LAPORAN PERANCANGAN
Oleh :
1
KATA PENGANTAR
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................. 2
DAFTAR ISI ............................................................................................................... 3
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... 5
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 6
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 6
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................... 7
1.3 Tujuan ............................................................................................................ 7
1.4 Gambar Rancangan Awal .............................................................................. 8
1.5 Rancangan Perencanaan Kebutuhan Material ............................................... 10
1.6 Ruang Lingkup Perencanaan ......................................................................... 12
1.7 Manfaat Perencanaan ..................................................................................... 12
1.8 Metode yang Digunakan ................................................................................ 15
BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................... 37
4.1 Hasil Perancangan.......................................................................................... 37
4.2 Proses Pembuatan.......................................................................................... 37
4.3 Tuntutan Perancangan................................................................................... 40
4.4 Keunggulan Produk....................................................................................... 41
4.5 Kelemahan Produk........................................................................................ 41
4.6 Keterbatasan Produk..................................................................................... 41
BAB V PENUTUP.................................................................................................... 42
5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 42
5.2 Saran ............................................................................................................ 43
DAFTAR RUJUKAN ............................................................................................... 44
4
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Desain 3D Mesin Pemotong Kayu Menggunakan Sensor Panas Tubuh
Berbasis Automatic Sistem ....................................................................... 8
Gambar 1.2 Tampak Samping Rancangan 3D Mesin ................................................. 8
Gambar 1.3 Dimensi Ukuran Kerangka Rancangan 3D Mesin................................... 9
Gambar 1.4 Part dan Komponen Rancangan 3D Mesin .............................................. 9
Gambar 2.1 Kayu sebagai bahan baku pembuatan perabot mebel dan furniture ........ 16
Gambar 2.2 Hasil produk berbahan dasar kayu ........................................................... 16
Gambar 2.3 Mild Steel (ST-37) ................................................................................... 20
Gambar 2.4 Motor Listrik ............................................................................................ 21
Gambar 2.5 Kontruksi dan macam V-belt ................................................................... 22
Gambar 2.6 Bahan V-belt ............................................................................................ 22
Gambar 2.7 Skema Pisau gergaji ................................................................................. 25
Gambar 3.1 Desain 3D Mesin Pemotong Kayu .......................................................... 26
Gambar 3.2 Tampak Samping Rancangan 3D Mesin ................................................. 34
Gambar 3.3 Bagian Part dan Dimesi Mesin Pemotong Kayu ..................................... 35
Gambar 4.1 Diagram Pembebanan .............................................................................. 38
5
BAB I
PENDAHULUAN
6
Kelebihan dari mesin pemotong kayu menggunakan sensor panas tubuh
berbasis automatic sistem ini antara lain adalah desain yang ringan dan kecil,
sehingga lebih efisien dan praktis dalam penggunaan. Selain itu, desain pisau
potong yang dapat digerakkan vertikal naik-turun membuat hasil pemotongan
lebih presisi dan akurat dalam pengerjaan komponen dan part yang berukuran
kecil. Penerapan sensor panas dan gesture tubuh pada pisau gergaji juga dapat
meningkatkan keamanan dan meminimalisir kecelakaan kerja yang dapat terjadi.
7
1.4 Gambar Rancangan Awal
Rancangan awal atau draft design mempunyai fungsi yang penting karena
dapat secara singkat mendeskripsikan seperti apa alat atau mesin yang akan kita
rancang. Berikut rancangan awal (Draft Design) dari perancangan mesin
pemotong kayu dengan konsep ergonomis menggunakan sensor panas tubuh
untuk industri furniture dan mebel berbasis automatic sistem.
8
Gambar 1.2 Tampak Samping Rancangan 3D Mesin
Keterangan gambar :
9
Keterangan gambar :
1. Pisau gergaji lingkar (circular saw)
2. Rangka Mesin, Besi Mild Steel (ST-37)
3. Kemudi dan kontrol gerak pisau gergaji
4. Stopper otomatis berbasis sensor panas tubuh
5. Sabuk belt -V
6. Sistem transmisi automatic system
7. Motor listrik ½ HP 1400 rpm
Dari gambar rancangan sketsa diatas, maka secara fungsional mesin pemotong kayu
menggunakan sensor panas tubuh berbasis automatic sistem ini memiliki komponen
sebagai berikut :
1. Profil rangka mesin
2. Penggerak
3. Sistem Transmisi
4. Sistem Pengungkit
5. Sistem Stopper
6. Daun gergaji
10
5. Sistem stopper : Varian ke-3
6. Pisau gergaji : gergaji lingkar (circular saw)
1400 rpm
Diameter : 3“
4. Kerangka Bahan :
11
11. Kemudi Bahan :
Baja Cor Diameter: 200 mm
12. Bushing Bahan :
Mild Steel (ST-
13. Puli gergaji Bahan : Alumunium
Diameter : 3“
14. Sabuk-V Bahan :
Tipe A 36
15. Stopper Bahan :
Besi siku dengan ukuran 50 x 50 x 5 mm
12
Dengan adanya perancangan mesin pemotong kayu menggunakan sensor
panas tubuh berbasis automatic sistem ini dapat digunakan sebagai wadah
bagi mahasiswa untuk mengembangkan inovasi dan ide kreativitas dalam
perancangan kontruksi mesin. Demi kemajuan bangsa khususnya dalam
kemajuan industry permesinan modern.
2. Bagi Masyarakat
a. Sebagai inovasi baru dalam dunia industri mebel
Dengan mesin pemotong kayu menggunakan sensor panas tubuh
berbasis automatic sistem ini dapat digunakan sebagain inovasi baru dalam
dunia industri kayu (wood cutting), khusunya industri perabotan mebel dan
furniture.
13
3. Bagi Dunia Pendidikan
a. Sebagai wujud dari pengabdian bagi masyarakat melalui kontribusi dengan
acuan Tridharma Perguruan Tinggi.
Dengan melakukan perancangan pembuatan mesin pemotong kayu
menggunakan sensor panas tubuh berbasis automatic sistem ini, diharapakan
dapat digunakan sebagai kontribusi mahasiswa kepada masyarakat yang
sesuai dengan Tridharma Perguruan Tinggi.
14
1.8 Metode yang Digunakan
1. Untuk metode perancangan yang dilakukan adalah sebagai berikut : Untuk
pembuatan rancangan awal (Draft design) mesin, mahasiswa melakukan
observasi melalui buku atau internet kemudian mengaplikasikan bentuk
rancangan awal mesin yang akan dibuat melalui aplikasi Autodesk Inventor.
15
BAB II
LANDASAN TEORI
Gambar 2.1 Kayu sebagai bahan baku pembuatan perabot mebel dan furniture
Gambar 2.2. Hasil produk berbahan dasar kayu.
16
Saat ini potensi pemanfaatan kayu sebagai bahan baku industri maupun
perabotan furniture rumah tangga terus berkembang seiring dengan perkembangan
teknologi, permintaan pasar dan kebutuhan konsumen. Hal inilah yang mendorong
pengerjaan
Industri mebel dan furniture terus berkembang dengan proses yang efektif dan
efisien. Pada awalnya pemotongan kayu dilakukan secara manual dengan
memanfaatkan tenaga manusia kemudian berubah menggunakan gergaji tangan.
Dengan perkembangan zaman yang semakin maju, penggunaan gergaji tangan
sudah mulai jarang digunakan dan beralih ke mesin gergaji.
17
Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi sifat mekanik kayu yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari massa jenis, mata kayu, serat
miring pada kayu dan lain-lain. Sedangkan untuk faktor eksternal meliputi dari
kondisi di luar fisik kayu seperti kelembaban udara, serangan rayap dan jamur.
Fungsi dari sifat mekanik kayu bermanfaat untuk menentukan tingkat kekuatan
dan keawetan yang berguna dalam pemilihan suatu keperluan tertentu.
Pemakaian sistem control otomatis dalam segala bidang keteknikan masa kini
semakin banyak dipakai. Hal ini disebabkan sistem kontrol otomatis mempunyai
banyak keunggulan dibandingkan dengan sistem kontrol konvensional (manual), yaitu
dari segi kecepatan, ketepatan dan pemakaian tenaga manusia yang relatif lebih
sedikit. Apalagi ditunjang dengan pengembangan dunia elektronika, pneumatika
maupun hidrolik. Banyak contoh sistem control otomatis, beberapa di antaranya adalah
kontrol suhu ruangan mobil secara otomatis, pengatur otomatis tegangan pada plant daya
18
listrik di tengah-tengah adanya variasi beban daya listrik, dan kontrol otomatis tekanan
dan suhu dari proses kimiawi. Dalam sistem control otomatis, terdapat elemen-elemen
penyusun, yaitu :
1. Sensor/Tranduser
Sensor adalah suatu komponen yang mendeteksi keluaran atau informasi lainnya
yang diperlukan dalam siste kontrol. Sedangkan tranduser adalah suatu komponen
yang mampu merubah besaranbesaran non listrik (mekanis, kimia atau yang
lainnya) menjadi besaranbesaran listrik atau sebaliknya.
2. Kontroler
Kontroler adalah suatu komponen, alat, atau peralatan (berupa mekanis,
pneumatik, hidrolik, elektronik atau gabungan darinya) yang mampu mengolah
data masukan dari membandingkan respon plant (hasil pembacaan dari keluaran
plant) dan referensi yang dikehendaki untuk dikeluarkan menjadi suatu data
perintah atau disebut sinyal kontrol.
3. Aktuator
Aktuator adalah suatu komponen, alat atau peralatan (berupa mekanis, pneumatik,
hidrolik, elektronik atau gabungan dari hal tersebut) yang mampu mengolah data
perintah (sinyal kontrol) menjadi sinyal aksi ke suatu plant.
Dengan komponen ini bisa diketahui berapa kedalaman atau ketinggian level air
yang sebenarnya. Dari besaran fisika, yaitu kedalaman/ketinggian dengan satuan
meter dirubah menjadi besaran listrik dengan satuan tegangan. Dengan adanya
informasi ini, maka kontroler akan menghasilkan sinyal kontrol yang diolah
sebelumnya. Kontroler bias berupa rangkaian elektronik, mikrokontroler, mekanis,
pneumatik, hidrolik ataupun gabungan dari nya.
Karena sinyal kontrol tidak bisa langsung dimanfaatkan untuk memutar
katup/valve pipa, makasinyal ini harus dikonversi dulu menjadi sinyal aksi. Aktuator
lah yang mengkonversi sinyal ini. Aktuator dalam sistem ini bisa berupa motor listrik,
komponen pneumatika atau komponen hidrolik.
19
2.4 Komponen Mesin Pemotong Kayu
Secara Fungsional Mesin Pemotong Kayu ini memiliki komponen sebagai berikut :
a. Profil Rangka Mesin
b. Penggerak
c. Sistem Transmisi
d. Sistem Pengungkit
e. Sistem Stopper
f. Daun Gergaji
20
2.4.2 Motor Listrik
Motor listrik adalah alat utuk mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Motor listrik dapat ditemukan pada peralatan rumah tangga seperti
kipas angin, mesin cuci, pompa air, penyebut debu, dan lain-lain. Motor listrik
dapat juga digunakan pada dunia industri seperti fan (blower), untuk
menggerakan kompresor, dan mengangkat bahan.
b. Motor Induksi
Motor ini merupakan motor yang paling banyak digunaka n pada dunia
industri. Hal ini dikarenakan rancangannya yang sederhana, murah, dan
mudah didapat serta dapat langsung disambungkan pada sumber daya AC.
21
2. Motor Listrik Arus Searah (DC)
Motor listrik yang mengubah energi listrik arus searah (DC) menjadi
energi mekanik. Motor listrik DC digunakan pada penggunaan khusus luas.
2.4.3 V-Belt
Sabuk V-belt pada umumnya digunakan sebagai pemindah daya
antara dua poros yang sejajar. Sabuk yang digunakan pada perencanaan ini
adalah V-belt karena memiliki kelebihan antara lain, dapat terjadi slip
apabila beban berlebih (Over Load), sehingga tidak mudah menyebabkan
kerusakan pada motor, dapat meredam goncangan atau getaran pada
mesin, dan dapat dipergunakan untuk memutar poros yang digerakan
dalam dua arah tanpa mengubah kedudukan motor penggerak.
22
2.4.4 Poros
Poros merupakan batang logam yang memiliki penampang berupa
silinder yang digunakan untuk meneruskan putaran atau daya, serta
sebagai sarana pendukung. Menurut Sularso dan Suga (2004: 1) poros
merupakan bagian yang terpenting dari setiap mesin untuk meneruskan
putaran. Bagian-bagian mesin yang sudah dirakit tidak dapat dipisahkan
dari poros. Peranan utama poros adalah untuk mentransmisikan daya dan
putaran.
Perhitungan dasar untuk perencanaan poros sebagai berikut.
Dimana:
b. Tegangan geser
Dimana:
2
Tegangan geser (kg/mm )
23
Dimana:
2
= Tegangan tarik bahan (kg/mm )
ƒ1= Faktor Keamanan
Dimana:
c. Tegangan maksimum
Dimana:
2
= Tegangan maksimal (kg/mm ) =
Diameter poros (mm)
Km = Faktor koreksi
= Momen lentur
24
Putaran poros : 1400 rpm
Bahan poros : St 37
Tegangan geser kayu : 104 Kg/cm2 (Djoko Wahjono, 2005)
Perhitungan,kayu
Dengan :
25
BAB III
Pisau gergaji
640
Arah pemakanan
26
Dengan adanya mesin pemotong kayu ini diharapkan dapat membantu
meningkatkan produksi mebel dan furniture agar lebih efektif dan efisien pada
proses pemotongan dengan cara membuat sebuah inovasi berupa mesin pemotong
kayu menggunakan sensor panas tubuh berbasis automatic sistem, yang
digerakkan sistem controller dan memanfaatkan sensor panas dan gesture tubuh.
Penggunaan sistem sensor untuk mesin – mesin industri sudah banyak digunakan
untuk memudahkan serta mengurangi resiko bahaya terkena pisau pemotong.
Sistem sensor panas tubuh dan gerak dapat digunakan untuk menggantikan mesin
potong kayu konvensional dalam hal efisiensi serta keamanan dalam
penggunaaan.
Kelebihan dari mesin pemotong kayu menggunakan sensor panas tubuh
berbasis automatic sistem ini antara lain adalah desain yang ringan dan kecil,
sehingga lebih efisien dan praktis dalam penggunaan. Selain itu, desain pisau
potong yang dapat digerakkan vertikal naik-turun membuat hasil pemotongan
lebih presisi dan akurat dalam pengerjaan komponen dan part yang berukuran
kecil. Penerapan sensor panas dan gesture tubuh pada pisau gergaji juga dapat
meningkatkan keamanan dan meminimalisir kecelakaan kerja yang dapat terjadi.
“Mesin Pemotong Kayu Dengan Konsep Ergonomis Menggunakan Sensor
Panas Tubuh Untuk Industri Furniture Dan Mebel Berbasis Automatic Sistem” ini
dirancang untuk dapat bekerja dengan menggunakan energi yang didapatkan dari
motor listrik 1400 rpm. Selain itu, kapasitas Mesin Pemotong Kayu ini terbatas
hanya untuk pemotongan berskala kecil dan menengah. Desain yang kecil dan
portable ini bertujuan agar mudah ketika dipindah-pindahkan. Pada Mesin
Pemotong Kayu ini, efektifitas penggunaan yang digunakan adalah untuk kayu
dengan ukuran kecil dan sedang, yang berupa papan kayu atau kayu balok
berukuran sedang untuk pembuatan mebel dan furniture.
27
c. Sistem Transmisi
d. Sistem Pengungkit
e. Sistem Stopper
f. Daun Gergaji
28
Nama Komponen dan Material
Tabel Spesifikasi Mesin Pemotong Kayu
No Nama Bagian Keterangan
1. Motor listrik ½ HP
1400 rpm
2. Bearing P 204 NIS
3. Pulley ganda Bahan :
Baja cor
Diameter : 3“
4. Kerangka Bahan :
29
8. Poros Pulley Ganda Bahan :
30
Fungsi Komponen
No. Nama Komponen Fungsi
1. Motor listrik ½ HP Motor listrik merupakan alat yang mampu
1400 rpm mengubah energi listrik menjadi energi mekanik
putar. Motor DC dapat pula difungsikan sebagai
generator atau sebaliknya generator DC dapat
difungsikan sebagai motor DC.
2. Sabuk V-belt Sabuk V-belt berfungsi sebagai pemindah
daya antara dua poros yang sejajar. Sabuk yang
digunakan pada perencanaan ini adalah V-belt
karena memiliki kelebihan antara lain, dapat
terjadi slip apabila beban berlebih (Over Load),
sehingga tidak mudah menyebabkan kerusakan
pada motor, dapat meredam goncangan atau
getaran pada mesin, dan dapat dipergunakan
untuk memutar poros yang digerakan dalam
dua arah tanpa mengubah kedudukan motor
penggerak.
3. Poros Poros berfungsi untuk meneruskan putaran atau
daya, serta sebagai sarana pendukung.
Selain itu, Poros juga berfungsi untuk meneruskan
putaran, dan mentransmisikan daya dan putaran.
4. Kerangka Mesin Rangka berfungsi sebagai dudukan dari suatu alat.
Agar mesin memiliki pondasi yang kuat maka
diperlukan rangka yang kokoh.
5. Pisau Gergaji Circular Untuk memotong papan dan blok kayu yang
Saw akan digunakan untuk perabotan mebel dan
furniture.
6. Meja landasan Sebagai alas memotong kayu dan tahanan mesin.
31
7. Stopper Berfungsi untuk menghentikan mesin yang
sedang bekerja, baik secara manual atau
menggunakan sensor.
8. Mikrokontroller Berfungsi untuk pembuatan sistem kontrol
Arduino otomatis yang akan digunakan pada mesin ini.
9. Sensor Gerak dan Berfungsi sebagai sensor pendeteksi gerakan
Panas Tubuh Arduino badan , yang mana gerakan badan akan diketahui
melalui sinar inframerah yang terdapat di pisau
gergaji Circular Saw. Gerakan yang terbaca
melalui sensor sinar inframerh ini selanjutnya
akan ditransfer melalui mikrokontroller arduino.
Untuk selanjutnya menghentikan mesin secara
otomatis.
10. Push Botton Push Button adalah saklar yang berupa tombol
dan berfungsi sebagai pemutus atau penyambung
arus listrik dari sumber arus ke beban listrik.
Suatu sistem saklar tekan push button terdiri dari
saklar tekan start, stop reset dan saklar tekan
untuk emergency.
32
gerakan dan panas tubuh di sekitar pisau pemotongan. Gerakan badan dan
panas tubuh akan diketahui melalui sinar inframerah yang terdapat di pisau gergaji
Circular Saw. Gerakan yang terbaca melalui sensor sinar inframerah ini
selanjutnya akan ditransfer melalui Mikrokontroller Arduino. Untuk selanjutnya
menghentikan mesin secara otomatis.
Penggunaan sistem sensor untuk mesin pemotong kayu menggunakan sensor
panas tubuh berbasis automatic sistem ini berfungsi untuk memudahkan serta
mengurangi resiko bahaya terkena pisau pemotong. Sistem sensor panas tubuh dan
gerak dapat digunakan untuk menggantikan mesin potong kayu konvensional dalam
hal efisiensi serta keamanan dalam penggunaaan.
33
3.5 Gambar Rancangan Manufaktur (Manufacturing Design)
Rancangan Awal Produk Mesin Pemotong Kayu
Bagian dan Komponen Dari Mesin Pemotong Kayu
34
Keterangan gambar :
6. Arah mendorong kayu
1. Stopper berbasis sensor panas tubuh
2. Pisau gergaji lingkar (circular saw) 7. Arah pemotongan
5. Motor listrik ½ HP 1400 rpm 10. 10.Rangka mesin besi Mild Steel (ST-
37)
11. Arah naik-turun gergaji
Desain Kerangka Mesin Pemotong Kayu
35
Keterangan gambar :
1. Pisau gergaji lingkar (circular saw)
2. Rangka Mesin, Besi Mild Steel (ST-37)
3. Kemudi dan kontrol gerak pisau gergaji
4. Stopper otomatis berbasis sensor panas tubuh
5. Sabuk belt -V
6. Sistem transmisi automatic system
7. Motor listrik ½ HP 1400 rpm
36
BAB IV
PEMBAHASAN
37
4. Kayu Jati
B. Konstruksi Rangka
Kekakuan dan kekokohan kerangka dapat ditambah dengan cara
pengelasan dan pembautan. Dalam perencanaan konstruksi rangka mesin
gergaji kayu ini menggunakan sambungan las, karena lebih mudah dan
hasilnya lebih kuat.
Beban akibat rangka transmisi kurang lebih 7 kg, Beban masing- masing
puli dan poros kurang lebih 5 kg. Berat motor kurang lebih 10 kg. Distribusi
beban tersebut digambarkan pada gambar 4. Batang yang digunakan pada
rangka ini adalah besi siku ST 37 ukuran 50 x 50 x 5 mm dengan kekuatan
tarik maksimal 37 kg/mm2. Setiap batang pada rangka ini bekerja maksimal
menahan beban 5,5 kg, maka meskipun tak dihitung konstruksi rangka aman
digunakan karena beban maksimal yang bekerja pada setiap batang masih di
bawah kekuatan tarik maksimum bahan yang digunakan.
5,5 Kg
5,5 Kg
5,5 Kg
5,5 Kg
38
C. Perakitan Komponen
39
4.3 Tuntutan Perancangan
1. Tuntutan Konstruksi
a. Mesin gergaji kayu ini dapat dioperasikan dengan mudah.
b. Perakitan rangka menggunakan sambungan las, rangka ini dibuat agar
tidak mudah bergerak karena tersusun oleh besi siku dan rangka
mampu menahan getaran yang dihasilkan dari motor penggerak yang
berputar 1400 rpm dengan daya sebesar 0,5 HP.
c. Pisau gergaji dapat diatur ketinggiannya sesuai dengan kebutuhan.
d. Stopper dapat dirubah sesuai dengan kebutuhan pengguna.
2. Tuntutan Ekonomi
4. Tuntutan Pengoperasian
Pembuatan mesin pemotong kayu ini mudah sekali dalam
pengoperasiannya. Dengan menekan tombol ON pada saklar motor listrik
akan berputar dan siap digunakan, lalu kayu yang akan dipotong
diletakkan pada meja. Stopper di-setting sesuai dengan ukuran yang
diinginkan. Kayu didorong sesuai dengan kecepatan mesin untuk
mendapatkan potongan kayu yang diinginkan.
40
4.4 Keunggulan Produk
Kelebihan dari mesin pemotong kayu menggunakan sensor panas tubuh
berbasis automatic sistem ini antara lain adalah desain yang ringan dan kecil,
sehingga lebih efisien dan praktis dalam penggunaan. Selain itu, desain pisau
potong yang dapat digerakkan vertikal naik-turun membuat hasil pemotongan
lebih presisi dan akurat dalam pengerjaan komponen dan part yang berukuran
kecil. Penerapan sensor panas dan gesture tubuh pada pisau gergaji juga dapat
meningkatkan keamanan dan meminimalisir kecelakaan kerja yang dapat terjadi.
41
BAB V
A. Kesimpulan
Potensi sumber daya hutan di wilayah Indonesia memiliki potensi yang sangat
besar. Potensi pemanfaatan kayu sebagai bahan baku industri maupun perabotan
furniture rumah tangga terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi,
permintaan pasar dan kebutuhan konsumen.
Dengan perkembangan zaman yang semakin maju, penggunaan gergaji tangan
sudah mulai jarang digunakan dan beralih ke mesin gergaji. Kendala yang umumnya
terjadi dalam mesin pemotong kayu adalah ukuran yang sangat besar dan tidak praktis
,serta kecepatan putaran Rpm yang besar pada pisau putar juga berpotensi
menimbulkan kecelakaan kerja.
Berdasarkan permasalahan tersebut, akhirnya sebuah inovasi berupa mesin
pemotong kayu menggunakan sensor panas tubuh berbasis automatic sistem, yang
digerakkan sistem controller dan memanfaatkan sensor panas dan gesture tubuh.
Penggunaan sistem sensor untuk mesin – mesin industri sudah banyak digunakan untuk
memudahkan serta mengurangi resiko bahaya terkena pisau pemotong. Sistem sensor
panas tubuh dan gerak dapat digunakan untuk menggantikan mesin potong kayu
konvensional dalam hal efisiensi serta keamanan dalam penggunaaan.
Kelebihan dari mesin pemotong kayu menggunakan sensor panas tubuh berbasis
automatic sistem ini antara lain adalah desain yang ringan dan kecil, sehingga lebih efisien
dan praktis dalam penggunaan. Selain itu, desain pisau potong yang dapat digerakkan
vertikal naik-turun membuat hasil pemotongan lebih presisi dan akurat dalam pengerjaan
komponen dan part yang berukuran kecil. Penerapan sensor panas dan gesture tubuh pada
pisau gergaji juga dapat meningkatkan keamanan dan meminimalisir kecelakaan kerja
yang dapat terjadi. Meskipun memiliki banyak kelebihan mesin pemotong kayu ini juga
memiliki beberapa kekurangan sehingga harus diperbaiki.
42
B. Saran
1. Simpan Mesin Pemotong Kayu ditempat kering, jauh dari tempat lembab dan
basah.
2. Gunakan mesin dengan batas pemakaian maksimal 8 jam sehari, atau ketika mesin
sudah panas berlebih (overheat)
3. Selalu cek ketajaman pisau pemotong karena akan berpengaruh ke hasil akhir
pemakanan.
4. Dalam perawatan mesin harus selalu diperhatikan seperti :
a. Poros pengarah selalu diberi pelumas.
b. Sabuk-V harus dikencangkan kalau sudah kendor.
c. Pemeriksaan berkala dan harian
43
DAFTAR RUJUKAN
[1] Cahyo Widayanto, 2008. “Perancangan Mesin Gergaji Kayu Untuk Pengrajin
Rak Buku” Skripsi Teknik Mesin, Universitas Negri Yogyakarta.
[2] Deutschman, Aaron. 1975. Machine Design Theory And Practice, New York : Mac
Millan Publishing Co, Inc.
[4] Kristanto, A., & Arifin, Y. (2012). Perancangan Mesin Penyayat Bambu Secara
Ergonomis. Teknik Industri Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.
[5] Nofirza, & Syahputra, D. (2012). Perancangan Alat Pemotong Nenas Yang
Ergonomis Untuk Meningkatkan Produktivitas. Jurusan Teknik Industri,
Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Suska Riau
[6] Sularso. 1991. Dasar – Dasar Perencanaan Dan Pemilihan Elemen Mesin. Jakarta:
Pradnya Paramita.
[8] Widananto, H., & Purnomo, H. (t.thn.). Rancangan Mesin Pengupas Sabut Kelapa
Berbasis Ergonomi Partisipatori. Jurusan Teknik Industri, Universitas Islam
Indonesia
44