Anda di halaman 1dari 6

APC, ROUTING SHEET, dan MPPC

Mahasiswa Kelas 4 ID04 Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri


Universitas Gunadarma
Jalan KH. Noer Ali, Kalimalang, Bekasi
Telp. (021) 78881112 Ext. 403
E-mail: mikerond92@gmail.com

ABSTRAK

Sistem produksi adalah suatu gabungan dari komponen-komponen yang saling


berhubungan dan saling mendukung untuk melaksanakan proses produksi dalam suatu
perusahaan. Assembling process chart (APC) adalah peta yang menggambarkan
langkah-langkah proses perakitan yang akan dialami komponen berikut pemeriksaannya
dari awal sampai produk jadi selesai. Operation process chart (OPC) merupakan suatu
diagram yang menggambarkan langkah-langkah proses yang akan dialami bahan baku
mengenai urutan-urutan operasi dan pemeriksaan. Multi Product Process Chart
merupakan suatu peta yang digunakan untuk menganalisis aliran barang dalam pabrik
yang sudah ada maupun untuk perencanaan pabrik baru dan mempunyai keterkaitan
dengan Peta Proses Operasi (OPC). Route Sheet berguna untuk menghitung jumlah
mesin yang dibutuhkan dan untuk menghitung jumlah part yang harus disiapkan untuk
memperoleh sejumlah produk yang diinginkan.
Kata kunci: APC, Routing Sheet, MPPC.

PENDAHULUAN

Tak menutup pengecualian, dunia industri turut berkembanga mengikuti


hegomoni dan ekspansi kemajuan level kehidupan di dunia. Perkembangan industri
yang pesat membawa pada persaingan antar pelaku industri, khususnya bagi para pelaku
produksi. Pelaku produksi dituntut untuk bisa mempertahankan atau bahkan
meningkatkan kinerja dan kualitas produknya. Tuntutan tersebut akan bisa terpenuhi
jika ada suatu sistem produksi yang baik dan sistematis. Hal ini harus dilakukan agar
proses produksi bisa berjalan dengan baik, sehingga produk yang dihasilkan bisa sesuai
standar yang berlaku.
Sistem adalah satu kumpulan komponen yang saling berintegrasi untuk
menjalankan suatu aktivitas atau suatu proses yang dimulai dari input sampai output.
Input dalam hal ini meliputi bahan baku yang nantinya akan mengalami proses produksi
sehingga akan menghasilkan suatu output berupa produk jadi. Produksi adalah suatu
kegiatan yang mengolah bahan baku atau bahan belum jadi menjadi barang jadi.
Pembuatan suatu produk akan lebih efisien dan efektif apabila dilakukan secara
sistematis. Pendekatan dan pembelajaran secara sistem akan memungkinkan suatu
proses produksi berjalan dengan baik dan terstruktur.
Banyak cara yang dilakukan untuk bisa mencapai kemungkinan suatu proses
produksi berjalan dengan baik dan terstruktur. Proses produksi dapat didesain
sedemikian rupa dengan menggunakan beberapa alat peraga yang berupa peta atau
diagram. Misal, untuk mengetahui secara grafis urutan proses produksi dan aliran proses
perakitan biasanya pelaku produksi membuat peta proses operasi dan peta proses
perakitan. Pelaku produksi dapat secara singkat mengetahui berapa banyak jumlah
mesin dan komponen yang akan diproduksi, berikut dengan aliran komponen tersebut
dengan menggunakan routing sheet dan MPPC (multi product process chart).

TINJAUAN PUSTAKA

Assembling process chart (APC) adalah peta yang menggambarkan langkah-


langkah proses perakitan yang akan dialami komponen berikut pemeriksaannya dari
awal sampai produk jadi selesai. Manfaat dari assembling process chart yaitu
menentukan kebutuhan operator, mengetahui kebutuhan tiap komponen, alat untuk tata
letak fasilitas, alat untuk menentukan perbaikan cara kerja, dan alat untuk latihan kerja.
PETA PROSES OPERASI
NAMA OBYEK : RAK LIPAT
NOMOR PETA : 1
DIPETAKAN OLEH : KELOMPOK 4
TANGGAL DIPETAKAN : 25 MARET 2012
(73x88x1) Cm (248x2x1,5) Cm (248x2x1,5) Cm (248x2x1,5) Cm (248x2x1,5) Cm (248x2x1,5) Cm (73x88x1) Cm
Papan Tengah (1) Rangka Kecil (2) Rangka Kaki (2) Rangka Tengah (2) Rangka Samping (4) Rangka Engsel (2) Papan Alas (2)
(36x13x1) Cm (2x2x1,5) Cm (10,1x2x1,5) Cm (15,2x2x1,5) Cm (25,2x2x1,5) Cm (36x2x1,5) Cm (40x25x1) Cm

Mengukur Mengukur Mengukur Mengukur Mengukur Mengukur Mengukur


2' O-28 (Meja 0.10' O-23 (Meja 0.08' O-18 (Meja 0.15' O-14 (Meja 0.13' O - 9 (Meja 1' O - 4 (Meja 2.50' O - 1 (Meja
Fabrikasi) Fabrikasi) Fabrikasi) Fabrikasi) Fabrikasi) Fabrikasi) Fabrikasi)

1' Memotong 0.12' Memotong 0.33' Memotong 0.34' Memotong Memotong 1.30' Memotong 2' Memotong
0.36'
O-29 (mesin O-24 (mesin O-19 (mesin O-15 (mesin O-10 (mesin O - 5 (mesin O - 2 (mesin
0.96%
1,03% Potong) 4.34% Potong) Potong) 1.29% Potong) 0.39% Potong) 0,27% Potong) 0.64% Potong)

3.38' Meratakan 2' Meratakan 8' Meratakan 10' Meratakan 6.15' Meratakan 20' Meratakan 8.43' Meratakan
O-30 (Mesin O-25 (Mesin O-20 (Mesin O-16 (Mesin O-11 (Mesin O - 6 (Mesin O - 3 (Mesin
9.09% 1.94% 0.65% Serut) 1.28%
1,31% Serut) Serut) Serut) Serut) 0.39% Serut) 0.51% Serut)

0.56' Melubangi 1.10' Melubangi 2.16' Melubangi 2.32' Melubangi 2.20' Melubangi
1.30% O-26 (Mesin O-21 (Mesin O-17 (Mesin O-12 (Mesin O - 7 (Mesin
0.26% 0.17% 0.09% 0.07%
Bor) Bor) Bor) Bor) Bor)

Sekrup 2,5 Cm (4)


Mur & Baut (2) Engsel (2)

Sekrup 1 Cm (8)

Perakitan 3
Perakitan 1
1.15' O-22 (Meja 4.17' O - 8 (Meja
Assembling)
Assembling)

Sekrup 2,5 Cm (8)

Perakitan 2
5.85' O-13 (Meja
Assembling)

Mur & Baut (4)

Perakitan 4
3.80' O-27 (Meja
Assembling)

Sekrup 2,5 Cm (2)

Perakitan 5
2.72' O-31 (Meja
Assembling)

Ringkasan
1' I-1 Pemeriksaan

Kegiatan Jumlah Waktu (Menit)

Operasi 31 95,4
Rak Lipat
Pemeriksaan 1 1
Total 31 96,4

Gambar 1
Contoh Peta Proses Operasi

Operation process chart (OPC) merupakan suatu diagram yang menggambarkan


langkah-langkah proses yang akan dialami bahan baku mengenai urutan-urutan operasi
dan pemeriksaan. Sejak dari awal sampai menjadi produk jadi utuh maupun sebai
komponen, dan juga memuat informasi-informasi yang diperlukan untuk analisa lebih
lanjut. Jadi dalam suatu operation process chart, dicatat hanyalah kegiatan-kegiatan
operasi dan pemeriksaan saja, kadang-kadang pada akhir proses dicatat tentang
penyimpanan. Dengan adanya informasi-informasi yang bisa dicatat melalui operation
process chart, kita bisa memperoleh banyak manfaat diantaranya adalah sebagai
berikut.
a. Bisa mengetahui kebutuhan akan mesin dan penganggarannya
b. Bisa memperkirakan kebutuhan akan bahan baku
c. Sebagai alat untuk menentukan tata letak pabrik
d. Sebagai alat untuk melakukan cara kerja yang sedang dipakai
e. Sebagai alat untuk latihan kerja
Multi Product Process Chart merupakan suatu peta yang digunakan untuk
menganalisis aliran barang dalam pabrik yang sudah ada maupun untuk perencanaan
pabrik baru dan mempunyai keterkaitan dengan Peta Proses Operasi (OPC). MPPC
(Multi Product Process Chart) juga merupajan suatu diagram yang menunjukkan
urutan-urutan proses untuk masing-masing komponen yang akan diproduksi. Fungsi
MPPC yaitu untuk menunjukkcan keterkaitan produksi antar komponen atau antar
produk mandiri, bahan, bagian, pekerjaan, atau kegiatan. Selain itu, peta ini juga
digunakan untuk membantu operasi Job-Shop.
PETA PROSES PERAKITAN
NAMA OBJEK : RAK LIPAT
NOMOR PETA : 2
DIPETAKAN OLEH : KELOMPOK 4
TANGGAL DIPETAKAN : 25 MARET 2012

(73X88X1)cm (248X2X1,5)cm (248X2X1,5)cm (248X2X1,5)cm (248X2X1,5)cm (248X2X1,5)cm (73X88X1)cm


Papan Tengah (1) Rangka Kecil (2) Rangka Kaki (2) Rangka Tengah (2) Rangka Samping (4) Rangka Engsel (2) Papan Alas (1)
(36x13x1)cm (2x2x1,5)cm (10,1x2x1,5)cm (15,2x2x1,5)cm (25,2x2x1,5)cm (36x2x1,5)cm (40x25x1)cm

Engsel (2)

Sekrup 2,5 cm (4)

Sekrup 1 cm (8)

Perakitan 1
4.17' O-1 (Meja
Assembling)

Baut & Mur (2)


Sekrup 2,5 cm (8)

Perakitan 3 Perakitan 2
O-3 (Meja 5.85' O-2 (Meja
1.15'
Assembling) Assembling)

Baut & Mur (4)

Perakitan 4
3.80' O-4 (Meja
Assembling)

Sekrup 2,5 cm (2)

Perakitan 5
2.72' O-5 (Meja
Assembling)

1' I-1 Pemeriksaan

Rak Lipat

Ringkasan

Kegiatan Jumlah Waktu (Menit)

Operasi 5 17.69

Pemeriksaan 1 1
Total 6 18.69

Gambar 2
Contoh Peta Proses Perakitan

Ada beberapa teknik yang digunakan dalam merencanakan aliran proses


produksi. Teknik yang dimaksud adalah sebagai berikut.
a. Peta Produk Darab (Multi Product Process Chart = MPPC)
b. Diagram Tali
Menggambarkan aliran unsur pada tata letak daerah tertentu dengan menggunakan
tali, benang untuk menunjukkan perpindahan elemen pada suatu daerah.
c. Peta Proses
Menggambarkan langkah-langkah proses pada suatu tabel. Merupakan teknik yang
paling umum dalam perencanaan dan penganalisaan aliran barang. Untuk
perencanaan diperlukan pengetahuan banyak tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan di bandingkan peta rakitan atau peta proses karena peta ini memberi
ciri-ciri tentang langkah-langkah perpindahan barang.
d. Diagram Aliran
Suatu gambaran grafis dari langkah-langkah proses yang dibuat si atas tata letak
suatu tempat yang sedang dikaji. Berguna sebagai pendukung peta proses.
e. Peta Proses Aliran
Merupakan kombinasi antara peta proses oprasi (OPC) dan peta proses untuk tiap
komponen produk atau rakitan. Digambarkan secara keseluruhan proses secara
lengkap pada gambaran grafisnya.
f. Peta Dari-Ke
Teknik baru yang digunakan dalam pekerjaan tata letak dan material handling. Peta
ini berguna apabila barang yang mengalir pada suatu wilayah sangat banyak. Selain
itu, berguna jika keterkaitan terjadi antara beberapa kegiatan dan jika di inginkan
adanya penyusunan kegiatan optimum.
g. Peta Prosedur
Teknik yang digunakan untuk menunjukkan aliran komunikasi lisan atau tertulis
antara kegiatan, departemen, manusia, dan untuk menunjukkan aliran barang yang
di ikat oleh komunikasi tersebut. Dengan adanya informasi, maka berpengaruh
dalam menentukan efisiensi kegiatan.
h. Jaringan Lintasan Kritis
Merupakan pengembangan dari Gantt Chart, menggunakan bagan jaringan untuk
memberi gambaran grafis hubungan antar tahap suatu proyek. Perkiraan
penyelesaian setiap kegiatan dalam proyek digunakan untuk menentukan jalur kritis
yaitu urutan dari kejadian yang menggambarkan waktu total minimum yang
dibutuhkan proyek.
Pembentukan Multi Product Process Chart (MPPC) dilakuakan dengan
beberapa tahap. Adapun tahap yang dimaksud adalah sebagai berikut.
a. Menuruni sisi kertas, tulis daftar departemen atau bagian, proses dan mesin yang
harus dilalui unsure-unsur atau komponen. Dapat diurut dari atas ke bawah dalam
urutan geografis, sebagaimana yang terjadi pada peralatan atau dalam urutan logis,
semua faktor diperhitungkan.
b. Sepanjang baris atas, tulislah komponen, produk dsb yang sedang dikaji. Untuk
perencanaan lebih dari 20 sampai 25 barang bagilah komponen menjadi kelompok
komponen yang serupa dan bekerja dengan kelompok-kelompok itu, serta kerjakan
unsur utama saja atau bisa digunakan Peta Dari-Ke. Barang harus disusun dalam
urutan logis karena kesamaan operasi yang dibutuhkannya. Dalam hal ini
pembentukan peta juga akan menunjukkan kekeliruan dalam penyusunan.
c. Dari lintasan produksi catatlah operasi pada tiap barang, berhadapan dengan nama
departemen, proses atau mesin yang sesuai di bawah barang yang sesuai dengan
lingkaran yang mengandung nomor operasi dari lintasan produksi.
d. Hubungkan lingkaran menurut urutannya, meski pun mungkin saja terjadi garis
balik.
e. Kaji peta yang dihasilkan untuk langkah balik yang menunjukkan kemungkinan
penyusunan ulang departemen, kesamaan pola aliran yang menunjukkan kebutuhan
akan proses yang sama pada wilayah yang sama, waktu yang sama dan pedoman
penyusunan yang akan menghasilkan pola aliran yang efisien.
Gambar 3
Contoh MPPC

Input dari Multi Product Process Chart (MPPC) yaitu OPC (Operation Process
Chart) dan Routing Sheet. Tujuan dari pembuatan Multi Product Process Chart
(MPPC) yaitu untuk dapat memahami aliran proses produksi suatu produk secara
keseluruhan beserta dengan total waktu pengoperasian mesin yang digunakan.
Route Sheet berguna untuk menghitung jumlah mesin yang dibutuhkan dan
untuk menghitung jumlah part yang harus disiapkan untuk memperoleh sejumlah
produk yang diinginkan. Data yang dibutuhkan untuk pembuatan route sheet ini antara
lain adalah sebagai berikut.
a. OPC
b. Kapasitas mesin (waktu standar operasi)
c. % scrap
d. Efisiensi mesin
e. Kapasitas Produksi Terpasang (KPT)
Jumlah material yang ada pada routing sheet adalah jumlah material diminta
dengan jumlah material yang disediakan. Material yang diminta (DM) = KPT = jumlah
demand selama 1 tahun (unit/jam).
a. DM proses sebelumnya = jumlah material yang disiapkan (DS) pada proses
sesudahnya × kuantitas komponen.
b. Material yang disiapkan (DS) adalah jumlah material yang diminta (DM) pada
proses selanjutnya

c. Kapasitas mesin adalah kemampuan mesin dalam menghasilkan komponen/produk


per jamnya.

d. Jumlah mesin yang didapatkan dari hasil perhitungan tanpa pembulatan.

e. Jumlah mesin sebenarnya yang dibutuhkan setelah dilakukan pembulatan ke atas


dari jumlah mesin teoritis.
CONTOH KASUS

Sebuah perusahaan akan membuat komponen roda gigi dari bahan baja dengan
kapasitas produksi sebanyak 1000 unit/jam. Proses pengerjaan komponen ini adalah
sebagai berikut :

Pertanyaan :
1. Tentukan peta proses operasi pembuatan komponen tersebut!
2. Hitunglah kebutuhan mesin !
Jawab

Infromasi pada kolom operasi, mesin, dan persentasi scrap dapat pada APC.
Kapasitas mesin untuk operasi pemeriksaan sama denga 60 unit/jam. Nilai tersebut
diperoleh dari 60/1 menit. Bahan yang diminta pada awal baris pertama merupakan data
mengenai berapa banyak bahan yang disiapkan. Untuk baris atau aktivitas selanjutnya,
nilai bahan yang diminta merupakan nilai dari bahan yang disiapkan dari bahan yang
dimintas pada aktivitas sebelumnya. Jumlah mesin aktual diperoleh dari pembulatan
keatas dari nilai jumlah mesin teoritis.

DAFTAR PUSTAKA.

Gaspersz, Vincent, Production Planning And Inventory Control, Cetakan Keempat,


Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2004.
Sutalaksana, Iftikar.Z, Teknik Perancangan Sistem Kerja, Edisi Kedua, ITB, Bandung,
2006.
Apple, James M. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Edisi Ketiga.
Bandung: ITB.1990
Wignjosoebroto,Sritomo.Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Edisi Ketiga.
Surabaya : Prima Printing.Cetakan ke 3 tahun 2003.
Kurniawan, Fajar. Modul Perencanaan Tata Letak Pabrik, Jakarta: Mercubuana,
Diunduh Tanggal 1 Oktober 2012.

Anda mungkin juga menyukai