Anda di halaman 1dari 21

Oleh Kelompok 7 :

1. Melia Ariani Dewi (4183111004)


2. Elly Nafsiah (4183111091)
3. Chomaidi Hambali E. (4181111005)

Kelas : PSPM A 2018


KONSEPTUAL PEMBELAJARAN
BERORIENTASI KETERAMPILAN
BERPIKIR TINGKAT TINGGI (HOTS)

HIGHER ORDER THINKING SKILLS


DALAM PEMBELAJARAN
MATEMATIKA
Chapter One :
Hakikat High
Order Thinking
Skills
Kondisi seperti apasih yang
dapat memicu High Order
Thinking Skill?

01 03
02 04
Sebuah situasi belajar
tertentu yang memerlukan Pemahaman pandangan
strategi pembelajaran yang yang telah bergeser dari
Kecerdasan yang tidak lagi unidimensi, linier, hirarki
spesifik dan tidak dapat
dipandang sebagai kemampuan Keterampilan berpikir
digunakan di situasi belajar atau spiral menuju
yang tidak dapat diubah, tingkat tinggi yang lebih
lainnya pemahaman pandangan ke
melainkan kesatuan
spesifik seperti penalaran,
multidimensi dan interaktif
pengetahuan yang dipengaruhi kemampuan analisis,
oleh berbagai faktor yang terdiri pemecahan masalah, dan
dari lingkungan belajar, strategi
keterampilan berpikir kritis
dan kesadaran dalam belajar dan kreatif
Pengertian HOTS
menurut para ahli
Menurut Resnick (1987) HOTS adalah Thomas & Thorne (2009) yang
proses berpikir kompleks dalam menyatakan bahwa berpikir tingkat tinggi
menguraikan materi, membuat adalah berpikir pada level yang lebih
kesimpulan, membangun representasi, tinggi dari pada sekedar mengingat fakta
menganalisis, dan membangun hubungan
dengan melibatkan aktivitas mental yang
2 atau menceritakan kembali sesuatu yang
didengar kepada orang lain
paling dasar.

1 3 Thorne (2009) menyatakan bahwa


berpikir tingkat tinggi menuntut seseorang
untuk melakukan sesuatu terhadap fakta,
Dari pendapat beberapa ahli tersebut yaitu memahaminya, menyimpulkannya,
secara ringkas dapat disimpulkan bahwa menghubungkannya dengan fakta dan
HOTS menuntut adanya proses berpikir konsep lain, mengkategorikan,
yang lebih kompleks dalam menghadapi
situasi atau memecahkan suatu masalah.
Kesimpulan memanipulasi, menempatkan fakta secara
bersama-sama dalam cara-cara baru, dan
menerapkannya dalam mencari solusi dari
masalah.
Chapter Two :
High Order
Thinking Skills
dalam Taksonomi
Bloom
Tabel HOTS dalam Taksonomi Bloom Revisi
Komponen dalam proses
kognitif yang merupakan
bagian dari HOTS

01 Menganalisis 02 Mengevaluasi 03 Mencipta

Kategori menganalisis terdiri Proses mencipta dapat


kemampuan membedakan Kategori menilai terdiri dari dipecah menjadi tiga fase,
(differentiating), memeriksa (checking) dan yaitu merumuskan/membuat
mengorganisasi (organizing), mengkritisi (critiquing) hipotesis (generating),
dan mengatribusikan merencanakan (planing), dan
(attributing) memproduksi (producing)
Komponen dalam level
dimensi yang merupakan
bagian dari HOTS

Metakognitif
Prosedural metakognitif adalah sebuah
kemampuan manusia untuk
Konseptual Pengetahuan
meliputi
prosedural
pengetahuan
mengendalikan
memantau
atau
pikiran, kalau
tentang bagaimana diterapkan dalam dunia
Pengetahuan konseptual pendidikan bahasa
melakukan sesuatu
mencakup pengetahuan menggunakan algoritma aplikasinya metakognitif
tentang kategori, tertentu, mempraktikkan merupakan kemampuan
klasifikasi, dan hubungan metode-metode tertentu peserta didik atau siswa
antara dua atau lebih untuk menyelesaikan dalam memonitor
katgeori atau klasifikasi masalah, dan memilih (mengawasi), merencanakan
pengetahuan yang prosedur yang tepat serta mengevaluasi sebuah
berdasarkan kritria-kriteria proses pembelajaran.
kompleks 8 dan tertata
tertentu
Higher Order
Thinking Skills
Dalam Pembelajaran
Matematika
Implementasi Kurikulum 2013 menurut
Permendikbud No. 22 Tahun 2016 (dalam
Agusta, 2020) tentang Standar Proses
merekomendasikan beberapa model
pembelajaran yang dapat meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah, berorientasi
pada perilaku saintifik, sosial, pengembangan
rasa keingintahuan dan berbasis HOTs yaitu :
Problem Based Learning (PBL)
untuk Meningkatkan HOTS

Yuk simak karakteristiknya!

PBL merupakan pembelajaran yang


berpusat pada siswa, masalah yang
Salah satu pendekatan digunakan bersifat tidak terstruktur
atau model pembelajaran dan menggunakan konteks dunia
nyata
yang dapat mengasah
PBL dalam pembelajaran titik
keterampilan berpikir awalnya dimulai dari masalah yang
tingkat tinggi siswa yaitu dapat menstimulus siswa untuk
problem based learning menggunakan keterampilan berpikir
siswa dalam proses belajarnya
(PBL). Mengapa Bisa?
Karakteristik lain dari PBL yaitu
adanya aktivitas investigasi dan
kaloborasi.
PBL juga dapat melatih dan meningkatkan HOTS
siswa melalui aktivitas-aktivitas pembelajaran
yang tergambar dalam sintaks atau tahapan
pembelajarannya.

Tahapan Aktivitas Pembelajaran Aktivitas HOTS

Tahap 1: Guru menyampaikan tujuan dari masalah Menganalisis konsep-


Mengorientasi siswa pada yang disajikan, menjelaskan alat/bahan konsep yang termuat
masalah. yang dibutuhkan, memotivasi siswa untuk dalam masalah.
terlibat dalam kegiatan pemecahan
masalah, dan meminta siswa mencermati
dan memahami masalah.

Tahap 2: Guru membantu siswa untuk mende- Menganalisis konsep dan


Mengorganisasikan siswa finisikan dan mengorganisasikan prosedur; merencanakan
untuk belajar. tugastugas belajar terkait masalah yang strategi pemecahan
disaji-kan dan membimbing siswa masalah (mencipta)
menyusun rencana dan strategi pemecahan
masalah.
Tahap 3: Guru membimbing siswa untuk men- Menganalisis konsep dan
Melakukan investigasi dapatkan informasi yang tepat, prosedur, merumuskan
mandiri dan kelompok membuat hipotesis (menanya), hipotesis, membuat peta
melaksanakan eks-perimen, mencari konsep
penjelasan, dan memecahkan masalah.

Tahap 4: Mengembangkan Guru membimbing siswa dalam Mengkritisi dan


dan menyajikan hasil meren-canakan dan menyiapkan hasil mengevaluasi pemecahan
pemecahan masalah dan masalah yang
mengomunikasikannya (presentasi) dipresentasikan
kepada orang lain.
Tahap 5: Guru membimbing siswa untuk mela- Menganalisis dan
Menganalisis dan kukan refleksi atau evaluasi terhadap mengevaluasi kinerja diri
mengevaluasi proses proses dan hasil pemecahan masalah dan kelompok (self and
pemecahan masalah. yang mereka gunakan dan membuat group performance);
kesimpulan yang tepat. meru-muskan kesimpulan
berdasarkan konsep dan
prosedur
Project Based Learning

pembelajaran berbasis proyek adalah strategi


pembelajaran yang memberdayakan siswa untuk
Joel L Klein memperoleh pengetahuan dan pemahaman baru
berdasarkan pengalamannya melalui berbagai
presentasi.
Model pembelajaran berbasis proyek adalah
model pembelajaran yang melibatkan siswa
untuk mengerjakan sebuah proyek yang Buck Institute
bermanfaat untuk menyelesaikan permasalahan
masyarakat atau lingkungan
KEY WORDS
Pembelajaran berbasis proyek adalah suatu model
pembelajaran sistematis yang melibatkan siswa dalam
belajar ilmu pengetahuan dan keterampilan melalui
Buck Institute proses penyelidikan terhadap masalah-masalah nyata
dan pembuatan berbagai karya yang dirancang secara
hati-hati
Berdasarkan definisi dari para ahli,
Maka dapat disimpulkan

Model pembelajaran berbasis proyek


merupakan suatu model pembelajaran yang
menyangkut pemusatan pertanyaan dan
masalah bermakna, pemecahan masalah,
pengambilan keputusan, proses pencarian
berbagai sumber, pemberian kesempatan
kepada anggota unuk bekerja secara
kolaborasi, dan menutup dengan presentasi
produk nyata.
Penggunaan metode Project Based Learning
dalam pembelajaran, dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa, meningkatkan
kolaborasi, serta pentingnya kerja tim dalam
proyek mengharuskan peserta didik
mengembangkan sifat kreatifitas dan
mempraktikan keterampilan dalam
berkomunikasi
Discovery Learning
(Pembelajaran Penemuan)

Belajar penemuan adalah kegiatan penemuan


yang dilakukan oleh menusia itu sendiri dan
Bruner dilakukan secara aktif akan memberikan hasil
Model pembelajaran discovery learning yang lebih baik, serta akan bermakna bagi
merupakan model pembelajaran yang dirinya sendiri.
menggunakan kegiatan dan pengalaman
langsung sehingga akan lebih menarik
perhatian anak didik dan memungkinkan Suryobroto Model pembelajaran discovery learning
pembentukan konsep-konsep abstrak yang melibatkan siswa untuk menemukan
mempunyai makna, serta kegiatannya pun Kesimpulan sendiri suatu konsep dari materi
lebih realistis tertentu, yang dilakukan secara aktif
dan terus menerus, sehingga
berkembang aspek kognitifnya
PROBLEM POSSING
(Pengajuan Masalah)

Salah satu masalah yang sering terjadi dalam pembelajaran matematika di tingkat sekolah adalah
rendahnya kemampuan siswa untuk menggunakan keterampilan berpikir kritis dan kreatif, termasuk
keterampilan berpikir tingkat tinggi. Hal ini sebagian disebabkan oleh kelemahan siswa dalam
aspek keterampilan berpikir tingkat tinggi yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah. Untuk
mengatasi masalah ini, perlu dipelajari cara mengajukan masalah

Pengajuan masalah Menyerahkan masalah


mendorong siswa itu sendiri adalah
untuk membuat memberikan tugas yang
pertanyaan dari mendorong siswa untuk
informasi yang dapat berpikir kritis dan
diberikan kreatif
Keterkaitan anatar indikator pemecahan masalah, berpikir tingkat tinggi, dan pengajuan
masalah

Pemecahan Masalah Berpikir Tingkat Tinggi Pengajuan Masalah

Menyelesaikan masalah Menganalisis pilihan untuk Membuat banyak masalah


dengan menggunakan strategi memilih cara terbaik untuk dipecahkan
yang berbeda
Menyusun langkah-langkah Mampu melahirkan ide yang Membagi masalah menjadi
pengerjaan yang digunakan baru dan tidak lazim beberapa bagian yang diajukan
untuk menyelesaiakan masalah
Memantau setiap tahap yang Menambah, membagi setiap Mengajukan beberapa masalah
dikerjakan bagian dan menguraikan
secara runtut
Mendiskusikan berbagai Menyebutkan alasan yang tepat Menggunakan pendekatan
metode penyelesaian atas cara dan jawaban terbaik “What – if – not”
yang dipilih
Memeriksa kembali metode Menganalisis metode untuk Memeriksa beberapa masalah
yang digunakan dan memilih jawaban terbaik yang diajukan dan memastikan
memastikan jawaban sudah apakah sudah benar
benar

Anda mungkin juga menyukai