Jl. Taman Amir Hamzah No. 5 Pegangsaan Menteng Jakarta Pusat DKI Jakarta
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
MUKADDIMAH
Bismillahirrahmanirrahim
Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia, yang kemudian disingkat UNUSIA, adalah salah
satu perguruan tinggi yang didirikan oleh Nahdlatul Ulama menggunakan Badan Hukum
Perkumpulan Nahdlatul Ulama (BHPNU). Sebagai sebuah universitas, keberadaan
UNUSIA sangat penting dalam kaitannya mengembangkan dan membudayakan Ilmu
Pengetahuan serta Teknologi di lingkungan Nahdlatul Ulama. Oleh karena itu, UNUSIA
dirancang dan difungsikan sesuai dengan visi dan misi Nahdlatul Ulama itu sendiri,
terutama pada aspek pendidikan dan pengembangan sumberdaya manusia Indonesia.
Sedangkan dalam aspek pengelolaannya, sebagai bagian dari sistem Pendidikan
Nasional, maka UNUSIA juga dirancang mengacu pada peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Atas dasar itu, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sebagai badan penyelenggara
UNUSIA menyusun Statuta sebagai pedoman dasar penyelenggaraan dan pengelolaan
UNUSIA. Statuta ini disusun atas dasar prinsip untuk mewujudkan penyelenggaraan
dan pengelolaan universitas yang amanah dan profesional, serta berorientasi pada
peningkatan mutu akademik dan pelestarian nilai-nilai Ahlussunah Waljamaah
(Aswaja) dalam diri Sivitas Akademika UNUSIA.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1
dan Teknologi melalui Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada
Masyarakat.
(12) Mahasiswa adalah peserta didik pada jenjang Pendidikan Tinggi di UNUSIA.
(13) Tenaga Kependidikan adalah pegawai di lingkungan UNUSIA yang memiliki tugas
pokok untuk mendukung kegiatan penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan
di lingkungan UNUSIA.
(14) Kementerian adalah perangkat pemerintah yang membidangi urusan pemerintah
di bidang pendidikan.
(15) Menteri adalah menteri sebuah kementerian yang menyelenggarakan urusan
pemerintah di bidang pendidikan.
BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
UNUSIA bertujuan:
a. Menghasilkan lulusan yang memiliki keunggulan kompetitif;
b. Terselenggaranya pendidikan yang bermutu yang dapat diakses oleh semua
kalangan;
2
c. Terwujudnya penelitian dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi;
d. Menghasilkan produk ilmu pengetahuan dan karya penelitian yang berbasis
moral dan etika;
e. Terwujudnya kajian yang komprehensif dan mendalam dalam pengembangan
integrasi keilmuan;
f. Menghasilkan sumbangsih pemikiran nyata dalam rangka mewujudkan integrasi
keilmuan berbasis Aswaja;
g. Terwujudnya program pengabdian kepada masyarakat yang berorientasi pada
peningkatan wawasan dan kesejahtraan manusia;
h. Terciptanya relevansi antara kebutuhan masyarakat dengan program
pendidikan dan penelitian yang kembangkan UNUSIA;
i. Terwujudnya tatanan masyarakat yang sejahtera, adil, dan demokratis pada
masyarakat binaan;
j. Terwujudnya pengelolaan UNUSIA yang amanah sesuai dengan visi dan misi
yang dirumuskan;
k. Terwujudnya pengelolaan UNUSIA yang profesional sesuai dengan
perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK);
l. Terwujudnya kerjasama yang sinergis dengan pemerintah, pihak swasta, dalam
dan luas negeri;
m. Terwujudnya kerjasama program pertukaran peajar dan dosen, penelitian, dan
pengabdian masyarakat dengan perguruan tinggi lain di dalam dan luar negeri;
n. Terwujudnya kurikulum sesuai dengan karakteristik keilmuan tertentu yang
berbasis pada nilai Ahlussunnah Wal Jamaah (aswaja);
o. Terimplementasikannya nilai Ahlussunnah Wal Jamaah (aswaja) dalam tataran
akademik dan praksis Sivitas Akademika UNUSIA;
p. Terwujudnya kajian dan diseminasi gagasan Islam Nusantara sebagai identitas
Islam Indonesia.
BAB III
IDENTITAS UNUSIA
Pasal 5
Status
(1) UNUSIA merupakan perguruan tinggi swasta berbadan hukum yang mengelola
bidang akademik dan nonakademik secara otonom.
(2) UNUSIA merupakan perguruan tinggi yang didirikan PBNU dan berbadan hukum
BHPNU.
3
Pasal 6
Kedudukan
Pasal 7
Hari Jadi
UNUSIA resmi berdiri pada tanggal 1 Ramadhan 1436 H bertepatan dengan tanggal 18
Juni 2015 M.
Pasal 8
Asas dan Landasan
Pasal 9
Lambang
Pasal 10
(1) UNUSIA memiliki bendera yang terdiri dari bidang persegi empat berwarna hijau
dengan lambang UNUSIA.
(2) Bendera UNUSIA sebagaimana yang dimaksud pada Pasal 10 ayat (1) di atas akan
diatur lebih lanjut dalam Keputusan Rektor UNUSIA.
4
Pasal 11
BAB IV
PENYELENGGARAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI
Pasal 12
Pasal 13
Pendidikan
Pasal 14
Penelitian
(1) Penelitian di UNUSIA dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara
sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan
5
dengan pemahaman dan/atau pengujian suatu cabang ilmu pengetahuan dan
teknologi.
(2) Penelitian di UNUSIA diarahkan untuk mengembangkan Ilmu pengetahuan dan
teknologi, integrasi keilmuan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
daya saing bangsa.
(3) Penelitian dapat dilaksanakan oleh dosen dan mahasiswa, secara perorangan
dan/atau kelompok.
(4) Hasil penelitian yang merupakan hak atas kekayaan intelektual didaftar,
didokumentasikan dan dipublikasikan.
(5) Rektor menetapkan unit kerja di bawah Rektor yang bertugas merencanakan dan
menjalankan kegiatan penelitian.
Pasal 15
Pengabdian kepada Masyarakat
Pasal 16
Ketentuan lebih lanjut mengenai unit kerja yang dimaksud pada Pasal 14 ayat (5) dan
Pasal 15 ayat (4) diatur lebih lanjut dalam Peraturan Rektor.
BAB V
KURIKULUM
Pasal 17
Pasal 18
Pasal 19
Kekhasan
7
BAB VI
KEBEBASAN AKADEMIK, MIMBAR AKADEMIK, DAN OTONOMI KEILMUAN
Pasal 20
Pasal 21
8
BAB VII
GELAR, SEBUTAN LULUSAN, DAN PENGHARGAAN
Pasal 22
Gelar Akademik
(1) UNUSIA memberikan gelar akademik kepada mahasiswa yang menempuh program
pendidikan sarjana dan pascasarjana di UNUSIA.
(2) Gelar akademik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) terdiri atas:
a. Sarjana;
b. Magister; dan
c. Doktor.
Pasal 23
Gelar Vokasi
(1) UNUSIA memberikan gelar vokasi kepada mahasiswa yang menempuh program
pendidikan vokasi di UNUSIA.
(2) Gelar vokasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) terdiri atas:
a. Ahli Pertama;
b. Ahli Muda;
c. Ahli Madya;
d. Sarjana Terapan;
e. Magister Terapan; dan
f. Doktor Terapan.
Pasal 24
Gelar Profesi
(1) UNUSIA memberikan gelar profesi kepada mahasiwa yang menempuh program
pendidikan profesi di UNUSIA.
(2) Gelar profesi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) di atas ditetapkan oleh
UNUSIA dengan instansi lain yang bertanggungjawab terhadap mutu layanan
profesi yang diselenggarakan.
(3) Gelar profesi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) terdiri atas:
a. Profesi; dan
b. Spesialis.
9
Pasal 25
Ketentuan lebih lanjut mengenai gelar akademik, gelar vokasi, dan gelar profesi di
lingkungan UNUSIA diatur lebih lanjut dalam Peraturan Rektor dengan mengacu pada
Peraturan Pemerintah.
Pasal 26
(1) UNUSIA dapat memberikan Gelar Kehormatan kepada perseorangan yang layak
memperoleh penghargaan berkenaan dengan jasa-jasa yang luar biasa dalam
bidang keilmuan, teknologi, seni, dan/atau kemanusiaan.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai gelar kehormatan diatur lebih lanjut dalam
Peraturan Rektor dengan memperhatikan Peraturan Pemerintah.
Pasal 27
Pasal 28
Sidang Terbuka
(1) Upacara akademik yang meliputi upacara Dies Natalis, Yudisium, Wisuda,
Pengukuhan Guru Besar, Doctor Honoris Causa diselenggarakan dalam Sidang
Terbuka.
(2) Upacara Dies Natalis diselenggarakan dalam rangka memperingati hari jadi
UNUSIA yang dilaksanakan setahun sekali.
(3) Upacara Yudisium diselenggarakan dalam rangka penilaian akhir mahasiswa dan
penetapan kelulusan mahasiswa selama menempuh studi dalam jangka waktu
tertentu.
(4) Upacara Wisuda diselenggarakan dalam rangka pengukuhan lulusan dan
penyerahan ijazah.
(5) Upacara Promosi Doktor diselenggarakan dalam rangka Penilaian Akhir Lulusan
Pendidikan Program Doktoral.
(6) Upacara Pengukuhan Guru Besar diselenggarakan dalam rangka Pengukuhan Guru
Besar dengan menyampaikan Pidato Pengukuhan.
(7) Upacara pemberian Gelar Kehormatan diselenggarakan dalam rangka Penyerahan
Gelar Kehormatan kepada seseorang yang dinilai berjasa luar biasa dalam bidang
10
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, kebudayaan, dan/atau kemanusiaan dengan
disertai Pidato Penerimaan Gelar Kehormatan.
(8) Ketentuan lebih lanjut mengenai Sidang Terbuka diatur dalam Peraturan Rektor.
BAB VIII
TATA KELOLA UNUSIA
Pasal 29
Pasal 30
PBNU
Pasal 31
BP3TNU
(1) BP3TNU merupakan badan yang dibentuk oleh PBNU sebagai pelaksana teknis
penyelenggaraan UNUSIA.
(2) Sebagai perangkat teknis dalam hal pelaksana penyelenggaraan UNUSIA, BP3TNU
memiliki wewenang dan tugas:
a. Menetapkan Peraturan BP3TNU;
b. Menetapkan anggota Senat Akademik;
c. Bersama Rektor menyusun struktur pengelola UNUSIA;
d. Mengesahkan Wakil Rektor yang telah ditetapkan oleh Rektor;
11
e. Mengangkat dan memberhentikan dosen tetap UNUSIA;
f. Mengesahkan norma dan tolok ukur penyelenggaraan UNUSIA;
g. Mengesahkan Rencana Strategis serta Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan
UNUSIA;
h. Mengesahkan persetujuan kelayakan akademik atas usul pembukaan,
penggabungan, dan/atau penutupan Fakultas, atau Prodi.
i. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian umum atas pengelolaan UNUSIA;
j. Melakukan penilaian terhadap kinerja Rektor;
k. Menyusun laporan berkala tentang hasil pengawasan dan penilaian
pengelolaan UNUSIA kepada PBNU;
l. Bersama Rektor menyusun laporan tahunan untuk disampaikan kepada PBNU;
g. Membina jejaring dengan institusi dan/atau individu di luar UNUSIA;
m. Melakukan penggalangan dana untuk menunjang fasilitas penyelenggaraan
Tridharma di lingkungan UNUSIA.
Pasal 32
Rektor
Pasal 33
(1) Rektor diangkat dan diberhentikan oleh PBNU melalui BP3TNU DKI Jakarta untuk
masa jabatan selama 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali maksimal
untuk 1 (satu) masa jabatan sesudahnya.
(2) Wakil Rektor diangkat dan diberhentikan oleh Rektor untuk masa jabatan 4
(empat) tahun dan dapat diangkat kembali maksimal untuk 1 (satu) masa jabatan
sesudahnya.
12
Pasal 34
(1) Calon Rektor dijaring oleh Panitia Pelaksana Pemilihan Rektor yang dibentuk oleh
BP3TNU.
(2) Panitia Pelaksana Pemilihan Rektor berasal dari kelompok pemangku kepentingan
terdiri dari unsur:
a. PBNU;
b. dosen;
c. pegawai; dan
d. masyarakat.
(3) Panitia Pelaksana Pemilihan Rektor melakukan proses penelusuran dan
penyaringan calon Rektor mengacu pada persyaratan calon Rektor yang
ditetapkan oleh BP3TNU.
(4) Panitia Pelaksana Pemilihan Rektor menyerahkan sejumlah nama calon Rektor
kepada BP3TNU untuk dipilih dan ditetapkan sebagai Rektor oleh PBNU.
Pasal 35
Pasal 36
13
h. Tidak menjunjung tinggi nilai-nilai Ahlussunah wal Jama’ah.
(2) Pemberhentian Rektor dilakukan oleh PBNU setelah mendapatkan pertimbangan
dari SA dan BP3TNU.
(3) Jabatan Rektor yang diberhentikan diisi oleh salah satu Wakil Rektor sampai
berakhirnya masa jabatan, sesuai dengan ketetapan BP3TNU.
Pasal 37
14
Pasal 38
Pasal 39
Pasal 40
Fakultas
(1) Fakultas sebagaimana yang dimaksud pada Pasal 39 poin (a) berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Rektor.
(2) Fakultas dipimpin oleh seorang Dekan dan dibantu oleh Wakil Dekan.
(3) Organisasi Fakultas terdiri dari:
a. Program Studi yang dipimpin oleh seorang Ketua dan dibantu oleh Sekretaris;
dan
b. Pusat Studi yang dipimpin oleh seorang Ketua.
(4) Ketua Pusat Studi diangkat dan diberhentikan oleh Dekan atas nama Rektor.
(5) Dekan dan Wakil Dekan diangkat dan diberhentikan oleh Rektor.
(6) Ketua dan Sekretaris Program Studi diangkat dan diberhentikan oleh Rektor.
(7) Masa jabatan pimpinan organisasi di Fakultas 5 (lima) tahun dan dapat diangkat
kembali untuk satu kali masa jabatan berikutnya.
Pasal 41
(1) Dekan dan Wakil Dekan harus memenuhi persyaratan utama sebagai berikut:
a. Berkewarganegaraan Indonesia;
b. Pengurus atau kader Nahdlatul Ulama;
c. Memiliki pengalaman sebagai dosen;
d. Memilki pengalaman dalam mengelola institusi perguruan tinggi;
e. Berpendidikan dan bergelar minimal magister (S2);
f. Sehat jasmani dan rohani;
g. Belum berusia 60 (enam puluh) tahun pada saat dilantik menjadi Dekan atau
Wakil Dekan;
15
h. Tidak pernah ditetapkan menjadi terdakwa atas dugaan melakukan tindak
pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun.
(2) Ketua dan Sekretaris Program Studi harus memenuhi persyaratan utama sebagai
berikut:
a. Berkewarganegaraan Indonesia;
b. Pengurus atau kader Nahdlatul Ulama;
c. Memiliki pengalaman sebagai dosen;
d. Memilki pengalaman dalam mengelola institusi perguruan tinggi;
e. Berpendidikan dan bergelar minimal magister (S2);
f. Sehat jasmani dan rohani;
g. Belum berusia 44 (empat puluh lima) tahun pada saat dilantik menjadi Ketua
atau Sekretaris;
h. Tidak pernah ditetapkan menjadi terdakwa atas dugaan melakukan tindak
pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun.
(3) Wewenang dan tugas pimpinan organisasi di Fakultas diatur lebih lanjut dalam
Organisasi dan Tata Kerja Unusia.
(4) Tata cara pemilihan, pengangkatan, dan pemberhentian pimpinan organisasi di
Fakultas diatur dalam Peraturan Rektor.
Pasal 42
Senat Akademik
Pasal 43
16
b. Merumuskan kebijakan penilaian prestasi akademik dan kecakapan serta
kepribadian Sivitas Akademik;
c. Mengevaluasi pelaksanaan kebijakan penelitian UNUSIA dan pengabdian kepada
masyarakat secara berkala;
d. Bersama-sama Rektor merumuskan norma penyelenggaraan UNUSIA;
e. Memberikan persetujuan atas Rencana Anggaran Tahunan UNUSIA yang diajukan
oleh Rektor;
f. Menilai pertanggungjawaban Rektor atas pelaksanaan kebijakan yang telah
ditetapkan;
g. Memberikan pertimbangan kepada BP3TNU berkenaan dengan calon-calon yang
diusulkan untuk diangkat menjadi Rektor dan Wakil Rektor;
h. Memberikan pertimbangan kepada pejabat yang berwenang tentang kenaikan
jabatan akademik dosen di atas Lektor;
i. Memberikan masukan kepada Rektor dalam penyusunan Rencana Strategis dan
Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan;
j. Menegakkan norma-norma yang berlaku di UNUSIA;
k. Memberikan persetujuan pengangkatan Guru Besar di lingkungan UNUSIA atas
usulan Rektor;
l. Memberikan pertimbangan atas pemberian gelar Doctor Honoris Causa atau
Gelar Kehormatan lainnya kepada Rektor;
m. Bersama BP3TNU memberikan pertimbangan atas pemberhentian Rektor
kepada PBNU;
n. Melakukan pengawasan pelaksaan Anggaran Tahunan UNUSIA;
u. Memberikan persetujuan atas usul pendirian, pembubaran, dan/atau
penggabungan Fakultas, dan Prodi oleh Rektor;
o. Memberikan persetujuan atas usul pendirian, pembubaran, dan/atau
penggabungan prodi oleh Rektor;
Pasal 44
17
BAB IX
Pasal 46
Pasal 47
Ketentuan lebih lanjut mengenai hak dan kewajiban Dosen dan Tenaga Kependidikan
diatur dalam Peraturan BP3TNU dan Peraturan Rektor.
BAB X
MAHASISWA DAN ALUMNI
Pasal 48
Pasal 49
18
(4) Fasilitas pendukung meliputi sarana dan prasana penunjang ayat (2) dan (3).
Pasal 50
Pasal 51
(1) Dalam rangka menjalin komunikasi Universitas dengan orang tua mahasiswa dapat
dibentuk organisasi Ikatan Orang Tua Mahasiswa (IOM) yang bersifat nonstruktural.
(2) Pembentukan IOM disahkan dengan surat Keputusan Rektor.
Pasal 53
Alumni
19
BAB XI
KODE ETIK PEGAWAI
Pasal 54
(1) Setiap pegawai UNUSIA wajib mematuhi kode etik yang telah ditetapkan.
(2) Kode Etik Pegawai disusun dengan maksud untuk menciptakan kondisi lingkungan
UNUSIA yang profesional dan berintegritas dalam memberikan pelayanan di bidang
pendidikan.
(3) Ketentuan lebih lanjut tentang kode etik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan dalam Peraturan Rektor.
BAB XII
KERJASAMA
Pasal 55
(1) Dalam rangka pembinaan dan pengembangan UNUSIA, dapat dilakukan kerjasama
dengan Pemerintah, pemerintah daerah, pemerintah Negara lain, perguruan tinggi
dan/atau lembaga lain, baik dari dalam maupun dari luar negeri.
(2) Kerjasama dapat dilakukan oleh unit pelaksana kerja yang ada di bawah Rektor.
(3) Ketentuan kerjasama lebih lanjut diatur dalam Peraturan Rektor.
BAB XIII
SARANA DAN PRASARANA
Pasal 56
(1) Sarana dan prasarana UNUSIA adalah semua fasilitas utama dan penunjang
penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi dan program UNUSIA.
(2) Sarana dan prasarana UNUSIA merupakan milik PBNU yang berada di bawah
pengawasan dan tanggung jawab Rektor UNUSIA.
(3) Sivitas akademika, karyawan dan organisasi yang berkaitan dengan UNUSIA, dapat
memanfaatkan fasilitas yang tersedia secara bertanggungjawab dengan mengikuti
ketentuan dan peraturan mengenai pemanfaatan sarana dan prasarana UNUSIA.
20
BAB XIV
PENDANAAN DAN KEKAYAAN
Pasal 57
Pendanaan
Pasal 58
Kekayaan
(1) Kekayaan UNUSIA adalah seluruh aset yang digunakan oleh UNUSIA untuk kegiatan
Tridharma, yang terdiri dari kekayaan bergerak dan tidak bergerak.
(2) Seluruh kekayaan UNUSIA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kekayaan
PBNU dan atas nama BHPNU.
(3) Kekayaan UNUSIA di luar sarana dan prasarana pendidikan, pengelolaannya diatur
dengan Peraturan BP3TNU dengan pertimbangan Rektor dan Senat Akademik, serta
persetujuan PBNU.
(4) Pendayagunaan sarana, prasarana dan kekayaan UNUSIA untuk memperoleh dana guna
menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi UNUSIA diatur dengan Peraturan BP3TNU
dengan pertimbangan Rektor dan Senat Akademik.
21
(5) Pengadaan dan penambahan sarana dan prasarana disesuaikan dengan kebutuhan dan
perkembangan UNUSIA yang diatur dalam Peraturan Rektor.
BAB XV
SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL
Pasal 59
(1) UNUSIA melaksanakan sistem penjaminan mutu dengan mengacu pada Standar
Nasional Pendidikan Tinggi.
(2) Ruang lingkup Sistem Penjaminan Mutu Internal UNUSIA meliputi pengawasan
akademik dan nonakademik.
(3) Rektor UNUSIA menetapkan unit kerja di bawah Rektor yang bertugas menjalankan
Penjaminan Mutu Internal.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan dan pelaksanaan Sistem
Penjaminan Mutu Internal diatur dalam Peraturan Rektor.
BAB XVI
BENTUK DAN TATA CARA PEMBENTUKAN PERATURAN
Pasal 60
(1) Peraturan yang berlaku di lingkungan UNUSIA terdiri dari peraturan eksternal dan
internal.
(2) Peraturan eksternal yang dimaksud dalam ayat (1) adalah peraturan dan perundang-
undangan yang dikeluarkan oleh pemerintah terkait.
(3) Peraturan internal yang dimaksud dalam ayat (1) adalah peraturan yang ditetapkan
oleh organ UNUSIA.
(4) Bentuk dan hierarki peraturan yang berlaku di lingkungan UNUSIA sebagai berikut:
a. Peraturan dan perundang-undangan terkait;
b. Peraturan PBNU;
c. Peraturan BP3TNU;
d. Peraturan Rektor; dan
e. Peraturan lain yang memiliki landasan hukum dari peraturan yang lebih tinggi.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai peraturan internal UNUSIA diatur dalam Peraturan
BP3TNU.
22
BAB XVII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 61
(1) Segala peraturan yang ada yang bertentangan dengan Statuta ini dinyatakan tidak
berlaku.
(2) Perubahan Statuta ditetapkan oleh Rektor sebagai Ketua Senat Akademik dan
disahkan oleh PBNU.
(3) Hal-hal yang belum diatur dalam Statuta ini akan ditentukan kemudian dalam
peraturan tersendiri yang tidak bertentangan dengan Statuta dan perundang-
undangan yang berlaku.
BAB XVIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 62
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 15 Desember 2015
23