STATUTA
STKIP SUBANG
(YAYASAN YUDHISTIRA)
MUKADIMAH
Bismillaahirohmaanirrohim
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Subang, keberadaan dan
perkembangannya tidak terlepas dari visi dan misi Yayasan Pendidikan Yudhistira yang
berdiri tanggal 6 Januari 1996 dengan Akte Notaris nomor 4. Oleh karenanya orensi dan
eksistensi STKIP Subang tidak terlepas dari identitas dan penggilan masyarakat sebagai
kiprah pengabdiannya mencerdaskan kehidupan bangsa, mensejahterakan masyarakat
dan membangun manusia Indonesia seutuhnya.
Sebagai sup-sistem dari pendidikan tinggi Nasional, cita dan Citra yang
memberikan corak yang jelas kepada pembinaan dan pengembangan STKIP Subang
bersatu dengan dasar dan corak dinamika orientasi falsafah Negara, yaitu Pancasila dan
Undang Undang Dasar 1945, Wawasan Nusantara dan Wawasan Kebangsaan.
Identitas khas STKIP Subang sebagai pengejawantahan dan kelanjutan
aktualisasi visi dan misi Yayasan Pendidikan Yudhistira, yaitu mendudukan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi, Seni serta Agama dalam proses pemasyarakatan dan
produk sistem dan mekanisme Pendidikan Keimanan dan Ketakwaan kepada Tuhan
Yang Maha Esa, Peningkatan Kualitas Etos kerja serta keluruhan Budi pekerti,
keagungan martabat manusia yang pada gilirannya mengarah kepada peningkatan
kualitas sumber daya manusia.
Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1999 tentang Pendidikan Nasional
dan Ketentuan Yayasan Pendidikan yudhistira serta Peraturan-peraturan lainnya yang
berkaitan langsung maupun tidak langsung dalam bidang Pendidikan, menjadi acuan
seutuhnya bagi pembinaan dan pengembangan STKIP Subang. Identitas yang menyertai
dan memberikan corak yang khas bagi pembinaan dan pengembangan ini adalah
diselenggarakan pengembangan, pengkajian syariat Islam serta menitik beratkan kepada
masa depan karier lulusannya.
Implementasi Operasional, ide dasar dan strategi pengembangan STKIP
Subang dia atas, tertuang dalam satu STATUTA dalam wujud, Struktur, kultur, sistim dan
mekanisme sebagai berikut :
2015
1|STKIP SUBANG
STATUTA
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
untuk
merencanakan,
membina,
mengembangkan
program
dan
2015
2|STKIP SUBANG
STATUTA
BAB II
NAMA, KEDUDUKAN, FALSAFAH DASAR, TUJUAN, PRINSIP DASAR, DAN
LAMBANG PERGURUAN TINGGI
Pasal 2
Nama dan Kedudukan
1. Nama perguruan tinggi ini adalah Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
disingkat STKIP Subang;
2. Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan berkedudukan di Subang Jawa
Barat
Pasal 3
Falsafah
Sekolah Tinggi merupakan salah satu bidang kegiatan yang bernaung dibawah Yayasan,
oleh karena itu Sekolah Tinggi juga memegang teguh falsafah dasar Yayasan, yaitu :
1. Orientasi Usaha yang utama adalah mardhotilah baru laba, karena kebahagiaan
yang hakiki adalah dengan Illaah Robbina dan kebahagiaannit sendiri adalah
rahmat Allah dan Karunia Allah SWT, serta merupakan hak semu orang;
2. Cita-cita Yayasan berupaya membawa kehidupan Masyarakat Indonesia ke arah
Kebahagiaan yang diridhoi Allah SWT;
3. Dengan jalan meningkatkan kehidupan masyarakat serta mengembangkan ilmu
dan pengetahuan serta teknologi dalam bidang Social, ekonomi, teknologi,
budaya dan agama.
Landasan ke Tuhanan yang dianut Yayasan adalah Islam, dan landasan Idilnya
yaitu Dasar Negara Pancasila serta yang menjadi landasan Konstitusionalnya
adalah Undang-undang Dasar 1945.
Pasal 4
Tujuan
1. Sekolah Tinggi bercita-cita mewujudkan masyarakat yang berbahagia serta
diridhoi oleh Allah SWT;
2. Untuk mencapai cita-cita tersebur Sekolah Tinggi bermaksud menjadi Perguruan
Tinggi yang mampu memadukan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Seni dan Agama
secara selaras, serasi dan seimbang dalam satu Bidang Kajian, yaitu Ilmu
Pendidikan yang pada akhirnya dapat diramalkan guna meningkatkan taraf hidup
masyarakat Indonesia yang sedang membangun;
2015
3|STKIP SUBANG
STATUTA
akademika
dan
profesional
yang
dapat
menerapkan,
d. Sebagai
identitas
Sekolah
Tinggi,
mengkaji
dan
membina
serta
Pasal 5
Prinsip Dasar
1. Pendidikan diselenggarakan dengan menggunakan Bahasa Indonesia sebagai
Bahasa Pengantar;
2. Bahasa Daerah digunakan sebagai Bahasa Pengantar sejauh diperlukan;
3. Bahasa Asing dapat digunakan sebagai Bahasa Pengantar sejauh diperlukan
dalam penyampaian pengetahuan dan pelatihan tertentu.
Pasal 6
Penerimaan Mahasiswa Baru
Penerimaan Mahasiswa Baru diselenggarakan dengan tidak membedakan Jenis
Kelamin, Agama, Suku, Ras, Kedudukan Sosial dan Tingkat Kemampuan Ekonomi.
Pasal 7
Kaidah Moral dan Etika
Sekolah Tinggi menjunjung Tinggi kebebasan Akademik, mimbar akademik dan Otonomi
keilmuan, yaitu :
1. Kebebasan Akademik merupakan kebebasan yang dimiliki anggota sivitas
Akademika untuk secara bertanggung jawab dan mandiri melaksanakan kegiatan
2015
4|STKIP SUBANG
STATUTA
Padi dan Kapas, setelah berhasil menimba Ilmu dan selanjutnya siap terjun
kemasyarakat untuk mengaplikasikan keahlian dan keterampilan bagi
kepentingan kemakmuran dan kesejahteraan Bangsa dan Negara.
Pasal 10
Bendera
Bendera Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan berbentuk empat persegi
panjang dengan warna dasar Kuning dan ditengahnya terdapat Lambang serta tulisan
STKIP Subang.
BAB III
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 11
Organisasi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan, terdiri atas :
1. Dewan Penyantun
2. Unsur Pimpinan : Ketua dan para Pembantu Ketua
3. Senat Sekolah Tinggi
4. Unsur Pelaksana Akademik : Unit Pelaksana Teknis, Jurusan, Bagian dan Pusat
serta Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat
5. Unsur
Pelaksana
Administrasi
Bagian
Administrasi
Akademik
dan
2015
5|STKIP SUBANG
STATUTA
BAB IV
DEWAN PENYANTUN
Pasal 12
1. Dewan Penyantun adalah suatu Forum yang terdiri dari tokoh masyarakat yang
menaruh perhatian kepada penyelenggaraan dan pengembangan Sekolah
Tinggi, khususnya dalam menyantuni Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Subang dan merupakan jembatan antara Sekolah Tinggi dengan
Masyarakat
2. Dewan Penyantun terdiri atas seorang Ketua Merangkap anggota, seorang
Sekretaris merangkap anggota dan beberapa anggota
3. Ketua dan sekretaris Dewan Penyantun dipilih oleh dan di antara anggota
4. Keanggotaan Dewan Penyantun ditetapkan oleh Yayasan atas usul Ketua
Sekolah Tinggi.
Pasal 13
Tata cara pengangkatan dan syarat ke anggotaan Dewan Penyantun ditetapkan oleh
Ketua Sekolah Tinggi atas persetujuan Yayasan.
Pasal 14
Tugas dan Fungsi Dewan Penyantun, adalah :
1. Membantu Pimpinan Sekolah Tinggi dalam menciptakan dan memelihara
hubungan baik antara Sekolah Tinggi dengan Instansi/Lembaga Pemerintahan;
2. Menyampaikan Sumbang saran kepada Pimpinan Sekolah Tinggi dalam rangka
Pengembangan Lembaga;
3. Menumbuhkan suasana yang baik Diana bagi upaya mewujudkan identitas
Sekolah Tinggi, yakni pemuliaan dan pengembangan agama Islam, serta
pelestarian pengembangan budaya nasional.
BAB V
PIMPINAN SEKOLAH TINGGI
Pasal 15
1. Pimpinan
jawab utama di
samping
2015
6|STKIP SUBANG
STATUTA
Ketua
Bidang
Administrasi
keuangan
dan
4. Pembantu ketua diangkat dan diberhentikan oleh Senat Sekolah Tinggi dengan
persetujuan pihak Yayasan.
5. Tata cara pemilihan ketua/Pembantu Ketua ditetapkan oleh yayasan dengan
berpedoman pada ketentuan yang berlaku.
Pasal 17
1. Ketua Sekolah Tinggi mempunyai tugas dan wewenang:
a. Memimpin penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran;
b. Memimpin penyelenggaraan penelitian;
c.
Pembinaan mahasiswa;
2015
7|STKIP SUBANG
STATUTA
i.
j.
pelaksanaan tugas;
k.
l.
pengorganisasian
pelaksanaan,
pengawasan
dan
g. Penghimpunan
data
informasi
pendidikan
ilmiah
untuk
kepentingan
j.
k.
2015
8|STKIP SUBANG
STATUTA
2. Tugas dan wewenang pembantu Ketua Bidang Administrasi dan keuangan serta
personalia adalah membantu ketua dalam memimpin:
a. Perencanaan dan pengelolaan anggaran /keuangan;
b. Pembinaan karier dan kesejahteraan pegawai;
c.
Menjalin hubungan baik dengan semua pihak baik ke dalam maupun ke luar
atas nama ketua untuk bicara bidang kemahasiswaan
2015
9|STKIP SUBANG
STATUTA
BAB VI
SENAT SEKOLAH TINGGI
Pasal 20
1. Senat Sekolah Tinggi merupakan Badan Normatif dan perwakilan tertinggi pada
sekolah tinggi;
2. Senat Sekolah Tinggi terdiri atas:
a. Pimpinan Sekolah Tinggi
b. Guru Besar
c.
d. Wakil Dosen
3. Senat Sekolah Tinggi dipimpin oleh Ketua Sekolah Tinggi dan di dampingi oleh
seorang sekretaris yang dipilih diantara anggota senat;
4. Pengambilan keputusan di dalam rapat senat sekolah Tinggi dilaksanakan secara
musyawarah untuk mufakat tercapai,maka dilaksanakan pemungutan suara;
Pasal 21
1. Keanggotaan Senat Sekolah Tinggi diangkat dan diberhentikan oleh Ketua Sekolah
Tinggi, selaku ketua senat dengan pertimbangan Yayasan;
2. Masa jabatan Senat adalah 4 (empat) tahun,setelah itu dapat diangkat kembali;
3. Tata cara pengangkatan dan pemberhentian ketua,sekretaris dan anggota Senat
Sekolah Tinggi diatur dalam Yayasan.
Pasal 22
Senat Sekolah Tinggi mempunyai tugas pokok,meliputi:
a. Merumuskan Kebijakan Sekolah Tinggi dan Pengembangan Sekolah Tinggi;
b. Merumuskan kebijakan penilaian prestasi akademik dan kecapaian serta
kepribadian sivitas akademik;
c.
2015
10 | S T K I P S U B A N G
STATUTA
g. Merumuskan
peraturan
pelaksanaan
akademik,
kebebasan
mimbar
organisasi,
norma
dan
tolak
ukur,
penyelenggaraan
pengelolaan anggaran;
c.
d. Menilai
pertanggung
jawaban
Ketua
atas
pelaksanaan
kebijakan
2015
11 | S T K I P S U B A N G
STATUTA
Pasal 24
1. Para anggota Senat Sekolah Tinggi, yang berasal dari wakil Dosen diusulkan
oleh ketua Sekolah Tinggi atas pengajuan dari Jurusan/Program Studi asingmasing atau Kelompok Dosen.
2. Para anggota senat Sekolah Tinggi yang berasal dari Unsur-unsur : Guru Besar
Tetap, Pimpinan Sekolah Tinggi dan Ketua Jurusan/Program Studi otomatis
melekat pada Jabatan.
BAB VII
JURUSAN
Pasal 25
Jurusan adalah unsur pelaksanaan Akademik, yang mempunyai tugas melaksanakan
pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam satu
bidang kajian pada disiplin ilmu sosial dan keguruan dalam program tertentu serta
melaksanakan kegiatan yang mendukung pelaksanaan identitas Sekolah Tinggi.
Pasal 26
Untuk menyelenggrakan tugas pada pasal 25 diatas Jurusan mempunyai fungsi :
1. Melakukan pendidikan dan pengajaran dalam satu bidang kajian atau program
pendidikan tertentu;
2. Melaksankan penelitian dalam satu bidang kajian atau program pendidikan
tertentu;
3. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dalam satu bidang kajian atau
program pendidikan tertentu;
4. Melaksanakan pembinaan sivitas akademika;
5. Mendirikan dan mengelola Laboratorium serta Instalasi lain yang dibutuhkan;
Pasal 27
1. Jurusan terdiri dari unsur :
a. Pimpinan : Ketua dan Sekretaris Jurusan;
b. Pelaksana Akademik : Program Studi dan Dosen;
c.
2. Jurusan dipimpin oleh seorang Ketua dan dibantu oleh seorang Sekretaris.
3. Ketua Jurusan bertanggung jawab kepada Sekolah Tinggi.
4. Sekretaris Jurusan bertanggung jawab kepada Ketua Jurusan.
2015
12 | S T K I P S U B A N G
STATUTA
Pasal 28
1. Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan diangkat dan diberhentikan oleh Ketua
Sekolah Tinggi setelah mendapat pertimbangan Senat Sekolah Tinggi dan
persetujuan Yayasan.
2. Ketua dan Sekretaris Jurusan dipilih dari kalangan Dosen Jurusan dan
diutamakan bila telah memenuhi persyaratan Dosen Tetap.
3. Masa Jabatan Ketua dan Sekretaris Jurusan adalah 3 (tiga) tahun setelah itu
dapat diangkat kembali, dengan ketentuan tidak boleh lebih dari 2 (dua) kali
masa jabatan secara berturut-turut.
4. Tata cara pengangkatan dan pemberhentian serta persyaratan Ketua dan
Sekretaris Jurusan diatur dalam ketetapan Yayasan.
Pasan 29
Program Studi
1. Penyelenggaraan Program Studi dipimpin oleh Ketua Program Studi dibantu oleh
seorang Sekretaris;
2. Ketua Program Studi dan Sekretaris Program Studi diangkat dan diberhentikan
oleh Ketua Sekolah Tinggi, setelah mendapat Pertimbangan Senat Sekolah
Tinggi dan Persetujuan Yayasan;
3. Ketua dan Sekretaris Program Studi dipilih dari kalangan Dosen Program Studi
dan diutamakan bila telah memenuhi persyaratan adalah Dosen Tetap;
4. Masa Jabatan Ketua dan Sekretaris Jurusan adalah 3 (tiga) tahun setelah itu
dapat diangkat kembali, dengan ketentuan tidak boleh lebih dari 2 (dua) kali
masa jabatan secara berturut-turut;
5. Tata cara pengangkatan dan pemberhentian serta persyaratan Ketua dan
Sekretaris Jurusan diatur dalam ketetapan Yayasan.
Pasal 30
DOSEN
1. Dosen
adalah seorang
yang
2015
13 | S T K I P S U B A N G
STATUTA
Pasal 31
1. Syarat-syarat untuk menjadi Dosen, adalah :
a. Beriman dan Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Berwawasan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945;
c.
Pasal 32
1. Dosen tetap (biasa) dari Yayasan memperoleh gaji tunjangan lainnya sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan oleh yayasan.
2. Dosen tetap (biasa) dari kopertis memperoleh gaji dan tunjangan lainnya dari
Pemerintah, ditambah tunjangan lainnya dari asing-masing unit kerja sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan oleh yayasan.
Pasal 33
1. Uraian Tugas (Bob discription) Dosen Tetap (biasa) ditetapkan oleh Pembantu
Ketua Bidang Akademik pada titik awal semester berdasarkan pola distribusi
tugas;
2. Uraian tugas Dosen luar biasa dicantumkan dalam keputusan yang dikeluarkan
oleh Ketua;
3. Tata cara pengangkatan Dosen diatur menurut ketetapan Yayasan.
2015
14 | S T K I P S U B A N G
STATUTA
BAB VIII
PUSAT PENELITIAN
Pasal 34
1. Pusat penelitian adalah insir pelaksana Sekolah Tinggi yang merencanakan,
mengkoordinasikan memantau serta menilai pelaksanaan dan hasil penelitian
yang dilaksankan oleh jurusan, kelompok dosen atau dosen secara mandiri;
2. Organisasi Pusat Penelitian, meliputi :
a. Pimpinan Pusat Penelitian
b. Tenaga Peneliti
3. Dosen tetap (biasa) memperoleh kenaikan pangkat dan jabatan akademik sesuai
dengan peraturan perundang-undangn yang berlaku;
4. Jenjang Jabatan Akademik adalah sebagai berikut :
a. Guru Besar
b. Lektor Kepala
c.
Lektor
Pasal 35
1. Pusat Penelitian dipimpin oleh Seorang Kepala Pusat yang Bertanggung Jawab
langsung Kepada Ketua Sekolah Tinggi.
2. Dalam melaksankan tugasnya Kepala Pusat dibantu oleh Tenaga Peneliti.
Pasal 36
Tugas Pusat Penelitian, meliputi :
1. Membina tenaga-tenaga penelitian;
2. Melakukan penelitian ilmiah murni dalam bidang Imlu Kaji;
3. Melaksankaan Penelitian terapan dalam bidang kajian untuk keperluan dan
kepentingan pembangunan;
4. Melaksanakan penelitian institusional untuk kepentingan pengembangan Sekolah
Tinggi;
5. Mengembangkan kerja sama dibidang penelitian dengan Lembaga / instansi lain
di dalam maupun diluar negeri untuk pengembangan konsepsi pembangunan
dibidang ilmu pendidikan dan keguruan;
6. Membuat
perencanaan/penjadwalan
penelitian
jangka
panjang
untuk
2015
15 | S T K I P S U B A N G
STATUTA
Pasal 37
Untuk kelancaran dan ketertiban pelaksanaan penelitian Sekolah Tinggi membuat
peratudan dan kebijakan Khusus sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.
Pasal 38
1. Tenaga peneliti adalah Dosen yang karena keahliannya dalam substansi dan
metodologi penelitian, diberi tugas utama melakukan penelitian pada pusat
penelitian.
2. Tenaga peneliti terbagi atas :
a. Tenaga peneliti biasa yaitu tenaga peneliti yang berasal dari Dosen Tetap
(biasa);
b. Tenaga peneliti luar biasa yaitu tenaga peneliti yang berasal bukan dari Dosen
tetap (biasa)
3. Sesuai dengan statusnya tenaga kependidikan, maka jabatan akademik serta
berkewajiban kepegawaiannya sama dengan ketentuan bagi Dosen.
Pasal 39
Tugas pokok tenaga Peneliti, adalah :
1. Melaksanakan kegiatan penelitian sesuai dengan penugasan dari Ketua Pusat
Penelitian;
2. Melaksanakan fungsi mengajar atas permintaan Informasi mengenai penelitian;
3. Mengembangkan
teknik
dan
metodologi
penelitian
untuk
kepentingan
profesionalisme;
4. Melaksanakan seminar dan publikasi lainnya dari hasil penelitian yang
dilaksanakannya.
Pasal 40
Tata cara pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian jabatan Kepala Pusat Penelitian
dan Tenaga Peneliti diatur dalam ketetapan Yayasan.
Pasal 41
Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat
1. Pengabdian Kepada Masyarakat dilaksanakan oleh Sekolah Tinggi melalui
Jurusan Pusat-pusat, Kelompok atau Perorangan dari sivitas Akademika;
2. Lembaga pengabdian kepada masyarakat adalah unsur pelaksana pada Sekolah
Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan untuk menyelenggarakan pengabdian
2015
16 | S T K I P S U B A N G
STATUTA
kepada masyarakat serta ikut mengusahakan dan mengelola sumber daya yang
tersedia serta dibutuhkan;
3. Lembaga pengabdian kepada masyarakat dipimpin oleh seorang Ketua Lembaga
yang bertanggung jawab langsung kepada Ketua Sekolah Tinggi;
4. Lembaga
pengabdian
kepada
masyarakat
dengan
pembinaan
dan
Administrasi
akademik,
administrasi
keuangan,
administrasi
2015
17 | S T K I P S U B A N G
STATUTA
1. Unit pelaksana teknis adalah sarana penunjang teknis sebagai tugas pokok
sekolah tinggi;
2. Unit pelaksana teknis dipimpin oleh seorang kepala yang diangkat dan
diberhentikan oleh Ketua atas persetujuan Senat Sekolah Tinggi;
3. Dalam melaksankan tugas sehari-hari kepala unit pelaksana teknis bertanggung
jawab kepada Ketua Sekolah Tinggi;
4. Pendirian unit pelaksana teknis, sesuai dengan kebutuhan yang ditetapkan
dengan keputusan Ketua Sekolah tinggi setelah mendapat pertimbangan dari
Senat Sekolah Tinggi;
5. Unit pelaksana teknis yang ada pada saat statuta disahkan
6. Besar kecilnya unit pelaksana teknis ditentukan berdasarkan beban bagian;
7. Uraian tugas dari asing-masing unit pelaksana teknis diatur berdasarkan
ketetapan tersendiri.
Pasal 46
Pusat Komputer
1. Pusat Komputer adalah unit pelaksana Teknis di bidang pengolahan data dan
informasi unsur unit di lingkungan Sekolah Tinggi serta pengembangan teknologi
informasi;
2. Pusat Komputer dipimpin oleh seorang kepala yang diangkat dan diberhentikan
oleh Ketua Sekolah Tinggi atas pertimbangan Senat Sekolah Tinggi dan
dipertanggung jawabkan kepada Unit Pelaksana Teknis;
3. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari Kepala Pusat Komputer dibantu oleh
Teknisi Komputer sebagai unsur penunjang Akademik;
2015
18 | S T K I P S U B A N G
STATUTA
Pasal 47
Laboratorium
1. Laboratorium adalah sarana penunjang Sekolah Tinggi untuk pengkajian dalam
satu atau beberapa cabang disiplin Ilmu dan keguruan yang sesuai dengan tugas
Pokok Sekolah Tinggi;
2. Laboratorium dipimpin oleh seorang Kepala, yakni seorang Dosen yang
keahliannya telah memenuhi persyaratan keilmuan pada bidang sosial dan
bertanggung jawab kepada kepala unit pelaksana teknis;
3. Kepala Laboratorium diangkat dan diberhentikan oleh Ketua Sekolah Tinggi atas
usulan bagian dan pertimbangan Senat Sekolah Tinggi;
4. Laboratorium mempunyai tugas melaksanakan kegiatan dalam cabang disiplin
ilmu sebgai penunjang utama tugas akademik dan jurusan/program studi yang
membawahinya.
Pasal 48
Berdasarkan fungsi seperti termaksud pada ayat 1 pasal 27, maka laboratorium
mempunyai tugas :
1. Melakukan kegiatan untuk pengembangan satu atau beberapa cabang disiplin
ilmu sosial dan keguruan dibawah bimbingan dan arahan seorang pakar melalui
berbagai penelitian, percobaan, latihan, demonstrasi dan sebagainya;
2. Membantu pelaksanaan kegiatan akademik melalui penyediaan alat bantu
belajar.
Pasal 49
Perpustakaan
1. Perpustakaan dipimpin oleh Kepala Perpustakaan
2. Kepala perpustakaan diangkat dan diberhentikan oleh Ketua Sekolah Tinggi;
3. Kepala perpustakaan bertanggung jawab kepada Kepala Unit Pelaksana Teknis;
4. Penggunaan dana pemeliharaan serta penambahan buku pustaka menjadi
tanggung jawab Sekolah Tinggi.
BAB XI
PROGRAM PENDIDIKAN
Pasal 50
1. Sekolah Tinggi menyelenggarakan pendidikan tinggi dan profesional pada ilmu
pendidikan dan keguruan;
2015
19 | S T K I P S U B A N G
STATUTA
Pasal 51
1. Penyelenggaraan Administrasi Akademik atas program pendidikan dilaksanakan
dengan menerapkan satuan kredit semester;
2. Penyelenggaraan pendidikan dan pengejaran diselenggarakan melalui kuliah;
3. Sebagai penunjang kegiatan perkuliahan diselenggarakan pula seminar, diskusi,
panel, symposium, lokakarya dan kegiatan ilmiah lainnya.
Pasal 52
1. Tahun akademik pada Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Subang
penyelenggaraannya dimulai pada bulan September dan berakhir pada bulan
Juni;
2. Tahun akademik dibagi menjadi 2 (dua) semeter dan berakhir pada bulan uni;
3. Untuk kelancaran program pendidikan, ketua Sekolah Tinggi mengeluarkan
kalender Akademik;
4. Pada akhir penyelenggaraan program pendidikan dilaksanakan upacara wisuda;
5. Selama tahun akademik berjalan diperkenankan adanya mutasi mahasiswa
selama sesuai dengan ketentuan yang ada.
Pasal 53
Uraian tentang teknis penyelenggaraan program pendidikan diatur dalam sebuah Buku
Pedoman Sekolah Tinggi yang ditetapkan oleh Ketua Senat Sekolah Tinggi.
Pasal 54
KURIKULUM
1. Dalam menyelenggarakan program pendidikan disusun kurikulum berbasis
kompetensi asing-masing jurusan dan program studi;
2. Kurikulum
yang
digunakan
adalah
kurikulum
yang
ditambah
muatan
2015
20 | S T K I P S U B A N G
STATUTA
Pasal 55
1. Kurikulum Nasional adalah Kurikulum yang berlaku secara nasional dan
ditetapkan oleh menteri Pendidikan Nasional;
2. Penerapan identitas Sekolah tinggi dalam kurikulum adalah memasukan Mata
Kuliah Wajib Sekolah Tinggi, yaitu Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan;
3. Penerapan tuntunan/kebutuhan masyarakat terpilih dalam kurikulum adalah
bertujuan agar program pendidikan tetap luwes terhadap dinamika Ilmu
pengetahuan dan Teknologi, sosial, budaya dan seni.
Pasal 56
Beban studi dan masa studi mahasiswa ditetapkan oleh Ketua Sekolah Tinggi
berdasarkan ketentuan Perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 57
1. Penyelenggaraan Program Pendidikan dan Kurikulum dipimpin oleh Ketua
Jurusan dan Ketua Program Studi, serta dilaksanakan oleh Dosen dibantu oleh
tenaga Kependidikan lainnya;
2. Tenaga Kependidikan terdiri atas, Dosen dan Tenaga Penunjang Akademis;
3. Dosen adalah sebagai yang dimaksud dalam pasal 30, 31, 32, dan 33;
4. Tenaga penunjang Akademis terdiri dari atas pengembangan di bidang
kependidikan pustakawan, Laboratorium, teknis sumber belajar dan tenaga
peneliti.
BAB XII
KEMAHASISWAAN DAN ALUMNI
Pasal 58
1. Bidang kemahasiswaan merupakan sub sistem pendidikan tinggi yang mencakup
proses
perencanaan,
pengorganisasian,
penggabungan,
pengelolaan,
2015
21 | S T K I P S U B A N G
STATUTA
Pasal 59
Pelaksanaan peraturan dan ketentuan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 1 pasal
57 diatur sebagaimana mestinya oleh Ketua Sekolah Tinggi.
Pasal 60
1. Mahasiswa memiliki hak :
a. Menggunakan kebebasan akademik
menuntut dan mengkaji sesuai dengan norma dan susila yang berlaku dalam
lingkungan Sekolah Tinggi;
b. Mendapatkan perlakuan dan pelayanan yang layak dalam bidang pendidikan
serta pengajaran yang sesuai dengan minat, bakat, kegemaran dan
kemampuan;
c.
Menyelesaikan studi lebih awal dari jadwal yang ditetapkan sesuai dengan
persyaratan yang berlaku;
g. Memperoleh
layanan
kesejahteraan
sesuai
dengan
peraturan
dan
j.
k.
2015
22 | S T K I P S U B A N G
STATUTA
Pasal 61
1. Organisasi
kemahasiswaan
ditujukan
sebagai
wahana
dan
sarana
Pasal 62
Pasal 63
1. Senat Mahasiswa mempunyai tugas Pokok merencanakan, melaksanakan
kegiatan ekstrakurikuler terutama yang bersifat penalaran dan keilmuan sesuai
dengan
garis-garis
besar
program
yang
ditetapkan
Badan
Perwakilan
2015
23 | S T K I P S U B A N G
STATUTA
Pasal 64
1. BPM mempunyai tugas pokok menetapkan garis-garis besar program, menilai
program dan melaksanakan program Senat Mahasiswa serta memberikan saran,
usul, pendapat kepada Ketua Sekolah Tinggi;
2. BPM mempunyai fungsi perwakilan Mahasiswa untuk menampung dan
menyalurkan aspirasi Mahasiswa melalui penetapan garis-garis besar senat
Mahasiswa.
Pasal 65
1. UKM mempunyai tugas pokok merencanakan dan melaksanakan kegiatan
ekstrakurikuler di tingkat Sekolah Tinggi dalam bidang tertentu sesuai dengan
fungsi dan tanggung jawabnya;
2. UKM berfungsi sebagai wahana merencanakan dan melaksanakan serta
mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler di tingkat Sekolah Tinggi yang bersifat
penalaran, keilmuan, minat dan kegemaran, kesejahteraan Mahasiswa dan
pengabdian kepada masyarakat.
Pasal 66
1. HMJ mempunyai tugas menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat
penalaran dan keilmuan, sesuai dengan program studi/jurusan;
2. HMJ berfungsi sebagai wahana untuk merencanakan dan melaksanakan serta
mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat penalaran dan keilmuan
sesuai dengan program studi dan jurusan.
Pasal 67
1. Keanggotaan SM terdiri dari mahasiswa yang terdaftar dan aktif mengikuti
kegiatan pendidikan di Sekolah Tinggi;
2. Kepengurusan SM terdiri dari Ketua merangkap anggota, sekretaris merangkap
anggota dan anggota pengurus lainnya yang terpilih, melalui tata tertib yang
berlaku;
3. Masa kerja kepengurusan SM adalah 1 (satu) tahun dan ketua tidak dapat dipilih
kembali untuk kepengurusan periode berikut;
4. Tata kerja kepengurusan SM ditentukan oleh Rapat Pengurus;
2015
24 | S T K I P S U B A N G
STATUTA
Pasal 68
1. Keanggotaan BPM terdiri dari mahasiswa yang terdaftar dan aktif mengikuti
kegiatan Pendidikan di Sekolah Tinggi serta terpilih melalui tata tertib yang
berlaku;
2. Kepengurusan BPM terdiri dari Ketua merangkap Anggota, sekretaris merangkap
anggota dan anggota pengurus lainnya yang terpilih melalui tata tertib yang
berlaku;
3. Masa kerja kepengurusan BPM adalah (satu) tahun dan ketua tidak dapat dipilih
kembali untuk kepengurusan periode berikutnya;
4. Tata Kerja kepengurusan BPM ditentukan oleh Ketua Sekolah Tinggi;
5. Kepengurusan BPM disahkan oleh Ketua Sekolah Tinggi;
6. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya pengurus BPM bertanggung
jawab kepada Ketua Sekolah Tinggi.
Pasal 69
1. Keanggotaan UKM terdiri dari Mahasiswa yang terdaftar dan aktif mengikuti
kegiatan pendidikan di Sekolah Tinggi serta dipilih melalui tata tertib yang
berlaku;
2. Kepengurusan UKM terdiri dari Ketua merangkap Anggota, sekretaris merangkap
anggota dan anggota pengurus lainnya yang terpilih melalui tata tertib yang
berlaku;
3. Masa kerja kepengurusan UKM adalah (satu) tahun dan ketua tidak dapat dipilih
kembali untuk kepengurusan periode berikutnya;
4. Tata Kerja kepengurusan UKM ditentukan oleh Rapat Pengurus;
5. Kepengurusan UKM disahkan oleh Ketua Sekolah Tinggi;
6. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya pengurus UKM bertanggung
jawab kepada Ketua Sekolah Tinggi.
Pasal 70
1. Keanggotaan HMJ terdiri dari Mahasiswa yang terdaftar dan aktif mengikuti
kegiatan pendidikan di Sekolah Tinggi serta dipilih melalui tata tertib yang
berlaku;
2015
25 | S T K I P S U B A N G
STATUTA
Pasal 71
1. Kegiatan Mahasiswa antar Kampus dan Luar Kampus harus seizin Ketua
Sekolah Tinggi dan dikoordinasikan dengan instansi terkait dalam melengkapi
perijinan kegiatan yang diselenggarakan Mahasiswa;
2. Kegiatan Mahasiswa antar Negara perlu direkomendasikan atau izin Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi.
Pasal 72
Pembiayaan untuk kegiatan kemahasiswaan ditanggung bersama oleh Mahasiswa,
Sekolah Tinggi dan Yayasan melaluia Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah
Tinggi.
Pasal 73
1. Alumni tergabung dalam ikatan keluarga besar Sekolah Tinggi Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Subang yang kemudian disingkat IKA-STKIP Subang;
2. IKA_STKIP Subang mempunyai fungsi sebagai koordinator antar sesama
Alumnus dan secara aktif mendukung pelaksanaan Akademik;
3. Ketentuan lainnya mengenai tata cara pendaftaran, keanggotaan dan bentuk
kegiatan ditentukan dalam AD/ART IKA-STKIP Subang.
BAB XIII
KEUANGAN
Pasal 74
1. Yayasan adalah satu-satunya penerima, pengelola dan penanggung jawab
keuangan untuk kepentingan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Subang di bawah Pengurus Yayasan Pendidikan Yudhistira;
2. Sumber keuangan berasal dari :
2015
26 | S T K I P S U B A N G
STATUTA
a. Acara Calon Mahasiswa Baru Berupa biaya pendaftaran dan seleksi ujian
saringan masuk STKIP Subang;
b. Mahasiswa berupa biaya Pendidikan dan pengembangan kampus;
c.
Pasal 75
1. Pembiayaan Sekolah Tinggi dapat dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu :
a. Biaya Pembangunan;
b. Biaya Rutin.
2. Biaya pembangunan mencakup :
a. Biaya pembangunan dan pengembangan Kampus;
b. Biaya pengadaan dan pengembangan Laboratorium;
c.
Pasal 76
Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPB) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Subang dibuat dan diusulkan oleh Ketua Sekolah Tinggi kepada Yayasan,
setelah mendapat pertimbangan dari Senat Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Subang, untuk disahkan Yayasan menjadi Pendapatan dan Belanja STKIP
Subang.
Pasal 77
Ketua menyusun usulan struktural dan tata cara pengelolaan dana, setelah mendapatkan
pertimbangan dari Senat STKIP, kemudian diusulkan kepada Yayasan untuk ditetapkan.
Pasal 78
Persetujuan pengalokasian dana dari dan oleh yayasan untuk penyelenggaraan Sekolah
Tinggi diberikan berdasarkan usulan Ketua Sekolah Tinggi mengenai Program tahunan
yang sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan.
Tarif yang akan diberlakukan di Sekolah Tinggi serta Tata Cara pembayarannya
mengikuti Struktur tarif yang ditetapkan oleh Yayasan.
2015
27 | S T K I P S U B A N G
STATUTA
Pasal 79
Tahun pembukuan disesuaikan dengan tahun akademik atau ketentuan perundangundangan lainnya.
Selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah penutupan tahun buku. Ketua Sekolah Tinggi
membuat Laporan pertanggung jawaban Keuangan kepada Yayasan.
Pasal 80
Perlengkapan (material) terdiri dari : tanah, gedung, kendaraan bermotor, komputer,
mesin hitung, mesin tulis, mebel serta Inventaris lainnya.
Pasal 81
1. Perlengkapan yang dimaksud dalam pasal 80 disebut barang inventaris yang
harus selalu disesuaikan.
2. Mengenai alat tulis kantor pada pasal 80 dicatat mutasinya secara periode;
3. Selanjutnya
aturan-aturan
yang
lebih terperinci
mengenai
perlengkapan
BAB XIV
PENGHARGAAN DAN SANKSI
Pasal 82
1. Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Subang dapat memberikan
penghargaan kepada mereka yang berprestasi dan berdedikasi tinggi dalam
Bidang Akademik maupun nun Akademik;
2. Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Subang dapat mengenakan
sanksi kepada warganya yang melanggar peraturan, etika atau nama baik
Sekolah Tinggi;
3. Bentuk dan kriteria penerimaan penghargaan dan sanksi diatur dalam ketetapan
Yayasan.
BAB XV
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 83
1. Semua peraturan di Lingkungan Sekolah Tinggi yang ada sebelum statuta ini
diberlakukan, masih tetap berlaku selama tidak bertentangan dengan statuta ini;
2. Pada saat Statuta ini diberlakukan, maka Statuta sebelumnya dinyatakan tidak
berlaku lagi.
2015
28 | S T K I P S U B A N G
STATUTA
BAB XVI
PENUTUP
Pasal 84
1. Statuta ini digunakan sebagai landasan dan pedoman dalam penentuan
kebijakan perencanaan, penyusunan organisasi, pengendalian kegiatan dan arah
pedoman bagi penyelenggaraan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Subang, sehingga tercapainya sasaran dan tujuan secara tertib dan tepat guna;
2. Selanjutnya statuta ini diharapkan mampu mengikuti perkembangan Ilmu
Pengetahuan, Teknologi, Seni dan Budaya sekaligus mampu menjawab
tantangan kebutuhan berdasarkan keseimbangan material dan spiritual.
Pasal 85
1. Hal-hal yang belum diatur dalam Statuta ini, disesuaikan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan/atau akan diatur dalam ketentuan
tersendiri;
2. Statuta ini dapat diubah sewaktu-waktu disesuaikan dengan perkembangan
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Subang serta perubahan
perundang-undangan yang mendasarinya.
Ditetapkan di : Subang
Pada Tanggal : 10 Maret 2015
Oleh YAYASAN YUDHISTIRA
2015
29 | S T K I P S U B A N G