Anda di halaman 1dari 5

PERAN PEMERINTAH DAN MASYARAKAT

DALAM UPAYA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN NONFORMAL


6WXGL .DVXV (NVLVWHQVL ³.DPSXQJ ,QJJULV´ .DEXSDWHQ .HGLUL

Murdiana Asih Heningtyas, Sjamsiar Sjamsuddin, Minto Hadi


Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya, Malang
E-mail: muryumi@ymail.com

Abstract: Role of enment and Community Development Efforts in Nonformal Education (Case
Study: The existence of "Kampung Inggris" district of Kediri). Nonformal education as part of
the educational system have the same duties with other education namely, providing the best
service to the community. The procurement of nonformal education activities tend to be more
organised by community supported by the Government. This research highlights the role of
Government and the community in an effort the development of nonformal education in the
Kampung Inggris, Kediri District. Kampung Inggris is a region consisting of 131 Institute courses,
as the application of the nonformal education. The fact that more people play an active role in the
implementation of the provision of educational services in the Kampung Inggris. Besides
communities facilitate migrants by providing a wide range of needs, such as making the business
opportunities for the local community that can improve the economy. The role of Government
more into a driving force of the roles that society has been implemented.

Keywords: Nonformal Education, Kampung Inggris, government, community

Abstrak: Peran Pemerintah dn Masyarakat Dalam Upaya Pengembangan Pendidikan


1RQIRUPDO 6WXGL .DVXV (NVLVWHQVL ³.DPSXQJ ,QJJULV´ .DEXSDWHQ .HGLUL Pendidikan
Nonformal sebagai bagian dari sistem pendidikan memiliki tugas sama dengan pendidikan lainnya
yakni memberikan pelayanan terbaik terhadap masyarakat. Pengadaan kegiatan pendidikan
nonformal cenderung lebih diadakan oleh masyarakat dengan didukung oleh pemerintah.
Penelitian ini menyoroti peran pemerintah dan masyarakat dalam upaya pengembangan
pendidikan nonformal di Kampung Inggris, Kabupaten Kediri. Kampung Inggris merupakan
wilayah yang terdiri dari 131 lembaga kursus, sebagai penerapan dari jalur pendidikan nonformal.
Faktanya masyarakat lebih berperan aktif dalam pelaksanaan penyediaan pelayanan pendidikan di
Kampung Inggris. Selain itu masyarakat memfasilitasi para pendatang dengan menyediakan
berbagai kebutuhan, hal tersebut sekaligus menjadikan peluang usaha bagi masyarakat sekitar
yang dapat meningkatkan taraf ekonominya. Peran pemerintah lebih menjadi pendorong dari peran
yang telah dilaksanakan masyarakat.

Kata kunci: Kampung Inggris, pendidikan nonformal, pemerintah, masyarakat

Pendahuluan pendidikan memiliki tugas sama dengan


Hakekat pembangunan nasional adalah pendidikan lainnya yakni memberikan pelayan-
pembangungan manusia Indonesia seutuhnya dan an terbaik terhadap masyarakat.
pembanguan seluruh masyarakat Indonesia. Di Indonesia pendidikan nonformal sudah
Landasan pembangunan nasional Indonesia tumbuh di tengah masyarakat sejak sebelum
adalah pancasila dengan berusaha untuk kemerdekaan. Kampung Inggris terletak di Desa
mewujudkan tujuan nasional yaitu menciptakan Tulungrejo dan Desa Pelem merupakan wujud
masyarakat adil dan makmur. Pendidikan nyata dari penerapan jalur pendidikan nonformal,
merupakan kunci pembangunan suatu bangsa. dengan memberikan sebuah pelayanan pendidi-
Pembangunan pendidikan diarahkan untuk kan di bidang Bahasa Inggris. Masyarakat telah
menghasilkan insan Indonesia yang cerdas dan menyediakan lebih dari 100 lembaga kursus
kompetitif melalui peningkatan ketersediaan, Bahasa Inggris. Siswa yang datang berkunjung
keterjangkauan, kualitas dan relevansi, kesetara- berasal dari berbagai penjuru sehingga Kampung
an dan kepastian memperoleh pendidikan. Inggris Pare dijuluki sebagai miniatur Indonesia.
Pendidikan nonformal sebagai bagian dari sistem Bahkan tidak sedikit pula pelajar yang berasal

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 2, No. 2, Hal. 264-268 | 264


dari luar negeri seperti Malaysia, Thailand, b. Paradigma pembangunan pertumbuhan dan
Timor Leste, dan Libya. Dengan didukung oleh pemerataan (Growth and equity strategy
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang development)
Sistem Pendidikan Nasional, Kampung Inggris Strategi ini lebih diorientasikan pada
terus berkembang pesat. Dengan melihat kondisi pengelolaan dan investasi sumber daya
saat ini penulis ingin menyoroti peran aktor yang manusia dan pembangunan sosial dalam
terkait didalamnya, khususnya masyarakat dan proses pembangunan. Namun dengan dite-
pemerintah. rapkannya strategi pertumbuhan dan peme-
rataan ini, ternyata masih menciptakan
Tinjauan pustaka ketergantungan suatu negara lain.
1. Konsep Pembangunan c. Paradigma Pembangungan Berkelanjutan
Pembangunan adalah hal wajib yang harus Paradigma pembangunan berkelanjutan
dilakukan setiap wilayah baik wilayah maju menawarkan konsep pembangunan yang
maupun wilayah tertinggal di Indonesia, sesuai bersifat ramah lingkungan, yang pada
dengan Suryono (2010, h.3) pembangunan yaitu dasarnya pembangunan hendaknya memer-
proses pembaharuan yang kontinyu dan terus hatikan masalah sumber daya yang bersifat
menerus dari suatu keadaan tertentu kepada suatu renewable/nonrenewable. Dengan demikian
keadaan yang dianggap lebih baik. Sedangkan pemakaian segenap potensi dan studi
Siagian (1979, h.3) berpendapat pembangunan pembangunan akan disertai akan kebiajakan
adalah rangkaian usaha mewujudkan pertum- pemeliharaan dan pemulihannya.
buhan dan perubahan secara terencana dan sadar d. Paradigma Human Development
yang ditempuh oleh suatu negara bangsa menuju Paradigma Human Development yaitu pen-
modernitas dalam rangka pembinaan bangsa dekatan pembangunan yang mem perhati-
(nation-building). Bryan and White dalam kan lingkungan dan pembangu nan berwa-
Suryono (2004, h.35) mengemukakan Implikasi jah manusiawi. Pembangunan berpihak
yang perlu diperhatikan dalam pembangunan: kepada rakyat, bukan elite penguasa. Pene-
a. Pembangunan berarti membangkitkan mpatan manusia sebagai subyek pembangu
kemampuan manusia secara optimal, baik nan menekankan pada pentingnya pember
individu maupun kelompok (capacity). dayaan manusia yaitu kemampuan manusia
b. Pembangunan berarti mendorong untuk mengaktualisasikan segala potensi-
tumbuhnya kebersamaan, kemerataan nilai nya secara maksimal.
dan kesejahteraan (equity).
c. Pembangunan berarti menaruh kepercayaan 2. Peran Pemerintah dalam Pembangunan
kepada masyarakat untuk membangun Hal terpenting yang harus menjadi landasan
dirinya sendiri sesuai dengan kemam- pembangunan adalah menentukan peran dari
puannya. kepercayaan ini dinyatakan dalam pemerintah dalam membangun bersama masya-
bentuk kesempatan yang sama, kebebesan rakat. Menurut Tjokroamidjojo (1995, h.18)
memilih dan kekuasaan untuk memutuskan peran pemerintah dapat dilihat dari tiga macam
(Sustainability). bentuk sebagai berikut:
d. Pembangunan berarti mengurangi ketergan- a. Pertama peranan pemerintah adalah sebagai
tungan negara satu kepada negara lain, penjaga keamanan dan ketertiban dalam
menciptakan hubungan yang saling mengu- perkembangan.
ntungkan dan menghormati (Interde- b. Kedua timbul pengertian tentang sevice
pendence). state, dimana peranan pemerintah meru-
Suryono (2004, h.81-83) menuliskan ada 4 pakan abdi sosial dari keperluan-keperluan
paradigma pembangunan, yaitu: yang perlu diatur dalam masyarakat.
a. Paradigma Pertumbuhan (Growth Para- c. Ketiga peranan pemerintah sebagai enter-
digm) preneur atau pendorong inisiatif usaha dari
Konsep paradigma pertumbuhan (growth masyarakat. Pemerintah menjadi develop-
paradigm merupakan azas pemikiran yang ment agent atau unsur sebagai pembaharuan
memperjuangkan terjadinya peningkatan atau pembangunan.
pendampatan negara untuk mengejar Meskipun masyarakat memiliki peran kuat
ketertinggalan. Sasaran utamanya dari dalam pembangunan pendidikan nonformal
paradigma pertumbuhan adalah penciptakan Kampung Inggris, pemerintah dengan seluruh
kondisi masyarakat dan negara yang lebih jajaran aparatnya tetap memainkan peranan yang
baik. sangat penting dalam pembangunan, menurut
Munir (2010, h.19) peran pemerintah sesuai
dengan fungsinya yaitu:

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 2, No. 2, Hal. 264-268 | 265


a. Enterpreneur penguasa dan masyarakat akan berkedu-
Artinya pemerintah daerah bertanggung dukan sama dimata hukum.
jawab untuk melaksanakan usaha dalam e. Fungsi Administratif
mengelola sumber daya ekonomi, Dalam fungsi ini pemerintah harus bekerja
mengelola aset-aset daerah sumber daya demi kepentingan dan kesejahteraan rakyat
ekonomi potensial, sehingga secara dan bukan untuk kepentingan sekolompok
ekonomi menguntungkan dan memberi orang yang dapat menghambat kesejah-
manfaat bagi masyarakat. teraan masyarakat. Pemerintah harus harus
b. Koordinator berusaha melaui pelaksanaan-pelaksanaan
Sebagai koordinator pemerintah daerah kegiatan, tugas-tugas, wewenang dan
dapat menetapkan kebijaksanaan atau tanggung jawabnya meningkatkan taraf
strategi bagi pembangunan daerah dan hidup orang banyak dalam pembangunan
merangkul semua komponen masyarakat tersebut.
untuk menjadi aktor dalam pembangunan.
c. Fasilitator 3. Partisipasi Masyarakat
Sebagai fasilitator pemerintah daerah dapat Poerbakawatja (1981, h.139) partisipasi
mempercepat pembangunan melalui diartikan sebagai suatu gejala demokrasi tempat
perbaikan lingkungan attitudional, yaitu orang-orang diikutsertakan dalam perencanaan
berkaitan dengan perbaikan prosedur dan pelaksanaan segala sesuatu yang berpusat
perijinan dan pelayanan, serta melakukan pada berbagai kepentingan. Orang-orang juga
penetapan daerah untuk memantapkan ikut memikul tanggung jawab sesuai dengan
pengaturan dimensi spasial dalam tingkat kematangan dan tanggung jawab mereka.
pembangunan. Partisipasi dilakukan dalam bidang fisik maupun
Siagian (1979, h.101-105) mengklasifikasi- bidang materiil serta dalam bidang pembang-
kan peran dan fungsi pemerintah sebagai berikut: unan.
a. Fungsi pemeliharaan ketertiban dan Pembangunan yang tidak melibatkan parti-
ketenangan (Maintenance of peace and sipasi masyarakat dalam pelaksanaanya dianggap
order) seringkali tidak menyentuh kebutuhan masya-
Fungsi ini merupakan fungsi yang sangat rakat, karena masyarakat adalah pihak yang
penting oleh karena ketertiban dan paling mengetahui yang menjadi permasalahan
ketenangan dalam pembangunan tidak akan mereka serta mengerti cara bagaimana mengatasi
ada apabila pemerintah tidak berhasil dalam permasalahan mereka. Sukardi (2009, h.44)
melakukan fungsi ini. Gangguan tersebut menyatakan bahwa hak warga hanya menjadi
dapat terjadi dari mana saja. kenyataan, apabila mereka dilibatkan secara
b. Fungsi pertahanan dan keamanan langsung didalam proses pembangunan yang
Fungsi ini merupakan fungsi terpenting mempengerahui kehidupan mereka.
pula dari pemerintah karena tidak jarang
terlihat adanya keinginan dari pihak-pihak 4. Teori Governance
tertentu untuk mendominasi pihak lain Secara singkat pengertian governance
dengan tujuan agar pihak lain itu dapat menurut Mardiasmo (2002, h.24) dapat diartikan
dipergunakan sebagai alat untuk sebagai cara mengelola urusan-urusan publik.
meningkatkan kemakmuran pihak-pihak Sedangkan Sedarmayanti (2004, h.2) menyata-
yang lebih kuat. kan bahwa governance lebih merupakan serang-
c. Fungsi Perpajakan kaian proses interaksi-interaksi sosial antara
Fungsi ini merupakan salah satu fungsi pemerintah dengan masyarakat dalam berbagai
pemerintah yang pertama timbul di negara bidang yang berkaitan dengan kepentingan
politik, tujuannya adala bahwa untuk masyarakat dan intervensi pemerin- tah atas
menjalankan kegiatan-kegiatan pemerint- kepentingan-kepentingan tersebut.
ah, pemerintah selalu membutuhkan biaya Ananto Basuki dan Sofyan (2006, h.15)
dan biaya itu secara tradisionil bersumber mengatakan Good Governance merupakan upaya
dari pajak. untuk merubah watak pemerintah (Goverment)
d. Fungsi Hukum yang semula cenderung bekerja sendiri tanpa
Tujuan dari fungsi ini adalah untuk memperhatikan aspirasi masyarakat, menjadi
mengatur tata benegara dan tata berma- pemerintah yang aspiratif. Sistem penyeleng-
syarakat agar konflik-konflik yang terjadi garaan pemerintah yang menerapkan good
dalam pembangungan dapat diselesaikan governance masyarakat tidak lagi dipandang
menurut kriteria yang telah diakui dan sebagai obyek yang ingin dicetak sebagaimana
diterima oleh masyarakat, karena mereka keinginan pemerintah. Masyarakat menjadi

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 2, No. 2, Hal. 264-268 | 266


subyek yang turut mewarnai program-program tingkat dan/atau jenjang pendidikan yang lebih
kebijakan pemerintah. Sistem pemerintahan yang tinggi.
menjadikan masyarakat sebagai subyek hanya
terdapat dalam sistem pemerintahan yang Metode penelitian
demokratis. Prinsip-prinsip yang terkandung Jenis Penelitian yang dipakai dalam
dalam good governance hanya akan tumbuh pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan
pemerintah yang mempraktekan demokrasi. pendekatan kualitatif. Penelitian ini berupaya
Menurut Mustopadijdaja sebagaimana yang untuk mendeskripsikan, menganalis dan mengin-
dikutip dalam Sjamsuddin (2005, h.63) menge- terpretasikan peran pemerintah dan masyarakat
mukakan prinsip-prinsip good govenance yaitu: dalam upaya pengembangan pendidikan non-
prinsip demokrasi dan pemberdayaan, prinsip formal di Kampung Inggris Kabupaten Kediri.
pelayanan, prinsip transparansi dan akuntabilitas, Dengan fokus penelitian: 1. Peran pemerintah
prinsip partisipasi, prinsip kemitraan, prinsip dan partisipasi masyarakat dalam upaya pengem-
desentralisasi, konsistensi kebijakan dan bangan pendidikan non formal di Kampung
kepastian hukum. Inggris 2. Dampak yang dihasilkan dari adanya
pengembangan pendidikan non for- mal di
5. Pendidikan Kampung Inggris 3. Faktor pendukung dan peng-
Secara umum pendidikan mempunyai arti hambat yang mempengaruhi dalam pengem-
suatu proses kehidupan dalam mengembangkan bangan pendidikan di Kampung Inggris. Teknik
diri tiap individu untuk dapat hidup dan melang- pengumpulan data yang digunakan adalah
sungkan kehidupan. Sehingga menjadi seorang wawancara, observasi, dan dokumen-dokumen
yang terdidik itu sangat penting. Pendidikan yang terkait dengan penelitian. Analisis data
pertama kali yang kita dapatkan di lingkungan yang digunakan adalah Miles dan Huberman
keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan terdiri dari reduksi data, penyajian data dan
masyarakat. Menurut Undang-Undang Nomor 20 menarik kesimpulan.
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
pendidikan diartikan sebagai usaha sadar dan Pembahasan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan 1. Peran pemerintah dan partisipasi masya-
proses pembelajaran agar peserta didik secara rakat dalam upaya pengembangan pendi-
aktif mengembangkan potensi dirinya. Jenis dikan nonformal di Kampung Inggris
pendidikan yang tertuang dalam UU Nomor 20 Peran pemerintah di Kampung Inggris
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah sebagai berikut: peran legalitas dan fungsi
yang mengarah pada tujuan bangsa dalam rangka hukum, peran pembinaan, peran fasilitator, peran
mencerdaskan bangsa yaitu: jalur pendidikan pemasaran dan promosi, peran keamanan dan
formal, jalur pendidikan nonformal, jalur pendi- ketertiban. Faktanya peran pemerintah masih
dikan informal. dilaksanakan secara umum, belum ada kebijakan
Pendidikan nonformal telah dijabarkan oleh khusus yang mengatur tentang pengembangan
UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pen- pendidikan nonformal di Kampung Inggris.
didikan Nasional bahwa pendidikan nonfor mal Peran tersebut terlihat pasif lebih cenderung
diselenggarakan bagi warga masyarakat yang untuk mendorong usaha yang telah dilaksanakan
memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi masyarakat dalam mengembangkan wilayah
sebagai pengganti, penambah, dan/atau peleng- Kampung Inggris.
kap pendidikan formal dalam rangka mendukung Partisipasi masyarakat lebih mendominasi
pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan nonfor- terbukti dari awal pembangunan Kampung
mal berfungsi mengembangkan potensi peserta Inggris dipegang oleh masyarakat sendiri,
didik dengan penekanan pada penguasaan penge- berbagai program telah direncanakan dan dibuat
tahuan dan keterampilan fungsional serta pe- oleh masyarakat demi keberhasilan pemba-
ngembangan sikap dan kepribadian profesional. ngunan disana. Masyarakat terbagi menjadi 2
Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah RI golongan yaitu: (1) masyarakat pengelola lemba-
Nomor 73 Tahun 1991 adanya Pendidikan Luar ga (2) masyarakat biasa. Berikut adalah bukti
Sekolah (pendidikan nonformal) bertujuan untuk partisipasi masyarakat dalam upaya pengem-
melayani warga belajar supaya dapat tumbuh dan bangan pendidikan non formal di Kampung
berkembang sedini mungkin dan sepanjang Inggris: (1) masyarakat pengelola lembaga: (a)
hayatnya guna meningkatkan martabat dan mutu mendirikan lembaga kursus dengan mengguna-
kehidupannya, membina warga belajar agar kan strategi mengadakan program belajar dengan
memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap liburan, belajar melalui english camp area,
mental yang diperlukan untuk mengembangkan mendatangkan tutor bule; (b) pertanggung-
diri, bekerja mencari nafkah atau melanjutkan ke jawaban kepada Desa melalui memberikan

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 2, No. 2, Hal. 264-268 | 267


pendidikan bahasa Inggris kepada warga nya pendatang yang tinggal di Kampung
setempat secara gratis, kepedulian kepada peda- Inggris. Dampaknya dapat mengarah pada
gang kaki lima di Kampung Inggris dengan cara kemajuan (progress) yaitu masuknya baha-
pemberian bantuan pinjaman modal, pemberian sa Inggris yang telah diajarkan kepada
pembelajaran bahasa Inggris kepada pendagang penduduk setempat, masuknya tekhnologi
kaki lima secara gratis, pemberian kaos FKB; (c) dan penguasaan tekhlonogi yang menye-
menjalin kemitraan dengan pihak ketiga (pemilik babkan desa dapat mengejar ketertinggalan.
modal). (2) masyarakat biasa: (a) penyediaan Sedangkan dampak regress ditunjukan
fasilitas kos; (b) penyediaan fasilitas transportasi dengan pudarnya suasana kekeluargaan
khusus meliputi rental ojek, rental mobil, serta yang tertanam sejak dulu karena banyaknya
sepeda; (c) menjaga keamanan dan ketertiban pendatang yang dirasa asing, adanya sifat
desa. bersaing untuk mendapatkan konsumen,
adat istiadat yang mulai pudar.
2. Dampak yang dihasilkan dari adanya c. Segi Ekonomi
pengembangan pendidikan nonformal di Dampak dari segi ekonomi tidak perlu
Kampung Inggris diragukan lagi, terbukti dengan adanya
Dampak Pengembangan Pendidikan Non- Kampung Inggris taraf ekonomi penduduk
Formal di Kampung Inggris dapat dilihat dari setempat meningkat. Hal ini ditunjukan
berbagai segi diantaranya sebagai berikut: dengan banyaknya lapangan pekerjaan yang
a. Segi pendidikan tersedia yang disediakan oleh lembaga
Meningkatkan kemampuan siswa dalam kursus, banyaknya kesempatan usaha yang
penguasaan bahasa Inggris dengan metode dilakukan oleh penduduk mengingat
mengajar yang unik dan memiliki ciri khas banyaknya pendatang yang pasti memer-
tersendiri. Manfaatnya juga dapat dirasakan lukan pemenuhan kebutuhan.
dilingkungannya seperti memperlancar
penggunaan bahasa Inggris dalam kehidup- Kesimpulan
an sehari-harinya, meningkatkan nilai Peran masyarakat lebih mendominasi dalam
dijalur pendidikan formal yang sedang pengembangan pendidikan nonformal di Kam-
ditempuh, menambah point ketika akan pung Inggris, pemerintah lebih bersifat pasif
melanjutkan pendidikan, melamar pekerja- dengan lebih mendukung dan menjadi fasilitator
an karena adanya sertifikat resmi yang dengan yang dikehendaki oleh masyarakat di
dikeluarkan. Kampung Inggris. Kampung Inggris membawa
b. Segi sosial dampak terlebih pada peningkatan taraf ekonomi
Perubahan sosial yang terjadi lebih menga- masyarakat setempat.
rah pada modernisasi disebabkan banyak-

Daftar pustaka
Basuki, Ananto dan Shofyan (2006) Penguatan Pemerintahan Desa berbasis Good Govenance.
Malang, SPOD.
Mardiasmo (2003) Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta, Andi.
Munir, Fuady. (2010) Konsep Negara Demokrasi. Bandung, Refika Aditama.
Peraturan Pemerintah RI No.73 Tahun 1991 Tentang Pendidikan Luar Sekolah. Jakarta, Presiden
Republik Indonesia.
Poerbakawatja, Soegarda. (1981) Ensiklopedia Pendidikan. Jakarta, Gunung Agung.
Sedarmayanti (2004) Good Governance (Kepemerintahan yang Baik): Membangun Manajemen
Kinerja Guna Meningkatkan Produktivitas Menuju Good Governance Edisi II. Bandung,
CV. Mandar Maju.
Siagian, Sondang. (1979) Administrasi Pembangunan. Jakarta, Gunung Agung.
Sjamsuddin, Sjamsiar. (2005) Kepemerintahan & Kemitraan. Malang, Agritek YPN Malang.
Sukardi, Akhmad. (2009) Participatory Governance. Yogyakarta, Leksbang PRESSindo Yogyakarta.
Suryono, Agus. (2004) Pengantar Teori Pembangunan. Malang, Universitas Negeri Malang.
Suryono, Agus. (2010) Dimensi-Dimensi Prima Administrasi Pembangunan. Malang, UB Press
Malang.
Tjokroamidjojo, Bintoro. (1985) Pengantar Administrasi Pembangunan. Jakarta, LP3ES.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 2, No. 2, Hal. 264-268 | 268

Anda mungkin juga menyukai