Modul 7
Modul 7
(EBA 511)
MODUL SESI KE 7
International Financial Reporting Standards (IFRS)
DISUSUN OLEH
Dr. Rilla Gantino, S.E., Ak., MM
B. Concept
Konsep Pokok IFRS
1. Tanggal pelaporan (reporting date) adalah tanggal neraca untuk laporan keuangan
pertama yang secara eksplisit menyatakan bahwa laporan keuangan tersebut sesuai
dengan IFRS (sebagai contoh 31 Desember 2006).
2. Tanggal transisi (transition date) adalah tanggal neraca awal untuk laporan keuangan
komparatif tahun sebelumnya (sebagai contoh 1 Januari 2005, jika tanggal pelaporan
adalah31 Desember 2006). Pengecualian untuk penerapan retrospektif IFRS terkait
dengan hal-hal berikut: (1) Penggabungan usaha sebelum tanggal transisi (2) Nilai
wajar jumlah penilaian kembali yang dapat dianggap sebagai nilai terpilih.
IAI pada Desember 2008 telah mengumumkan rencana konvergensi standar akuntansi
lokalnya yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dengan International
Financial Reporting Standards (IFRSs) yang merupakan produk dari IASB. Rencana
pengkonvergensian ini direncanakan akan terealisasi pada tahun 2012.
Standar akuntansi di Indonesia saat ini belum menggunakan secara penuh (full adoption)
standar akuntansi internasional atau International Financial Reporting Standard (IFRS).
Standar akuntansi di Indonesia yang berlaku saat ini mengacu pada US GAAP (United Stated
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 1 / 22
Generally Accepted Accounting Standard), namun pada beberapa pasal sudah mengadopsi
IFRS yang sifatnya harmonisasi. Adopsi yang dilakukan Indonesia saat ini sifatnya belum
menyeluruh, baru sebagian (harmonisasi).
Terdapat 3 tahapan dalam melakukan konvergensi IFRS di Indonesia, yaitu:
1. Tahap Adopsi (2008 – 2011), meliputi aktivitas dimana seluruh IFRS diadopsi ke PSAK,
persiapan infrastruktur yang diperlukan, dan evaluasi terhadap PSAK yang berlaku.
2. Tahap Persiapan Akhir (2011), dalam tahap ini dilakukan penyelesaian terhadap persiapan
infrastruktur yang diperlukan. Selanjutnya, dilakukan penerapan secara bertahap beberapa
PSAK berbasis IFRS.
3. Tahap Implementasi (2012), berhubungan dengan aktivitas penerapan PSAK IFRS secara
bertahap. Kemudian dilakukan evaluasi terhadap dampak penerapan PSAK secara
komprehensif.
Saat ini standar akuntansi keuangan nasional sedang dalam proses konvergensi secara
penuh dengan International Financial Reporting Standards (IFRS) yang dikeluarkan oleh
IASB (International Accounting Standards Board. Oleh karena itu, arah penyusunan dan
pengembangan standar akuntansi keuangan ke depan akan selalu mengacu pada standar
akuntansi internasional (IFRS) tersebut.
Ketua Tim Implementasi IFRS-Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Dudi M Kurniawan
mengatakan, dengan mengadopsi IFRS, Indonesia akan mendapatkan tujuh manfaat sekaligus.
Meningkatkan kualitas standar akuntansi keuangan (SAK).
Mengurangi biaya SAK.
Meningkatkan kredibilitas dan kegunaan laporan keuangan.
Meningkatkan komparabilitas pelaporan keuangan.
Meningkatkan transparansi keuangan.
Menurunkan biaya modal dengan membuka peluang penghimpunan dana melalui pasar
modal.
Meningkatkan efisiensi penyusunan laporan keuangan.
Memudahkan pemahaman atas laporan keuangan dengan penggunaan standar akuntansi
keuangan yang dikenal secara internasional (enhance comparability).
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 2 / 22
Meningkatkan arus investasi global melalui transparansi.
Menurunkan biaya modal dengan membuka peluang fund raising melalui pasar modal
secara global.
Menciptakan efisiensi penyusunan laporan keuangan.
Meningkatkan kualitas laporan keuangan dengan cara mengurangi kesempatan untuk
melakukan earning management.
Ada 3 kendala dalam mengadopsi penuh IFRS :
1. Kurang siapnya infrastuktur seperti DSAK sebagai Financial Accounting Standart Setter.
DSAK adalah perumus SAK yang ada di Indonesia.
Pada prakteknya DSAK mendapatkan berbagai macam kritik. Diantaranya adalah minimnya
partisipasi dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam setiap exposure draft hearing PSAK
yang baru akan diberlakukan. Padahal untuk dapat di “cap” kualitas generally accepted
accounting principle / GAAP adalah harus melewati tahapan-tahapan yang diantaranya
melibatkan seluruh stakeholeder yang terlibat. Selain itu status ketua dan anggota DSAK yang
tidak bekerja full time membuat DSAK dipandang kurang begitu loyal dan independen. Dan
yang memprihatinkan adalah belum ada satu peraturan pun yang memberikan mandate bagi
DSAK untuk mengeluarkan SAK.
Beberapa dampak yang terjadi atas konvergensi IFRS terhadap kualitas penyajian
Pelaporan Keuangan, akan dijelaskan lebih rinci dari dalam perspektif kualitatif:
Sebagian besar standar yang menjadi bagian dari IFRS sebelumnya merupakan International
Accounting Standars (IAS). IAS diterbitkan antara tahun 1973 sampai dengan 2001 oleh
IASC. Pada bulan April 2001, IASB mengadopsi seluruh IAS dan melanjutkan
pengembangan standar yang dilakukan. International Financial Reporting Standars
mencakup:
a. International Financial Reporting Standars (IFRS) – standar yang diterbitkan setelah
tahun 2001
b. Interpretations yang diterbitkan oleh International Financial Reporting Interpretations
Committee (IFRIC) – setelah tahun 2001
c. Interpretations yang diterbitkan oleh Standing Interpretations Committee (SIC) –
sebelum tahun 2001
Manfaat menggunakan suatu standar yang berlaku secara internasional (IFRS) yang bisa
dirasakan oleh perusahaan adalah:
1. Penurunan dalam hal biaya
2. Penurunan / pengurangan resiko ketidakpastian dan misunderstanding
3. Komunikasi yang lebih efektif dengan investor
4. Perbandingan dengan anak perusahaan dan induk persahaan di negara yang berbeda
dapat dilakukan
5. Perbandingan mengenai contaractual terms seperti lending contracts dan bonus atas
kinerja manajemen.
Membahas tentang IFRS, saat ini lembaga-lembaga yang aktif dalam usaha harmonisasi
standar akuntansi ini antara lain, tentunya IASC (International Accounting Standar
Committee), Perserikatan Bangsa-Bangsa dan OECD (Organization for Economic
Cooperation and Development). Beberapa pihak yang diuntungkan dengan adanya
harmonisasi ini adalah perusahaan-perusahaan multinasional, kantor akuntan internasional,
organisasi perdagangan, serta IOSCO (International Organization of Securities Commissions).
Hamonisasi telah berjalan cepat dan efektif, terlihat bahwa sejumlah besar perusahaan secara
sukarela mengadopsi standar pelaporan keuangan Internasional (IFRS). Banyak negara yang
telah mengadopsi IFRS secara keseluruhan dan menggunakan IFRS sebagai dasar standar
nasional. Hal ini dilakukan untuk menjawab permintaan investor institusional dan pengguna
laporan keuangan lainnya.
PSAK
1.Sumber:
PSAK No.1 ( Revisi 1998),Penyajian Laporan keuangan
2. Neraca:
Memerlukan penyajian aset lancar maupun aset tidak lancar kecuali untuk industri
tertentu seperti bank
3. Laporan Kinerja Keuangan:
Laporan laba rugi
4. Laporan Laba/Rugi:
Sama seperti IFRS. Tetapi ,ada perbedaan rincian pada item yang disajikan pada laporan
pendapatan yang diterima di muka
5. laporan Arus kas(format dan metode):
Sama dengan IFRS tetapi dalam beberapa entitas harus menggunakan metode langsung
6. Pos Luar biasa:
Item pos luar biasa masih harus dilaporkan
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 17 / 22
7. Penyajian Keuntungan dan Kerugian yang diakui /Pendapatan Komprehensif lainnya:
Diakui adanya keuntungan dan kerugian yang disajikan dalam laporan perubahan
ekuitas pemegang saham
8. Hasil Presentasi Perusahaan Asosiasi:
Secara khusus tidak memerlukan penunjukkan hasil saham sesudah pajak
9. Pengungkapan Signifikan Tentang Asosiasi:
Pengungkapan yang kurang dibandingkan dengan IFRS .Informasi yang signifikan
aktiva , kewajiban ,pendapatan , dan hasil yang tidak diperlukan
10. Tanggung Jawab Laporan Keuangan: Manajemen
11. Komponen Laporan Keuangan: Neraca, Laporan laba-rugi,Laporan arus kas, Laporan
1. Berdasarkan kerangka konseptual yang saat ini dikembangkan oleh IFRS, karakteristik
kualitatif fundamental laporan keuangan adalah:
a. Relevance and Reliable
b. Relevance and Comparable
c. Relevance and Faitful Representation
d. Relevance and Unsderstandable
2. Berikut ini alasan yang tepat mengapa penghasilan komprehensif lain diklasifikasikan atas
komponen yang akan direklasifikan ke laba rugi tahun berjalan dan tidak?
a. Untuk memahami dampak penghasilan komprehensif lain terhadap laba rugi
tahun berjalan pada periode berikutnya
b. Untuk meningkatkan daya banding laporan keuangan dari satu periode ke periode
berikutnya
c. Untuk meningkatkan relevansi laporan keuangan
d. Untuk menggambarkan penghasilan periode sekarang dan periode berikutnya
3. Berikut ini adalah alasan mengapa penghasilan komprehensif lain disajikan terpisah dari
penghasilan tahun berjalan:
a. Ekuitas entitas telah bertambah/berkurang sehingga harus diakui sebagai penghasilan
b. Penghasilan tersebut telah menambah ekuitas sehingga harus tercermin pada kinerja
perusahaan
c. Entitas belum memperoleh kas atau mengeluarkan kas akibat perubahan ekuitas
tersebut
d. Proses memperoleh penghasilan atau tersebut belum selesai.
4. Berikut ini adalah alasan mengapa penghasilan komprehensif lain disajikan terpisah
dari penghasilan tahun berjalan:
a. Ekuitas entitas telah bertambah/berkurang sehingga harus diakui sebagai
penghasilan
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 19 / 22
b. Penghasilan tersebut telah menambah ekuitas sehingga harus tercermin pada kinerja
perusahaan
c. Entitas belum memperoleh kas atau mengeluarkan kas akibat perubahan ekuitas
tersebut
d. Proses memperoleh penghasilan atau tersebut belum selesai.
5. Standar akuntansi keuangan di Indonesia saat ini mengadopsi dari International
Financial Reporting Standar. Manakah yang merupakan karakteristik IFRS?
a. Dalam penilaian aset dan liabilitas hanya menggunakan nilai wajar
b. Memberikan pengaturan pengungkapan yang lebih banyak
c. Standar lebih bersifat rule based dan mengatur hal-hal secara detil
d. Standar membutuhkan judgment yang lebih sedikit dalam penerapannya.
6. Implikasi tidak diaturnya pajak final secara khusus dalam PSAK 46 Pajak
Penghasilan adalah
a. Pajak final akan diakui sebagai pengurang penjualan
b. Pajak final bukan merupakan pajak penghasilan menurut PSAK 46 sehingga
tidak diakui sebagai beban pajak kini.
c. Penghasilan yang dikenakan pajak final akan menimbulkan pajak tangguhan yang
akan diakui dalam laporan laba rugi
d. Pajak final akan diakui sebagai beban pajak kini karena merupakan pajak terutang
yang harus dibayar pada saat penjualan terjadi
7. Jika Entitas memiliki aset pajak tangguhan, pernyataan berikut yang tepat adalah:
a. Aset pajak tangguhan yang diakui tidak boleh diturunkan nilainya sesuai dengan
konsep nilai perolehan.
b. Aset pajak tangguhan diturunkan nilainya jika manfaat masa depan aset
tersebut tidak dapat diperoleh perusahaan.
c. Aset pajak tangguhan diturunkan nilainya mengikuti ketentuan dalam PSAK 48:
Penurunan Nilai
d. Aset pajak tangguhan dinilai sebesar nilai wajar pada tanggal pelaporan