Anda di halaman 1dari 26

STATUTA

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA INDONESIA

PENGURUS BESAR NAHDLATUL ULAMA

BADAN PELAKSANA PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI NAHDLATUL ULAMA


DKI JAKARTA

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA INDONESIA

Jl. Taman Amir Hamzah No. 5 Pegangsaan Menteng Jakarta Pusat DKI Jakarta
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
MUKADDIMAH

Bismillahirrahmanirrahim

Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia, yang kemudian disingkat UNUSIA, adalah salah
satu perguruan tinggi yang didirikan oleh Nahdlatul Ulama menggunakan Badan Hukum
Perkumpulan Nahdlatul Ulama (BHPNU). Sebagai sebuah universitas, keberadaan
UNUSIA sangat penting dalam kaitannya mengembangkan dan membudayakan Ilmu
Pengetahuan serta Teknologi di lingkungan Nahdlatul Ulama. Oleh karena itu, UNUSIA
dirancang dan difungsikan sesuai dengan visi dan misi Nahdlatul Ulama itu sendiri,
terutama pada aspek pendidikan dan pengembangan sumberdaya manusia Indonesia.
Sedangkan dalam aspek pengelolaannya, sebagai bagian dari sistem Pendidikan
Nasional, maka UNUSIA juga dirancang mengacu pada peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

UNUSIA hadir dengan harapan mampu mewujudkan perubahan yang fundamental di


tengah-tengah masyarakat dewasa ini. Berbagai persoalan seperti disparitas antara
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan agama, rendahnya relevansi ilmu
pengetahuan dengan kebutuhan masyarakat, dominasi pengetahuan yang tidak
seimbang antara Dunia Barat dengan Dunia Timur yang menjelma dalam bentuk
hegemoni pengetahuan, serta fenomena kemiskinan, keterbelakangan, dan kekerasan
atas nama agama adalah sedikit dari banyak persoalan yang akan dihadapi oleh
UNUSIA. Oleh karena itu, UNUSIA menjalankan fungsi mencetak lulusan yang cerdas
secara intelektual, emosional dan spiritual serta berkarakter yang dijiwai nilai-nilai
dasar Nahdlatul Ulama agar dapat berkontribusi maksimal dalam pembangunan
kehidupan bangsa. Di samping itu UNUSIA juga dituntut mampu berkontribusi dalam
penyetaraan kompetensi sumberdaya manusia dengan bangsa-bangsa lain, khususnya
di tingkat regional ASEAN, dan umumnya di tingkat internasional (global). Untuk
mewujudkan hal ini, penyelenggaraan UNUSIA dilaksanakan dalam bentuk penguatan
keunggulan lokal berbasis kekayaan budaya lokal agar mampu diangkat di kancah
internasional. Keunggulan lokal itu menjadi prestasi internasional namun tetap
mengakar dalam budaya lokal. Melalui proses pendidikan ini diharapkan peserta didik
yang dihasilkan memiliki kebanggaan dan kompetensi yang relevan dan unggul di
tingkat internasional sesuai dengan visi dan misi Universitas.

Atas dasar itu, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sebagai badan penyelenggara
UNUSIA menyusun Statuta sebagai pedoman dasar penyelenggaraan dan pengelolaan
UNUSIA. Statuta ini disusun atas dasar prinsip untuk mewujudkan penyelenggaraan
dan pengelolaan universitas yang amanah dan profesional, serta berorientasi pada
peningkatan mutu akademik dan pelestarian nilai-nilai Ahlussunah Waljamaah
(Aswaja) dalam diri Sivitas Akademika UNUSIA.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam statuta ini yang dimaksud dengan


(1) Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia yang selanjutnya disingkat UNUSIA adalah
perguruan tinggi swasta berbadan hukum perkumpulan Nahdlatul Ulama yang
didirikan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
(2) Statuta UNUSIA adalah peraturan dasar pengelolaan UNUSIA yang digunakan
sebagai landasan penyusunan peraturan dan prosedur operasional di UNUSIA.
(3) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama yang selanjutnya disingkat PBNU adalah badan
penyelenggara UNUSIA dengan Badan Hukum Perkumpulan Nahdlatul Ulama atau
disingkat BHPNU.
(4) Badan Pelaksana Penyelenggara Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama Jakarta atau
yang disingkat BP3TNU adalah organ pelaksana teknis penyelenggaraan perguruan
tinggi Nahdlatul Ulama untuk wilayah DKI Jakarta.
(5) Rektor adalah pemimpin dan penanggung jawab tertinggi UNUSIA.
(6) Senat Akademik yang selanjutnya disingkat SA adalah organ UNUSIA yang
menyusun kebijakan, memberikan pertimbangan, dan melakukan pengawasan di
bidang akademik.
(7) Dewan Guru Besar yang selanjutnya disingkat DGB adalah perangkat UNUSIA yang
berfungsi sebagai pemberi nasihat dan penjaga integritas moral, sistem nilai,
norma, dan tindakan Sivitas Akademika dalam rangka berkarya untuk mendukung
terwujudnya peran dan kontribusi UNUSIA bagi kesejahteraan bangsa dan umat
manusia.
(8) Sivitas Akademika adalah dosen, mahasiswa, pimpinan, dan karyawan UNUSIA.
(9) Fakultas adalah himpunan sumber daya pendukung, yang dapat dikelompokkan
menurut rumpun keilmuan, yang menyelenggarakan dan mengelola Pendidikan
akademik, vokasi, atau profesi dalam satu rumpun disiplin ilmu pengetahuan,
teknologi dan/atau seni.
(10) Program Studi yang kemudian disingkat Prodi adalah program pendidikan yang
memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis
pendidikan akademik, Pendidikan profesi, dan/atau Pendidikan vokasi.
(11) Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan Ilmu Pengetahuan

1
dan Teknologi melalui Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada
Masyarakat.
(12) Mahasiswa adalah peserta didik pada jenjang Pendidikan Tinggi di UNUSIA.
(13) Tenaga Kependidikan adalah pegawai di lingkungan UNUSIA yang memiliki tugas
pokok untuk mendukung kegiatan penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan
di lingkungan UNUSIA.
(14) Kementerian adalah perangkat pemerintah yang membidangi urusan pemerintah
di bidang pendidikan.
(15) Menteri adalah menteri sebuah kementerian yang menyelenggarakan urusan
pemerintah di bidang pendidikan.

BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN

Pasal 2

Visi UNUSIA menjadi universitas unggul berkarakter Ahlussunnah Wal Jamaah


(Aswaja).

Pasal 3

UNUSIA memiliki misi:


a. Menyelenggarakan pendidikan yang bermutu untuk menyebarluaskan
pengetahuan dan menghasilkan lulusan berkarakter Aswaja yang dapat
berperan serta sebagai lokomotif peradaban;
b. Menyelenggarakan penelitian berbasis keunggulan lokal untuk mengembangkan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan khazanah kearifan, serta untuk turut serta
memecahkan masalah;
c. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat untuk menaikkan taraf hidup
masyarakat dan memajukan bangsa.;
d. Menyelenggarakan pengelolaan universitas secara profesional dan akuntabel
untuk mendukung pelaksanaan Tridharma yang bermutu dan pencapaian
integrasi dan kesalingterkaitan antara ilmu, pembelajaran dan amal.

Pasal 4

UNUSIA bertujuan:
a. Menghasilkan lulusan yang memiliki keunggulan kompetitif;
b. Terselenggaranya pendidikan yang bermutu yang dapat diakses oleh semua
kalangan;

2
c. Terwujudnya penelitian dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi;
d. Menghasilkan produk ilmu pengetahuan dan karya penelitian yang berbasis
moral dan etika;
e. Terwujudnya kajian yang komprehensif dan mendalam dalam pengembangan
integrasi keilmuan;
f. Menghasilkan sumbangsih pemikiran nyata dalam rangka mewujudkan integrasi
keilmuan berbasis Aswaja;
g. Terwujudnya program pengabdian kepada masyarakat yang berorientasi pada
peningkatan wawasan dan kesejahtraan manusia;
h. Terciptanya relevansi antara kebutuhan masyarakat dengan program
pendidikan dan penelitian yang kembangkan UNUSIA;
i. Terwujudnya tatanan masyarakat yang sejahtera, adil, dan demokratis pada
masyarakat binaan;
j. Terwujudnya pengelolaan UNUSIA yang amanah sesuai dengan visi dan misi
yang dirumuskan;
k. Terwujudnya pengelolaan UNUSIA yang profesional sesuai dengan
perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK);
l. Terwujudnya kerjasama yang sinergis dengan pemerintah, pihak swasta, dalam
dan luas negeri;
m. Terwujudnya kerjasama program pertukaran peajar dan dosen, penelitian, dan
pengabdian masyarakat dengan perguruan tinggi lain di dalam dan luar negeri;
n. Terwujudnya kurikulum sesuai dengan karakteristik keilmuan tertentu yang
berbasis pada nilai Ahlussunnah Wal Jamaah (aswaja);
o. Terimplementasikannya nilai Ahlussunnah Wal Jamaah (aswaja) dalam tataran
akademik dan praksis Sivitas Akademika UNUSIA;
p. Terwujudnya kajian dan diseminasi gagasan Islam Nusantara sebagai identitas
Islam Indonesia.

BAB III
IDENTITAS UNUSIA

Pasal 5
Status

(1) UNUSIA merupakan perguruan tinggi swasta berbadan hukum yang mengelola
bidang akademik dan nonakademik secara otonom.
(2) UNUSIA merupakan perguruan tinggi yang didirikan PBNU dan berbadan hukum
BHPNU.

3
Pasal 6
Kedudukan

UNUSIA berkedudukan di Jakarta.

Pasal 7
Hari Jadi

UNUSIA resmi berdiri pada tanggal 1 Ramadhan 1436 H bertepatan dengan tanggal 18
Juni 2015 M.

Pasal 8
Asas dan Landasan

(1) UNUSIA berasaskan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945.


(2) UNUSIA berlandaskan Islam Ahlussunnah Waljama’ah (aswaja) yang
dikembangkan dan dilestarikan oleh Nahdlatul Ulama.

Pasal 9
Lambang

(1) UNUSIA memiliki lambang yang mencerminkan pertumbuhan UNUSIA sebagai


lembaga pendidikan tinggi, sumber ilmu pengetahuan dan tekonologi, dan akan
selalu berkembang berlandaskan nilai-nilai agama dan Pancasila.
(2) Lambang UNUSIA sekurang-kurangnya memuat:
a. Identitas sebagai bagian dari Nahdlatul Ulama;
b. Cermin dari visi dan misi UNUSIA; dan
c. Cermin lembaga yang dinamis, inovatif dan sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
(3) Lambang UNUSIA sebagaimana yang dimaksud pada Pasal 9 ayat (1) dan (2) di
atas akan diatur lebih lanjut dalam Keputusan Rektor UNUSIA dan senat
akademik.

Pasal 10

(1) UNUSIA memiliki bendera yang terdiri dari bidang persegi empat berwarna hijau
dengan lambang UNUSIA.
(2) Bendera UNUSIA sebagaimana yang dimaksud pada Pasal 10 ayat (1) di atas akan
diatur lebih lanjut dalam Keputusan Rektor UNUSIA.

4
Pasal 11

(1) Hymne UNUSIA adalah Hymne Universitas Nahdlatul Ulama.


(2) Mars UNUSIA adalah Mars Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia.
(3) Hymne dan Mars UNUSIA sebagaimana yang dimaksud pada Pasal 11 ayat (1) dan
(2) di atas akan diatur lebih lanjut dalam Keputusan Rektor UNUSIA.

BAB IV
PENYELENGGARAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

Pasal 12

(1) Penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi oleh UNUSIA dilakukan dalam


bentuk Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat.
(2) Tridharma Perguruan Tinggi UNUSIA dilaksanakan dalam rangka untuk mencapai
visi, misi, dan tujuan UNUSIA.

Pasal 13
Pendidikan

(1) UNUSIA menyelenggarakan program pendidikan Akademik, Profesi, dan Vokasi.


(2) Pendidikan akademik merupakan pendidikan tinggi program sarjana dan program
pascasarjana yang diarahkan terutama pada penguasaan disiplin ilmu tertentu.
(3) Pascasarjana terdiri atas program magister dan program doktor.
(4) Pendidikan profesi terdiri atas program spesialisasi, kedinasan, dan/atau
program sertifikasi profesi.
(5) Pendidikan vokasi terdiri atas program diploma dalam berbagai jenjang dan/atau
program kejuruan yang berorientasi pada penguatan keahlian terapan tertentu
maksimal setara dengan program sarjana.
(6) Penyelenggaraan program pendidikan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1),
(2), (3), (4), dan (5) di atas mengacu pada Keputusan Menteri yang berkaitan
dengan Penyelenggaraan Program Studi UNUSIA.

Pasal 14
Penelitian

(1) Penelitian di UNUSIA dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara
sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan

5
dengan pemahaman dan/atau pengujian suatu cabang ilmu pengetahuan dan
teknologi.
(2) Penelitian di UNUSIA diarahkan untuk mengembangkan Ilmu pengetahuan dan
teknologi, integrasi keilmuan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
daya saing bangsa.
(3) Penelitian dapat dilaksanakan oleh dosen dan mahasiswa, secara perorangan
dan/atau kelompok.
(4) Hasil penelitian yang merupakan hak atas kekayaan intelektual didaftar,
didokumentasikan dan dipublikasikan.
(5) Rektor menetapkan unit kerja di bawah Rektor yang bertugas merencanakan dan
menjalankan kegiatan penelitian.

Pasal 15
Pengabdian kepada Masyarakat

(1) Pengabdian kepada Masyarakat merupakan kegiatan Sivitas Akademika UNUSIA


dalam mengamalkan dan membudayakan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk
memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
(2) Pengabdian kepada Masyarakat UNUSIA dilakukan dalam berbagai bentuk
kegiatan sesuai dengan budaya akademik, keahlian, dan/atau otonomi keilmuan
Sivitas Akademika serta kondisi sosial budaya masyarakat.
(3) Pengabdian kepada masyarakat UNUSIA harus memberikan kontribusi terhadap
pengembangan pembangunan nasional, wilayah, dan/atau daerah dalam bentuk
pemberdayaan masyarakat.
(4) Rektor UNUSIA menetapkan unit kerja di bawah Rektor yang bertugas
merencanakan dan menjalankan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

Pasal 16

Ketentuan lebih lanjut mengenai unit kerja yang dimaksud pada Pasal 14 ayat (5) dan
Pasal 15 ayat (4) diatur lebih lanjut dalam Peraturan Rektor.

BAB V
KURIKULUM

Pasal 17

(1) Kurikulum UNUSIA merupakan seperangkat rencana dan peraturan mengenai


tujuan, isi, dan bahan ajar serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan UNUSIA.
(2) Kurikulum UNUSIA untuk seluruh program jenjang diploma, sarjana, dan
pascasarjana sedikitnya memuat Mata Kuliah Dasar dan Umum sebagai berikut:
a. Agama;
6
b. Pancasila;
c. Kewarganegaraan;
d. Bahasa Indonesia;
e. Bahasa Internasional; dan
f. Aswaja/Ke-NU-an.
(3) Kurikulum UNUSIA diselenggarakan melalui kegiatan pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat.

Pasal 18

(1) Pengembangan kurikulum UNUSIA mengacu pada:


a. Standar Nasional Pendidikan Tinggi atau yang disingkat SN Dikti;
b. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia atau yang disingkat KKNI;
c. Diversifikasi Prodi, potensi daerah, dan peserta didik;
d. Perkembangan geopolitik, ekonomi, sosial, seni, budaya, ilmu pengetahuan,
dan teknologi di tingkat global;
e. Nilai-nilai ajaran yang terkandung dalam Al-Qur’an, Hadits, Ijma’, dan Qiyas
sebagai sumber hukum agama Islam.
(2) Kurikulum UNUSIA dikembangkan dengan memperhatikan prinsip:
a. Peningkatan iman dan takwa;
b. Peningkatan akhlak mulia;
c. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik;
d. Keragaman potensi daerah dan lingkungan;
e. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional;
f. Tuntutan dunia kerja;
g. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; dan
h. Integrasi keilmuan.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai kurikulum akan diatur dalam Peraturan Rektor.

Pasal 19
Kekhasan

(1) UNUSIA menyelenggarakan pendidikan berbasis masyarakat pada pendidikan


formal sesuai dengan kekhasan agama, lingkungan sosial, dan budaya untuk
kepentingan masyarakat.
(2) Kekhasan pendidikan UNUSIA tercermin dalam asas dan landasan, kurikulum,
etika, dan standar lulusan yang menjadi pilar proses pendidikan UNUSIA.
(3) Kekhasan yang dimaksud pada Pasal 14 ayat (1) dan (2) diatur lebih lanjut dalam
Peraturan Rektor.

7
BAB VI
KEBEBASAN AKADEMIK, MIMBAR AKADEMIK, DAN OTONOMI KEILMUAN

Pasal 20

(1) Dalam penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada


masyarakat, UNUSIA menjunjung tinggi kebebasan akademik, kebebasan mimbar
akademik, dan otonomi keilmuan.
(2) Kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan hak seluruh Sivitas Akademika
UNUSIA.
(3) Dalam melaksanakan kebebasan akademik setiap anggota Sivitas Akademika
harus menjunjung tinggi nilai-nilai agama, norma yang berlaku, serta
berorientasi pada terwujudnya persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban dan
kesejahteraan umat manusia.
(4) Pelaksanaan kebebasan akademik, mimbar akademik, dan otonomi keilmuan di
UNUSIA merupakan tanggung jawab pribadi Sivitas Akademika yang wajib
dilindungi dan difasilitasi oleh UNUSIA.

Pasal 21

(1) Kebebasan akademik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 merupakan


kebebasan Sivitas Akademika untuk mendalami dan mengembangkan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni secara bertanggungjawab melalui pelaksanaan
Tridharma.
(2) Profesor dan/atau dosen memiliki kewenangan dan dijamin oleh UNUSIA untuk
dapat menyatakan secara terbuka dan bertanggungjawab mengenai sesuatu yang
berkenaan dengan rumpun ilmu dan cabang ilmu yang dikuasainya.
(3) Otonomi keilmuan merupakan otonomi yang dimiliki Sivitas Akademika UNUSIA
dalam menemukan, mengembangkan, mengungkapkan, dan/atau
mempertahankan kebenaran ilmiah menurut kaidah, metode keilmuan, dan
budaya akademik.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai kebebasan akademik, kebebasan mimbar
akademik, dan otonomi keilmuan diatur dalam Peraturan Rektor.

8
BAB VII
GELAR, SEBUTAN LULUSAN, DAN PENGHARGAAN

Pasal 22
Gelar Akademik

(1) UNUSIA memberikan gelar akademik kepada mahasiswa yang menempuh program
pendidikan sarjana dan pascasarjana di UNUSIA.
(2) Gelar akademik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) terdiri atas:
a. Sarjana;
b. Magister; dan
c. Doktor.

Pasal 23
Gelar Vokasi

(1) UNUSIA memberikan gelar vokasi kepada mahasiswa yang menempuh program
pendidikan vokasi di UNUSIA.
(2) Gelar vokasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) terdiri atas:
a. Ahli Pertama;
b. Ahli Muda;
c. Ahli Madya;
d. Sarjana Terapan;
e. Magister Terapan; dan
f. Doktor Terapan.

Pasal 24
Gelar Profesi

(1) UNUSIA memberikan gelar profesi kepada mahasiwa yang menempuh program
pendidikan profesi di UNUSIA.
(2) Gelar profesi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) di atas ditetapkan oleh
UNUSIA dengan instansi lain yang bertanggungjawab terhadap mutu layanan
profesi yang diselenggarakan.
(3) Gelar profesi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) terdiri atas:
a. Profesi; dan
b. Spesialis.

9
Pasal 25

Ketentuan lebih lanjut mengenai gelar akademik, gelar vokasi, dan gelar profesi di
lingkungan UNUSIA diatur lebih lanjut dalam Peraturan Rektor dengan mengacu pada
Peraturan Pemerintah.

Pasal 26

(1) UNUSIA dapat memberikan Gelar Kehormatan kepada perseorangan yang layak
memperoleh penghargaan berkenaan dengan jasa-jasa yang luar biasa dalam
bidang keilmuan, teknologi, seni, dan/atau kemanusiaan.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai gelar kehormatan diatur lebih lanjut dalam
Peraturan Rektor dengan memperhatikan Peraturan Pemerintah.

Pasal 27

Pencabutan gelar akademik, vokasi, profesi, dan kehormatan dapat dilakukan


sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 28
Sidang Terbuka

(1) Upacara akademik yang meliputi upacara Dies Natalis, Yudisium, Wisuda,
Pengukuhan Guru Besar, Doctor Honoris Causa diselenggarakan dalam Sidang
Terbuka.
(2) Upacara Dies Natalis diselenggarakan dalam rangka memperingati hari jadi
UNUSIA yang dilaksanakan setahun sekali.
(3) Upacara Yudisium diselenggarakan dalam rangka penilaian akhir mahasiswa dan
penetapan kelulusan mahasiswa selama menempuh studi dalam jangka waktu
tertentu.
(4) Upacara Wisuda diselenggarakan dalam rangka pengukuhan lulusan dan
penyerahan ijazah.
(5) Upacara Promosi Doktor diselenggarakan dalam rangka Penilaian Akhir Lulusan
Pendidikan Program Doktoral.
(6) Upacara Pengukuhan Guru Besar diselenggarakan dalam rangka Pengukuhan Guru
Besar dengan menyampaikan Pidato Pengukuhan.
(7) Upacara pemberian Gelar Kehormatan diselenggarakan dalam rangka Penyerahan
Gelar Kehormatan kepada seseorang yang dinilai berjasa luar biasa dalam bidang

10
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, kebudayaan, dan/atau kemanusiaan dengan
disertai Pidato Penerimaan Gelar Kehormatan.
(8) Ketentuan lebih lanjut mengenai Sidang Terbuka diatur dalam Peraturan Rektor.

BAB VIII
TATA KELOLA UNUSIA

Pasal 29

Organisasi UNUSIA terdiri dari:


a. PBNU;
b. BP3TNU;
c. Rektor; dan
d. Senat Akademik.

Pasal 30
PBNU

(1) PBNU merupakan penyelenggara UNUSIA yang berbentuk Badan Hukum


Perkumpulan Nahdlatul Ulama atau disingkat BHPNU.
(2) PBNU berwenang:
a. Mengangkat dan memberhentikan Pengurus BP3TNU;
b. Mengangkat dan memberhentikan Rektor;
c. Mengesahkan Statuta UNUSIA;
d. Menangani penyelesaian tertinggi atas permasalahan yang terjadi di UNUSIA;
e. Membina jejaring dengan institusi dan/atau individu di luar UNUSIA;
f. Melakukan penggalangan dana untuk menunjang fasilitas penyelenggaraan
Tridharma di lingkungan UNUSIA.

Pasal 31
BP3TNU

(1) BP3TNU merupakan badan yang dibentuk oleh PBNU sebagai pelaksana teknis
penyelenggaraan UNUSIA.
(2) Sebagai perangkat teknis dalam hal pelaksana penyelenggaraan UNUSIA, BP3TNU
memiliki wewenang dan tugas:
a. Menetapkan Peraturan BP3TNU;
b. Menetapkan anggota Senat Akademik;
c. Bersama Rektor menyusun struktur pengelola UNUSIA;
d. Mengesahkan Wakil Rektor yang telah ditetapkan oleh Rektor;

11
e. Mengangkat dan memberhentikan dosen tetap UNUSIA;
f. Mengesahkan norma dan tolok ukur penyelenggaraan UNUSIA;
g. Mengesahkan Rencana Strategis serta Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan
UNUSIA;
h. Mengesahkan persetujuan kelayakan akademik atas usul pembukaan,
penggabungan, dan/atau penutupan Fakultas, atau Prodi.
i. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian umum atas pengelolaan UNUSIA;
j. Melakukan penilaian terhadap kinerja Rektor;
k. Menyusun laporan berkala tentang hasil pengawasan dan penilaian
pengelolaan UNUSIA kepada PBNU;
l. Bersama Rektor menyusun laporan tahunan untuk disampaikan kepada PBNU;
g. Membina jejaring dengan institusi dan/atau individu di luar UNUSIA;
m. Melakukan penggalangan dana untuk menunjang fasilitas penyelenggaraan
Tridharma di lingkungan UNUSIA.

Pasal 32
Rektor

(1) Rektor merupakan pemimpin penyelenggaraan UNUSIA.


(2) Dalam mengelola penyelenggaraan UNUSIA, Rektor dibantu oleh paling banyak 3
(tiga) orang Wakil Rektor.
(3) Wakil Rektor terdiri atas:
a. Wakil Rektor Bidang Akademik;
b. Wakil Rektor Bidang Umum, Keuangan, Kepegawaian, dan Perencanaan; dan
c. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama.

Pasal 33

(1) Rektor diangkat dan diberhentikan oleh PBNU melalui BP3TNU DKI Jakarta untuk
masa jabatan selama 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali maksimal
untuk 1 (satu) masa jabatan sesudahnya.
(2) Wakil Rektor diangkat dan diberhentikan oleh Rektor untuk masa jabatan 4
(empat) tahun dan dapat diangkat kembali maksimal untuk 1 (satu) masa jabatan
sesudahnya.

12
Pasal 34

(1) Calon Rektor dijaring oleh Panitia Pelaksana Pemilihan Rektor yang dibentuk oleh
BP3TNU.
(2) Panitia Pelaksana Pemilihan Rektor berasal dari kelompok pemangku kepentingan
terdiri dari unsur:
a. PBNU;
b. dosen;
c. pegawai; dan
d. masyarakat.
(3) Panitia Pelaksana Pemilihan Rektor melakukan proses penelusuran dan
penyaringan calon Rektor mengacu pada persyaratan calon Rektor yang
ditetapkan oleh BP3TNU.
(4) Panitia Pelaksana Pemilihan Rektor menyerahkan sejumlah nama calon Rektor
kepada BP3TNU untuk dipilih dan ditetapkan sebagai Rektor oleh PBNU.

Pasal 35

Rektor harus memenuhi persyaratan utama sebagai berikut:


a. Berkewarganegaraan Indonesia;
b. Pengurus atau kader Nahdlatul Ulama;
c. Memiliki pengalaman sebagai dosen;
d. Memilki pengalaman dalam mengelola institusi perguruan tinggi;
e. Berpendidikan dan bergelar doktor (S3);
f. Sehat jasmani dan rohani;
g. Belum berusia 70 (tujuh puluh) tahun pada saat dilantik menjadi Rektor;
h. Tidak pernah ditetapkan menjadi terdakwa atas dugaan melakukan tindak
pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun.

Pasal 36

(1) Jabaran Rektor berakhir apabila yang bersangkutan:


a. Mengundurkan diri;
b. Meninggal dunia;
c. Berhalangan tetap;
d. Sakit jasmani atau rohani terus menerus;;
e. Melakukan tindakan tercela;
f. Tidak cakap melaksanakan tugas;
g. Menjadi terdakwa dan/atau terpidana dalam tindak pidana yang diancam
pidana penjara; atau

13
h. Tidak menjunjung tinggi nilai-nilai Ahlussunah wal Jama’ah.
(2) Pemberhentian Rektor dilakukan oleh PBNU setelah mendapatkan pertimbangan
dari SA dan BP3TNU.
(3) Jabatan Rektor yang diberhentikan diisi oleh salah satu Wakil Rektor sampai
berakhirnya masa jabatan, sesuai dengan ketetapan BP3TNU.

Pasal 37

Rektor memiliki wewenang dan tugas:


a. Menetapkan Peraturan Rektor;
b. Mengangkat Wakil Rektor dengan persetujuan BP3TNU;
c. Menyusun Rencana Strategis UNUSIA sekurang-kurangnya selama kurun waktu
masa jabatannya;
d. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan UNUSIA;
e. Menetapkan peraturan, kaidah, dan tolok ukur pengelolaan kegiatan akademik
secara umum;
f. Membawahi dan mengkoordinir seluruh unit yang terdapat dalam UNUSIA;
g. Membina dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa;
h. Membina hubungan dengan alumni dan masyarakat umum;
i. Membina hubungan dan kerjasama dengan pemerintah, pemerintah daerah,
pemerintah Negara lain, dunia usaha, lembaga sosial, lembaga pendidikan dan
penelitian, dan lembaga lain baik dari dalam maupun luar negeri;
j. Melaporkan secara berkala mengenai pengelolaan UNUSIA kepada BP3TNU;
k. Bersama BP3TNU menyusun laporan tahunan untuk disampaikan kepada PBNU;
l. Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian dosen tetap kepada BP3TNU;
m. Mengangkat dan memberhentikan dosen tidak tetap dan tenaga kependidikan;
n. Mengangkat dan memberhentikan pimpinan Prodi serta unit kerja lainnya;
o. Mengusulkan pengangkatan anggota Senat Akademik;
p. Mengusulkan pengangkatan Guru Besar yang telah disetujui oleh Senat
Akademik;
q. Memberikan gelar Doctor Honoris Causa atau gelar kehormatan lain atas
pertimbangan Senat Akademik;
r. Mendelegasikan pelaksanaan tugas Rektor kepada pimpinan unit kerja yang ada
di bawahnya;
s. Mendirikan, membubarkan, dan/atau menggabungkan Fakultas dan Prodi atas
persetujuan Senat Akademik;
t. Mendirikan, membubarkan, dan/atau menggabungkan pusat studi atas
persetujuan Senat Akademik.

14
Pasal 38

Ketentuan lebih lanjut mengenai pemilihan Rektor dan mekanisme pemberhentian


dan pengisian jabatan antar waktu Rektor diatur dalam Peraturan BP3TNU.

Pasal 39

Perangkat Rektor meliputi:


a. Unsur pelaksana akademik terdiri dari Fakultas, Lembaga, dan Pusat;
b. Unsur pelaksana administrasi terdiri dari Direktorat dan Subbagian; dan
c. Unsur penjamin mutu akademik terdiri dari unit Lembaga di tingkat UNUSIA.

Pasal 40
Fakultas

(1) Fakultas sebagaimana yang dimaksud pada Pasal 39 poin (a) berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Rektor.
(2) Fakultas dipimpin oleh seorang Dekan dan dibantu oleh Wakil Dekan.
(3) Organisasi Fakultas terdiri dari:
a. Program Studi yang dipimpin oleh seorang Ketua dan dibantu oleh Sekretaris;
dan
b. Pusat Studi yang dipimpin oleh seorang Ketua.
(4) Ketua Pusat Studi diangkat dan diberhentikan oleh Dekan atas nama Rektor.
(5) Dekan dan Wakil Dekan diangkat dan diberhentikan oleh Rektor.
(6) Ketua dan Sekretaris Program Studi diangkat dan diberhentikan oleh Rektor.
(7) Masa jabatan pimpinan organisasi di Fakultas 5 (lima) tahun dan dapat diangkat
kembali untuk satu kali masa jabatan berikutnya.

Pasal 41

(1) Dekan dan Wakil Dekan harus memenuhi persyaratan utama sebagai berikut:
a. Berkewarganegaraan Indonesia;
b. Pengurus atau kader Nahdlatul Ulama;
c. Memiliki pengalaman sebagai dosen;
d. Memilki pengalaman dalam mengelola institusi perguruan tinggi;
e. Berpendidikan dan bergelar minimal magister (S2);
f. Sehat jasmani dan rohani;
g. Belum berusia 60 (enam puluh) tahun pada saat dilantik menjadi Dekan atau
Wakil Dekan;

15
h. Tidak pernah ditetapkan menjadi terdakwa atas dugaan melakukan tindak
pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun.
(2) Ketua dan Sekretaris Program Studi harus memenuhi persyaratan utama sebagai
berikut:
a. Berkewarganegaraan Indonesia;
b. Pengurus atau kader Nahdlatul Ulama;
c. Memiliki pengalaman sebagai dosen;
d. Memilki pengalaman dalam mengelola institusi perguruan tinggi;
e. Berpendidikan dan bergelar minimal magister (S2);
f. Sehat jasmani dan rohani;
g. Belum berusia 44 (empat puluh lima) tahun pada saat dilantik menjadi Ketua
atau Sekretaris;
h. Tidak pernah ditetapkan menjadi terdakwa atas dugaan melakukan tindak
pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun.
(3) Wewenang dan tugas pimpinan organisasi di Fakultas diatur lebih lanjut dalam
Organisasi dan Tata Kerja Unusia.
(4) Tata cara pemilihan, pengangkatan, dan pemberhentian pimpinan organisasi di
Fakultas diatur dalam Peraturan Rektor.

Pasal 42
Senat Akademik

(1) Senat Akademik merupakan badan normatif dan perwakilan di UNUSIA.


(2) Senat Akademik terdiri dari:
a. Rektor;
b. Wakil Rektor;
c. Dekan Fakultas;
d. Ketua Prodi;
e. Ketua lembaga;
f. Perwakilan Prodi dari unsur Dosen Guru Besar;
g. Unsur lain yang ditetapkan BP3TNU sebanyak-banyaknya 2 orang.
(3) Senat Akademik diketuai Rektor (ex-officio) dan didampingi oleh seorang
Sekretaris yang dipilih oleh anggota lain untuk masa jabatan 4 (empat) tahun dan
dapat dipilih kembali.

Pasal 43

Senat Akademik memiliki wewenang dan tugas:


a. Merumuskan kebijakan pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan mimbar
akademik, dan otonomi keilmuan di lingkungan UNUSIA;

16
b. Merumuskan kebijakan penilaian prestasi akademik dan kecakapan serta
kepribadian Sivitas Akademik;
c. Mengevaluasi pelaksanaan kebijakan penelitian UNUSIA dan pengabdian kepada
masyarakat secara berkala;
d. Bersama-sama Rektor merumuskan norma penyelenggaraan UNUSIA;
e. Memberikan persetujuan atas Rencana Anggaran Tahunan UNUSIA yang diajukan
oleh Rektor;
f. Menilai pertanggungjawaban Rektor atas pelaksanaan kebijakan yang telah
ditetapkan;
g. Memberikan pertimbangan kepada BP3TNU berkenaan dengan calon-calon yang
diusulkan untuk diangkat menjadi Rektor dan Wakil Rektor;
h. Memberikan pertimbangan kepada pejabat yang berwenang tentang kenaikan
jabatan akademik dosen di atas Lektor;
i. Memberikan masukan kepada Rektor dalam penyusunan Rencana Strategis dan
Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan;
j. Menegakkan norma-norma yang berlaku di UNUSIA;
k. Memberikan persetujuan pengangkatan Guru Besar di lingkungan UNUSIA atas
usulan Rektor;
l. Memberikan pertimbangan atas pemberian gelar Doctor Honoris Causa atau
Gelar Kehormatan lainnya kepada Rektor;
m. Bersama BP3TNU memberikan pertimbangan atas pemberhentian Rektor
kepada PBNU;
n. Melakukan pengawasan pelaksaan Anggaran Tahunan UNUSIA;
u. Memberikan persetujuan atas usul pendirian, pembubaran, dan/atau
penggabungan Fakultas, dan Prodi oleh Rektor;
o. Memberikan persetujuan atas usul pendirian, pembubaran, dan/atau
penggabungan prodi oleh Rektor;

Pasal 44

(1) Senat Akademik ditetapkan oleh BP3TNU;


(2) Anggota Senat Akademik diangkat untuk masa jabatan selama 4 (empat) tahun
dan dapat diangkat kembali;
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai Senat Akademik akan diatur dalam Peraturan
BP3TNU.

17
BAB IX
Pasal 46

(1) Penerimaan, pengangkatan dan pemberhentian dosen tetap dilakukan oleh


BP3TNU atas usul Rektor dengan pertimbangan Kaprodi dan Senat Akademik
dengan ketentuan bahwa yang bersangkutan sudah memenuhi semua ketentuan
peraturan perundangan yang berlaku.
(2) Penerimaan, pengangkatan dan pemberhentian dosen tidak tetap dilakukan oleh
Rektor atas usul Kaprodi dengan pertimbangan Senat Akademik dengan
ketentuan bahwa yang bersangkutan sudah memenuhi semua ketentuan
peraturan perundangan yang berlaku.
(3) Penerimaan, pengangkatan dan pemberhentian dosen DPK ditetapkan oleh
Pejabat Pemerintah yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dengan persetujuan pihak UNUSIA.
(4) Penerimaan dan pengangkatan pegawai dilakukan oleh Rektor dengan melibatkan
unit kerja terkait.

Pasal 47

Ketentuan lebih lanjut mengenai hak dan kewajiban Dosen dan Tenaga Kependidikan
diatur dalam Peraturan BP3TNU dan Peraturan Rektor.

BAB X
MAHASISWA DAN ALUMNI

Pasal 48

(1) Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar di UNUSIA.


(2) Warga negara asing dapat menjadi mahasiswa setelah memenuhi persyaratan dan
melalui prosedur tertentu.
(3) Ketentuan lebih lanjut sebagaimana ayat (1), dan (2) diatur dalam Peraturan
Rektor.

Pasal 49

(1) Mahasiswa memperoleh layanan akademik, kemahasiswaan dan fasilitas


pendukung lainnya.
(2) Layanan akademik meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
(3) Layanan kemahasiswaan meliputi bidang penalaran, kesejahteraan, minat dan
bakat.

18
(4) Fasilitas pendukung meliputi sarana dan prasana penunjang ayat (2) dan (3).

Pasal 50

(1) Setiap mahasiswa berkewajiban mematuhi peraturan akademik, kemahasiswaan,


keuangan, dan pemanfaatan fasilitas.
(2) Setiap mahasiswa berkewajiban memelihara sarana dan prasarana serta
kebersihan, ketertiban dan keamanan UNUSIA.

Pasal 51

(1) Untuk melaksanakan peningkatan kepemimpinan, penalaran, minat, kegemaran


dan kesejahteraan mahasiswa dalam kehidupan kemahasiswaan pada Universitas
dibentuk organisasi kemahasiswaan.
(2) Organisasi kemahasiswaan di UNUSIA diselenggaraan dari, oleh, dan untuk
mahasiswa.
(3) Ketentuan lebih lanjut tentang organisasi kemahasiswaan diatur dalam Peraturan
Rektor.
Pasal 52

(1) Dalam rangka menjalin komunikasi Universitas dengan orang tua mahasiswa dapat
dibentuk organisasi Ikatan Orang Tua Mahasiswa (IOM) yang bersifat nonstruktural.
(2) Pembentukan IOM disahkan dengan surat Keputusan Rektor.

Pasal 53
Alumni

(1) Alumni adalah lulusan UNUSIA.


(2) Untuk menjalin komunikasi antaralumni dan alumni dengan Sivitas Akademika dapat
dibentuk organisasi Ikatan Alumni.
(3) Pembentukan organisasi alumni disahkan dengan Keputusan Rektor.
(4) Tata kerja organisasi alumni diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga organisasi yang dimaksud.

19
BAB XI
KODE ETIK PEGAWAI

Pasal 54

(1) Setiap pegawai UNUSIA wajib mematuhi kode etik yang telah ditetapkan.
(2) Kode Etik Pegawai disusun dengan maksud untuk menciptakan kondisi lingkungan
UNUSIA yang profesional dan berintegritas dalam memberikan pelayanan di bidang
pendidikan.
(3) Ketentuan lebih lanjut tentang kode etik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan dalam Peraturan Rektor.

BAB XII
KERJASAMA

Pasal 55

(1) Dalam rangka pembinaan dan pengembangan UNUSIA, dapat dilakukan kerjasama
dengan Pemerintah, pemerintah daerah, pemerintah Negara lain, perguruan tinggi
dan/atau lembaga lain, baik dari dalam maupun dari luar negeri.
(2) Kerjasama dapat dilakukan oleh unit pelaksana kerja yang ada di bawah Rektor.
(3) Ketentuan kerjasama lebih lanjut diatur dalam Peraturan Rektor.

BAB XIII
SARANA DAN PRASARANA

Pasal 56

(1) Sarana dan prasarana UNUSIA adalah semua fasilitas utama dan penunjang
penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi dan program UNUSIA.
(2) Sarana dan prasarana UNUSIA merupakan milik PBNU yang berada di bawah
pengawasan dan tanggung jawab Rektor UNUSIA.
(3) Sivitas akademika, karyawan dan organisasi yang berkaitan dengan UNUSIA, dapat
memanfaatkan fasilitas yang tersedia secara bertanggungjawab dengan mengikuti
ketentuan dan peraturan mengenai pemanfaatan sarana dan prasarana UNUSIA.

20
BAB XIV
PENDANAAN DAN KEKAYAAN

Pasal 57
Pendanaan

(1) Pendanaan UNUSIA bersumber dari:


a. Biaya pendidikan;
b. Kerjasama Tridharma;
c. Pengelolaan kekayaan PBNU yang diberikan untuk kepentingan pengembangan
UNUSIA;
d. Sumbangan dan hibah dari pemerintah maupun lembaga lain, dalam dan luar negeri;
e. Hasil usaha oleh unit kerja di lingkungan UNUSIA;
f. Masyarakat; dan
g. Sumber lain yang sah.
(2) Penerimaan, penyimpanan, dan penggunaan dana yang berasal langsung dari
masyarakat secara transparan dikelola oleh UNUSIA sesuai dengan peraturan yang
berlaku di UNUSIA.
(3) Rektor UNUSIA menetapkan rencana penerimaan dan pembiayaan serta pengaturannya
dengan mengikuti ketentuan pengelolaan dana yang berlaku, sesuai dengan asas
efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas.
(4) Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja UNUSIA diajukan oleh Rektor kepada
BP3TNU untuk disahkan.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai Rencana Anggaran dan Pendapatan UNUSIA diatur
dalam Peraturan BP3TNU.

Pasal 58
Kekayaan

(1) Kekayaan UNUSIA adalah seluruh aset yang digunakan oleh UNUSIA untuk kegiatan
Tridharma, yang terdiri dari kekayaan bergerak dan tidak bergerak.
(2) Seluruh kekayaan UNUSIA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kekayaan
PBNU dan atas nama BHPNU.
(3) Kekayaan UNUSIA di luar sarana dan prasarana pendidikan, pengelolaannya diatur
dengan Peraturan BP3TNU dengan pertimbangan Rektor dan Senat Akademik, serta
persetujuan PBNU.
(4) Pendayagunaan sarana, prasarana dan kekayaan UNUSIA untuk memperoleh dana guna
menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi UNUSIA diatur dengan Peraturan BP3TNU
dengan pertimbangan Rektor dan Senat Akademik.

21
(5) Pengadaan dan penambahan sarana dan prasarana disesuaikan dengan kebutuhan dan
perkembangan UNUSIA yang diatur dalam Peraturan Rektor.

BAB XV
SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

Pasal 59

(1) UNUSIA melaksanakan sistem penjaminan mutu dengan mengacu pada Standar
Nasional Pendidikan Tinggi.
(2) Ruang lingkup Sistem Penjaminan Mutu Internal UNUSIA meliputi pengawasan
akademik dan nonakademik.
(3) Rektor UNUSIA menetapkan unit kerja di bawah Rektor yang bertugas menjalankan
Penjaminan Mutu Internal.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan dan pelaksanaan Sistem
Penjaminan Mutu Internal diatur dalam Peraturan Rektor.

BAB XVI
BENTUK DAN TATA CARA PEMBENTUKAN PERATURAN

Pasal 60

(1) Peraturan yang berlaku di lingkungan UNUSIA terdiri dari peraturan eksternal dan
internal.
(2) Peraturan eksternal yang dimaksud dalam ayat (1) adalah peraturan dan perundang-
undangan yang dikeluarkan oleh pemerintah terkait.
(3) Peraturan internal yang dimaksud dalam ayat (1) adalah peraturan yang ditetapkan
oleh organ UNUSIA.
(4) Bentuk dan hierarki peraturan yang berlaku di lingkungan UNUSIA sebagai berikut:
a. Peraturan dan perundang-undangan terkait;
b. Peraturan PBNU;
c. Peraturan BP3TNU;
d. Peraturan Rektor; dan
e. Peraturan lain yang memiliki landasan hukum dari peraturan yang lebih tinggi.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai peraturan internal UNUSIA diatur dalam Peraturan
BP3TNU.

22
BAB XVII
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 61

(1) Segala peraturan yang ada yang bertentangan dengan Statuta ini dinyatakan tidak
berlaku.
(2) Perubahan Statuta ditetapkan oleh Rektor sebagai Ketua Senat Akademik dan
disahkan oleh PBNU.
(3) Hal-hal yang belum diatur dalam Statuta ini akan ditentukan kemudian dalam
peraturan tersendiri yang tidak bertentangan dengan Statuta dan perundang-
undangan yang berlaku.

BAB XVIII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 62

Statuta ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 15 Desember 2015

23

Anda mungkin juga menyukai