Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN

PENGABDIAN MASYARAKAT

PELATIHAN PENGUKURAN ANTROPOMETRI NAGI KADER POSYANDU


BALITA DI DESA JATEN SELOIRI WONOGIRI

DISUSUN OLEH:
Retno Ambarwati S.Kep.,M.Kes.

AKADEMI KEPERAWATAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI


2016
Daftar isi

Hal.

HALAMAN JUDUL

DAFTAR ISI ………………………………………………………….......... i

PENGESAHAN ……………………………………………………............. ii

KATA PENGANTAR ……………………………………………… .......... iii

I. PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi ………………………………………… 1
B. Perumusan Masalah ………………………………….... 3
II. TUJUAN DAN MANFAAT
A. Tujuan ………………………………………………… 4
B. Manfaat ……………………………………………… 4
III. KERANGKA PEMECAHAN MASALAH …………… ...... 4
IV. PELAKSANAAN KEGIATAN ………………………… ......5
A. Realisasi Pemecahan Masalah ………………………… 5
B. Khalayak Sasaran ……………………………………… 5
C. Metode Yang Digunakan ……………………………… 5
V. HASIL KEGIATAN ………………………………………......6
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan …………………………………………… 6
B. Saran ………………………………………………….. 7
DAFTAR PUSTAKA ………………………........….……………….. .......... 8

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Materi Pengabdian Masyarakat ................................................... 9


2. Daftar Presensi ........................................................................... 15
3. Dokumentasi Foto ....................................................................... 17
4. Surat Tugas ................................................................................. 18
5. Berita acara

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas petunjuk dan
karunia-Nya yang tiada terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan
kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan judul : “ PELATIHAN PENGUKURAN
ANTROPOMETRI BAGI KADER POSYANDU BALITA DI DESA JATEN
SELOGIRI WONOGIRI”.
Penyusunan laporan ini merupakan salah satu bentuk partisipasi penulis dalam
mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Penulis dalam penyusunan laporan ini tidak lepas
dari bantuan dan dukungan berbagai pihak yang dengan kerelaan dan senang hati membantu
penyusunan laporan ini baik moril maupun materiil.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat
:
1. Bapak Dr. Y. Soemarmo selaku Ketua Yayasan Giri Satria Husada Wonogiri
2. Ibu Kristiana Puji Purwandari, S.Kp, M.Kes selaku Direktur Akademi Keperawatan
Giri Satria Husada Wonogiri;
3. Kader Posyandu Desa Jaten, Selogiri.
4. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian
masyarakat ini.
Dengan segala kerendahan hati penulis berharap semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Wonogiri, 7 Desember 2016


Penulis

I. PENDAHULUAN

A. Analisis Situasi
Kader kesehatan Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU) merupakan penjaga terdepan
dalam upaya meningkatkan kesehatan anak-anak di Indonesia. Seorang kader kesehatan
memiliki peran yang sangat penting, karena harus mampu memeriksa, mengukur, menilai,
dan membuat kesimpulan tentang status kesehatan seorang anak.
Pertumbuhan dan perkembangan balita merupakan suatu hal yang perlu mendapat perhatian
besar. Hal ini karena pada masa balita merupakan masa dengan pertumbuhan yang sangat
pesat dan kritis, biasanya dikenal dengan istilah golden age atau masa emas. Golden age yang
terjadi selama usia balita ini merupakan suatu masa yang sangat penting dalam fase tumbuh
kembang anak, karena pembentukan kepribadian dan karakter dimulai pada masa ini. Selain
itu, masa pertumbuhan balita merupakan suatu parameter sederhana untuk menilai normal
tidaknya status kesehatan anak
Tumbuh (pertumbuhan) berkenaan dengan pertumbuhan ukuran organ tubuh ,
sedangkan Kembang (perkembangan) berkenaan dengan perubahan fungsi organ tubuh .
Pertumbuhan adalah adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan
interselular. Berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan.
Perubahan dalam besar, jumlah, ukuran organ individu dan hal ini dapat diukur melalui
ukuran berat, ukuran panjang, dan ukuran besar ( lingkaran ). Semua hal ini memerlukan
proses pemantauan yang tepat. (Whaley dan Wong ,2000)
Perkembangan Adalah bertambahnya ketrampilan/kemampuan (skill) dalam struktur
dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai
hasil dari proses pematangan. Peristiwa perkembangan ini biasanya berkaitan dengan hasil
interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya seperti
kemampuan berbicara, berbahasa, gerak kasar dan halus, intelektual, sosial dan emosional

Kurangnya pengetahuan secara baik tentang pengukuran Antropometri dapat


mengakibatkan Kader kesehatan tidak dapat menilai pertumbuhan dan perkembangan balita
dengan baik, bahkan mungkin tidak mengetahui adanya katerlambatan tumbuh kembang.
Kader Posyandu memiliki peran yang sangat penting dalam mengajarkan stimulasi tumbuh
kembang anak kepada ibu . Stimulasi tumbuh kembang pada anak balita merupakan kegiatan
merangsang kemampuan dasar anak agar anak tumbuh kembang secara optimal. Setiap anak
perlu mendapat stimulasi rutin sedini mungkin dan terus menerus pada setiap kesempatan.
Stimulasi tumbuh kembang anak dilakukan oleh orang tua, yang merupakan orang terdekat
dengan anak, pengganti ibu atau pengasuh anak, anggota keluarga lain dan orang dewasa
lainnya.

B. Perumusan Masalah

Bagaimana meningkatkan Ketrampilan kader Posyandu Balita ibu tentang

Pengukuran antropometri pada anak ?


II. TUJUAN DAN MANFAAT

A. Tujuan

Mampu meningkatkan pengetahuan pentingnya Pengukuran Antropometri pada

anak bagi Kader Posyandu

B. Manfaat

1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya Pengukuran

antropometri pada anak.

2. Meningkatkan Ketrampilan masyarakat tentang pentingnya Pengukuran

Antropometri yang tepat bagi anak.

III. KERANGKA PEMECAHAN MASALAH

A. Mengumpulkan informasi tentang sejauh mana persepsi masyarakat khususnya

kader Posyandu desa Jaten selogiri terhadap pentingnya pengukuran

Antropometri pada anak.

B. Melakukan birokrasi dan perijinan kegiatan kepada Direktur Akper Giri Satria

Husada Wonogiri;

C. Mengurus perijinan dan birokrasi, termasuk persuratan, penyebaran informasi

seputar kegiatan kepada tokoh masyarakat, khususnya Kepala Desa Jaten,

Selogiri.

IV. PELAKSANAAN

A. Realisasi Pemecahan Masalah


Dalam pendekatan awal kepada orang tua dan kader Posyandu balita diketahui

bahwa banyak kader yang belum memahami cara–cara pengukuran Antropometri.

Rata rata hanya mampu menimbang berat badan .

B. Khalayak Sasaran

Sasaran yang dituju dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan ini adalah Kader

Posyandu Balita desa Jaten, Selogiri.

C. Metode yang Digunakan

1. Penyuluhan kesehatan

Penyuluhan tentang pentingnya pengukuran Antropometri pada anak.

2. Penyebaran leaflet tentang Pengukuran Antropometri pada anak.

V. HASIL KEGIATAN

Pengabdian kepada masyarakat dengan judul PELATIHAN PENGUKURAN

ANTROPOMETRI BAGI KADER POSYANDU BALITA DI DESA JATEN

SELOGIRI WONOGIRI

Hari : Rabu

Tanggal : 7 Desember 2016, pukul 09.00 – 10.00 WIB

Tempat : Posyandu Balita

Peserta : Kader Posyandu Balita desa Jaten, Selogiri, Wonogiri.

Kegiatan ini dihadiri oleh 30 Kader Posyandu Balita. Tanggapan para kader

sangat positif, karena kader merasa sangat terbantu dengan kegiatan ini, dan terbukti

menambah wawasan dan pengetahuan mereka tentang pengukuran Antropometri pada

anak.. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan memberikan penyuluhan kesehatan

dan mengajarkan cara pengukuran Antropometri


VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kegiatan

Peningkatan Pengetahuan dan ketrampilan Tentang pengukuran Antropometri

pada anak bagi Kader Posyandu desa Jaten, Selogiri. . Kegiatan ini dilakukan

mengingat masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya

pengukuran Antropometri pada anak.

Kegiatan ini dihadiri oleh 30 Kader Posyandu Balita. Warga yang mengikuti

kegiatan cukup antusias dengan banyaknya pertanyaan yang masuk, dan ketika

dilakukan evaluasi warga peserta penyuluhan dapat menjawab pertanyaan ulang

yang diajukan oleh penyaji.

B. Saran

Diharapkan untuk selanjutnya dapat dilakukan kegiatan serupa, yaitu

penyuluhan kesehatan dengan lingkup yang lebih luas, misalnya cakupan peserta

Kader Posyandu se Kecamatan Selogiri. sehingga akan lebih banyak lagi

masyarakat yang terbantu dan bertambah pengetahuannya, dan dengan materi

penyuluhan yang lebih variatif.

Materi
PELATIHAN PENGUKURAN ANTROPOMETRI NAGI KADER POSYANDU
BALITA DI DESA JATEN SELOIRI WONOGIRI

1. PENGERTIAN BALITA

Menurut UU No.20 Tahun 2003, Anak Balita sebagai masa emas atau "golden
age" adalah insan manusia yang berusia 0-6 tahun , yaitu kelompok anak yang berada dalam
proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik, artinya memiliki pola
pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan motorik kasar),
kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio-emosional
(sikap dan perilaku serta agama), bahasa dan komunikasi yang khusus sesuai dengan tingkat
pertumbuhan dan perkembangan yang sedang dilalui oleh anak tersebut

2. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

Tumbuh (pertumbuhan) berkenaan dengan pertumbuhan ukuran organ tubuh ,


sedangkan Kembang (perkembangan) berkenaan dengan perubahan fungsi organ tubuh .

Pertumbuhan adalah adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan
interselular. Berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan.
Perubahan dalam besar, jumlah, ukuran organ individu dan hal ini dapat diukur melalui
ukuran berat, ukuran panjang, dan ukuran besar ( lingkaran ). Semua hal ini memerlukan
proses pemantauan yang tepat. (Whaley dan Wong ,2000)
Perkembangan Adalah bertambahnya ketrampilan/kemampuan (skill) dalam
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan,
sebagai hasil dari proses pematangan. Peristiwa perkembangan ini biasanya berkaitan dengan
hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya seperti
kemampuan berbicara, berbahasa, gerak kasar dan halus, intelektual, sosial dan emosional
Pertumbuhan dan Perkembangan kemampuan dasar anak-anak saling berhubungan
dan mempunyai pola yang tetap dan berlangsung secara berurutan. Dalam rangka merangsang
tumbuh kembang anak secara optimal maka pengembangannya harus dilakukan secara
menyeluruh terhadap semua aspek kemampuan yang sesuai dengan pembagian kelompok
umur. 

Ciri Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

Proses tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri yang saling berkaitan. Ciri-ciri tersebut
adalah sebagai berikut:

a. Pertumbuhan menimbulkan perubahan


Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan. Setiap pertumbuhan disertai
dengan perubahan fungsi

b. Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan perkembangan selanjutnya.


Setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia
mengalami tahapan sebelumnya. Contoh: seorang anak tidak akan bisa berjalan sebelum ia
bisa berdiri, dan tidak akan bisa berdiri jika pertumbuhan kaki dan bagian tubuh lain yang
terkait dengan fungsi berdiri anak terlambat. Karena itu perkembangan awal ini merupakan
masa kritis karena akan menentukan perkembangan selanjutnya

c. Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda pada setiap anak.
Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda-beda, baik
dalam pertumbuhan fisik maupun perkembangan fungsi organ dan perkembangan pada
masing-masing anak.

d. Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan


Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan pun demikian, terjadi
peningkatan mental, memori, daya nalar, asosiasi dan lain-lain

e. Perkembangan mempunyai pola yang tetap


Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut dua hukum yang tetap, yaitu:
1) Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala, kemudian menuju ke arah anggota
tubuh
2) Perkembangan terjadi lebih dahulu pada kemampuan gerak kasar diikuti kemampuan
gerak halus.

f. Perkembangan memiliki tahap yang berurutan


Tahap perkembangan seorang anak memiliki pola yang teraturndan berurutan, dan
tahapan tersebut tidak bisa terjadi terbalik, misalnya anak terlebih dahulu mampu membuat
lingkaran sebelum mampu gambar kotak, anak mampu berdiri sebelum berjalan, dan
sebagainya

3. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


ANAK.

Setiap anak mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda.


Menurut Wong (2000), tumbang anak dipengaruhi oleh faktor herediter, Faktor lingkungan
(eksternal), dan Faktor internal.

Faktor Herediter

Faktor herediter adalah faktor yang dapat diturunkan (keturunan) yang meliputi jenis
kelamin, ras, dan kebangsaan . Jenis kelamin ditentukan sejak awal konsepsi, dan setelah lahir
anak laki-laki biasanya lebih berat daripada anak perempuan. Pada usia tertentu, Postur tubuh
anak laki-laki akan lebih tinggi dibandingkan anak perempuan. Ras atau suku bangsa dapat
mempengaruhi warna kulit ( putih, coklat, merah, atau hitam). Sedangkan kebangsaan akan
menunjukkan karakteristik tertentu misal ; bangsa Asia cenderung lebih pendek dibandingkan
bangsa Eropa.

Faktor lingkungan

Faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak adalah


lingkungan pranatal, lingkungan eksternal, dan lingkungan internal anak .

a. Lingkungan pranatal
Lingkungan didalam rahim sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan janin,terutama karena selaput ketuban yang melindungi janin dari
lingkungan luar. Kondidi lingkungan didalam rahim yang dapat mengganggu tumbuh
kembang antara lain gizi ibu kurang, ibu menderita penyakit ( diabetes, hipertensi,
infeksi virus).

b. Lingkungan eksternal
Pengaruh budaya
Perilaku ibu hamil dapat dipengaruhi oleh budaya yang dianutnya, misal; larangan
makan makanan tertentu padahal zat gizinya penting untuk janin. Setelah anak lahir ,
pola asuh keluarga dan nilai budaya masyarakat juga akan mempengaruhi perilaku anak.

Status sosial dan ekonomi keluarga


Keluarga dengan sosial ekonomi rendah memiliki keterbatasan untuk memberikan
makanan bergizi, pendidikan,kurang memanfaatkan fasilitas kesehatan yang menunjang
tumbuh kembang anaknya,misalnya pentingnya imunisasi.

Nutrisi
Agar anak dapat tumbuh dan berkembang maka membutuhkan asupan zat gizi yang
cukup mencakupprotein, lemak, karbohidrat. Kurangnya asupan zat gizi tersebut
menyebabkan anak mengalami hambatan dalam tumbuh kembang, sedangkan asupan
nutrisi yang berlebihan juga dapat menimbulkan akibat buruk bagi anak, misalnya
kegemukan atau obesitas.

Iklim/cuaca
Iklim tertentu dapat mempengaruhi status kesehatan anak, seperti saat musim penghujan
maka akan menimbulkan berbagai macam penyakit ; flu, demam berdarah, dll. Demikian
pula saat musim kemarau ,kekurangan air bersih dapat meningkatkan kejadian diare.
Selain itu cuaca yang panas dan berdebu menyebabkan anak mudah terserang demam
dan batuk.

Olahraga/latihan fisik
Secara fisik manfaat olahraga dapat meningkatkan sirkulasi darah sehingga
meningkatkan suplai oksigen ke seluruh tubuh. Aktifitas fisik seperti bermain juga dapat
merangsang perkembangan otot dan pertumbuhan sel. Selain itu bermain juga dapat
meningkatkan interaksi anak dengan teman sepermainannya.

Posisi anak dalam keluarga


Posisi sebagai anak tunggal, anak sulung, anak tengah, atau anak bungsu akan
mempengaruhi bagaimana pola anak tersebut diasuh dan dididik dalam keluarga. Anak
tunggal dapat lebih cepat berkembang dan meningkatkan harga diri yang positif karena
terus menerus berinteraksi dengan orang dewasa. Anak pertama cenderung mendapat
perhatian penuh dan segala kebutuhannya dipenuhi namun orangtua biasanya sangat
melindungi sehingga anak akan tumbuh menjadi anak yang mudah cemas. Anak tengah
berada diantara anak tertua dan anak bungsu, biasanya orangtua lebih percaya diri dalam
merawat anak, bahkan cenderung kurang peduli. Anak lebih mudah beradaptasi dan lebih
mandiri. Anak bungsu biasanya mendapat perhatian lebih dari keluarganyasehingga
membuat anak memiliki kepribadian yang ramah dan peduli dengan orang lain.

Faktor Internal
a. Kecerdasan (IQ)
Kecerdasan dimiliki anak sejak lahir. Anak yang dilahirkan dengan tingkat
kecerdasan tinggi akan mudah menerima rangsangan dari lingkungannya sehingga
cepat berkembang.

b. Pengaruh Hormonal
Ada tiga hormon utama yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Yaitu hormon somatotropik, hormon tiroid, dan hormon gonadotropin. Hormon
somatotropik disebut hormon pertumbuhan, dimana kelebihan hormon ini
menyebabkan Gigantisme yaitu anak tumbuh sangat tinggi dan besar, sedangkan bila
kekurangan anak akan mengalami dwarfisme yaitu tubuhnya kerdil. Hormon tiroid
berfungsi untuk metabolisme tubuh, sedangkan hormon gonadotropin berhubungan
dengan perkembangan seksualitas.

c. Pengaruh emosi
Anak akan belajar mengekspresikan perasaannya melalui contoh yang ditunjukkan
oleh orangtuanya. Pematangan kepribadian anak diperoleh melalui proses belajar dari
lingkungannya. Jadi emosi anak akan diasah oleh orangtuanya.

INDIKATOR PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG BAYI DAN BALITA


1. PERTUMBUHAN TUBUH BAYI DAN BALITA

Pertumbuhan tubuh bayi dan balita meliputi :

a. Berat badan

Pada berat badan lahir (BBL) cukup bulan, berat badan (BB) waktu lahir akan kembali
pada hari ke-10.Kenaikan BB bayi pada tahun pertama kehidupan jika bayi mendapat gizi
yg baik :

• 700-1000 gr/bln pd triwulan I (1-3 bln)


• 500-600 gr/bln pd triwulan II (4-6 bln)
• 350-450 gr/bln pd triwulan III (7-9 bln)
• 250-300 gr/bln pd triwulan IV (10-12 bln)

Perkiraan BB dalam Kg

• Lahir : 3,25 kg
• 3-12 bln, BB= umur (bln) + 9 / 2
• 1-6 tahun, BB= (umur (thn) x 2 )+ 8

Atau

• Umur 5 bln : 2 kali berat badan lahir


• Umur 1 thn : 3 kali bbl
• Umur 2 thn : 4 kali bbl
• Pada masa prasekolah kenaikan BB 2 Kg/tahun.

b. Panjang Badan (PB)/ Tinggi badan (TB)

Merupakan ukuran kedua yg penting, keistimewaannya TB meningkat terus. Nilai TB


dipakai utk dasar perbandingan terhadap perubahan relatif spt BB, Lingkar lengan atas
(LLA)

1) TB rata-rata pada waktu lahir : 50 cm


2) TB anak dpt diperkirakan sbb :
a) 1 thn : 1,5 x TB lahir
b) 4 thn : 2 x TB lahir
c) 6 thn : 1,5 x TB setahun
3) Perkiraan TB dalam cm :
a) 1 thn : 75 cm
b) 2-12 thn : umur (thn) x 6 + 77

c. Lingkar kepala (LK)

Lingkar kepala mencerminkan volume di dalam kepala . Dipakai untuk menafsir


pertumbuhan otak.
• LK pd waktu lahir rata-rata 34-35 cm
• LK pd umur 6 bln rata-rata 43-44 cm
• LK pd umur 1 thn rata-rata 46,5-47 cm
• LK pd umur 2 thn rata-rata 49 cm
• LK pd dewasa rata-rata 54 cm
Pertumbuhan otak tercepat pada trimester ke III kehamilan sampai 5-6 bln pertama
setelah lahir, terjadi pembelahan sel-sel otak pesat, kemudian pembelahan melambat,
tjd pembesaran sel-sel otak saja.
Pada waktu lahir berat otak ¼ berat otak org dewasa, jumlah selnya 2/3 jumlah sel otak
dewasa
d. Gigi

Gigi tumbuh pada umur 5-9 bln , Pada umur 1 thn umumnya mempunyai 6-8 gigi
susu , Pd tahun kedua tumbuh gigi 8 - 16 gigi susu , Pada umur 2,5 thn terdapatt 20 gigi
susu . Benih gigi susu telah dibentuk didalam rahang sejak janin berusia 4-6 minggu.
Natal teeth à gigi yg sudah ada sejak lahir
Neonatal teeth à gigi yg timbul sejak janin lahir sampai umur 30 hari

2. PENILAIAN PERTUMBUHAN FISIK BAYI DAN ANAK

Penilaian pertumbuhan dimulai dgn cara pengukuran dan menggunakn alat baku
(standar) merupakan dasar utama yg hrs dilakukan.

Terdapat parameter ukutan antropometrik yg dipakai pd penilaian pertumbuhan fisik, yaitu :

a. Tinggi badan

Pengukuran pd anak sampai usia 2 thn berbaring menggunakan infantometer. Kepala anak dipegang
agar alat tetap menempel pd ubun-ubun. Tungkai duluruskan, telapak kaki menempel pd pengukur
anak . Umur 2 thn TB diukur dgn berdiri. Alat : stadiometer, mikrotaise.

stadiometer,

Gb.Mikrotaise
Gb. Infantometer

b. Berat badan

Pengukuran dpt dilakukan dgn tepat timbangan elektronik, dacin, timbangan injak.
Timbangan secara teratur ditera untuk menjaga ketepatannya, jarum penunjuk pd angka nol
(0) setiap akan dilakukan penimbangan.

Macam alat timbangan berat badan.


c. Lingkar kepala

Pengukuran pd lingkaran occipitofrontal merupakan ukuran pertumbuhan kepala dan


otak sebagai acuan kurve LK dari Nellhaus. Pengukuran LK terbatas pd umur 6 bln pertama,
sampai umur 2 tahun, kecuali diperlukan pd saat hidrocephalus.

LK kecil pd umumnya adalah :

 Variasi normal
 Bayi kecil
 Keturunan
 Retardasi mental
 Kraniosintesis

LK besar pd umumnya disebabkan oleh :

 Variasi normal
 Hidransephali
 Keturunan
 Hidrosefalus
 Penyakit canavan, megansephali
 Bayi besar, tumor cerebri, efusi subdural

d. LILA (lingkar lengan atas )


Mencerminkan tumbang jaringan lemak dan otot tdk berpengaruh banyak oleh keadaan cairan
tubuh dibandingkan BB. Dpt dipakai untuk menilai keadaan gizi / tumbang pd kelompok
umur prasekolah. Pengukuran LILA dari samping dgn lengan kiri menggantung bebas
disampingnya. Batas pengukuran adalah pertengahan acromion dan olecranon pd lengan
dibengkokkan 900
e. Lipatan kulit

Untuk menilai tebal lemak subcutan menggunakan harpenden skinfold caliper. Dilakukan pd
daerah biceps, triceps, subscapula, dan daerah panggul.
DAFTAR PUSTAKA

1. Adriana, D. (2011). Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain Pada Anak. Jakarta:


Salemba Medika
2. Feiby, D.A. (2001). Tahap Perkembangan Anak Bayi Hingga Pra Sekolah. Jakarta:
Dian Rakyat
3. Hurlock, E. B. (2000). Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga
4. Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC; 2013.

Anda mungkin juga menyukai