Anda di halaman 1dari 1

1.

Komunikasi Terapeutik pada tahap pengkajian


Pengkajian adalah tahap pertama dalam proses keperawatan. Tahap ini merupakan tahap
yang penting dalam proses keperawatan karena tahap-tahap selanjutnya dalam proses
keperawatan tidak akan dapat berjalan dengan baik jika tahap pengkajian tidak dilakukan
dengan baik.
Pada tahap ini perawat menggunakan kemampuan verbal maupun non verbal dalam
mengumpulkan data klien. Perawat juga dituntut untuk mampu melakukan pengamatan
baik verbal maupun non verbal serta menginterpretasikan hasil pengamatan dalam bentuk
masalah. Setelah data terkumpul, selanjutnya dikomunikasikan dalam bahasa verbal kepada
klien atau tim kesehatan lainnya dan dikomunikasikan dalam bentuk tulisan
(didokumentasikan) untuk dikomunikasikan pada tim kesehatan lain dan sebagai aspek legal
asuhan keperawatan.
Keterampilan komunikasi perawat tahap pengkajian akan sangat menentukan
kelengkapan data yang diperolehnya dan akan menentukan proses selanjutnya.
Adapun bentuk-bentuk komunikasi yang dapat digunakan perawat pada tahap pengkajian
dari proses keperawatan ini adalah wawancara, pemeriksaan fisik dan observasi serta
pengumpulan data melalui catatan medik/rekam medik, dan dokumen lain yang relevan.
a. Wawancara/interview
Wawancara adalah proses interaksi antara dua orang yang mempunyai tujuan
spesifik, serius, dan penuh arti. Wawancara biasanya dilakukan secara langsung
melalui pertemuan langsung dalam interaksi tatap muka (face to face). Dalam
wawancara ini pewawancara (perawat) dapat menggunakan kemampuan
komunikasi verbal maupun non verbal untuk menggali data yang diwawancara
(klien). Dengan kontak secara langsung pewawancara (perawat) dapat memperoleh
data langsung yang ditunjukkannya dalam perilaku verbal maupun non verbalnya
dari orang yang diwawancarai (pasien).
Keuntungan wawancara secara langsung ini adalah:
 Meningkatkan kecakapan profesional perawat
 Data yang diperoleh lebih spesifik dan nyata sesuai dengan keadaan
sebenarnya yang terobservasi
 Lebih efektif jika dibandingkan dengan wawancara secara tidak langsung
karena langsung mendapatkan feedback secara langsung dari klien
Wawancara ini dilakukan untuk memperoleh data tentang riwayat penyakit dahulu
dan pengobatan yang telah dilakukan, keluhan utama, harapan-harapan, dsb. Dalam
mewawancarai, perawat menggunakan teknik pernyataan terbuka (broad opening)
untuk menggali lebih banyak data tentang klien. Selanjutnya perawat dapat
menggunakan teknik-teknik komunikasi yang lain untuk mengklarifikasi,
memberikan, mengulang, memfokuskan, atau mengarahkan agar jawaban klien
sesuai dengan tujuan wawancara.
Pada saat wawancara atau selama proses pengkajian untuk mendapatkan data
keperawatan klien, disamping teknik komunikasi tersebut di atas, perawat juga
harus mempertahankan sikap terapeutik lain yaitu: mempertahankan kontak mata,
mendekat dan membungkuk ke arah klien, dan mendengarkan jawaban klien
dengan aktif.
Dalam setiap aktivitas komunikasi, gunakan SP

Anda mungkin juga menyukai