Diskusi 4
Diskusi 4
Berikan analisis mengenai fungsi pajak bagi negara, jika dilihat dari fungsinya
mengapa masih terjadi penggelapan pajak, dan bagaimana pencegahannya,
berikan contoh penggelapan pajak dan analisis kasusnya
Jawaban :
1. Fungsi Anggaran
Fungsi pajak yang pertama adalah fungsi anggara atau budgetair. Di Indonesia, pajak
merupakan kontributor terbesar pendapatan negara. Pajak digunakan untuk membiayai
anggaran yang berkaitan dengan pembangunan dan kepentingan negara. Sebagai
sumber pendapatan negara, pajak berfungsi untuk membiayai pengeluaran-
pengeluaran negara. Pajak digunakan untuk menjalankan tugas-tugas rutin negara dan
melaksanakan pembangunan. Contoh fungsi pajak ini adalah menyediakan fasilitas
kesehatan, pendidikan, infrastruktur dan pelayanan publik lainnya.
2. Fungsi Mengatur
Fungsi pajak yang kedua adalah fungsi mengatur atau Regulerend. Melalui pajak,
pemerintah bisa mengatur pertumbuhan ekonomi. Dengan fungsi mengatur, pajak bisa
digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Contohnya, untuk melindungi produksi
dalam negeri, pemerintah menetapkan bea masuk yang tinggi untuk produk luar negeri.
Adanya kebijakan pajak bisa mencerminkan kebijakan perekonomian suatu negara.
3. Fungsi Stabilitas
Fungsi pajak yang ketiga adalah stabilitas. Dengan pajak, pemerintah memiliki dana
untuk menjalankan kebijakan yang berhubungan dengan stabilitas harga. Ini membuat
inflasi dapat dikendalikan dan ekonomi berjalan stabil. Pajak memainkan peran penting
untuk menjaga keseimbangan perekonomian suatu negara. Fungsi pajak satu ini bisa
dilakukan antara lain dengan jalan mengatur peredaran uang di masyarakat,
pemungutan pajak, penggunaan pajak yang efektif dan efisien.
Pajak digunakan untuk membiayai semua kepentingan umum, termasuk juga untuk
membiayai pembangunan. Pembangunan yang dimaksud seperti pembangunan
ekonomi yang menciptakan lapangan pekerjaan. Terbukanya lapangan pekerjaan dapat
mendistribusi pendapatan masyarakat secara merata.
(7) Kemungkinan ketahuan dan penegakan hukum yang kurang dari pemerintah; dan
5. Asas keterbukaan
Penerapan asas keterbukaan adalah bagaimana pemerintah dapat
memberikan akses informasi kepada masyarakat yang benar, jujur,
dan tidak diskriminatif yang mana tetap memperhatikan perlindungan
atas hak asasi pribadi, golongan dan rahasian negara. dalam hal
pencegahan penghindaran pajak, pemerintah perlu menerapkan asas
ini untuk membuka akses informasi kepada masyarakat seperti
informasi perpajakan yang dibutuhkan oleh wajib pajak dalam rangka
melaksanakan kewajiban perpajakan. Selain itu akses dari aturan
pajak serta putusan sengketa pajak perlu dibuka untuk kemudian
akses tersebut dapat digunakan sebagai pembelajaran bagi masyarakat,
untuk mengetahui ketentuan pajak.
Contoh kasus :
Kasus penggelapan pajak yang terjadi pada perusahaan konstruksi PT. Geuruete
Meugah Perkasa, Dirut perusahaan ini dengan sengaja menyampaikan Surat Pemberitahuan
(SPT) atau keterangan yang isinya tidak benar atau tidak lengkap dan tidak menyetorkan pajak
yang telah dipungut sejak tahun 2011-2014 dan dengan sengaja tidak menyampaikan SPT masa
pajak sejak Januari 2014 sampai dengan Desember 2014 sehingga menimbulkan kerugian pada
pendapatan negara sebesar Rp1.080.019.475,- (satu milyar delapan puluh juta sembilan belas
ribu empat ratus tujuh puluh lima rupiah).
Faktor penyebab terjadinya tindak pidana penggelapan pajak pada PT. Geuruete Meugah
Perkasa, dipicu oleh karena adanya penolakan terhadap nilai pajak yang begitu tinggi,
minimnya sosialisasi, kesempatan dan keinginan, rendahnya rasa kepatuhan dan kesadaran
hukum, serta lemahnya koordinasi antar instansi penegak hukum.
Tingginya besaran pajak yang harus dikeluarkan suatu badan usaha tetap (BUT), diakui
oleh mantan Direktur Utama PT. Geureuete Meugah Perkasa menjadi motif untuk melakukan
penggelapan pajak, dengan menyampaikan SPT yang tidak benar, yang tepatnya memanipulasi
profit yang diperoleh perusahaannya.
Rendahnya kepatuhan dan kesadaran hukum, juga ikut memicu terjadinya tindak
pidana, di samping adanya kesempatan dan keinginan dari pelaku. Penyidik Kepolisian Resor
Kota Meulaboh dalam tmenangani indak pidana penggelapan pajak oleh Dirut Pt. Geureuete
Meugah Perkasa, piahkanya menemukan bahwa adanya kesempatan yang terbuka,
mengundang keinginan pelaku untuk merealisasikan perbuatannya.
Sumber :
Eka Ulfadani & Dahlan Ali. Tindak
Pidana Penggelapan Pajak (Suatu Penelitian Di Wilayah
Hukum Pengadilan Negeri Meulaboh). JIM Bidang Hukum Pidana, Vol. 3, No.2, Mei 2019. ISSN : 2597-
6893 (online).
Hansen Nehemia Effendi, Amelia Sandra. Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Tindakan Wajib
Pajak Melakukan Penggelapan Pajak. Jurnal Akuntansi, Vol. 11, No. 1, Februari 2022. p-ISSN 2089-
7219, e-ISSN 2477-4782.