PENGABDIAN MASYARAKAT
DISUSUN OLEH:
Retno Ambarwati S.Kep.,M.Kes.
Hal.
HALAMAN JUDUL
PENGESAHAN ……………………………………………………............. ii
I. PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi ………………………………………… 1
B. Perumusan Masalah ………………………………….... 3
II. TUJUAN DAN MANFAAT
A. Tujuan ………………………………………………… 4
B. Manfaat ……………………………………………… 4
III. KERANGKA PEMECAHAN MASALAH …………… ...... 4
IV. PELAKSANAAN KEGIATAN ………………………… ......5
A. Realisasi Pemecahan Masalah ………………………… 5
B. Khalayak Sasaran ……………………………………… 5
C. Metode Yang Digunakan ……………………………… 5
V. HASIL KEGIATAN ………………………………………......6
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan …………………………………………… 6
B. Saran ………………………………………………….. 7
DAFTAR PUSTAKA ………………………........….……………….. .......... 8
LAMPIRAN-LAMPIRAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas petunjuk dan
karunia-Nya yang tiada terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan
kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan judul : “ PELATIHAN PENGUKURAN
ANTROPOMETRI BAGI KADER POSYANDU BALITA DI DESA JATEN
SELOGIRI WONOGIRI”.
Penyusunan laporan ini merupakan salah satu bentuk partisipasi penulis dalam
mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Penulis dalam penyusunan laporan ini tidak lepas
dari bantuan dan dukungan berbagai pihak yang dengan kerelaan dan senang hati membantu
penyusunan laporan ini baik moril maupun materiil.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat
:
1. Bapak Dr. Y. Soemarmo selaku Ketua Yayasan Giri Satria Husada Wonogiri
2. Ibu Kristiana Puji Purwandari, S.Kp, M.Kes selaku Direktur Akademi Keperawatan
Giri Satria Husada Wonogiri;
3. Kader Posyandu Desa Jaten, Selogiri.
4. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian
masyarakat ini.
Dengan segala kerendahan hati penulis berharap semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
I. PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
Kader kesehatan Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU) merupakan penjaga terdepan
dalam upaya meningkatkan kesehatan anak-anak di Indonesia. Seorang kader kesehatan
memiliki peran yang sangat penting, karena harus mampu memeriksa, mengukur, menilai,
dan membuat kesimpulan tentang status kesehatan seorang anak.
Pertumbuhan dan perkembangan balita merupakan suatu hal yang perlu mendapat perhatian
besar. Hal ini karena pada masa balita merupakan masa dengan pertumbuhan yang sangat
pesat dan kritis, biasanya dikenal dengan istilah golden age atau masa emas. Golden age yang
terjadi selama usia balita ini merupakan suatu masa yang sangat penting dalam fase tumbuh
kembang anak, karena pembentukan kepribadian dan karakter dimulai pada masa ini. Selain
itu, masa pertumbuhan balita merupakan suatu parameter sederhana untuk menilai normal
tidaknya status kesehatan anak
Tumbuh (pertumbuhan) berkenaan dengan pertumbuhan ukuran organ tubuh ,
sedangkan Kembang (perkembangan) berkenaan dengan perubahan fungsi organ tubuh .
Pertumbuhan adalah adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan
interselular. Berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan.
Perubahan dalam besar, jumlah, ukuran organ individu dan hal ini dapat diukur melalui
ukuran berat, ukuran panjang, dan ukuran besar ( lingkaran ). Semua hal ini memerlukan
proses pemantauan yang tepat. (Whaley dan Wong ,2000)
Perkembangan Adalah bertambahnya ketrampilan/kemampuan (skill) dalam struktur
dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai
hasil dari proses pematangan. Peristiwa perkembangan ini biasanya berkaitan dengan hasil
interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya seperti
kemampuan berbicara, berbahasa, gerak kasar dan halus, intelektual, sosial dan emosional
B. Perumusan Masalah
A. Tujuan
B. Manfaat
B. Melakukan birokrasi dan perijinan kegiatan kepada Direktur Akper Giri Satria
Husada Wonogiri;
Selogiri.
IV. PELAKSANAAN
B. Khalayak Sasaran
Sasaran yang dituju dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan ini adalah Kader
1. Penyuluhan kesehatan
V. HASIL KEGIATAN
SELOGIRI WONOGIRI
Hari : Rabu
Kegiatan ini dihadiri oleh 30 Kader Posyandu Balita. Tanggapan para kader
sangat positif, karena kader merasa sangat terbantu dengan kegiatan ini, dan terbukti
A. Kegiatan
pada anak bagi Kader Posyandu desa Jaten, Selogiri. . Kegiatan ini dilakukan
Kegiatan ini dihadiri oleh 30 Kader Posyandu Balita. Warga yang mengikuti
kegiatan cukup antusias dengan banyaknya pertanyaan yang masuk, dan ketika
B. Saran
penyuluhan kesehatan dengan lingkup yang lebih luas, misalnya cakupan peserta
Materi
PELATIHAN PENGUKURAN ANTROPOMETRI NAGI KADER POSYANDU
BALITA DI DESA JATEN SELOIRI WONOGIRI
1. PENGERTIAN BALITA
Menurut UU No.20 Tahun 2003, Anak Balita sebagai masa emas atau "golden
age" adalah insan manusia yang berusia 0-6 tahun , yaitu kelompok anak yang berada dalam
proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik, artinya memiliki pola
pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan motorik kasar),
kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio-emosional
(sikap dan perilaku serta agama), bahasa dan komunikasi yang khusus sesuai dengan tingkat
pertumbuhan dan perkembangan yang sedang dilalui oleh anak tersebut
Pertumbuhan adalah adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan
interselular. Berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan.
Perubahan dalam besar, jumlah, ukuran organ individu dan hal ini dapat diukur melalui
ukuran berat, ukuran panjang, dan ukuran besar ( lingkaran ). Semua hal ini memerlukan
proses pemantauan yang tepat. (Whaley dan Wong ,2000)
Perkembangan Adalah bertambahnya ketrampilan/kemampuan (skill) dalam
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan,
sebagai hasil dari proses pematangan. Peristiwa perkembangan ini biasanya berkaitan dengan
hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya seperti
kemampuan berbicara, berbahasa, gerak kasar dan halus, intelektual, sosial dan emosional
Pertumbuhan dan Perkembangan kemampuan dasar anak-anak saling berhubungan
dan mempunyai pola yang tetap dan berlangsung secara berurutan. Dalam rangka merangsang
tumbuh kembang anak secara optimal maka pengembangannya harus dilakukan secara
menyeluruh terhadap semua aspek kemampuan yang sesuai dengan pembagian kelompok
umur.
Proses tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri yang saling berkaitan. Ciri-ciri tersebut
adalah sebagai berikut:
c. Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda pada setiap anak.
Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda-beda, baik
dalam pertumbuhan fisik maupun perkembangan fungsi organ dan perkembangan pada
masing-masing anak.
Faktor Herediter
Faktor herediter adalah faktor yang dapat diturunkan (keturunan) yang meliputi jenis
kelamin, ras, dan kebangsaan . Jenis kelamin ditentukan sejak awal konsepsi, dan setelah lahir
anak laki-laki biasanya lebih berat daripada anak perempuan. Pada usia tertentu, Postur tubuh
anak laki-laki akan lebih tinggi dibandingkan anak perempuan. Ras atau suku bangsa dapat
mempengaruhi warna kulit ( putih, coklat, merah, atau hitam). Sedangkan kebangsaan akan
menunjukkan karakteristik tertentu misal ; bangsa Asia cenderung lebih pendek dibandingkan
bangsa Eropa.
Faktor lingkungan
a. Lingkungan pranatal
Lingkungan didalam rahim sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan janin,terutama karena selaput ketuban yang melindungi janin dari
lingkungan luar. Kondidi lingkungan didalam rahim yang dapat mengganggu tumbuh
kembang antara lain gizi ibu kurang, ibu menderita penyakit ( diabetes, hipertensi,
infeksi virus).
b. Lingkungan eksternal
Pengaruh budaya
Perilaku ibu hamil dapat dipengaruhi oleh budaya yang dianutnya, misal; larangan
makan makanan tertentu padahal zat gizinya penting untuk janin. Setelah anak lahir ,
pola asuh keluarga dan nilai budaya masyarakat juga akan mempengaruhi perilaku anak.
Nutrisi
Agar anak dapat tumbuh dan berkembang maka membutuhkan asupan zat gizi yang
cukup mencakupprotein, lemak, karbohidrat. Kurangnya asupan zat gizi tersebut
menyebabkan anak mengalami hambatan dalam tumbuh kembang, sedangkan asupan
nutrisi yang berlebihan juga dapat menimbulkan akibat buruk bagi anak, misalnya
kegemukan atau obesitas.
Iklim/cuaca
Iklim tertentu dapat mempengaruhi status kesehatan anak, seperti saat musim penghujan
maka akan menimbulkan berbagai macam penyakit ; flu, demam berdarah, dll. Demikian
pula saat musim kemarau ,kekurangan air bersih dapat meningkatkan kejadian diare.
Selain itu cuaca yang panas dan berdebu menyebabkan anak mudah terserang demam
dan batuk.
Olahraga/latihan fisik
Secara fisik manfaat olahraga dapat meningkatkan sirkulasi darah sehingga
meningkatkan suplai oksigen ke seluruh tubuh. Aktifitas fisik seperti bermain juga dapat
merangsang perkembangan otot dan pertumbuhan sel. Selain itu bermain juga dapat
meningkatkan interaksi anak dengan teman sepermainannya.
Faktor Internal
a. Kecerdasan (IQ)
Kecerdasan dimiliki anak sejak lahir. Anak yang dilahirkan dengan tingkat
kecerdasan tinggi akan mudah menerima rangsangan dari lingkungannya sehingga
cepat berkembang.
b. Pengaruh Hormonal
Ada tiga hormon utama yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Yaitu hormon somatotropik, hormon tiroid, dan hormon gonadotropin. Hormon
somatotropik disebut hormon pertumbuhan, dimana kelebihan hormon ini
menyebabkan Gigantisme yaitu anak tumbuh sangat tinggi dan besar, sedangkan bila
kekurangan anak akan mengalami dwarfisme yaitu tubuhnya kerdil. Hormon tiroid
berfungsi untuk metabolisme tubuh, sedangkan hormon gonadotropin berhubungan
dengan perkembangan seksualitas.
c. Pengaruh emosi
Anak akan belajar mengekspresikan perasaannya melalui contoh yang ditunjukkan
oleh orangtuanya. Pematangan kepribadian anak diperoleh melalui proses belajar dari
lingkungannya. Jadi emosi anak akan diasah oleh orangtuanya.
a. Berat badan
Pada berat badan lahir (BBL) cukup bulan, berat badan (BB) waktu lahir akan kembali
pada hari ke-10.Kenaikan BB bayi pada tahun pertama kehidupan jika bayi mendapat gizi
yg baik :
Perkiraan BB dalam Kg
• Lahir : 3,25 kg
• 3-12 bln, BB= umur (bln) + 9 / 2
• 1-6 tahun, BB= (umur (thn) x 2 )+ 8
Atau
Gigi tumbuh pada umur 5-9 bln , Pada umur 1 thn umumnya mempunyai 6-8 gigi
susu , Pd tahun kedua tumbuh gigi 8 - 16 gigi susu , Pada umur 2,5 thn terdapatt 20 gigi
susu . Benih gigi susu telah dibentuk didalam rahang sejak janin berusia 4-6 minggu.
Natal teeth à gigi yg sudah ada sejak lahir
Neonatal teeth à gigi yg timbul sejak janin lahir sampai umur 30 hari
Penilaian pertumbuhan dimulai dgn cara pengukuran dan menggunakn alat baku
(standar) merupakan dasar utama yg hrs dilakukan.
a. Tinggi badan
Pengukuran pd anak sampai usia 2 thn berbaring menggunakan infantometer. Kepala anak dipegang
agar alat tetap menempel pd ubun-ubun. Tungkai duluruskan, telapak kaki menempel pd pengukur
anak . Umur 2 thn TB diukur dgn berdiri. Alat : stadiometer, mikrotaise.
stadiometer,
Gb.Mikrotaise
Gb. Infantometer
b. Berat badan
Pengukuran dpt dilakukan dgn tepat timbangan elektronik, dacin, timbangan injak.
Timbangan secara teratur ditera untuk menjaga ketepatannya, jarum penunjuk pd angka nol
(0) setiap akan dilakukan penimbangan.
Variasi normal
Bayi kecil
Keturunan
Retardasi mental
Kraniosintesis
Variasi normal
Hidransephali
Keturunan
Hidrosefalus
Penyakit canavan, megansephali
Bayi besar, tumor cerebri, efusi subdural
Untuk menilai tebal lemak subcutan menggunakan harpenden skinfold caliper. Dilakukan pd
daerah biceps, triceps, subscapula, dan daerah panggul.
DAFTAR PUSTAKA