Anda di halaman 1dari 21

ANALISA KEUANGAN DAN LAB

(FEB515)

MODUL SESI II
INFORMASI AKUNTANSI DAN INFORMASI PERUSAHAAN

DISUSUN OLEH
DR. EKA BERTUAH, SE, MM

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


2020

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 0 / 21
A. Kemampuan Akhir Yang Diharapkan
Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa mampu :
1. Karakteristik informasi akuntansi dan manfaat informasi akuntansi
2. Memahami pengakuan dan pengukuran unsur-unsur laporan keuangan
3. Memahami keterkaitan Informasi akuntansi dan informasi dalam
perusahaan.

B. KARAKTERISTIK KUALITATIF INFORMASI AKUNTANSI


Beberapa karakteristik kualitatif membentuk informasi yang bermanfaat.
Dikatakan kualitatif karena sampai saat ini tidak ada model matematis atau
kuantitatif yang bisa dipakai untuk membentuk informasi yang lebih bermanfaat
dengan informasi yang kurang bermanfaat. Karakteristik-karakteristik ini harus
dipertimbangkan ketika perusahaan memilih beberapa alternatif metode akuntansi.
Gambar 2.1 memperlihatkan karakteristik kualitatif informasi akuntansi.
Dalam bagan tersebut, tampak bahwa informasi akuntansi dibatasi oleh dua
batasan (constraint) berikut:
1. Batasan atas
Manfaat dari informasi akuntansi harus lebih besar dibanding biaya yang
dikeluarkan agar sistem informasi akuntansi bisa dibenarkan.
2. Batas bawah
Nilai rupiah dari informasi akuntansi harus material, yaitu cukup besar untuk
mengakibatkan perbedaan dalam pengambilan keputusan.

Supaya bermanfaat, informasi akuntansi harus mempunyai karakteristik


kualitatif, setidaknya pada tingkat minimum seperti berikut.
1. Bisa Dipahami (Understandability)
Informasi akuntansi harus bisa dipahami oleh pemakai yang mempunyai
pengetahuan bisnis dan ekonomi yang memadai dan mempunyai keinginan untuk
mempelajari informasi tersebut dengan tingkat usaha yang memadai pula. Bisa
dipahami, hal ini mengacu kepada pemakai laporan keuangan yang umum (broad
classes of decision makers) dan tidak mengacu kepada sekelompok orang khusus.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 1 / 21
2. Bermanfaat untuk Pengambilan Keputusan
Bermanfaat untuk pengambilan keputusan merupakan karakteristik kualitatif
keseluruhan yang digunakan untuk mempertimbangkan kualitas informasi
akuntansi. Bermanfaat atau tidaknya informasi tersebut tergantung dari keputusan
yang akan dibuat, cara pengambilan keputusan, informasi lain yang telah ada, dan
kemampuan memproses pengambil keputusan. Manfaat untuk pengambilan
keputusan mengacu pada pengambil keputusan yang umum dan dalam konteks
yang umum pula.

Gambar 2.1
Hierarki Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 2 / 21
3. Relevan
Suatu informasi bisa dikatakan relevan apabila informasi tersebut bisa
membuat perbedaan keputusan yang diambil. Informasi yang relevan bisa
membantu pemakai informasi untuk membentuk harapan atau kesimpulan
mengenai hasil-hasil pada masa lalu, sekarang, dan masa mendatang. Informasi
tersebut bisa dipakai untuk memprediksi kejadian atas hasil pada masa mendatang
(kemampuan prediksi) dan juga bisa dipakai untuk menginformasikan
kesimpulan-kesimpulan tentang masa lalu (kemampuan memberi feedback).
Sebagai tambahan, supaya relevan, informasi akuntansi juga harus tepat waktu.

4. Nilai Prediksi dan Umpan Balik


Informasi akuntansi mempunyai nilai prediksi apabila informasi tersebut bisa
dipakai untuk memprediksi lebih akurat berdasarkan informasi masa lalu dan saat
sekarang. Informasi mempunyai kemampuan umpan balik apabila informasi
tersebut bisa dipakai untuk menginformasikan kesimpulan- kesimpulan tertentu
mengenai masa lalu. Sering kali informasi mempunyai nilai keduanya (prediksi
dan umpan balik) karena konfirmasi masa lalu bisa dipakai untuk memprediksi
masa mendatang lebih tepat lagi.

5. Tepat Waktu
Tepat waktu bisa diartikan sebagai ketersediaan informasi ke pembuat
keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kapasitasnya untuk
memengaruhi keputusan. Jika informasi tidak ada pada waktu dibutuhkan untuk
membuat keputusan, informasi tersebut tidak lagi relevan dan tidak mempunyai
manfaat untuk pengambilan keputusan.

6. Reliabilitas
Informasi yang reliabel bebas dari bias-bias tertentu dan bisa mencerminkan
apa yang akan diukur (representatif). Dengan demikian, informasi yang reliabel
harus bisa diverifikasi, netral, dan representatif (mewakili apa yang akan diukur).
Reliabel tidak berarti pasti atau tepat sekali (precise). Tingkat reliabilitas akan
berbeda-beda tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 3 / 21
7. Bisa Diverifikasi
Bisa diverifikasi sering juga disebut sebagai objektif. Informasi bisa
diverifikasi apabila pengukur (misal akuntan) bisa sampai pada kesimpulan
bersama bahwa metode yang dipilih itu bersih dari bias-bias tertentu. Dengan
demikian, metode tersebut bisa diduplikasi. Verifikasi bermanfaat untuk
mengurangi bias karena dilakukan pengukuran secara berulang-ulang. Dengan
menggunakan metode yang sama, kesalahan baik yang disengaja maupun yang
tidak disengaja akan bisa dikurangi.

8. Representatif
Representatif merupakan keterkaitan antara pengukuran dan apa yang diukur.
Istilah lain yang sering digunakan dan mempunyai arti sama dengan representatif
adalah valid. Sebagai contoh, perusahaan mencatat sewa yang dibayar dimuka
sebagai aktiva. Aktiva merupakan sumber daya perusahaan, sedangkan aktiva
merupakan ukuran representatif sewa dibayar dimuka karena sewa dibayar
dimuka meningkatkan sumber daya perusahaan meskipun perusahaan tersebut
tidak memiliki aktiva yang disewanya.

9. Kenetralan
Informasi akuntansi akan netral apabila bebas dari bias-bias tertentu yang
akan memengaruhi hasil ke arah tertentu. Akan tetapi, tidak berarti bahwa
kenetralan informasi akuntansi tidak mempunyai pengaruh terhadap perilaku
manusia. Informasi akuntansi ditujukan kepada semua pihak (broad class) dan
ditujukan untuk hal yang umum dan bervariasi, bukan untuk hal yang sempit.

10. Konsistensi dan Bisa Diperbandingkan


Karakteristik kualitatif tambahan dari informasi akuntansi adalah bisa
diperbandingkan (comparability) dan konsistensi. Hal ini berarti informasi
tersebut serupa untuk perusahaan lain (intercompany comparison) atau informasi
yang serupa dengan masa lalu perusahaan (intracompany comparison). Kualitas
tersebut sering disebut juga sebagai kualitas interaktif karena kualitas tersebut

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 4 / 21
mengaitkan dua atau lebih informasi akuntansi. Kualitas yang bisa
diperbandingkan membantu pemakai untuk mengidentifikasikan serta
menjelaskan persamaan-persamaan dan perbedaan- perbedaan antara dua atau
lebih fenomena ekonomi.
Konsistensi berarti kesesuaian antara periode satu dan yang lainnya, dalam hal
prosedur dan kebijakan akuntansi yang tidak berubah. Konsistensi, sebagaimana
bisa dibandingkan, merupakan kualitas yang menyangkut hubungan antar angka,
bukan kualitas angka itu sendiri. Konsistensi bisa membantu kualitas
perbandingan (bisa dibandingkan). Tanpa konsistensi, akan sulit ditentukan
apakah perbedaan disebabkan ekonomi atau hanya karena metode akuntansi.
Kadang-kadang metode akuntansi terpaksa harus diubah karena kondisi ekonomi
yang berubah. Konsistensi terpaksa harus dikorbankan untuk memperoleh
informasi yang lebih bermanfaat.

11. Batasan terhadap Hierarki Informasi


Sama seperti halnya komoditas ekonomi lainnya, keputusan yang berkaitan
dengan komoditas tersebut harus dilandasi prinsip manfaat biaya. Biaya informasi
akuntansi disebabkan pengumpulan, pemrosesan, pengauditan, pengomunikasian
informasi akuntansi, dan juga biaya kehilangan keunggulan kompetitif karena
terbukanya informasi akuntansi. Manfaat informasi akuntansi dirasakan oleh
investor, kreditor, konsumen, dan perusahaan itu (untuk keputusan internal).
Manfaat informasi akuntansi dibatasi oleh manfaat biaya, sedangkan biaya
informasi akuntansi tidak boleh melebihi manfaatnya.

12. Material
Informasi akuntansi dikatakan material apabila ketiadaan informasi tersebut
atau penyampaian yang salah (misstatement) akan mempengaruhi pertimbangan
seorang pengambil keputusan. Dengan kata lain, informasi harus mengenai jumlah
yang cukup besar untuk membuat perbedaan. Material dan relevan merupakan dua
kualitas yang berkaitan. Agar bermanfaat, informasi akuntansi harus relevan dan
cukup material. Informasi akuntansi tidak akan bermanfaat apabila tidak relevan
atau jumlahnya tidak cukup berarti untuk membuat perbedaan (tidak material).

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 5 / 21
C. PENGAKUAN UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN
Pengakuan unsur laporan keuangan merupkan proses pembentukan pos
yang memenuhi definisi unsur serta kriteria pengakuan dalam neraca laporan laba
rugi. Pengakuan dilakukan dengan menyatakan pos tersebut baik dalam kata-kata
maupun dalam jumlah uang dan mencantumkannya ke dalam neraca laporan laba
rugi.
Pos yang memenuhi kriteria tersebut di atas harus diakui dalam neraca
laporan laba rugi. Pos yang memenuhi suatu unsur harus diakui jika ada
kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan pos tersebut akan
mengalir dari atau kedalam entitas syariah dan pos tersebut mempunyai nilai atau
biaya yang dapat diukur secara handal (KDPPLKS).
Pengakuan unsur utama laporan keuangan berupa pengakuan aset,
kewajiban, dana syirka temporer, penghasilan dan beban.
1. Pengakuan Aset,
Aset diakui dalam neraca jika besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi
dimasa depan diperoleh entitas dan aset tersebut memiliki nilai atau biaya yang
dapat diukur dengan handal.
2. Pengakuan Kewajiban,
Kewajiban diakui dalam neraca jika besarkemungkinan bahwa pengeluaran
sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi akan dilakukan untuk
menyelesaikan kewajiban sekarangdan jumlah yang harus diselaikan dapat diukur
secara andal.
3. Pengakuan Dana Syirkah Temporer,
Pengakuan dana syirakah temporer dalam neraca hanya dilakukan jika
entitas syariah memilki kewajiban untuk mengembalikan dana yang diterima
melalui pengeluaran sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan jumlah
yang harus diselesaikan dapat diukur secara handal.
4. Pengukuran Penghasilan,
Pengukuran penghasilan diakuai dalam laporan laba rugi jika kenaikan
manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan peningkatan aset atau
penurunan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 6 / 21
5. Pengakuan Beban,
Beban diakui dalam laporan laba rugi jika penurunan manfaat ekonomi
masa depan yang berkaitan dengan penurunan aset atau peningkatan kewajiban
telah terjadi dan dapat diakui andal.

D. PENGUKURAN UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN


Pengukuran yaitu proses penetapan jumlah uang untuk mengakui dana
memasukkan setiap unsur laporan keuangan dalam neraca laporan laba rugi.
Proses ini menyangkut pemilihan dasar pengukuran tertentu dari tiga alternatif,
yaitu: biaya hitoris, biaya kini, dan nilai realitas.
Dasar pengukuran yang umum digunakan entitas dalam penyusunan laporan
keuangan adalah biaya historis. Akan tetapi dalam kondisi tertentu, dasar ini
dikombinasikan dengan dasar pengukuran yang lain seperti pada penilaian
persediaan yang dinyatakan sebesar nilai terendah dari biaya historis atau nilai
realisasi bersih, sedangkan akuntansi dana pensiun menilai aset tertentu
berdasarkan nilai wajar. Untuk memenuhi kriteria relevansi suatu informasi,
entitas dapat merevaluasi nilai aset, kewajiban dan dana syirkah temporer secara
periodik dengan syarat harus terjamin keandalannya.

E. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


Catatan atas laporan keuangan suatu entitas harus mengungkapkan hal-hal
sebagai berikut:
1. Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan
akuntansi yang dipilih dan diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi yang
pentng.
2. Informasi yang diwajibkan dalam PSAK, tetapi tidak disajikan dalam neraca,
laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, laporan
sumber, dan penggunaan dana zakat dan laporan penggunaan dan kebajikan.
3. Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi
diperlukan dalam rangka penyajian secra wajar.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 7 / 21
Dalam rangka membantu penggunaan laporan keuangan dan
membandingkannya dengan laporan keuangan entitas lain, catatan atas laporan
keuangan umumnya disajikan dengan urutan sebagai berikut:
1. Pengungkapan mengenai dasar pengukuran dan kebijakan akuntansi yang
diterapkan.
2. Informasi pendukung pos-pos laporan keuangan sesuai urutan sebagaimana
pos-pos tersebut disajikan dalam laporan keuangan dan urutan penyajian
komponen laporan keuangan.
3. Pengungkapan lain termasuk kontijensi, komitmen,dan pengungkapan
keuangan lainnya serta pengungkapan yang bersifat non keuangan.

F. INFORMASI-INFORMASI DALAM PERUSAHAAN


Akuntansi manajemen pada dasarnya adalah ilmu yang menekankan pada
jasa akuntan manajemen untuk membantu manajemen dalam pelaksanaan fungsi-
fungsinya. Bagaimana cara pemberian jasanya kepada manajemen? Secara garis
besar dapat digambarkan sebagai berikut: pertama, akuntansi manajemen akan
mengumpulkan informasi-informasi akuntansi yang dibantu oleh bagian-bagian
tertentu. Kedua, informasi-informasi tersebut selanjutnya diolah akuntan
manajemen sedemikian rupa sehingga bisa menghasilkan gambaran bagi
manajemen untuk perencanaan, pengarahan, pengorganisasian, penyusunan staf,
pengendalian, dan pengambilan keputusan. Terakhir, menyajikan dalam bentuk
laporan yang memadai agar bisa digunakan oleh manajemen.
Pertanyaan berikutnya, informasi yang bagaimana yang dibutuhkan oleh akuntansi
manajemen dalam pemberian jasa tersebut?Pada dasarnya informasi yang
dibutuhkan adalah informasi yang bersifat kuantitatif keuangan atau yang dapat
diubah menjadi bentuk kuantitatif.Untuk lebih jelasnya sebelum kita
mempelajari garis besar dari bentuk informasi yang diperlukan untuk
dimanfaatkan oleh akuntan manajemen, kita lihat lebih dahulu pembagian
informasi-informasi yang ada dalam perusahaan berikut.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 8 / 21
Gambar 2.2
Informasi Dalam Perusahaan

Dari Gambar tersebut jelas bahwa informasi akuntansi manajemen adalah


informasi kuantitatif finansial yang berhubungan dengan laporan keuangan, dan
kalau dilihat lebih jelas dari Gambar 2.2 tersebut tampak bahwa laporan keuangan
dan laporan akuntansi manajemen berasal dari informasi operasi.
Informasi bisa berisi informasi kuantitatif atau nonkuantitatif. Misalnya
percakapan, program televisi dan berita adalah informasi nonkuantitatif.Akuntansi
manajemen, terutama berhubungan dengan informasi kuantitatif. Ada beberapa
jenis informasi kuantitatif, di antaranya adalah informasi
akuntansi. Perbedaan antara informasi akuntansi dan informasi kuantitatif
lainnya adalah informasi akuntansi dinyatakan dalam satuan uang, sedangkan
informasi kuantitatif lainnya belum tentu dalam satuan uang.

1. Informasi Operasi
Adalah informasi mengenai operasi perusahaan secara terinci. Dalam
Gambar 2.2 ditunjukkan dengan tanda panah dari informasi operasi menuju
laporan keuangan dan akuntansi manajemen, maksudnya bahwa informasi operasi
akan menghasilkan dua jenis informasi akuntansi. Pertama adalah laporan
keuangan yaitu informasi akuntansi untuk pihak-pihak di luar perusahaan
(ekstern) dan kedua adalah akuntansi manajemen yaitu informasi akuntansi untuk
pihak-pihak intern perusahaan.lnformasi akuntansi yang terdiri dari tiga bentuk
informasi tersebut akan menggambarkan semua kegiatan dalam perusahaan yang

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 9 / 21
berhubungan dengan akuntansi. Ada catatan barang yang dipesan oleh pelanggan,
catatan tentang perintah produksi yang berhubungan dengan pesanan tersebut,
berapa besarnya upah karyawan, berapa upah yang sudah dibayarkan, berapa yang
terutang, terdapat juga catatan tentang harga beli dan lokasi gedung, mesin dan
peralatan lainnya, catatan jumlah piutang, dan sebagainya. Semua informasi
tersebut merupakan informasi perusahaan.

2. Laporan Keuangan
Merupakan klasifikasi dan ringkasan dari informasi operasi. Satu set dari
rekening sebagai media pencatatan hasil-hasil operasi akan mempermudah
penyajian laporan keuangan karena rekening merupakan rekap dari transaksi -
transaksi selama periode tertentu. Jumlah pendapatan dari hasil penjualan yang
dilaporkan dalam laporan laba-rugi adalah ringkasan dari jumlah
penjualan selama periode akuntansi, piutang dalam neraca adalah ringkasan dari
piutang-piutang dalam rekening piutang pada saat tertentu.Semua ini merupakan
ringkasan (summary) dari laporan operasi.

3. Akuntansi Manajemen
Merupakan perincian dari informasi juga merupakan sumber dari informasi
akuntansi manajemen.Manajemen tidak berkepentingan dengan data yang kecil-
kecil dan tersebar, tapi menginginkan ringkasan dari data tersebut. Berapa gaji
yang diperoleh tiap karyawan, berapa saldo kas hari ini, berapa utang pelanggan ,
dan sebagainya adalah urusan karyawan yang menangani bagian-bagian tersebut,
tetapi manajemen hanya berkepentingan pada laporan ringkasan dari hal-hal
tersebut. Ringkasan informasi yang berhubungan dengan akuntansi manajemen
merupakan bagian dari informasi operasi.

G. JENIS-JENIS INFORMASI AKUNTANSI UNTUK MANAJEMEN


Informasi yang dibutuhkan oleh akuntansi manajemen dalam hubungannya
dengan fungsi-fungsi manajemen berbeda dengan informasi akuntansi keuangan
baik penyajian maupun penggunaannya. Dalam akuntansi keuangan, informasi
yang dibutuhkan dan dikumpulkan merupakan proses yang sudah diatur oleh

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 10 / 21
prinsip-prinsip akuntansi yang berterima umum dan seluruhnya menggunakan
persamaan dasar:

Sedangkan dalam akuntansi manajemen proses penyajian informasi


didasarkan pada prinsip dan cara-cara yang berbeda untuk tujuan yang berbeda.
Dengan dasar informasi yang disampaikan dari kondisi tertentu, belum tentu
cocok untuk kondisi yang lain. Dalam akuntansi keuangan apa yang
disebut cost punya arti yang tunggal, menurut Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) "Biaya (cost) adalah jumlah pengeluaran dan beban-
beban yang diperkenankan langsung atau secara tidak langsung untuk
menghasilkan barang atau jasa dalam kondisi dan tempat di mana barang
tersebut dapat dipergunakan atau dijual". Sementara itu, dalam
akuntansi manajemen cost mempunyai arti yang berbeda-beda sesuai
dengan penggunaan atau penerapannya. Karena di dalam akuntansi
manajemen dipakai konsep "penerapan yang berbeda untuk tujuan yang
berbeda (different costs for different purposes)".
Ada tiga jenis konstruksi biaya/cost dalam hubungannya dengan akuntansi
manajemen. Ketiga konstruksi biaya ini merupakan informasi akuntansi yang
akan mendasari seluruh pembicaraan di dalam akuntansi manajemen.
1. Akuntansi biaya penuh (full cost accounting).
2. Akuntansi biaya diferensial (differential accounting).
3. Akuntansi pertanggungjawaban (responsibility accounting).

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 11 / 21
Ketiga informasi akuntansi ini lebih jauh akan dibicarakan dalam pokok
pembahasan selanjutnya.

1. Akuntansi Biaya Penuh (Full Cost Accounting)


Biaya penuh (full cost) dari suatu item adalah jumlah seluruh biaya langsung
yang berkenan dengan item tersebut ditambah bagian yang layak dibebankan pada
item tersebut dari biaya tak langsung. Biaya penuh dari kipas angin PT.TOPAN
adalah harga beli dari komponen kipas angin, ditambah biaya material dan upah
langsung yang berhubungan dengan perakitan upah langsung tersebut, ditambah
lagi dengan biaya penggunaan jasa dari departemen service serta bagian yang
layak dibebankan dari biaya operasi umum dari departemen service. Contoh
apabila perusahaan membeli komponen kipas angin Rp150.000,00 dan
menggunakan tenaga kerja langsung untuk merakit dengan upah Rp20.000,00,
material (suku cadang dan lain-lain) Rp30.000,00 serta bagian yang layak
dibebankan pada kipas angin dari biaya operasi adalah Rp50.000,00 (termasuk
biaya tetap) maka biaya penuh dari kipas angin tersebut adalah Rp250.000,00.
Biaya penuh (full cost) penuh erat hubungannya dan selalu dipakai oleh akuntansi
keuangan.Jumlah persediaan dalam neraca adalah biaya penuh dari harga pokok
persediaan tersebut.Harga pokok penjualan dalam laporan laba-rugi adalah biaya
penuh dari item yang dijual tersebut.Di samping itu biaya penuh juga sering
dipakai untuk dasar penentuan harga jual ditambah laba yang diinginkan.

2. Akuntansi Biaya Diferensial (Differential Accounting)


Perusahaan sering kali dihadapkan pada beberapa alternatif yang harus
dipilih, salah satu atau lebih.Seperti pemilihan tempat pembelian bahan,
penggunaan jasa tenaga kerja, pembelian mesin, dan sebagainya.Semua pemilihan
alternatif digambarkan dalam satuan uang.Pemilihan altematif ini disebut
"pengambilan keputusan pemilihan alternatif'(alternative choice
decision). Misalnya PT.TOPAN harus memilih antara memasang iklan
di surat kabar atau tidak, membeli mesin baru atau tidak, dan sebagainya. Semua
itu memerlukan informasi akuntansi yang akan membantu menentukan alternatif
mana yang akan dipilih. Informasi akuntansi untuk kepentingan ini disebut

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 12 / 21
akuntansi diferensial.Akuntansi diferensial harus dijabarkan dalam bentuk
uang.Biaya yang berhubungan dengan akuntansi diferensial disebut biaya
diferensial (differential cost). Biaya diferensial adalah biaya yang berbeda antara
satu set kondisi alternatif yang satu dengan kondisi yang lain. Biaya yang bukan
biaya diferensial tidak begitu penting (irrelevant) untuk pengambilan keputusan
pemilihan alternatif.

Contoh:
PT.TOPAN membeli komponen kipas angin dengan harga Rp150.000,00.
Untuk merakit sendiri kipas angin tersebut dibutuhkan biaya suku cadang seharga
Rp50.000,00 dan upah tenaga kerja Rp30.000,00 (disebut alternatif B).
Alternatif lain (alternatif A) adalah dirakit oleh perusahaan lain dengan
biaya Rp 100.000,00. Maka informasi yang bisa disampaikan:

altematif A, dirakit di perusahaan lain Rp 100.000,00


altematif B, dirakit sendiri
- suku cadang Rp50.000,00
- upah tenaga Rp30.000,00

Rp 80.000,00
Perbedaan menunjukkan lebih menguntungkan alternatif B Rp 20.000,00

Dari analisis tersebut diketahui biaya diferensial dalam perakitan kipas


angin pada perusahaan sendiri adalah Rp 20.000,00 lebih kecil daripada dirakit di
luar.Analisis ini bisa pakai sebagai basis pengambilan keputusan.
Bisa dicatat di sini bahwa biaya pembelian komponen Rp150.000,00 tidak
dipakai dalam pengambilan keputusan dan bukan merupakan biaya diferensial,
karena baik dirakit sendiri maupun di luar tetap harus dikeluarkan jumlah
yang sama (tidak relevan).

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 13 / 21
3. Akuntansi Pertanggungjawaban (Responsibility Accounting)
Untuk tujuan pengendalian biaya (manajemen biaya), manajemen sering
kali membuat perencanaan untuk tiap-tiap pusat biaya (cost center). Setiap pusat
biaya akan dipimpin oleh seorang manajer (pimpinan) yang bertanggung jawab
ataspelaksanaan perencanaan yang telah dibuat. Perencanaan semacam ini
disebut budget atau anggaran.Pada waktu-waktu tertentu pelaksanaan anggaran
dilaporkan oleh pusat biaya tersebut, kemudian dibandingkan dengan rencana
yang ada. Hasil perbandingan akan dilaporkan pada pimpinan yang lebih tinggi.
Informasi semacam ini disebut akuntansi pertanggungjawaban (responsibility
accounting).
Contoh:
Dalam Tabel 2.1. diberikan sebuah contoh laporan basil pelaksanaan dari pusat
biaya yaitu departemen pembantu PT.TOPAN pada akhir bulan Juni 2019.Kolom
pertama menunjukkan rencana (anggaran) biaya-biaya yang terjadi dan
pendapatan untuk bulan tersebut.Kolom kedua adalah pendapatan dan biaya-biaya
yang sesungguhnya terjadi.Dan kolom terakhir adalah selisih dari anggaran.
Dalam contoh ini tampak pendapatan sesungguhnya lebih kecil Rp250.000,00 dari
anggaran (budget), sedangkan biaya sesungguhnya terlalu tinggi dibanding
anggaran.
Bisa dilihat bahwa kenaikan biaya disebabkan oleh kenaikan
biaya suku cadang dan bahan pembantu.Biaya upah buruh dan biaya-biaya lain
tampak turun, sehingga laba operasi departemen sesungguhnya lebih kecil Rp
480.000,00 dari anggaran.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 14 / 21
PT. TOPAN JAYA
Jl. Meratus 123
Laporan Pendapatan dan Biaya Departemen-departemen Pembantu
Bulan Juni 2019
Revisi :
Penanggung Jawab :
Budget Realisasi Selisih
Pendapatan dari service 12.500.000,00 12.250.000,00 (250.000,00)
Biaya :
Biaya tenaga kerja 4.000.000,00 3.800.000,00 200.000,00
Penggunaan suku cadang 4.800.000,00 5.500.000,00 (700.000,00)
Bahan pembantu 800.000,00 770.000,00 30.000,00
Biaya lain – lain 900.000,00 660.000,00 240.000,00
Jumlah biaya 10.500.000,00 10.730.000,00 (230.000,00)
Laba operasi departemen 2.000.000,00 1.520.000,00 (480.000,00)

Laporan departemen pembantu dalam Tabel di atas merupakan salah satu


contoh laporan akuntansi pertanggungjawaban. Masalah pokok pada akuntansi
manajemen meliputi masalah akuntansi biaya penuh, akuntansi biaya diferensial
dan akuntansi pertanggungjawaban

Mengenal Karakteristik Kualitas Informasi Akuntansi


Penyajian laporan akuntansi untuk investor, kreditur, dan para pemangku
kepentingan lainnya menciptakan karakteristik kualitas Informasi akuntansi dasar
yang harus diterapkan dalam setiap laporan akuntansi.
Ada enam karakteristik informasi akuntansi. Dua dari enam karakteristik
kualitas adalah hal yang fundamental (harus ada), sementara empat juga penting
sebagai penunjang pada setiap laporan Akuntansi agar sesuai standar akuntansi
yang berlaku.

H. Perbedaan Karakteristik Kualitas Informasi Akuntansi


1. Karakteristik Kualitas Informasi Akuntansi Dasar (Utama)

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 15 / 21
Karakteristik kualitas informasi akuntansi dasar harus ada dalam setiap
informasi akuntasi. Hal ini bermanfaat sebagai point penting dalam
mengambil keputusan. Dua karakteristik kualitas informasi akuntansi
dasar yang utama adalah : Relevan dan dapat diuji (Realibilitas)
2. Karakteristik Kualitas Informasi Akuntansi Sekunder
Karakteristik kualitas informasi akuntansi sekunder adalah sebagai
penunjang dalam mempengaruhi seberapa bergunanya informasi yang
tersaji. Berikut adalah empat macam karakteristik kualitas informasi
akuntansi sekunder:
 Dapat diverifikasi (Verifiability)
 Ketepatan waktu (Timeliness)
 Dapat dipahami (Understandability)
 Komparatif (Comparability)

Penjelasan Karakteristik Kualitas Informasi Akuntansi Secara Terperinci


1. Relevansi
Relevansi mengacu pada seberapa membantu informasi akuntansi tersebut
untuk proses pengambilan keputusan keuangan. Kualitas informasi akuntansi
menjadi relevan jika memenuhi unsur :
 Predictive Value : membantu memprediksi hasil-hasil yang akan diperoleh
di masa-masa yang akan datang.
 Confirmatory Value : membantu mengkonfirmasi kebenaran ekpektasi
sebelumnya.
Informasi akuntansi akan menjadi relevan jika dapat memberikan
informasi yang bermanfaat tentang peristiwa di masa lalu dan membantu
memprediksi peristiwa masa depan Hal ini penting dalam mengambil tindakan
untuk menghadapi kemungkinan yang terjadi di masa depan. Sebagai contoh,
perusahaan yang mengalami penjualan yang besar dalam kuartal pertama dan
menyajikan laporan ini kepada kreditur.Laporan yang relevan membantu
pengambilan keputusan para kreditur untuk memperbesar nilai kredit bagi
perusahaan.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 16 / 21
2. Dapat diuji (Realibilitas)
Realibilitas, juga dikenal sebagai keandalan. Hal ini menunjukkan sejauh
mana informasi secara akurat mencerminkan sumber daya perusahaan, perputaran
modal, transaksi, dan lain-lain.Faktor ini adalah untuk membantu memberikan
gambaran nyata atau realita yang tersaji dalam informasi akuntansi. Kualitas
informasi akuntansi menjadi reability jika memenuhi unsur :
a) Lengkap (Completeness) – Laporan keuangan tidak boleh
mengecualikan transaksi apa pun dan semua informasi yang penting
tersaji sesuai kriteria penyajian secara wajar
b) Netral (Neutrality) – Informasi laporan keuangan tidak dibuat atas
dasar kepentingan salah satu pihak. Baik eksternal maupun Internal
c) Bebas dari kesalahan (Free from error) – Sejauh mana informasi bebas
dari kesalahan.

3. Dapat diverifikasi (Verifiability)


Laporan keuangan harus dapat diverifikasi oleh akuntan-akuntan lain
dengan metode-metode yang sama, dapat diuji. Sebagai contoh, informasi
akuntansi yang disajikan dalam laporan keuangan dianggat dapat diverifikasi jika
dua akuntan independen (misalnya akuntan publik atau auditor) dapat
menyimpulkan berdasarkan verifikasi mereka bahwa transaksi dan keadaan yang
terjadi terefleksi secara adil.

4. Ketepatan waktu (Timeliness)


Ketepatan waktu adalah seberapa cepat informasi tersedia bagi pengguna
informasi akuntansi.menyajikan informasi akuntansi tidak tepat waktu menjadikan
informasi yang kurang bermanfaat dalam pengambilan keputusan. Hal ini penting
untuk informasi akuntansi karena bersaing dengan informasi lainnya. Sebagai
contoh, jika perusahaan mengeluarkan laporan keuangannya lebih dari setahun
setelah periode akunting, pengguna laporan keuangan akan kesulitan untuk
menentukan seberapa baik kinerja perusahaan saat ini.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 17 / 21
5. Dapat dipahami (Understandability)
Understandability adalah sejauh mana informasi yang ada dapat
dipahami.Saat ini, laporan tahunan perusahaan biasanya berisi lebih dari 100
halaman, dengan kualitas informasi menyeluruh. Informasi yang dapat dimengerti
oleh pengguna harus ada dalam laporan keuangan tersebut. Bagi perusahaan yang
berkinerja buruk, adalah hal biasa menggunakan banyak istilah dan kalimat yang
sulit dimengerti dalam laporan tahunannya sebagai upaya untuk menyamarkan
kinerja yang buruk.

6. Komparatif (Comparability)
Comparability adalah sejauh mana standar dan kebijakan akuntansi
diterapkan secara konsisten dari satu periode ke periode lainnya. Laporan
keuangan yang dapat dibandingkan harus sesuai dengan standar dan kebijakan
akuntansi yang konsisten dengan apa yang diterapkan sepanjang periode akuntansi.
Hal ini memungkinkan pengguna untuk menarik kesimpulan yang
mendalam tentang tren dan kinerja perusahaan dari waktu ke waktu. Selain itu,
komparabilitas juga mengacu pada kemampuan untuk memudahkan
membandingkan laporan keuangan perusahaan kita dengan perusahaan lain.
Karakteristik kualitas informasi akuntansi adalah hal penting karena memudahkan
manajemen perusahaan dan investor untuk menggunakan laporan tersebut untuk
membuat keputusan yang tepat.

B. Latihan
1. Berikut yang bukan karakteristik kualitatif informasi akuntansi adalah:’
a. Reliabilitas
b. Inconsistent dan tidak bisa diperbandingkan
c. Relevan

2. Yang bukan jenis konstruksi biaya/cost dalam hubungannya dengan akuntansi


manajemen adalah:.
a.. Akuntansi biaya penuh (full cost accounting).
b. Akuntansi biaya diferensial (differential accounting).

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 18 / 21
c. Biaya Depresiasi

3. Biaya yang berbeda antara satu set kondisi alternatif yang satu dengan kondisi
yang lain disebut:
a. Differential Accounting
b. Full Cost Accounting
c. Resposibility Accounting

4. Yang bukan termasuk informasi akuntansi adalah :


a. Informasi operasi
b. Laporan keuangan
c. Informasi teknis

5. Yang tidak termasuk pengakuan unsur utama laporan keuangan berupa:


a. Pengakuan asset
b. Pengakuan laba
c. Pengakuan Kewajiban

C. Kunci Jawaban

1. B
2. C
3. A
4. C
5. B

Daftar Pustaka:
1. K.R. Subramanyam, John J. Wild, Robert F. Halsey. Analisis Laporan
Keuangan. Edisi 10. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. 2014.
2. Krishna G. Palepu, Paul M. Healy and Erik Peek. Business Analysis and
Valuation IFRS Edition. Second Edition. Cancage Learning. 2010

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 19 / 21
3. Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim. Analisis Laporan Keuangan. Edisi
Kelima. UPP STIM YKPN. 2016
4. Sofyan Syafri Harahap. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Edisi 13.
Raja Grafindo Persada.Jakarta. 2016.
5. Kasmir. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 10. Raja Grafindo
Persada.Jakarta. 2017.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 20 / 21

Anda mungkin juga menyukai