Rencana Aksin Nasional Pencegahan Dan Pengendalian HIV AIDS PIMS 2020-2024
Rencana Aksin Nasional Pencegahan Dan Pengendalian HIV AIDS PIMS 2020-2024
2020 - -
Indonesia berupaya untuk mencapai ending HIV AIDS pada tahun 2030
sejalan dengan komitmen dengan negara lainnya di tingkat global. Pada
Tahun 2020-2024, Kementerian Kesehatan Menyusun Rencana Aksi Nasional
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS di Indonesia sebagai acuan dalam
pelaksanaan kegiatan dan diharapkan dapat mengharmoniskan langkah
juang mencapai akhir AIDS pada tahun 2030.
Tantangan akses layanan, ketersediaan logistic baik ARV, obat untuk infeksi
Oportunistik, obat IMS dan reagen, diharapkan dapat terjawab dalam
strategi, intervensi dan kegiatan yang dituangkan dalam RAN ini. Dukungan
Kementerian/Lembaga/Instansi terkait beserta komunitas termasuk
dukungan masyarakat secara umum sangat dibutuhkan untuk mencapai
langkah strategis untuk mencapai indikator baik yang tertuang dalam
SDG’s, RPJMN, Renstra maupun 90-90- 90 dan tujuan akhir pencapaian
Three zero yaitu terjadi penurunan infeksi baru HIV, penurunan kematian
yang diakibatkan oleh AIDS dan meniadakan stigma dan diskriminasi yang
diakibatkan oleh HIV AIDS.
Apresiasi dan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyusunan RAN ini, juga kepada semua pihak yang selalu mendukung serta
berjuang bersama dalam mewujudnya akhir HIV AIDS di Indonesia. Semoga
RAN ini dapat dimanfaatkan secara maksimal baik di level pusat, provinsi,
kabupaten/kota dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan dalam perencanaan
kegiatan termasuk dukungan pembiayaan dalam pelaksanaannya.
KATA SAMBUTAN
Rencana Aksi ini berisi upaya pencegahan dan pengendalian yang dijabarkan
dalam bentuk strategi, intervensi, kegiatan, indikator dan target sampai dengan
kerangka pendanaan yang bertujuan untuk mempercepat menghentikan
epidemi AIDS di Indonesia pada tahun 2030. Rencana Aksi ini menjadi dasar
acuan dalam penyelenggaraan program pencegahan dan pengendahan HIV
AIDS dan PIMS dalam kurun waktu 2020-2024 oleh seluruh pemangku
kepentingan jajaran kesehatan baik di Pusat maupun Daerah termasuk
Kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
kontribusi dan membantu penyusunan dokumen penting ini, baik dari sektor
pemerintah, swasta organisasi internasional, lembaga swadaya masyarakat,
maupun kelompok pasien HIV yang berada di pusat maupun di daerah di
seluruh Indonesia. Kami berharap seluruh pemangku kepentingan dapat
mendukung dan berkontribusi pemenuhan indikator 90-90-90 dan tujuan
pencapaian three zero Program HIV AIDS & PIMS di Indonesia.
November 2020
Menteri Kesehatan,
Letjen TNI (Purn) Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad (K) RI
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 5
Dalam rangka menuju eliminasi HIV di Indonesia tahun 2030 maka ada tiga
target dampak (impact)yang hendak dicapai pada tahun 2024, yaitu:
1. Infeksi baru HIV berkurang menjadi 0,18 per 1000 penduduk
2. Infeksi baru HIV dan Sifilis pada anak mencapai kurang dari atau sama
dengan 50/100.000 pada tahun 2022
3. Infeksi Sifilis menjadi 5,3 per 1.000 penduduk tidak terinfeksi atau
penurunan 30% di tahun 2024.
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 6
RENCANA AKSI NASIONAL v
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
DAFTAR ISI
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 13
RENCANA AKSI NASIONAL 1
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi HIV merupakan salah
satu dari 12 indikator SPM Kesehatan dan wajib dipenuhi mutu dan jenis
pelayanan dasarnya oleh pemerintah kabupaten/kota sesuai dengan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 tahun 2019 tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada SPM Bidang Kesehatan.
Kebijakan lain adalah penggunaan Nomor Induk Kependudukan (NIK)
sebagai salah satu nomor identitas tunggal dalam pemberian pelayanan
publik termasuk pelayanan kesehatan. Penggunaan NIK juga menjadi tolok
ukur akuntabilitas program dan pelayanan untuk memperoleh hasil yang
akurat, valid, efektif dan efisien, serta mampu telusur.
Upaya pencapaian 90-90-90 dimulai dari kabupaten/kota yang
diformulasikan sebagai District Based Intervention (Intervensi tingkat
kabupaten/kota). Setiap kabupaten/kota wajib mengimplementasikan
program pencegahan dan pengendalian HIV AIDS dan PIMS dan mencapai
target yang ditetapkan. Penatalaksanaan HIV tanpa Komplikasi dan Infeksi
Menular Seksual (IMS) yang merupakan kompetensi dasar dokter dengan
tingkat kompetensi IVA mewajibkan setiap fasilitas pelayanan kesehatan
yang tersedia tenaga dokter mampu untuk menemukan dan mengobati HIV
tanpa komplikasi. Hal ini sejalan dengan Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor Hk.02.02/Menkes/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama. Sistem rujukan
dapat dilakukan pada tingkat kabupaten/kota bagi kasus HIV dengan
komplikasi maupun kepada kasus IMS yang memerlukan rujukan untuk
tatalaksana lanjutan sebagaimana diamanatkan pada kompetensi yang harus
dimiliki seorang dokter.
Data prevalensi HIV usia dewasa (15-49 tahun) diperkirakan mencapai
0,32% pada tahun 2019 1. Estimasi untuk tingkat provinsi berkisar antara
kurang dari 0,1% sampai melebihi 2%2 . Sebaran HIV di Tanah Papua (terdiri
1Report
on the HIV Epidemiologic Update, Kemenkes 2020
2Laporan
Teknis Estimasi Jumlah Populasi Berisiko Terinfeksi HIV di Indonesia Tahun 2019,
Kemenkes 2020
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 14
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 15
RENCANA AKSI NASIONAL 3
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
memperluas akses untuk inisiasi dini ART, serta memberikan
pengobatan ARV segera setelah terdiagnosis HIV positif4,5.
- Kebijakan tingkat regional: disepakatinya “Gettting to Zero” 6
termasuk Universal Access terhadap pencegahan, pengobatan,
perawatan dan dukungan terkait HIV dan AIDS pada pertemuan KTT
ASEAN di Bali;
- RPJMN: adanya komitmen pemerintah bersama masyarakat dalam
menekan angka insiden HIV diantara 1.000 penduduk yang tidak
terinfeksi HIV hingga mencapai 0,18 pada tahun 2024;
- SPM: Skrining HIV wajib dilakukan pada delapan populasi yaitu ibu
hamil, pasien TBC, pasien IMS, WPS, LSL, waria/TG, penasun dan WBP
dimana hasil skrining yang reaktif diharapkan dapat mengakses
layanan untuk penegakan diagnosis;
- Renstra bidang kesehatan (Kementerian Kesehatan): komitmen
pemerintah bersama masyarakat untuk meningkatkan pengobatan
ODHA sampai dengan 60% pada tahun 2024;
- Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
HK.02.02/Menkes/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama dan dengan
adanya bukti bahwa pemberian ARV dapat mengendalikan HIV hingga
tidak terdeteksi dan dapat memperbaiki kualitas hidup ODHA serta
menurunkan risiko penularan. Oleh karena itu pemberian ARV dapat
dilakukan di tingkat fasyankes primer oleh dokter sesuai dengan
kewenangan dasar melakukan inisiasi dini pengobatan ARV.
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 16
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 17
RENCANA AKSI NASIONAL 5
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
4. Cakupan paket pencegahan sesuai rekomendasi WHO perlu
ditingkatkan pada empat populasi kunci: WPS, LSL, Waria dan
Penasun
5. Adanya persepsi bahwa IMS belum menjadi masalah di
Indonesia karena laporan kasus rendah. Cakupan testing HIV
diantara ibu hamil (44,87 %) jauh lebih baik dari pada cakupan
testing sifilis. Laporan SIHA tahun 2019 menunjukkan baru
sekitar 423.377 (8,1%) ibu hamil yang tes Sifilis. Data
pengobatan baik untuk kasus HIV dan sifilis masih jauh dari yang
diharapkan, yakni 30,35% mendapatkan ARV dan 58,92%
mendapatkan pengobatan dengan Benzatine peniciline.
6. Kemajuan implementasi program sangat bervariasi antar
provinsi. Cakupan skrining HIV pada ibu hamil kurang dari 50%
dan hanya dilaporkan oleh 450 kabupaten/kota dari 514 daerah
yang ada (87,5%).
7. Kegiatan yang dipaparkan dalam RAN ini disusun berdasarkan
strategi dan intervensi yang terstruktur terpadu, dengan
prioritas sasaran adalah masyarakat berisiko tinggi, orang
terinfeksi HIV, dan masyarakat rentan lainnya dengan
pendekatan berupa pelayanan komprehensif
berkesinambungan.
1.2. Tujuan
Tujuan umum:
Tujuan umum dalam RAN ini adalah sebagai acuan perencanaan dan
pelaksanaan pencegahan dan pengendalian HIV AIDS Tahun 2020-2024.
Tujuan khusus:
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 18
1.3. Sasaran:
Sasaran dari RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS:
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 19
RENCANA AKSI NASIONAL 7
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
BAB 2 | ANALISIS SITUASI HIV AIDS dan PIMS
11Joint
United Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS), 2020. UNAIDS Data 2019. Geneva:
UNAIDS; 2018.
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 20
12 World Health Organization, 2016.Antiretroviral therapy (ART) coverage among all age
groups. Online.
13 Joint United Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS). 2020. HIV Estimates with
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 21
Gambar 2. Perkiraan jumlah kasus baru PIMS yang dapat disembuhkan pada usia 15-49 tahun
Sumber:(WHO, 2017)
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 22
Prevalensi HIV di Indonesia adalah 0,26% pada populasi dewasa lebih dari
15 tahun terkecuali di Tanah Papua yang mempunyai epidemi meluas
tingkat rendah dengan prevalensi 1,8%.
Hasil pemodelan dengan Asian Epidemic Model (AEM), menunjukkan 70%
dari jumlah ODHA berasal dari bukan populasi kunci (non key population).
Penemuan kasus untuk mencari 70 % bukan populasi kunci akan dilakukan
pada sarana kesehatan terutama pada ibu hamil, penderita TBC, penderita
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 23
RENCANA AKSI NASIONAL 11
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
IMS, pasangan ODHA, penderita hepatitis, orang yang datang kelayanan
dengan tanda gejala penurunan kekebalan tubuh.
Gambar 4 Estimasi dan Proyeksi Jumlah ODHA 15 Tahun Keatas di Indonesia Tahun 2005-2024
600
517 523 527 529 528 525 519
506 510 500
492 489
472
500 447
417
Jumlah ODHA (dalam ribuan)
Pelanggan PS Penasun LSL Waria WPS Laki-laki Non-Ponci Perempuan Non-Ponci Total
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 24
60 54 55
53 53 53
51 51
50
50 47
Jumlah infeksi baru (dalam ribuan)
13 15 43
11 16 16 16 39
16
40 16 36
3 3 16 34
3 4
3 4 3 3 3 15 31
3 3 4 29
6 3 4 14 27 26
30 6 7 3 4 13 25 24
3 12 24
8 9 3 3 11
7 9 2 3 10
7 7 10 9
20 10 2 3 3 9 8 8
6 5 10 2 3 7
4 10 2 3
3 2 1 3 3 3 2
2 10 1 1 1 2
2 9 9 1 1
10 20 1 9 9
19 19 17 17 1 1 8 8 9 9 9
16 15 14 0
12 11 0 0
9 8 7 0 0 0 0 0
6 5 5 4 4 4 4
0
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Pelanggan PS Penasun LSL Waria WPS Laki-laki Non-Ponci Perempuan Non-Ponci Total
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 25
RENCANA AKSI NASIONAL 13
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
4. Malang dari 36,4% (2011) menjadi 28,4% (2015)
5. Surabaya dari 56% (2007) menjadi 35,60% (2015)
Sebaliknya terjadi peningkatan prevalensi di Semarang dari1,18% (2011)
menjadi 4,88% (2015)
Penurunan lebih lanjut ditemukan di Bandung pada 2018-2019 dengan
prevalensi HIV sebesar 2,7%.
1. Ya, kemauan
sendiri , 30.2
4. Tidak , 41
3. Ya, kemauan
sendiri dan
dirujuk , 19.2
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 26
11.9
1. Puskesmas
4.3
2. RS
4. LSM
6. Lainnya
67
Setelah melakukan tes HIV, kelompok LSL yang menerima hasil sebesar
94,2%, dimana 95,9% menerima konseling sebelum mengetahui hasil tes
dan 93% menerima hasil kurang dari 2 jam (Gambar 8)
120
97.2 95.9 94.2
100 93
80
60
39.5
40
20
0
Diminta persetujuan Menerima konseling Menerima hasil Menyarankan tes pas Menerima hasil tes
sebelum mengetahui pasangan kurang dari 2 jam**
hasil
c. Waria
Hasil STBP 2007 dan SSH/SCP 2013 menunjukkan bahwa prevalensi HIV
pada waria mengalami penurunan yang cukup berarti yaitu dari 23,8%
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 27
RENCANA AKSI NASIONAL 15
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
menjadi 19%. STBP 2018 menunjukkan prevalensi 11,9%. STBP 2018 juga
menunjukkan peningkatan akses layanan untuk tes HIV
Data STBP menunjukkan untuk kelompok Waria, 98% diminta persetujuan
Ketika diambil darah untuk tes HIV, 95,8% menerima konseling sebelum
mengetahui hasil dan 79,8% menerima hasil tes dalam 2 jam (Gambar 9)
Gambar 9. Persentase Waria yang melakukan tes HIV dan menerima hasil tes
0 20 40 60 80 100 120
Untuk layanan Kesehatan yang di akses oleh kelompok waria untuk tes HIV
adalah puskesmas (66,2%) dan VCT Mobile (22,2%) (Gambar 10)
Gambar 10. Layanan kesehatan yang diakses untuk tes HIV
0.3
22.2
7.0
0.5 66.2
3.8
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 28
14.3
Puskesmas
RS 33.7
Klinik Swasta
LSM
VCT Mobile
Lainnya
39.9
3.7
4.1
4.2
Untuk Proporsi kejadian HIV pada populasi kunci terlihat bahwa Kejadian
HIV ditemukan pada LSL sebanyak 17,9% kemudian Penasun 13,6%, Waria
11,9%, WPS 2,1% dan Pelanggan 1,1%. (Gambar 12)
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 29
RENCANA AKSI NASIONAL 17
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
Gambar 12. Proporsi Kejadian HIV Berdasarkan Populasi Kunci
17.9
20
18 13.6
16 11.9
14
12
10
8
6 2.1
1.1
4
2
0
LSL Penasun Waria WPS Pelanggan
d. Tanah Papua
Tanah Papua terdiri dari dua provinsi yaitu Papua dan Papua Barat, Indonesia
mengembangkan strategi khusus untuk Tanah Papua, karena mempunyai
situasi epidemi yang berbeda dibandingkan wilayah lain di indonesia,
sebagaimana digambarkan hasil survei tersebut dibawah ini.
Berdasarkan hasil STBP tahun 2013 pada populasi umum usia 15-49 tahun di
Tanah Papua, 2,3% populasi terinfeksi HIV dimana 2,3% pada laki-laki dan
2,2% pada perempuan. Hasil survei juga menunjukkan hubungan yang
signifikan antara sirkumsisi pada laki-laki dengan infeksi HIV, dimana infeksi
HIV terjadi pada 2,4% laki-laki yang tidak disirkumsisi dan 0,1% pada laki-
laki yang disirkumsisi. Pada populasi perempuan, asosiasi yang signifikan
terjadinya infeksi HIV adalah pada orang yang melakukan hubungan seks
dengan imbalan pada satu tahun terakhir sebesar 3,5%, sedangkan 2,2%
perempuan terinfeksi HIV tidak melakukannya. Secara statistik tidak ada
perbedaan signifikan antara prevalensi HIV pada STBP tahun 2006 (2,4%)
dan 2013 (2,3%) di Tanah Papua..
Hasil STBP tahun 2013 juga menunjukkan perilaku seksual berisiko masih
terus terjadi di Tanah Papua, seperti melakukan hubungan seks dengan
pasangan tidak tetap pada satu tahun terakhir, termasuk dengan pasangan
seks yang diberikan imbalan pada laki-laki sebesar 12,7% dan perempuan
3,6%.
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 30
Jika dibandingkan dengan HIV atau penyakit terkait HIV lainnya seperti TB,
PIMS relatif terabaikan. Agar PIMS tidak menjadi penyakit yang terabaikan,
Pemerintah membangun layanan kesehatan yang terintegrasi antara PIMS
dan HIV dilayanan primer maupun rujukan. Upaya ini terlihat dari data STBP
yang menunjukkan peningkatan populasi kunci yang mengakses layanan IMS
di puskesmas. STBP 2018 menunjukkan peningkatan populasi kunci yang
mengakses puskesmas untuk layanan IMS dan mendapatkan pengobatan IMS.
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 31
RENCANA AKSI NASIONAL 19
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
Berdasarkan Populasi kunci, maka populasi kunci yang pernah mengalami
gejala IMS terbanyak yaitu WPS (29,3%), kemudian LSL (21%) dan Waria
(12,1%). Penasun juga pernah mengalami gejala IMS sebanyak 6,2% (Gambar
13)
Gambar 13. Persentase Populasi kunci yang pernah mengalami Gejala IMS
35 29.3
30
25 21
20
15 12.1
10 6.2
5
0
LSL Penasun Waria WPS
40
33.6
35
30
24.9
25 22.4
20
15
8.9
10 6.4
5
0
LSL Penasun Waria WPS Pelanggan
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 32
12 9.6 9.9
10
8
6
4 2.0
1.4
2 0.6
0
LSL Penasun Waria WPS Pelanggan
Gonore
20 18.7
15
11.4
10 8.6
0
LSL Waria WPS
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 33
RENCANA AKSI NASIONAL 21
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
Gambar 17. Persentase tempat berobat untuk IMS yang diakses oleh LSL
5.5
10.9
1. Berobat ke
Puskesmas/rumah sakit
2. Berobat ke dokter
praktek
3. Lainnya
83.6
Gambar 18. Persentase tempat berobat untuk IMS yang diakses oleh WPS
Berobat ke 19.4
Puskesmas/rumah sakit
Berobat ke dokter
praktek
Lainnya 13.8
66.7
Pada ibu hamil, cakupan skrining sifilis baru mencapai 8, 05% dengan positif
rate 1,17 % dengan cakupan pengobatan sifilis pada ibu hamil mencapai
58,92%. Ibu hamil dengan sifilis yang tidak diobati akan berisiko
menyebabkan kematian perinatal hingga 40%, dengan perkiraan lahir mati
hingga 25% dan kematian neonatal hingga 15%.
Pengobatan Sifilis yang adekuat pada ibu hamil dengan sifilis mencakup
58,92%. Sehingga kemungkinan terdapat 58.387 bayi akan terinfeksi sifilis.
Risiko tersebut belum memperhitungkan komplikasi karena PIMS lainnya
seperti gonore dan klamidia yang dapat menyebabkan abortus, kelahiran
prematur, dan kematian neonatal.
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 34
Pengendalian faktor risiko PIMS dan HIV dilakukan untuk tujuan mengubah
perilaku individu, masyarakat, dan kelompok berisiko untuk memutus rantai
penularan atau mencegah terjadinya penyakit, dengan cara:
o Perubahan perilaku berisiko tertular PIMS dan HIV menjadi perilaku
tidak berisiko; dan
o Perubahan perilaku masyarakat dalam mengakses informasi yang benar
dan mencari pengobatan terkait PIMS dan HIV AIDS.
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 35
RENCANA AKSI NASIONAL 23
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
Presiden nomor 36 tahun 1994 tentang pembentukan Komisi
Penanggulangan AIDS Nasional yang diketuai Menteri Koordinator Bidang
Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra), yang salah satu tugasnya adalah
menyusun strategi nasional dan rencana lima tahun pengendalian HIV dan
AIDS. Kementerian Kesehatan menjadi Wakil Ketua 1 Bidang Kesehatan dan
berperan lebih aktif dalam pengendalian HIV dan AIDS.
Surat Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) nomor 1285/MENKES/
SK/X/2002 tentang Pedoman Penanggulangan AIDS dan Penyakit Menular
Seksual dan Rencana Strategis Penanggulangan HIV dan AIDS Sektor
Kesehatan tahun 2003-2007 menjadi landasan program nasional
pengendalian HIV dan AIDS sejak saat itu. Mengacu pada landasan tersebut.
Menko Kesra menyusun Strategi Nasional Penanggulangan HIV dan AIDS
tahun 2003-2007. Didukung dengan perkembangan teknologi kesehatan dan
mulai tersedianya obat ARV untuk menekan jumlah virus di dalam tubuh
ODHA, Kementerian Kesehatan mulai mengembangkan layanan HIV di 25
Rumah Sakit Rujukan ODHA pada tahun 2003 yang selanjutnya akan
dikembangkan secara bertahap sampai keseluruh Indonesia.
Tonggak penting berikutnya adalah ditandatanganinya Komitmen Sentani di
tahun 2004 oleh Menteri Koordinator bidang Kesehjateraan Rakyat, Menteri
Dalam Negeri, Menteri Kesehatan Menteri Sosial, Menteri Pendidikan
Nasional, Menteri Agama, Kepala BKKBN, Ketua Komisi VII DPR RI serta 6
Gubernur dari provinsi-provinsi yang paling banyak terkena dampak HIV saat
itu yaitu Bali, DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Riau dan Papua. Komitmen
Sentani merupakan upaya mengendalikan dan menghambat laju epidemi
agar tidak menjadi lebih luas dan menyebar ke populasi umum (generalized
epidemic) dan menjadi ancaman nasional.
Pada tahun 2006, Kementerian Kesehatan mengeluarkan Keputusan Menteri
Kesehatan No. 567/2006 tentang Pengurangan Dampak Buruk Pengguna
Napza, berisikan penyediaan dan distribusi alat suntik steril pada penasun
serta menghentikan beredarnya alat suntik bekas pakai yang berpotensi
menularkan HIV, Hepatitis B dan C.
Pada tahun 2011, Kemenkes RI bersama dengan mitra program dari
Pemerintah, organisasi masyarakat sipil, lembaga swadaya masyarakat,
lembaga mitra internasional dan lembaga donor, serta didukung secara teknis
oleh WHO telah melaksanakan Kajian Eksternal Upaya Sektor Kesehatan
dalam Pengendalian HIV AIDS di Indonesia. Dibandingkan tahun 2007,
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 36
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 37
RENCANA AKSI NASIONAL 25
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
partisipasi komunitas dan organisasi masyarakat madani dalam
pemberian layanan sebagai cara meningkatkan cakupan dan kualitas
pelayanan
3. Memperbaiki dampak pengobatan HIV dalam model layanan
terintegrasi dan terdesentralisasi di tingkat kabupaten/ kota.
Peraturan Menteri Kesehatan No. 21 tahun 2013 menandai pengaturan
kembali prinsip dan strategi penanggulangan HIV dan AIDS sesuai dengan
perkembangan selama 5 tahun terakhir. Pada tahun 2015 juga telah tersusun
buku Pedoman Layanan Komprehsif HIV dan IMS Berkesinambungan (LKB)
yang penyelenggaraannya didasarkan atas enam pilar utama yaitu:
1. Koordinasi dan kemitraan dengan semua pemangku kepentingan di
setiap lini untuk mendapatkan dukungan dan keterlibatan aktif
semua pemangku kepentingan
2. Peran aktif komunitas termasuk ODHA dan Keluarga untuk
membangun akseptabilitas layanan, meningkatkan cakupan, dan
retensi, serta mengurangi stigma dan diskriminasi
3. Layanan terintegrasi dan terdesentralisasi sesuai kondisi setempat
4. Paket layanan HIV komprehensif yang berkesinambungan,
berkualitas sesuai kebutuhan individu.
5. Sistem rujukan dan jejaring kerja untuk menjamin kesinambungan
dan kelekatan antara komunitas dan layanan kesehatan
6. Akses Layanan Terjamin baik dari sisi geografis, finansial dan sosial,
termasuk bagi kebutuhan populasi kunci.
Hal yang kemudian dikembangkan kerangka kerja dari LKB dalam
pengendalian HIV AIDS dan PIMS sehingga terbangun koordinasi dan
kolaborasi dari berbagai kepentingan termasuk pelayanan kesehatan,
kesehatan masyarakat, komunits, termasuk ODHA dan Keluarganya.
Mengoptimalkan dan mendekatkan akses layanan HIV AIDS dan PIMS oleh
masyarakat.
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 38
Saat
Saat ini ini
LKBLKB tetap
tetap menjadi
menjadi pendekatan
pendekatan utama
utama untuk
untuk memperluas
memperluas layanan
layanan
dalam melaksanakan seluruh kegiatan di kabupaten/kota, melalui jejaring
dalam melaksanakan seluruh kegiatan di kabupaten/kota, melalui jejaring
layanan
layanan yangyang dibentuk.
dibentuk.
Pengendalian
Pengendalian PIMSPIMS pada
pada populasi
populasi umum
umum ditekankan
ditekankan pada
pada upaya
upaya pencegahan
pencegahan
melaluiprogram
melalui programkesehatan
kesehatanreproduksi.
reproduksi.Prioritas
Prioritasprogram
programkesehatan
kesehatan
reproduksi
reproduksi di Indonesia
di Indonesia mencakup
mencakup empat
empat komponen
komponen yakni
yakni (1)(1) Kesehatan
Kesehatan ibuibu
dandan bayi
bayi baru
baru lahir,
lahir, (2)(2) Keluarga
Keluarga Berencana,
Berencana, (3)(3) Kesehatan
Kesehatan reproduksi
reproduksi
remaja, dan (4) Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
remaja, dan (4) Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular SeksualMenular Seksual
termasuk
termasuk HIV/AIDS.
HIV/AIDS. Pelayanan
Pelayanan yang
yang mencakup
mencakup empat
empat komponen
komponen ini ini disebut
disebut
Pelayanan
Pelayanan Kesehatan
Kesehatan Reproduksi
Reproduksi Esensial
Esensial (PKRE),
(PKRE), dimana
dimana pemeriksaan
pemeriksaan dandan
konseling IMS dilakukan pada pelayanan IMS, Kesehatan
konseling IMS dilakukan pada pelayanan IMS, Kesehatan Ibu Anak (KIA), Ibu Anak (KIA),
Keluarga
Keluarga Berencana
Berencana (KB)
(KB) serta
serta kesehatan
kesehatan reproduksi
reproduksi remaja.
remaja.
PadaPada kelompok
kelompok ibuibu hamil,
hamil, upaya
upaya pengendalian
pengendalian PIMSPIMS dalam
dalam layanan
layanan
kesehatan
kesehatan ibuibu
dandan bayibayi
barubaru lahir
lahir meliputi
meliputi penapisan
penapisan PIMS
PIMS pada
pada ibuibu hamil
hamil
dandan eliminasi
eliminasi sifilis
sifilis kongenital.
kongenital. SaatSaat
ini ini penapisan
penapisan PIMS
PIMS telah
telah masuk
masuk di dalam
di dalam
pelayanan antenatal terpadu dengan target layanan dalam program
pelayanan antenatal terpadu dengan target layanan dalam program eliminasi eliminasi
sifilis
sifilis kongenital
kongenital meliputi
meliputi sedikitnya
sedikitnya 90%90% estimasi
estimasi ibuibu hamil
hamil mendapatkan
mendapatkan
RANRAN Pencegahan
Pencegahan dandan Pengendalian
Pengendalian HIVHIV AIDS
AIDS dandan
PIMSPIMS di Indonesia
di Indonesia 2020-
2020- 2024 | 39| 39
2024
RENCANA AKSI NASIONAL 27
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
pelayanan Antenatal Care (ANC) kemudian didukung dengan 90% ibu hamil
yang mengunjungi pelayanan ante natal dites sifilis, sedikitnya 90% ibu hamil
sero positif mendapat pengobatan, sedikitnya 80% pasangan dari ibu hamil
sero positif mendapat pengobatan, dan sedikitnya 80% bayi yang lahir dari
ibu sero positif mendapat pengobatan profilaksis(Kementerian Kesehatan RI,
2015).
Dalam program KB, pencegahan PIMS diberikan melalui pemberian informasi
tentang kesehatan reproduksi; pemberian kondom sebagai proteksi
pencegah kehamilan dan penularan penyakit; konseling pada pasangan
akseptor KB; serta pemeriksaan IMS pada saat pemasangan alat KB. Kegiatan
ini belum terkoordinir dengan optimal, sehingga data IMS pada kelompok
sasaran KB (PUS) belum tersedia.
Dalam program kesehatan reproduksi remaja, kegiatan pencegahan IMS
dilakukan melalui pemberian informasi dan edukasi tentang kesehatan
reproduksi, pelayanan klinis medis, konseling, pendidikan ketrampilan hidup
sehat, dan pelatihan konselor sebaya. Seluruh pelayanan tersebut ada di
dalam suatu kerangka layanan yang disebut Program Kesehatan Peduli
Remaja (PKPR). Belum semua puskesmas menjalankan program PKPR.
Keterpaduan yang lain mulai dikembangkan pula dengan program lain. Saat
ini pencegahan PIMS sudah diharmonikan dengan pencegahan kanker leher
rahim oleh Sub Dit Kanker melalui integrasi pemeriksaan IVA dan IMS untuk
wanita berusia 30-50 tahun.
Kajian nasional program HIV dan IMS yang dilakukan oleh konsultan
independen terkait dengan testing dan pengobatan HIV & IMS pada tahun
2020 (WHO, 2020) merekomendasikan hal sebagai berikut :
A. Program HIV
1. Penyederhanan prosedur layanan tes dengan menghilangkan
permintaan tanda tangan persetujuan tes dan prioritas
penggunaan finger prick daripada pemeriksaan darah vena untuk
HIV;
2. Melakukan desentralisasi layanan tes dan pengobatan HIV &
hingga layanan primer dan membuat semua layanan primer
mampu melakukan tes HIV dan akses pengobatan ARV;
3. Adaptasi inovasi baru untuk meningkatkan cakupan tes seperti
testing HIV mandiri (self testing), tes HIV berbasis masyarakat;
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 40
B. Program IMS
1. Merevitalisasi dan mendukung penyediaan layanan IMS di klinik
keliling dan kemitraan publik-LSM untuk populasi kunci dan
pelebaran jangkauan layanan ini;
2. Memprioritaskan pelaksanaan skrining sifilis dalam layanan tes
HIV untuk Populasi Kunci dan pemberian pengobatan bagi
Populasi Kunci simtomatik. Selanjutnya, melaksanakan check up
IMS berkala pada Populasi Kunci, termasuk pengobatan/skrining
gonorea/UNG (diagnosis berdasarkan etiologi);
3. Melaksanakan skrining HIV untuk penderita IMS;
4. Meningkatkan pemberian layanan IMS untuk meningkatkan akses
Populasi Kunci dan populasi umum termasuk sosialisasi IMS dan
pemeriksaan IMS berkala untuk Populasi Kunci;
5. Menangani halangan penggunaan kondom dalam pencegahan
HIV;
6. Mempromosikan dan memberikan kondom;
7. Melakukan penelitian untuk menentukan etiologi sindrom, agar
pendekatan tatalaksana kasus sindromik memiliki dasar bukti
yang lebih kuat dan kesesuaian utilitas pewarnaan Gram dapat
ditentukan.
8. Oleh karena terbatasnya tatalaksana kasus sindromik,
mempertimbangkan ketersediaan diagnostik IMS yang lebih
akurat yang ditempatkan di klinik-klinik IMS sentinel yang dapat
melakukan survei etiologi sindrom dan pelaporan etiologis
berkala.
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 41
RENCANA AKSI NASIONAL 29
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
2.4. Perkembangan Program dan Cakupan
2.4.1. Program Pencegahan
Kesepakatan Bersama Lima Menteri yaitu Menteri Dalam Negeri, Menteri
Sosial, Menteri Kesehatan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri
Agama dilakukan untuk mempertegas upaya pemerintah dalam pengendalian
HIV.
Salah satu kegiatan upaya yang dilakukan dalam pengendalian HIV adalah
program pencegahan baik untuk populasi umum maupun populasi kunci yang
meliputi: peningkatan pengetahuan tentang HIV dan AIDS, penggunaan
kondom, layanan alat suntik steril (LASS), pemberian terapi rumatan
metadon (PTRM), pre-exposure prophylaxis (PrEP, PEP dan peningkatan akses
pengobatan sebagai bagian dari pencegahan
Upaya peningkatan pengetahuan dan pemahaman HIV dan PIMS dilakukan
melalui berbagai media social, media cetak dan media elektronik, kerja sama
dengan dunia usaha dan lintas sektor antar kementerian Lembaga. Gambar
20 menunjukkan berbagai media sosial yang digunakan untuk mendapatkan
informasi sesuai dengan hasil STBP 2018.
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 42
100 90.0
90
80
70
60
50 43.6
40
24.5 25.1
30 17.8
20
10
00
Sering mengakses internet Mengunjungi situs waria Tergabung dalam Mengakses internet untuk Berkomunikasi melalui
milis/WAG mencari informasi internet tentang
pencegahan dan penularan pencegahan dan penularan
HIV HIV
Sarana internet juga merupakan sarana yang paling sering digunakan oleh
kelompok Waria (79.3%), WPS (82%).
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 43
RENCANA AKSI NASIONAL 31
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
STBP 2018 menunjukkan perbaikan penggunaan kondom oleh populasi kunci
seperti 32% LSL membeli kondom sendiri dan 58% sealu menggunakan
kondom setiap berhubungan seks. Hal yang serupa terlihat pada kelompok
WPS, 67,6% menggunakan kondom pada waktu menjual seks.
Situasi ini terbalik pada populasi waria, dimana waria banyak mendapatkan
kondom secara gratis (Gambar 22).
15.4
24.2
28
32.4
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 44
70 58.5
60
50 44.6
40
30
20 7.4
10
0
pernah melakukan pesta Menggunakan kondom Menggunakan kondom
seks dalam setahun terakhir setiap hubungan setiap berganti pasangan
seks
67.6
57
15.5
22.4
17.7
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 45
RENCANA AKSI NASIONAL 33
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
Program perbaikan akses jarum suntik bagi populasi kunci penasun juga telah
menunjukkan hasil positif. Program layanan alat suntik steril (LASS) saat ini
sudah tersedia di 194 layanan yang tersebar di 19 provinsi dan 72
kabupaten/kota. Selain itu, data dari STBP 2018-2019 menunjukkan 37,6%
penasun sudah memperoleh alat suntik dari toko obat/alat kesehatan dan
45,3% lagi sudah memperoleh jarum dari LASS. Terdapat 92 layanan
Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) dengan 1.054 pasien aktif hingga
akhir 2018
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 46
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 47
RENCANA AKSI NASIONAL 35
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
dapat dicapai karena kebijakan tes dan obati sejak tahun 2018. Tata laksana
pengobatan ARV dilaksanakan dengan mengacu pada Surat Edaran Dirjen
P2P No. 1564 tahun 2018 tentang Penatalaksanaan ODHA untuk Eliminasi
HIV AIDS Tahun 2030. Salah satu poin penting dari surat edaran tersebut
adalah pemberian pengobatan ARV pada seluruh ODHA yang ditemukan.
Perubahan kebijakan pemberian ARV ini diharapkan akan meningkatkan
cakupan pengobatan dan meningkatkan kualitas hidup ODHA, menurunkan
penularan dan angkakematian ODHA. Kemajuan cakupan pengobatan ARV
dapat dilihat dari kaskade pengobatan ARV dibawah ini.
Meskipun terjadi peningkatan yang cukup signifikan selama tahun 2015-
2019, tetapi akselerasi coverage tes HIV dan pengobatan ARV serta perbaikan
kualitas layanan HIV dan AIDS akan terus dilakukan dan akan menjadi
prioritas dalam 5 tahun mendatang. Kualitas layanan tidak hanya akan diukur
dengan coverage ODHA on-ARV, tetapi juga dengan mengukur “viral load
suppression” yang selanjutnya akan digunakan sebagai salah satu indikator
utama program HIV.
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 48
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 49
RENCANA AKSI NASIONAL 37
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
kegiatan TB/HIV belum berjalan dengan baik meskipun sudah ada peraturan
yang mempromosikan kegiatan kolaboratif TB/HIV.
Hingga saat ini hasil kolaborasi TB/HIV menunjukkan lebih dari 80% ODHA
yang mengetahui status HIV-nya sudah diskrining TBC dan antara orang-
orang dengan TBC, lebih dari 85%-nya telah menerima terapi TBC standar
sesuai rekomendasi Kemenkes. Sementara itu. 52% pasien TBC yang sudah
dites HIV. Hanya 48% diantara pasien TBC dengan hasil tes HIV positif
menginisiasi ART, dan hanya 32% pasien TB/HIV menerima profilaksis
kotrimoksazol. Implementasi Terapi Pencegahan TBC (TPT) pada ODHA
sangat rendah (12%).
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 50
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 51
RENCANA AKSI NASIONAL 39
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
Estimasi populasi kunci dan proyeksi epidemi HIV telah dilakukan untuk
memahami situasi epidemi dalam suatu area, memperkirakan beban
penyakit, dan menyusun prioritas yang sesuai dalam merespon epidemi HIV,
Kementerian Kesehatan telah melakukan beberapa kali estimasi, yaitu pada
tahun 2002, 2004, 2006, 2009, 2012, 2016 dan 2019. Sedangkan untuk
estimasi dan proyeksi epidemi HIV telah dilakukan pada tahun 2008, 2012,
2016 dan 2020.
Indonesia telah mengadopsi strategi untuk memantau hubungan antara
faktor program pengobatan ARV dan perkembangan resistensi obat HIV (HIV
Drug Resistance/HIV-DR) selama pengobatan. Pada tahun 2013, Kementerian
Kesehatan membuat strategi nasional untuk pencegahan dan pemantauan
resistensi obat HIV sebagai bagian dari program pengendalian HIV dan AIDS
nasional. Departemen Mikrobiologi Universitas Indonesia telah ditunjuk
sebagai laboratorium rujukan nasional untuk resistensi obat HIV dan sedang
dipersiapkan untuk mendapat akreditasi WHO.
Tiga kegiatan utama HIV-DR yang telah dilaksanakan adalah (1) pelaksanaan
survei ambang batas (threshold survey) untuk memantau mutasi resistensi
transmisi, (2) monitoring indikator kewaspadaan dini (Early Warning
Indicators/EWI) di layanan ART ; dan (3) survei pemantauan (monitoring
survey) untuk memonitor munculnya mutasi yang resisten selama
pengobatan.
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 52
15HATI study melaporkan 44% kasus HIV ditemukan dengan CD4 lebih rendah dari 350
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 53
RENCANA AKSI NASIONAL 41
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
Kesenjangan pada pengelolaan informasi kesehatan terkait HIV AIDS
termasuk penelitian yang dilakukan berbagai pihak di Indonesia untuk
mendukung pengambilan kebijakan berbasis bukti, tidak hanya di level
nasional tetapi justru di tingkat daerah otonomi.
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 54
3.1. Kebijakan
Pokok-pokok kebijakan pencegahan dan pengendalian HIV AIDS dan IMS di
sektor kesehatan termaktub dalam berbagai dokumen hukum berikut :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 Tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2013 Tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang
Administrasi Kependudukan
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintahan Daerah
4. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2014 tentang Sistem
Informasi Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5542);
5. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 2 Tahun 2018. Standar Pelayanan
Minimal
6. Peraturan Pemerintah Republik IndonesiaNomor 40 Tahun
2019Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006
Tentang Administrasi Kependudukan Sebagaimana Telah Diubah
Dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2oi3 Tentang Perubahan
Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi
Kependudukan
7. Peraturan Presiden Nomor 124 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas
Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2006 Tentang Komisi
Penanggulangan AIDS Nasional
8. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1190/MENKES/SK/X/2004
tentang Pemberian Gratis Obat Anti Tuberkulosis (OAT) dan Obat
Anti Retro Viral (ARV) untuk HIV/AIDS.
9. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
1278/MENKES/SK/XII/2009 tentang Pedoman Pelaksanaan
Kolaborasi Pengendalian Penyakit TB dan HIV.
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 55
RENCANA AKSI NASIONAL 43
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
10. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 46 tahun 2012 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Rehabilitasi Medis bagi Pecandu,
Penyalahguna, dan Korban Penyalahgunaan Narkotika yang dalam
Proses atau yang telah Diputus oleh Pengadilan.
11. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 451/MENKES/SK/XII/2012
tentang Rumah Sakit Rujukan bagi Orang Dengan HIV dan AIDS.
12. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 21 Tahun 2013 tentang
Penanggulangan HIV dan AIDS.
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 51 tahun 2013 tentang
Pedoman Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak
14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 52 tahun 2013 tentang
Eliminasi Penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari Ibu ke Anak
15. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 57 tahun 2013 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Program Terapi Rumatan Metadona
16. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 59 tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pemeriksaan Laboratorium untuk Ibu Hamil,
Bersalin dan Nifas.
17. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 tahun 2014 tentang
Pedoman Pelaksanaan Konseling dan Tes HIV
18. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.02.02/Menkes/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 137
Tahun 2017 Tahun 2017 Tentang Kode Dan Data Wilayah
Administrasi Pemerintahan
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik IndonesiaNomor 100
Tahun 2018TentangPenerapan Standar Pelayanan Minimal
21. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar
Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan.
22. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 31 Tahun
2019 Tentang Sistem Informasi Puskesmas
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 56
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 57
RENCANA AKSI NASIONAL 45
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
Dasar kebijakan utama RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan
PIMS 2020-2024 sebagaimana tertuang dalam Permenkes No. 21 tahun 2013,
sebagai berikut:
1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan
HIV dan AIDS melalui kerjasama nasional, regional, dan global dalam
aspek legal, organisasi, pembiayaan, fasilitas pelayanan kesehatan dan
sumber daya manusia;
2. Memprioritaskan komitmen nasional dan internasional;
3. Meningkatkan advokasi, sosialisasi, dan mengembangkan kapasitas;
4. Meningkatkan upaya penanggulangan HIV dan AIDS yang merata,
terjangkau, bermutu, dan berkeadilan serta berbasis bukti, dengan
mengutamakan pada upaya preventif dan promotif;
5. Meningkatkan jangkauan pelayanan pada kelompok masyarakat
berisiko tinggi, daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan Gam
kepulauan serta bermasalah kesehatan;
6. Meningkatkan pembiayaan penanggulangan HIV dan AIDS;
7. Meningkatkan pengembangan dan pemberdayaan sumber daya Target
manusia yang merata dan bermutu dalam penanggulangan HIV dan
2020-2
AIDS;
8. Meningkatkan ketersediaan, dan keterjangkauan pengobatan, 1. Targ
pemeriksaan penunjang HIV dan AIDS serta menjamin keamanan,
kemanfaatan, dan mutu sediaan obat dan bahan/alat yang diperlukan
Targ
dalam penanggulangan HIV dan AIDS; dan terca
9. Meningkatkan manajemen penanggulangan HIV dan AIDS yang Kegi
akuntabel, transparan, berdayaguna dan berhasil guna.
penc
seba
3.2. Target a. R
Target yang akan dicapai dalam RAN Pencegahan dan pengendalian HIV AIDS P
dan PIMS ini tergambar dalam diagram di bawah ini: d
p
p
2
d
in
d
P
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 58
R
46 RENCANA AKSI NASIONAL
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024 m
p
p
Gambar 27. Target Utama Pencegahan dan pengendalian HIV AIDS dan PIMS 2024
Gambar 27. Target Utama Pencegahan dan pengendalian HIV AIDS dan PIMS 2024
Gambar 27. Target Utama Pencegahan dan pengendalian HIV AIDS dan PIMS 2024
Target dalam RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS Tahun
Target dalam
2020-2024 RAN atas:
terdiri Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS Tahun
2020-2024 terdiri atas:
arget dalam 1.RAN
Target Nasional
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS Tahu
1. Target Nasional
nasional dalam pencegahan dan pengendalian HIV AIDS dan PIMS
020-2024 terdiri atas:
tercantum
Target dalam
nasional dokumen
dalam RPJMN,
pencegahan dan Renstra serta HIV
pengendalian Indikator
AIDS dan Kinerja
PIMS
tercantum dalamyang
Kegiatan (IKK) dokumen
menjadiRPJMN, Renstra
penilaian serta
kerja Indikator
dalam Kinerja
keberhasilan
. Target Nasional
Kegiatan
pencegahan (IKK) yang menjadi
dan pengendalian HIVpenilaian kerja Adapun
AIDS dan PIMS. dalam penjelasannya
keberhasilan
Target nasional dalam
sebagai berikut:
pencegahan pencegahan
dan pengendalian dan
HIV AIDS danpengendalian
PIMS. Adapun penjelasannyaHIV AIDS dan PIM
tercantum dalam
sebagai dokumen
berikut:
a. Rencana Pembangunan Jangka RPJMN,Menengah Renstra
2020-2024 serta Indikator Kiner
Kegiatan (IKK) Pengendalian
a. Rencana
yang epidemi
Pembangunan
menjadiHIV danMenengah
Jangka AIDS merupakan
penilaian 2020-2024 salah satudalam
kerja isu yang keberhasila
Pengendalian
disoroti dalam epidemi
RPJMNHIV2020-2024.
dan AIDS merupakan
Infeksi HIVsalah satu isu
disoroti yang
sebagai
pencegahan dan pengendalian
disoroti dalamgender,
permasalahan HIV
RPJMNdi mana AIDS
2020-2024. dan
sebaranInfeksi
HIV yangPIMS.
HIVbanyak Adapun
disoroti sebagai penjelasanny
ditemukan
sebagai berikut: pada populasi gender,
permasalahan ibu rumah tangga
di mana yaitu sebanyak
sebaran HIV yang 16.405
banyakorang pada
ditemukan
pada populasi ibu rumah tangga
a. Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2020-2024
2018. HIV juga disoroti sebagai yaitu sebanyak
permasalahan 16.405
dalam orang
bidang pada
sumber
daya manusia
2018. HIV juga di mana sebagai
disoroti permasalahan utama dalam
permasalahan dilihatbidang
pada sebaran
sumber
Pengendalian epidemi HIV dan AIDS merupakan salah satu isu yan
daya
infeksimanusia
baru HIVdimenurut
mana permasalahan
kelompok umurutama dilihat
usia muda pada
yaitu sebaran
15-19 tahun
disoroti dalamdan 20-24
infeksi RPJMN
barutahun 2020-2024.
pada 2018.
HIV menurut Infeksi HIV
kelompok umur usia muda yaitu 15-19 tahun disoroti sebag
permasalahan dan gender,
20-24
Pengendaliantahun
HIV di
pada mana
2018.
menjadi salahsebaran HIV yangdibanyak
satu target pembangunan mana ditemuka
Pengendalian
RPJMN HIV
2020-2024 menjadi salah
menargetkan satu target
tingkat
pada populasi ibu rumah tangga yaitu sebanyak 16.405 orang pad pembangunan
insidensi infeksi di
baru mana
HIV
mencapai
RPJMN 0,18 infeksi
2020-2024 per 1.000 penduduk
menargetkan yang tidak
tingkat insidensi terinfeksi
infeksi baru HIV
2018. HIV jugamencapai
disoroti
pada 2024,0,18berkurang
sebagai
infeksi per
dari1.000
permasalahan
penduduk
baseline yang
yaitu 0,24 tidak baru
infeksi
dalam
terinfeksi HIV
per 1000
bidang sumb
daya manusia penduduk
pada di non-HIV
2024, mana
berkurang permasalahan
pada
dari 2018. Insiden
baseline HIV utama
yaitu 0,24 merupakan
infeksi baru dilihat
1000 pada sebara
indikator
per
impact
infeksi barupenduduk
HIV yang
menurut
non-HIV kelompok
pada
menggambarkan 2018.besaran umur
Insiden usia
HIV merupakan
transmisi muda
penyakit yaitu
indikator
HIV di 15-19 tahu
impact
populasi.yang menggambarkan besaran transmisi penyakit HIV di
dan 20-24 tahun pada 2018.
populasi.
Pengendalian HIV menjadi salah satu target pembangunan di man
RPJMN 2020-2024
RAN Pencegahanmenargetkan
dan Pengendalian HIV AIDStingkat insidensi
dan PIMS di Indonesia 2020- 2024infeksi
| 59 baru H
RENCANA AKSI NASIONAL 47
2024 | 59 terinfeksi H
mencapai 0,18 infeksi
RAN Pencegahan
Pencegahan dan per
dan Pengendalian 1.000
Pengendalian
HIV HIVdan
AIDS penduduk
AIDS dan
PIMS diPIMS yang
di Indonesia
Indonesia Tahun 2020-tidak
2020-2024
pada 2024, berkurang dari baseline yaitu 0,24 infeksi baru per 100
penduduk non-HIV pada 2018. Insiden HIV merupakan indikat
b. Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2020 – 2024
Sampai dengan tahun 2019 diketahui bahwa sebanyak 60% ODHA
mengetahui status HIVnya dan hanya sebesar 23% ODHA mendapatkan
pengobatan ARV. Sesuai yang tertuang dalam PMK No. 21 Tahun 2020
tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan disebutkan bahwa
salah satu indikator dalam pencapaian sasaran Program Pencegahan
dan Pengendalian penyakit adalah persentase ODHA yang menjalani
terapi ARV (ODHA on ARV) sebesar 60%.
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 60
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 61
RENCANA AKSI NASIONAL 49
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
Tabel
Tabel3. 3.
Target
Target
Indikator
Indikator
Dampak
Dampak
Program
Program
HIV HIV
AIDSAIDS
dan PIMS
dan PIMS
No
No INDIKATOR
INDIKATOR BASELINE
BASELINE TARGET
TARGET
2019
2019 20202020 20212021 2022 20222023 2023 2024 2024
1 1 Insiden
Insiden HIVHIV 0.240.24 0,21 0,21 0,21 0,21 0,19 0,19 0,18 0,180,18 0,18
(per
(per 1000
1000 penduduk
penduduk
yang
yangtidak
tidakterinfeksi
terinfeksi
HIV)
HIV)
2 2 Insiden
Insiden Sifilis
Sifilis 11,65
11,65 10 10 8 8 7 7 6 6 5,3 5,3
(per
(per 1.000
1.000 penduduk
penduduk
tidak
tidak
terinfeksi)
terinfeksi)
Tabel
Tabel4. 4.
Definisi
Definisi
Operasional,
Operasional,
CaraCara
Hitung
Hitung
dan Sumber
dan Sumber
Data Data
No
No Indikator
Indikator Definisi
Definisi CaraCara
Hitung
HitungSumber
Sumber
Data Data
Operasional
Operasional
11 Insiden
Insiden
HIVHIV Jumlah
Jumlah
infeksi
infeksi
barubaruJumlahJumlah
infeksi
infeksi AIDS Epidemic
AIDS Epidemic
(per
(per1000
1000penduduk
pendudukyang HIV
yang HIV
yangyang
terjadi
terjadi barubaru
HIV yang
HIV yang Modelling
Modelling
tidak
tidak
terinfeksi
terinfeksi
HIV)
HIV) padapada
populasi
populasi terjadi
terjadi
pada pada (AEM)(AEM)
berumur
berumurdi atas
di atas
15 15
populasi
populasi
tahun
tahun
selama
selama
berumur
berumur
di atasdi atas
periode
periode
waktu waktu
tertentu.
tertentu.
Angka ini ini15 tahun,
Angka 15 tahun,
dibagidibagi
menggambarkan
menggambarkan jumlah
jumlah
jumlah
jumlah
infeksi barubarupenduduk
infeksi penduduk
yangyang
terjadi
terjadi
di di berusia
berusia
di atas
di atas
populasi,
populasi,
baik baik
padapada15 tahun
15 tahun
yang yang
orang
orang
yangyang belumbelum
terkena
terkena
menyadari
menyadaritertular
tertularinfeksi
infeksi
HIV HIV
maupun
maupunyangyang
tidaktidak
(population
(population
at at
menyadarinya,
menyadarinya, dan dan
risk),risk),
dalamdalam
tidak
tidak
hanyahanya
yangyang
datang
datang
ke pelayanan
ke pelayanan kurunkurun
waktuwaktu
kesehatan
kesehatan
dan dan tertentu,
tertentu,
dikalidikali
dilaporkan
dilaporkan
ke ke 10001000
program
program
22 Insiden
Insiden
Sifilis
Sifilis Infeksi
Infeksi
barubaru
sifilissifilis Jumlah
Jumlah
infeksiinfeksi AIDS Epidemic
AIDS Epidemic
(per
(per
1.000
1.000penduduk
penduduk
tidak yang
tidak yang
terjadi
terjadi
pada pada barubaru
sifilissifilis
yang yang Modelling
Modelling
terinfeksi)
terinfeksi) populasi
populasi
berumur
berumurdi terjadi
di terjadi
pada pada (AEM)(AEM)
atasatas
15 tahun
15 tahun
populasi
populasi
selama
selama
periode
periode
berumur
berumurdi atasdi atas
waktu
waktu
tertentu.
tertentu.
Angka
Angka
ini ini 15 tahun,
15 tahun,
dibagidibagi
RAN
RANPencegahan
Pencegahan
dandan
Pengendalian
Pengendalian
HIV HIV
AIDSAIDS
dan PIMS
dan PIMS
di Indonesia
di Indonesia 2024 |2024
2020- 2020- 62 | 62
2.2Indikator
2.2
2.2 Indikator
Indikator Outcome
Outcome
Outcome
Indikatorhasil
Indikator
Indikator hasilakhir
hasil akhir
akhir (outcome)
(outcome)
(outcome) adalah
adalah
adalahhasilhasil intervensi
intervensi
hasil intervensidandan danperubahan
perubahan
perubahan
perilaku
perilaku (tingkat
perilaku(tingkat penggunaan
(tingkatpenggunaan
penggunaan kondom
kondom
kondomatau atau alat
alatalat
atau suntiksuntik steril),
steril),
suntik pemanfatan
pemanfatan
steril), pemanfatan
layanan,
layanan, perilaku
perilaku penyedia
penyedia atau
atau provider
provider layanan
layanan kesehatan,
kesehatan,
layanan, perilaku penyedia atau provider layanan kesehatan, hasil hasil hasil
klinis klinis
klinis
(tingkat
(tingkat
(tingkat penurunan
penurunan
penurunan viral
viral
viral load),
load), prevalensi
prevalensi
load), perilaku
perilaku
prevalensi perilaku berisiko
berisiko dandan
berisiko dan
faktorfaktor
risiko,
faktor risiko,
risiko,
kualitas
kualitas hidup.
kualitashidup.
hidup.
Tabel
Tabel
Tabel 5.Target
5.5. Target
Target Indikator
Indikator Hasil
Hasil
Indikator Akhir
Akhir
Hasil (Outcome)
(Outcome)
Akhir (Outcome)
Program
Program HIV
Program HIV AIDS
AIDS
HIV danPIMS
dandan
AIDS PIMSPIMS
BASELINE
BASELINE TARGET
TARGET
TARGET
No
No INDIKATOR
INDIKATOR BASELINE
No INDIKATOR 20192019 20202020 202120212022 2022
2019 2020 2021 2023
2022 20232023 2024
20242024
111 Cakupan
CakupanODHAODHAon
Cakupan ODHA on ARTon
ARTART 3,8%3,8%
3,8% 40% 40%
40% 60% 60%
60% 65% 65%
65% 70% 70%
70% 75% 75%
75%
di periksa
didiperiksa Viral
periksaViral Load
Load
Viral Load
222 Cakupan
Cakupan
Cakupan ODHA
ODHA
ODHA dalam
dalam
dalam 23%23% 40%
23% 40% 45%45%
40% 45% 55%55%
55%66%66%
66% 70%
70% 70%
pengobatan
pengobatan ARV
pengobatan ARVARV
(ODHA
(ODHA
(ODHA on
onon
ART)ART)
ART)
333 Proporsi
Proporsi
Proporsi bayi
bayi dari
dari
bayi ibu
ibuibu
dari 59%59% 80%
59% 80% 90%90%
80% 90%100% 100%
100% 100% 100%
100% 100%
100%100%
ODHA
ODHA bebas
ODHAbebas
bebasHIVHIV
HIV
444 Proporsi
Proporsi
Proporsi bayi
bayi dari
dari
bayi ibu
ibuibu
dari - -- 80% 80% 90%90%
80% 90%100% 100%
100% 100% 100%
100% 100%
100%100%
sifilis
sifilis yang
yang bebas
bebas sifilis
sifilis
sifilis yang bebas sifilis
RAN
RAN
RAN Pencegahan
Pencegahan
Pencegahandandan Pengendalian
Pengendalian
dan HIVAIDS
HIVHIV
Pengendalian AIDS AIDS dan
dandan
PIMS PIMSdidi Indonesia
di Indonesia
PIMS 2020-
Indonesia 2020-
2024
2020- | 2024 | 63
63 | 63
2024
RENCANA AKSI NASIONAL 51
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
Tabel
Tabel6. Definisi
6. Definisi
Operasional,Cara
Operasional,Cara
Hitung
Hitung
dan Sumber
dan Sumber
Data Data
NoNo Indikator
Indikator Definisi
Definisi Cara Hitung
Cara Hitung SumberSumber
Data Data
Operasional
Operasional
1 1 Cakupan
Cakupan ODHAODHAJumlahJumlah
Orang
Orang Jumlah Jumlah
ODHAODHALaporan Laporan
mengalami
mengalami supresi
supresi
virusvirusDengan
Dengan
HIV AIDS
HIV AIDSyang menjalani
yang menjalani PDP/Kohort
PDP/Kohort
(viral
(viral load<1000
load<1000 kopi/ml)(ODHA)
kopi/ml) (ODHA)yangyang pengobatanpengobatan
ARV ARV Pengobatan
Pengobatan ARV ARV
sedang
sedang
menjalani
menjalaniminimalminimal
6 bulan
6 bulan
(SIHA) (SIHA)
terapi
terapi
obatobat
Anti Antiyang diperiksa
yang diperiksa
Retro
Retro
VirusVirus
(ARV)(ARV)
viral load
viral load
yangyang diperiksa dengan
diperiksa dengan
hasil hasil
ViralViral
Loadnya
Loadnya <1000<1000 kopi/ kopi/
ml ml
setiap
setiap
tahuntahun
, , dibagidibagi
jumlahjumlah
bukan
bukan
kumulatif.
kumulatif.ODHAODHAyang yang
menjalani
menjalani
pengobatan
pengobatan
ARV ARV
dikalidikali
100%.100%.
2 2 Cakupan
CakupanODHA
ODHAdalam
dalamJumlah
Jumlah
Orang Orang Jumlah Jumlah
OrangOrangJumlahJumlah
ODHA onODHA on
pengobatan
pengobatan
ARVARV
(ODHA
(ODHADengan
DenganHIV AIDS
HIV AIDS DenganDengan
HIV HIV ART ART
onon
ART)
ART) (ODHA)
(ODHA)yangyang AIDS (ODHA) AIDS (ODHA)berdasarkan
berdasarkan
sedang
sedang
menjalani
menjalani yang sedang
yang sedang Laporan Laporan
SIHA SIHA
terapi
terapi
obatobat
Anti Antimenjalani
menjalani
terapi terapi
JumlahJumlah
EstimasiEstimasi
Retro
Retro
VirusVirus
(ARV) (ARV)
obat Anti
obatRetro
Anti Retro
ODHA ODHA
terusterus
menerus,
menerus, Virus Virus
(ARV)(ARV) berdasarkan
berdasarkan
baikbaik
padapada
ODHA ODHAterus terus
menerusmenerus Pemodelan
Pemodelan
AEM AEM
yangyang
barubaru (ODHA (ODHA
on ART}on ART}
memulai
memulai terapiterapi
di dibagi
di dibagi
dengan dengan
tahun
tahun
ini maupun
ini maupun jumlahjumlah
estimasi
estimasi
ODHAODHAyangyang ODHA,ODHA,
dalamdalam
memulai
memulai terapiterapi kurunkurun
waktuwaktu
daridari
tahun-tahun
tahun-tahun tertentu,
tertentu,
dikali dikali
sebelumnya.
sebelumnya. 100 100
3 3 Proporsi
Proporsi
bayibayi
daridari
ibu ibu
HIV HIVJumlah
Jumlah
bayi bayi
yangyangCara Cara Laporan
Laporan
bebas
bebas
HIVHIV lahirlahir
dari dari
ibu HIV
ibu HIV
menghitung:
menghitung: PDP/Pengobatan
PDP/Pengobatan
yangyang
diperiksa
diperiksa jumlah jumlah
bayi lahir
bayi lahir
ARV (SIHA)
ARV (SIHA)
EID EID
dan hasilnya
dan hasilnyadari ibu
dari
HIVibu HIV
negatif
negatif
setiap
setiap yang diperiksa
yang diperiksa
tahun.
tahun. EID dan
EIDhasilnya
dan hasilnya
negatif
negatif
dibagidibagi
semuasemua
bayi yang
bayi yang
lahir dari
lahiribu
dari ibu
HIV dikali
HIV dikali
100%.100%.
RAN
RAN
Pencegahan
Pencegahan
dandan
Pengendalian
Pengendalian
HIV AIDS
HIV AIDS
dan PIMS
dan di
PIMS
Indonesia
di Indonesia
2020- 2024 | 64
2020- 2024 | 64
2.3
2.3Indikator Output
Indikator
Indikator Output
Output
Indikator
Indikator
Indikator luaran
luaran
luaran (output)
(output)
(output) adalah
adalah
adalah hasil
hasilhasil
kegiatan
kegiatan
kegiatan atau
atauintervensi
atau intervensi
intervensi pelayanan
pelayanan
pelayanan
(hasil
(hasiltes,
tes,
tes, konseling,
konseling, pengobatan),
konseling,pengobatan), kegiatan
pengobatan),kegiatan pencegahan
kegiatan
pencegahan (hasil
pencegahan(hasilpenyuluhan,
(hasil penyuluhan,
penyuluhan,
jumlah
jumlah
jumlah kondom
kondom
kondom dan jumlah
dandanjumlah alat
jumlah suntik
alatalat
suntik steril
suntik yang
yangterdistribusi).
sterilsteril yang
terdistribusi).Kelompok
terdistribusi). Kelompok
Kelompok
indikator
indikator
indikator ini dipakai
iniini
dipakaiuntuk
dipakaiuntuk mengukur
untuk
mengukur tercapainya
mengukur tercapainya
tercapainya Fast
FastTrack
Fast 90-90-90.
TrackTrack 90-90-90.
90-90-90.
Tabel
Tabel
Tabel 7.7.Target
7. Target
Target Indikator
Indikator
IndikatorHasil
HasilHasil
LuaranLuaran
Luaran(Output)
(Output)
(Output)
Program
Program
Program HIV
HIVAIDS
HIV
AIDSAIDS
dan
danPIMS
dan PIMS
PIMS
INDIKATOR
INDIKATOR
INDIKATOR BASELINE
BASELINE
BASELINE TARGET
TARGETTARGET
NoNo
2019
20192019 2020
202020202021
2021 20212022
2022 2022
2023
2023 2023
2024
2024 2024
1 1 Cakupan
Cakupan
Cakupan 18%
18%18% 80%
80%80%90%
90% 90%100%
100% 100%
100%
100% 100%
100%
100% 100%
Pemeriksaan
Pemeriksaan
Pemeriksaan (Tes)
(Tes)
(Tes)
HIV
HIV
HIV
22 Cakupan
Cakupan
Cakupan penemuan
penemuan 57%
penemuan 57%57% 63%
63%63%69%
69% 69%75%
75% 75%
81%
81% 81%
87%
87% 87%
kasus
kasus
kasus HIV
HIVHIV
(ODHA)
(ODHA)
(ODHA)
33 Cakupan
Cakupan
Cakupan 74%
74%74% 77%
77%77%80%
80% 80%85%
85% 85%
90%
90% 90%
95%
95% 95%
pengobatan
pengobatan
pengobatan ARV
ARVARV
44 Cakupan
Cakupan skrining
Cakupan skrining 45%
skrining 45%45% 80%
80%80%90%
90% 90%100%
100% 100%
100%
100% 100%
100%
100% 100%
HIV
HIV
pada
pada
ibu ibu
hamil
hamil
HIV pada ibu hamil
55 Cakupan
Cakupan
Cakupan 33%
33%33% 80%
80%80%90%
90% 90%100%
100% 100%
100%
100% 100%
100%
100% 100%
pengobatan
pengobatan ARV
pengobatan ARVARV
bagi
bagi
bagi ibu
ibuibu
hamil
hamil
hamil
RAN
RAN
RAN Pencegahan
Pencegahan
Pencegahan dan
danPengendalian
dan Pengendalian
PengendalianHIV
HIVAIDS
HIVdan
AIDS AIDS
danPIMS
dandidi
PIMS PIMS
Indonesia
di Indonesia
2020-
Indonesia 2024
2020- | 65
2020-
2024 2024 | 65
| 65
RENCANA AKSI NASIONAL 53
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
66 6 Cakupan
Cakupan
Cakupan pemberian
pemberian 89%
pemberian 89%89% 80% 80%90%
80% 90%90%100% 100%
100% 100% 100%
100% 100%100%
100%
ARV
ARVprofilaksis
profilaksis
pada
pada
ARV profilaksis pada
bayi
bayi
bayi
77 7 Cakupan
Cakupan
Cakupan skrining
skrining
skrining 8%8%
8% 80%
80% 80%90%
90%90%100%
100%
100% 100%
100% 100% 100%100%
100%
sifilis
sifilis
sifilis pada
pada
pada ibuibu
ibu
hamil
hamil
hamil
88 8 Cakupan
Cakupan
Cakupan ibuibu
ibu hamil
hamil 59%
hamil 59%59% 80%
80%
80%90%
90%90%100%
100%
100% 100%
100% 100% 100%100%
100%
sifilis
sifilis
diobati
diobati
sifilis diobati
99 9 Cakupan
Cakupan
Cakupan bayi
bayi
bayi dari
dari dari
-- - 80% 80%90%
80% 90%90%100% 100%
100% 100% 100%
100% 100%100%
100%
bumil
bumil
bumil sifilis
sifilis
sifilis
mendapatkan
mendapatkan
mendapatkan
profilaksis
profilaksis
profilaksis BPG
BPGBPG
1010 Cakupan
Cakupan
Cakupan ODHA ODHA
ODHA 83%
10 83%83% 100%
100%
100% 100%
100% 100% 100%
100% 100% 100%
100% 100% 100%100%
100%
dikaji
dikaji
status
status
TBC
dikaji status TBCTBC
1111 Cakupan
Cakupan
CakupanODHA
ODHA baru
baru 15%
11 ODHA baru 15%15% 40%
40%
40%45%
45%45%50%50%50%
55%55%55%
60%60% 60%
mendapat
mendapat
mendapat terapi
terapi
terapi
pencegahan
pencegahan
pencegahan TBC
TBC TBC
1212 Cakupan
Cakupan
Cakupankoinfeksi
koinfeksi
koinfeksi 47%
12 47%47% 100%
100%
100% 100%
100% 100% 100%
100% 100% 100%
100% 100% 100%100%
100%
TB-HIV
TB-HIVmendapat
TB-HIV mendapat
mendapat
OAT
OAT
OAT dan
dandan
ART
ARTART
Tabel
Tabel
Tabel 8.8.Cara
Cara
8. Cara
Hitung
Hitung
Hitung dan
dan dan
Sumber
Sumber
Sumber DataData
Data
NoNo
No Indikator
Indikator
Indikator Cara
Cara Cara
Hitung
HitungHitung Sumber
Sumber Sumber
DataData Data
11 1 Cakupan
Cakupan
Cakupan Pemeriksaan
Pemeriksaan
Pemeriksaan jumlah
jumlah jumlah
orang
orang orang
yang
yang yang
ditesditesLaporan
dites Laporan
Laporan
Kasus
Kasus Kasus
(Tes)(Tes)
(Tes)
(Tes)
(Tes)
HIV
HIV HIV HIV
dibagi
dibagi
jumlah
jumlah
HIV dibagi jumlah sasaransasaran
sasaranHIVHIV HIV
(Tes) HIV
testes tes
dikali
dikalidikali
100%;
100%; 100%;dihitung
dihitung
dihitung
berdasarkan
berdasarkan
berdasarkan masing-
masing-masing-
masing
masingkelompok
kelompok
masing kelompok populasi populasi
populasi
dan dan
dan totaltotal
total
22 2 Cakupan
Cakupan
Cakupanpenemuan
penemuan
penemuan jumlah
jumlah
jumlah orang
orang orang
HIVHIVHIV
positif
positif positifLaporan
Laporan
Laporan
Tes Tes (SIHA)
Tes (SIHA)
(SIHA)
kasus
kasus
HIV
HIV(ODHA) atau
(ODHA) atau atau
jumlah
jumlah jumlah
orang
orang orang
yangyang
yang
kasus HIV (ODHA)
dites HIV dengan hasil hasil
dites
dites
HIV HIV
dengan
dengan
hasil
reaktif
reaktif
reaktif (didiagnosis
(didiagnosis
(didiagnosis HIVHIVHIV
positif)
positif)
dibagi
dibagi
Estimasi
Estimasi
positif) dibagi Estimasi
ODHA
ODHA dikali
dikali
ODHA dikali 100%.100%.
100%.
RAN
RAN
RAN Pencegahan
Pencegahan
Pencegahan danPengendalian
dan dan
Pengendalian
Pengendalian
HIV
HIV HIV
AIDS
AIDS AIDS
dan
dan dan
PIMS
PIMS diPIMS
di Indonesia
di Indonesia
Indonesia 2020-
2020- 2020-
2024
2024 | 66 | 66
| 662024
54 RENCANA AKSI NASIONAL
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
3 Cakupan pengobatan Jumlah ODHA baru yang Laporan
ARV mulai pengobatan ARV PDP/Pengobatan ARV
dibagi jumlah ODHA yang (SIHA)
dites dengan hasil positif
dikali 100%.
4 Cakupan skrining HIV Jumlah ibu hamil yang dites Laporan HIV (SIHA)
pada ibu hamil HIV dibagi jumlah ibu hamil
(1 ibu hamil dihitung 1 kali)
dikali 100%
5 Cakupan pengobatan Jumlah ibu hamil HIV yang Laporan Kasus HIV dan
ARV bagi ibu hamil mulai pengobatan ARV PDP/Pengobatan ARV
dibagi jumlah ibu hamil HIV (SIHA)
dikali 100%
6 Cakupan pemberian Jumlah bayi lahir dari ibu Laporan
ARV profilaksis pada HIV yang mendapat ARV PDP/Pengobatan ARV
bayi profilaksis <72 jam dibagi (SIHA)
jumlah bayi lahir dari ibu
HIV dikali 100%
7 Cakupan skrining Jumlah ibu hamil yang dites Laporan PIMS (SIHA)
sifilis pada ibu hamil serologi sifilis dibagi
jumlah ibu hamil (1 ibu
hamil dihitung 1 kali) dikali
100%.
8 Cakupan ibu hamil Jumlah ibu hamil diobati Laporan PIMS (SIHA)
sifilis diobati sifilis adekuat (minimal 1
kali injeksi BPG) dibagi
jumlah ibu hamil dengan
hasil TSS positif dikali
100%
9 Cakupan bayi dari Jumlah bayi lahir dari ibu Laporan PIMS (SIHA)
bumil sifilis Sifilis yang mendapat BPG
mendapatkan dibagi jumlah bayi lahir
profilaksis BPG dari ibu HIV dikali 100%
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 67
RENCANA AKSI NASIONAL 55
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
11
1111 Cakupan
CakupanODHA
ODHA baruJumlah
baru Jumlah
semua
semua
ODHA
ODHAODHA
baru
barubaruLaporan
Laporan
Laporan
TB-HIV
TB-HIV
TB-HIV
mendapat
mendapat terapi yang
terapi yang
mendapat
mendapat
terapi
terapi
terapi (SIHA)
(SIHA)
(SIHA)
pencegahan
pencegahan
TBC
TBC pencegahan
pencegahan
TBCTBC
dibagi
dibagi
dibagi
semua
semua
ODHA
ODHA
baru
barubaru
dikali
dikali
dikali
100%
100%
1212 Cakupan
12 Cakupan koinfeksi
koinfeksi TB-HIVjumlah
TB-HIV jumlah ODHA-TB
ODHA-TB (pasien
(pasien
(pasien Laporan
Laporan
Laporan
mendapat
mendapat
OAT
OATdandan
ARTART TB-HIV)
TB-HIV)
yangyang
mendapat
mendapat
mendapat PDP/Pengobatan
PDP/Pengobatan
PDP/Pengobatan
ARV
ARV ARV
obatobat
ARVARV
dan dan
OATOAT
OAT dibagi
dibagi
dibagi (SIHA)
(SIHA)
(SIHA) dan dan Laporan
danLaporan
Laporan TB TB
TB
jumlah
jumlah
semuasemua
ODHA
ODHAODHA
TB-
TB- TB- (SITT)
(SITT)
(SITT)
HIVHIV
dikali
dikali
100%
100%
2.4
2.4Indikator
Indikator
Proses
Proses
Indikator
Indikator
Indikatorproses
prosesadalah
adalahindikator
indikator
tentang
tentang
kegiatan
kegiatan
kegiatan
persiapan
persiapan
persiapan
(rapat),
(rapat),
(rapat),
penyediaan
penyediaan
penyediaantenaga
tenaga(pelatihan), penyediaan
(pelatihan), barang
penyediaan (proses
(proses
barang pengadaan,
pengadaan,
(proses rantai
rantai
pengadaan, rantai
pasokan
pasokan
pasokandan logistik)
dan untuk
logistik) untukpelaksanaan kegiatan.
pelaksanaan kegiatan.
Table
Table
9. Indikator
9. Indikator
Proses
Proses
Program
ProgramHIVHIV
AIDS
AIDSAIDS
dan
dan PIMS
dan
PIMSPIMS
Tahun
Tahun
2020
2020
- 2024
- 2024
BASELINE
BASELINE TARGET
TARGET
TARGET
No
No
No INDIKATOR
INDIKATOR
2019
2019 2020
2020
20202021
2021
2021
2022
20222022
2023
20232023
2024
20242024
Jumlah
Jumlahfaskes
faskesyang
yang
melaksanakan
melaksanakan
11 1,284
1,284 2,346
2,346
4,946
4,946
4,946
6,946
6,946
6,946
8,946
8,946
8,946
9,946
9,9469,946
layanan
layananHIVHIV
komperehensif
komperehensif
Jumlah
Jumlahlayanan
layananHIVHIV
komperehensif
komperehensif yg yg
2 2 tidak
tidak
pernah
pernah 1,284
1,284 2,346
2,346
4,946
4,946
4,946
6,946
6,946
6,946
8,946
8,946
8,946
9,946
9,9469,946
mengalami
mengalami stock
stock
outout
ARV
ARV
Jumlah
Jumlahlayanan
layananHIVHIV
3 3 komperehensif
komperehensif yg yg 1,284
1,284 2,346
2,346
4,946
4,946
4,946
6,946
6,946
6,946
8,946
8,946
8,946
9,946
9,9469,946
melapor
melapor tepat
tepat
waktu
waktu
RAN
RAN
Pencegahan
Pencegahan
dandan
Pengendalian
Pengendalian
HIV HIV
AIDSAIDS
dan
dan PIMS
dan
PIMSPIMS
di
di Indonesia
Indonesia
di Indonesia
2020- 2024|2024
2020-2020-
2024 |68
68 | 68
RAN Pencegahan
RAN Pencegahan
dan Pengendalian
dan PengendalianHIV
HIVAIDS
AIDS dan
danPIMS
PIMSdi di
Indonesia
Indonesia 2024 | 2024
2020-2020- 69 | 69
RENCANA AKSI NASIONAL 57
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
2.6
2.6Indikator
IndikatorKegiatan
Kegiatanperper
Strategi
Strategi
Indikator
Indikatorkeberhasilan
keberhasilanpelaksanaan
pelaksanaan berbagai
berbagai
kegiatan
kegiatan
untukuntuk
mendukung
mendukung
prioritas
prioritasstrategi nasional
strategi dapat
nasional dilihat
dapat pada
dilihat tabeltabel
pada berikut.
berikut.
Strategi 1.1. Penguatan
Strategi Penguatankomiten
komitenKementerian/Lembaga
Kementerian/Lembaga terkait,
terkait,
pemerintah
pemerintah daerah
daerah dalam
dalam pencegahan
pencegahan dandan pengendalian
pengendalian HIV AIDS
HIV AIDS dan dan
PIMS
PIMS
Tabel
Tabel
11.11.
Indikator
Indikator
Strategi
Strategi
1 1
No
No INDIKATOR
INDIKATOR BASELINE
BASELINE TARGET
TARGET
2019
2019 20202020 20212021 2022 2022 2023 20232024 2024
1.1
1.1 Jumlah
Jumlah 50%50% 60%60% 70% 70% 80% 80% 90% 90%100% 100%
Kementerian/Lem
Kementerian/Lem
baga
bagayang
yangmemiliki
memiliki
Rencana
Rencana Kerja
Kerja
P2HA
P2HA
1.2
1.2 Jumlah
Jumlah 50%50% 60%60% 70% 70% 80% 80% 90% 90%100% 100%
Kementerian/Lem
Kementerian/Lem
baga
bagayang
yangmemiliki
memiliki
penganggaran
penganggaran
dalam
dalam P2HA
P2HA
1.3.
1.3. Jumlah
Jumlah kab/kota
kab/kota NA NA 68 68 170 170 274 274 380 380 514 514
yang
yangmemasukkan
memasukkan
upaya
upaya P2P2HIVHIV
AIDS
AIDS
&& PIMS
PIMS dalam
dalam
RAD*
RAD*
1.4.
1.4. Jumlah
Jumlah Kab/Kota
Kab/Kota 8 8 100 100 360 360 514 514 514 514 514 514
yang
yangmenetapkan
menetapkan
SPM
SPM risiko
risiko
HIVHIV
1.5.
1.5. Jumlah
Jumlah Kab/Kota
Kab/Kota 479479 514 514 514 514 514 514 514 514 514 514
yang
yangmelaporkan
melaporkan
pelaksanaan
pelaksanaan SPMSPM
risiko
risikoHIVHIV
1.5.
1.5. Jumlah
Jumlah Kab/Kota
Kab/Kota 4 4 100 100 360 360 514 514 514 514 514 514
yang
yangmelaporkan
melaporkan
pencapaian
pencapaian SPMSPM
risiko
risikoHIVHIV
100%
100%
*RAD
*RAD= =Rencana
RencanaAksi
Aksi
Daerah
Daerah
RAN
RANPencegahan
Pencegahan
dandan
Pengendalian
Pengendalian
HIV HIV
AIDSAIDS
dan PIMS
dan PIMS
di Indonesia
di Indonesia 2024 |2024
2020- 2020- 70 | 70
2.2.
2.2. Jumlah
Jumlah
kab/kota
kab/kota 337337 479 479 514 514 514 514514 514 514 514
yang
yang
mampu
mampu
layanan
layanan
komprehensif
komprehensif
HIVHIV
AIDS
AIDS
dan
dan
PIMS
PIMS
2.3.
2.3. Jumlah
Jumlah
alatalat
PCRPCR 20 20 30 30 36 36 42 42 48 48 51 51
pemeriksaan
pemeriksaan viral
viral
load
load
2.4.
2.4. Jumlah
Jumlahlayanan
layanan 82 82 92 92 189 189 286 286 383 383 480 480
jejaring
jejaring
pemeriksaan
pemeriksaanviral
viral
load
load
2.5.
2.5. Jumlah
Jumlah
layanan
layanan 15 15 30 30 100 100 200 200 300 300 421 421
UTD
UTDyang
yang
melakukan
melakukan rujukan
rujukan
diagnosis
diagnosis
HIVHIV
2.6.
2.6. Jumlah
Jumlah 233233 250250 400 400 600 600 800 800 1000 1000
Perusahaan
Perusahaan
dengan
denganakses
akses
layanan
layanan
HIV
HIV
dandan
rujukan
rujukan
pengobatan
pengobatan
RAN
RANPencegahan
Pencegahan
dandan
Pengendalian
Pengendalian
HIV HIV
AIDSAIDS
dan PIMS
dan PIMS
di Indonesia
di Indonesia 2024 |2024
2020- 2020- 71 | 71
RENCANA AKSI NASIONAL 59
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
Strategi
Strategi 3.
3. Penguatan
Penguatan kemitraan
kemitraankementerian/lembaga
kementerian/lembagadidipusat
pusatdan
dan
daerah
daerah bersama
bersama masyarakat
masyarakattermasuk
termasukswasta
swastadan
dandunia
duniausaha
usahabaik
baik
nasional
nasional maupun
maupun internasional
internasionaldalam
dalampencegahan
pencegahandan
danpengendalian
pengendalian
HIV
HIVAIDS
AIDSdan
danPIMS
PIMS
Tabel
Tabel13.
13.Indikator
IndikatorStrategi
Strategi3 3
No
No INDIKATOR
INDIKATOR BASELINE
BASELINE TARGET
TARGET
2019
2019 2020
2020 2021
2021 2022
2022 2023
2023 2024
2024
3.1.
3.1. Jumlah
Jumlahkab/kota
kab/kota 479
479 514
514 514
514 514
514 514514 514514
dengan
dengan
kemitraan
kemitraan
berbasis
berbasis
masyarakat
masyarakat
dalam
dalamP2
P2HIV
HIV
AIDS
AIDSdan
danPIMS
PIMS
3.2.
3.2. Persentase
Persentase N/A
N/A 10%
10% 30%
30% 40%
40% 50%
50% 60%
60%
kontribusi
kontribusi
rujukan
rujukan dari
dari
komunitas/kader
komunitas/kader
ke
kefasyankes
fasyankes
Strategi
Strategi 4.
4. Memastikan
Memastikan semua
semua aspek
aspekprogram
programHIVHIVAIDS
AIDSdan
danPIMS
PIMS
berdasarkan
berdasarkan data
data dan
dan fakta,
fakta, dapat
dapat dipertanggungjawabkan
dipertanggungjawabkansecara
secara
ilmiah,
ilmiah, sesuai
sesuai dengan
dengan peraturan
peraturanyang
yangberlaku,
berlaku,serta
sertalayak
layakdidukung
didukung
dengan
dengansumber
sumberdaya
daya
Tabel
Tabel14.
14.Indikator
IndikatorStrategi
Strategi4 4
No
No INDIKATOR
INDIKATOR BASELINE
BASELINE TARGET
TARGET
2019
2019 2020
2020 2021
2021 2022
2022 2023
2023 2024
2024
4.1
4.1 Jumlah
Jumlahkab/kota
kab/kota 55 98
98 245
245 300
300 400400 514514
.. dengan
dengan
pelayanan
pelayananpublik
publik
terkait
terkaitHIV
HIVAIDS
AIDS
&&PIMS
PIMSberbasis
berbasis
NIK
NIK
RAN
RANPencegahan
Pencegahandan
danPengendalian
PengendalianHIV
HIVAIDS
AIDSdan
danPIMS
PIMSdidi
Indonesia
Indonesia
2020-
2020-
2024 | 72
2024 | 72
60 RENCANA AKSI NASIONAL
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
No
No
No INDIKATOR
INDIKATOR BASELINE
INDIKATOR BASELINE
BASELINE TARGET
TARGET
TARGET
2019
2019
2019 20202020
20202021
2021
20212022
2022
20222023
2023
2023
2024
2024
2024
4.2
4.2
4.2 Jumlah
Jumlah
Jumlah 233
233
233 250250
250 400400
400 600600
600 800800
8001000
1000
1000
. .. Perusahaan
Perusahaan
Perusahaan yang
yang
yang
memiliki
memiliki
memiliki
Kebijakan
Kebijakan
Kebijakannon
non
non
Diskriminasi
Diskriminasi
Diskriminasi
terkait
terkait
HIV
terkait HIV
HIVdididi
tempat
tempat
tempat kerja
kerja
kerja
Strategi
Strategi
Strategi5.5.
5.
Pengembangan
Pengembangan
Pengembangan
inovasi
inovasi
inovasi
program
program
program
HIV
HIV
HIV
AIDS
AIDS
AIDS
dandan
dan
PIMS
PIMS
PIMS
sesuai
sesuai
sesuai
kebijakan
kebijakan
kebijakan pemerintah
pemerintah
pemerintah
Tabel
Tabel
Tabel15.15.
15.
Indikator
Indikator
Indikator
Strategi
Strategi
Strategi
5 55
No
No
No INDIKATOR
INDIKATOR
INDIKATOR BASELINE
BASELINE
BASELINE TARGET
TARGET
TARGET
2019
2019
2019 2020
2020
20202021
2021
20212022
2022
20222023
2023
2023
2024
2024
2024
5.1.
5.1.
5.1. Jumlah
Jumlah
Jumlah kab/kota
kab/kota 5 55
kab/kota 9898
98 245245
245 300300
300 400400
400514514
514
dengan
dengan
denganinovasi
inovasi
inovasi
dalam
dalam
dalam upaya
upaya
upayaP2P2
P2
HIVHIV
HIVAIDS
AIDS
AIDS&& PIMS
&PIMS
PIMS
Strategi
Strategi
Strategi6.6.
6.
Penguatan
Penguatan
Penguatan
monitoring,
monitoring,
monitoring,
evaluasi
evaluasi
evaluasi
dan
dan
dan
tindak
tindak
tindak
lanjut
lanjut
lanjut
Tabel
Tabel
Tabel
16.16.
16.
Indikator
Indikator
Indikator
Strategi
Strategi
Strategi
6 66
NoNo
No
No INDIKATOR
INDIKATOR
INDIKATOR
INDIKATOR BASELINE
BASELINE
BASELINE
BASELINE TARGET
TARGET
TARGET
TARGET
2019
2019
2019 2020
2019 2020
2020 2021
2020 2021
2021 2022
2021 2022
2022 2023
2022 2023
202320242024
2023 2024
2024
6.1.
6.1.
6.1. Jumlah
6.1. Jumlah
Jumlah
Jumlah kab/kota
kab/kota
kab/kota
kab/kota 514514
514
514 514514
514
514 514514514 514 514
514 514 514 514
514 514
514
yang
yang
yang
melaporkan
melaporkan
melaporkan
yang melaporkan
hasil
hasil
hasil
kegiatan
hasil kegiatan
kegiatan
P2P2
kegiatan P2
P2
HIV
HIV
HIV
HIVAIDS
AIDS
AIDS
AIDS&&&
PIMS
&PIMS
PIMS
PIMS
6.2.
6.2.
6.2. Jumlah
6.2. Jumlah
Jumlah
Jumlahkab/kota
kab/kota
kab/kota
kab/kota 514514
514
514 514514
514
514 514514
514
514 514 514
514 514 514
514 514
514
yang
yang
yang
yang
melaksanakan
melaksanakan
melaksanakan
melaksanakan
validasi
validasi
validasi
data
validasi data
data
HIV
data HIV
HIV
HIV
AIDS
AIDS
AIDS
& &
PIMS
&PIMS
PIMS
AIDS & PIMS
6.3.
6.3.
6.3. Jumlah
6.3. Jumlah
Jumlah
Jumlahkab/kota
kab/kota
kab/kota
kab/kota 1515
15
15 15 15
1515 68 68
6868 102102
102 136 136
102 136 170 170
136 170
170
yang
yang
yang
yang
RAN
RAN
RAN
RANPencegahan
Pencegahan
Pencegahan
dan
Pencegahan dan
dan
Pengendalian
dan Pengendalian
Pengendalian
HIVHIV
Pengendalian HIV
AIDS
HIV AIDS
AIDS
dandan
AIDS PIMS
danPIMS
dan PIMS
di Indonesia
PIMS di
didi
Indonesia
Indonesia
2020-
Indonesia 2020-
2020-|2024
73 | 73
20242024
2020- 2024 | 73
73
RENCANA AKSI NASIONAL 61
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
NoNo INDIKATOR
INDIKATOR BASELINE
BASELINE TARGET
TARGET
2019 2020
2019 2020 20212021 20222022 2023 2023 2024 2024
melaksanakan
melaksanakan
surveilens
surveilens sentinel
sentinel
HIV dan PIMS
HIV dan PIMS
6.4. Jumlah
6.4. Jumlah kab/kota
kab/kota 97 97 141 141 238 238 514 514 514 514 514 514
yang
yang
melaksanakan
melaksanakan
pemetaan
pemetaan populasi
populasi
kunci
kunci HIVHIV
6.5. Jumlah
6.5. Jumlah kab/kota
kab/kota - - 141 141 238 238 514 514 514 514 514 514
yang
yang
melaksanakan
melaksanakan
pelatihan
pelatihan
pengelolaan
pengelolaan data
data
HIV
HIV AIDS
AIDS & PIMS
& PIMS
2.7 Sasaran
2.7 Sasaran populasi
populasi
Sasaranpopulasi
Sasaran populasi pada
pada program
program pengendalian
pengendalian HIV HIV
AIDSAIDS
dan dan
PIMSPIMS adalah
adalah
semuaorang
semua orang dewasa
dewasa dan
dan anak,
anak, sedangkan
sedangkan intervensi
intervensi pengendalian
pengendalian HIV AIDS
HIV AIDS
danPIMS
dan PIMS akan
akan difokuskan
difokuskan pada:
pada:
1)1)populasi
populasi kunci
kunci antara
antara lain:
lain:
d.d. WPS WPS
e.
e. LSL LSL
f. f. Waria/TG
Waria/TG
g. g. Penasun
Penasun
2) populasi khusus,
2) populasi khusus, antara
antara lain:
lain:
a. a. ibuibu hamil
hamil
b. b. pasien
pasien
TBTB
c. c. pasien
pasien hepatitis
hepatitis
d. pasien
d. pasien IMS IMS
e. e. Warga
Warga Binaan
Binaan Permasyarakatan
Permasyarakatan
f. f. pasangan
pasangan ODHA,
ODHA, dandan
g. kelompok yang
g. kelompok yang secara secara khusus
khusus memiliki
memiliki potensi
potensi terinfeksi
terinfeksi HIV HIV
dandanIMS
IMS (contoh:
(contoh: anakanak jalanan,
jalanan, klienklien pekerja
pekerja seks,seks, pekerja
pekerja
migran,
migran, pengguna
pengguna amfetamin,
amfetamin, dll).dll).
RAN
RAN Pencegahan
Pencegahan dandan Pengendalian
Pengendalian HIV HIV
AIDSAIDS dan PIMS
dan PIMS di Indonesia
di Indonesia 2020-2020- 74 | 74
2024 |2024
• Melakukan pemeriksaan VL
untuk monitoring pengobatan
ARV
• Diagnosa HIV pada anak
dengan menggunkan EID
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 75
RENCANA AKSI NASIONAL 63
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
Daerah dengan beban ODHA yang tinggi (sebanyak 245 kabupaten/kota)
perlu menjamin ketersedian akses, logistik dan sumber daya lain yang
dibutuhkan dalam penemuan kasus secara dini, akses pengobatan bagi orang
yang telah mengetahui statusnya terinfeksi HIV dan diharapkan supresi
virusnya secara rutin terpantau dengan baik. Berdasarkan beban ODHA ini
pun disusun stratifikasi menjadi komprehensif dan standard.
Daerah dengan beban ODHA yang tinggi diharapkan dapat menjamin
layanan komprehensif sebagai berikut:
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 76
NO KETERANGAN LAYANAN
KOMPREHENSIF
FKTP FKRTL
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 77
RENCANA AKSI NASIONAL 65
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
9. Mampu menyediakan layanan konseling bagi √ √
ODHA dan keluarga termasuk motivasi
kepatuhan dan bagaimana memperoleh hidup
dengan kesehatan yang prima
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 78
NO KETERANGAN LAYANAN
STANDAR
FKTP DAN
FKRTL
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 79
RENCANA AKSI NASIONAL 67
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
kepatuhan dan bagaimana memperoleh hidup
dengan kesehatan yang prima
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 80
68 RENCANA AKSI NASIONAL
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
BAB 4 | STRATEGI ,INTERVENSI DAN PERAN
PEMANGKU KEBIJAKAN
Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS
tahun 2020-2024 ini disusun dalam rangka akselerasi pencapaian target 95-
95-95 menuju eliminasi HIV AIDS pada tahun 2030. Oleh karena itu
diperlukan pengharmonian target dan kegiatan untuk memperluas akses tes
dan pengobatan HIV di seluruh Kabupaten/Kota dengan melibatkan seluruh
layanan kesehatan (Puskesmas, FKTP lainnya, RS Pemerintah/Swasta dan
fasilitas kesehatan lainnya). Upaya strategis diperlukan agar dapat disusun
kegiatan yang sistematis supaya semua populasi sasaran yang sudah
ditetapkan bisa tercakup dalam sistem layanan yang akan disiapkan.
4.1 Strategi
Strategi operasional dalam RAN ini disusun untuk melaksanakan akselerasi
menuju ending AIDS tahun 2030 melalui jalur cepat (fast track) 95-95-95.
Strategi ini diformulasikan setelah dilakukan review pada pelaksanaan
program selama tahun 2014-2018 terutama pada kesenjangan utama dengan
memperhatikan kemajuan yang terjadi serta perubahan kebijaksanaan untuk
mempercepat berakhirnya epidemi AIDS pada tahun 2030. Ada 6 (enam)
strategi nasional pencegahan dan pengendalian HIV AIDS dan PIMS di sektor
kesehatan yaitu:
1. Penguatan komitmen dari kementerian/lembaga yang terkait di tingkat
pusat, provinsi dan kabupaten/kota;
2. Peningkatan dan perluasan akses masyarakat pada layanan skrining,
diagnostik dan pengobatan HIV AIDS dan PIMS yang komprehensif dan
bermutu;
3. Penguatan program pencegahan dan pengendalian HIV AIDS dan PIMS
berbasis data dan dapat dipertanggungjawabkan;
4. Penguatan kemitraan dan peran serta masyarakat termasuk pihak
swasta, dunia usaha, dan multisektor lainnya baik di tingkat nasional
maupun internasional;
5. Pengembangan inovasi program sesuai kebijakan pemerintah; dan
6. Penguatan manajemen program melalui monitoring, evaluasi, dan tindak
lanjut.
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 81
RENCANA AKSI NASIONAL 69
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
Strategi tersebut kemudian dijabarkan menjadi Intervensi dan kegiatan-
kegiatan utama berdasarkan isu spesifik yang akan dilaksanakan selama
tahun 2020-2024 untuk mencapai tujuan pencegahan dan pengendalian HIV
AIDS dan PIMS tahun 2020-2024.
Strategi ini mendasari intervensi strategi lainnya dengan fokus pada area
geografi kabupaten/kota berdasarkan beban penyakit dan tingkat risiko agar
dapat lebih cepat menghambat laju epidemi HIV AIDS dan mengakhirinya
pada tahun 2030.
Intervensi dalam strategi ini meliputi:
1.1. Advokasi kebijakan dan tentang pentingnya dukungan sumber daya
yang cukup untuk pencegahan dan pengendalian HIV AIDS dan PIMS
agar tercapai reduksi IMS dan eliminasi HIV tahun 2030.
1.2. Penguatan Kapasitas kementerian/lembaga terkait dan pemerintah
daerah untuk mencapai reduksi PIMS demi terwujudnya eliminasi
HIV 2030.
Strategi-2:
Peningkatan dan perluasan akses masyarakat pada layanan skrining,
diagnostik dan pengobatan HIV AIDS dan PIMS yang komprehensif dan
bermutu
Strategi ini sebagai salah satu upaya untuk mendukung indicator SPM yang
ke-12 mengenai skrining HIV yang wajib dilakukan pada setiap
kabupaten/kota dan meningkatkan cakupan pengobatan ARV bagi ODHA.
Intervensi dalam strategi ini meliputi:
2.1 Mengupayakan tersedianya layanan pemerintah dan swasta untuk
pencegahan dan skrining HIV AIDS dan PIMS yang dapat diakses oleh
seluruh masyarakat di 514 Kab/Kota oleh pemerintah daerah.
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 82
Strategi 3:
Penguatan program pencegahan dan pengendalian HIV AIDS dan PIMS
berbasis data dan dapat dipertanggungjawabkan
Strategi ini merupakan upaya untuk menunjukkan kinerja dari mulai layanan,
kabupaten/kota sampai dengan provinsi yang akan menjadi gambaran umum
nasional terhadap keberhasilan program HIV AIDS dan PIMS di Indonesia.
Strategi-4:
Penguatan kemitraan dan peran serta masyarakat termasuk pihak
swasta, dunia usaha, dan multisektor lainnya baik di tingkat nasional
maupun internasional
Strategi ini merupakan penguatan terhadap kemitraan dan peran serta
masyarakat terutama untuk mengurangi stigma dan diskriminasi di
masyarakat.
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 83
RENCANA AKSI NASIONAL 71
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
Intervensi dalam strategi ini meliputi:
4.1. Mengupayakan terwujudnya komunikasi antar kementerian/lembaga
terkait di pusat dan daerah bersama masyarakat.
4.2. Mengupayakan terwujudnya koordinasi antar kementerian/lembaga
terkait terkait di pusat dan daerah bersama masyarakat
4.3. Mengupayakan terwujudnya kolaborasi antar kementerian/lembaga
terkait di pusat dan daerah bersama masyarakat
4.4. Mengupayakan penghapusan stigma, diskriminasi, pelanggaran hak
asasi dan hambatan hukum melalui perangkat penilaian dan hasilnya
dilaporkan secara berjenjang ke Kementerian Kesehatan
Strategi 5:
Pengembangan inovasi program sesuai kebijakan pemerintah
Strategi ini pengembangan inovasi yang dapat dilakukan dalam upaya
meningkatkan keberhasilan program pencegahan dan pengedalian HIV AIDS
dan PIMS serta memberikan reward kepada
layanan/kabpaten/kota/provinsi yang telah berhasil memberikan kontribusi
terhdap keberhasian program.
Intervensi dalam strategi ini meliputi:
1.1. Mengupayakan perubahan program yang disesuaikan dengan
kemajuan ilmu dan teknologi termasuk IT ( teknologi informasi dan
komunikasi) sesuai dengan kebijakan yang berlaku;
1.2. Mengupayakan penggunaan alat dengan teknologi yang mutakhir untuk
skrining dan diagnostik (termasuk EID);
1.3. Mengupayakan penggunaan obat terbaru yang aman, efektif dan
efisien;
1.4. Mengupayakan penggunaan alat dengan teknologi mutakhir dalam
mengevaluasi pengobatan;
1.5. Mengupayakan peningkatan akses masyarakat pada pelayanan HIV
AIDS dan IMS yang komprehensif dan bermutu dengan memanfaatkan
pendekatan kesehatan, sosial budaya, ekonomi dan hukum yang efektif
dan efisien;
Strategi 6:
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 84
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 85
RENCANA AKSI NASIONAL 73
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
Unit/Program Peran dan Dukungan Sumber daya
c. Mendorong perluasan cakupan layanan TBC-
HIV di puskesmas
d. Memfasilitasi dan melakukan penggerakan
pelaksanaan pemberian profilaksis pada
ODHA yang terbukti tidak HIV AIDS dan PIMS
melalui pelatihan, sosialisasi dan bimtek
Direktorat a. Merumuskan kebijakaan dan SOP dalam
Pencegahan dan Skrining HIV AIDS dan PIMS pada pasien DM,
Pengendalian perokok dan pasien penyakit paru obstruktif
Penyakit Tidak kronis
Menular b. Memfasilitasi skrining HIV AIDS dan PIMS
terintegrasi dan melakukan penggerakan
pelaksanaan pada kegiatan POS BINDU PTM
melalui pelatihan terintegrasi dan Bimtek
Direktorat Jenderal a. Merumuskan kebijakan dan SOP Skrining
Kesehatan calon pengantin, ibu hamil, anak (balita
Masyarakat dengan pendekatan MTBS, usia sekolah dan
remaja dengan penjaringan kesehatan) dan
lansia untuk mendeteksi HIV AIDS dan PIMS.
b. Merumuskan kebijakan dan melakukan
penggerakan pelaksanaan pemberian
profilaksis pada anak yang memenuhi syarat
Direktorat Promosi a. Merumuskan strategi komunikasi, informasi
Kesehatan dan dan edukasi promosi HIV AIDS dan PIMS
Pemberdayaan b. Memberdayakan masyarakat agar mampu
Masyarakat melakukan deteksi dini berdasarkan gejala,
mempromosikan cara pencegahan dan
pengendalian HIV AIDS dan PIMS di rumah
tangga dan lingkungan sekitar dan atau
berperan menjadi PMO
c. Mendorong adanya dukungan pembiayaan
pencegahan pengendalian HIV AIDS dan PIMS
dengan memasukkan aspek tersebut dalam
pedoman tentang pelibatan kalangan swasta
dan dunia usaha perusahaan melalui corporate
social responsibility (CSR) perusahaan yang
bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 86
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 87
RENCANA AKSI NASIONAL 75
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
Unit/Program Peran dan Dukungan Sumber daya
k. Menambah jumlah laboratorium rujukan
pemeriksaan menjadi ….fasyankes di tahun
2024
l. Menambah rumah sakit yang
mengintegrasikan Sistem Informasi Rumah
sakit dengan sistem informasi HIV AIDS dan
PIMS menjadi …..di tahun 2024
Direktorat Tata a. Melaksanakan pengadaan ARV agar tersedia
Kelola Obat Publik tepat waktu dalam jumlah yang mencukupi di
dan Perbekalan seluruh fasyankes
Kesehatan b. Melaksanakan pengadaan logistik obat secara
optimal agar tersedia tepat waktu dalam
jumlah yang mencukupi di seluruh fasyankes
Pusat Data dan a. Menyediakan sarana dan parsarana untuk
Informasi mendukung Integrasi sistem informasi HIV
AIDS dan PIMS dengan sistem informasi lain
agar dapat digunakan secara bermanfaatan
dan berkelanjutan di Kantor Pusat
Kementerian kesehatan
b. Melaksanakan pengembangan sistem
informasi HIV AIDS dan PIMS dengan sistem
informasi lain apabila telah terintegrasi
sehingga dapat agar dapat digunakan secara
bermanfaatan dan berkelanjutan oleh semua
fasilitas pelayanan kesehatan
Badan a. Menetapkan pembakuan pelatihan dan
Pengembangan dan kurikulum pelatihan/TOT HIV AIDS dan PIMS
Pemberdayaan untuk semua jenis SDM kesehatan di bidang
Sumber Daya HIV AIDS dan PIMS
Manusia Kesehatan b. Memastikan agar setiap jenis pelatihan TBC
terakreditasi
Badan Penelitian a. Melakukan penelitian dan pengembangan
dan Pengembangan berbagai aspek tentang pencegahan,
Kesehatan pengendalian dan epidemiologi HIV AIDS dan
PIMS, termasuk pengembangan obat, vaksin,
dan alat serta bahan untuk diagnosis
Biro Hukum a. Melakukan fasilitasi dalam penyusunan
regulasi terkait pencegahan dan pengendalian
HIV AIDS dan PIMS
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 88
Kementerian/Lembaga Peran
Kementerian a. Mengkoordinasikan peningkatan komitmen,
Koordinator peran dan dukungan seluruh jajaran lintas sektor
Pembangunan dalam pencegahan dan pengendalian HIV AIDS
Manusia dan dan PIMS secara nasional menuju eliminasi HIV
Kebudayaan AIDS dan PIMS 2030 diperkuat dengan regulasi.
Kementerian a. Mengkoordinasikan perencanaan lintas sektor
Perencanaan dan untuk menjamin alokasi anggaran yang mencukupi
Pembangunan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya
Nasional/ Bappenas terkait pencegahan dan pengendalian HIV AIDS
dan PIMS guna mencapai eliminasi HIV AIDS dan
PIMS 2030.
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 89
RENCANA AKSI NASIONAL 77
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
Kementerian/Lembaga Peran
b. Memfasilitasi ketersediaan anggaran khusus untuk
deteksi dini dan tatalaksana HIV AIDS dan PIMS
dalam akselerasi pencapaian target RPJMN dan
SDGs.
Kementerian Dalam a. Melakukan pembinaan dan pengawasan pada
Negeri jajaran pemerintah daerah
provinsi/kabupaten/kota dalam pencapaian
target SPM.
b. Melakukan pembinaan dan pengawasan pada
jajaran pemerintah provinsi/kabupaten/kota agar
dapat mengaloaksikan anggaran yang mencukupi
untuk pencegahan dan pengendalian HIV AIDS dan
PIMS.
c. Melakukan pembinaaan dan pengawasan pada
jajaran pemerintah daerah agar menginternalisasi
indikator HIV AIDS dan PIMS ke dalam dokumen
perencanaan pembagunan daerah (RPJMD/RKPD)
d. Melakukan koordinasi dengan Tim Penggerak
PKK Pusat agar seluruh jajaran PKK mendukung
pencegahan dna pengendalian HIV AIDS dan PIMS
melalui promosi, deteksi dini dan rujukan kasus
HIV AIDS dan PIMS ke fasyankes.
e. Bekerjasama dalam penyediaan NIK sebagai satu
single-entry di fasyankes.
Kementerian Luar a. Menjamin akses layanan HIV AIDS dan PIMS
Negeri sesuai standar bagi warga negara Indonesia yang
sedang berada di luar negeri maupun yang sedang
bekerja di luar negeri
Kementerian Hukum a. Melakukan fasilitasi dan harmonisasi dalam
dan Hak Asasi Manusia penerbitan regulasi terkait: (i) penghapusan
stigma dan diskriminasi terhadap penderita
penyakit tertentu termasuk pasien HIV AIDS dan
PIMS, (ii) pencegahan penularan dan
pengendalian HIV AIDS dan PIMS termasuk
kewajiban berobat bagi semua penderita HIV AIDS
dan PIMS dan bagi mereka yang mendapatkan
terapi pencegahan ko-infeksi TBC pada ODHA.
b. Menetapkan kebijakan dan melakukan
penggerakan pelaksanaan agar pelayanan HIV
AIDS dan PIMS di rutan/lapas/rumah
detensi/faskes dari jajaran kemenhukham
dilaksanakan sesuai standar.
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 90
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 91
RENCANA AKSI NASIONAL 79
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
Kementerian/Lembaga Peran
Kementerian Sosial a. Menetapkan kebijakan tentang dukungan bagi
pasien HIV AIDS dan PIMS dari keluarga miskin
yang antara lain mencakup pemberian makanan
tambahan, biaya transport penderita untuk
berobat ke faskes
Kementerian Riset dan b. Menetapkan kebijakan tentang topik penelitian
Teknologi berbagai aspek tentang pencegahan, pengendalian
dan epidemiologi HIV AIDS dan PIMS, termasuk
pengembangan obat dan alat serta bahan untuk
diagnosis
Kementerian a. Menetapkan kebijakan tentang penyediaan
Perhubungan sarana, prasaran dan sumber daya untuk
pelaksnaan Promosi pencegahan dan
pengendalian HIV AIDS dan PIMS pada semua
sarana transportasi
Badan Usaha Milik a. Menetapkan kebijakan tentang pelayanan HIV
Negara AIDS dan PIMS mencakup deteksi dini HIV dan
PIMS, tatalaksana dan pengobatan pada pekerja di
perusahaan BUMN
Badan Pengawas Obat a. Melakukan bimbingan dan memberikan solusi
dan Makanan terkait kendala pada saat pengembangan ARV
b. Melakukan pemantauan kualitas ARV
c. Penguatan farmakovigilans ARV
Kepolisian Negara a. Menetapkan kebijakan tentang layanan HIV AIDS
Republik Indonesia dan PIMS sesuai standar mencakup deteksi dini,
(POLRI) pencegahan, tatalaksana dan pengobatan pada
semua fasyankes milik POLRI dan penggerakan
pelaksanaan
Badan Pengelola a. Menetapkan kebijakan pembiayaan layanan HIV
Jaminan Kesehatan AIDS dan PIMS sesuai dengan ketentuan yang
Nasional ditetapkan
b. Memberikan informasi mengenai
penyelenggaraan pelayanan HIV AIDS dan PIMS
yang pembiayaannya ditanggung dalam Jaminan
Kesehatan Nasional
Tentara Nasional a. Menetapkan kebijakan tentang layanan HIV AIDS
Indonesia (TNI) dan PIMS sesuai standar mencakup deteksi dini,
pencegahan, tatalaksana dan pengobatan pada
semua fasyankes milik TNI
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 92
80 RENCANA AKSI NASIONAL
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
Kementerian/Lembaga Peran
Organisasi a. Menjamin agar pelaksanaan/tatalaksana HIV AIDS
profesi/organisasi dan PIMS oleh anggota organisasi sesuai standar
penyedia layanan/dll
b. Menjamin agar kegaitan deteksi dini dan
pengobatan oleh anggota organisasi dilaporkan
pada Dinas Kesehatan setempat
Badan Amil Zakat a. Menyalurkan dana bantuan untuk penyediaan
Nasional pemberian makanan tambahan bagi penderita HIV
AIDS dan PIMS
Pembinaan a. Menggerakkan pelaksanaaan promosi tentang
Kesejahteraan pencegahan dan pengendalian HIV AIDS dan PIMS
Keluarga di tingkat desa/kelurahan oleh anggota PKK
Pramuka a. Menggerakkan pelaksanaaan promosi tentang
pencegahan dan pengendalian HIV AIDS dan PIMS
di semua gugus depan dan lingkungan sekitar oleh
anggota pramuka
Lembaga swadaya a. Mendukung pemerintah dalam mencapai target
masyarakat terhadap indikator nasional yang telah ditetapkan
b. Mendukung inovasi-inovasi yang efektif sesuai
dengan potensi dan kapasitas
c. Mendorong harmonisasi program HIV AIDS dan
PIMS secara lintas sektor
d. Mendorong pelayanan HIV AIDS dan PIMS yang
sesuai standar
e. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap
HIV AIDS dan PIMS dan dalam mencari layanan
kesehatan secara proaktif
f. Memobilisasi dukungan, sumber daya, dan upaya
dari berbagai pemangku kepentingan di tingkat
nasional dan internasional melalui sebuah skema
kemitraan untuk upaya pengendalian HIV AIDS
dan PIMS di Indonesia
g. Mempengaruhi kebijakan terkait HIV AIDS dan
PIMS melalui advokasi kepada pemangku
kepentingan
Civil Society a. Penemuan/penjangkauan terduga/suspek HIV
Organization AIDS dan PIMS
b. Merujuk ke faskes
c. Pendampingan minum obat
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 93
RENCANA AKSI NASIONAL 81
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
Kementerian/Lembaga Peran
d. Edukasi dan promosi HIV AIDS dan PIMS
e. Peningkatan kapasitas pasien HIV AIDS dan PIMS
Pemerintah Desa a. Menentukan prioritas upaya penanggulangan HIV
AIDS dan PIMS di tingkat desa yang menjadi
bagian dari daftar kewenangan lokal berskala
Desa.
b. Memastikan kegiatan prioritas upaya
penanggulangan HIV AIDS dan PIMS tingkat desa
menjadi bagian dari dokumen perencanaan
pembangunan Desa (RPJMDesa, RKPDesa) untuk
keberlanjutan program dan dibiayai melalui
APBDesa termasuk Dana Desa secara bertahap
sampai tahun 2030 (sesuai dengan masa
RPJMDesa)
c. Memastikan pendampingan oleh OPD,
pendamping professional dan pendamping teknis
termasuk upaya peningkatan kapasitas
masyarakat dalam pengelolaan kegiatan
penanggulangan HIV AIDS dan PIMS secara
berkelanjutan.
d. Koordinasi untuk pembinaan dan pengawasan
dengan OPD kabupaten/kota
e. Melakukan evaluasi kegiatan penanggulangan HIV
AIDS dan PIMS oleh Desa dan supra Desa secara
berkala.
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 94
82 RENCANA AKSI NASIONAL
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
e. Mengawasi dan menjamin mutu obat serta laboratorium HIV
AIDS dan PIMS.
f. Monitoring, evaluasi dan pembinaan teknis kegiatan
Pengendalian HIV AIDS dan PIMS.
g. Menyediakan dana untuk kegiatan operasional Pengendalian
HIV AIDS dan PIMS yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi.
h. Menyediakan dana untuk kegiatan peningkatan SDM
Pengendalian HIV AIDS dan PIMS terkait dengan tugas pokok
dan fungsi.
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 95
RENCANA AKSI NASIONAL 83
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
4.3.3.3 Peran Tingkat Kabupaten/Kota
a. Memastikan Program HIV AIDS dan PIMS masuk dalam
indikator RPJMD dan Renstra untuk Penanggulangan HIV AIDS
dan PIMS.
b. Melaksanakan ketetapan kebijakan dan strategi program
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS yang telah
diterbitkan oleh Kementerian.
c. Menjamin pelaksanaan penanggulangan HIV AIDS dan PIMS.
d. Menyediakan kebutuhan perbekalan kesehatan dan bahan
pendukung diagnosis.
e. Menyediakan kebutuhan pendanaan untuk operasional
program Penanggulangan HIV AIDS dan PIMS.
f. Melakukan koordinasi lintas program dan lintas sektor serta
jejaring kemitraan untuk kegiatan Pencegahan dan
Pengendalian HIV AIDS dan PIMS dengan institusi terkait di
tingkat kabupaten.
g. Menyediakan kebutuhan Pendanaan kegiatan peningkatan SDM
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di
wilayahnya.
h. Menyediakan bahan untuk promosi HIV AIDS dan PIMS.
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 96
Strategi-1:
No
No Kegiatan
Kegiatan SubSub
Kegiatan
Kegiatan Pelaksana
Pelaksana
UtamaUtama TingkatTingkat Waktu Waktu
Strategi-1: Penguatan
Penguatankomitmen
komitmendari
dari
kementerian/lembaga
kementerian/lembaga
yangyang
terkait
terkait
di tingkat
di tingkat
pusat,pusat,
provinsi
provinsi
dan kabupaten/kota
dan kabupaten/kota
Pelaksana
PelaksanaPelaksanaan
Pelaksanaan
Intervensi
Intervensi 1.1
1.1 Advokasi
Advokasikebijakan
kebijakandan
dantentang
tentangpentingnya
pentingnya
dukungan
dukungansumber
sumber
daya daya
yang yang
cukupcukup
untuk untuk
pencegahan
pencegahan
dan dan
pengendalian
pengendalian HIV
HIVAIDS
AIDSdan
danPIMS
PIMS
agar
agar
tercapai
tercapai
reduksi
reduksi
IMSIMS
dandan
eliminasi
eliminasi
HIV tahun
HIV tahun
2030 2030
1.1.1
1.1.1 Memperkuat
Memperkuatkerjasama
kerjasama 1.1.1.1
1.1.1.1 Melakukan
Melakukanadvokasi
advokasi Kemenko
Kemenko
PMK danPMK dan
Pusat,Pusat,
Provinsi,
Provinsi,
2021-2024
2021-2024
lintas
lintasOrganisasi
Organisasi kepada
kepada
jajaran
jajaran
lintas
lintas Kemenkes,
Kemenkes, Kab/Kota
Kab/Kota
Pemerintah
PemerintahDaerah
Daerahdalam
dalam program
programdandan
sektor
sektor
di di
Dinkes
Dinkes
Provinsi
Provinsi
Pencegahan
Pencegahandan dan tingkat
tingkat
Pengendalian
PengendalianHIVHIVAIDS
AIDS
&& pusat/provinsi/kabupaten/
pusat/provinsi/kabupaten/ Dinkes
Dinkes
Kab/Kota
Kab/Kota
PIMS
PIMSagar
agartersedia
tersedia kota
kota
dukungan
dukungansumber
sumberdayadaya
guna
guna pencapaian
pencapaiantarget
target
Standar
StandarPelayanan
Pelayanan
Minimal
MinimalRisiko
RisikoHIV
HIV
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
85 RENCANA AKSI NASIONAL
86
1.1.1.2 Melakukan pertemuan Kemenkes Pusat, Provinsi, 2021-2024
lanjutan advokasi untuk Dinkes Prov Kab/Kota
konsolidasi dan koordinasi Dinkes Kab/Kota
LP/LS
1.1.2 Memperkuat komitmen 1.1.2.1 Melakukan pertemuan Bappenas, Pusat, Provinsi, 2021-2024
jajaran pemerintah dalam untuk menggalang Kemendagri dan Kab/Kota
mewujudkan tersedianya komitmen yang dihadiri Kemenkes
alokasi sumber daya oleh pimpinan daerah agar
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 98
1.1.3 Advokasi penguatan 1.1.3.1 Melakukan advokasi ke Kemendikbud dan Pusat 2021-2024
kompetensi tenaga medis jajaran Fakultas Kemenkes
dalam tatalaksana HIV Kedokteran, ikatan profesi,
AIDS & PIMS dan perhimpunan seminat
dalam penguatan
kompetensi tenaga medis
dalam tatalaksana HIV
AIDS & PIMS
Intervensi 1.2 Penguatan Kapasitas kementerian/lembaga terkait dan pemerintah daerah untuk mencapai reduksi PIMS demi
terwujudnya eliminasi HIV 2030
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
87 RENCANA AKSI NASIONAL
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 99
88
1.2.1 Kajian pelaksanaan 1.2.1.1 Melakukan pertemuan Kemendagri, Pusat, Provinsi, 2021 -2024
perundangan yang ada untuk mengkaji, Kemenkumham, Kab/Kota
tentang HIV AIDS dan menganalisis kendala dan Kemenkes (Biro
PIMS untuk hambatan pelaksanaan Hukor dan Ditjen
mengidentifikasi kendala, regulasi terkait HIV AIDS P2P),
masalah dan solusi guna dan PIMS di masing-masing
Dinkes Provinsi,
memastikan tercapainya kelompok masyarakat
reduksi PIMS demi Dinkes Kab/Kota.
terwujudnya eliminasi HIV
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
jajaran pemerintah atas
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 100
keberhasilan dalam
pembangunan kesehatan
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
89 RENCANA AKSI NASIONAL
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 101
90
1.2.2 Membangun kemandirian 1.2.2.1 Membangun kemandirian Kemen PAN Pusat, Provinsi, 2021-2024
ODHA dalam ODHA melalui komunikasi, Kemendagri Kab/Kota
mendapatkan pelayanan informasi dan edukasi Kemenaker Masyarakat
HIV AIDS termasuk ART dalam mendapatkan Kemenkes
dan sosialisasi kepada pelayanan HIV AIDS TNI/POLRI
petugas fasilitas termasuk ART Kemen BUMN
pelayanan kesehatan Kemenag
terkait kemandirian ODHA
Kemeninfo
dalam mendapatkan
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
Kemensos
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 102
1.2.3 Tersedianya pedoman 1.2.3.1 Penyusunan, penerbitan Kemenaker Pusat, Provinsi 2021-2024
dalam implementasi P2 dan diseminasi pedoman Kemenkes (Ditjen dan kab/kota
HIV AIDS & PIMS sesuai tentang keselamatan dan P2P, Ditjen Yankes
jenjang pelayanan kesehatan kerja dalam dan Ditjen
&administrasi UKM dan UKP terkait P2HIV Kesmas)
AIDS & PIMS
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
RENCANA AKSI NASIONAL
kepada ODHA dalam P2
91
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 103
92
HIV AIDS dan PIMS agar
mempunyai rasa percaya
diri, tetap bersemangat,
aktif dan produktif serta
patuh berobat
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
pencegahan HIV AIDS dan
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 104
PIMS yang mencakup
aspek biomedis, perilaku
dan manajerial
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
RENCANA AKSI NASIONAL
tempat-tempat khusus dan PIMS di tempat kerja
93
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 105
94
1.2.4.2 Penyusunan, penerbitan Kemenkes Pusat 2020-2021
dan diseminasi
Kemenaker
pedoman/juknis HIV AIDS
dan PIMS untuk populasi
migran
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 106
1.2.4.6 Melakukan koordinasi Kemenkes Pusat, Provinsi, 2021-2024
perencanaan dan Kab/Kota
Dinkes Provinsi
manajemen kolaborasi TB
HIV secara berjenjang Dinkes Kab/Kota
Strategi-2: Peningkatan dan perluasan akses masyarakat pada layanan skrining, diagnostik dan pengobatan HIV AIDS dan
Intervensi 2.1 Mengupayakan tersedianya layanan pemerintah dan swasta untuk pencegahan dan skrining HIV AIDS dan PIMS
PIMS yang komprehensif dan bermutu
yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat di 514 Kab/Kota oleh pemerintah daerah
2.1.1 Peningkatan kapasitas dan 2.1.1.1 Melakukan Sosialisasi dan Kemendagri Pusat, Provinsi, 2020-2024
kompetensi layanan Perencanaan Penerapan Kab/Kota
Kemenkes
Mampu Skrining HIV AIDS SPM kepada Dinas
dan PIMS untuk Kesehatan dan Dinkes Provinsi
masyarakat stakeholder secara Bappeda Provinsi
berjenjang
Dinkes Kab/Kota
Bappeda Kab/Kota
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
RENCANA AKSI NASIONAL
diamanatkan dalam SPM
95
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 107
96
oleh FKTP dan FKRTL Kemenkes
termasuk TNI dan Polri
Kemendagri
TNI/Polri
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 108
2.1.1.6 Klinik Perusahan mampu Klinik Perusahaan Provinsi 2021 - 2024
melakukan skrining HIV
Kemanaker Kab/Kota
AIDS dan PIMS kepada
Pekerja
2.1.2 Memastikan ibu hamil 2.1.2.1 Sosialisasi penjangkauan Dinkes Provinsi Provinsi, 2020-2024
mendapatkan pelayanan ibu hamil agar target SPM Kab/Kota
Dinkes Kab/Kota
sesuai standar termasuk dan triple eliminasi
tes HIV, Sifilis dan Hepatitis tercapai kepada jajaran
B secara inclusive di dinas dan fasyankes serta
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
RENCANA AKSI NASIONAL
fasyankes pemerintah
97
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 109
98
maupun swasta untuk jaringannya dan
mencapai triple eliminasi stakeholder terkait
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
Dinkes Kab/Kota
bagi ibu hamil pada
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 110
pemeriksaan ANC di
semua layanan KIA yang
ada
2.1.3 Deteksi dini HIV pada 2.1.3.1 Orientasi MTBM/MTBS Dinkes Kab/Kota Kab/Kota, 2020 - 2024
balita melalui Manajemen kepada petugas Fasyankes
Dinkes Prov
Terpadu Bayi Muda kesehatan secara
(MTBM) dan Manajemen berjenjang termasuk Kemenkes (Ditjen
Terpadu Balita Sakit materi tentang Kesga dan Ditjen
(MTBS) pencegahan dan P2P)
pengendalian HIV AIDS
dan PIMS
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
99 RENCANA AKSI NASIONAL
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 111
100
2.1.3.2 Koordinasi pelaksanaan Dinkes Prov Provinsi 2020 - 2024
deteksi dini HIV melalui Kab/Kota
Dinkes Kab/Kota
MTBM/MTBS dengan unit
Fasyankes
terkait
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 112
Kemendik
Kemenkes (Ditjen
P2P dan Ditjen
Kesga)
2.1.5 Notifikasi pasangan risiko 2.1.5.1 Melakukan Kemenkes (Ditjen Pusat 2020 -2024
tinggi (risti) sosialisasi/lokakarya bagi P2P) Provinsi
petugas (dokter dan Kab/kota
Dinkes Prov
perawat) termasuk LSM
untuk penguatan Dinkes Kab/Kota
pelaksanaan skrining HIV Komunitas
dan PIMS kepada
pasangan dari
ODHA/Pasien IMS yang
telah terdiagnosa
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
RENCANA AKSI NASIONAL
Komunitas
101
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 113
102
2.1.5.3 Melakukan skrining Dinkes Kab/Kota Fasyankes 2020 – 2024
kepada pasangan yang Kab/Kota
Dinkes Prov
telah ternotifikasi oleh
petugas kesehatan Kemenkes
maupun komunitas (LSM) Komunitas
dan tindak lanjutnya (
testing, pengobatan dan
perubahan perilaku)
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 114
2.1.6.3 Sosialisasi penggunaan Kemenkes Pusat 2020 – 2024
kondom dan Lubrikan
Dinkes Prov Provinsi
pada populasi kunci dan
pasangan untuk Dinkes Kab/Kota Kab/Kota
pencegahan P2 HIV AIDS Komunitas Fasyankes
dan PIMS
2.1.7 Pelaksanaan pengurangan 2.1.7.1 Melakukan sosialisasi Kemenkes (Subdit Pusat 2020 - 2024
dampak buruk juknis Program Terapi Napza dan Subdit
Provinsi
Rumatan Metadon HIV AIDS dan
(PTRM)secara berjenjang PIMS) Kab/Kota
dari Provinsi, kabupaten
Kemenkumham
kota dan layanan yang
diperkuat dengan BNN
pembaruan informasi TNI/POLRI
Dinkes Prov
Dinkes Kab/Kota
Komunitas
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
RENCANA AKSI NASIONAL
PIMS)
103
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 115
104
aparat hukum dan media Kemkominfo Kab/Kota
massa untuk mencegah BNN
kriminalisasi
TNI/Polri
Dinkes Prov
Dinkes Kab/Kota
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 116
Intervensi 2.2 Mengupayakan tersedianya layanan pemerintah dan swasta untuk diagnosis dan pengobatan HIV AIDS dan PIMS
yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat di 514 Kab/Kota oleh pemerintah daerah
2.2.1 Penambahan layanan tes 2.2.1.1 Melakukan Pemetaan Kemenkes Kab/kota oleh 2020 – 2024
HIV dan IMS fasilitas layanan tes, semua FKTP
Dinkes Prov
pengobatan dan dan FKRTL
pemeriksaan Viral load Dinkes Kab/Kota (pemerintah
untuk mengidentifikasi dan swasta)
kekurangan layanan serta
pengembangan jejaring
kerja
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
105 RENCANA AKSI NASIONAL
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 117
106
2.2.1.3 Melakukan peningkatan Kemenkes (Ditjen Pusat 2020 - 2024
kapasitas petugas fasilitas P2P)
Provinsi
kesehatan untuk layanan
Dinkes Prov
komprehensif yang baru Kab/Kota
(Mampu Tes dan Dinkes Kab/Kota
pengobatan HIV AIDS dan
PIMS) melalui orientasi,
workshop, mentoring, on
the job trainning, dan bed
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
tanggungjawabnya
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 118
termasuk pencatatan dan
pelaporan
2.2.2 Penguatan proses rujukan 2.2.2.1 Pertemuan Koordinasi Dinkes Kab/Kota Fasyankes 2020 – 2024
internal dan eksternal internal periodik di
Fasyankes
terutama untuk TBC, masing-masing fasyankes
Sifilis/IMS, dan Hepatitis antar unit layanan seperti
TBC, KIA, IMS dan
penyakit dalam agar
masing-masing pasien
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
107 RENCANA AKSI NASIONAL
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 119
108
mendapatkan tatalaksana
komprehensif
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 120
2.2.3 Penguatan ketersediaan 2.2.3.1 Melakukan finalisasi dan Kemenkes Pusat 2020
logistik untuk melakukan penerbitan juknis
diagnosis dan pengobatan pengelolaan logistik ARV
HIV AIDS dan PIMS dan Non-ARV
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
109 RENCANA AKSI NASIONAL
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 121
110
Provinsi, Kab/Kota dan Dinkes Kab/Kota
fasyankes
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 122
2.2.3.7 Melakukan Pengujian Kemenkes (Ditjen Pusat 2020 - 2024
sampel Post Market baik Yankes dan Ditjen
Provinsi
RDT maupun ARV yang P2P)
terdistribusi Kab/Kota
Dinkes Provinsi
Dinkes Kab/KOta
2.2.4 Penanganan pada orang 2.2.4.1 Memberikan ARV sesuai Kemenkes Semua FKTP 2020 - 2024
terinfeksi HIV dan atau dengan pemutakhiran dan FKRTL
Dinkes Provinsi
PIMS rejimen pengobatan HIV (pemerintah
kepada ODHA sesuai Dinkes Kab/Kota dan swasta)
dengan stadium klinis dan
hasil pemeriksaan fisik
dan laboratorium ODHA
di semua FKTP dan FKRTL
sesuai dengan perluasan
layanan termasuk
kondom sebagai paket
pencegahan
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
RENCANA AKSI NASIONAL
semua FKTP dan FKRTL Dinkes Kab/Kota dan swasta)
111
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 123
112
sesuai dengan perluasan
layanan termasuk
kondom sebagai paket
pencegahan
2.2.4.3
2.2.5 Meningkatkan retensi 2.2.5.1 Melakukan Penyusunan Kemenkes Pusat 2020 - 2021
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 124
2.2.5.3 Penyusunan Kebijakan Kemenkes (Ditjen Pusat 2020 – 2021
terkait Task Shifting dan Yankes dan Ditjen
Task Sharing dalam P2P)
pemberian layanan HIV
AIDS dan PIMS
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
113 RENCANA AKSI NASIONAL
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 125
114
2.2.6 Revitalisasi program dan 2.2.6.1 Melakukan pemetaan Kemenkes (Ditjen Pusat 2020 - 2024
layanan IMS diseluruh fasilitas kesehatan baik Yankes dan Ditjen
Provinsi
Fasyankes pemerintah (termasuk P2P)
TNI/POLRI), swasta Kab/Kota
Kemenkumham
mapun layanan di lapas,
yang mampu TNI/POLRI
memberikan layanan IMS Dinkes Provinsi
secara komprehensif
Dinkes Kab/Kota
berdasarkan pendekatan
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
Dinkes Kab/kota
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 126
2.2.6.3 Review dan revisi Kemenkes Pusat 2020 - 2021
dokumen program dan
Dinkes Provinis Provinsi
layanan pengendalian
PIMS, termasuk SOP Dinkes Kab/Kota Kab/Kota
Layanan yang mencakup
mekanisme rujukan,
memastikan kualitas
layanan IMS dan
Penurunan IMS
2.2.7 Memperkuat layanan HIV 2.2.7.1 Melakukan mentoring Kemenkes Pusat 2020 - 2024
AIDS & PIMS sesuai layanan HIV AIDS & PIMS
Dinkes Provinsi Provinsi
standar diseluruh oleh secara berjenjang
Puskesmas dan Fasyankes dari provinsi, Dinkes Kab/Kota Kab/Kota
lainnya Kabupaten/kota
berdasarkan revisi juknis
terbaru
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
115 RENCANA AKSI NASIONAL
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 127
116
2.2.7.3 Pemberian layanan Dinkes Kab/Kota Kab/Kota 2020 - 2024
mobile layanan HIV dan
Dinkes Provinis Provinsi
PIMS termasuk KIE dan
kondom Komunitas
2.2.8 Memastikan ibu hamil 2.2.8.1 Orientasi kepada bidan Kemenkes Pusat 2021 - 2024
mendapatkan pelayanan dan perawat dalam
Dinkes Provinsi Provinsi
sesuai standar termasuk penanganan ibu hamil
tes HIV dan Sifilis secara dan bayi baru lahir dari Dinkes Kab/Kota Kab/Kota
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 128
di fasyankes pemerintah
maupun swasta
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
RENCANA AKSI NASIONAL
yang mutakhir terkait
117
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 129
118
2.2.8.5 Orientasi kohort ibu Kemenkes (Ditjen Pusat 2020 - 2024
hamil, bayi dan balita Kesga dan Ditjen
Provinsi
yang terbaru kepada P2P)
petugas kesehatan dan Kab/Kota
Dinkes Provinsi
pengelola program untuk
mengetahui gambaran Dinkes Kab/Kota
epidemiologi penyakit IBI
HIV AIDS dan PIMS serta
kebutuhan layanan
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 130
2.2.9.3 Melakukan Penguatan
jejaring rujukan specimen
EID mencakup seluruh
layanan PDP
2.2.10 Memperkuat akses 2.2.10.1 Melakukan pencatatan Dinkes Kab/KOta Fasyankes 2020 - 2024
diagnosis bayi yang lahir dari ibu
HIV/Sifilis/Hepatitis B yang terdiagnosa
pada bayi dari ibu yang HIV/Sifilis/Hepatitis B ke
terinfeksi Kohort Bayi
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
119 RENCANA AKSI NASIONAL
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 131
120
2.2.10.3 Memberikan pelayanan Dinkes Kab/Kota Fasyankes 2020 - 2024
pemeriksaan HBsAg bagi
bayi dari ibu Hepatitis B
pada usia bayi 9 sampai
12 bulan
2.2.11 Penguatan Kolaborasi TB 2.2.11.1 Pemutakhiran dan Kemenkes Pusat 2020 - 2024
HIV penerbitan juknis TB HIV
bagi petugas kesehatan di
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
layanan Kesehatan
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 132
2.2.11.2 Sosialisasi dan distribusi Kemenkes Pusat 2020 - 2024
juknis TB HIV bagi petugas
Dinkes Provinsi Provinsi
kesehatan di layanan
Kesehatan Dinkes Kab/Kota Kab/Kota
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
121 RENCANA AKSI NASIONAL
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 133
122
Pencegahan TB (TPT), dan
PPI TB di layanan HIV
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 134
dalam pemeriksaan HIV
AIDS dan PIMS
Intervensi 2.3 Mengupayakan tersedianya akses pemeriksaan laboratorium dalam rangka monitoring pengobatan HIV AIDS di
514 Kab/Kota
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
123 RENCANA AKSI NASIONAL
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 135
124
2.3.1 Pengembangan jumlah 2.3.1.1 Melakukan peningkatan Kemenkes Pusat 2020 - 2024
laboratorium pemantauan jumlah laboratorium
Dinkes Provinsi Provinsi
hasil pengobatan pemantauan hasil
pengobatan guna Dinkes Kab/Kota Kab/Kota
pemenuhan akses
masyarakat pada
pemeriksaan VL di
masing-masing provinsi
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 136
monitoring pengobatan
HIV AIDS
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
RENCANA AKSI NASIONAL
yang sesuai
125
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 137
126
2.3.2.4 Melakukan mentoring Kemenkes (Ditjen Pusat 2020 - 2024
SDM laboratorium secara Yankes dan Ditjen
Provinsi
berkala untuk P2P)
meningkatkan mutu Kab/Kota
Dinkes Provinsi
pemeriksaan CD4 dan
Viral load Dinkes Kab/Kota
Intervensi 2.4 Mengupayakan tersedianya pelayanan uji saring darah dan tindak lanjutnya di setiap Kab/Kota yang dapat diakses
oleh seluruh masyarakat oleh pemerintah daerah bersama PMI
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
penapisan darah oleh
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 138
Unit Transfusi Darah (UTD PMI
sebagai upaya penemuan
kasus baru dan akses
pengobatan
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
127 RENCANA AKSI NASIONAL
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 139
128
sifilis untuk mendapatkan
penanganan lebih lanjut
Strategi-3: Penguatan program pencegahan dan pengendalian HIV AIDS dan PIMS berbasis data dan dapat
Intervensi 3.1 Mengupayakan semua aspek program berdasarkan data dan fakta , dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah
dipertanggungjawabkan
3.1.1 Koordinasi dan konsolidasi 3.1.1.1 Melakukan koordinasi Kemendagri Pusat 2020 - 2024
dengan pihak terkait dan konsolidasi (Ditjen Dukcapil)
kementrian/lembaga
antara lain Ditjen
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
Dukcapil-Kementerian
Dalam Negeri, Pemda
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 140
dan dinas terkait untuk
meningkatkan cakupan
kepemilikan NIK dan
mengatasi keengganan
kalangan tertentu untuk
memiliki NIK, agar
pelayanan publik
termasuk P2 HIV AIDS dan
PIMS berbasis NIK dapat
dilaksanakan sebaik-
baiknya
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
129 RENCANA AKSI NASIONAL
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 141
130
3.1.2.3 Sosialisasi kepada jajaran Kemenkes Pusat 2021
kesehatan tingkat
Dinkes Provinsi Provinsi
provinsi
3.2.1 Melakukan perhitungan 3.2.1.1 Penyiapan materi, Kemenkes Pusat 2023 - 2024
dan penetapan target 5 dokumen dan
Dinkes Provinsi
tahunan P2HIV AIDS dan penyelenggaraan
PIMS berdasarkan data workshop penetapan NGO/Komunitas
dan fakta, dapat target nasional, provinsi
dipertanggungjawabkab dan kab/kota
secara ilmiah
3.2.1.2 Workshop perhitungan Kemenkes Pusat 2023 - 2024
target nasional, provinsi
Dinkes Provinsi
dan kab/kota
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
NGO/Komunitas
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 142
3.2.1.3 Workshop penetapan Kemenkes Pusat 2024
target nasional, provinsi
Dinkes Provinsi Provinsi
dan kab/kota
NGO/Komunitas
3.2.2 Melakukan penyusunan 3.2.2.1 Penyiapan materi untuk Kemenkes Pusat 2020 - 2024
kegiatan, langkah-langkah penyusunan kegiatan,
Dinkes Provinsi Provinsi
dan dukungan manajemen langkah-langkah dan
P2 HIV AIDS dan PIMS dukungan manajemen Dinkes Kab/Kota Kab/Kota
berdasarkan data dan
fakta, dapat
dipertanggungjawabkan 3.2.2.2 Workshop penyusunan Kemenkes Pusat 2020 - 2024
secara ilmiah kegiatan, langkah-langkah
Dinkes Provinsi Provinsi
dan dukungan manjemen
Dinkes Kab/KOta Kab/Kota
3.2.3 Melakukan penggerakan 3.2.3.1 Membuat deskripsi Kemenkes Pusat 2020 - 2024
pelaksanaan kegiatan P2 pekerjaan pengelola
Dinkes Provinsi Provinsi
HIV AIDS dan PIMS program di setiap tingkat
berdasarkan data dan administrasi dalam Dinkes Kab/KOta Kab/Kota
fakta, dapat melaksanakan
dipertanggungjawabkab penggerakan pelaksanaan
secara ilmiah dan supervisi kegiatan P2
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
RENCANA AKSI NASIONAL
HIV AIDS dan IMS
131
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 143
132
3.2.3.2 Pelaksanaan penggerakan Kemenkes Pusat 2020 - 2024
pelaksanaan dan supervisi
Dinkes Provinsi Provinsi
secara berjenjang
kegiatan P2 HIV AIDS dan Dinkes Kab/KOta Kab/Kota
PIMS
Intervensi 4.1 Mengupayakan terwujudnya komunikasi antar kementerian/lembaga terkait di pusat dan daerah bersama
baik di tingkat nasional maupun internasional,
masyarakat
4.1.1 Melakukan komunikasi 4.1.1.1 Melakukan rapat Kemenkes Pusat 2021 - 2024
antar koordinasi dengan
Kemenag
Kementerian/Lembaga Kementerian Agama,
terkait Kementerian Sosial, Kemensos
Kementerian Pendidikan, Kemendik
Bappenas, BKKBN, BNN,
Bappenas
Kemenaker dan
Kementerian/Lembaga BKKBN
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
lain untuk menyelaraskan
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 144
upaya pencegahan dan BNN
pengendalian HIV AIDS
Kemenaker
dan PIMS
K/L terkait lainnya
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
RENCANA AKSI NASIONAL
pencegahan dan
133
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 145
134
pengendalian HIV AIDS
dan PIMS
4.1.2 Memperkuat komitmen 4.1.2.1 Melakukan Lokakarya dan Kemenkes Pusat 2021 - 2024
lintas program dan lintas simposium HIV AIDS dan
kementerian/lembaga PIMS kepada Petugas
dalam upaya pencegahan Kementerian/Lembaga
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 146
4.1.2.3 Sosialisasi mengenai Kemenkes Pusat 2021 - 2022
pelibatan lintas sektor
dan lintas
kementerian/lembaga
dalam upaya pencegahan
dan pengendalian HIV
AIDS dan PIMS di semua
tingkat pemerintahan.
4.1.3 Melakukan kerjasama 4.1.3.1 Penyusunan kesepakatan Kemenko PMK Pusat 2021 - 2024
dengan organisasi profesi dalam mobilisasi sumber Kemendagri
dan masyarakat termasuk daya untuk pencegahan Kemenaker
lembaga/individu dan pengendalian HIV Kemenkes
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
RENCANA AKSI NASIONAL
AIDS dan PIMS mengacu TNI/POLRI
135
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 147
136
filantropi dan corporate pada peraturan yang Kemen BUMN
social responsibility (CSR) berlaku. Kemenag
Kemeninfo
Kemen PPA
Kemensos
Kemendes
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
dan PIMS
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 148
4.1.4 Penguatan Komunikasi 4.1.4.1 Melakukan pembentukan Fasyankes Pusat 2020 - 2024
Pencegahan dan kelompok dukungan
Komunitas Provinsi
Pengendalian HIV AIDS sebaya untuk
dan PIMS dengan pendampingan ODHA di Kab/Kota
komunitas (populasi kunci, dinas Fasyankes
LSM, dan populasi kesehatan/fasyankes
terdampak) guna mencegah loss to
follow up
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
RENCANA AKSI NASIONAL
dan PIMS kepada ODHA,
137
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 149
138
populasi kunci, dan
populasi terdampak
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 150
4.1.5.2 Melakukan pertemuan Dinkes Provinsi Provinsi 2020 -2024
identifikasi masalah sosial
Dinkes Kab/Kota Kab/Kota
dan solusi yang sesuai
dengan kearifan lokal
dalam upaya pencegahan
dan pengendalian HIV
AIDS dan PIMS
Intervensi 4.2 Mengupayakan terwujudnya koordinasi antar kementerian/lembaga terkait terkait di pusat dan daerah bersama
masyarakat
4.2.1 Peningkatan peran 4.2.1.1 Melakukan koordinasi Kemenko PMK Pusat 2020 -2024
kementerian/lembaga internal masing-masing Kemendagri
dalam pencegahan dan kementerian dan lembaga Kemenaker
pengendalian HIV AIDS untuk perencanaan Kemenkes
dan PIMS pencegahan dan TNI/POLRI
pengendalian HIV AIDS Kemen BUMN
dan PIMS di masing- Kemenag
masing sektor beserta
Kemeninfo
penyediaan sumber daya
Kemen PPA
Kemensos
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
RENCANA AKSI NASIONAL
Kemendes
139
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 151
140
4.2.1.2 Melakukan koordinasi Kemenko PMK Pusat 2020 - 2024
internal masing-masing Kemendagri
kementerian dan lembaga Kemenaker
untuk tindak lanjut Kemenkes
pelaksanaan pencegahan TNI/POLRI
dan pengendalian HIV Kemen BUMN
AIDS dan PIMS di masing- Kemenag
masing sektor beserta
Kemeninfo
penyediaan sumber daya
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
Kemen PPA
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 152
masing sektor beserta Kemensos
penyediaan sumber daya
Kemendes
4.2.2 Peningkatan peran 4.2.2.1 Menyusun dan sosialiasi Kemenkes Pusat 2021 - 2022
masyarakat dalam mekanisme rujukan
Komunitas
pencegahan dan dalam bentuk buku saku
pengendalian HIV AIDS jejaring untuk Mitra
dan PIMS memperkuat peran Pembangunan
Lembaga Swadaya Kementerian/Lem
Masyarakat (LSM) dalam baga terkait
prosedur rujukan lainnya
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
141 RENCANA AKSI NASIONAL
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 153
142
4.2.2.3 Melakukan sosialisasi Puskesmas Kab/Kota 2021 - 2024
yang dikoordinasikan oleh
puskesmas/kecamatan
pada jajaran
desa/kelurahan agar
melakukan inisiasi dan
penggerakan pelaksanaan
pencegahan dan dan
pengendalian HIV AIDS
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
diskriminasi untuk
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 154
menciptakan lingkungan Kemenkumham
yang mendukung dalam
Kemensos
pencegahan dan
pengendalian HIV AIDS
dan PIMS
Intervensi 4.3 Mengupayakan terwujudnya kolaborasi antar kementerian/lembaga terkait di pusat dan daerah bersama
masyarakat
4.3.1 Mengidentifikasi dan 4.3.1.1 Melakukan kolaborasi Kemenkes Pusat 2020 - 2024
mengatasi tantangan antar
Dinkes Provinsi Provinsi
pelayanan HIV AIDS dan kementerian/lembaga
PIMS beserta solusinya dengan dukungan Dinkes Kab/Kota Kab/Kota
dengan dukungan masyarakat di berbagai
masyarakat aspek pencegahan dan
pengendalian HIV AIDS
dan PIMS di berbagai
tingkat administrasi
pemerintahan dengan
dana yang mencukupi
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
RENCANA AKSI NASIONAL
pencegahan dan
143
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 155
144
pengendalian HIV AIDS
dan PIMS yang disepakati
antar
kementerian/lembaga
bersama masyarakat
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
dan PIMS yang Kab/Kota
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 156
dilaksanakan oleh
kementerian/lembaga di
berbagai tingkat
administrasi
pemerintahan
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
RENCANA AKSI NASIONAL
pemahaman tentang
145
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 157
146
pencegahan dan
pengendalian HIV AIDS
dan PIMS
Intervensi 4.4 Mengupayakan penghapusan stigma, diskriminasi, pelanggaran hak asasi dan legal barrier
4.4.1 Memperkuat strategi 4.4.1.1 Advokasi kepada Kemenkes Pusat 2020 -2024
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
populasi khusus terkait
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 158
HIV AIDS dan PIMS yang
pernah dilakukan
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
147 RENCANA AKSI NASIONAL
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 159
148
4.4.1.5 Melakukan uji materi Kemenko PMK Pusat 2020 - 2024
kampanye ke masyarakat
Kemenkes
Kemeninfo
Komunitas
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
untuk dapat dilakukan
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 160
secara bersama oleh
jajaran pemerintah dan
lapisan masyarakat
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
RENCANA AKSI NASIONAL
penghapusan stigma
149
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 161
150
diskriminasi terkait HIV Kemeninfo
AIDS dan PIMS serta
Komunitas
tindak lanjut dari hasil
evaluasi
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 162
4.4.2.4 Penerapan metode e- Kemenkes Pusat 2020-2024
learning untuk
peningkatan kapasitas
petugas kesehatan,
pengguna layanan,
manajemen dan
pengawasan
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
151 RENCANA AKSI NASIONAL
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 163
152
kesehatan pada ODHA
dan populasi kunci
4.4.4 Mengupayakan hilangnya 4.4.4.1 Pertemuan Nasional bagi Kemenkes Pusat, Provinsi, 2021 -2024
stigma dan diskriminasi tenaga kesehatan, Kab/Kota
komunitas
terkait HIV AIDS & PIMS masyarakat dan
oleh tenaga kesehatan dan komunitas tentang
masyarakat penghapusan stigma dan
diskriminasi terkait HIV
AIDS & PIMS
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
intervensi penghapusan
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 164
stigma dan diskriminasi Dinkes Kab/kota
pada ODHA dan populasi
kunci
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
153 RENCANA AKSI NASIONAL
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 165
154
dan Kementerian terkait
lainnya
Intervensi 5.1 Mengupayakan perubahan program yang disesuaikan dengan kemajuan ilmu dan teknologi termasuk IT (
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 166
Kebijakan berdasarkan 5.1.1.3 Kajian di bidang Kemenkes Pusat 2021-2024
Hasil Kajian) pengobatan antara lain (Pengobatan
potensi pengobatan baru tradisional)
bersumber domestik, dan
lain-lain
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
RENCANA AKSI NASIONAL
layanan dan atau
155
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 167
156
masyarakat terutama di
daerah sulit dijangkau
(DTPK) dan lain-lain
5.1.4 Diseminasi dan advokasi 5.1.4.1 Diseminasi kegiatan Kemenkes Pusat 2020-2024
kegiatan inovasi sesuai inovasi sesuai hasil
Dinkes Provinsi
hasil penelitian penelitian kepada
pengambil kebijakan di NGO/Komunitas
tingkat pusat dan daerah
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 168
mengadaptasi kearifan 5.1.5.3 Pelaksanaan Kemenkes Pusat 2021-2022
lokal penelitian/kajian
NGO/Komunitas Provinsi
Intervensi 5.2 mengupayakan penggunaan alat dengan teknologi yang mutakhir untuk skrining dan diagnostik (termasuk EID)
5.2.1 Melaksanakan adaptasi 5.2.1.1 Pertemuan Panli secara Kemenkes Pusat 2020-2024
pemanfaatan metode, alat periodik untuk
mengidentifikasi inovasi
di tingkat nasional,
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
157 RENCANA AKSI NASIONAL
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 169
158
skrining, diagnosis, dan regional, global di bidang
obat/regimen baru P2 HIV AIDS dan PIMS
guna dipertimbangkan
diadaptasi sebagai
kebijakan.
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
oleh tim peneliti dan
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 170
persetujuan oleh
pengelola program
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
159 RENCANA AKSI NASIONAL
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 171
160
5.2.1.10 Penyusunan Juknis Kemenkes Pusat 2022 - 2024
penggunaan alat skiring &
diagnostik terbaru
5.2.2 Pemanfaatan SIHA 2.0 di 5.2.2.1 Sosialisasi dan pelatihan Kemenkes Pusat 2020 - 2021
seluruh layanan di pemanfaatan SIHA 2.0
Indonesia
5.2.2.2 Pelaksanaan pencatatan Kemenkes Fasyankes 2020 - 2024
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
dan pelaporan P2 HIV kab/kota
Dinkes Provinsi
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 172
AIDS & PIMS Dinkes Kab/Kota
menggunakan SIHA 2.0
5.2.3 Mengintegrasikan semua 5.2.3.1 Pertemuan membahas Kemenkes Pusat 2020 - 2024
sistim informasi tentang integrasi SIHA dengan
HIV AIDS & PIMS dengan sistim informasi terkait
SIHA termasuk konseling HIV AIDS & PIMS yang ada
online di lintas program (TB,
Hepatitis, KIA) dan
komunitas
Intervensi 5.3 mengupayakan penggunaan obat terbaru yang aman, efektif dan efisien
5.3.1 Pemanfaatan obat baru 5.3.1.1 Menyusun rencana Kemenkes Pusat 2020 - 2024
TLDatau Obat ARV baru transisi Pemanfaatan
lainnya regimen ARV TLD atau
Obat ARV baru lainnya
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
161 RENCANA AKSI NASIONAL
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 173
162
sesuai ketersediaan ARV
yang ada
5.3.1.5 Pengadaan obat TLD atau Kemenkes (Ditjen Pusat 2020 - 2024
Obat ARV baru lainnya Farmalkes)
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 174
ODHA baru dan ODHA Dinkes Kab/KOta
dalam masa transisi
Intervensi 5.4 mengupayakan penggunaan alat dengan teknologi mutakhir dalam mengevaluasi pengobatan
5.4.1 Pemanfaatan DBS 5.4.1.1 Penyusunan Juknis Kemenkes Pusat 2020 - 2021
penggunaan DBS untuk
pemeriksaan EID dan VL
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
163 RENCANA AKSI NASIONAL
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 175
164
5.4.1.5 Pengadaan dan Kemenkes Pusat 2021 - 2024
pemanfaatan metode
pemeriksaan HIV dan
Sifilis untuk diagnositik
dalam satu assay.
5.5.1 Memasukkan kriteria 5.5.1.1 Rapat koordinasi dgn Kemendagri, Pusat 2021-2022
penilaian program HIV LP/LS untuk merumuskan Kemensos,
AIDS & PIMS dalam kriteria kriteria penilaian Kemenkes
penilaian Kab/Kota Sehat kota/kab sehat dengan
memasukkan penilaian
program HIV AIDS & PIMS
sebagai salah satu
indikator penilaian
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
PIMS, triple eliminasi Kemenkes
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 176
untuk dimasukkan dalam Kementerian
penilaian kota/kab sehat Pariwisata
Dinkes Provinsi
5.5.2 Pemanfaatan teknologi 5.5.2.1 Intervensi KIE dengan Kemeninfo (Media Pusat 2021-2024
baru untuk KIE HIV AIDS & metode yang efektif Massa, Media
PIMS sesuai dengan hasil kajian sosial baik
menggunakan media Pemerintah dan
yang efektif sesuai Swasta)
dengan target populasi
5.5.3 Penyediaan aplikasi untuk 5.5.3.1 Penyusunan juknis Kemenkes Pusat 2021-2022
konsultasi, konseling dan pemanfaatan aplikasi Dinkes Provinsi Provinsi
untuk konsultasi, Dinkes Kab/Kota Kab/Kota
konseling dan edukasi
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
165 RENCANA AKSI NASIONAL
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 177
166
edukasi online program online program HIV AIDS
HIV AIDS & PIMS & PIMS
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
Kemendiknas
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 178
BNN
BKKBN
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
RENCANA AKSI NASIONAL
kelompok rentan pada
167
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 179
168
komunikasi, informasi
dan edukasi tentang
pencegahan dan
pengendalian HIV AIDS
dan PIMS
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 180
Intervensi 6.1 Mengupayakan terlaksananya monitoring, evaluasi program HIV AIDS dan IMS yang efektif dan efisien serta tindak
Strategi-6: Penguatan manajemen program melalui monitoring, evaluasi, dan tindak lanjut.
lanjutnya secara berkala, berjFenjang oleh SDM yang kompeten menggunakan teknologi IT yang mutakhir utk dijadikan dasar
pengambilan keputusan dan penyempurnaan program
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
169 RENCANA AKSI NASIONAL
170
6.1.1.3 Melakukan pengkajian Kemenkes Pusat 2021-2022
kebutuhan pelatihan
Provinsi
informasi strategis yang
dilanjutkan dengan Kab/Kota
pelatihan manajemen
data, DQA, Analisis dan
pemanfaatan data
6.1.2 Validasi data program 6.1.2.1 Pertemuan validasi data Kemenkes Pusat 2020-2024
pencegahan dan Prov
Dinkes Provinsi
Kab/Kota
Dinkes Kab/Kota
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 182
pengendalian HIV AIDS 6.1.2.2 Pertemuan analisis kohor Kemenkes Pusat 2020-2024
dan PIMS dampak ART dan EWI Prov
Dinkes Provinsi
Kab/Kota
Dinkes Kab/Kota
6.1.4 Melakukan Monitoring 6.1.4.1 Menyusun tools/cek list Kemenkes Pusat 2020
dan Evaluasi P2 HIV AIDS untuk monitoring dan
dan PIMS evaluasi terhadap capaian
inikator dari P2 HIV AIDS
dan PIMS termasuk
kualitas data termasuk
pencatatan dan
pelaporan di layanan
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
171 RENCANA AKSI NASIONAL
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 183
172
6.1.4.2 Melakukan monitoring Kemenkes Pusat 2020-2024
dan evaluasi dan tindak
Provinsi
lanjut terhadap capaian
inikator dari P2 HIV AIDS Kab/Kota
dan PIMS termasuk
kualitas data termasuk
pencatatan dan
pelaporan di layanan
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
Dinkes Provinsi Provinsi
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 184
Dinkes Kab/Kota Kab/Kota
6.1.6 Melaksanakan Survey 6.1.6.1 Merevisi pedoman STBP Kemenkes Pusat 2022
Terpadu Biologis dan
Perilaku (STBP) HIV dan
PIMS
6.1.6.2 Pertemuan persiapan Kemenkes Pusat 2022
STBP
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
173 RENCANA AKSI NASIONAL
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 185
174
6.1.6.4 Pengumpulan Data STBP Kemenkes Pusat 2022
6.1.7 Melaksanakan Surveilens 6.1.7.1 Merevisi pedoman SSH Dinkes Provinsi Provinsi 2021
Sentinel HIV dan Sifilis
Dinkes Kab/Kota Kab/Kota
(SSH)
6.1.7.2 Pertemuan persiapan SSH Dinkes Provinsi Provinsi 2021-2024
Dinkes Kab/Kota Kab/Kota
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 186
6.1.7.3 Pengumpulan Data SSH Dinkes Provinsi Provinsi 2021-2024
Dinkes Kab/Kota Kab/Kota
6.1.8 Melaksanakan studi 6.1.8.1 Membuat Pedoman Dinkes Provinsi Provinsi 2021-2024
etiologi sindrom PIMS
Dinkes Kab/Kota Kab/Kota
secara sentinel
6.1.8.2 Pertemuan persiapan Dinkes Provinsi Provinsi 2021-2024
Dinkes Kab/Kota Kab/Kota
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
175 RENCANA AKSI NASIONAL
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 187
176
6.1.8.3 Pengumpulan Data Dinkes Provinsi Provinsi 2021-2024
Dinkes Kab/Kota Kab/Kota
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 188
6.1.9.2 Ujicoba juknis Surveilans Kemenkes Pusat 2021
resistensi antiviral dan (Litbangkes)
antimikroba
Mikrobiologi
Sumut, UI, UGM,
Makassar, dll
BBLK
BBTKL
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
RENCANA AKSI NASIONAL
6.1.10 6.1.20.1 Pengadaan Laptop Kemenkes Pusat 2020-2024
177
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 189
178
Mengadakan sarana dan 6.1.10.2 Pengadaan Server Kemenkes Pusat 2020
prasarana pendukung
SIHA
6.1.11 Melatih tenaga yang 6.1.11.1 Menyusun modul Kemenkes Pusat 2020-2024
mengelola SIHA pelatihan
Dinkes Provinsi Provinsi
Dinkes Kab/Kota Kab/Kota
Intervensi 6.2 Mengupayakan teraksesnya oleh pemerintah secara tepat waktu, aktual dan terpercaya pada data dan informasi
hasil monitoring dan evaluasi kegiatan HIV AIDS dan IMS yang dilakukan masyarakat
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 190
6.2.1.2 Membuat MoU antara Kemenkes Pusat 2020-2021
pemerintah dan
NGO/Komunitas
masyarakat terkait
pelaksanaan penelitian,
survey, kajian dan sharing
data hasil
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
179 RENCANA AKSI NASIONAL
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 191
BAB 6 | Monitoring dan Evaluasi
6.1 Monitoring
Kegiatan monitoring bersifat rutin menggunakan sumber data sekunder yang
berasal dari hasil kegiatan layanan dan program dan dilaporkan melalui
sistem informasi yang telah ada di Kemenkes dan juga sistem yang khusus
dibuat per kegiatan dan program.
1. Kegiatan monitoring terhadap Rencana Aksi ini dilakukan untuk
mengukur terlaksananya berbagai kegiatan pada setiap strategi
sesuai indikator yang telah ditetapkan pada Bab 3 dan Bab 4.
2. Kegiatan monitoring dilakukan melalui pengumpulan data dari
laporan bulanan dan laporan khusus
3. Laporan bulanan dikumpulkan dari semua fasyankes, unit kegiatan
dan LSM pelaksana kegiatan rutin. Laporan ini dikomunikasikan
menggunakan format baku, yang dikirim dalam bentuk kertas dan
secara elektronik melalui website Sistem Informasi HIV DAN AIDS
(SIHA).
4. Laporan khusus dikumpulkan dari fasyankes, unit kegiatan dan LSM
pelaksana untuk informasi tentang kegiatan yang belum termuat
dalam laporan bulanan fasyankes.
5. Semua laporan dikompilasi dan dianalisa secara berjenjang di tingkat
kabupaten/kota, provinsi dan nasional.
6. Hasil monitoring Rencana Aksi berupa analisahasil laporan bulanan
dirumuskan setiap triwulan dibahas dan dipublikasikan dalam
Laporan Triwulan.
7. Hasil monitoring digunakan untuk sosialisasi, advokasi, pengawasan
program dan motivasi memacu peningkatan kinerja dalam pelayanan
pengendalian HIV DAN AIDS di setiap tingkat pemerintahan.
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 193
RENCANA AKSI NASIONAL 181
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
BAB 7 | Pembiayaan Program
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 194
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 195
RENCANA AKSI NASIONAL 183
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
Dalam konteks situasi kapasitas fiskal ini, maka beberapa prinsip perlu
diperhatikan yaitu:
1. Perhitungan kapasitas fiskal daerah dan kemampuan mendanai
secara minimal perlu ditetapkan secara berkala.
2. Upaya minimal tersebut ditetapkan sebagai SPM bagi daerah yang
tidak mampu, maka menjadi tanggung jawab pusat untuk melakukan
subsidi sesuai aturan, sehingga efektif dalam mencapai target sasaran
program, dan mampu mendorong kemandirian daerah pada
akhirnya.
3. Perhitungan kapasitas fiskal daerah dan upaya subsidi tersebut
menjadi kalkulasi kapasitas fiskal nasional untuk mampu menjamin
pelaksanaan Pemerintah berkewajiban mendapatkan dukungan
pendanaan termasuk dari sumber-sumber global untuk digunakan
secara efektif dan akuntabel.
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 196
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 197
RAN
RANPencegahan
Pencegahandan
dan
Pengendalian
Pengendalian
HIVHIV
AIDS
AIDS
dandan
PIMSPIMS
di Indonesia
di Indonesia
2020-2020- | 197| 197
20242024
RENCANA AKSI NASIONAL 185
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
Tabel 25. Kebutuhan Anggaran berdasarkan jenis kegiatan Untuk
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS Tahun 2020 - 2024
RoadSkrining
Map 423,504,000
Rp 388,550,000,000 431,974,080
Rp 408,724,200,000 220,306,781
Rp 416,898,684,000 224,712,916
Rp 425,236,657,680 Rp 433,741,390,834229,207,175
Software
Skrining Rp - Rp 16,605,600,000
388,550,000,000 Rp 16,313,472,000
408,724,200,000 Rp
416,898,684,000 - Rp
425,236,657,680 -
433,741,390,834
SOP
Software Rp 87,388,219,840 Rp 214,641,911,491
- Rp 96,744,099,283
16,605,600,000 Rp 98,139,289,253 Rp 110,453,367,896
16,313,472,000 - -
Sosialisasi Rp 217,578,485,120 Rp 292,193,891,021 Rp 270,900,354,113 Rp 252,194,562,569 Rp 257,238,453,820
SOP 87,388,219,840 214,641,911,491 96,744,099,283 98,139,289,253 110,453,367,896
Surveilance Rp - Rp 107,127,049,421 Rp - Rp - Rp -
Sosialisasi 217,578,485,120 292,193,891,021 270,900,354,113 252,194,562,569 257,238,453,820
Uji sampel Rp 32,140,000,000 Rp 34,455,600,000 Rp 35,394,408,000 Rp 36,356,986,080 Rp 37,214,017,661
Surveilance - 107,127,049,421 - - -
Ujicoba Rp - Rp 293,368,320 Rp - Rp - Rp -
Uji sampel 32,140,000,000 34,455,600,000 35,394,408,000
Rp 36,356,986,080
Rp 37,214,017,661
TOTAL Rp 3,105,678,685,728 Rp 4,757,189,467,884 Rp 4,880,271,821,137
5,015,459,251,862 5,309,178,663,301
Ujicoba - 293,368,320 - - -
Grand Total 3,105,678,685,728 4,757,189,467,884 4,880,271,821,137 5,015,459,251,862 5,309,178,663,301
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 198
6 Rencana Aksi Nasional Pengendalian HIV DAN AIDS Sektor Kesehatan Tahun
5 2020-2024 disusun berdasarkan perkembangan masalah HIV dan AIDS
2 terkini dan respon yang sudah dilakukan pada periode RAN sebelumnya
7 .Lebih lanjut RAN Pengendalian HIV dan AIDS Sektor Kesehatan tahun 2020-
2024 ini disusun mengacu pada RPJMN 2020-2024 dan Renstra Kemenkes
1
2020-2024dengan merujuk pada pedoman strategi global yang
4
dikembangkan oleh WHO dan berbagai peraturan pemerintah RI yang terkait.
0
Dalam RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV dan AIDS Sektor Kesehatan
6
tahun 2020-2024 ini memuat strategi dan kegiatan-kegiatan program,
8
sehingga diharapkan Rencana Aksi Nasional ini menjadi acuan dasar bagi
8 pengelola program baik di Tingkat Pusat. Propinsi maupun Kabupaten/Kota
6 dalam menyusun dan merencanakan kegiata-kegiatan upaya pengendalian
9 HIV DAN AIDS di wilayahnya masing-masing.
6 RAN ini diharapkan dapat menjadi acuan opersional dalam upaya
1 pencegahan dan pengendalian HIV AIDS dan PIMS di semua tingkatan untuk:
8
1. Mobilisasi sumber daya baik nasional maupun daerah secara optimal,
8 termasuk sumber pendanaan internasional serta dukungan para mitra
4 lainnya untuk pencegahan dan pengendalian HIV AIDS dan PIMS;
2
2. Mengembangkan pelayanan HIV AIDS dan PIMS secara terintegrasi baik
5 jumlah, kualitas maupun keterjangkauannya oleh masyarakat sesuai
5 dengan epidemi HIV setempat dalam kerangka kerja Layanan
4 Komprehensif Berkesinambungan (LKB);
- 3. Menentukan rincian target pencapaian tahunan nasional (indikator tahun
6 2020-2024), dan memasukannya dalam Rencana Kerja Pemerintah
0 Daerah (RKPD). Rencana Kerja Satuan Kerja Pemerintah Daerah-
-
Kebijakan Umum Anggaran (Renja SKPD-KUA) dan Satuan Kerja
Pemerintah Daerah-Rencana Kerja Anggaran (SKPD-RKA);
1
- 4. Menetapkan target yang harus dicapai ditingkat nasional dan daerah, serta
1 memantau perkembangannya;
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 202
RENCANA AKSI NASIONAL 187
Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020-2024
5. Meningkatkan komunikasi, koordinasi dan kolaborasi antara jajaran
pemerintah dan masyarakat termasuk organisasi profesi/akademisi,
organinasi kemasyarakatan/komunitas, kalangan swasta dan dunia usaha.
RAN Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia 2020- 2024 | 203