Anda di halaman 1dari 9

Nama : Munawir. T, S.

Pd
Asal Sekolah : UPT SMPN 1 Suppa

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang telah


NO. Analisis eksplorasi
diidentifikasi Hasil eksplorasi penyebab masalah
penyebab masalah
1 Masih rendahnya Motivasi Setelah melakukan
 Kajian literature
belajar kajian literature
 Sukarno.S, (2020) Mengatakan maka dapat
disimpulkan bahwa
bahwa Pembelajaran secara
penyebab maslah
konvensional dengan ceramah dari Rendahnya
tanpa bantuan media terhadap KD motivasi belajar
siswa adalah:
tersebut telah memberikan hasil  Metode
yang kurang optimal. Proses mengajar yang
tidak variatif
pembelajaranpun berlangsung  Sarana dan
monoton sehingga siswa terlihat prasarana
yang kurang
pasif, bosan dan tidak percaya diri  Kondisi fisik
dalam mengungkapkan ide atau peserta didik
yang sering
gagasannya. Mereka kesulitan sakit
dalam mengerjakan tugas yang  Siswa tidak
menyukai cara
diberikan oleh guru. guru mengajar
 Muhammad C. moslem, Et al,  Siswa memiliki
masalah yang
(2019) mengatakan bahwa faktor
dipendam
yang mempengaruhi motivasi sendiri
 Motivasi dalam
belajar yaitu yang terdiri atas dari
diri siswa yang
cita-cita/aspirasi siswa, kondisi lemah
 Faktor
ligkungan dan unsur-unsur dinamis
lingkungan
dalam belajar dan pembelajaran tempat tinggal
 Kurangnya
(faktor A), dan faktor B yang terdiri
perhatian orang
atas kondisi siswa, upaya guru tua kepada
dalam mengelola kelas dan kondisi anaknya
 Penggunaan HP
siswa. yang berlebihan
 An Nisa Puthree, et al, (2021)  Kejenuhan dan
minat belajar
mengatakan bahwa motivasi kurang
belajar siswa rendah disebabkan  Konteks
pembelajaran
oleh faktor internal dan eksternal tidak sesuai
siswa. Faktor internal siswa dengan abstrak
kehidupan siswa
meliputi kejenuhan, minat belajar,
kesehatan fisik dan mental.
Sedangkan faktor eksternal siswa
adalah keadaan keluarga,
lingkungan di rumah, dan sarana
prasarana.

Hasil Wawancara :
1. Thasim, S. Pd. M. Pd (Kepala
Sekolah)
Ada beberapa hal yang
menyebabkan siswa kurang motivasi
dalam belajar diantaranya adalah
kurangnya perhatian orangtua
terhadap anaknya, pengaruh
teknologi terutama pada
penggunaan HP sehingga sangat
mempengaruhi siswa dalam belajar
karena mereka menggunakan
teknologi itu tidak berkaitan dengan
pembelajaran, pengaruh lingkungan
dimana dalam pergaulannya
bersama dengan mereka yang putus
sekolah atau orang-orang yang tidak
peduli dengan pendidikan dan yang
terakhir adalah dari guru itu sendiri
yang tidak variatif dalam
memberikan materi kepada siswa.
2. Hairuddin, S. Pd (Guru bahasa
Inggris)
 Yang menyebabkan siswa kurang
motivasi belajar adalah yang
pertama Faktor keluarga, faktor
keluarga adalah hal yang paling
dominan dalam meningkatkan
motivasi belajar siswa.
 Berdasarkan pengalaman
mengajar bahwa rata-rata siswa
yang tidak termotivasi belajar
adalah siswa yang bermasalah di
keluarganya antara lain orang
tuanya berpisah, sang anak
tinggal bersama orang lain atau
tinggal bersama neneknya
akhirnya perhatian keluarga itu
tidak ada
 Faktor lingkungan adalah faktor
penentu dalam motivasi belajar
siswa. Jika mereka tinggal dalam
lingkungan yang bernuansa
edukatif maka tentu anak-anak
ini mempunyai motivasi belajar
yang tinggi, akan tetapi
sebaliknya jika anak-anak ini
tinggal dalam lingkungan orang-
orang yang putus sekolah maka
tentu akan berpengaruh
terhadap motivasi belajar siswa.
 Faktor kesadaran karena anak-
anak sekarang masih ada yang
belum menyadari bahwa
pendidikan itu perlu. Dia selalu
berfikir bahwa pendidikan itu
dijadikan sebagai lahan itu
mencari uang padahal tidak,
akan tetapi pendidikan itu
adalah sebuah proses yang harus
dilalui untuk mencari
kemapanan, jadi bukan sebagai
tujuan
 Faktor SDM guru itu sendiri.
Kenapa demikian? Karena
banyak guru yang tidak
menguasai bidang ilmunya
sendiri, tidak menguasai metode-
metode pembelajaran sehingga
anak-anak cenderung memiliki
motivasi belajar yang kurang
3. Kaharuddin Syam (Guru TIK)
 Faktor sebab motivasi belajar
siswa kurang, yang pertama
karena dalam pembelajaran itu
kurang mendapatkan
kontekstual dalam
pembelajarannya artinya guru
belum menyampaikan secara
nyata mengapa penting untuk
mempelajari pelajaran tersebut.
 Guru tidak memberikan
pembelajaran yang baik sehingga
mereka kurang termotivasi
dalam pembelajaran baik itu dari
segi gurunya, teman-temannya,
dan keadaan kelasnya. Ini semua
berpengaruh terhadap motivasi
belajar siswa.
4. Dedi Setiawan, S. Pd. M. Pd
(fasilitator Nasional program
ROOTS, Fasilitator nasional Sharing
Praktik baik IKM)
Ada 2 faktor yang menyebabkan
rendahnya motivasi belajar siswa,
yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal termasuk
didalamnya ketika peserta didik
merasa tidak dipahami, ada miss
antara kebutuhan siswa dengan apa
yang diberikan guru, konteks
pembelajaran tidak sesuai dengan
abstrak kehidupan siswa itu sendiri.
Sedangkan untuk faktor
eksternalnya adalah seperti kondisi
pendidikan kita hari ini sehingga
siswa mengalami Learning Loose
akibat pandemi, siswa dimanjakan
dengan zaman teknologi, kita
sebagai guru masih kurang
maksimal dalam membangun atau
menuntun siswa itu sendiri untuk
meningkatkan motivasi belajar
mereka.

2 Kemampuan literasi  yang  Ada beberapa faktor yang mempengaruhi Setelah melakukan
sangat kurang terutama kajian literature
kemampuan membaca menurut Somadaya
dalam membaca kata maka dapat
(2011: 27) yaitu:
Bahasa inggris dengan disimpulkan bahwa
benar 1. Faktor fisiologis
penyebab masalah
Faktor fisiologis mencakup kesehatan dari Kemampuan
fisik, perkembangan neurologis dan alat literasi  yang sangat
kelamin. Gangguan pada alat bicara, alat kurang terutama
pendengaran dan alat penglihatan bisa dalam membaca kata
memperlambat kemajuan belajar Bahasa inggris
membaca. Kelelehan juga merupakan dengan benar
kondisi yang tidak menguntungkan Adalah:
untuk belajar membaca.
2. Faktor psikologi  Gangguan alat
bicara, penglihatan
Faktor lain yang mempengaruhi dan pendengaran
kemajuan membaca adalah factor
psikologis. Factor psikologis ini  Motivasi dan minat
mencakup (1) motivasi, (2) minat, (3) kurang
kematangan social, emosi, dan
penyesuaian diri.  Kompetensi guru
3. Faktor lingkungan dalam menerapkan
pembelajaran
Faktor lingkungan mencakup latar berdiferensiasi
belakang pengalaman mahasiswa di minim
rumah dan faktor sosial ekonomi
keluarga mahasiswa.  Terbiasa dengan
Journal Homepage: bahasa ibu
http://journal.ikippgriptk.ac.id/index.php/bahasa
DOI: 10.31571/bahasa.v10i1.3270 Jurnal Pendidikan
Bahasa, Vol. 10, No. 2, Desember 2021
 Kurang latihan
Hasil wawancara:
dalam membaca teks
1. Syamsul Bahri, S. Pd. M. Pd bahasa inggris
(Pengawas Bahasa Inggris)
Faktor yang menyebabkan peserta
didik kurang mampu membaca teks
bahasa inggris dengan benar adalah
yang pertama peserta didik kurang
termotivasi belajar bahasa inggris,
yang kedua kompetensi guru dalam
menerapkan pembelajaran
berdiferensiasi minim metode-
metode pembelajaran mengakomodir
kebutuhan siswa sangat rendah
sehingga anak-anak kurang
termotivasi dalam belajar bahasa
inggris khususnya membaca teks
bahasa inggris
2. Hairuddin, S. Pd (Guru bahasa Inggris)
Faktor yang menyebabkan sehingga
kemampuan siswa masih kurang
dalam membaca kalimat bahasa
inggris adalah bahwa bahasa inggris
bukan bahasa ibu sehingga anak-
anak susah untuk menyebutkan,
siswa kurang latihan dalam
membaca, dan perhatian stekholder
sekolah termasuk didalamnya
orangtua yang tidak memperhatikan
perkembangan anaknya.
3 Guru belum Kajian literature
memaksimalk an  Dhia Fitrya, dkk  Guru masih gagap
pemanfaatan (2019) Mengatakan teknologi sehingga
tekhnologi untuk bahwa ; belum siap untuk
kepentingan mendukung
pembelajaran Bahasa 1. Peserta didik yang dihadapi perkembangan
guru saat ini merupakan pendidikan berbasis
Inggris.
generasi yang tidak asing lagi teknologi
dengan dunia digital dan
sudah terbiasa dengan arus  Guru enggan
informasi dan teknologi
membelajarkan
industri 4.0.
dirinya untuk
mengikuti
2. kondisi guru saat ini belum
perkembangan
cukup siap untuk mendukung
perkembangan pendidikan teknologi
berbasis teknologi.
 Kurangnya sarana
3. Banyak guru yang masih teknologi di sekolah
gagap teknologi dan enggan
membelajarkan dirinya  Adanya larangan
untukmengikuti kepada siswa untuk
perkembangan dan membawa gadget
kemajuan teknologi ke sekolah
komunikasisaat ini.
Terlebih lagi jika ditinjau
dari permasalahan
pendidikan di Indonesia
yang memiliki daerah-
daerah terpencil dan
terisolir, sehingga semakin
sulit untuk
mengembangkan
keterampilan guru dalam
menggunakan teknologi.

Fitriah, D., & Mirianda, M. U. (2019,


July). Kesiapan guru dalam menghadapi
tantangan pendidikan berbasis teknologi.
In Prosiding Seminar Nasional
Program Pascasarjana Universitas
Pgri Palembang.

Hasil wawancara:
1. Thasim, S. Pd. M. Pd (Kepala
Sekolah)
Hal-hal yang menyebabkan
sehingga guru kurang optimal
menggunakan Teknologi dalam
pembelajaran adalah akses
internet yang sering bermasalah,
kurangnya, kurangnya sarana
teknologi dalam hal ini TIK, guru
mapel tidak mengintegrasikan
pelajarannya dengan TIK dalam
proses pembelajaran, dan tidak
adanya kemauan guru untuk
memanfaatkan teknologi dalam
pembelajaran.
2. Syamsul Bahri, S. Pd. M. Pd
(Pengawas Pembina Kab. Pinrang)
 Faktor yang menyebabkan guru
belum maksimal manfaatkan
teknologi dalam pembelajaran
bahasa inggris. Yang pertama
adalah ketersediaan fasilitas yang
kurang memadai, yang kedua
adalah kompetensi guru yang masih
rendah dalam menggunakan
perangkat teknologi yang terkait
dengan pembelajaran bahasa
inggris, yang ketiga adalah adanya
larangan terhadapa siswa untuk
membawa gadget ke sekolah yang
sesungguhnya dapat membantu
siswa dalam penggunaan teknologi
untuk kegiatan pembelajaran
3. Kaharuddin Syam, S. Pd (Guru TIK)
 Faktor yang menyebabkan guru
kurang optimal dalam pengunaan
teknologi adalah: 1. Niat dan
kemauan dari guru itu sendiri yang
kurang bersemangat menggunakan
teknologi. 2. Mengapa kurang? Karena
relevansi konten pembelajaran dan
teknologi itu guru belum mampu
mengetahuinya. Jadi guru belum bisa
menkonekkan antara teknologi
dengan pembelajarannya sehingga
mereka tidak menggunakannya. 3.
Kemampuan atau kapasitas dari guru
itu sendiri belum bisa menggunakan
teknologi dalam pembelajarannay

4 Kurangnya Kajian literature  Kurangnya pihak


komunikasi antara sekolah
 Suriansyah (2014:64) dalam praktiknya hubungan mengadakan
orang tua dan guru sekolah dengan masyarakat dalam rangka
dalam proses menigkatkan keterlibatan atau partisipasi pertemuan rutin
pembelajaran orangtua murid/keluarga dalam pendidikan di dengan orang tua
sekolah ditemui sejumlah hambatan. Hambatan- peserta didik
hambatan ini dapat bersumber dari persepektif
guru dan kepala sekolah sebagai pelaksana  Jarak tempat
hubungan maupun dari pihak masyarakat sebagai
tinggal peserta
subjek yang diajak untuk terlibat langsung dalam
berbagai kegiatan sekolah dalam rangka didik berjauhan
meningkatkan mutu sekolah. dengan lokasi
sekolah
 Kompas, Yohanes Enggar Harususilo.Yang
menjadi penghambat relasi atau hubungan guru
dan orangtua adalah; ekonomi, kurang percaya  Adanya kesibukan
diri,kesenjangan generasi,kesibukan pekerjaan, orangtua menjadi
norma dan nilai budaya, budaya kelas, dan salah satu
pengalaman negatif masa lalu. Artikel ini telah penghambat
tayang di Kompas.com dengan judul "Begini
dalam relasi atau
Seharusnya Hubungan Sekolah dan Orangtua",
Klik untuk baca: hubungan dengan
https://edukasi.kompas.com/read/2018/06/21/1827 orang tua terkait
0971/begini-seharusnya-hubungan-sekolah-dan- dengan
orangtua?page=all pembelajaran

Hasil Wawancara:  Motivasi guru


1. Drs. Yanas (Wakasek Bidang Humas) untuk berkunjung
Ada beberapa faktor sehingga tidak rumah wali siswa
terjalinnya hubungan yang baik kurang
antara orangtua dan guru
1. Faktor dari orang tua, sulitnya
mencari orang tua siswa,
kurangnya respon orang tua dalam
proses komunikasi, jarak rumah
dengan sekolah jauh, orang tua
tidak peduli dengan pendidikan
anaknya, kesibukan orang tua
dengan pekerjaannya dan orang
tua over komunikasi
2. Faktor dari guru, kurangnya
motivasi guru untuk melakukan
kunjungan kepada wali siswa,
sulitnya menyesuaikan waktu dan
kurang adanya kerja sama antara
guru dan orang tua siswa

5 Peserta didik memiliki Kajian Literature  Faktor bawaan dan


pengetahuan bahasa  As-Sabiqun : Jurnal Pendidikan Islam faktor lingkungan
inggris yang berbeda Anak Usia Dini Volume 2, Nomor 1, Maret
dalam satu kelas 2020; 28-42  Sebagian Siswa
https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/as tidak ikut privat
sabiqun bahasa inggris
Setiap individu memiliki karakteristik yang
berbeda-beda. Perbedaan secara umum  Factor Kecerdasan
disebabkan oleh dua factor, yakni factor dan bakat siswa
bawaan dan factor lingkungan. Factor bawaan
merupakan factor biologis yang diturunkan
melalui pewaris genetic oleh orang tua. Factor
lingkungan yang menyebabkan terjadinya
perbedaan individual diantaranya sstatus social
ekonomi orang tua, budaya, dan urutan
kelahiran.
 Bimbel Guide: by Quipper
Indonesia Februari 21, 2022
Penyebab kemampuan berbahasa inggris
berbeda karena kursus Bahasa Inggris,
ikut bimbel bahasa inggris adalah
kesempatan untuk memahami dan
menguasai Bahasa Inggris akan lebih
besar. Tapi jika kamu merasa belajar di
sekolah saja sudah cukup untuk
membuatmu menguasai Bahasa Inggris,
tidak mengapa. Semuanya kembali pada
pilihanmu, apakah kamu merasa
membutuhkan kursus Bahasa Inggris atau
tidak. Yang terpenting, jangan pernah
malas untuk belajar Bahasa Inggris,
karena akan banyak sekali manfaat yang
bisa kamu dapatkan jika kamu menguasai
Bahasa Inggris.
https://www.quipper.com/id/blog/tips-
trick/bimbel-guide/ikut-kursus-bahasa-
inggris-atau-cukup-belajar-di-sekolah/

Hasil Wawancara:
1. Drs. Yanas (Wakasek Bidang Humas)
Beberapa faktor yang mempengaruhi
perbedaan individual dalam kelas adalah
Inteligence siswa atau kecerdasan, bakat
siswa, keadaan jasmani siswa,
penyesuaian sosial dan emosional, dan
latar belakang keluarga

6 Peserta didik tidak  Tri Nuraini (Universitas Negeri Surabaya,  Siswa tidak
mampu mengerjakan 2022) terbiasa
soal HOTS menyelesaikan
Adapun faktor yang dapat menyebabkan
soal berbasis HOTS
peserta didik mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan soal berbasis HOTs, yaitu
 Kesulitan
karena peserta didik yang belum  terbiasa
dalam menyelesaikan soal berbasis HOTs, memahami kalimat
peserta didik masih memerlukan bantuan atau maksud dari
orang lain dalam menyelesaikan soal, soal
kesulitan dalam memahami kalimat atau
maksud dari soal, kurang teliti dalam  Kurang teliti dalam
membaca dan memahami soal, serta membaca soal
pemahaman materi yang kurang. Dalam
menyelesaikan soal HOTs terkadang guru  Faktor lingkungan
perlu memberi stimulus pada peserta didik kelas dan
agar peserta didik dapat menyelesaikan kecerdasan
soal HOTs tersebut.

 (Budsankom, Sawangboon, Damrongpanit,


& Chuensirimongkol, 2005).
Berdasarkan beberapa kajian dan
penelitian, faktor-faktor yang
mempengaruhi HOTS antara lain:
lingkungan kelas, karakteristik keluarga,
karakteristik psikologis dan kecerdasan
(Horan, 2007). Budsankom dalam
penelitiannya mengungkapkan bahwa
faktor lingkungan kelas, psikologis siswa
dan karakteristik intelektual siswa dapat
mempengaruhi langsung pada HOTS siswa
dan diperoleh data pengaruh factor faktor
tersebut sebesar 96,8%

Hasil wawancara:
1. Dedi Setiawan, S. Pd. M. Pd
(fasilitator Nasional program
ROOTS, Fasilitator nasional Sharing
Praktik baik IKM)
Faktor yang menyebabkan siswa
kesulitan dalam mengerjakan soal HOTS
adalah belum terbangun pemahaman-
pemahaman terhadap siswa itu sendiri,
artinya bahwa siswa tidak memiliki 3
bangunan dari HOTS yaitu mengetahui
materi yang dipelajari, setelah
mengetahui maka dia akan memahami
materi kemudian mengaplikasikannya.

Anda mungkin juga menyukai