Anda di halaman 1dari 29

STATUTA

STATUTA
STKIP SUBANG
(YAYASAN YUDHISTIRA)
MUKADIMAH

Bismillaahirohmaanirrohim
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Subang, keberadaan dan
perkembangannya tidak terlepas dari visi dan misi Yayasan Pendidikan Yudhistira yang
berdiri tanggal 6 Januari 1996 dengan Akte Notaris nomor 4. Oleh karenanya orensi dan
eksistensi STKIP Subang tidak terlepas dari identitas dan penggilan masyarakat sebagai
kiprah pengabdiannya mencerdaskan kehidupan bangsa, mensejahterakan masyarakat
dan membangun manusia Indonesia seutuhnya.
Sebagai sup-sistem dari pendidikan tinggi Nasional, cita dan Citra yang
memberikan corak yang jelas kepada pembinaan dan pengembangan STKIP Subang
bersatu dengan dasar dan corak dinamika orientasi falsafah Negara, yaitu Pancasila dan
Undang Undang Dasar 1945, Wawasan Nusantara dan Wawasan Kebangsaan.
Identitas khas STKIP Subang sebagai pengejawantahan dan kelanjutan
aktualisasi visi dan misi Yayasan Pendidikan Yudhistira, yaitu mendudukan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi, Seni serta Agama dalam proses pemasyarakatan dan
produk sistem dan mekanisme Pendidikan Keimanan dan Ketakwaan kepada Tuhan
Yang Maha Esa, Peningkatan Kualitas Etos kerja serta keluruhan Budi pekerti,
keagungan martabat manusia yang pada gilirannya mengarah kepada peningkatan
kualitas sumber daya manusia.
Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1999 tentang Pendidikan Nasional
dan Ketentuan Yayasan Pendidikan yudhistira serta Peraturan-peraturan lainnya yang
berkaitan langsung maupun tidak langsung dalam bidang Pendidikan, menjadi acuan
seutuhnya bagi pembinaan dan pengembangan STKIP Subang. Identitas yang menyertai
dan memberikan corak yang khas bagi pembinaan dan pengembangan ini adalah
diselenggarakan pengembangan, pengkajian syariat Islam serta menitik beratkan kepada
masa depan karier lulusannya.
Implementasi Operasional, ide dasar dan strategi pengembangan STKIP
Subang dia atas, tertuang dalam satu STATUTA dalam wujud, Struktur, kultur, sistim dan
mekanisme sebagai berikut :

2015

1|STKIP SUBANG

STATUTA

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Statuta ini yang dimaksud dengan :


1. Statuta adalah pedoman dasar penyelenggaraan kegiatan yang dipakai sebagai
acuan

untuk

merencanakan,

membina,

mengembangkan

program

dan

penyelenggaraan kegiatan fungsional sesuai dengan tujuan, pedoman Sekolah


Tinggi dan Ketentuan lain yang berlaku di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Subang;
2. Menteri, adalah Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendidikan Nasional;
3. Yayasan, adalah Yayasan Pendidikan Yudhistira sebagai Badan Hukum
penyelenggaraan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Subang;
4. Sekolah Tinggi, adalah Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan atau setingkat
yang menyelenggarakan Pendidikan dan Pembelajaran, Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat;
5. Dewan Penyantun, adalah Dewan Penyantun Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Subang;
6. Senat Sekolah Tinggi, adalah Senat Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Subang;
7. Jurusan, adalah semua jurusan pada Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Subang;
8. Pusat Penelitian yang disingkat Puslit, adalah Pusat Penelitian Sekolah Tinggi
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Subang;
9. Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat disingkat LPPM, adalah Lembaga
Pengabdian Kepada Masyarakat pada Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Subang;
10. Bagian Tata Usaha, adalah Bagian yang bertugas mengerjakan Administrasi pada
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Subang;
11. Senat Mahasiswa, adalah Organisasi Kemahasiswaan pada Sekolah Tinggi
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Subang;
12. Alumni adalah tamatan/lulusan Pendidikan yang diselenggarakan oleh Sekolah
Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Subang;
13. Sivitas Akademika, adalah Dosen, Mahasiswa, Pegawai dan teknis lainnya pada
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Subang;
14. Warga Sekolah Tinggi, adalah Dosen, Mahasiswa, Pegawai dan teknis lainnya pada
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Subang;

2015

2|STKIP SUBANG

STATUTA

BAB II
NAMA, KEDUDUKAN, FALSAFAH DASAR, TUJUAN, PRINSIP DASAR, DAN
LAMBANG PERGURUAN TINGGI

Pasal 2
Nama dan Kedudukan
1. Nama perguruan tinggi ini adalah Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
disingkat STKIP Subang;
2. Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan berkedudukan di Subang Jawa
Barat
Pasal 3
Falsafah

Sekolah Tinggi merupakan salah satu bidang kegiatan yang bernaung dibawah Yayasan,
oleh karena itu Sekolah Tinggi juga memegang teguh falsafah dasar Yayasan, yaitu :
1. Orientasi Usaha yang utama adalah mardhotilah baru laba, karena kebahagiaan
yang hakiki adalah dengan Illaah Robbina dan kebahagiaannit sendiri adalah
rahmat Allah dan Karunia Allah SWT, serta merupakan hak semu orang;
2. Cita-cita Yayasan berupaya membawa kehidupan Masyarakat Indonesia ke arah
Kebahagiaan yang diridhoi Allah SWT;
3. Dengan jalan meningkatkan kehidupan masyarakat serta mengembangkan ilmu
dan pengetahuan serta teknologi dalam bidang Social, ekonomi, teknologi,
budaya dan agama.
Landasan ke Tuhanan yang dianut Yayasan adalah Islam, dan landasan Idilnya
yaitu Dasar Negara Pancasila serta yang menjadi landasan Konstitusionalnya
adalah Undang-undang Dasar 1945.
Pasal 4
Tujuan
1. Sekolah Tinggi bercita-cita mewujudkan masyarakat yang berbahagia serta
diridhoi oleh Allah SWT;
2. Untuk mencapai cita-cita tersebur Sekolah Tinggi bermaksud menjadi Perguruan
Tinggi yang mampu memadukan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Seni dan Agama
secara selaras, serasi dan seimbang dalam satu Bidang Kajian, yaitu Ilmu
Pendidikan yang pada akhirnya dapat diramalkan guna meningkatkan taraf hidup
masyarakat Indonesia yang sedang membangun;

2015

3|STKIP SUBANG

STATUTA

3. Untuk melaksanakan maksud tersebut, Sekolah Tinggi bertujuan :


a. Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia
seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa serta berbudi pekerti luhur;
b. Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki
kemampuan

akademika

dan

profesional

yang

dapat

menerapkan,

mengembangkan dan menciptakan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan seni


pada disiplin Ilmu Pendidikan;
c.

Mengembangkan dan menyebarluaskan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan


Seni pada disiplin Ilmu Pendidikan, serta mengupayakan penggunannya
untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dari memperkaya kebudayaan
Nasional;

d. Sebagai

identitas

Sekolah

Tinggi,

mengkaji

dan

membina

serta

mengembangkan syiar Islam, serta mengembangkan dan melestarikan


Kebudayaan Daerah dan Nasional.

Pasal 5
Prinsip Dasar
1. Pendidikan diselenggarakan dengan menggunakan Bahasa Indonesia sebagai
Bahasa Pengantar;
2. Bahasa Daerah digunakan sebagai Bahasa Pengantar sejauh diperlukan;
3. Bahasa Asing dapat digunakan sebagai Bahasa Pengantar sejauh diperlukan
dalam penyampaian pengetahuan dan pelatihan tertentu.
Pasal 6
Penerimaan Mahasiswa Baru
Penerimaan Mahasiswa Baru diselenggarakan dengan tidak membedakan Jenis
Kelamin, Agama, Suku, Ras, Kedudukan Sosial dan Tingkat Kemampuan Ekonomi.
Pasal 7
Kaidah Moral dan Etika
Sekolah Tinggi menjunjung Tinggi kebebasan Akademik, mimbar akademik dan Otonomi
keilmuan, yaitu :
1. Kebebasan Akademik merupakan kebebasan yang dimiliki anggota sivitas
Akademika untuk secara bertanggung jawab dan mandiri melaksanakan kegiatan

2015

4|STKIP SUBANG

STATUTA

akademik yang terkait dengan pendidikan dan pengembangan Ilmu Pengetahuan


dan Teknologi;
2. Pimpinan Sekolah Tinggi mengupayakan dan menjamin agar setiap anggota
sivitas akademika dapat melaksanakan kebebasan akademik dalam rangka
pelaksanaan tugas dan fungsinya secara mandiri sesuai dengan aspirasi pribadi
dan dilandasi oleh norma dan kaidah keilmuan.
Pasal 9
Lambang
1. Lembaga Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan berupa sebuah
lingkaran dikelilingi lima sudut yang dapat di intrestasikan antara lain :
a. Lima sudut menggambarkan Pancasila;
b. Buku, Obor, Bintang, Bola Dunia dalam upaya menggali dan mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi;
c.

Padi dan Kapas, setelah berhasil menimba Ilmu dan selanjutnya siap terjun
kemasyarakat untuk mengaplikasikan keahlian dan keterampilan bagi
kepentingan kemakmuran dan kesejahteraan Bangsa dan Negara.
Pasal 10
Bendera

Bendera Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan berbentuk empat persegi
panjang dengan warna dasar Kuning dan ditengahnya terdapat Lambang serta tulisan
STKIP Subang.
BAB III
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 11
Organisasi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan, terdiri atas :
1. Dewan Penyantun
2. Unsur Pimpinan : Ketua dan para Pembantu Ketua
3. Senat Sekolah Tinggi
4. Unsur Pelaksana Akademik : Unit Pelaksana Teknis, Jurusan, Bagian dan Pusat
serta Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat
5. Unsur

Pelaksana

Administrasi

Bagian

Administrasi

Akademik

dan

Kemahasiswaan dan Bagian Administrasi Umum


6. Unsur Penunjang Lainnya : Unsur Pelaksanan Teknis, seperti : Laboratorium dan
Pustakawan

2015

5|STKIP SUBANG

STATUTA

BAB IV
DEWAN PENYANTUN
Pasal 12
1. Dewan Penyantun adalah suatu Forum yang terdiri dari tokoh masyarakat yang
menaruh perhatian kepada penyelenggaraan dan pengembangan Sekolah
Tinggi, khususnya dalam menyantuni Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Subang dan merupakan jembatan antara Sekolah Tinggi dengan
Masyarakat
2. Dewan Penyantun terdiri atas seorang Ketua Merangkap anggota, seorang
Sekretaris merangkap anggota dan beberapa anggota
3. Ketua dan sekretaris Dewan Penyantun dipilih oleh dan di antara anggota
4. Keanggotaan Dewan Penyantun ditetapkan oleh Yayasan atas usul Ketua
Sekolah Tinggi.
Pasal 13
Tata cara pengangkatan dan syarat ke anggotaan Dewan Penyantun ditetapkan oleh
Ketua Sekolah Tinggi atas persetujuan Yayasan.
Pasal 14
Tugas dan Fungsi Dewan Penyantun, adalah :
1. Membantu Pimpinan Sekolah Tinggi dalam menciptakan dan memelihara
hubungan baik antara Sekolah Tinggi dengan Instansi/Lembaga Pemerintahan;
2. Menyampaikan Sumbang saran kepada Pimpinan Sekolah Tinggi dalam rangka
Pengembangan Lembaga;
3. Menumbuhkan suasana yang baik Diana bagi upaya mewujudkan identitas
Sekolah Tinggi, yakni pemuliaan dan pengembangan agama Islam, serta
pelestarian pengembangan budaya nasional.

BAB V
PIMPINAN SEKOLAH TINGGI
Pasal 15
1. Pimpinan

Sekolah Tinggi sebagai tanggung

jawab utama di

samping

melaksanakan arahan serta kebijaksanaan umum, menetapkan peraturan, nama


dan tolak ukur penyelenggaraan pendidikan tinggi atas dasar keputusan Senat
Sekolah Tinggi.

2015

6|STKIP SUBANG

STATUTA

2. Dalam melaksanakan ketentuan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 1,


maka :
a. Di Bidang Akademik, Pimpinan Sekolah Tinggi bertanggung jawab kepada
Mentri;
b. Di Bidang Administrasi dan Keuangan, pimpinan Sekolah Tinggi bertanggung
jawab kepada Yayasan.
Pasal 16
1. Ketua Sekolah Tinggi diangkat dan diberhentikan oleh yayasan setelah
mendapat persetujuan pengurus Yayasan Pendidikan Yudhistira dan menteri
serta usul Senat Sekolah Tinggi;
2. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari,ketua Sekolah Tinggi dibantu oleh 3 (tiga)
orang pembantu ketua yang berada dibawah tanggung jawab ketua;
3. Pembantu Ketua terdiri dari:
a. Pembantu Ketua Bidang Akademik, membantu ketua memimpin
pelaksanaan pendidikan dan pengajaran,penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat;
b. Pembantu

Ketua

Bidang

Administrasi

keuangan

dan

personalia,membantu ketua dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di


bidang keuangan dan manajemen sumber daya manusia.
c.

Pembantu Ketua Bidang Kemahasiswaan,membantu ketua dalam


memimpin pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan.

4. Pembantu ketua diangkat dan diberhentikan oleh Senat Sekolah Tinggi dengan
persetujuan pihak Yayasan.
5. Tata cara pemilihan ketua/Pembantu Ketua ditetapkan oleh yayasan dengan
berpedoman pada ketentuan yang berlaku.
Pasal 17
1. Ketua Sekolah Tinggi mempunyai tugas dan wewenang:
a. Memimpin penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran;
b. Memimpin penyelenggaraan penelitian;
c.

Memimpin penyelenggaraan pengabdian kepada masyarakat;

d. Pembinaan tenaga pendidik


e. Pembinaan tenaga administrasi;
f.

Pembinaan mahasiswa;

g. Pembinaan pengembangan identitas Sekolah Tinggi


h. Menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah Tinggi;

2015

7|STKIP SUBANG

STATUTA

i.

Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah Tinggi;

j.

Mengawasi dan meminta pertanggung jawaban

unit kerja tentang

pelaksanaan tugas;
k.

Membuat laporan pertanggung jawaban kepada Yayasan Pendidikan


Yudhistira

l.

Mengembangkan hubungan baik dengan pihak luar

2. Bilamana Ketua Sekolah Tinggi berhalangan tidak tetap,pembantu Ketua Bidang


Akademik bertindak sebagai Pelaksana Harian Ketua.
3. Bilamana Ketua Sekolah Tinggi berhalangan tidak tetap,yayasan mengangkat
pejabat ketua sebelum diangkat ketua yang baru.
Pasal 18
1. Tugas dan wewenang Pembantu Ketua Bidang Akademik, adalah membantu ketua
dalam bidang :
a. Perencanaan,

pengorganisasian

pelaksanaan,

pengawasan

dan

pengembangan kegiatan bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian dan


pengabdian kepada masyarakat;
b. Penyerasian kurikulum di semua jenjang jurusan/ program Studi yang ada;
c.

Pembinaan tenaga dosen dan penunjang akademik

d. Pemikiran dan perencanaan baru yang menyelenggarakan kegiatan akademik


selaras dengan dinamika perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi;
e. Penyusunan dan pelaksanaan program serta kegiatan tambahan bagi usaha
pengembangan nalar sivitas akademika;
f.

Perencanaan dan pelaksanaan kerja sama di bidang akademik dengan


berbagai pihak baik di dalam maupun luar negeri;

g. Penghimpunan

data

informasi

pendidikan

ilmiah

untuk

kepentingan

penyelenggaraan kegiatan akademik;


h. Perencanaan dan pelaksanaan penerapan bidang keilmuan secara terprogram
dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat
i.

Pelaksanaan perkuliahan untuk mata kuliah pengembangan kepribadian (MPK),


mata kuliah penguasaan ilmu dan keterampilan (MKK), mata kuliah keahlian
berkarya (MKB),mata kuliah mata berkarya (PB)dan mata kuliah berkehidupan
bermasyarakat (MBB)

j.

Penerimaan dan seleksi mahasiswa baru;

k.

Memberikan laporan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas kepada ketua


sesuai bidang tugasnya dengan tembusan kepada yayasan pendidikan
Yudhistira.

2015

8|STKIP SUBANG

STATUTA

2. Tugas dan wewenang pembantu Ketua Bidang Administrasi dan keuangan serta
personalia adalah membantu ketua dalam memimpin:
a. Perencanaan dan pengelolaan anggaran /keuangan;
b. Pembinaan karier dan kesejahteraan pegawai;
c.

Pengelolaan dan prasarana serta inventarisasi

d. Penyeleksian calon pegawai dan penilaian hasil kerja pegawai;


e. Menjalin hubungan,baik keluar maupun ke dalam atas nama ketua;
f.

Memberikan laporan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas kepada ketua


dengan tembusan kepada yayasan Pendidikan Yudhistira.

3. Tugas dan wewenang Pembantu Ketua Bidang Kemahasiswaan,adalah membantu


ketua dalam hal:
a. Perencanaan dan pelaksanaan pembinaan kemahasiswaan oleh para pembina
kemahasiswaan, terhadap pengembangan sikap dan orientasi yang mengarah
pada pengembangan nalar,minat dan bakat serta kesejahteraan mahasiswa;
b. Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan mahasiswa yang selaras dengan
program akademik;
c.

Pelaksanaan dan pengembangan minat,bakat,dan kesejahteraan mahasiswa

d. Terciptanya iklim yang kondusif,baik baik serta mendukung kegiatan proses


belajar mengajar mahasiswa di kampus
e. Pembinaan kegiatan kemahasiswaan pada pencapaian identitas akademik dan
pembinaan organisasi kemahasiswaan
f.

Menjalin hubungan baik dengan semua pihak baik ke dalam maupun ke luar
atas nama ketua untuk bicara bidang kemahasiswaan

g. Menyampaikan laporan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas kepada ketua


dengan tembusan disampaikan kepada yayasan pendidikan Yudhistira.
Pasal 19
1. Masa jabatan ketua/Pembantu Ketua adalah 4 tahun, setelah itu dapat
dipilih/diangkat kembali dengan ketentuan tidak boleh melebihi 2 (dua) kali masa
jabatan secara berturut-turut;
2. Pengangkatan para pembantu ketua selambat-lambatnya dilaksanakan dalam waktu
6(enam) bulan setelah terpilihnya ketua.

2015

9|STKIP SUBANG

STATUTA

BAB VI
SENAT SEKOLAH TINGGI
Pasal 20
1. Senat Sekolah Tinggi merupakan Badan Normatif dan perwakilan tertinggi pada
sekolah tinggi;
2. Senat Sekolah Tinggi terdiri atas:
a. Pimpinan Sekolah Tinggi
b. Guru Besar
c.

Ketua Jurusan/ketua Program Studi

d. Wakil Dosen
3. Senat Sekolah Tinggi dipimpin oleh Ketua Sekolah Tinggi dan di dampingi oleh
seorang sekretaris yang dipilih diantara anggota senat;
4. Pengambilan keputusan di dalam rapat senat sekolah Tinggi dilaksanakan secara
musyawarah untuk mufakat tercapai,maka dilaksanakan pemungutan suara;
Pasal 21
1. Keanggotaan Senat Sekolah Tinggi diangkat dan diberhentikan oleh Ketua Sekolah
Tinggi, selaku ketua senat dengan pertimbangan Yayasan;
2. Masa jabatan Senat adalah 4 (empat) tahun,setelah itu dapat diangkat kembali;
3. Tata cara pengangkatan dan pemberhentian ketua,sekretaris dan anggota Senat
Sekolah Tinggi diatur dalam Yayasan.
Pasal 22
Senat Sekolah Tinggi mempunyai tugas pokok,meliputi:
a. Merumuskan Kebijakan Sekolah Tinggi dan Pengembangan Sekolah Tinggi;
b. Merumuskan kebijakan penilaian prestasi akademik dan kecapaian serta
kepribadian sivitas akademik;
c.

Merumuskan norma dan tolak ukur penyelenggaraan pendidikan tinggi;

d. Memberikan pertimbangan atas Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja


Sekolah Tinggi yang diajukan oleh pimpinan Sekolah Tinggi;
e. Menilai pertanggung jawaban pimpinan Sekolah Tinggi atas pelaksanaan
kebijakan yang ditetapkan;
f.

Merumuskan peraturan pelaksanaan kebebasan akademik,kebebasan mimbar


akademik dan otonomi perguruan tinggi yang berlaku;

g. Memberikan pertimbangan kepada Yayasan berkenaan dengan calon-calon yang


diusulkan untuk diangkat menjadi ketua,sekretaris dan jabatan lainnya yang sesuai
dengan ketentuan yang berlaku;

2015

10 | S T K I P S U B A N G

STATUTA

h. Memberikan pertimbangan kepada yayasan berkenaan dengan dosen yang


diusulkan memangku jabatan akademik diatas Lektor
i.

Menegakan norma-norma yang berlaku bagi sivitas akademika.


Pasal 23

1. Anggota Senat, dikelompokan dalam komisi :


a. Komisi A : Bidang Akademik dan Kemahasiswaan;
b. Komisi B : Bidang Organisasi dan Anggaran;
2. Tugas Komisi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, meliputi :
a. Merumuskan Strategi pengembangan pendidikan tinggi, penelitian dan
mengabdikan kepada masyarakat;
b. Merumuskan organisasi, norma dan tolak ukur penyelenggaraan kegiatan
akademik;
c.

Menilai pertanggung jawaban pimpinan sekolah tinggi atas pelaksanaan dan


kebijakan/rencana akademik;

d. Mengarahkan pengembangan kesejahteraan staf akademik;


e. Merumuskan kebijakan dan pengembangan identitas sekolah tinggi;
f.

Merumuskan norma dan tolak ukur perilaku mahasiswa;

g. Merumuskan

peraturan

pelaksanaan

akademik,

kebebasan

mimbar

akademik dan otonomi keilmuan;


h. Menilai pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik
dan otonomi keilmuan;
3. Tugas Komisi Bidang Organisasi dan Anggaran, meliputi :
a. Merumuskan strategi pengembangan organisasi dan pengelolaan anggaran;
b. Merumuskan

organisasi,

norma

dan

tolak

ukur,

penyelenggaraan

pengelolaan anggaran;
c.

Melaksanakan persetujuan atas rencana pendapatan dan belanja sekolah


tinggi yang diajukan oleh pimpinan sekolah tinggi;

d. Menilai

pertanggung

jawaban

Ketua

atas

pelaksanaan

kebijakan

keorganisasian dan keuangan;


4. Komisi dipimpin oleh Ketua Komisi dan didampingi oleh seorang sekretaris
Komisi
5. Ketua dan Sekretaris Komisi diangkat dan diberhentikan oleh Ketua Senat
berdasarkan Musyarawah/Mufakat Anggota;
6. Pembentukan dan Penghapusan Komisi ditetapkan dengan keputusan Ketua
Sekolah Tinggi setelah mendapatkan pertimbangan dan persetujuan dari senat
sekolah tinggi.

2015

11 | S T K I P S U B A N G

STATUTA

Pasal 24
1. Para anggota Senat Sekolah Tinggi, yang berasal dari wakil Dosen diusulkan
oleh ketua Sekolah Tinggi atas pengajuan dari Jurusan/Program Studi asingmasing atau Kelompok Dosen.
2. Para anggota senat Sekolah Tinggi yang berasal dari Unsur-unsur : Guru Besar
Tetap, Pimpinan Sekolah Tinggi dan Ketua Jurusan/Program Studi otomatis
melekat pada Jabatan.

BAB VII
JURUSAN
Pasal 25
Jurusan adalah unsur pelaksanaan Akademik, yang mempunyai tugas melaksanakan
pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam satu
bidang kajian pada disiplin ilmu sosial dan keguruan dalam program tertentu serta
melaksanakan kegiatan yang mendukung pelaksanaan identitas Sekolah Tinggi.
Pasal 26
Untuk menyelenggrakan tugas pada pasal 25 diatas Jurusan mempunyai fungsi :
1. Melakukan pendidikan dan pengajaran dalam satu bidang kajian atau program
pendidikan tertentu;
2. Melaksankan penelitian dalam satu bidang kajian atau program pendidikan
tertentu;
3. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dalam satu bidang kajian atau
program pendidikan tertentu;
4. Melaksanakan pembinaan sivitas akademika;
5. Mendirikan dan mengelola Laboratorium serta Instalasi lain yang dibutuhkan;
Pasal 27
1. Jurusan terdiri dari unsur :
a. Pimpinan : Ketua dan Sekretaris Jurusan;
b. Pelaksana Akademik : Program Studi dan Dosen;
c.

Penunjang : Lanoratorium dan Kepustakaan;

2. Jurusan dipimpin oleh seorang Ketua dan dibantu oleh seorang Sekretaris.
3. Ketua Jurusan bertanggung jawab kepada Sekolah Tinggi.
4. Sekretaris Jurusan bertanggung jawab kepada Ketua Jurusan.

2015

12 | S T K I P S U B A N G

STATUTA

Pasal 28
1. Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan diangkat dan diberhentikan oleh Ketua
Sekolah Tinggi setelah mendapat pertimbangan Senat Sekolah Tinggi dan
persetujuan Yayasan.
2. Ketua dan Sekretaris Jurusan dipilih dari kalangan Dosen Jurusan dan
diutamakan bila telah memenuhi persyaratan Dosen Tetap.
3. Masa Jabatan Ketua dan Sekretaris Jurusan adalah 3 (tiga) tahun setelah itu
dapat diangkat kembali, dengan ketentuan tidak boleh lebih dari 2 (dua) kali
masa jabatan secara berturut-turut.
4. Tata cara pengangkatan dan pemberhentian serta persyaratan Ketua dan
Sekretaris Jurusan diatur dalam ketetapan Yayasan.

Pasan 29
Program Studi
1. Penyelenggaraan Program Studi dipimpin oleh Ketua Program Studi dibantu oleh
seorang Sekretaris;
2. Ketua Program Studi dan Sekretaris Program Studi diangkat dan diberhentikan
oleh Ketua Sekolah Tinggi, setelah mendapat Pertimbangan Senat Sekolah
Tinggi dan Persetujuan Yayasan;
3. Ketua dan Sekretaris Program Studi dipilih dari kalangan Dosen Program Studi
dan diutamakan bila telah memenuhi persyaratan adalah Dosen Tetap;
4. Masa Jabatan Ketua dan Sekretaris Jurusan adalah 3 (tiga) tahun setelah itu
dapat diangkat kembali, dengan ketentuan tidak boleh lebih dari 2 (dua) kali
masa jabatan secara berturut-turut;
5. Tata cara pengangkatan dan pemberhentian serta persyaratan Ketua dan
Sekretaris Jurusan diatur dalam ketetapan Yayasan.

Pasal 30
DOSEN
1. Dosen

adalah seorang

yang

berdasarkan pendidikan dan keahliannya

dipekerjakan atau diangkat di Sekolah Tinggi dengan tugas utamanya adalah


mengajar pada satu atau beberapa Bidang Studi Tertentu;
2. Dosen dibagi atas Dosen Tetap (biasa) dan Dosen Luar Biasa;
3. Dosen Luar Biasa adalah yang diundang dan atau diangkat untuk jangka waktu
tertentu untuk mengajar di Sekolah Tinggi.

2015

13 | S T K I P S U B A N G

STATUTA

Pasal 31
1. Syarat-syarat untuk menjadi Dosen, adalah :
a. Beriman dan Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Berwawasan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945;
c.

Memiliki kualifikasi Akademis yang diatur dalam ketentuan Yayasan;

d. Mempunyai moral dan integrasi yang tinggi terhadap pemuliaan dan


pengembangan agama;
e. Loyal dan sanggup untuk memenuhi ketentuan pemerintah dan yayasan
yang berkaitan dengan fungsi Dosen.
2. Beban kerja Dosen dinyatakan dalam Satuan Kredit Semester;
3. Beban kerja dosen tetap (biasa) ialah 36 jam atau setara dengan 12 SKS;
4. Beban kerja meliputi : persiapan mengajar, asistensi, pemberian Kuliah (tatap
muka), pemberian Tugas, Praktikum, evaluasi, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat;
5. Setiap anggota akademik di luar pemberian kuliah diberi ekuivalensi sesuai
dengan ketentuan yang ada.

Pasal 32
1. Dosen tetap (biasa) dari Yayasan memperoleh gaji tunjangan lainnya sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan oleh yayasan.
2. Dosen tetap (biasa) dari kopertis memperoleh gaji dan tunjangan lainnya dari
Pemerintah, ditambah tunjangan lainnya dari asing-masing unit kerja sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan oleh yayasan.

Pasal 33
1. Uraian Tugas (Bob discription) Dosen Tetap (biasa) ditetapkan oleh Pembantu
Ketua Bidang Akademik pada titik awal semester berdasarkan pola distribusi
tugas;
2. Uraian tugas Dosen luar biasa dicantumkan dalam keputusan yang dikeluarkan
oleh Ketua;
3. Tata cara pengangkatan Dosen diatur menurut ketetapan Yayasan.

2015

14 | S T K I P S U B A N G

STATUTA

BAB VIII
PUSAT PENELITIAN
Pasal 34
1. Pusat penelitian adalah insir pelaksana Sekolah Tinggi yang merencanakan,
mengkoordinasikan memantau serta menilai pelaksanaan dan hasil penelitian
yang dilaksankan oleh jurusan, kelompok dosen atau dosen secara mandiri;
2. Organisasi Pusat Penelitian, meliputi :
a. Pimpinan Pusat Penelitian
b. Tenaga Peneliti
3. Dosen tetap (biasa) memperoleh kenaikan pangkat dan jabatan akademik sesuai
dengan peraturan perundang-undangn yang berlaku;
4. Jenjang Jabatan Akademik adalah sebagai berikut :
a. Guru Besar
b. Lektor Kepala
c.

Lektor

d. Asisten Ahli/Tenaga Pengajar

Pasal 35
1. Pusat Penelitian dipimpin oleh Seorang Kepala Pusat yang Bertanggung Jawab
langsung Kepada Ketua Sekolah Tinggi.
2. Dalam melaksankan tugasnya Kepala Pusat dibantu oleh Tenaga Peneliti.
Pasal 36
Tugas Pusat Penelitian, meliputi :
1. Membina tenaga-tenaga penelitian;
2. Melakukan penelitian ilmiah murni dalam bidang Imlu Kaji;
3. Melaksankaan Penelitian terapan dalam bidang kajian untuk keperluan dan
kepentingan pembangunan;
4. Melaksanakan penelitian institusional untuk kepentingan pengembangan Sekolah
Tinggi;
5. Mengembangkan kerja sama dibidang penelitian dengan Lembaga / instansi lain
di dalam maupun diluar negeri untuk pengembangan konsepsi pembangunan
dibidang ilmu pendidikan dan keguruan;
6. Membuat

perencanaan/penjadwalan

penelitian

jangka

panjang

untuk

kepentingan pengembangan Ilmu maupun Sekolah Tinggi;


7. Pembinaan Dosen secara termogram sebagai kader tenaga terpilih;
8. Diseminasi, publikasi dan dokumentasi serta promosi hasil penelitian terpilih;

2015

15 | S T K I P S U B A N G

STATUTA

Pasal 37
Untuk kelancaran dan ketertiban pelaksanaan penelitian Sekolah Tinggi membuat
peratudan dan kebijakan Khusus sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.
Pasal 38
1. Tenaga peneliti adalah Dosen yang karena keahliannya dalam substansi dan
metodologi penelitian, diberi tugas utama melakukan penelitian pada pusat
penelitian.
2. Tenaga peneliti terbagi atas :
a. Tenaga peneliti biasa yaitu tenaga peneliti yang berasal dari Dosen Tetap
(biasa);
b. Tenaga peneliti luar biasa yaitu tenaga peneliti yang berasal bukan dari Dosen
tetap (biasa)
3. Sesuai dengan statusnya tenaga kependidikan, maka jabatan akademik serta
berkewajiban kepegawaiannya sama dengan ketentuan bagi Dosen.
Pasal 39
Tugas pokok tenaga Peneliti, adalah :
1. Melaksanakan kegiatan penelitian sesuai dengan penugasan dari Ketua Pusat
Penelitian;
2. Melaksanakan fungsi mengajar atas permintaan Informasi mengenai penelitian;
3. Mengembangkan

teknik

dan

metodologi

penelitian

untuk

kepentingan

profesionalisme;
4. Melaksanakan seminar dan publikasi lainnya dari hasil penelitian yang
dilaksanakannya.
Pasal 40
Tata cara pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian jabatan Kepala Pusat Penelitian
dan Tenaga Peneliti diatur dalam ketetapan Yayasan.
Pasal 41
Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat
1. Pengabdian Kepada Masyarakat dilaksanakan oleh Sekolah Tinggi melalui
Jurusan Pusat-pusat, Kelompok atau Perorangan dari sivitas Akademika;
2. Lembaga pengabdian kepada masyarakat adalah unsur pelaksana pada Sekolah
Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan untuk menyelenggarakan pengabdian

2015

16 | S T K I P S U B A N G

STATUTA

kepada masyarakat serta ikut mengusahakan dan mengelola sumber daya yang
tersedia serta dibutuhkan;
3. Lembaga pengabdian kepada masyarakat dipimpin oleh seorang Ketua Lembaga
yang bertanggung jawab langsung kepada Ketua Sekolah Tinggi;
4. Lembaga

pengabdian

kepada

masyarakat

dengan

pembinaan

dan

pengembangan pengabdian kepada masyarakat berpedoman pada ketentuan


yang ditetapkan oleh sekolah tinggi.
Pasal 42
Tugas pengabdian kepada masyarakat, meliputi :
1. Mengadakan bimbingan, bantuan dan penyuluhan perekonomian terhadap
masyarakat;
2. Meningkatkan elevasi materi program dengan kebutuhan dan perkembangan
masyarakat;
3. Mengadakan koordinasi dengan unit kerja lainnya dilingkungan Sekolah Tinggi
dalam penyusunan materi perkuliahan pendidikan Agama Islam, baik pendidikan
Agama Islam sebagai mata kuliah dasar atau pun sebagai mata kuliah wajib
Sekolah Tinggi;
4. Mengadakan layanan kepada masyarakat dibidang syiar Agama Islam.
BAB IX
BAGIAN
Pasal 43
1. Untuk melaksanakan kegiatan Administrasi dan pelayanan teknis, yang meliputi
pekerjaan

Administrasi

akademik,

administrasi

keuangan,

administrasi

Kemahasiswaan dan administrasi umum, maka dibentuk satuan pelaksana


berbentuk bagian;
2. Bagisn dipimpin oleh Kepala Bagian yang bertanggung Jawab langsung kepada
Ketua Sekolah Tinggi;
3. Bagian menyelenggarakan penjabaran tugas seperti yang tertuang pada ayat
pasal ini, untuk kepentingan pelayanan kepada sivitas akademika.
Pasal 44
1. Bagian terdiri dari :
a. Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan;
b. Bagian Administrasi Umum dan Keuangan;
2. Bagian administrasi Akademik dan Kemahasiswaan membawahi :

2015

17 | S T K I P S U B A N G

STATUTA

a. Sub Bagian Akademik;


b. Sub Bagian Registrasi dan Kemahasiswaan;
3. Bagian Administrasi Umum dan Keuangan, mambawahi :
a. Sub Bagian Umum dan Personalia;
b. Sub Bagian Keuangan;
c.

Sub Bagian Sarana dan Prasarana/perlengkapan.


BAB X
UNSUR PENUNJANG
Pasal 45
Unsur Pelaksanan Teknis

1. Unit pelaksana teknis adalah sarana penunjang teknis sebagai tugas pokok
sekolah tinggi;
2. Unit pelaksana teknis dipimpin oleh seorang kepala yang diangkat dan
diberhentikan oleh Ketua atas persetujuan Senat Sekolah Tinggi;
3. Dalam melaksankan tugas sehari-hari kepala unit pelaksana teknis bertanggung
jawab kepada Ketua Sekolah Tinggi;
4. Pendirian unit pelaksana teknis, sesuai dengan kebutuhan yang ditetapkan
dengan keputusan Ketua Sekolah tinggi setelah mendapat pertimbangan dari
Senat Sekolah Tinggi;
5. Unit pelaksana teknis yang ada pada saat statuta disahkan
6. Besar kecilnya unit pelaksana teknis ditentukan berdasarkan beban bagian;
7. Uraian tugas dari asing-masing unit pelaksana teknis diatur berdasarkan
ketetapan tersendiri.

Pasal 46
Pusat Komputer
1. Pusat Komputer adalah unit pelaksana Teknis di bidang pengolahan data dan
informasi unsur unit di lingkungan Sekolah Tinggi serta pengembangan teknologi
informasi;
2. Pusat Komputer dipimpin oleh seorang kepala yang diangkat dan diberhentikan
oleh Ketua Sekolah Tinggi atas pertimbangan Senat Sekolah Tinggi dan
dipertanggung jawabkan kepada Unit Pelaksana Teknis;
3. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari Kepala Pusat Komputer dibantu oleh
Teknisi Komputer sebagai unsur penunjang Akademik;

2015

18 | S T K I P S U B A N G

STATUTA

Pasal 47
Laboratorium
1. Laboratorium adalah sarana penunjang Sekolah Tinggi untuk pengkajian dalam
satu atau beberapa cabang disiplin Ilmu dan keguruan yang sesuai dengan tugas
Pokok Sekolah Tinggi;
2. Laboratorium dipimpin oleh seorang Kepala, yakni seorang Dosen yang
keahliannya telah memenuhi persyaratan keilmuan pada bidang sosial dan
bertanggung jawab kepada kepala unit pelaksana teknis;
3. Kepala Laboratorium diangkat dan diberhentikan oleh Ketua Sekolah Tinggi atas
usulan bagian dan pertimbangan Senat Sekolah Tinggi;
4. Laboratorium mempunyai tugas melaksanakan kegiatan dalam cabang disiplin
ilmu sebgai penunjang utama tugas akademik dan jurusan/program studi yang
membawahinya.

Pasal 48
Berdasarkan fungsi seperti termaksud pada ayat 1 pasal 27, maka laboratorium
mempunyai tugas :
1. Melakukan kegiatan untuk pengembangan satu atau beberapa cabang disiplin
ilmu sosial dan keguruan dibawah bimbingan dan arahan seorang pakar melalui
berbagai penelitian, percobaan, latihan, demonstrasi dan sebagainya;
2. Membantu pelaksanaan kegiatan akademik melalui penyediaan alat bantu
belajar.
Pasal 49
Perpustakaan
1. Perpustakaan dipimpin oleh Kepala Perpustakaan
2. Kepala perpustakaan diangkat dan diberhentikan oleh Ketua Sekolah Tinggi;
3. Kepala perpustakaan bertanggung jawab kepada Kepala Unit Pelaksana Teknis;
4. Penggunaan dana pemeliharaan serta penambahan buku pustaka menjadi
tanggung jawab Sekolah Tinggi.

BAB XI
PROGRAM PENDIDIKAN
Pasal 50
1. Sekolah Tinggi menyelenggarakan pendidikan tinggi dan profesional pada ilmu
pendidikan dan keguruan;

2015

19 | S T K I P S U B A N G

STATUTA

2. Pendidikan Sekolah Tinggi mengutamakan peningkatan mutu dan memperluas


wawasan keilmuan pada bidang kajian sosial, pendidikan dan keguruan;
3. Pendidikan profesional mengutamakan peningkatan kemampuan aplikasi ilmu
pengetahuan dan teknologi serta keahlian bidang kajian ilmu pendidikan dan
keguruan.

Pasal 51
1. Penyelenggaraan Administrasi Akademik atas program pendidikan dilaksanakan
dengan menerapkan satuan kredit semester;
2. Penyelenggaraan pendidikan dan pengejaran diselenggarakan melalui kuliah;
3. Sebagai penunjang kegiatan perkuliahan diselenggarakan pula seminar, diskusi,
panel, symposium, lokakarya dan kegiatan ilmiah lainnya.
Pasal 52
1. Tahun akademik pada Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Subang
penyelenggaraannya dimulai pada bulan September dan berakhir pada bulan
Juni;
2. Tahun akademik dibagi menjadi 2 (dua) semeter dan berakhir pada bulan uni;
3. Untuk kelancaran program pendidikan, ketua Sekolah Tinggi mengeluarkan
kalender Akademik;
4. Pada akhir penyelenggaraan program pendidikan dilaksanakan upacara wisuda;
5. Selama tahun akademik berjalan diperkenankan adanya mutasi mahasiswa
selama sesuai dengan ketentuan yang ada.

Pasal 53
Uraian tentang teknis penyelenggaraan program pendidikan diatur dalam sebuah Buku
Pedoman Sekolah Tinggi yang ditetapkan oleh Ketua Senat Sekolah Tinggi.

Pasal 54
KURIKULUM
1. Dalam menyelenggarakan program pendidikan disusun kurikulum berbasis
kompetensi asing-masing jurusan dan program studi;
2. Kurikulum

yang

digunakan

adalah

kurikulum

yang

ditambah

muatan

lokal/identitas Sekolah Tinggi dan didasarkan pada Keputusan Menteri


Pendidikan Nasional nomor 045/U/2002.

2015

20 | S T K I P S U B A N G

STATUTA

Pasal 55
1. Kurikulum Nasional adalah Kurikulum yang berlaku secara nasional dan
ditetapkan oleh menteri Pendidikan Nasional;
2. Penerapan identitas Sekolah tinggi dalam kurikulum adalah memasukan Mata
Kuliah Wajib Sekolah Tinggi, yaitu Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan;
3. Penerapan tuntunan/kebutuhan masyarakat terpilih dalam kurikulum adalah
bertujuan agar program pendidikan tetap luwes terhadap dinamika Ilmu
pengetahuan dan Teknologi, sosial, budaya dan seni.

Pasal 56
Beban studi dan masa studi mahasiswa ditetapkan oleh Ketua Sekolah Tinggi
berdasarkan ketentuan Perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 57
1. Penyelenggaraan Program Pendidikan dan Kurikulum dipimpin oleh Ketua
Jurusan dan Ketua Program Studi, serta dilaksanakan oleh Dosen dibantu oleh
tenaga Kependidikan lainnya;
2. Tenaga Kependidikan terdiri atas, Dosen dan Tenaga Penunjang Akademis;
3. Dosen adalah sebagai yang dimaksud dalam pasal 30, 31, 32, dan 33;
4. Tenaga penunjang Akademis terdiri dari atas pengembangan di bidang
kependidikan pustakawan, Laboratorium, teknis sumber belajar dan tenaga
peneliti.

BAB XII
KEMAHASISWAAN DAN ALUMNI
Pasal 58
1. Bidang kemahasiswaan merupakan sub sistem pendidikan tinggi yang mencakup
proses

perencanaan,

pengorganisasian,

penggabungan,

pengelolaan,

pengendalian dan meliputi pengembangan penalaran dan keilmuan Mahasiswa,


pengembangan minat dan kegemaran mahasiswa;
2. Mahasiswa adalah anggota masyarakat sebagai peserta didik yang terdapat dari
berusaha mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan serta pengajaran
dilingkungan Sekolah Tinggi;
3. Tata cara penerimaan, pola pembinaan dan pengembangan Mahasiswa diatur di
dalam ketetapan Senat Sekolah Tinggi.

2015

21 | S T K I P S U B A N G

STATUTA

Pasal 59
Pelaksanaan peraturan dan ketentuan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 1 pasal
57 diatur sebagaimana mestinya oleh Ketua Sekolah Tinggi.

Pasal 60
1. Mahasiswa memiliki hak :
a. Menggunakan kebebasan akademik

serta bertanggung jawab untuk

menuntut dan mengkaji sesuai dengan norma dan susila yang berlaku dalam
lingkungan Sekolah Tinggi;
b. Mendapatkan perlakuan dan pelayanan yang layak dalam bidang pendidikan
serta pengajaran yang sesuai dengan minat, bakat, kegemaran dan
kemampuan;
c.

Memanfaatkan fasilitas Sekolah Tinggi, dalam rangka kelancaran Proses


Belajar-mengajar;

d. Mendapatkan bimbingan dari Dosen serta bertanggung jawab atas program


studi yang diikutinya dalam penyelesaian studinya;
e. Memperoleh layanan Informasi yang berkaitan dengan program studi yang
diikuti serta hasil belajarnya;
f.

Menyelesaikan studi lebih awal dari jadwal yang ditetapkan sesuai dengan
persyaratan yang berlaku;

g. Memperoleh

layanan

kesejahteraan

sesuai

dengan

peraturan

dan

persyaratan yang berlaku;


h. Memanfaatkan sumber daya Sekolah Tinggi melalui perwakilan/organisasi
kemahasiswaan untuk mengurus dan mengatur kesejahteraan, minat dan
tata kehidupan bermasyarakat;
i.

Ikut serta dalam kegiatan kemahasiswaan dan menyalurkan aspirasi melalui


organisasi kemahasiswaan di lingkungan Sekolah Tinggi;

j.

Pindah ke perguruan Tinggi lain atau program studi lainnya, bilamana


memenuhi syarat penerimaan mahasiswa pada perguruan tinggi atau
program studi yang hendak dimasuki;

k.

Mengembangkan partisipasi, kreativitas dan aspirasi melalui organisasi


kemahasiswaan yang ada seperti : Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi, Hima
dan Unit Kegiatan Mahasiswa.

2. Mahasiswa memiliki Kewajiban :


a. Ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;

2015

22 | S T K I P S U B A N G

STATUTA

b. Memenuhi semua kebutuhan yang berlaku baik ditingkat Jurusan, maupun


Sekolah Tinggi;
c.

Ikut dalam menciptakan situasi tertib dalam kegiatan perkuliahan maupun di


dalam pergaulan sehari-hari;

d. Ikut menjaga kelestarian sarana dan fasilitas belajar-mengajar/kampus


dengan penuh tanggung jawab;
e. Berusaha untuk menjaga nama baik almamater melalui peningkatan prestasi
pribadi dan menghindarkan diri dari perbuatan tercela;
f.

Merasa bertanggung jawab untuk melaksanakan identitas Sekolah Tinggi.

Pasal 61
1. Organisasi

kemahasiswaan

ditujukan

sebagai

wahana

dan

sarana

pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan kecendekiawanan


serta mengembangkan integrasi kepribadian melalui kegiatan ekstra kurikuler;
2. Kegiatan ekstra kurikuler yang dimaksud adalah kegiatan merupakan kegiatan
pengembangan penilaian dan keilmuan, minat dan kegemaran serta upaya
perbaikan kesejahteraan mahasiswa.

Pasal 62

Organisasi kemahasiswaan terdiri atas :


1. Senat Mahasiswa berkedudukan di tingkat Sekolah Tinggi dan merupakan
kelengkapan nun struktur pada Sekolah Tinggi;
2. Badan Perwakilan Mahasiswa berkedudukan di Tingkat Sekolah Tinggi
merupakan kelengkapan nun Struktural pada Sekolah Tinggi;
3. Unit Kegiatan Mahasiswa berkedudukan di tingkat Sekolah Tinggi merupakan
kelengkapan nun struktural pada Sekolah Tinggi;
4. Himpunan Mahasiswa Jurusan berkedudukan di tingkat Sekolah Tinggi
merupakan kelengkapan nun struktural pada Sekolah Tinggi.

Pasal 63
1. Senat Mahasiswa mempunyai tugas Pokok merencanakan, melaksanakan
kegiatan ekstrakurikuler terutama yang bersifat penalaran dan keilmuan sesuai
dengan

garis-garis

besar

program

yang

ditetapkan

Badan

Perwakilan

Mahasiswa, serta memberikan pendapat, usul, saran kepada pimpinan Sekolah


Tinggi terutama yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi dan pencapaian
tujuan pendidikan;

2015

23 | S T K I P S U B A N G

STATUTA

2. Senat Mahasiswa berfungsi sebagai wahana untuk merencanakan dan


melaksanakan serta mengembangkan kegiatan ekstra kurikuler yang bersifat
penalaran dan keilmuan.

Pasal 64
1. BPM mempunyai tugas pokok menetapkan garis-garis besar program, menilai
program dan melaksanakan program Senat Mahasiswa serta memberikan saran,
usul, pendapat kepada Ketua Sekolah Tinggi;
2. BPM mempunyai fungsi perwakilan Mahasiswa untuk menampung dan
menyalurkan aspirasi Mahasiswa melalui penetapan garis-garis besar senat
Mahasiswa.

Pasal 65
1. UKM mempunyai tugas pokok merencanakan dan melaksanakan kegiatan
ekstrakurikuler di tingkat Sekolah Tinggi dalam bidang tertentu sesuai dengan
fungsi dan tanggung jawabnya;
2. UKM berfungsi sebagai wahana merencanakan dan melaksanakan serta
mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler di tingkat Sekolah Tinggi yang bersifat
penalaran, keilmuan, minat dan kegemaran, kesejahteraan Mahasiswa dan
pengabdian kepada masyarakat.

Pasal 66
1. HMJ mempunyai tugas menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat
penalaran dan keilmuan, sesuai dengan program studi/jurusan;
2. HMJ berfungsi sebagai wahana untuk merencanakan dan melaksanakan serta
mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat penalaran dan keilmuan
sesuai dengan program studi dan jurusan.

Pasal 67
1. Keanggotaan SM terdiri dari mahasiswa yang terdaftar dan aktif mengikuti
kegiatan pendidikan di Sekolah Tinggi;
2. Kepengurusan SM terdiri dari Ketua merangkap anggota, sekretaris merangkap
anggota dan anggota pengurus lainnya yang terpilih, melalui tata tertib yang
berlaku;
3. Masa kerja kepengurusan SM adalah 1 (satu) tahun dan ketua tidak dapat dipilih
kembali untuk kepengurusan periode berikut;
4. Tata kerja kepengurusan SM ditentukan oleh Rapat Pengurus;

2015

24 | S T K I P S U B A N G

STATUTA

5. Kepengurusan SM disahkan oleh Ketua Sekolah Tinggi;


6. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya pengurus SM bertanggung
jawab kepada Ketua Sekolah Tinggi.

Pasal 68
1. Keanggotaan BPM terdiri dari mahasiswa yang terdaftar dan aktif mengikuti
kegiatan Pendidikan di Sekolah Tinggi serta terpilih melalui tata tertib yang
berlaku;
2. Kepengurusan BPM terdiri dari Ketua merangkap Anggota, sekretaris merangkap
anggota dan anggota pengurus lainnya yang terpilih melalui tata tertib yang
berlaku;
3. Masa kerja kepengurusan BPM adalah (satu) tahun dan ketua tidak dapat dipilih
kembali untuk kepengurusan periode berikutnya;
4. Tata Kerja kepengurusan BPM ditentukan oleh Ketua Sekolah Tinggi;
5. Kepengurusan BPM disahkan oleh Ketua Sekolah Tinggi;
6. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya pengurus BPM bertanggung
jawab kepada Ketua Sekolah Tinggi.

Pasal 69
1. Keanggotaan UKM terdiri dari Mahasiswa yang terdaftar dan aktif mengikuti
kegiatan pendidikan di Sekolah Tinggi serta dipilih melalui tata tertib yang
berlaku;
2. Kepengurusan UKM terdiri dari Ketua merangkap Anggota, sekretaris merangkap
anggota dan anggota pengurus lainnya yang terpilih melalui tata tertib yang
berlaku;
3. Masa kerja kepengurusan UKM adalah (satu) tahun dan ketua tidak dapat dipilih
kembali untuk kepengurusan periode berikutnya;
4. Tata Kerja kepengurusan UKM ditentukan oleh Rapat Pengurus;
5. Kepengurusan UKM disahkan oleh Ketua Sekolah Tinggi;
6. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya pengurus UKM bertanggung
jawab kepada Ketua Sekolah Tinggi.

Pasal 70
1. Keanggotaan HMJ terdiri dari Mahasiswa yang terdaftar dan aktif mengikuti
kegiatan pendidikan di Sekolah Tinggi serta dipilih melalui tata tertib yang
berlaku;

2015

25 | S T K I P S U B A N G

STATUTA

2. Kepengurusan HMJ terdiri dari Ketua merangkap Anggota, sekretaris merangkap


anggota dan anggota pengurus lainnya yang terpilih melalui tata tertib yang
berlaku;
3. Masa kerja kepengurusan HMJ adalah (satu) tahun dan ketua tidak dapat dipilih
kembali untuk kepengurusan periode berikutnya;
4. Tata Kerja kepengurusan HMJ ditentukan oleh Rapat Pengurus;
5. Kepengurusan HMJ disahkan oleh Ketua Sekolah Tinggi;
6. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya pengurus HMJ bertanggung
jawab kepada Ketua Sekolah Tinggi.

Pasal 71
1. Kegiatan Mahasiswa antar Kampus dan Luar Kampus harus seizin Ketua
Sekolah Tinggi dan dikoordinasikan dengan instansi terkait dalam melengkapi
perijinan kegiatan yang diselenggarakan Mahasiswa;
2. Kegiatan Mahasiswa antar Negara perlu direkomendasikan atau izin Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi.

Pasal 72
Pembiayaan untuk kegiatan kemahasiswaan ditanggung bersama oleh Mahasiswa,
Sekolah Tinggi dan Yayasan melaluia Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah
Tinggi.

Pasal 73
1. Alumni tergabung dalam ikatan keluarga besar Sekolah Tinggi Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Subang yang kemudian disingkat IKA-STKIP Subang;
2. IKA_STKIP Subang mempunyai fungsi sebagai koordinator antar sesama
Alumnus dan secara aktif mendukung pelaksanaan Akademik;
3. Ketentuan lainnya mengenai tata cara pendaftaran, keanggotaan dan bentuk
kegiatan ditentukan dalam AD/ART IKA-STKIP Subang.

BAB XIII
KEUANGAN
Pasal 74
1. Yayasan adalah satu-satunya penerima, pengelola dan penanggung jawab
keuangan untuk kepentingan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Subang di bawah Pengurus Yayasan Pendidikan Yudhistira;
2. Sumber keuangan berasal dari :

2015

26 | S T K I P S U B A N G

STATUTA

a. Acara Calon Mahasiswa Baru Berupa biaya pendaftaran dan seleksi ujian
saringan masuk STKIP Subang;
b. Mahasiswa berupa biaya Pendidikan dan pengembangan kampus;
c.

Subsidi pemerintah, subsidi yayasan/donatur lain baik di dalam maupun


diluar Negeri yang bersifat tidak mengikat;

d. Penjualan jasa pelayanan.


3. Pengelolaan keuangan diatur dengan peraturan yang dikeluarkan oleh Yayasan.

Pasal 75
1. Pembiayaan Sekolah Tinggi dapat dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu :
a. Biaya Pembangunan;
b. Biaya Rutin.
2. Biaya pembangunan mencakup :
a. Biaya pembangunan dan pengembangan Kampus;
b. Biaya pengadaan dan pengembangan Laboratorium;
c.

Biaya pengadaan dan pengembangan sarana dan prasarana belajar lainnya;

d. Biaya perlengkapan aktivitas Mahasiswa;


e. Lain-lain.

Pasal 76
Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPB) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Subang dibuat dan diusulkan oleh Ketua Sekolah Tinggi kepada Yayasan,
setelah mendapat pertimbangan dari Senat Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Subang, untuk disahkan Yayasan menjadi Pendapatan dan Belanja STKIP
Subang.

Pasal 77
Ketua menyusun usulan struktural dan tata cara pengelolaan dana, setelah mendapatkan
pertimbangan dari Senat STKIP, kemudian diusulkan kepada Yayasan untuk ditetapkan.

Pasal 78
Persetujuan pengalokasian dana dari dan oleh yayasan untuk penyelenggaraan Sekolah
Tinggi diberikan berdasarkan usulan Ketua Sekolah Tinggi mengenai Program tahunan
yang sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan.
Tarif yang akan diberlakukan di Sekolah Tinggi serta Tata Cara pembayarannya
mengikuti Struktur tarif yang ditetapkan oleh Yayasan.

2015

27 | S T K I P S U B A N G

STATUTA

Pasal 79
Tahun pembukuan disesuaikan dengan tahun akademik atau ketentuan perundangundangan lainnya.
Selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah penutupan tahun buku. Ketua Sekolah Tinggi
membuat Laporan pertanggung jawaban Keuangan kepada Yayasan.

Pasal 80
Perlengkapan (material) terdiri dari : tanah, gedung, kendaraan bermotor, komputer,
mesin hitung, mesin tulis, mebel serta Inventaris lainnya.

Pasal 81
1. Perlengkapan yang dimaksud dalam pasal 80 disebut barang inventaris yang
harus selalu disesuaikan.
2. Mengenai alat tulis kantor pada pasal 80 dicatat mutasinya secara periode;
3. Selanjutnya

aturan-aturan

yang

lebih terperinci

mengenai

perlengkapan

ditetapkan oleh Yayasan;

BAB XIV
PENGHARGAAN DAN SANKSI
Pasal 82
1. Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Subang dapat memberikan
penghargaan kepada mereka yang berprestasi dan berdedikasi tinggi dalam
Bidang Akademik maupun nun Akademik;
2. Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Subang dapat mengenakan
sanksi kepada warganya yang melanggar peraturan, etika atau nama baik
Sekolah Tinggi;
3. Bentuk dan kriteria penerimaan penghargaan dan sanksi diatur dalam ketetapan
Yayasan.

BAB XV
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 83
1. Semua peraturan di Lingkungan Sekolah Tinggi yang ada sebelum statuta ini
diberlakukan, masih tetap berlaku selama tidak bertentangan dengan statuta ini;
2. Pada saat Statuta ini diberlakukan, maka Statuta sebelumnya dinyatakan tidak
berlaku lagi.

2015

28 | S T K I P S U B A N G

STATUTA

BAB XVI
PENUTUP
Pasal 84
1. Statuta ini digunakan sebagai landasan dan pedoman dalam penentuan
kebijakan perencanaan, penyusunan organisasi, pengendalian kegiatan dan arah
pedoman bagi penyelenggaraan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Subang, sehingga tercapainya sasaran dan tujuan secara tertib dan tepat guna;
2. Selanjutnya statuta ini diharapkan mampu mengikuti perkembangan Ilmu
Pengetahuan, Teknologi, Seni dan Budaya sekaligus mampu menjawab
tantangan kebutuhan berdasarkan keseimbangan material dan spiritual.

Pasal 85
1. Hal-hal yang belum diatur dalam Statuta ini, disesuaikan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan/atau akan diatur dalam ketentuan
tersendiri;
2. Statuta ini dapat diubah sewaktu-waktu disesuaikan dengan perkembangan
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Subang serta perubahan
perundang-undangan yang mendasarinya.

Ditetapkan di : Subang
Pada Tanggal : 10 Maret 2015
Oleh YAYASAN YUDHISTIRA

Ketua Dewan Pengurus

Prof. Dr. Ir. H. BACHTIAR HASAN, MSIE

2015

29 | S T K I P S U B A N G

Anda mungkin juga menyukai