses
4) dan orang tua internet yang
siswa dalam memadai, apabila
mengoperasikan jaringan kurang
teknologi masih memadai akan
rendah menyulitkan peserta
5) Baik peserta dalam mengikuti
didik atau orang pembelajaran mandiri
tua siswa belum via online. c.
open minded Kurangnya
(menerima pengetahuan
perubahan) masyarakat terhadap
6) Peserta didik penggunaan teknologi
belum terbiasa d. Tidak meratanya
dengan fasilitas yang dimiliki
menggunakan pelajar, seperti
google class komputer dan akses
room internet.
7) Siswa malas
mengerjakan
sehingga yang
mengerjakan
adalah orang tua
siswa
8) Kendala
kesehatan (siswa
fokus pada layar
gawai sebagai
media
pembelajaran)
9) Guru belum
memanfaatkan
teknologi dan
terobosan baru
untuk
pembelajaran
10) Guru jarang
mengikuti
seminar/
pelatihan
tentang
penggunaan
teknologi
terbaru

Anda mungkin juga menyukai