Anda di halaman 1dari 108

Statistika Teknik Lingkungan 1 1

Bab 1
Pengantar Teknik Lingkungan

1.1 Teknik Lingkungan


Teknik lingkungan adalah salah satu cabang ilmu teknik yang merekayasa usaha-usaha
dan perlindungan terhadap lingkungan dari kerusakan-kerusakan akibat kegiatan manusia,
perlindungan terhadap manusia dari pengaruh negatif faktor lingkungan dan peningkatan kualitas
lingkungan untuk mencapai kesehatan dan kesejahteraan umat manusia. Fokus utama dari teknik
lingkungan adalah perlindungan lingkungan dari kemungkinan terjadinya kerusakan sebagai
akibat dari dampak negatif aktivitas manusia.

Bidang teknik lingkungan memegang peranan yang sangat penting dalam menjaga kualitas
sistem lingkungan manusia dan sistem lingkungan alam. Ruang lingkup dari teknik lingkungan
adalah permasalahan yang berdampak terhadap sumber daya:
- biosfer,
- litosfer (tanah/lahan),
- hidrosfer (air), dan
- atmosfer (udara).

Secara visual dapat digambarkan seperti di bawah ini.

sumber lingkungan receptor

- alamiah/biogenik - biosfer, - manusia,


- buatan/antropogenik - litosfer, - tumbuhan,
- hidrosfer, - hewan,
- atmosfer - material,

Gambar 1: Ruang lingkup teknik lingkungan

Pengawalan atau pengawasan lingkungan yang kurang baik akan berdampak pada pencemaran
lingkungan.
Statistika Teknik Lingkungan 1 2

1.2 Pencemaran Lingkungan Hidup


Menurut Undang-Undang (UU) Nomor 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup, pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat,
energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga
kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat
berfungsi sesuai peruntukannya. Selanjutnya menurut UU tersebut, baku mutu lingkungan hidup
adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen yang ada atau
harus ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam suatu sumber daya
tertentu sebagai unsur lingkungan hidup.

Sementara itu daya dukung lingkungan hidup menurut UU di atas adalah kemampuan
lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lain. Seterusnya
menurut UU tersebut limbah didefinisikan sebagai sisa suatu usaha dan/atau kegiatan. Yang
dimaksud sisa suatu kegiatan adalah sisa suatu kegiatan dan/atau proses produksi yang antara
lain dihasilkan dari kegiatan rumah tangga, rumah sakit, industri, pertambangan dan kegiatan lain.
Limbah bahan berbahaya dan beracun merupakan sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang
mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang karena sifat dan/atau konsentrasinya dan
atau jumlahnya baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan/atau
merusakan lingkungan hidup dan/atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan,
kelangsungan hidup manusia serta mahkluk hidup lain. Salah satu limbah yang berbahaya adalah
limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).

Suatu limbah digolongkan sebagai limbah B3 jika mengandung bahan berbahaya atau beracun
yang sifat dan konsentrasinya, baik langsung maupun tidak langsung dapat merusak atau
mencemarkan lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan manusia.Yang termasuk limbah
B3 antara lain adalah bahan baku yang berbahaya dan beracun yang tidak digunakan lagi karena
rusak, sisa kemasan, tumpahan, atau sisa proses yang memerlukan penanganan dan
pengolahan khusus. Bahan-bahan ini termasuk limbah B3 bila memiliki salah satu atau lebih
karakteristik:
- mudah meledak,
- mudah terbakar,
- bersifat reaktif,
- beracun,
- menyebabkan infeksi,
- bersifat korosif, dan lain-lain,

yang bila diuji dengan toksikologi dapat diketahui termasuk limbah B3.
Statistika Teknik Lingkungan 1 3

Jenis-jenis limbah beracun antara lain:


- Limbah mudah meledak
Adalah limbah yang melalui reaksi kimia dapat menghasilkan gas dengan suhu dan
tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan.

- Limbah mudah terbakar


Adalah limbah yang bila berdekatan dengan api, percikan api, gesekan atau sumber nyala
lain akan mudah menyala atau terbakar dan apabila telah menyala akan terus terbakar
hebat dalam waktu lama.

- Limbah reaktif
Adalah limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepaskan atau menerima oksigen
atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi.

- Limbah beracun
Adalah limbah yang mengandung racun yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan.
Limbah B3 dapat menimbulkan kematian atau sakit bila masuk ke dalam tubuh melalui
pernapasan, kulit atau mulut.

- Limbah yang menyebabkan infeksi adalah limbah laboratorium yang terinfeksi penyakit
atau limbah yang mengandung kuman penyakit, seperti bagian tubuh manusia yang
diamputasi dan cairan tubuh manusia yang terkena infeksi.

- Limbah yang bersifat korosif


Adalah limbah yang menyebabkan iritasi pada kulit atau mengkorosikan baja, yaitu memiliki
pH sama atau kurang dari 2.0 untuk limbah yang bersifat asam dan lebih besar dari 12.5
untuk yang bersifat basa.

Pada Gambar 1 terlihat bahwa sumber pencemar lingkungan antara lain dari alamiah
(biogenik) dan dari buatan (antropogenik). Sumber pencemar lingkungan dari alamiah adalah
sumber pencemar yang teremisi ke lingkungan secara alamiah, misalkan letusan gunung api dan
erosi dari hulu sungai. Sementara itu sumber pencemar dari buatan manusia adalah sumber
pencemar yang berasal dari aktivitas atau kegiatan manusia yang berupa materi yang mampu
diasimilasi oleh alam dan materi yang asing bagi alam (xenobiotik). Contoh aktivitas manusia
antara lain proses industri dan pembakaran bahan bakar. Bentuk materi pencemar yang
dihasilkan oleh aktivitas manusia dapat berupa limbah cair, gas dan padat.
Statistika Teknik Lingkungan 1 4

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa ruang lingkup dari teknik lingkungan
adalah permasalahan yang berdampak terhadap sumber daya biosfer, litosfer, hidrosfer dan
atmosfer. Secara singkat masing-masing dapat dijelaskan seperti di bawah ini.

Biosfer
Biosfer adalah bagian luar dari planet bumi yang mencakup udara, daratan, dan air yang
memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung. Dalam pengertian luas menurut
geofisiologi, biosfer adalah sistem ekologis global yang menyatukan seluruh makhluk hidup dan
hubungan antar mereka, termasuk interaksinya dengan unsur litosfer (batuan), hidrosfer (air), dan
atmosfer (udara) bumi. Bumi hingga sekarang adalah satu-satunya tempat yang diketahui yang
mendukung kehidupan. Biosfer dianggap telah berlangsung selama sekitar 3.5 miliar tahun dari
4,5 miliar tahun usia bumi.

Litosfer
Litosfer adalah kulit terluar dari planet berbatu. Litosfer berasal dari kata Yunani, lithos yang
berarti berbatu, dan sphere yang berarti padat. Litosfer berasal dari kata lithos artinya batuan, dan
sphere artinya lapisan. Secara harfiah litosfer adalah lapisan bumi yang paling luar atau biasa
disebut dengan kulit Bumi. Lapisan ini pada umumnya terjadi dari senyawa kimia yang kaya akan
Si02, itulah sebabnya lapisan litosfer sering dinamakan lapisan silikat dan memiliki ketebalan rata-
rata 30 km yang terdiri atas dua bagian, yaitu litosfer atas (merupakan daratan dengan kira-kira
35% atau 1/3 bagian) dan litosfer bawah (merupakan lautan dengan kira-kira 65% atau 2/3
bagian).

Litosfer bumi meliputi kerak dan bagian teratas dari mantel bumi yang mengakibatkan kerasnya
lapisan terluar dari planet bumi. Litosfer ditopang oleh astenosfer yang merupakan bagian yang
lebih lemah, lebih panas, dan lebih dalam dari mantel. Batas antara litosfer dan astenosfer
dibedakan dalam hal responnya terhadap tegangan: litosfer tetap padat dalam jangka waktu
geologis yang relatif lama dan berubah secara elastis karena retakan-retakan, sedangkan
astenosfer berubah seperti cairan kental.

Terdapat dua tipe litosfer, yaitu:


- Litosfer samudera, yang berhubungan dengan kerak samudera dan berada di dasar
samudera
- Litosfer benua, yang berhubungan dengan kerak benua.
Statistika Teknik Lingkungan 1 5

Hidrosfer
Hidrosfer adalah lapisan air yang ada di permukaan bumi. Kata hidrosfer berasal dari kata hidros
yang berarti air dan sphere yang berarti lapisan. Hidrosfer di permukaan bumi meliputi danau,
sungai, laut, lautan, salju atau gletser, air tanah dan uap air yang terdapat di lapisan udara.

Siklus hidrologi adalah suatu proses peredaran atau daur ulang air secara yang berurutan secara
terus-menerus. Pemanasan sinar matahari menjadi pengaruh pada siklus hidrologi. Air di seluruh
permukaan bumi akan menguap bila terkena sinar matahari. Pada ketinggian tertentu ketika
temperatur semakin turun uap air akan mengalami kondensasi dan berubah menjadi titik-titik air
dan jatuh sebagai hujan. Siklus hidrologi dibedakan menjadi tiga, yaitu siklus pendek, siklus
sedang dan siklus panjang.

Atmosfer
Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi, dari permukaan
planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Di bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di
atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan Bumi. Atmosfer
tersusun atas beberapa lapisan, yang dinamai menurut fenomena yang terjadi di lapisan tersebut.
Transisi antara lapisan yang satu dengan yang lain berlangsung bertahap. Studi tentang atmosfer
mula-mula dilakukan untuk memecahkan masalah cuaca, fenomena pembiasan sinar matahari
saat terbit dan tenggelam, serta kelap-kelipnya bintang. Dengan peralatan yang sensitif yang
dipasang di wahana luar angkasa, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang
atmosfer berikut fenomena-fenomena yang terjadi di dalamnya.

Atmosfer bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%), dengan sedikit argon (0.9%),
karbondioksida (variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap air, dan gas lainnya. Atmosfer melindungi
kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet dari matahari dan mengurangi suhu
ekstrem di antara siang dan malam, 75% dari atmosfer ada dalam 11 km dari permukaan planet.
Atmosfer terdiri dari troposfer, stratosfer, mesosfer dan termosfer.

Manusia, tumbuhan, hewan dan material merupakan penerima akibat terjadinya perubahan
kualitas lingkungan (receptor). Contoh dampak yang bisa dirasakan oleh manusia adalah
pencemaran udara yang diakibatkan karena pembakaran lahan dan pencemaran tanah oleh
sampah plastik. Contoh dampak yang dirasakan oleh tumbuhan antara lain gagal panen akibat
kemarau dan adanya residu logam berat dalam tanaman akibat dari pembuangan limbah logam
berat secara sembarangan. Sementara itu contoh dampak yang dirasakan oleh hewan adalah
meningkatnya angka kematian hewan sebagai akibat kemarau panjang dan produktivitas hewan
petelur menurun yang disebabkan oleh cuaca ekstrim.
Statistika Teknik Lingkungan 1 6

1.3 Pengelolaan Kualitas Lingkungan


Pengelolaan kualitas lingkungan bertujuan untuk mencegah dampak negatif dari aktivitas
manusia terhadap lingkungannya dan lingkungan terhadap makhluk hidup dan material. Contoh
permasalahan dalam teknik lingkungan antara lain:
- penyediaan air minum,
- manajemen limbah,
- penyediaan udara yang bersih,
- penyediaan lingkungan higienis,
- penyediaan bahan makanan yang sehat,
- keseimbangan ekosistem.

Permasalahan di atas dapat diminimalisir dengan pendekatan kerjasama semua pihak dan peran para
pakar teknik lingkungan.

1.4 Peran Pakar Teknik Lingkungan


Peran pakar teknik lingkungan dalam pengelolaan lingkungan akan lebih optimal
peranannya dalam aspek perencanaan dan teknis. Beberapa masalah terkait lingkungan yang
membutuhkan kepakaran teknik lingkungan adalah lingkungan permukiman perkotaan dan
pedesaan yang mencakup masalah air minum dan sanitasi. Masalah tersebut antara lain:
- masalah pencemaran udara di perkotaan,
- perkembangan limbah industri,
- kegiatan pertambangan,
- upaya reduksi gas rumah kaca dalam kaitannya dengan pemanasan global.

Beberapa masalah dalam industri yang membutuhkan kepakaran teknik lingkungan adalah
- pada saat kegiatan pra pembangunan dengan menyusun analisis dampak lingkungan
(AMDAL),
- pada saat kegiatan pembangunan dengan melakukan desain dan supervisi pengolahan air
proses, air limbah, limbah padat dan gas,
- pada saat kegiatan operasi dengan mengoperasikan unit–unit pengelolaan limbah serta
penyusunan ISO 14000.

Peran pakar teknik lingkungan dalam sektor pertambangan , yaitu menentukan teknologi terbaik
bagi kegiatan pengelolaan lingkungan pertambangan dan mengupayakan pemulihan lahan yang
terganggu akibat kegiatan pertambangan secara optimal agar lahan bekas tambang mempunyai
potensi untuk penggunaan yang produktif.
Statistika Teknik Lingkungan 1 7

Pakar teknik lingkungan dibekali ilmu antara lain untuk membuat konversi dari limbah menjadi
bentuk yang ramah lingkungan, meminimalisir limbah dan teknologi yang bersih. Pakar teknik
lingkungan juga dibekali ilmu dalam identifikasi, formulasi dan perancangan alat-alat pengendali
lingkungan. Selanjutnya pakar teknik lingkungan juga dibekali rekasaya lingkungan. Rekayasa
lingkungan adalah cabang dari ilmu teknik sipil yang mempelajari tentang tata cara membangun
konstruksi teknik sipil yang dapat mencegah terjadinya pencemaran lingkungan dan kerusakan
alam.
Statistika Teknik Lingkungan 1 8
Statistika Teknik Lingkungan 1 9

Bab 2
Peranan Statistika dalam Teknik Lingkungan

2.1 Definisi Statistika


Statistik adalah kumpulan keterangan yang disusun atau disajikan dalam daftar atau
gambar yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu. Oleh karena itu timbul berbagai sebutan
statistik, misalnya:

a. Statistik Pencemaran Sungai Indonesia


Data yang tersaji menggambarkan tingkat pencemaran sungai di Indonesia.
b. Statistik Kualitas Udara
Data yang tersaji menggambarkan tingkat kualitas udara.
c. Statistik Pencemaran Lingkungan
Data yang tersaji menggambarkan tingkat pencemaran lingkungan.

Istilah statistik di atas memberikan suatu keterangan atau informasi yang berhubungan
dengan masalah lingkungan. Dalam bidang lain sering kita jumpai misalnya statistik perdagangan,
statistik kependudukan, statistik kecelakaan, statistik kepegawaian, statistik kejahatan, statistik
hasil pertandingan dan lain-lain.
Statistik sebagai ilmu atau biasa disebut dengan statistika atau metode statistik adalah
prosedur-prosedur yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan, pengolahan,
penganalisaan dan penyajian data serta menarik suatu kesimpulan berdasarkan dari analisis
yang dilakukan. Data dapat diambil dari populasi atau sampel.
Populasi adalah seluruh obyek atau unit dalam penelitian atau observasi, sementara
sampel adalah sebagian dari populasi. Di dalam statistika sampel diambil secara random, yaitu
pengambilan sampel dimana setiap obyek atau unit mempunyai probabilitas yang sama untuk
terpilih menjadi sampel. Gambaran tentang konsep sampel dan populasi dapat di lihat pada
gambar di bawah ini.

sampel

populasi
Statistika Teknik Lingkungan 1 10

Contoh
1. Kementerian Lingkungan Hidup akan mengukur Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH).
Untuk tujuan tersebut diambillah sampel secara random sebanyak 20 provinsi di Indonesia.
Ke-20 provinsi tersebut diteliti IKLH-nya.

2. Pemerintah pusat ingin mengetahui kualitas udara di ibukota Kabupaten/Kota di seluruh


Indonesia. Untuk tujuan tersebut diambillah sampel secara random sebanyak 60 Kabupaten/
Kota di Indonesia. Ke-60 Kabupaten/Kota tersebut diteliti kualitas udaranya.

3. Sebuah lembaga swadaya masyarakat ingin meneliti tentang tingkat pencemaran sungai-
sungai besar di Indonesia. Untuk tujuan tersebut diambillah sampel secara random sebanyak
15 sungai besar di Indonesia. Ke-15 sungai tersebut diteliti tingkat pencemaran sungainya.

Dalam setiap pengukuran atau perhitungan, populasi merupakan satu kesatuan. Hal ini
disebabkan seluruh unit yang menjadi obyek merupakan populasi. Sedangkan yang menjadi
sampel bisa berbeda-beda, karena sampel diambil dari sebagian unit yang menjadi obyek.
Metode statistik sebenarnya memberikan cara-cara yang berguna untuk menarik kesimpulan
tentang ciri-ciri populasi yang tertentu dari hasil analisis serangkaian sampel yang diambil dari
populasi tersebut.
Sebelum data yang berbentuk sampel dapat dipakai untuk menarik suatu kesimpulan
tentang populasi, maka data tersebut perlu disederhanakan secara sistematis, misalnya dilakukan
dengan jalan menyusun distribusi frekuensi, menghitung rata-rata dan deviasi standarnya.
Pengumpulan data secara sampling bertujuan untuk menarik suatu kesimpulan tentang suatu
peristiwa yang sedang diteliti dengan jalan menganalisis data sampel yang bersangkutan.
Syarat utama dalam menyajikan data atau menyajikan hasil analisis data statistik adalah
kejujuran. Data atau hasil analisis data statistik yang diperoleh harus ditampilkan dan dijelaskan
apa adanya tanpa ada yang disembunyikan dengan maksud tertentu, misalkan demi
menyenangkan pihak tertentu.
Syarat utama yang lain dalam menyajikan data atau menyajikan hasil analisis data statistik
adalah kebebasan. Dengan adanya campur tangan dari pihak lain, maka analisis statistik menjadi
berpihak atau tidak independen lagi. Dengan demikian suatu keharusan bahwa kejujuran dan
kebebasan sangat diperlukan dalam statistika. Tanpa kejujuran dan kebebasan, semuanya akan
menjadi kabur dan bias.

2.2 Statistika sebagai Ilmu, Teknologi dan Seni


Statistika atau metode statistik dapat dipandang sebagai ilmu, teknologi atau seni.
Statistika sebagai ilmu (sains, science) dalam pengertian bahwa statistika mempunyai identitas
diri yang unik dengan berbagai teknik-tekniknya yang dibangkitkan dari prinsip-prinsip dasar.
Statistika Teknik Lingkungan 1 11

Teknik-teknik yang dikembangkan tersebut tidak dapat dipergunakan secara sembarang. Para
pengguna harus mempunyai kepakaran khusus dalam memilih teknik-teknik statistika yang tepat
pada situasi dan kondisi tertentu dengan berbagai modifikasi teknis andaikata dibutuhkan.
Dalam perkembangan ilmu-ilmu lunak (soft sciences) seperti ilmu sosial, psikologi, hukum,
politik dan statistika banyak memberikan andil dalam pengembangan hukum-hukum atau
ketentuan-ketentuan empiris. Filosofi yang mendasari pengembangan statistika sebagai sains
adalah pengkuantitatifan dan pengekspresian ketidakpastian. Dengan demikian statistika dapat
dikatakan sebagai cabang tersendiri dari pohon keilmuan. Di dalam Statistika dipelajari adanya
teorema-teorema, definisi-definisi, rumus-rumus, sifat-sifat dan hukum-hukum tertentu yang
mencerminkan statistika sebagai ilmu.
Statistika sebagai teknologi mengandung arti bahwa metode statistika dapat dimasukkan
ke dalam berbagai sistem secara operasional untuk menjaga kestabilan sistem sesuai dengan
baku mutu yang diharapkan. Peranan statistika dalam proses industri, manajemen modern,
pendidikan, kedokteran, farmasi, pertanian, ilmu lingkungan dan ilmu-ilmu terapan lainnya telah
nyata bahkan berkembang secara cepat. Sebagai contoh, seorang pakar pertanian menggunakan
rancangan percobaan dan uji hipotesis untuk menguji jenis pupuk mana yang paling efektif.
Sebuah industri menggunakan pengendalian kualitas statistik untuk mengendalikan dan
mengoptimalkan produknya.
Sebuah lembaga swadaya masyarakat menggunakan analisis regresi ganda untuk
memprediksi tingkat pencemaran. Seorang pakar kependudukan membutuhkan analisis statistik
untuk menprediksi jumlah penduduk. Uji hipotesis, analisis regresi, rancangan percobaan,
pengendalian kualitas, riset operasi adalah beberapa bagian dari statistika. Jadi apabila bagian
tersebut diterapkan dalam bidang ilmu yang lain, maka statistika dapat dipandang sebagai
teknologi. Pada intinya metode statistika dapat dipergunakan untuk mengontrol, memperkecil dan
mengalokasikan secara wajar faktor ketidakpastian (uncertainly) itu sehingga akhirnya diperoleh
efisiensi maksimum dari hasil usaha individu ataupun lembaga.
Statistika juga dapat dikatakan sebagai seni (art), sebab metodologi dalam statistika tidak
terlepas dari penalaran induktif yang tentunya hal ini tidak bebas dari kontroversi. Sebagaimana
layaknya seni selalu syarat dengan kontroversi, tidak jarang pakar statistika memberikan
rekomendasi yang berbeda dengan pakar statistika lainnya untuk suatu masalah dengan
menggunakan data yang sama. Kebiasaan berbeda ini juga esensi dari statistika yang sebaiknya
dipupuk dalam sistem pendidikan.
Dalam menginterpretasikan data, para pakar statistika hendaknya selalu melakukan
diskusi-diskusi agar keanekaragaman dalam analisis dapat didiskusikan sehingga diperoleh hasil
yang paling baik yang didukung oleh teori dan analisis yang tajam. Para pakar statistika yang
dipelopori oleh penemu metode jackknife dan bootstrap, seperti Quennuille, Efron dan aliran
jakkcnife dan bootstrap lainnya sering mengatakan “ let the data speak for themselves “. Dengan
perkembangan penyajian grafik yang lebih bagus, seperti diagram batang, diagram garis, diagram
Statistika Teknik Lingkungan 1 12

lingkaran dengan penyajian berdimensi tiga, maka statistika semakin menjadi seni yang
mengasikkan. Setiap orang akan bebas mengekspresikan data sesuai dengan jiwa seninya.

2.3 Peran Statistika dalam Teknik Lingkungan


Metode statistik mengandalkan konsep probabilitas untuk dapat menyatakan arti dan
interpretasi dasar dari suatu masalah menjadi bahan baru dalam menyatakan suatu kondisi
dengan ketidaklengkapan dan ketidaksempurnaan informasi. Masuknya pendapat dan perilaku
manusia dalam penilaian dan persepsi tentang kualitas, menyebabkan munculnya keragaman
yang sangat menentukan terjadinya pola ketidakpastian. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan
pemodelan dan pendekatan pendugaan secara statistik yang sangat kuat dan memberikan
dukungan terhadap kemajuan penerapan manajemen informasi. Secara garis besar, kenapa
statistika sangat dibutuhkan dalam teknik lingkungan, antara lain disebabkan oleh:

a. Perilaku konsumen
Konsumen selalu menginginkan adanya produk hasil industri yang tahan lama, dikemas
dengan baik, harganya murah dan ramah lingkungan.

b. Sumber daya alam yang terbatas


Dengan sumber alam yang terbatas, maka manusia berusaha untuk efisiensi di dalam
memanfaatkan sumber daya alam.

c. Kemajuan teknologi
Kemajuan teknologi dewasa ini mendorong untuk menciptakan produk yang mempunyai
daya saing tinggi, harganya murah dan ramah lingkungan.

d. Proses produksi
Proses produksi perlu dikendalikan agar sebab-sebab terduga yang menjadi kendala
produksi dapat dideteksi dan diperbaiki. Sebab-sebab terduga antara lain bahan baku,
operator/pekerja dan mesin produksi.

e. Pemasaran (distribusi)
Agar produk dapat tersebar, maka diperlukan adanya distribusi atau pemasaran.
Pemasaran produk hasil industri sekarang ini dituntut untuk efektif, efisien dan ramah
lingkungan.

f. Limbah
Sebuah industri yang besar pasti mengeluarkan limbah. Limbah tersebut perlu
penanganan yang lebih serius dan seksama agar tidak mengganggu.
Statistika Teknik Lingkungan 1 13

Keterlibatan pola berpikir secara statistik dalam teknik lingkungan antara lain dalam bidang:
a. bahan baku,
b. riset pasar,
c. perilaku konsumen,
d. perancangan produk,
e. perancangan mutu,
f. manajemen produksi,
g. penerapan pola distribusi,
h. pengukuran produktivitas,
i. perhitungan finansial,
j. manajemen limbah,
k. penyimpanan produksi,
l. sumber daya manusia,
m. lain-lain.

Metode statistika yang sering digunakan dalam teknik lingkungan antara lain:
a. teori sampling,
b. desain eksperimen,
c. pemodelan,
d. pengujian hipotesis,
e. interval konfidensi,
f. pengendalian kualitas,
g. analisis uji hidup (survival analysis, reliability),
h. metode non parametrik,
i. simulasi,
j. ilmu probabilitas,
k. riset operasi,
l. analisis korelasi dan regresi,
m. metode statistika yang lain.

Dengan modal dasar pengetahuan statistika akan terbentuk suatu kemampuan mengenai
bagaimana melakukan manajemen informasi yang mampu menjadikan ketidakpastian menjadi
sesuatu yang dapat dikendalikan dan dapat dipakai untuk melakukan prediksi masa depan.
Belajar statistika harus diartikan sebagai berbuat dan berpikir untuk memecahkan masalah
dengan memadukan gagasan pemodelan dengan kenyataan.
Penggunaan metode statistik dalam teknik/ilmu lingkungan relatif baru jika dibandingkan
dengan bidang pertanian dan biologi. Metode statistik yang digunakan dalam teknik/ilmu
lingkungan lebih berfokus pada pengendalian lingkungan agar tidak terjadi pencemaran dan
ramah terhadap lingkungan itu sendiri.
Statistika Teknik Lingkungan 1 14

Penggunaan metode statistik dalam teknik/ilmu lingkungan telah meningkat dengan cepat.
Hal ini dipicu dengan dikeluarkannya Sertifikasi Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2004.
ISO 14001 merupakan salah satu bagian dari seri ISO 14000. Seluruh bagian dari seri ISO ini
adalah berkenaan tentang manajemen lingkungan. Tujuan dari adanya standar sistem
manajemen lingkungan adalah:
1. Untuk membantu organisasi/perusahaan mengurangi efek negatif terhadap lingkungan
(baik darat, air ataupun udara) atas seluruh operasional yang dijalankan,
2. Untuk membantu organisasi dalam rangka mentaati seluruh aturan tentang lingkungan
yang berlaku, regulasi ataupun persyaratan lain berkait dengan lingkungan.

ISO 14001:2004 tidak membatasi secara pasti suatu organisasi/perusahaan dalam


menentukan tujuan mereka dalam menjaga kelestarian lingkungan, namun lebih ke arah
bagaimana suatu organisasi dapat mencapai tujuan kelestarian lingkungan yang mereka
targetkan sendiri. Kesuksesan dari sistem manajemen lingkungan yang dijalankan
organisasi/perusahaan sangat bergantung pada komitmen seluruh level dalam
organisasi/perusahaan, khususnya level atas sebagai pengontrol level di bawahnya.
Standar dalam ISO Sistem manajemen lingkungan ini dapat digunakan untuk berbagai level
organisasi, baik yg memproduksi barang atau penyedia jasa. Prinsip-prinsip dasar dan juga
metodologi yang digunakan dalam ISO 14001 juga sama dengan standar ISO lainnya.
Keuntungan dengan diperolehnya sertifikat ISO 14001:2004 bagi organisasi antara lain:
1. Organisasi dengan sistem manajemen mutu yang baik akan mengurangi potensi
menderita kerugian yang diakibatkan oleh denda atas rusaknya lingkungan sebagai
dampak dari operasional organisasi tersebut,
2. Akan diperoleh penghematan anggaran organisasi,
3. Menguatkan produk dari organisasi tersebut.

Manfaat Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2004 bagi perusahaan yang


mendapatkannya adalah:
1. Menurunkan potensi negatif/dampak negatif terhadap lingkungan,
2. Meningkatkan kinerja lingkungan,
3. Memperbaiki tingkat pemenuhan peraturan tentang Lingkungan,
4. Mengurangi dan mengatasi resiko lingkungan yang mungkin timbul,
5. Dapat mengurangi biaya produksi dan meningkatkan pendapatan,
6. Dapat mengurangi resiko kecelakaan kerja,
7. Dapat memelihara hubungan baik dengan masyarakat, pemerintah, ataupun terhadap
pihak-pihak lain yang memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan,
8. Memberikan jaminan kepada konsumen mengenai komitmen pihak manajemen terhadap
lingkungan,
9. Dapat mengangkat citra perusahaan,
Statistika Teknik Lingkungan 1 15

10. Meningkatkan kepercayaan konsumen,


11. Memperbesar pangsa pasar,
12. Mempermudah dalam memperoleh izin dan akses kredit bank,
13. Meningkatkan motivasi para pekerja,
14. Meningkatkan hubungan dengan pemasok,
15. Sebagai langkah menuju pembangunan yang berkelanjutan.
Statistika Teknik Lingkungan 1 16
Statistika Teknik Lingkungan 1 17

Bab 3
Pengumpulan dan Penyajian Data

3.1 Pendahuluan
Sumber data statistik sebenarnya terdapat dimana-mana dalam kehidupan manusia
dewasa ini. Data tersebut sangat besar peranannya untuk meningkatkan taraf hidup manusia.
Misalnya pada suatu industri, data statistik dibutuhkan pimpinan sebagai suatu landasan dalam
pengambilan keputusan. Pengambilan keputusannya diperoleh dari catatan-catatan yang ada di
dalam industri tersebut. Catatan-catatan tentang penjualan, banyaknya karyawan, keuangan,
bahan baku dan administrasi sebenarnya merupakan sumber data statistik bagi pimpinan industri
tersebut. Data statistik seperti ini dinamakan data intern.
Pada umumnya data intern hanya direncanakan dan dikumpulkan untuk kepentingan
membuat laporan keuangan, perpajakan, kepegawaian, produksi dan laporan lain yang
berhubungan dan bermanfaat bagi perusahaan. Pada kenyataannya catatan-catatan tersebut
belum banyak dimanfaatkan untuk mengambil keputusan guna meningkatkan kemampuan
industri. Sebagai contoh, catatan akuntansi merupakan sumber data statistik yang berguna untuk
menganalisis kegiatan perusahaan. Catatan tentang penjualan merupakan sumber data yang
berguna untuk menganalisis perkembangan permintaan barang. Catatan produksi barang
bermanfaat untuk analisis biaya produksi, bahan baku dan pengawasan.
Seringkali pengambilan keputusan tidak hanya semata-mata berpijak pada data intern.
Analisis makro tentang bahan baku membutuhkan data tentang penjual atau pemasok bahan
baku yang baik. Informasi tentang hal tersebut belum tentu dipunyai oleh industri yang
bersangkutan. Analisis tentang perkembangan harga barang-barang pendukung suatu industri
membutuhkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), karena BPS mempunyai data-data
pendukung hal tersebut. Analisis tentang ekspor dan impor membutuhkan data dari Departemen
Perdagangan. Data yang diperoleh dari sumber-sumber di luar suatu industri dinamakan data
ekstern.
Data ekstern bisa berwujud data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang
dikumpulkan dan diolah sendiri oleh organisasi yang menerbitkannya. Sedangkan data sekunder
adalah data yang diterbitkan oleh organisasi yang bukan merupakan pengolahnya. Data tentang
jumlah produksi, jumlah karyawan, luas bangunan dan banyaknya mesin merupakan data primer
yang dipunyai oleh industri tersebut. Data tentang volume peredaran uang yang beredar dari
Bank Indonesia merupakan data primer. Contoh data sekunder adalah data tentang jumlah
angkatan kerja di Indonesia yang dimuat dalam suatu jurnal ilmiah kampus. Data tersebut adalah
data sekunder, karena data itu diambil dari BPS. Data tentang ramalan cuaca yang termuat di
surat kabar adalah data sekunder. Hal ini disebabkan data tersebut bersumber dari Badan
Statistika Teknik Lingkungan 1 18

Meteorologi dan Geofisika. Data primer dianggap lebih baik dibanding data sekunder. Hal ini
disebabkan data primer biasanya lebih terperinci.

3.2 Pengumpulan Data


Pengumpulan dan pengolahan data statistik tidak terlepas dari prosedur eksperimen
secara statistik. Langkah-langkah yang sering dilakukan dalam eksperimen secara statistik antara
lain perencanaan eksperimen, pengumpulan data, pengolahan dan penataan data serta penyajian
data dan analisis data.

1. Perencanaan eksperimen
Pengumpulan data yang efisien hanya dapat dilakukan apabila kita mengerti permasalahan
yang menjadi obyek eksperimen. Pokok permasalahan harus dirumuskan secara cermat
sehingga perencanaan eksperimen mutlak dibutuhkan. Setiap perencanaan eksperimen selalu
bertumpu pada dana yang tersedia. Seringkali permasalahan yang diteliti membutuhkan biaya
yang banyak, sehingga perencanaan eksperimen perlu diubah atau ditangguhkan. Tanpa
perencanaan, pengumpulan data statistik menjadi tidak terarah.

2. Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan seharusnya akurat, up to date, komprehensif dan cocok dengan
permasalahan yang akan diteliti. Cara pengumpulan data sebenarnya merupakan suatu
prosedur yang sistematis dan standar yang berguna untuk memperolah data kuantitatif.
Beberapa statistik menganggap bahwa cara pengumpulan data sebagai suatu kelanjutan dari
teori pengukuran dan cara pengukuran. Pengukuran dirumuskan sebagai pemberian angka-
angka pada obyek berdasarkan peraturan yang berlaku. Teknik pengumpulan data yang
sering digunakan untuk pengumpulan data kuantitatif adalah wawancara, kuesioner, tes skala
obyektif dan observasi tingkah laku.

a. Wawancara
Wawancara merupakan suatu bentuk kegiatan untuk memperoleh keterangan-keterangan dan
cara ini sudah dikenal sejak berabad-abad lamanya. Wawancara telah dianggap baik oleh
karena sebagian besar keterangan-keterangan yang dibutuhkan dapat diperoleh secara
langsung.
Wawancara biasanya berbentuk daftar pertanyaan yang direncanakan untuk mendapatkan
jawaban yang cocok dengan maksud dan tujuan penelitian.
Daftar lampiran pertanyaan dalam wawancara sebenarnya merupakan suatu rencana
wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada responden.
Statistika Teknik Lingkungan 1 19

Ada 3 sifat pertanyaan dan jawaban pada wawancara.


- Pertanyaan dengan jawaban alternatif tertentu (tertutup)
Bentuk yang paling umum dari pertanyaannya bersifat dikotomi. Hal tersebut disebabkan
setiap jawaban dapat diklasifikasikan ke dalam bentuk ya / tidak, setuju / tidak setuju atau
suka / tidak suka.

Contoh
Bagaimana sikap saudara tentang penanganan pengungsi? setuju / tidak setuju
Apakah saudara telah ikut pelatihan manajemen kebencanaan? ya / tidak

- Pertanyaan dengan jawaban yang bersifat terbuka


Pertanyaan yang bersifat terbuka sebenarnya merupakan bentuk pertanyaan yang
memberi kerangka bagi jawaban responden dengan batas-batas minimal pada cara
responden menjawab.

Contoh
Bagaimana sikap saudara tentang penanganan pengungsi?
Apakah saudara telah ikut pelatihan manajemen kebencanaan?

- Pertanyaan dengan jawaban berbentuk skala


Pemberian pertanyaan yang jawabannya berupa skala akan memperoleh daya guna yang
besar sekali apabila digabung dengan pertanyaan yang bersifat terbuka

Contoh
Bagaimana sikap saudara tentang penanganan pengungsi? setuju (5)
tidak setuju (10)
Apakah saudara telah ikut pelatihan manajemen kebencanaan? ya (5)
Tidak (10)

Di bawah ini beberapa contoh tentang pentingnya melakukan wawancara


1. Sebuah aktivis lingkungan telah melakukan wawancara langsung kepada masyarakat
berkaitan dengan penelitian tentang pencemaran sungai dan dampak yang dirasakan oleh
masyarakat.
2. Perusahaan Air Minum Daerah telah melakukan wawancara kepada seluruh pelanggannya
dalam rangka untuk mengetahui kepuasan pelanggan.
3. Sekolah ingin melakukan wawancara kepada peserta didik tentang seberapa penting
kebersihan lingkungan sekolah bagi kelangsungan kegiatan belajar mengajar.
Statistika Teknik Lingkungan 1 20

b. Kuesioner
Kuesioner merupakan serangkaian pertanyaan yang dikirimkan lewat pos atau diserahkan secara
langsung guna diisi. Jawaban pertanyaan dari kuesioner dilakukan sendiri oleh responden tanpa
bantuan dari pencari data sehingga pencari data harus dapat membuat pertanyaan yang benar-
benar jelas dan tidak meragukan bagi responden. Jawaban serta pengiriman kembali kuesioner
sangat bergantung pada kesediaan responden dan pencari data tidak dapat memaksakan
responden untuk mengisi dan mengembalikan kuesioner tersebut.
Kekurangan dari kuesioner antara lain pencari data tidak memperoleh jawaban dari responden
dan atau pencari data tidak dapat mengecek kebenaran dari jawaban yang diisi oleh responden.

Contoh
1. Sebuah aktivis lingkungan telah menyebarkan kuesioner kepada masyarakat berkaitan
dengan penelitian tentang pencemaran sungai dan dampak yang dirasakan oleh
masyarakat.
2. Perusahaan Air Minum Daerah telah menyebarkan kuesioner kepada seluruh
pelanggannya dalam rangka untuk mengetahui kepuasan pelanggan.
3. Sekolah ingin menyebarkan kuesioner kepada peserta didik tentang seberapa penting
kebersihan lingkungan sekolah bagi kelangsungan kegiatan belajar mengajar.

c. Tes skala obyektif


Cara pengumpulan data dapat juga merupakan serangkaian tes skala yang obyektif, dimana cara
tersebut untuk menarik suatu kesimpulan tentang ciri-ciri individu atas dasar angka-angka yang
diberikan kepada individu tersebut melalui tes tertentu.
Contoh bentuk pengukuran yang bersifat tes skala obyektif adalah tes kepedulian lingkungan, tes
prestasi pengelolaan lingkungan, dan kerusakan/pencemaran lingkungan.

d. Observasi tingkah laku


Observasi tingkah laku sebenarnya juga bersifat penarikan kesimpulan tentang ciri-ciri individu
dengan cara melihat atau mengamati sendiri peristiwanya.
Teknik pengumpulan data ini banyak dipergunakan pada riset psikologi, sosiologi dan ekonomi.
Sebagai contoh, apabila kita ingin meneliti tentang tingkah laku pengelolaan sampah dan tingkah
laku para petugas kebersihan.

3.3 Grafik Statistik


- Data statistik dapat disajikan dalam bentuk tabel atau grafik. Penyajian data dalam bentuk
grafik umumnya lebih menarik perhatian dan mengesankan.
Statistika Teknik Lingkungan 1 21

- Penyajian data statistik secara grafik mempunyai berbagai macam kegunaan, misalnya
grafik seringkali digunakan dalam iklan dengan tujuan agar konsumen memperoleh kesan
yang mendalam terhadap ciri-ciri produk yang diiklankan.
- Dalam prakteknya bentuk grafik statistik yang sering digunakan dalam penyusunan data
adalah diagram garis, diagram batang, diagram lingkar dan scatter plot.

Contoh
Di bawah ini adalah data tentang luas lahan kekeringan (dalam Ha) di provinsi Jawa
Tengah dalam 10 tahun terakhir (data artificial):

Tahun 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Luas lahan (dalam Ha) 93 34 188 144 16 33 156 44 116 53

a. Diagram garis
Apabila data tentang hasil produksi mesin cuci (dalam buah) tiap bulan dari PT Cemerlang
dalam satu tahun terakhir dibuat diagram garis, maka diperoleh:

200
188
180
160 156
140 144
120 116
100
93
80
60
53
40 44
34 33
20 16
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Statistika Teknik Lingkungan 1 22

b. Diagram batang
Apabila data tentang hasil produksi mesin cuci (dalam buah) tiap bulan dari PT Cemerlang
dalam satu tahun terakhir dibuat diagram batang, maka diperoleh:

200 188
180
156
160 144
140
116
120
100 93
80
60 53
44
34 33
40
16
20
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

c. Scatter plot
Apabila data tentang hasil produksi mesin cuci (dalam buah) tiap bulan dari PT Cemerlang
dalam satu tahun terakhir dibuat scatter plot, maka diperoleh:

200
188
180
160 156
140 144
120 116
100 93
80
60 53
40 44
34 33
20 16
0
0 2 4 6 8 10 12
Statistika Teknik Lingkungan 1 23

d. Diagram lingkaran
Apabila data tentang hasil produksi mesin cuci (dalam buah) tiap bulan dari PT Cemerlang
dalam satu tahun terakhir dibuat diagram lingkaran, maka diperoleh:

34
44 116 53 93
188
156
144

33 16

e. Diagram bar
Apabila data tentang hasil produksi mesin cuci (dalam buah) tiap bulan dari PT Cemerlang
dalam satu tahun terakhir dibuat diagram bar, maka diperoleh:

10 53
9 116
8 44
7 156
6 33
5 16
4 144
3 188
2 34
1 93

0 50 100 150 200


Statistika Teknik Lingkungan 1 24

Latihan

1. Data berikut menyajikan panjang jalan yang rusak (dalam Km) di Kabupaten/Kota provinsi
Jawa Timur dalam 1 tahun terakhir:

2.3 3.3 4.0 3.0 3.2 3.5 4.2 2.8 3.9 3.0
3.6 2.3 3.7 2.8 3.5 4.9 2.2 3.5 2.6 2.6
5.1 1.2 3.9 3.1 4.8 2.1 0.9 1.7 3.8 1.3
3.2 2.5 4.4 3.6 1.2 1.9 2.7 3.3

Buatlah grafik dalam bentuk diagram batang, diagram garis dan scatter plot!

2. Di bawah ini adalah jumlah jiwa yang meninggal karena wabah penyakit demam berdarah
(jiwa) di Kabupaten/Kota provinsi Jawa Tengah dalam 1 tahun terakhir:

34 69 48 41 60 32 45 31 42 24
51 17 44 63 42 32 29 30 48 47
19 20 42 45 49 57 18 26 52 23
10 23 48 23 31

Buatlah grafik dalam bentuk diagram batang, diagram garis dan scatter plot!

3. Di bawah ini adalah data tentang curah hujan (dalam mm) selama 30 hari:

257 103 208 293 170 322 157 286 216 212
350 254 178 180 246 135 200 203 240 200
195 332 299 162 247 285 149 200 198 167

Buatlah grafik dalam bentuk diagram batang, diagram garis dan scatter plot!

4. Di bawah ini adalah kandungan plumbun/timbal (Pb) 10 tahun terakhir (dalam mg/kg) dari
sebuah sungai:

1.75 1.71 2.65 1.76 1.85 2.78 1.97 2.67 2.12 1.79

Buatlah grafik dalam bentuk diagram batang, diagram garis dan scatter plot!
Statistika Teknik Lingkungan 1 25

Bab 4
Distribusi Frekuensi

4.1 Distribusi Frekuensi


- Tujuan pengelompokan data ke dalam distribusi frekuensi ialah untuk memperoleh gambaran
yang sederhana, jelas dan sistematis mengenai suatu peristiwa yang dinyatakan dalam angka-
angka.
- Agar distribusi frekuensi yang dihasilkan cukup baik dalam penyajian, maka penyusunannya
harus memperhatikan jumlah kelas, panjang interval kelas dan titik tengah kelas.

1. Jumlah kelas
- Penentuan jumlah kelas dari suatu distribusi tergantung pada ciri-ciri data kasarnya dan tujuan
penggunaan data itu sendiri setelah digolongkan ke dalam kelas-kelas tertentu.
- Jumlah kelas juga berhubungan erat dengan besarnya interval kelas, sifat data kasar dan
jumlah angka-angkanya yang ingin dikelompokkan ke dalam kelas-kelas tersebut.
- Jumlah kelas jangan terlalu banyak dan jangan terlalu sedikit. Jumlah kelas yang terlalu
banyak atau terlalu sedikit tidak mungkin memberi gambaran yang sederhana dan jelas
tentang keterangan-keterangan yang terkandung di dalam data.
- Sturges memberikan suatu pedoman untuk menentukan jumlah kelas yang sebaiknya
dipergunakan untuk pengelompokan data, yaitu:
k = 1 + 3.3 log n
dengan:
k = jumlah kelas dan n = jumlah keseluruhan observasi yang terdapat dalam data

2. Penentuan interval kelas dan batas kelas


- Besarnya interval kelas bagi tiap-tiap kelas berhubungan erat dengan penentuan jumlah kelas
dan sebaiknya diusahakan agar sama semua serta dalam bilangan-bilangan yang praktis.
- Besarnya interval kelas dapat diperkirakan dengan rumus:
jarak data maksimum- data minimum
i
1 3.3 log n 1 3.3 log n
dengan:
i = besarnya interval kelas
n = jumlah keseluruhan observasi yang terdapat dalam data
Statistika Teknik Lingkungan 1 26

- Penentuan batas kelas harus diusahakan sedemikian rupa sehingga tidak terdapat keragu-
raguan dalam memasukkan angka-angka ke dalam kelas-kelas yang sesuai.
- Pengulangan penggunaan batas kelas atas dari kelas tertentu sebagai batas kelas bawah dari
kelas berikutnya sebaiknya dihindari dan batas kelas sebaiknya dinyatakan dalam bilangan
bulat.

3. Penentuan titik tengah


- Titik tengah dianggap sebagai nilai yang representatif untuk semua nilai yang didistribusikan
sepanjang interval kelas tertentu.
- Penentuan titik tengah tiap interval kelas dapat dilakukan dengan jalan mencari nilai rata-rata
kedua batas kelas atau kedua tepi kelas.

4.Pedoman lain
- Panjang interval harus sama untuk semua kelas.
- Jangan sampai terjadi ada data yang dapat masuk ke dalam 2 kelas sekaligus.
- Semua data harus masuk ke dalam kelas interval yang ada.
- Tidak boleh ada kelas interval yang mempunyai frekuensi nol.
- Diusahakan data yang paling minimum ada di tengah interval kelas yang pertama.
- Dalam penentuan jumlah kelas sebaiknya dilakukan pembulatan, misalkan hasil perhitungan
Sturges diperoleh 7.32 maka dibulatkan menjadi 8. Namun demikian apabila frekuensi pada
interval kelas yang terakhir adalah nol, maka interval kelas tersebut dihapus. Dengan demikian
jumlah kelasnya menjadi berkurang 1.
- Tepi kelas bawah yang pertama tidak ada patokan nilai yang pasti sehingga distribusi
frekuensi dapat dibuat ke dalam beberapa variasi.

Batas kelas adalah nilai-nilai yang membatasi kelas yang satu dengan kelas yang lain. Batas
bawah adalah nilai-nilai yang terletak pada sebelah kiri dari masing-masing kelasnya, sedangkan
batas atas adalah sebelah kanan dari masing-masing kelasnya.

Contoh
1. Di bawah ini adalah data tentang banyaknya rumah yang terbakar (dalam buah) dalam 100
kebakaran terakhir di provinsi DKI Jakarta:
63 86 39 64 86 38 62 54 63 78
36 71 28 123 96 71 39 63 41 53
43 28 71 36 38 83 72 96 62 54
53 64 43 78 70 62 63 81 36 48
60 71 63 58 50 86 61 69 58 64
Statistika Teknik Lingkungan 1 27

83 67 108 112 56 78 39 60 48 71
28 48 27 136 83 82 72 42 39 29
28 100 73 48 103 78 120 96 78 64
96 102 43 64 72 118 43 62 42 73
38 26 43 33 74 39 48 71 63 64

a. Untuk menyusun distribusi frekuensi maka akan dibutuhkan jumlah kelas sebanyak:
k = 1 + 3.3 log 100
= 7.644 atau 8

b. Diketahui bahwa data minimumnya adalah 26 dan data maksimumnya adalah 136, maka
besarnya interval kelas:
jarak 136 - 26
i 14.390 14 ,
1 3.3 log n 1 3.3 log 100
besarnya interval kelas dibulatkan menjadi 14.

Distribusi frekuensi banyaknya rumah yang terbakar dalam 100 kali terjadi kebakaran

Banyaknya rumah terbakar Jumlah kebakaran


20 - 34 8
35 - 49 24
50 - 64 27
65 - 79 20
80 - 94 8
95 - 109 8
110 - 124 4
125 - 139 1

Pedoman di atas jangan dianggap sebagai pedoman yang mutlak yang harus
dipergunakan dalam penentuan jumlah kelas.
Pertimbangan-pertimbangan praktis seringkali menentukan dalam pemilihan jumlah kelas
yang sesuai.

2. Di bawah ini adalah data tentang kadar kalsium (Ca, dalam mg/L) selama 130 bulan dari air
sungai yang melewati daerah perumahan.
Statistika Teknik Lingkungan 1 28

2.99 6.97 4.76 8.49 1.43 3.40 7.03 3.57 9.77 3.80
6.02 5.00 7.19 5.08 3.20 7.73 3.00 5.18 4.82 6.05
6.85 5.49 4.00 3.98 4.67 6.95 3.32 6.99 4.62 4.47
8.16 6.97 4.72 4.59 4.04 4.49 6.78 7.66 6.49 6.64
4.94 7.61 9.20 9.17 2.69 8.33 4.55 8.50 6.59 10.54
5.93 1.70 3.22 6.51 4.76 8.49 1.43 3.40 7.03 3.57
8.49 1.43 3.45 7.03 3.57 9.77 3.80 4.49 6.71 7.62
1.33 3.40 7.03 3.56 9.71 3.80 4.76 8.42 1.43 3.40
3.98 4.67 6.95 3.32 6.96 4.65 4.47 3.03 5.18 4.85
2.86 3.16 3.00 2.57 7.03 5.08 3.93 1.70 3.22 6.57
4.80 5.46 5.35 8.00 7.50 2.54 4.78 6.03 6.40 4.00
7.73 3.00 5.18 4.82 6.05 2.57 7.03 5.08 3.93 1.70
2.69 8.33 4.55 8.50 5.46 5.35 8.00 7.50 7.03 5.08

a. Untuk menyusun distribusi frekuensi maka akan dibutuhkan jumlah kelas sebanyak:
k = 1 + 3,3 log 130 = 7,976 atau 8

b. Diketahui data minimumnya adalah 1,33 dan data maksimumnya adalah 10,54, maka
besarnya interval kelas:
jarak 10,54 - 13,3
i 1,15471 1,16
1 3,3 log n 1 3,3 log 130
nilai tersebut dibulatkan menjadi 1,16.

Distribusi frekuensi kadar kalsium (Ca, dalam mg/L) selama 130 bulan

Kadar kalsium (Ca, dalam mg/L) Jumlah bulan


1,91 - 3,07 19
3,08 - 4,24 25
4,25 - 5,41 31
5,42 - 6,58 12
6,59 - 7,75 25
7,76 - 8,92 11
8,93 - 10,09 6
10,10 - 11,26 1
Statistika Teknik Lingkungan 1 29

3. Di bawah ini adalah data tentang banyaknya tanaman Eceng Gondok (dalam kg) yang
mencemari 80 titik sungai.
37 29 49 30 59 33 47 45 59 48
23 33 40 30 32 35 42 48 39 30
31 30 61 51 45 33 19 25 22 24
40 57 38 50 31 48 33 56 27 55
36 23 37 58 35 29 51 35 26 46
31 63 43 47 59 36 47 45 31 36
35 37 30 55 62 37 46 63 56 23
36 31 50 57 34 20 58 58 30 51

a. Untuk menyusun distribusi frekuensi maka akan dibutuhkan jumlah kelas sebanyak:
k = 1 + 3,3 log 80
= 6,203 atau 7

b. Diketahui bahwa data minimumnya adalah 19 dan data maksimumnya adalah 63, maka
besarnya interval kelas:
jarak 63 - 19
i 7,093 7
1 3,3 log n 1 3,3 log 80
nilai tersebut dibulatkan menjadi 7.

Distribusi frekuensi banyaknya Eceng Gondok (dalam kg)


yang mencemari sungai

Banyaknya Eceng Gondok (kg) Jumlah titik


14 - 21 2
22 - 29 10
30 - 37 29
38 - 45 9
46 - 53 14
54 - 61 13
62 - 69 3
Statistika Teknik Lingkungan 1 30

4.2 Distribusi Relatif


- Untuk tujuan tertentu, penyajian data ke dalam distribusi frekuensi relatif akan lebih mudah
dan berguna.

- Frekuensi yang bersifat relatif dapat diperoleh dengan jalan membagi frekuensi kelas dengan
jumlah keseluruhan frekuensi.

Contoh
1. Di bawah ini adalah distribusi frekuensi banyaknya rumah yang terbakar dalam 100 kali
terjadi kebakaran.

Banyaknya rumah terbakar Jumlah kebakaran


20 - 34 8
35 - 49 24
50 - 64 27
65 - 79 20
80 - 94 8
95 - 109 8
110 - 124 4
125 - 139 1

Apabila dari data di atas dibuat distribusi frekuensi relatifnya, maka diperoleh hasil sebagai
berikut:

Banyaknya rumah terbakar Jumlah kebakaran Frekuensi relatif


20 - 34 8 0,08
35 - 49 24 0,24
50 - 64 27 0,27
65 - 79 20 0,20
80 - 94 8 0,08
95 - 109 8 0,08
110 - 124 4 0,04
125 - 139 1 0,01
Jumlah 100 1,00
Statistika Teknik Lingkungan 1 31

2. Di bawah ini adalah distribusi frekuensi kadar kalsium (Ca, dalam mg/L) selama 130 bulan.

Kadar kalsium (Ca, dalam mg/L) Jumlah bulan


1,91 - 3,07 19
3,08 - 4,24 25
4,25 - 5,41 31
5,42 - 6,58 12
6,59 - 7,75 25
7,76 - 8,92 11
8,93 - 10,09 6
10,10 - 11,26 1

Apabila data di atas dibuat distribusi frekuensi relatifnya, maka diperoleh hasil:

Kadar kalsium (Ca, dalam mg/L) Jumlah bulan Frekuensi relatif


1,91 - 3,07 19 0,146
3,08 - 4,24 25 0,192
4,25 - 5,41 31 0,239
5,42 - 6,58 12 0,092
6,59 - 7,75 25 0,192
7,76 - 8,92 11 0,085
8,93 - 10,09 6 0,046
10,10 - 11,26 1 0,008
Jumlah 130 1,000

3. Di bawah ini adalah distribusi frekuensi banyaknya Eceng Gondok (dalam kg) yang
mencemari sungai.
Statistika Teknik Lingkungan 1 32

Banyaknya Eceng Gondok (kg) Jumlah titik


14 - 21 2
22 - 29 10
30 - 37 29
38 - 45 9
46 - 53 14
54 - 61 13
62 - 69 3

Distribusi frekuensi relatif tentang banyaknya Eceng Gondok (kg) tersebut adalah:

Banyaknya Eceng Gondok (kg) Jumlah titik Frekuensi relatif


14 - 21 2 0,0250
22 - 29 10 0,1250
30 - 37 29 0,3625
38 - 45 9 0,1125
46 - 53 14 0,1750
54 - 61 13 0,1625
62 - 69 3 0,0375
Jumlah 80 1,0000

4.3 Distribusi Kumulatif


- Penggunaan distribusi kumulatif seringkali dapat menghilangkan keragu-raguan dalam
memasukkan angka-angka ke dalam kelas-kelas tertentu.
- Distribusi frekuensi kumulatif dapat berbentuk “kurang dari” atau “lebih dari”.

Contoh
1. Di bawah ini adalah distribusi frekuensi banyaknya rumah yang terbakar dalam 100 kali terjadi
kebakaran.
Statistika Teknik Lingkungan 1 33

Banyaknya rumah terbakar Jumlah kebakaran


20 - 34 8
35 - 49 24
50 - 64 27
65 - 79 20
80 - 94 8
95 - 109 8
110 - 124 4
125 - 139 1

Apabila dari data di atas dibuat distribusi frekuensi kumulatifnya, maka diperoleh hasil:

Banyaknya rumah terbakar Jumlah kebakaran


Kurang dari 20 0
Kurang dari 35 8
Kurang dari 50 32
Kurang dari 65 59
Kurang dari 80 79
Kurang dari 95 87
Kurang dari 110 95
Kurang dari 125 99
Kurang dari 140 100

atau bisa juga dibuat dalam bentuk “lebih dari” dan diperoleh:

Banyaknya rumah terbakar Jumlah kebakaran


20 atau lebih 100
35 atau lebih 92
50 atau lebih 68
65 atau lebih 41
80 atau lebih 21
95 atau lebih 13
110 atau lebih 5
125 atau lebih 1
140 atau lebih 0
Statistika Teknik Lingkungan 1 34

2. Di bawah ini adalah distribusi frekuensi kadar kalsium (Ca, dalam mg/L) selama 130 bulan.

Kadar kalsium (Ca, dalam mg/L) Jumlah bulan


1,91 - 3,07 19
3,08 - 4,24 25
4,25 - 5,41 31
5,42 - 6,58 12
6,59 - 7,75 25
7,76 - 8,92 11
8,93 - 10,09 6
10,10 - 11,26 1

Apabila dari data di atas dibuat distribusi frekuensi kumulatifnya, maka diperoleh:

Kadar kalsium (Ca, dalam mg/L) Jumlah bulan


Kurang dari 1,91 0
Kurang dari 3,08 19
Kurang dari 4,25 44
Kurang dari 5,42 75
Kurang dari 6,59 87
Kurang dari 7,76 112
Kurang dari 8,93 123
Kurang dari 10,10 129
Kurang dari 11,27 130

atau bisa juga dibuat dalam bentuk “lebih dari” dan diperoleh:

Kadar kalsium (Ca, dalam mg/L) Jumlah bulan


1,91 atau lebih 130
3,08 atau lebih 129
4,25 atau lebih 123
5,42 atau lebih 112
6,59 atau lebih 87
7,76 atau lebih 75
8,93 atau lebih 44
10,10 atau lebih 19
11,27 atau lebih 0
Statistika Teknik Lingkungan 1 35

Latihan
1. Di bawah ini adalah luas lahan gagal panen (dalam Ha) di 80 daerah sentra pertanian.

97 67 62 79 75 71 65 76 85 78
73 67 86 77 85 75 76 63 72 81
60 95 75 61 89 78 96 71 83 79
62 78 88 74 53 76 57 73 80 65
78 66 60 68 74 69 77 94 75 82
93 76 88 62 90 68 82 75 84 68
72 63 78 95 62 74 87 75 65 61
73 75 85 59 71 93 60 73 88 79

Buatlah distribusi frekuensi, distribusi frekuensi relatif dan distribusi frekuensi kumulatif!

2. Di bawah ini adalah luas tanah yang tercemar logam berat (dalam m2) di 100 desa di sebuah
kabupaten di Indonesia.
59 43 49 51 44 53 63 38 42 32
29 30 48 47 51 42 32 17 44 63
33 61 24 30 47 28 38 34 22 32
52 57 38 45 42 23 45 42 42 47
35 56 43 61 24 35 54 37 38 42
29 25 41 25 36 24 24 47 46 31
47 31 43 20 21 48 54 62 41 24
54 39 42 46 27 45 59 57 26 29
18 19 20 42 45 26 52 49 57 23
32 45 31 42 24 34 69 48 41 60

Buatlah distribusi frekuensi, distribusi frekuensi relatif dan distribusi frekuensi kumulatif!

3. Di bawah ini adalah banyaknya penggiat lingkungan (dalam orang) di 70 negara.


920 917 494 761 659 1054 269 833 455 850
257 703 286 316 300 508 393 170 322 657
300 518 602 500 719 320 773 508 482 605
695 332 699 462 447 685 549 400 398 467
299 697 476 849 143 340 703 357 977 380
750 254 478 603 640 400 480 546 535 800
472 459 404 449 678 816 697 766 649 664

Buatlah distribusi frekuensi, distribusi frekuensi relatif dan distribusi frekuensi kumulatif!
Statistika Teknik Lingkungan 1 36

4. Di bawah ini adalah data tentang waktu yang dibutuhkan (dalam tahun) untuk mengambalikan
pencemaran lingkungan menjadi seperti semula di 60 Kabupaten/Kota di Indonesia.

36 23 37 28 35 29 22 35 26 26
34 23 37 28 35 29 22 35 26 26
32 31 29 27 34 22 28 28 30 30
35 31 30 25 26 37 21 30 26 23
31 25 43 30 31 36 37 20 20 36
40 28 28 30 31 30 33 25 27 22

Buatlah distribusi frekuensi, distribusi frekuensi relatif dan distribusi frekuensi kumulatif!
Statistika Teknik Lingkungan 1 37
Statistika Teknik Lingkungan 1 38

Bab 5
Pengukuran Deskriptif

5.1 Pendahuluan
- Prosedur umum yang dipergunakan untuk menggambarkan serangkaian data kuantitatif
sebenarnya merupakan suatu prosedur penyederhanaan dari data itu sendiri.
- Pengukuran deskriptif adalah suatu pengukuran yang bertujuan untuk memberikan gambaran
tentang data yang kita peroleh, baik dari sampel maupun dari populasi.
- Pengukuran deskriptif yang sangat bermanfaat untuk keperluan analisis statistik adalah
pengukuran tentang tendensi sentral dan pengukuran tentang dispersi.
- Pengukuran tentang tendensi sentral dari serangkaian data umumnya diperlukan, karena
pengukuran tersebut dapat memberikan gambaran tentang pemusatan nilai-nilai observasi.
- Pengukuran tentang dispersi pada hakekatnya memberikan arti pada hasil pengukuran
tendensi sentral.

5.2 Tendensi Sentral


- Apabila kita melakukan pengamatan terhadap data kuantitatif, maka kita akan mendapatkan
gambaran bahwa sebagian besar data tersebut umumnya terdiri dari nilai-nilai observasi yang
bertendensi untuk memusatkan diri di sekitar suatu nilai tertentu.
- Tendensi sentral dapat memberikan gambaran bahwa suatu nilai sentral tertentu sebenarnya
dapat dipergunakan untuk menggambarkan nilai-nilai keseluruhan data itu sendiri.
- Penilaian tentang apakah nilai sentral tersebut cukup representatif untuk memberikan
gambaran nilai-nilai keseluruhan data itu sangat berhubungan erat dengan nilai dari data
tersebut bervariasi.

5.2.1 Rata-rata (average)


- Rata-rata merupakan nilai yang cukup representatif untuk memberikan gambaran tentang
nilai-nilai yang terdapat dalam data yang bersangkutan.
- Jenis rata-rata yang lazim digunakan sebagai pengukuran lokasi atau pengukuran tendensi
sentral adalah rata-rata hitung, median dan modus.

a. Rata-rata hitung
Rata-rata hitung dari suatu himpunan n bilangan X1, X2, . . ., Xnditunjukkan oleh:
Statistika Teknik Lingkungan 1 39

n
Xi
X1 X 2 . . . X n i 1
X
n n
Contoh
1. Kandungan garam terlarut dalam air sumur(dalam mg/L) selama 5 bulan terakhir adalah:
1000 ; 1500 ; 1300 ; 1000 ; 1200,
maka rata-rata kandungan garam terlarut dalam air sumur selama 5 bulan adalah:
1000 1500 1300 1000 1200 6000
X 1200 mg/L
5 5

2. Kontribusi sektor transportasi dalam pencemaran natrium dioksida (NO2) selama 6 tahun
terakhir adalah:
78 ; 84 ; 68 ; 87 ; 91 ; 72 (dalam persen)
maka rata-rata kontribusi sektor transportasi dalam pencemaran natrium dioksida (NO2)
selama 6 tahun adalah:
78 84 68 87 91 72 480
X 80 persen
6 6

3. Banyaknya sampah yang diangkut ke tempat pembuangan akhir selama 8 hari adalah:
105 ; 120 ; 112 ; 118 ; 98 ; 106 ; 109 ; 104 (dalam ton)
maka rata-rata banyaknya sampah yang diangkut ke tempat pembuangan akhir selama 8 hari
adalah:
105 120 . . . 104
X 109 ton
8

Latihan
1. Di bawah ini adalah data tentang konsentrasi Karbon Monoksida (CO, dalam ppm)di udara
selama 6minggu.
55 ; 30 ; 45 ; 15 ; 85 ; 35
Carilah rata-rata konsentrasi Karbon Monoksida (CO, dalam ppm)di udara selama 6 minggu
tersebut!
Statistika Teknik Lingkungan 1 40

2. Kandungan timbal (Pb, dalam ppm) pada endapan sedimen sungai yang diambil dari 7 titik
diperoleh data seperti di bawah ini.
58 ; 46 ; 34 ; 50 ; 19 ; 62 ; 39
Carilah rata-rata kandungan Pb (dalam ppm) pada endapan sedimen sungai yang diambil dari
7 titik tersebut!

3. Kandungan merkuri (Hg, dalam ppm) pada endapan sedimen sungai yang diambil dari 10 titik
diperoleh data seperti di bawah ini.
0,25 ; 0,33 ; 0,16 ; 0,29 ; 0,43 ; 0,08 ; 0,14 ; 0,38 ; 0,26 ; 0,54
Berapa rata-rata kandungan Hg(dalam ppm) pada endapan sedimen sungai yang diambil dari
10 titik tersebut?

Apabila bilangan-bilangan X1, X2, . . ., Xn masing-masing terjadi f1, f2, . . ., fn kali, maka rata-rata
hitungnya adalah:
n
fi X i
f1 X1 f2 X 2 . . . fn X n i 1
X n
f1 f2 . . . fn
fi
i 1

Contoh
1. Kandungan garam terlarut dalam air sumur(dalam mg/L) selama20 bulan terakhir adalah:
1000 ; 1500 ; 1300 ; 1000 ; 1200,

Garam terlarut (dalam mg/L) 1000 1500 1300 1000 1200


Lama (bulan) 4 3 5 3 5

maka rata-rata garam terlarut dalam air sumur(dalam mg/L) selama20 bulan terakhir adalah:

(1000) (4) (1500) (3) . . . (1200) (5) 24000


X 1200
4 3 ... 5 20

2. Banyaknya ikan mati (dalam ekor) karena pencemaran air dari 26 petak kolam ikan disajikan
dalam tabel di bawah ini.
Statistika Teknik Lingkungan 1 41

Banyak ikan (ekor) 78 84 68 87 91 72


Banyak kolam 7 3 5 4 2 5

maka rata-rata banyaknya ikan mati (dalam ekor) dari setiap petak kolam ikan adalah:

(78) (7) (84) (3) . . . (72) (5) 2028


X 78 ekor
7 3 ... 5 26

3. Luas lahan gambut yang terbakar (dalam m2) dan banyaknya tempat yang lahan gambutnya
terbakar dengan luas tersebut adalah:

Luas lahan 105 120 112 118 98 106 109 104


Banyak tempat 3 6 4 1 3 3 1 2

maka rata-rata luas lahan gambut yang terbakar untuk setiap tempat adalah:
(105) (3) (120) (6) . . . (104) (2) 2530
X 110 m2
3 6 ... 2 23

Latihan
1. Di bawah ini adalah lamanya waktu yang dibutuhkan oleh masing-masing petugas untuk
membersihkan pencemaran air (dalam jam) dan banyaknya petugas yang diperlukan untuk
membersihkannya.

Lama waktu 15 13 17 15 13 11 14 18 16 14
Banyak orang 5 1 3 2 5 1 3 4 6 5

Berapa rata-rata lama seorang pembersih untuk membersihkan pencemaran air?

2. Di bawah ini adalah data tentang banyaknya titik api kebaharan lahan yang terpantau satelit
(dalam titik) dan banyaknya hari dari masing-masing titik api tersebut.
Statistika Teknik Lingkungan 1 42

Jumlah titik 54 30 45 15 25 35
Jumlah hari 5 1 3 2 1 3

Berapa rata-rata jumlah titik api setiap harinya?

3. Di bawah ini adalah data tentang jumlah kejadian kebakaran (dalam kali) dan jumlah mobil
pemadam kebakaran yang dikerahkan untuk masing-masing jumlah kejadian.

Jumlah kejadian 95 76 85 90 79 72 89
Banyak mobil 5 1 3 2 5 1 3

Berapa rata-rata mobil kebakaran yang diperlukan setiap terjadi kebakaran?

Sifat rata-rata hitung


a. Jumlah simpangan-simpangan suatu himpunan bilangan dari rata-rata hitungnya adalah nol.

Contoh
Rata-rata hitung dari bilangan 10, 5, 12, 3, 8 adalah:

10 + 5 + 12 + 3 + 8
X = = 7,6
5

dengan demikian simpangannya adalah:


10 - 7,6 = 2,4
5 - 7,6 = - 2,6
12 - 7,6 = 4,4
3 - 7,6 = - 4,6
8 - 7,6 = 0,4 +
= 0,0

b. Jumlah kuadrat simpangan-simpangan suatu himpunan bilangan dari rata-rata hitungnya


adalah minimum.
Statistika Teknik Lingkungan 1 43

Contoh
Rata-rata hitung dari bilangan 10, 5, 12, 3, 8 adalah:
10 + 5 + 12 + 3 + 8
X = = 7,6
5

dengan demikian jumlah kuadrat simpangannya adalah:


(10 - 7,6)2 = ( 2,4)2 = 5,76
( 5 - 7,6)2 = (- 2,6)2 = 6,76
(12 - 7,6)2 = ( 4,4)2 = 19,36
( 3 - 7,6)2 = (- 4,6)2 = 21,16
( 8 - 7,6)2 = ( 0,4)2 = 0,16 +
= 53,20

Andaikan rata-ratanya 7 (kurang dari rata-rata sebenarnya), maka jumlah kuadrat


simpangannya adalah:
(10 - 7)2 = ( 3)2 = 9
( 5 - 7)2 = (- 2)2 = 4
(12 - 7)2 = ( 5)2 = 25
( 3 - 7)2 = (- 4)2 = 16
( 8 - 7)2 = ( 1)2 = 1 +
= 55 (lebih dari 53,20)

Andaikan rata-ratanya 8 (lebih dari rata-rata sebenarnya), maka jumlah kuadrat simpangannya
adalah:
(10 - 8)2 = ( 2)2 = 4
( 5 - 8) 2 = (- 3)2 = 9
(12 - 8)2 = ( 4)2 = 16
( 3 - 8) 2 = (- 5)2 = 25
( 8 - 8)2 = ( 0)2 = 0 +
= 54 (lebih dari 53,20)

- Rata-rata hitung dari data yang dikelompokkan dapat dicari dengan menggunakan rumus:
m1 f1 m2 f2 . . . mk fk
X
f1 f2 . . . fk
dengan:
mi = titik tengah interval kelas
fi = frekuensi kelas
k = jumlah kelas
Statistika Teknik Lingkungan 1 44

Contoh
1. Distribusi frekuensi banyaknya rumah yang terbakar dalam 100 kali terjadi kebakaran adalah:

Banyaknya rumah terbakar Jumlah kebakaran


20 - 34 8
35 - 49 24
50 - 64 27
65 - 79 20
80 - 94 8
95 - 109 8
110 - 124 4
125 - 139 1

rata-ratanya dapat dicari dengan jalan:

Banyaknya rumah
mi fi mi fi
terbakar
20 - 34 27 8 216
35 - 49 42 24 1008
50 - 64 57 27 1539
65 - 79 72 20 1440
80 - 94 87 8 696
95 - 109 102 8 816
110 - 124 117 4 468
125 - 139 132 1 132
jumlah 100 6315

6315
maka rata-rata hitungnya: X 63,15
100
Statistika Teknik Lingkungan 1 45

2. Di bawah ini adalah data tentang kadar kalsium (Ca, dalam mg/L) selama 130 bulan dari air
sungai yang melewati daerah perumahan.

Kadar kalsium (Ca, dalam mg/L) Jumlah bulan


191 - 307 19
308 - 424 25
425 - 541 31
542 - 658 12
659 - 775 25
776 - 892 11
893 - 1009 6
1010 - 1126 1

rata-ratanya dapat dicari dengan jalan:

Kadar kalsium
mi fi mi fi
(Ca, dalam mg/L)
191 - 307 249 19 4731
308 - 424 366 25 9150
425 - 541 483 31 14973
542 - 658 600 12 7200
659 - 775 717 25 17925
776 - 892 834 11 9174
893 - 1009 951 6 5706
1010 - 1126 1068 1 1068
jumlah 130 69927

69927
maka rata-rata hitungnya: X 537,9
130
Statistika Teknik Lingkungan 1 46

3. Di bawah ini adalah data tentang banyaknya tanaman Eceng Gondok (dalam kg) yang
mencemari 80 titik sungai.

Banyaknya Eceng Gondok (kg) Jumlah titik


14 - 21 2
22 - 29 10
30 - 37 29
38 - 45 9
46 - 53 14
54 - 61 13
62 - 69 3

rata-ratanya dapat dicari dengan jalan:

Banyaknya Eceng Gondok (kg) mi fi mi fi


14 - 21 17,5 2 35,0
22 - 29 25,5 10 255,0
30 - 37 33,5 29 971,5
38 - 45 41,5 9 373,5
46 - 53 49,5 14 693,0
54 - 61 57,5 13 747,5
62 - 69 65,5 3 196,5
Jumlah 80 3272,0

3272
maka rata-rata hitungnya: X 40,9
80

Latihan
1. Di bawah ini adalah luas lahan gagal panen (dalam Ha) di 80 daerah sentra pertanian.

97 67 62 79 75 71 65 76 85 78
73 67 86 77 85 75 76 63 72 81
60 95 75 61 89 78 96 71 83 79
Statistika Teknik Lingkungan 1 47

62 78 88 74 53 76 57 73 80 65
78 66 60 68 74 69 77 94 75 82
93 76 88 62 90 68 82 75 84 68
72 63 78 95 62 74 87 75 65 61
73 75 85 59 71 93 60 73 88 79

Carilah rata-rata hitungnya setelah data tersebut disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi!

2. Di bawah ini adalah luas tanah yang tercemar logam berat (dalam m2) di 100 desa di sebuah
kabupaten di Indonesia.

59 43 49 51 44 53 63 38 42 32
29 30 48 47 51 42 32 17 44 63
33 61 24 30 47 28 38 34 22 32
52 57 38 45 42 23 45 42 42 47
35 56 43 61 24 35 54 37 38 42
29 25 41 25 36 24 24 47 46 31
47 31 43 20 21 48 54 62 41 24
54 39 42 46 27 45 59 57 26 29
18 19 20 42 45 26 52 49 57 23
32 45 31 42 24 34 69 48 41 60

Carilah rata-rata hitungnya setelah data tersebut disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi!

3. Di bawah ini adalah banyaknya penggiat lingkungan (dalam orang) di 70 negara.

920 917 494 761 659 1054 269 833 455 850
257 703 286 316 300 508 393 170 322 657
300 518 602 500 719 320 773 508 482 605
695 332 699 462 447 685 549 400 398 467
299 697 476 849 143 340 703 357 977 380
750 254 478 603 640 400 480 546 535 800
472 459 404 449 678 816 697 766 649 664

Carilah rata-rata hitungnya setelah data tersebut disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi!

4. Di bawah ini adalah data tentang waktu yang dibutuhkan (dalam tahun) untuk mengambalikan
pencemaran lingkungan menjadi seperti semula di 60 Kabupaten/Kota di Indonesia.
Statistika Teknik Lingkungan 1 48

36 23 37 28 35 29 22 35 26 26
34 23 37 28 35 29 22 35 26 26
32 31 29 27 34 22 28 28 30 30
35 31 30 25 26 37 21 30 26 23
31 25 43 30 31 36 37 20 20 36
40 28 28 30 31 30 33 25 27 22

Carilah rata-rata hitungnya setelah data tersebut disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi!

5.2.2 Median
- Median merupakan nilai pusat dari sekelompok data atau sebuah distribusi frekuensi.
- Median juga disebut sebagai rata-rata posisi (positional average).
- Pengamatan yang tepat di tengah-tengah apabila banyaknya pengamatan itu ganjil atau rata-
rata kedua pengamatan yang di tengah apabila banyaknya pengamatan genap.
- Secara teoritis median membagi seluruh jumlah observasi yang lebih kecil ke dalam 2 bagian
yang sama.

Contoh
1. Kandungan garam terlarut dalam air sumur(dalam mg/L) selama 5 bulan terakhir adalah:
1000 ; 1500 ; 1300 ; 1000 ; 1200,

Setelah mengurutkan dari yang terkecil sampai yang terbesar, maka diperoleh median 1200,
karena 1200 posisinya ada di tengah.
1000 1000 1200 1300 1500

2. Kontribusi sektor transportasi dalam pencemaran natrium dioksida (NO 2) selama 6 tahun
terakhir adalah:
78 ; 84 ; 68 ; 87 ; 91 ; 72 (dalam persen)

Keenam data tersebut apabila diurutkan akan diperoleh:


68 72 78 84 87 91

dan median dari data tersebut adalah:


Statistika Teknik Lingkungan 1 49

78 84
X 81
2

- Median dari data yang dikelompokkan dapat dicari dengan menggunakan rumus:
n
-f
median B 2 i
fm - f
dengan:
B = tepi kelas bawah dari interval dimana median terletak
n = jumlah nilai observasi (frekuensi total)
f = frekuensi kumulatif yang bersesuaian dengan B (sebelum nilai median)
fm = frekuensi kumulatif yang bersesuaian dengan tepi kelas atas dari interval dimana
median dihitung
i = besarnya interval kelas.

Contoh
1. Distribusi frekuensi banyaknya rumah yang terbakar dalam 100 kali terjadi kebakaran adalah:

Banyaknya rumah terbakar Frekuensi Tepi kelas Frekuensi kumulatif


20 - 34 8 19,5 8
35 - 49 24 34,5 32
50 - 64 27 49,5 59
65 - 79 20 64,5 79
80 - 94 8 79,5 87
95 - 109 8 94,5 95
110 - 124 4 109,5 99
125 - 139 1 124,5 100
jumlah 100

Nilai median dari distribusi frekuensi di atas adalah:


100
- 32
median 49,5 2 14 58,83
59 - 32
Statistika Teknik Lingkungan 1 50

2. Di bawah ini adalah data tentang kadar kalsium (Ca, dalam mg/L) selama 130 bulan dari air
sungai yang melewati daerah perumahan.

Kadar kalsium (Ca, dalam mg/L) Frekuensi Tepi kelas Frekuensi kumulatif
191 - 307 19 190,5 19
308 - 424 25 307,5 44
425 - 541 31 424,5 75
542 - 658 12 541,5 87
659 - 775 25 658,5 112
776 - 892 11 775,5 123
893 - 1009 6 892,5 129
1010 - 1126 1 1009,5 130
jumlah 130

Nilai median dari distribusi frekuensi di atas adalah:


130
- 44
median 424,5 2 116 503,08
75 - 44

3. Di bawah ini adalah data tentang banyaknya tanaman Eceng Gondok (dalam kg) yang
mencemari 80 titik sungai.

Banyaknya Eceng Gondok (kg) Frekuensi Tepi kelas Frekuensi kumulatif


14 - 21 2 13,5 2
22 - 29 10 21,5 12
30 - 37 29 29,5 41
38 - 45 9 37,5 50
46 - 53 14 45,5 64
54 - 61 13 53,5 77
62 - 69 3 61,5 80
Jumlah 80
Statistika Teknik Lingkungan 1 51

Nilai median dari distribusi frekuensi di atas adalah:


80
- 12
median 29,5 2 7 36,259
41 - 12

Latihan
1. Di bawah ini adalah luas lahan gagal panen (dalam Ha) di 80 daerah sentra pertanian.

97 67 62 79 75 71 65 76 85 78
73 67 86 77 85 75 76 63 72 81
60 95 75 61 89 78 96 71 83 79
62 78 88 74 53 76 57 73 80 65
78 66 60 68 74 69 77 94 75 82
93 76 88 62 90 68 82 75 84 68
72 63 78 95 62 74 87 75 65 61
73 75 85 59 71 93 60 73 88 79

Setelah data di atas disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi, carilah nilai mediannya!

2. Di bawah ini adalah luas tanah yang tercemar logam berat (dalam m2) di 100 desa di sebuah
kabupaten di Indonesia.

59 43 49 51 44 53 63 38 42 32
29 30 48 47 51 42 32 17 44 63
33 61 24 30 47 28 38 34 22 32
52 57 38 45 42 23 45 42 42 47
35 56 43 61 24 35 54 37 38 42
29 25 41 25 36 24 24 47 46 31
47 31 43 20 21 48 54 62 41 24
54 39 42 46 27 45 59 57 26 29
18 19 20 42 45 26 52 49 57 23
32 45 31 42 24 34 69 48 41 60

Setelah data di atas disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi, carilah nilai mediannya!
Statistika Teknik Lingkungan 1 52

3. Di bawah ini adalah banyaknya penggiat lingkungan (dalam orang) di 70 negara.

920 917 494 761 659 1054 269 833 455 850
257 703 286 316 300 508 393 170 322 657
300 518 602 500 719 320 773 508 482 605
695 332 699 462 447 685 549 400 398 467
299 697 476 849 143 340 703 357 977 380
750 254 478 603 640 400 480 546 535 800
472 459 404 449 678 816 697 766 649 664

Setelah data di atas disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi, carilah nilai mediannya!

4. Di bawah ini adalah data tentang waktu yang dibutuhkan (dalam tahun) untuk mengambalikan
pencemaran lingkungan menjadi seperti semula di 60 Kabupaten/Kota di Indonesia.

36 23 37 28 35 29 22 35 26 26
34 23 37 28 35 29 22 35 26 26
32 31 29 27 34 22 28 28 30 30
35 31 30 25 26 37 21 30 26 23
31 25 43 30 31 36 37 20 20 36
40 28 28 30 31 30 33 25 27 22

Setelah data di atas disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi, carilah nilai mediannya!

5.2.3 Modus
- Nilai yang terjadi dengan frekuensi terbesar, yaitu nilai yang paling banyak.
- Modus mungkin tidak ada dan mungkin juga tidak unik.

Contoh
1. Di bawah ini adalah data tentang banyaknya kebakaran yang terjadi di suatu kabupaten tiap
harinya selama 11 hari.
2 ; 2 ; 5 ; 7 ; 9 ; 9 ; 9 ; 10 ; 10 ; 11 ; 12

Dengan demikian modusnya adalah 9 kebakaran, karena frekuensi atau jumlah 9 kebakaran
adalah yang sering muncul.
Statistika Teknik Lingkungan 1 53

2. Di bawah ini adalah data tentang jumlah sampah (dalam ton) dari 7 titik penimbunan sampah.
2 ; 3 ; 8 ; 10 ; 12 ; 15 ; 16

Dengan demikian modusnya tidak ada, karena frekuensi data yang sama tidak ada (semua
data berbeda).

3. Di bawah ini adalah data tentang kadar kalsium (Ca, dalam mg/L) selama 10 bulan dari air
sungai yang melewati daerah perumahan.
2;3;4;4;4;5;5;7;7;7

Dengan demikian modusnya adalah 4 dan 7 mg/L, karena frekuensi atau jumlah 4 mg/Ldan 7
mg/L paling sering muncul.

Latihan
1. Di bawah ini adalah lamanya waktu yang dibutuhkan oleh masing-masing petugas untuk
membersihkan pencemaran air (dalam jam) dan banyaknya petugas yang diperlukan untuk
membersihkannya.

Lama waktu 15 13 17 15 13 11 14 18 16 14
Banyak orang 5 1 3 2 5 1 3 4 6 5

Carilah modus tentang lamanya waktu yang dibutuhkan oleh masing-masing petugas untuk
membersihkan pencemaran air (dalam jam) berdasarkan banyaknya petugas yang diperlukan
untuk membersihkannya!

2. Di bawah ini adalah data tentang banyaknya titik api kebaharan lahan yang terpantau satelit
(dalam titik) dan banyaknya hari dari masing-masing titik api tersebut.

Jumlah titik 54 30 45 15 25 35
Jumlah hari 5 1 3 2 1 3

Carilah modus tentang banyaknya titik api kebaharan lahan yang terpantau satelit (dalam titik)
berdasarkan banyaknya hari dari masing-masing titik api tersebut!
Statistika Teknik Lingkungan 1 54

3. Di bawah ini adalah data tentang jumlah kejadian kebakaran (dalam kali) dan jumlah mobil
pemadam kebakaran yang dikerahkan untuk masing-masing jumlah kejadian.

Jumlah kejadian 95 76 85 90 79 72 89
Banyak mobil 5 1 3 2 5 1 3

Carilah modus tentang jumlah kejadian kebakaran (dalam kali) berdasarkan jumlah mobil
pemadam kebakaran yang dikerahkan untuk masing-masing jumlah kejadian!

- Modus dari data yang dikelompokkan dapat dicari dengan menggunakan rumus:

modus Li 1 i
1 2
dengan:
Li = tepi kelas bawah dari kelas modal (kelas yang mengandung modus)
1 = kelebihan frekuensi modal terhadap frekuensi kelas yang lebih rendah berikutnya

2 = kelebihan frekuensi modal terhadap frekuensi kelas yang lebih tinggi berikutnya
i = besarnya interval kelas

Contoh
1. Distribusi frekuensi banyaknya rumah yang terbakar dalam 100 kali terjadi kebakaran adalah:

Banyaknya rumah terbakar Frekuensi Tepi kelas Frekuensi kumulatif


20 - 34 8 19,5 8
35 - 49 24 34,5 32
50 - 64 27 49,5 59
65 - 79 20 64,5 79
80 - 94 8 79,5 87
95 - 109 8 94,5 95
110 - 124 4 109,5 99
125 - 139 1 124,5 100
Jumlah 100
Statistika Teknik Lingkungan 1 55

Nilai modus dari distribusi frekuensi di atas adalah:


3
modus 49,5 14 53,7
3 7

2. Di bawah ini adalah distribusi frekuensi kadar kalsium (Ca, dalam mg/L) selama 130 bulan.

Kadar kalsium (Ca, dalam mg/L) Frekuensi Tepi kelas Frekuensi kumulatif
191 - 307 19 190,5 19
308 - 424 25 307,5 44
425 - 541 31 424,5 75
542 - 658 12 541,5 87
659 - 775 25 658,5 112
776 - 892 11 775,5 123
893 - 1009 6 892,5 129
1010 - 1126 1 1009,5 130
jumlah 130

Nilai modus dari distribusi frekuensi di atas adalah:


6
modus 424,5 116 470,9
6 19

3. Di bawah ini adalah distribusi frekuensi banyaknya Eceng Gondok (dalam kg) yang mencemari
sungai.

Banyaknya Eceng Gondok (kg) Frekuensi Tepi kelas Frekuensi kumulatif


14 - 21 2 13,5 2
22 - 29 10 21,5 12
30 - 37 29 29,5 41
38 - 45 9 37,5 50
46 - 53 14 45,5 64
54 - 61 13 53,5 77
62 - 69 3 61,5 80
Jumlah 80
Statistika Teknik Lingkungan 1 56

Nilai modus dari distribusi frekuensi di atas adalah:


19
modus 29,5 7 32,91
19 20

Latihan
1. Di bawah ini adalah luas lahan gagal panen (dalam Ha) di 80 daerah sentra pertanian.

97 67 62 79 75 71 65 76 85 78
73 67 86 77 85 75 76 63 72 81
60 95 75 61 89 78 96 71 83 79
62 78 88 74 53 76 57 73 80 65
78 66 60 68 74 69 77 94 75 82
93 76 88 62 90 68 82 75 84 68
72 63 78 95 62 74 87 75 65 61
73 75 85 59 71 93 60 73 88 79

Setelah data di atas disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi, carilah nilai modusnya!

2. Di bawah ini adalah luas tanah yang tercemar logam berat (dalam m2) di 100 desa di sebuah
kabupaten di Indonesia.

59 43 49 51 44 53 63 38 42 32
29 30 48 47 51 42 32 17 44 63
33 61 24 30 47 28 38 34 22 32
52 57 38 45 42 23 45 42 42 47
35 56 43 61 24 35 54 37 38 42
29 25 41 25 36 24 24 47 46 31
47 31 43 20 21 48 54 62 41 24
54 39 42 46 27 45 59 57 26 29
18 19 20 42 45 26 52 49 57 23
32 45 31 42 24 34 69 48 41 60

Setelah data di atas disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi, carilah nilai modusnya!

3. Di bawah ini adalah banyaknya penggiat lingkungan (dalam orang) di 70 negara.

920 917 494 761 659 1054 269 833 455 850
257 703 286 316 300 508 393 170 322 657
300 518 602 500 719 320 773 508 482 605
Statistika Teknik Lingkungan 1 57

695 332 699 462 447 685 549 400 398 467
299 697 476 849 143 340 703 357 977 380
750 254 478 603 640 400 480 546 535 800
472 459 404 449 678 816 697 766 649 664

Setelah data di atas disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi, carilah nilai modusnya!

4. Di bawah ini adalah data tentang waktu yang dibutuhkan (dalam tahun) untuk mengambalikan
pencemaran lingkungan menjadi seperti semula di 60 Kabupaten/Kota di Indonesia.

36 23 37 28 35 29 22 35 26 26
34 23 37 28 35 29 22 35 26 26
32 31 29 27 34 22 28 28 30 30
35 31 30 25 26 37 21 30 26 23
31 25 43 30 31 36 37 20 20 36
40 28 28 30 31 30 33 25 27 22

Setelah data di atas disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi, carilah nilai modusnya!

5.3 Pengukuran tentang Dispersi


- Pada kenyataannya, nilai-nilai observasi dari serangkaian data statistik tidak akan seragam
akan tetapi akan bervariasi atau berpencaran.
- Pengukuran tentang variasi atau dispersi dari serangkaian nilai observasi sedemikian
dinamakan pengukuran variasi atau pengukuran dispersi.
- Pengukuran dispersi yang paling umum adalah variansi (variance) dan simpangan baku atau
deviasi standar (standard deviation).

5.3.1 Variansi dan deviasi standar


- Dispersi serangkaian nilai observasi akan lebih kecil apabila nilai-nilai tersebut berkonsentrasi
di sekitar rata-ratanya, tetapi sebaliknya dispersi akan menjadi besar apabila nilai-nilai
observasi menyebar jauh dari nilai rata-ratanya.
- Nilai variansi (s2) dapat dicari dengan rumus:

2
2 1 n
a. Menurut Karl Pearson: s Xi - X
n i 1
Statistika Teknik Lingkungan 1 58

2
2 1 n
b. Menurut Fisher dan Wilks: s Xi - X
n -1 i 1

- Rumus Karl Pearson biasanya digunakan untuk menghitung variansi dari data populasi,
sedangkan rumus Fisher dan Wilks digunakan untuk data sampel.
- Variansi dan deviasi standar dari populasi dilambangkan dengan 2 dan .
- Biasanya untuk populasi, pembagi yang digunakan adalah n dan untuk sampel digunakan n-
1.

Contoh
1. Sebuah daerah dilewati 6 sungai dan berikut adalah persentase luas masing-masing sungai
(dalam persen) yang tercemar air raksa (Hg).
6 ; 8 ; 7 ; 9 ; 5 ; 7
Nilai variansi dan deviasi standar dari persentase luasmasing-masing sungai adalah:

a. Pertama kali dicari nilai rata-ratanya dan diperoleh:


6 8 7 9 5 7
X 7 persen
6
b. Apabila daerah tersebut hanya dilewati 6 sungai saja, maka variansinya:
n
2
Xi - X 2 2
2 i 1 6-7 ... 7-7 5
persen
n 6 3

dan deviasi standarnya:


2 5
1,29 persen.
3

c. Apabila daerah tersebut dilewati lebih dari 6 sungai dan diambil 6 sungai sebagai sampel,
maka variansinya:
n
2
Xi - X 2 2
2 i 1 6-7 ... 7-7 10
s 2 persen
n -1 5 5
Statistika Teknik Lingkungan 1 59

dan deviasi standarnya:


s s2 2,00 1,4142 persen.

2. Pemerintah pusat ingin mengetahui rata-rata jumlahtitik api di setiap Provinsi. Untuk tujuan
tersebut diambillah sampel sebanyak 4 Provinsi dan diketahui jumlah titik api di masing-
masing Provinsi adalah:
20 ; 17 ; 15 ; 12
Carilah nilai variansi dan deviasi standarnya?

a. Pertama kali dicari nilai rata-ratanya dan diperoleh:


20 17 15 12
X 16 titik api
4

b. Karena 4 Provinsi di atas sebagai sampel, maka variansinya:


n
2
Xi - X 2 2
20 - 16 ... 12 - 16 34
s2 i 1
11,333 titik api
n -1 3 3

dan deviasi standarnya:


34
s s2 3,37 titik api
3

3. Banyaknya orang yang terserang penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas(ISPA) karena
bencana kabut asap selama 6 minggu terakhir adalah:
78 ; 84 ; 68 ; 87 ; 91 ; 72 (dalam orang)

a. Rata-rata banyaknya produk cacat selama 6 minggu adalah:


78 84 68 87 91 72 480
X 80 orang
6 6

b. Karena waktu 6 minggu tersebut sebagai sampel, maka variansinya:


n
2
Xi - X 2 2
2 i 1 78 - 80 ... 72 - 80 398
s 79,6 orang
n -1 5 5
Statistika Teknik Lingkungan 1 60

dan deviasi standarnya:


398
s s2 8,92 orang
5

Latihan
1. Di bawah ini adalah lamanya waktu yang dibutuhkan (dalam jam ) untuk memadamkan 10
kebakaran terakhir.
16 ; 20 ; 15 ; 13 ; 13; 18 ; 16 ; 14; 11 ; 14
Carilah variansi dan deviasi standarnya!

2. Jumlah pohon di hutan yang ditebang selama 6 tahun terakhir adalah:


315 ; 285 ; 255 ; 245 ; 235 ;230
Carilah variansi dan deviasi standarnya!

3. Kandungan timbal (Pb, dalam ppm) dalam tanah dari 7 tempat yang berbeda adalah:
72 ; 89 ; 98 ; 90 ; 79 ; 76 ; 84
Carilah variansi dan deviasi standarnya!

Variansi dari data yang dikelompokkan dapat dicari dengan menggunakan rumus:
2
2 1 k
s X i - X fi
n -1 i 1

dengan:
Xi =titik tengah tiap-tiap kelas
fi =jumlah frekuensi
k =jumlah kelas

Contoh
1. Di bawah ini adalah distribusi frekuensi banyaknya rumah yang terbakar dalam 100 kali terjadi
kebakaran.
Statistika Teknik Lingkungan 1 61

Banyaknya rumah terbakar Jumlah kebakaran


20 - 34 8
35 - 49 24
50 - 64 27
65 - 79 20
80 - 94 8
95 - 109 8
110 - 124 4
125 - 139 1

Variansi dan deviasi standarnya dapat dicari dengan jalan:

2 2
hasil produksi tas Xi Xi - X fi Xi - X fi
20 - 34 27 1306,8225 8 10454,5800
35 - 49 42 447,3225 24 10735,7400
50 - 64 57 37,8225 27 1021,2075
65 - 79 72 78,3225 20 1566,4500
80 - 94 87 568,8225 8 4550,5800
95 - 109 102 1509,3225 8 12074,5800
110 - 124 117 2899,8225 4 11599,2900
125 - 139 132 4740,3225 1 4740,3225
Jumlah 100 56742,7500

56742,7500
s2 573,1591
99

sehingga s 573,1519 23,94


Statistika Teknik Lingkungan 1 62

2. Di bawah ini adalah distribusi frekuensi kadar kalsium (Ca, dalam mg/L) selama 130 bulan.

Kadar kalsium (Ca, dalam mg/L) Jumlah hari


191 - 307 19
308 - 424 25
425 - 541 31
542 - 658 12
659 - 775 25
776 - 892 11
893 - 1009 6
1010 - 1126 1

Variansi dan deviasi standarnya dapat dicari dengan jalan:

Kadar kalsium (Ca, dalam mg/L) Xi Xi - X


2
fi Xi - X
2
fi
191 - 307 249 83463,21 19 1585800,99
308 - 424 366 29549,61 25 738740,25
425 - 541 483 3014,01 31 93434,31
542 - 658 600 3856,41 12 46276,92
659 - 775 717 32076,81 25 801920,25
776 - 892 834 87675,21 11 964427,31
893 - 1009 951 170651,61 6 1023909,66
1010 - 1126 1068 281006,01 1 281006,01
jumlah 691292,88 130 5535515,70

5535515,70
s2 42910,97442
129
sehingga s 42910,97442 207,15
Statistika Teknik Lingkungan 1 63

3. Di bawah ini adalah distribusi frekuensi banyaknya Eceng Gondok (dalam kg) yang mencemari
sungai.

Banyaknya Eceng Gondok (kg) Jumlah


14 - 21 2
22 - 29 10
30 - 37 29
38 - 45 9
46 - 53 14
54 - 61 13
62 - 69 3

Variansi dan deviasi standarnya dapat dicari dengan jalan:

Banyaknya Eceng Gondok (kg) Xi Xi - X


2
fi Xi - X
2
fi
14 - 21 17,5 547,56 2 1095,12
22 - 29 25,5 237,16 10 2371,60
30 - 37 33,5 54,76 29 1588,04
38 - 45 41,5 0,36 9 3,24
46 - 53 49,5 73,96 14 1035,44
54 - 61 57,5 275,56 13 3582,28
62 - 69 65,5 605,16 3 1815,48
Jumlah 80 11491,20

11491,20
s2 145,4582
79
sehingga s 145,4582 12,06
Statistika Teknik Lingkungan 1 64

Latihan
1. Di bawah ini adalah luas lahan gagal panen (dalam Ha) di 80 daerah sentra pertanian.

97 67 62 79 75 71 65 76 85 78
73 67 86 77 85 75 76 63 72 81
60 95 75 61 89 78 96 71 83 79
62 78 88 74 53 76 57 73 80 65
78 66 60 68 74 69 77 94 75 82
93 76 88 62 90 68 82 75 84 68
72 63 78 95 62 74 87 75 65 61
73 75 85 59 71 93 60 73 88 79

Setelah data di atas disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi, carilah nilai variansi dan
deviasi standarnya!

2. Di bawah ini adalah luas tanah yang tercemar logam berat (dalam m2) di 100 desa di sebuah
kabupaten di Indonesia.

59 43 49 51 44 53 63 38 42 32
29 30 48 47 51 42 32 17 44 63
33 61 24 30 47 28 38 34 22 32
52 57 38 45 42 23 45 42 42 47
35 56 43 61 24 35 54 37 38 42
29 25 41 25 36 24 24 47 46 31
47 31 43 20 21 48 54 62 41 24
54 39 42 46 27 45 59 57 26 29
18 19 20 42 45 26 52 49 57 23
32 45 31 42 24 34 69 48 41 60

Setelah data di atas disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi, carilah nilai variansi dan
deviasi standarnya!

3. Di bawah ini adalah banyaknya penggiat lingkungan (dalam orang) di 70 negara.

920 917 494 761 659 1054 269 833 455 850
257 703 286 316 300 508 393 170 322 657
300 518 602 500 719 320 773 508 482 605
695 332 699 462 447 685 549 400 398 467
299 697 476 849 143 340 703 357 977 380
Statistika Teknik Lingkungan 1 65

750 254 478 603 640 400 480 546 535 800
472 459 404 449 678 816 697 766 649 664

Setelah data di atas disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi, carilah nilai variansi dan
deviasi standarnya!

4. Di bawah ini adalah data tentang waktu yang dibutuhkan (dalam tahun) untuk mengambalikan
pencemaran lingkungan menjadi seperti semula di 60 Kabupaten/Kota di Indonesia.

36 23 37 28 35 29 22 35 26 26
34 23 37 28 35 29 22 35 26 26
32 31 29 27 34 22 28 28 30 30
35 31 30 25 26 37 21 30 26 23
31 25 43 30 31 36 37 20 20 36
40 28 28 30 31 30 33 25 27 22

Setelah data di atas disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi, carilah nilai variansi dan
deviasi standarnya!
Statistika Teknik Lingkungan 1 66
Statistika Teknik Lingkungan 1 67

Bab 6
Permutasi dan Kombinasi

6.1 Pendahuluan
Pertanyaan yang seringkali muncul dalam permasalahan tentang cara menyusun atau
mengatur suatu kelompok obyek tertentu adalah:
- dalam berapa cara suatu peristiwa dapat terjadi,
- dalam berapa cara suatu pemilihan terhadap sebagian dari serangkaian benda dapat
dilakukan.

Contoh permasalahan permutasi dan kombinasi


a. Diketahui ada 10 bahan pengurai sampah dengan kemampuan yang sama, apabila suatu
eksperimen hanya memerlukan 3 dari 10 bahan tersebut, maka ada berapa kemungkinan
eksperimen tersebut dapat dilaksanakan?
b. Dalam berapa cara mesin pemurnian air dapat dipasang apabila mesin yang ada
berjumlah 6 buah?
c. Dalam berapa cara 7 ember berisi limbah yang berbeda dapat ditata secara teratur di
atas sebuah meja panjang?
d. Dalam berapa cara sebuah truk sampah dapat memuat 5 kotak sampah, sementara kotak
sampah yang ada sebanyak 7 kotak?

6.2 Permutasi
- Permutasi sejumlah obyek adalah penyusunan obyek tersebut dalam suatu urutan yang
tertentu.
- Penyusunan secara teratur mengandung arti bahwa penyusunan atau pengaturan suatu
kelompok obyek dalam suatu urutan tertentu.
- Di dalam permutasi urutan diperhatikan. Jadi apabila komponennya sama tetapi urutannya
berbeda, maka dianggap berbeda. Misalkan AB BA.

6.2.1 Permutasi menyeluruh


- Permutasi menyeluruh adalah penyusunan semua obyek ke dalam suatu urutan tertentu.
- Komposisi yang mungkin dapat dicari dengan menggunakan rumus:
n Pn n!
Statistika Teknik Lingkungan 1 68

Contoh
1. Sebuah truk mampu mengangkut 2 mesin penjernih air dan secara kebetulan memang hanya
ada 2 mesin penjernih air yang akan diangkut. Ada berapa susunan yang mungkin untuk
mengangkut mesin tersebut?

Misalkan ke-2 mesin tersebut adalah X dan Y, maka banyaknya susunan yang mungkin terjadi
adalah:
2 1 =2
Ke-2 susunan tersebut adalah:
XY dan YX

2. Dalam berapa cara 3 mesin pengolah limbah, yaitu A, B dan C yang berbeda dapat disusun
secara teratur di atas meja?

Cara yang paling sederhana untuk menjawab permasalahan tersebut adalah dengan jalan
mencatat semua susunan yang mungkin dapat dibuat dari penyusunan ketiga mesin tersebut
di atas meja.

Hasil susunannya adalah ABC, ACB, BCA, BAC, CAB, CBA

Cara menyusun permutasi


a. Metode ruang
- Permasalahan yang dihadapi sebenarnya berkisar pada pengisian 3 ruang kosong
dengan mesin pengolah limbah A, B atau C. Ketiga ruang kosong tersebut dapat
digambarkan:

- Jika ruang pertama diisi dengan salah satu dari ketiga mesin, A, B atau C, maka akan
terdapat 3 kemungkinan atau 3 cara alternatif untuk mengisinya.
- Setelah ruang pertama terisi dengan salah satu dari ketiga cara di atas, maka ruang
kedua hanya dapat terisi dengan 2 cara saja, karena hanya tersisa 2 mesin yang dapat
digunakan untuk mengisi ruang kedua.
Statistika Teknik Lingkungan 1 69

- Setelah 2 ruang terisi 2 mesin, maka hanya tinggal 1 mesin pengolah limbah saja yang
tersisa yang dapat diisikan ke dalam ruang ketiga.

- Dengan demikian ketiga ruang di atas dapat diisi sejumlah:


3 2 1 cara = 6 cara

b. Diagram pohon
- Permasalahan yang dihadapi sebenarnya berkisar pada pengisian 3 tempat kosong
dengan mesin pengolah limbah A, B atau C. Ketiga tempat kosong tersebut dapat
digambarkan:

B C ABC
A
C B ACB
A C BAC
B
C A BCA
A B CAB
C
B A CBA

- Cara penyusunan 3 mesin pengolah limbah di atas dilakukan secara teratur (menurut
urutan) dan cara penyusunannya dilakukan dengan kaidah tanpa pengulangan.

3. Kementerian Lingkungan Hidup telah membeli 4 mesin pengontrol udara baru. Rencananya
ke-4 mesin tersebut akan dipasang berjajar. Ada berapa cara menyusun ke-4 mesin tersebut?

Misalkan ke-4 mesin tersebut adalah A, B, C dan D, maka banyaknya susunan yang mungkin
terjadi adalah:
4 3 2 1 = 24
Ke-24 susunan tersebut adalah:
ABCD BACD CABD DABC
ABDC BADC CADB DACB
Statistika Teknik Lingkungan 1 70

ACBD BCAD CBAD DBAC


ACDB BCDA CBDA DBCA
ADBC BDAC CDAB DCAB
ADCB BDCA CDBA DCBA

Latihan
1. Dalam suatu ruangan ada 4 buah meja yang disusun berjajar. Ke-4 meja tersebut
dipersiapkan untuk menempatkan 4 mesin penyaring udara. Ada berapa komposisi yang
mungkin ke-4 mesin penyaring udara ditempatkan di atas meja?

2. Dinas Lingkungan Hidup mempunyai 3 buah kunci yang digunakan untuk membuka mesin
pengolah air apabila mesin tersebut rusak. Ke-3 kunci tersebut tebal, bentuk dan fungsinya
sama. Yang berbeda hanya warnanya saja. Apabila kunci tersebut akan digantungkan di atas
tembok, dalam berapa cara ketiga kunci tersebut dapat disusun?

3. Dinas Pemadam Kebakaran mempunyai 5 buah mobil yang digunakan untuk memadamkan
api akibat kebakaran. Garasi yang dipunyai oleh Dinas tersebut berbentuk memanjang dan
hanya cukup untuk 5 mobil. Ada berapa kemungkinan susunan yang terjadi apabila urutan
diperhatikan?

6.2.2 Permutasi sebagian


- Permutasi sebagian adalah penyusunan sebagian obyek ke dalam suatu urutan tertentu.
- Jumlah permutasi dari suatu kelompok yang terdiri dari n obyek yang berbeda yang kemudian
diambil sekaligus sebanyak r tanpa pengulangan, maka akan diperoleh cara sebanyak:
n!
n Pr
(n - r ) !

Contoh
1. Sebuah eksperimen dilakukan untuk menguji tingkat pencemaran udara. Ada 10 tempat dan
yang akan diambil sebagai sampel ada 3 tempat. Ada berapa komposisi yang mungkin terjadi
apabila urutan diperhatikan?

Masalah di atas merupakan masalah permutasi sebagian, sehingga berdasarkan rumus di


atas diperoleh:
Statistika Teknik Lingkungan 1 71

10 !
P
10 3 720 komposisi
(10 - 3) !

2. Sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dalam bidang lingkungan hidup memodifikasi 5
mesin pengolah limbah dan akan didistribusikan. Truk yang digunakan untuk mendistribusikan
hanya mampu mengangkut 3 mesin. Ada berapa komposisi yang mungkin yang dapat
diangkut oleh truk tersebut?

Jawab
Dimisalkan ke-5 mesin tersebut adalah A, B, C, D dan E. Ada 3 tempat kosong yang dapat
diisi oleh ke-5 mesin tersebut.
Tempat pertama dapat diisi dengan salah satu dari ke-5 mesin di atas dan diperoleh 5 cara
yang berbeda. Setelah tempat pertama diisi dengan salah satu dari 5 cara di atas, maka
tempat kedua dapat diisi dengan 5 - 1 = 4 cara. Tempat ketiga dapat diisi dengan 4 - 1 = 3
cara. Dengan demikian ada:
5 4 3 = 60 cara yang berbeda

- Apabila seluruh huruf dipermutasikan kita akan memperoleh hasil sebanyak:


5! = 5 4 3 2 1 = 120

- Sebenarnya masalah di atas merupakan salah satu contoh permutasi sebagian, sehingga
berdasarkan rumus di atas diperoleh:
5!
5 P3 60 cara
( 5 - 3) !

3. Sebuah meja hanya mampu menampung 2 buah tabung eksperimen pencemaran tanah,
sedangkan tabung eksperimen pencemaran tanah yang ada adalah 4. Apabila letak tabung
eksperimen pencemaran tanah berpengaruh, maka ada berapa cara menyusun tabung
eksperimen pencemaran tanah itu?

Misalkan ke-4 tabung eksperimen pencemaran tanah tersebut adalah A, B, C dan D, maka
banyaknya susunan yang mungkin terjadi adalah:
4 3 = 12
Statistika Teknik Lingkungan 1 72

Ke-12 komposisi tersebut adalah:


AB BA CA DA
AC BC CB DB
AD BD CD DC

Latihan
1. Dalam suatu ruangan ada 4 buah meja yang disusun berjajar. Ke-4 meja tersebut
dipersiapkan untuk menempatkan 9 mesin penyaring udara. Ada berapa komposisi yang
mungkin ke-4 mesin penyaring udara ditempatkan di atas meja?

2. Dinas Lingkungan Hidup mempunyai 6 buah kunci yang digunakan untuk membuka mesin
pengolah air apabila mesin tersebut rusak. Ke-6 kunci tersebut tebal, bentuk dan fungsinya
sama. Yang berbeda hanya warnanya saja. Apabila kunci tersebut akan digantungkan di atas
tembok dan ternyata di tembok tersebut hanya tersedia 4 tempat kunci, dalam berapa cara
yang berbeda kunci tersebut dapat disusun?

3. Dinas Pemadam Kebakaran mempunyai 12 buah mobil yang digunakan untuk memadamkan
api akibat kebakaran. Garasi yang dipunyai oleh Dinas tersebut berbentuk memanjang dan
hanya cukup untuk 5 mobil. Ada berapa kemungkinan susunan yang terjadi apabila urutan
diperhatikan?

6.2.3 Permutasi keliling


- Permutasi suatu kelompok obyek yang membentuk suatu lingkaran disebut permutasi keliling.
- Apabila suatu kelompok obyek disusun secara teratur dalam sebuah lingkaran, permutasi
obyek yang bersangkutan sebenarnya mempermasalahkan kedudukan relatif obyek-obyek di
atas apabila melintasi lingkaran dalam arti tertentu.
- Sejumlah n obyek yang berbeda dapat disusun secara teratur pada sebuah lingkaran dalam
(n - 1) ! cara.
- Misalkan ada 4 orang yang akan duduk di kursi dengan meja berbentuk lingkaran, maka
jumlah komposisi yang mungkin adalah (4 - 1) ! = 3 ! = 6.

A A A

C B B C B D

D D C
Statistika Teknik Lingkungan 1 73

A A A

D B D C C D

C B B

Contoh
2. Seorang pengawas laboratorium pencemaran udara telah mengawasi 10 tabung reaksi yang
mengelilinya. Agar pengawasannya lebih efektif, pengawas tersebut membuat sistem kerja
dengan membuat meja berbentuk lingkaran dan pengawas tersebut berada di tengah meja.
Ada berapa kemungkinan komposisi 10 tabung tersebut?
Ke-10 tabung tersebut dapat disusun secara teratur pada sebuah meja yang berbentuk
lingkaran dalam (10 – 1) ! = 9 ! cara = 362800 cara.
2. Sekelompok mahasiswa Teknik Lingkungan yang terdiri dari 6 orang akan duduk mengelilingi
sebuah meja bundar di laboratorium.
Dalam berapa cara keenam mahasiswa di atas dapat duduk di sekeliling meja bundar
tersebut?
Keenam mahasiswa tersebut dapat disusun secara teratur pada sebuah lingkaran dalam
(6 – 1) ! = 5! cara = 120 cara.

Latihan
1. Dalam suatu ruangan ada 4 buah meja yang disusun melingkar. Ke-4 meja tersebut
dipersiapkan untuk menempatkan 4 mesin penyaring udara. Ada berapa komposisi yang
mungkin ke-4 mesin penyaring udara ditempatkan di atas meja?

2. Dinas Lingkungan Hidup mempunyai 6 buah kunci yang digunakan untuk membuka mesin
pengolah air apabila mesin tersebut rusak. Ke-6 kunci tersebut tebal, bentuk dan fungsinya
sama. Yang berbeda hanya warnanya saja. Apabila kunci tersebut akan dimasukkan dalam
gantungan kunci yang berbentuk lingkaran, dalam berapa cara 6 kunci tersebut dapat
disusun?

3. Dinas Pemadam Kebakaran mempunyai 5 buah mobil yang digunakan untuk memadamkan
api akibat kebakaran. Garasi yang dipunyai oleh Dinas tersebut berbentuk lingkaran. Ada
berapa kemungkinan susunan yang terjadi apabila urutan diperhatikan?
Statistika Teknik Lingkungan 1 74

- Apabila terdapat suatu kelompok yang terdiri dari n obyek dimana n1 merupakan kumpulan
obyek yang sama (tidak dapat dibedakan), n2 merupakan kumpulan obyek lain yang sama dan
seterusnya hingga n kumpulan obyek yang sama dan n1 + n2 + . . . + nk = n, maka jumlah
permutasi dari n obyek yang meliputi seluruh obyek di atas adalah:

nk
n!
n1, n2 , . . . , n n1 ! n2 ! ... nk !

Contoh
1. Dalam berapa carakah 5 ember warna merah untuk eksperimen pencemaran air, 2 warna biru
dan 3 warna hitam dapat dipermutasikan?

Jawab
Banyaknya cara yang mungkin adalah:
10
10 !
2520 cara
5, 2, 3 5! 2! 3!

2. Dalam berapa carakah 3 tabung reaksi untuk sampel sungai A, 2 untuk sungai B, 2 untuk
sungai C, 3 untuk sungai D dan 2 untuk sungai E dapat dipermutasikan?

Jawab
Banyaknya cara yang mungkin adalah:
12
10 !
1663200 cara
3, 2, 2, 3, 2 5! 2! 3!

1. Dalam suatu ruangan ada 10 buah meja yang disusun berjajar. Ke-10 meja tersebut
dipersiapkan untuk menempatkan 4 mesin penyaring udara merah, 3 warna biru dan 3 warna
hijau. Ada berapa komposisi yang mungkin ke-10 mesin penyaring udara ditempatkan di atas
meja?
Statistika Teknik Lingkungan 1 75

2. Dinas Lingkungan Hidup mempunyai 12 buah kunci yang digunakan untuk membuka mesin
pengolah air apabila mesin tersebut rusak. Ke-12 kunci tersebut tebal, bentuk dan fungsinya
sama. Yang berbeda hanya warnanya saja. Yang berwarna biru ada 4, kuning 4 dan merah 4
buah. Apabila kunci tersebut akan digantungkan di atas tembok, dalam berapa cara ke-12
kunci tersebut dapat disusun?

3. Dinas Pemadam Kebakaran mempunyai 5 buah mobil besar, 4 mobil sedang dan 3 mobil kecil
yang digunakan untuk memadamkan api akibat kebakaran. Garasi yang dipunyai oleh Dinas
tersebut berbentuk memanjang. Ada berapa kemungkinan susunan yang terjadi apabila urutan
diperhatikan?

6.3 Kombinasi
- Perbedaan pengertian antara permutasi dan kombinasi terletak pada soal urutan memilih atau
menyusun serangkaian obyek.
- Permutasi memberi tekanan pada urutan memilih sedangkan kombinasi tidak menghiraukan
urutan memilih.
- Di dalam kombinasi urutan tidak diperhatikan. Jadi apabila komponennya sama tetapi
urutannya berbeda, maka dianggap sama. Misalkan AB = BA.

6.3.1 Kombinasi menyeluruh


- Kombinasi menyeluruh adalah penyusunan semua obyek ke dalam suatu tempat dan urutan
tidak diperhatikan.
- Komposisi yang mungkin dapat dicari dengan:
nCn

Contoh
1. Sebuah truk mampu mengangkut 2 mesin penjernih air dan secara kebetulan memang hanya
ada 2 mesin penjernih air yang akan diangkut. Apabila urutan tidak diperhatikan, ada berapa
komposisi yang mungkin untuk mengangkut mesin tersebut?

Misalkan ke-2 mesin tersebut adalah X dan Y, maka banyaknya susunan yang mungkin terjadi
adalah 1. Komposisi tersebut adalah:
XY = YX = 1 cara
Statistika Teknik Lingkungan 1 76

2. Dalam berapa cara 3 mesin pengolah limbah, yaitu A, B dan C yang berbeda dapat disusun
secara teratur di atas meja?

Apabila masalah tersebut dipandang sebagai masalah permutasi, maka cara yang paling
sederhana untuk menjawab permasalahan tersebut adalah dengan jalan mencatat semua
susunan yang mungkin dapat dibuat dari penyusunan ketiga mesin tersebut di atas meja.
Hasil susunannya adalah:
ABC, ACB, BCA, BAC, CAB, CBA

Dalam hal ini ABC dibedakan urutannya dari ACB, BCA, BAC, CAB dan CBA walaupun
unsur yang dimiliki sebenarnya sama, yaitu A, B dan C.
Pada masalah kombinasi urutan semacam itu tidaklah penting, karena adanya persamaan
unsur. Dengan demikian keenam cara susunan di atas tidak dibedakan dan dianggap sama,
dengan kata lain hanya ada 1 cara, yaitu semua elemennya sendiri. Penyusunannya dibolak-
balik tidak menjadi masalah.

3. Kementerian Lingkungan Hidup telah membeli 4 mesin pengontrol udara baru. Rencananya
ke-4 mesin tersebut akan dipasang berjajar. Apabila urutan tidak diperhatikan, ada berapa
cara menyusun ke-4 mesin tersebut?

Misalkan ke-4 mesin tersebut adalah A, B, C dan D, maka banyaknya susunan yang mungkin
terjadi adalah 1. Hal ini disebabkan oleh:
ABCD = BACD = CABD = DABC =
ABDC = BADC = CADB = DACB =
ACBD = BCAD = CBAD = DBAC =
ACDB = BCDA = CBDA = DBCA =
ADBC = BDAC = CDAB = DCAB =
ADCB = BDCA = CDBA = DCBA.

Latihan
1. Dalam suatu ruangan ada 4 buah meja yang disusun berjajar. Ke-4 meja tersebut
dipersiapkan untuk menempatkan 4 mesin penyaring udara. Apabila urutan tidak diperhatikan,
ada berapa komposisi yang mungkin ke-4 karyawan tersebut menduduki meja kursi?
Statistika Teknik Lingkungan 1 77

2. Dinas Lingkungan Hidup mempunyai 3 buah kunci yang digunakan untuk membuka mesin
pengolah air apabila mesin tersebut rusak. Ke-3 kunci tersebut tebal, bentuk dan fungsinya
sama. Yang berbeda hanya warnanya saja. Apabila kunci tersebut akan digantungkan di atas
tembok dan komposisinya tidak masalah, dalam berapa cara ketiga kunci tersebut dapat
disusun?

3. Dinas Pemadam Kebakaran mempunyai 5 buah mobil yang digunakan untuk memadamkan
api akibat kebakaran. Garasi yang dipunyai oleh Dinas tersebut berbentuk memanjang dan
hanya cukup untuk 5 mobil. Ada berapa kemungkinan susunan yang terjadi apabila urutan
tidak diperhatikan?

6.3.2 Kombinasi sebagian


- Kombinasi sebagian adalah penyusunan sebagian obyek ke dalam suatu tempat dan urutan
tidak diperhatikan
- Jumlah kombinasi dari suatu kelompok yang terdiri dari n obyek yang berbeda yang kemudian
diambil sekaligus sebanyak r tanpa pengulangan, maka akan diperoleh cara sebanyak:
n!
n Cr
(n - r )! r !

Contoh
1. Sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dalam bidang lingkungan hidup memodifikasi 5
mesin pengolah limbah dan akan didistribusikan. Truk yang digunakan untuk mendistribusikan
hanya mampu mengangkut 3 mesin. Ada berapa komposisi yang mungkin yang dapat
diangkut oleh truk tersebut?

Jawab
Jumlah kombinasi sebanyak 3 dari 5 mesin pengolah limbah akan menghasilkan:
5!
5 C3 = 10 susunan
(5 - 3)! 3 !

- Pada hakekatnya tujuan dari memilih adalah untuk mengangkut 3 dari 5 mesin pengolah
limbah sehingga apabila digunakan permutasi tidaklah relevan. Hal ini disebabkan tiap-tiap
susunan akan mempunyai elemen yang sama. Cara pemilihan tanpa melihat urutan
sedemikian itu merupakan masalah kombinasi.
Statistika Teknik Lingkungan 1 78

- Kombinasi dari sejumlah obyek merupakan cara pemilihan obyek yang bersangkutan tanpa
menghiraukan urutan obyek itu sendiri. Sebagai perbandingan, berikut ini disajikan jumlah
kombinasi dan permutasi dari 3 mesin yang diambil dari 5 mesin pengolah limbah.

Kombinasi Permutasi
ABC ABC ACB BCA BAC CBA CAB
ABD ABD ADB BAD BDA DBA DAB
ABE ABE AEB BAE BEA EBA EAB
ACD ACD ADC CDA CAD DAC DCA
ACE ACE AEC CAE CEA EAC ECA
ADE ADE AED DEA DAE EDA EAD
BCD BCD BDC CDB CBD DCB DBC
BCE BCE BEC CEB CBE EBC ECB
BDE BDE BED DEB DBE EDB EBD
CDE CDE CED DEC DCE EDC ECD

- Pemilihan sebanyak 3 mesin pengolah limbah yang berbeda dari 5 mesin pengolah limbah
ternyata menghasilkan 10 macam kombinasi pilihan.
- Tiap kombinasi yang terdiri dari 3 mesin pengolah limbah dapat menciptakan 3 ! = 6
permutasi, sehingga kesepuluh kombinasi secara keseluruhan dapat menimbulkan 10 (3!)
= 60 macam permutasi.

2. Sebuah eksperimen dilakukan untuk menguji tingkat pencemaran udara. Ada 10 tempat dan
yang akan diambil sebagai sampel ada 3 tempat. Ada berapa komposisi yang mungkin terjadi
apabila urutan tidak diperhatikan?

Masalah di atas merupakan masalah kombinasi sebagian, sehingga berdasarkan rumus di


atas diperoleh:
10 !
10 C3 120 komposisi
10 - 3 ! 3 !

3. Sebuah meja hanya mampu menampung 2 buah tabung eksperimen pencemaran tanah,
sedangkan tabung eksperimen pencemaran tanah yang ada adalah 4. Apabila letak tabung
eksperimen pencemaran tanah tidak berpengaruh, maka ada berapa cara menyusun tabung
eksperimen pencemaran tanah itu?
Statistika Teknik Lingkungan 1 79

Misalkan ke-4 tabung tersebut adalah A, B, C dan D, maka banyaknya susunan yang mungkin
terjadi adalah:
4!
4 C2 = 6 susunan
(4 - 2)! 2 !

Ke-6 susunan tersebut adalah:


AB AC AD
BC BD CD

Latihan
1. Dalam suatu ruangan ada 4 buah meja yang disusun berjajar. Ke-4 meja tersebut
dipersiapkan untuk menempatkan 9 mesin penyaring udara. Apabila uturan tidak diperhatikan,
ada berapa komposisi yang mungkin ke-9 karyawan tersebut menduduki meja kursi?

2. Dinas Lingkungan Hidup mempunyai 6 buah kunci yang digunakan untuk membuka mesin
pengolah air apabila mesin tersebut rusak. Ke-6 kunci tersebut tebal, bentuk dan fungsinya
sama. Yang berbeda hanya warnanya saja. Apabila kunci tersebut akan digantungkan di atas
tembok dan ternyata di tembok tersebut hanya tersedia 4 tempat kunci, dalam berapa cara
yang berbeda kunci tersebut dapat disusun (urutan tidak diperhatikan)?

3. Dinas Pemadam Kebakaran mempunyai 12 buah mobil yang digunakan untuk memadamkan
api akibat kebakaran. Garasi yang dipunyai oleh Dinas tersebut berbentuk memanjang dan
hanya cukup untuk 5 mobil. Ada berapa kemungkinan susunan yang terjadi apabila urutan
tidak diperhatikan?

Latihan Campuran
1. Dalam berapa carakah 6 buah pertanyaan dapat dipilih dari 9 pertanyaan yang akan dijadikan
pertanyaan kuesioner berkaitan dengan evaluasi dampak pencemaran lingkungan?

2. Seorang peneliti hendak meneliti 8 paket sampel pencemaran tanah. Dalam berapa carakah
paket sampel tersebut dapat disimpan jika dalam kulkas hanya tersedia 5 tempat di atas dan 3
tempat di bawah kulkas?

3. Dalam berapa carakah 10 sampel pencemaran air dalam tabung dapat dipasang berjajar, jika
diketahui hanya terdapat 4 tempat untuk menaruh tabung?
Statistika Teknik Lingkungan 1 80

4. Dalam suatu penghijauan, ada berapa cara dapat ditanam 4 pohon Jati, 3 Pinus dan 5 Akasia
dalam satu garis lurus dengan catatan pohon yang sejenis tidak dibedakan?

5. Suatu pengembang yang berbasis rumah ramah lingkungan ingin menawarkan rumah dengan
berbagai model dan ukuran. Tersedia 4 model, 3 ukuran dan 3 warna pengecatan yang
berbeda. Ada berapa komposisi yang mungkin dari kombinasi model, ukuran dan warna?
Statistika Teknik Lingkungan 1 81

Bab 7
Teori Probabilitas

7.1 Konsep Probabilitas


- Teori probabilitas merupakan cabang dari ilmu matematika yang dipergunakan dan yang
mempelajari tentang tingkah laku dari faktor untung-untungan.

- Faktor untung-untungan biasanya dihubungkan dengan pengertian tentang kemungkinan atau


peluang (probability). Hal itu disebabkan hasilnya tidak mutlak sehingga kita hanya dapat
menyatakan kemungkinan atau tingkat kepastian timbulnya suatu kejadian. Kemungkinan atau
tingkat kepastian tersebut tidak dapat diduga dengan pasti akan tetapi dapat dianalisis atas
dasar logika ilmiah.

- Misalkan terdapat y kejadian yang mungkin dan kejadian tersebut terbatas jumlahnya,
eksklusif secara bersama dan mempunyai kesempatan yang sama untuk terjadi.

- Apabila ada sejumlah x dari kejadian tersebut merupakan suatu peristiwa A, maka probabilitas
peristiwa A dapat dirumuskan sebagai suatu rasio x/y dan secara umum dinyatakan dengan:
x
P(A) =
y

Contoh
1. Sebuah perusahaan yang mengolah limbah cair mempunyai 4 mesin pengolah limbah (A,
B, C dan D). Diketahui dalam suatu kotak tersimpan 5 botol air hasil pengolahan limbah
dari mesin A, 10 dari mesin B, 2 dari mesin C dan 8 dari mesin D.
Kepala bagian pengendali kualitas air ingin menguji kualitas air hasil dari pengolahan
limbah dan untuk tujuan tersebut diambillah 1 sampel botol yang diambil secara random.
- Berapakah probabilitasnya yang terpilih adalah botol air dari pengolahan mesin A?
- Berapakah probabilitasnya yang terpilih adalah botol air dari pengolahan mesin B?
- Berapakah probabilitasnya yang terpilih adalah botol air dari pengolahan mesin C?
- Berapakah probabilitasnya yang terpilih adalah botol air dari pengolahan mesin D?
Statistika Teknik Lingkungan 1 82

Misalkan X adalah peristiwa terpilihnya botol dari mesin A , Y terpilihnya mesin B, Z mesin
C dan R mesin D, maka:
5 10 2 8
P(X) = ; P(Y) = ; P(Z) = ; P(R) =
25 25 25 25

2. Dalam suatu kotak berisi 12 plastik yang berisi sampel tanah tercemar yang tersusun
secara random. Dari ke-12 plastik tersebut terdiri atas 5 plastik berwarna biru, 3 plastik
berwarna hitam dan 4 plastik berwarna merah.
Apabila diambil 1 plastik, maka berapa probabilitas plastik tersebut berwarna:
a. merah
b. biru
c. hitam

Misalkan M adalah peristiwa diperoleh plastik berwarna merah, B berwarna biru dan H
berwarna hitam, maka:
4 5 3
a. P(M) = b. P(B) = c. P(H) =
15 15 15

3. Ada 6 bungkus sampel air sungai yang akan diuji tingkat pencemarannya. Ke-6 bungkus
tersebut diambil dari satu blok sungai yang sama, yang membedakaan hanya diberi nomor
1 sampai 6 di bungkusnya. Dari ke-6 bungkus tersebut akan dipilih satu bungkus untuk diuji
terlebih dahulu. Pemilihan dilakukan secara random (acak). Peristiwa yang mungkin terjadi
adalah terpilihnya 1 dari ke-6 bungkus air sungai.
Apabila A adalah suatu peristiwa terpilihnya bungkus nomor 1 dan peristiwa tersebut
adalah salah satu dari 6 peristiwa yang mungkin terjadi, maka probabilitas peristiwa A
adalah:
x 1
P(A) =
y 6

Latihan
1. Dalam satu kotak berisi 3 tabung tabung reaksi yang berisi air dari sungai A, 5 tabung
tabung reaksi yang berisi air dari sungai B, 7 tabung tabung reaksi yang berisi air dari
sungai C dan 5 tabung tabung reaksi yang berisi air dari sungai D. Tabung-tabung tersebut
tersusun secara random. Apabila diambil 1 tabung, berapa probabilitasnya akan terambil
tabung yang berisi air dari sungai:
Statistika Teknik Lingkungan 1 83

a. D
b. B
c. A

2. Sebuah industri yang menghasilkan sabun mandi telah mengambil sampel 4 buah sabun
mandi dengan aroma melati, 6 buah beraroma mawar dan 5 buah beraroma kenanga.
Semua sabun mempunyai bentuk dan ukuran sama.
Apabila semua sampel dimasukkan dalam kotak dan kemudian diambil 1, berapa
probabilitasnya yang terambil beraroma:
a. kenanga
b. mawar

3. Dalam suatu kotak berisi 7 buku tentang pencemaran dari seri 1 sampai seri 7 dimana
buku tersebut bentuk dan ukurannya sama.

Apabila diambil 1 buku, berapa probabilitasnya akan terambil buku:


a. seri 4
b. seri 2
c. seri 6

- Teori probabilitas sebenarnya memberikan cara pengukuran kuantitatif tentang kemungkinan


atau tingkat kepastian tentang terjadinya suatu peristiwa.

- Apabila x merupakan jumlah dari suatu kejadian yang khusus, misalkan suatu peristiwa A
dalam serangkaian y percobaan dalam jumlah yang besar, maka probabilitas peristiwa A
merupakan frekuensi relatif:
x
dan dinyatakan sebagai:
y
x
PA lim
n y

Ada 6 orang dari Dinas Lingkungan Hidup, yaitu Akhmad, Bambang, Citra, Dian, Edi dan Fitri.
Akan dipilih satu orang untuk mengikuti pelatihan penanggulangan pencemaran udara dimana
pemilihan tersebut diulang sebanyak 2000 kali dan hasilnya diperoleh:
Statistika Teknik Lingkungan 1 84

orang Akhmad Bambang Citra Dian Edi Fitri


x 332 338 330 334 338 328

- Nilai x merupakan jumlah perulangan suatu kejadian tertentu yang muncul selama
pengulangan ini berlangsung.

- Frekuensi relatif kejadiannya adalah nilai-nilai x yang dibagi dengan jumlah pengulangan
sebanyak y = 2000 dan diperoleh hasil:

orang Akhmad Bambang Citra Dian Edi Fitri


x 332 338 330 334 338 328
x/y 0.166 0.169 0.165 0.167 0.169 0.164
ideal 0.167 0.167 0.167 0.167 0.167 0.167

- Frekuensi relatif tiap n terlihat berbeda akan tetapi jelas sekali berkisar 1/6 = 0.167

Apabila percobaan random (acak) di atas dilakukan berkali-kali sampai dalam jumlah yang sangat
besar sampai tak terhingga, maka x/y dari n akan mempunyai tendensi untuk berkonvergensi ke
suatu nilai konstan yang dianggap sebagai probabilitas A, yaitu sebesar 1/6.

7.2 Ruang Sampel


- Ruang sampel biasanya dilambangkan dengan S.
- Sebuah ruang sampel S yang berhubungan dengan suatu percobaan adalah sebuah
kelompok yang mempunyai ketentuan tiap unsur dari S.
- Tiap unsur dari S menyatakan satu hasil percobaan dan tiap hasil percobaan harus sesuai
dengan satu dan hanya satu unsur.
- Ruang sampel dapat dianggap sebagai suatu kelompok universal bagi semua hasil aktual
ataupun konseptual yang mungkin terjadi, karena pada setiap percobaan selalu diinginkan
terjadinya berbagai peristiwa yang berhubungan dengan percobaan itu sendiri.
Statistika Teknik Lingkungan 1 85

Contoh
1. Diketahui ada 3 sampel tanah dari tempat yang berbeda-beda. Jika diperiksa masing-masing
sampel tanah ada kemungkinan tercemar atau tidak tercemar. Dengan demikian diperoleh
ruang sampel tentang kondisi tanah sebagai berikut:
S = {bbb, bbc, bcb, cbb, bcc, cbc, ccb, ccc},
dengan b adalah tanah baik (tidak tercemar) dan c adalah tanah tercemar.

a. Dari unsur kelompok ruang sampel S di atas, misalnya suatu peristiwa A, yaitu tanah yang
tercemar 1 tempat, maka A akan mempunyai ruang sampel:
A = {bbc, bcb, cbb}

Ruang sampel A merupakan sebuah sub kelompok dari ruang sampel S, dengan demikian
ruang sampel S merupakan suatu kelompok universal bagi sub kelompok A tersebut.

b. Dari unsur kelompok ruang sampel S di atas, misalnya suatu peristiwa B, yaitu tanah yang
tidak tercemar 2 tempat, maka B akan mempunyai ruang sampel:
B = {bbc, bcb, cbb}

c. Dari unsur kelompok ruang sampel S di atas, misalnya suatu peristiwa D, yaitu memproduksi
maksimum tanah yang tercemar 2 tempat, maka D akan mempunyai ruang sampel:
D = {bbb, bbc, bcb, cbb, ccb, cbc, bcc}

2. Diketahui sampel sebanyak 6 tabung air dari 6 titik di sungai A (x1, x2, x3, x4, x5, x6) dan 6
tabung air dari 6 titik di sungai B (y1, y2, y3, y4, y5, y6). Bentuk dan ukuran tabung serta isi
airnya sama dan akan diukur tingkat pencemarannya. Kemungkinan pasangan tabung air
tersebut adalah:

y x 1 2 3 4 5 6
1 (1,1) (1,2) (1,3) (1,4) (1,5) (1,6)
2 (2,1) (2,2) (2,3) (2,4) (2,5) (2,6)
3 (3,1) (3,2) (3,3) (3,4) (3,5) (3,6)
4 (4,1) (4,2) (4,3) (4,4) (4,5) (4,6)
5 (5,1) (5,2) (5,3) (5,4) (5,5) (5,6)
6 (6,1) (6,2) (6,3) (6,4) (6,5) (6,6)
Statistika Teknik Lingkungan 1 86

- Ruang sampel di atas berjumlah 36 pasangan

- Probabilitas terjadinya tiap titik sampel atau pasangan sampel yang terdapat dalam ruang
sampel adalah 1/36

- Beberapa contoh peristiwa yang dapat terjadi dari peristiwa di atas:


- probabilitas x = y adalah 6/36,
yaitu (1,1) ; (2,2) ; (3,3) ; (4,4) ; (5,5) ; (6,6)

- probabilitas x > y adalah 15/36,


yaitu (2,1) ; (3,1) ; (3,2) ; (4,1) ; (4,2) ; (4,3) ; (5,1) ; (5,2) ; (5,3) ; (5,4) ; (6,1) ;
(6,2) ; (6,3) ; (6,4) ; (6,5)

- probabilitas x < y adalah 15/36,


yaitu (1,2) ; (1,3) ; (1,4) ; (1,5) ; (1,6) ; (2,3) ; (2,4) ; (2,5) ; (2,6) ; (3,4) ; (3,5) ;
(3,6) ; (4,5) ; (4,6) ; (5,6)

- probabilitas x y adalah 30/36,


yaitu kecuali x = y {(1,1) ; (2,2) ; (3,3) ; (4,4) ; (5,5) ; (6,6)}

3. Warna mesin pengolah limbah yang diproduksi oleh sebuah perusahaan adalah biru dan hijau.
Sebuah Pemerintah Daerah memesan 2 mesin pengolah limbah tersebut dan pengirimannya
dilakukan 2 kali dengan warna mesin random.
a. berapa probabilitasnya ke-2 mesin pengolah limbah berwarna biru?
b. berapa probabilitasnya ke-2 mesin pengolah limbah berwarna hijau?
c. berapa probabilitasnya pengiriman pertamanya berwarna biru?

Misalkan X adalah warna mesin pengolah limbah pada pengiriman pertama, Y adalah warna
mesin pengolah limbah pada pengiriman kedua, B adalah mesin pengolah limbah berwarna
biru dan H adalah mesin pengolah limbah berwarna hijau, maka komposisi yang mungkin
(X,Y) adalah:
BB ; BH ; HB ; HH

1
a. Probabilitas ke-2 mesin pengolah limbah berwarna biru adalah , yaitu BB
4
Statistika Teknik Lingkungan 1 87

1
b. Probabilitas ke-2 mesin pengolah limbah berwarna hijau adalah , yaitu HH
4
2
c. Probabilitas pengiriman pertama berwarna biru adalah , yaitu BH dan BB.
4

Latihan
1. Diketahui ada 2 kotak yang masing-masing berisi 3 lintingan kertas. Dalam kotak pertama ke-3
lintingan kertas bertuliskan pencemaran udara dari daerah A, B dan C. Sementara itu dalam
kotak ke-2 bertuliskan pencemaran air dari sungai X, Y dan Z. Semua tulisan mempunyai
bentuk dan ukuran yang sama. Jika dari ke-2 kotak tersebut diambil masing-masing 1 lintingan
kertas,
a. berapa probabilitasnya diperoleh kertas bertuliskan pencemaran udara dari daerah B
dan pencemaran sungai dari sungai X, Y atau Z?
b. berapa probabilitasnya diperoleh kertas bertuliskan pencemaran sungai dari sungai X
dan pencemaran udara dari daerah A, B atau C?
c. berapa probabilitasnya diperoleh kertas bertuliskan pencemaran udara dari daerah C
dan pencemaran sungai dari sungai Y?

2. Ada 2 warna plastik, yaitu putih dan biru. Tiap-tiap warna plastik berisi tanah dengan tingkat
pencemaran 5%, 10% dan 15%. Bentuk dan ukuran semua plastik sama.
Apabila plastik warna putih diambil satu dan biru juga diambil satu, maka:
a. berapa probabilitasnya diperoleh warna putih dengan tingkat pencemaran kurang dari
15% dan warna biru dengan tingkat pencemaran 15%?
b. berapa probabilitasnya diperoleh warna putih dengan tingkat pencemaran 15% dan
warna biru dengan tingkat pencemaran lebih dari 10%?
c. berapa probabilitasnya diperoleh warna putih dengan tingkat pencemaran lebih dari 5%
dan warna biru dengan tingkat pencemaran minimal 10%?

3. Dalam suatu kotak terdapat 4 tabung reaksi yang terdiri dari 2 tabung reaksi berisi air dari
sungai A dan 2 tabung dari sungai B. Semua tabung reaksi mempunyai bentuk dan ukuran
yang sama.
Apabila diambil 3 tabung reaksi sekaligus, maka:
a. berapa probabilitasnya diperoleh 2 tabung reaksi dari sungai A?
b. berapa probabilitasnya diperoleh minimum 1 tabung reaksi dari sungai B?
Statistika Teknik Lingkungan 1 88

7.3 Elemen Probabilitas


- Suatu percobaan atau eksperimen adalah setiap perbuatan yang diketahui bagaimana cara
mengerjakannya dan dapat diulang dalam kondisi yang sama.

Contoh
- melempar mata uang logam yang sisinya seimbang
- melempar sebuah dadu yang keenam sisinya seimbang

- Ruang sampel atau space (S) adalah keseluruhan hasil yang mungkin dalam suatu
percobaan. Kita harus mengenali S suatu percobaan dan apabila S itu berhingga banyak
elemennya, maka kita harus tahu juga berapa banyak jumlah elemennya (=n(S)).

- Beberapa istilah yang menyangkut suatu peristiwa antara lain:


a. peristiwa yang hanya mempunyai 1 titik dinamakan simple event
b. peristiwa yang mempunyai lebih dari 1 titik dinamakan compound event
c. peristiwa yang tidak mempunyai elemen titik dinamakan imposible event

S
A B C

A B C = peristiwa A atau B atau C terjadi

S A B

C
A B C = peristiwa A dan B dan C terjadi
Statistika Teknik Lingkungan 1 89

- (A B) C = (peristiwa A dan B terjadi) atau peristiwa C terjadi


- (A B) C = (peristiwa A atau B terjadi) dan peristiwa C terjadi
- Ac = bukan peristiwa A yang terjadi
- A B Cc = peristiwa A atau B atau bukan peristiwa C yang terjadi
- A B Cc = peristiwa A dan B dan bukan peristiwa C yang terjadi
- (A B) Cc = (peristiwa A dan B terjadi) atau bukan peristiwa C yang terjadi
- (A B) Cc = (peristiwa A atau B terjadi) dan bukan peristiwa C yang terjadi

- Apabila suatu percobaan dapat menimbulkan sejumlah y hasil yang berbeda serta mempunyai
kesempatan untuk terjadi yang sama dan apabila x dari pada hasil di atas merupakan
peristiwa A, maka sesuai dengan definisi dari probabilitas, peristiwa A dapat dirumuskan
sebagai:
x
P ( A)
y

- Semua peristiwa yang bukan A dinyatakan sebagai Ac atau A dan peristiwa tersebut
mempunyai probabilitas:
y x
P(A ) 1 P(A)
y

Perumusan di atas harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:


1. Probabilitas A harus merupakan bilangan yang non negatif, yaitu:
P(A) 0

2. Jumlah probabilitas dari A ditambah dengan A harus sama dengan satu:


P( A) P A) 1

Beberapa contoh permasalahan probabilitas


1. Sebuah dadu dengan enam sisi yang seimbang yang masing-masing sisi mewakili asal
sampel udara di 6 titik yang berbeda (Titik 1, 2, 3, 4, 5, dan 6). Jika dadu tersebut dilempar
sekali dan misalkan A adalah peristiwa diperoleh hasil titik bilangan prima, maka berapakah
probabilitas peristiwa A terjadi?

Jawab
n(S) = 6, yaitu 1, 2, 3, 4, 5 dan 6
n(A) = 3, yaitu 2, 3 dan 5
Statistika Teknik Lingkungan 1 90

n( A) 3 1
PA
n(S ) 6 2

2. Jika dadu di atas dilempar 2 kali dan misalkan B adalah peristiwa akan diperoleh hasil jumlah
titiknya 4, maka berapakah probabilitas peristiwa B akan terjadi?

Jawab n(S) = 36
n(B) = 3, yaitu {(1,3), (2,2), (3,1)}
n(B ) 3 1
P(B )
n(S ) 36 12

3. Suatu penelitian akan dilakukan untuk melihat tingkat pencemaran air mineral kemasan.
Dipunyai kotak berisi 12 minuman air mineral dalam gelas plastik dimana 5 gelas diantaranya
berwarna putih dan sisanya berwarna biru.

Apabila 1 gelas plastik diambil secara random (C), berapakah probabilitasnya akan diperoleh
gelas plastik berwarna putih?

Jawab n(S) = 12
n(C) = 5
n(C ) 5
P(C )
n(S ) 12

4. Apabila 1 gelas plastik diambil secara random (D), berapakah probabilitasnya akan diperoleh
gelas plastik berwarna biru?

Jawab n(S) = 12
n(D) = 7
n (D ) 7
P(D )
n(S ) 12

5. Apabila 3 gelas plastik diambil sekaligus secara random (E), berapakah probabilitas bahwa
ketiga gelas tersebut berwarna putih?
Statistika Teknik Lingkungan 1 91

Jawab
Banyak cara 3 gelas plastik dapat diambil dari 12 gelas plastik adalah:
12
n(S) = 220
3

Banyak cara 3 gelas plastik dapat diambil dari 12 gelas plastik dan gelas yang terambil
semuanya berwarna putih adalah:
5 7
n(E) = 10
3 0

Probabilitas bahwa ketiga gelas yang terambil berwarna putih adalah:


n( E ) 10 1
P(E )
n(S ) 220 22

6. Apabila 3 gelas plastik diambil sekaligus secara random (F), berapakah probabilitas akan
terambil 2 gelas plastik berwarna putih dan 1 gelas plastik berwarna biru?

Jawab
Banyak cara 3 gelas plastik dapat diambil dari 12 gelas plastik adalah:
12
n(S) = 220
3

Banyak cara 3 gelas plastik dapat diambil dari 12 gelas plastik dan gelas yang terambil 2
berwarna putih dan sisanya berwarna biru adalah:
5 7
n(F) = 70
2 1

Probabilitas bahwa ketiga gelas yang terambil terdiri dari 2 berwarna putih dan 1 berwarna biru
adalah:
n( F ) 70 7
P(F )
n(S ) 220 22
Statistika Teknik Lingkungan 1 92

7. Apabila 3 gelas plastik diambil satu per satu secara random (G) tanpa pengembalian,
berapakah probabilitas akan terambil semua gelas plastik berwarna putih?

Jawab
5 4 3
n(G1) = ; n(G2) = ; n(G3) =
12 11 10
n(G) = n(G1) n(G2) x n(G3)

5 4 3 66 1
=
12 11 10 1320 22

Latihan
1. Sebuah tabung reaksi diambil secara random dari sebuah kotak yang berisi 6 tabung reaksi
merah, 4 berwarna biru dan 5 berwarna merah..
Tentukan probabilitas bahwa tabung yang terambil adalah:
a. merah
b. putih
c. biru
d. tidak merah.

2. Pada kasus air mineral di atas, apabila 3 gelas plastik diambil satu per satu secara random (H)
tanpa pengembalian, berapakah probabilitas akan terambil dua gelas plastik berwarna putih
dan satu gelas plastik berwarna biru?

3. Apabila 3 gelas plastik diambil satu per satu secara random dengan pengembalian (I),
berapakah probabilitas akan terambil semua gelas plastik berwarna putih?

4. Dari 20 orang pakar pencemaran air, 10 pakar pencemaran udara dan15 pakar pencemaran
tanah dipilih 10 orang pakar secara random. Dari 10 pakar yang terpilih, berapakah
probabilitasnya apabila yang terpilih ternyata diperoleh 2 pakar pencemaran air, 5 pakar
pencemaran udara dan 3 pakar pencemaran tanah?

5. Apabila pada soal nomor 1 tiga tabung reaksi diambil secara berturut-turut, carilah probabilitas
bahwa tabung reaksi yang terambil berturut-turut merah, putih dan biru jika tiap-tiap bola yang
diambil:
a. dikembalikan
b. tidak dikembalika.
Statistika Teknik Lingkungan 1 93

- Dua peristiwa merupakan peristiwa yang eksklusif secara bersama apabila kedua peristiwa
tersebut tidak dapat terjadi pada waktu yang bersamaan. Secara matematis dua kelompok,
misalkan A dan B dikatakan eksklusif secara bersama atau terpisah (disjoint) jika dan hanya
jika keduanya tidak mempunyai unsur yang sama dan A B =

S A
B

- Apabila A dan B eksklusif secara bersama dan merupakan peristiwa dalam sebuah ruang
sampel yang terbatas, maka:

P( A B) P(A) P(B)

dimana A B= dan P( A B) P( ) = 0

Contoh
1. Ada 6 orang dari Dinas Lingkungan Hidup, yaitu Akhmad, Bambang, Citra, Dian, Edi dan Fitri.
Akan dipilih satu orang untuk mengikuti pelatihan penanggulangan pencemaran udara dimana
pemilihan tersebut dilakukan secara random. Peristiwa yang mungkin terjadi adalah terpilihnya
1 dari ke-6 orang.
Berapakah probabilitasnya Akhmad atau Dian terpilih?

Jawab
Pada pemilihan atau pengambilan satu nama, peristiwa diperolehnya nama Akhmad dan
peristiwa diperolehnya nama Dian merupakan dua peristiwa yang eksklusif secara bersama.
Statistika Teknik Lingkungan 1 94

Apabila A adalah peristiwa diperolehnya Akhmad dan D adalah peristiwa diperolehnya Dian,
maka probabilitas dari peristiwa di atas adalah:

P(A D) P( A) P(D )

1 1 1
6 6 3

2. Sebuah perusahaan yang memproduksi mesin pengolah limbah mempunyai 4 blok pembuat
mesin tersebut. Di dalam gudang telah tersimpan 5 mesin pengolah limbah yang diproduksi
dari blok A, 10 dari blok B, 2 dari blok C dan 8 dari blok D.
Kepala bagian pengendali kualitas ingin menguji kualitas mesin pengolah limbah dan untuk
tujuan tersebut diambillah 1 sampel yang diambil secara random.
a. Berapakah probabilitasnya yang terpilih adalah mesin dari blok A atau B?
b. Berapakah probabilitasnya yang terpilih adalah mesin dari blok B atau C?
c. Berapakah probabilitasnya yang terpilih adalah mesin dari blok C atau D?
d. Berapakah probabilitasnya yang terpilih adalah mesin dari blok D atau A?

Misalkan X adalah peristiwa terpilihnya mesin pengolah limbah dari blok A, Y terpilihnya mesin
dari blok B, T mesin dari blok C dan Z mesin dari blok D, maka:
5 10 2 8
P(X) = ; P(Y) = ; P(T) = ; P(Z) =
25 25 25 25
5 10 15
a. P( X Y) 0.60
25 25 25
10 2 12
b. P( Y T) 0.48
25 25 25
2 8 10
c. P( T Z) 0.40
25 25 25
8 5 13
d. P( Z X) 0.52
25 25 25

3. Dalam suatu kotak berisi 15 tabung reaksi yang tersusun secara random. Dari ke-15 tabung
reaksi tersebut terdiri atas 5 berwarna biru, 3 berwarna putih dan 7 berwarna merah.
Apabila diambil 1 tabung reaksi, maka berapa probabilitas disket tersebut berwarna:
Statistika Teknik Lingkungan 1 95

a. merah atau biru


b. biru atau putih
c. putih atau merah.

Misalkan M adalah peristiwa diperoleh disket berwarna merah, B berwarna biru dan H
berwarna putih, maka:
7 5 3
P(M) = ; P(B) = ; P(H) =
15 15 15
7 5 12
a. P(M B) 0.80
15 15 15
5 3 8
b. P(B H) 0.53
15 15 15
3 7 10
c. P(H M) 0.67
15 15 15

Latihan
1. Sebuah tabung reaksi diambil secara random dari sebuah kotak yang berisi 6 tabung reaksi
merah, 4 berwarna biru dan 5 berwarna merah.
Tentukan probabilitas bahwa tabung yang terambil adalah:
a. merah atau putih
b. putih atau biru
c. biru atau merah

2. Suatu studi ingin dilakukan untuk mengukur tingkat pencemaran tanah di 4 daerah (A, B, C
dan D). Untuk tujuan tersebut diambillah sampel sebanyak 3 kantong dari daerah A, 5 kantong
dari daerah B, 7 kantong dari daerah C dan 5 kantong dari daerah D. Semua kantong bentuk
dan ukuran sama serta ditelakkan dalam sebuah kotak. Apabila diambil 1 kantong, berapa
probabilitasnya akan terambil kantong dari daerah:
a. A atau B
b. B atau C
c. A atau B atau D.

3. Sebuah industri telah mengembangkan jenis sabun mandi yang ramah lingkungan. Dalam 1
bungkus diketahui terdapat 5 buah sabun mandi berwarna putih, 7 buah berwarna ungu dan 6
buah berwarna hijau. Semua sabun mempunyai bentuk dan ukuran sama, hanya warna yang
berbeda.
Statistika Teknik Lingkungan 1 96

Apabila diambil 1 sabun mandi, berapa probabilitasnya yang terambil berwarna:


a. putih atau ungu
b. hijau atau putih
c. ungu atau hijau.

- Apabila peristiwa A dan B merupakan suatu gabungan (union) dan tidak eksklusif secara
bersama dan apabila kedua peristiwa tersebut terdapat dalam sebuah ruang sampel yang
terbatas, maka probabilitas untuk A B adalah:

P(A B) P(A) P(B) - P(A B)

A A B B

Contoh
1. Sekelompok pencinta lingkungan dari atas 40 % wanita dan 60 % laki-laki. Sebanyak 30 %
dari wanita telah bersertifikat dan 50 % dari laki-laki telah bersertifikat. Apabila dipilih sampel
seorang secara random, berapa probabilitasnya seorang tersebut wanita atau seorang yang
telah bersertifikat?

Jawab
Misalkan A adalah peristiwa wanita yang terpilih dan B adalah peristiwa seorang yang telah
bersertifikat terpilih.

Ruang sampel adalah jumlah seluruh pencinta alam tersebut dan dimisalkan dengan N.
Dengan demikian jumlah wanita menjadi 0.4 N dan laki-laki menjadi 0.6 N. Jumlah yang telah
bersertifikat menjadi:
Statistika Teknik Lingkungan 1 97

0.30 0.4 N 0.50 0.6 N 0.42 N

Karena sifat dari probabilitas, maka N dapat dimisalkan berjumlah sama dengan 1 sehingga
diperoleh:
P( A) 0.40 dan P(B) 0.42
P( A B) 0.40 0.42 0.168
P( A B) P( A) P(B) - P( A B)
0.40 0.42 - 0.168 0.652

2. Sebuah perusahaan lampu telah menghasilkan jenis lampu yang ramah lingkungan. Dari
semua lampu ramah lingkungan yang diproduksi, sebanyak 30 % nyalanya berwarna biru dan
70 % berwarna hijau. Sebanyak 20 % dari bola lampu warna biru mempunyai daya 5 W dan
sisanya berdaya 10 W. Sedangkan 40 % dari bola lampu warna hijau mempunyai daya 5 W
dan sisanya berdaya 10 W. Apabila dipilih secara random sebuah bola lampu, berapa
probabilitasnya diperoleh:
a. hijau atau 5 W
b. biru atau 10 W
c. hijau atau 10 W.

Misalkan bola lampu berwarna biru (B), hijau (H), berdaya 5 W (L) dan 10 W (S), maka jumlah
yang berdaya 5 W (L) adalah:
0.20 0.30 0.40 0.70 0.34

Jumlah yang berdaya 10 W (S) adalah:


0.80 0.30 0.60 0.70 0.66

P(B) = 0.30 ; P(H) = 0.70

P(B L) = 0.30 0.20 = 0.06


P(B S) = 0.30 0.80 = 0.24
P(H L) = 0.70 0.40 = 0.28
P(H S) = 0.70 0.60 = 0.42

dengan demikian:
Statistika Teknik Lingkungan 1 98

a. P(H L) = P(H) + P(L) - P(H L) = 0.70 + 0.34 - 0.28 = 0.76


b. P(B S) = P(B) + P(S) - P(B S) = 0.30 + 0.66 - 0.24 = 0.72
c. P(H S) = P(H) + P(S) - P(H S) = 0.70 + 0.66 - 0.42 = 0.94

Latihan
1. Telah diproduksi lampu ramah lingkungan sebanyak 30 % berdaya 5 W, 40 % berdaya 10 W
dan sisanya berdaya 30 W. Sebanyak 40 % dari bola lampu yang berdaya 5 W berwarna biru
dan sisanya berwarna hijau. Sebanyak 50 % dari bola lampu yang berdaya 10 W berwarna
biru dan sisanya berwarna hijau. Sedangkan 60 % dari bola lampu yang berdaya 30 W
berwarna biru dan sisanya berwarna hijau.

Apabila dipilih secara random sebuah bola lampu ramah lingkungan, berapa probabilitasnya
diperoleh:
a. berdaya 5 W atau berwarna biru
b. berdaya 5 W atau berwarna hijau
c. berdaya 10 W atau berwarna biru
d. berdaya 10 W atau berwarna hijau
e. berdaya 30 W atau berwarna biru

2. Diketahui sebanyak 15 % kantong tanah yang tercemar berasal dari daerah A dan sisanya
berasal dari daerah B. Sebanyak 60 % kantong tanah yang tercemar yang berasal dari
daerah A tidak bisa dihilangkan pencemarnya dan sisanya masih bisa dihilangkan. Sedangkan
40 % kantong tanah yang tercemar yang berasal dari daerah B tidak bisa dihilangkan
pencemarnya dan sisanya masih bisa dihilangkan.

Apabila dipilih secara random sebuah kantong tanah yang tercemar, berapa probabilitasnya
diperoleh:
a. dari daerah A atau bisa dihilangkan pencemarnya,
b. dari daerah B atau bisa dihilangkan pencemarnya,
c. dari daerah A atau tidak bisa dihilangkan pencemarnya,
d. dari daerah B atau tidak bisa dihilangkan pencemarnya,

3. Diketahui ada 2 mesin penjernih air untuk air kemasan. Kapasitas produksi mesin pertama
adalah 25 % dan sisanya dari mesin kedua. Sebanyak 35 % dari produksi mesin pertama
menggunakan bahan alami dan sisanya menggunakan bahan kimia. Sedangkan 60 % dari
produksi mesin kedua menggunakan bahan alami dan sisanya menggunakan bahan kimia.
Statistika Teknik Lingkungan 1 99

Apabila dipilih secara random sebotol air kemasan, berapa probabilitasnya diperoleh:
a. produk dari mesin pertama atau menggunakan bahan alami,
b. produk dari mesin pertama atau menggunakan bahan kimia,
c. produk dari mesin kedua atau menggunakan bahan alami,
d. produk dari mesin kedua atau menggunakan bahan kimia.

- Dua peristiwa dikatakan independen jika dan hanya jika terjadi atau tidak terjadinya peristiwa
pertama tidak dipengaruhi oleh terjadi atau tidak terjadinya peristiwa kedua

- Apabila A dan B merupakan peristiwa yang mempunyai probabilitas lebih besar daripada nol
dan apabila A tidak tergantung pada B dan B tidak bergantung pada A, maka kedua peristiwa
tersebut dikatakan peristiwa yang independen jika dan hanya jika:
P(A B) P(A) P(B)

Contoh
1. Diketahui sampel sebanyak 6 tabung air dari 6 titik di sungai A (x1, x2, x3, x4, x5, x6) dan 6
tabung air dari 6 titik di sungai B (y1, y2, y3, y4, y5, y6). Bentuk dan ukuran tabung serta isi
airnya sama dan akan diukur tingkat pencemarannya. Kemungkinan pasangan tabung air
tersebut adalah:

y x 1 2 3 4 5 6
1 (1,1) (1,2) (1,3) (1,4) (1,5) (1,6)
2 (2,1) (2,2) (2,3) (2,4) (2,5) (2,6)
3 (3,1) (3,2) (3,3) (3,4) (3,5) (3,6)
4 (4,1) (4,2) (4,3) (4,4) (4,5) (4,6)
5 (5,1) (5,2) (5,3) (5,4) (5,5) (5,6)
6 (6,1) (6,2) (6,3) (6,4) (6,5) (6,6)

- Probabilitas tabung air dari titik di sungai A (x) dengan syarat 3 adalah:
(1,1) (1,2) (1,3) (1,4) (1,5) (1,6)
(2,1) (2,2) (2,3) (2,4) (2,5) (2,6)
(3,1) (3,2) (3,3) (3,4) (3,5) (3,6)
Statistika Teknik Lingkungan 1 100

18 1
karena berjumlah 18, maka probabilitasnya sama dengan .
36 2

- Probabilitas tabung air dari titik di sungai A (x) dengan syarat 5 adalah:
(1,5) (2,5) (3,5) (4,5) (5,5) (6,5)
(1,6) (2,6) (3,6) (4,6) (5,6) (6,6)

12 1
karena berjumlah 12, maka probabilitasnya sama dengan .
36 3

- Apabila A adalah peristiwa x 3 dan B adalah peristiwa y 5, maka:


1 1
P( A) dan P(B)
2 3

P( A B) P( A) P(B )
1 1 1
2 3 6

Komponennya yaitu:
(1,5) (2,5) (3,5) (1,6) (2,6) (3,6)

2. Ada 6 orang dari Dinas Lingkungan Hidup, yaitu Akhmad, Bambang, Citra, Dian, Edi dan Fitri.
Akan dipilih dua orang untuk mengikuti pelatihan penanggulangan pencemaran udara dimana
pemilihan tersebut dilakukan secara random. Peristiwa yang mungkin terjadi adalah terpilihnya
2 dari ke-6 orang.
Berapakah probabilitasnya Akhmad dan Dian terpilih?

Jawab
Pada pemilihan atau pengambilan satu nama, peristiwa diperolehnya nama Akhmad dan
peristiwa diperolehnya nama Dian merupakan dua peristiwa yang eksklusif secara bersama.
Apabila A adalah peristiwa diperolehnya Akhmad dan D adalah peristiwa diperolehnya Dian,
maka probabilitas dari peristiwa di atas adalah:
Statistika Teknik Lingkungan 1 101

P( A D) P( A) P(D )
1 1 1
6 6 36

3. Sebuah perusahaan yang memproduksi mesin pengolah limbah mempunyai 4 blok pembuat
mesin tersebut. Di dalam gudang telah tersimpan 5 mesin pengolah limbah yang diproduksi
dari blok A, 10 dari blok B, 2 dari blok C dan 8 dari blok D.

Kepala bagian pengendali kualitas ingin menguji kualitas mesin pengolah limbah dan untuk
tujuan tersebut diambillah 2 sampel yang diambil secara random.
a. Berapakah probabilitasnya yang terpilih adalah mesin dari blok A dan B?
b. Berapakah probabilitasnya yang terpilih adalah mesin dari blok B dan C?
c. Berapakah probabilitasnya yang terpilih adalah mesin dari blok C dan D?
d. Berapakah probabilitasnya yang terpilih adalah mesin dari blok D dan A?

Misalkan X adalah peristiwa terpilihnya mesin pengolah limbah dari blok A, Y terpilihnya mesin
dari blok B, T mesin dari blok C dan Z mesin dari blok D, maka:
5 10 2 8
P(X) = ; P(Y) = ; P(T) = ; P(Z) =
25 25 25 25

5 10 50
a. P( X Y) 0.08
25 25 625
10 2 20
b. P( Y T) 0.032
25 25 625
2 8 16
c. P( T Z) 0.0256
25 25 625
8 5 40
d. P( Z X) 0.064
25 25 625

4. Dalam suatu kotak berisi 15 tabung reaksi yang tersusun secara random. Dari ke-15 tabung
reaksi tersebut terdiri atas 5 berwarna biru, 3 berwarna putih dan 7 berwarna merah.
Statistika Teknik Lingkungan 1 102

Apabila diambil 2 tabung reaksi, maka berapa probabilitas disket tersebut berwarna:
a. merah dan biru
b. biru dan putih
c. putih dan merah.

Misalkan M adalah peristiwa diperoleh disket berwarna merah, B berwarna biru dan H
berwarna putih, maka:
7 5 3
P(M) = ; P(B) = ; P(H) =
15 15 15
7 5 35
a. P(M B) 0.156
15 15 225
5 3 15
b. P(B H) 0.067
15 15 225
3 7 21
c. P(H M) 0.093
15 15 225

Latihan
1. Sebanyak dua tabung reaksi diambil secara random dari sebuah kotak yang berisi 6 tabung
reaksi merah, 4 berwarna biru dan 5 berwarna merah.
Tentukan probabilitas bahwa tabung yang terambil adalah:
a. merah dan putih
b. putih dan biru
c. biru dan merah

2. Suatu studi ingin dilakukan untuk mengukur tingkat pencemaran tanah di 4 daerah (A, B, C
dan D). Untuk tujuan tersebut diambillah sampel sebanyak 3 kantong dari daerah A, 5 kantong
dari daerah B, 7 kantong dari daerah C dan 5 kantong dari daerah D. Semua kantong bentuk
dan ukuran sama serta ditelakkan dalam sebuah kotak. Apabila diambil 2 kantong, berapa
probabilitasnya akan terambil kantong dari daerah:
a. A dan B
b. B dan C
c. A dan D.

3. Sebuah industri telah mengembangkan jenis sabun mandi yang ramah lingkungan. Dalam 1
bungkus diketahui terdapat 5 buah sabun mandi berwarna putih, 7 buah berwarna ungu dan 6
Statistika Teknik Lingkungan 1 103

buah berwarna hijau. Semua sabun mempunyai bentuk dan ukuran sama, hanya warna yang
berbeda.
Apabila diambil 2 sabun mandi, berapa probabilitasnya yang terambil berwarna:
a. putih dan ungu
b. hijau dan putih
c. ungu dan hijau.

7.4 Probabilitas Bersyarat


- Dalam pokok bahasan probabilitas, peristiwa A terjadi dengan probabilitas P(A). Pada
keadaan tertentu adakalanya diperlukan pengetahuan tentang probabilitas peristiwa A apabila
diketahui peristiwa B telah terjadi dan biasanya notasi yang digunakan adalah P( A B ) .
- P( A B ) dibaca probabilitas A disyaratkan B atau probabilitas terjadinya A apabila B telah
terjadi.

Contoh
A = peristiwa mahasiswa memperoleh nilai A untuk mata kuliah statistik industri.

Mahasiswa laki-laki yang mengambil mata kuliah statistik industri dinotasikan dengan L dan
wanita dengan W
Mahasiswa yang mengambil mata kuliah statistik industri berasal dari pulau Jawa (J), Sumatra
(S) dan Kalimantan (K).

P( A L ) = probabilitas mahasiswa memperoleh nilai A untuk mata kuliah statistik industri


apabila mahasiswa tersebut laki-laki

P( A W ) = probabilitas mahasiswa memperoleh nilai A untuk mata kuliah statistik industri


apabila mahasiswa tersebut wanita

P( A J ) = probabilitas mahasiswa memperoleh nilai A untuk mata kuliah statistik industri


apabila mahasiswa tersebut berasal dari pulau Jawa

P( A S ) = probabilitas mahasiswa memperoleh nilai A untuk mata kuliah statistik industri


apabila mahasiswa tersebut berasal dari pulau Sumatra
Statistika Teknik Lingkungan 1 104

P( A K ) = probabilitas mahasiswa memperoleh nilai A untuk mata kuliah statistik industri


apabila mahasiswa tersebut berasal dari pulau Kalimantan.

- Apabila P(B) > 0, maka probabilitas bersyarat dari peristiwa A dengan ketentuan atau syarat
peristiwa B telah terjadi didefinisikan dengan:

P( A B)
P( A B ) dengansyarat P(B ) 0
P(B )

- Ketentuan P(B) > 0 mengandung arti bahwa probabilitas peristiwa B yang menjadi syarat bagi
peristiwa A harus lebih besar dari pada nol.

- Apabila A dan B merupakan peristiwa yang independen dan mempunyai probabilitas yang
lebih besar dari nol, maka:

P( A B) P( A) P(B )
P( A B ) P( A)
P(B ) P(B )
P( A B) P( A) P(B )
P(B A) P(B )
P( A) P( A)

Contoh
1. Tiga disket warna hitam dan dua disket warna hijau dimasukkan dalam suatu kotak dan
penempatan disket tersebut dilakukan secara random. Apabila diambil secara random 2 disket
dari dalam kotak tersebut dimana disket pertama tidak boleh dikembalikan sebelum disket
yang kedua diambil.
Berapakah probabilitas kedua disket yang terpilih berwarna hitam semua?

Jawab
Apabila A merupakan peristiwa disket hitam terpilih pada pengambilan pertama dan B
merupakan peristiwa disket hitam terpilih pada pengambilan kedua dan apabila tiap disket
yang terpilih mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih, maka P(A) = 3/5.

Probabilitas peristiwa B dengan syarat peristiwa A telah terjadi adalah:


2
P(B A)
4
Statistika Teknik Lingkungan 1 105

Probabilitas pengambilan pertama menghasilkan disket berwarna hitam dan pengambilan


kedua juga menghasilkan disket berwarna hitam menjadi:
P( A B) P( A) P(B A)

3 2
5 4

3
10

2. Tiga disket warna hitam dan dua disket warna hijau dimasukkan dalam suatu kotak dan
penempatan disket tersebut dilakukan secara random. Apabila diambil secara random 2 disket
dari dalam kotak tersebut dimana disket pertama dikembalikan sebelum disket yang kedua
diambil.
Berapakah probabilitas kedua disket yang terpilih berwarna hitam semua?

Jawab
Apabila sebelum pengambilan kedua, disket yang terpilih pada pengambilan pertama harus
dikembalikan, maka peristiwa A dan peristiwa B merupakan peristiwa yang independen.

Probabilitas peristiwa B dengan syarat peristiwa A telah terjadi adalah:


3
P(B A) P(B )
5

Probabilitas pengambilan pertama menghasilkan disket berwarna hitam dan pengambilan


kedua juga menghasilkan disket berwarna hitam menjadi:
P( A B) P( A) P(B)

3 3 9
5 5 25

3. Ada 6 orang karyawan di bagian produksi, yaitu Agus, Budi, Cindana, Dodi, Elisa dan Fauzan.
Dari ke-6 karyawan tersebut akan dipilih dua karyawan untuk mengikuti pelatihan. Pemilihan
dilakukan secara acak (random). Peristiwa yang mungkin terjadi adalah terpilihnya 2 dari ke-6
karyawan, berapakah probabilitasnya Agus dan Dodi terpilih?

Jawab
Statistika Teknik Lingkungan 1 106

Pada pemilihan atau pengambilan satu nama, peristiwa diperolehnya nama Agus dan
peristiwa diperolehnya nama Dodi merupakan dua peristiwa yang eksklusif secara bersama.
Apabila A adalah peristiwa diperolehnya Agus dan D adalah peristiwa diperolehnya Dodi,
maka probabilitas dari peristiwa di atas adalah:
P( A D) P( A) P(D A)

1 1
6 6

1
36

Latihan Campuran
1. Dalam suatu kotak berisi 7 compac disc (CD) yang bentuk dan ukurannya sama. Ke-7 CD
tersebut berisi film Pendekar Beriman dari seri 1 sampai seri 7.
Apabila diambil 2 CD, berapa peluangnya akan terambil CD film:
a. seri 1 dan 5
b. seri 3 dan 7
c. seri 1 dan 2.
2. Dalam satu kotak berisi 3 kaset lagu keroncong, 5 kaset lagu pop, 7 kaset lagu barat dan 5
kaset lagu dangdut. Kaset-kaset tersusun secara random. Apabila diambil 2 kaset, berapa
probabilitasnya akan terambil kaset dengan lagu:
a. keroncong dan dangdut
b. barat dan pop
c. dangdut dan barat.

3. Sebuah industri yang menghasilkan sabun mandi telah mengambil sampel 5 buah sabun
mandi dengan aroma melati, 7 buah beraroma mawar dan 6 buah beraroma kenanga.
Semua sabun mempunyai bentuk dan ukuran sama. Apabila semua sampel dimasukkan
dalam kotak dan kemudian diambil 2, berapa probabilitasnya yang terambil beraroma:
a. mawar dan kenanga
b. melati dan mawar
c. kenanga dan melati.

4. Sebuah telepon genggam diambil secara random dari sebuah kotak yang berisi 10 telepon
genggam berwarna merah, 30 putih, 20 biru dan 15 hijau. Hitunglah probabilitas dari
peristiwa berikut ini:
Statistika Teknik Lingkungan 1 107

a. diperoleh telepon genggam berwarna hijau atau merah


b. diperoleh telepon genggam bukan berwarna merah atau bukan berwarna
biru
c. diperoleh telepon genggam bukan berwarna putih
d. diperoleh telepon genggam berwarna merah, putih atau biru.

5. Dua telepon genggam diambil sekaligus dari sebuah kotak yang berisi 10 telepon genggam
berwarna merah, 30 putih, 20 biru dan 15 hijau.
Hitunglah probabilitas dari peristiwa berikut ini:
a. diperoleh telepon genggam keduanya berwarna putih
b. diperoleh telepon genggam yang pertama berwarna merah dan yang
kedua berwarna putih
c. diperoleh telepon genggam yang pertama berwarna bukan biru
d. diperoleh telepon genggam yang paling sedikit satu merah.

6. Dua lembar kartu diambil sekaligus dari sebuah tumpukan kartu bridge yang telah dikocok
sebelumnya. Hitunglah probabilitas bahwa:
a. kartu pertama bukan tujuh keriting atau bukan as
b. kartu pertama as tetapi kartu kedua bukan as
c. paling sedikit satu kartu berupa wajik (diamond)
d. tidak lebih dari satu kartu berupa kartu bergambar (jack, queen, king).
Statistika Teknik Lingkungan 1 108

Centre for Petroleum Studies. 2008. Pengantar Teknik Lingkungan.


https://www.google.co.id/?gws_rd=cr,ssl&ei=KP2ZVZayC9K1uQTCh5mwAQ#q=pengantar++r
ekayasa+lingkungan+pdf
Diakses 14 Oktober 2014.

Muhtadi A. T. 2008. Pengantar Teknik Lingkungan. Diktat. Lampung: Bappeda


http://www.slideshare.net/guestcb0db/pengantar-teknik-lingkungan-presentation
Diakses 11 Oktober 2014.

Soebidin, H. 2013. Dampak dan Rekayasa Lingkungan. http://hermawansoebidin.blogspot.com/


Diakses 9 Oktober 2014.

www.wikipedia

Anda mungkin juga menyukai