tragedi

semanggi
1998-1999

anggota Andrian Dwi saputra

kelompok dianisafara alyaa s

diva khalisha fitranti

ilham syakir

naisya adinna
 Tragedi Semanggi
Di Indonesia, pada 13 November
1998 terjadi peristiwa
kerusuhan di kawasan Semanggi,
Jakarta Selatan yang
dilakukan oleh mahasiswa
ketika menyuarakan protes
terhadap pemerintahan
Bacharuddin Jusuf Habibie.
LATAR BELAKANG

dilatarbelakangi oleh
adanya keputusan DPR
yang mengesahkan UU
penanggulangan
keadaan bahaya (UU PKB)
 garis waktu

11 november 1998 12 november 1998 13 november 1998

Jalan Sudirman dihadang
mahasiswa dan bergerak menuju ke
oleh aparat sejak malam-
masyarakat yang gedung DPR/MPR dari
pagi-siang. jumlah aparat
bergerak dari Jalan segala arah, Semanggi-
semakin banyak guna
Salemba, bentrok Slipi-Kuningan, tetapi
menghadang laju. dan
tidak ada yang berhasil
dengan Pamswakarsa mahasiswa bersama
menembus ke sana karena masyarakat dikepung dari
di kompleks Tugu
dikawal dengan sangat dua arah sepanjang Jalan
Proklamasi.
ketat oleh tentara, Brimob Jenderal Sudirman dengan
dan juga Pamswakarsa menggunakan kendaraan
lapis baja
 Tragedi 1
november 1998

pemerintahan Indonesia mengadakan Sidang

Istimewa untuk menentukan Pemilu berikutnya.
Namun mahasiswa bergolak kembali karena mereka
tidak mengakui pemerintahan Bacharuddin Jusuf
Habibie dan tidak percaya dengan para anggota
DPR/MPR Orde Baru.
 Tragedi 1
masyarakat dan mahasiswa mendesak untuk :

1. menyingkirkan militer dari politik

2. pembersihan pemerintahan dari orang-orang
Orde Baru.
3. menolak Sidang Istimewa MPR 1998
4. menentang dwifungsi ABRI/TNI.
 Tragedi Semanggi
1 menyebabkan 18
orang meninggal
karena ditembak
aparat. Lima orang di
antaranya adalah
mahasiswa.
Sedangkan korban
luka-luka sebanyak
109 orang.
 tragedi 2
september 1999

pendesakan oleh pemerintahan transisi sebagai

mengeluarkan UU PKB yang materinya menurut
banyak kalangan sangat memberikan keleluasaan
kepada militer sebagai menerapkan kondisi negara
berlandaskan kepentingan militer. Oleh karena
itulah mahasiswa memainkan usaha besar untuk
menentang diberlakukannya UU PKB.
 Upaya Penyelesaian
DPR RI telah merekomendasikan agar kasus Semanggi I dan
II ditindak lanjuti dengan Pengadilan Umum dan Pengadilan
Militer. Namun dengan adanya dugaan telah terjadinya
pelanggaran HAM berat, tuntutan keadilan bagi keluarga
korban dan masyarakat, dan juga dalam rangka penegakan
hukum penghormatan HAM. Maka Komnas HAM perlu
melakukan penyelidikan dengan membentuk Komisi
Penyelidikan Pelanggaran HAM Semanggi I dan Semanggi II.
 Maka dalam Rapat Paripurna Komnas
HAM tanggal 5 Juni 2001 menyepakati
pembentukan Komisi Penyelidikan
Pelanggaran Hak Asasi Manusia Peristiwa
Semanggi I dan Semanggi II yang selanjutnya
dituangkan dalam SK Nomor 034/KOMNAS
HAM/VII/ 2001 tanggal 27 Agustus 2001.
 PERINGATAN
Pada 14 November 2005, para mahasiswa menaburkan bunga di
Jl. Sudirman tepat di depan kampus Universitas Atma Jaya sebagai
memperingati tujuh tahun Tragedi Semanggi I.

Sehari sebelumnya, Peringatan Tujuh Tahun Tragedi Semanggi I

dipersiapkan di Sekretariat Jaringan Solidaritas Keluarga Korban
Pelanggaran HAM (JSKK). Dimulai dengan konferensi pers, diskusi, dan
ditutup dengan pemutaran film dokumenter Perjuangan Tanpa Yang
Akhir Sekali ; karya AKKRa (Aliansi Korban Kekerasan Negara)
 FILM DOKUMENTER
Student Movement in Indonesia,
produksi Jakarta Media Syndication, 1999
(Youtube)

tentang gerakan mahasiswa Indonesia selama tahun

1998. Versi aslinya dengan narasi dan teks berkata

Inggris. Diputar di bioskop-bioskop di Indonesia

dengan judul Tragedi Jakarta 1998.
 FILM DOKUMENTER
Perjuangan Tanpa Yang akhir sekali,
produksi Aliansi Korban Kekerasan Negara
(AKKRa), 2005

Film dokumenter berdurasi 28 menit ini menuturkan

kisah tentang perjuangan orang tua korban Tragedi
Trisakti (1998), Semanggi I (1998), dan II (1999) dalam
upaya mereka meraih keadilan.
 FILM DOKUMENTER

Indonesian Student Revolt. Don’t

Follow Leaders, produksi
Offstream, 2001

tentang perjalanan gerakan mahasiswa

Indonesia dari 1966-1998.

TERIMA KASIH