Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA NY. SR DENGAN POST PARTUM


 
Asuhan Keperawatan Pada : Ny. Mika
Dengan Diagnosa Medis : Post Partum
DiRuagan : Edelweis
Tanggal : 18 Sesember 2013

A.     Pengkajian
1.    Data Demografi
Nama klien : Ny. SR
Umur klien : 25 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Nama suami : Tn. Wahyunta
Umur suami : 29 tahun
Alamat : Samboro
Status perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : IRT
Diagnosa medik : Post partum
Tanggal masuk RS : 03-11-2004
No. RM : 03 74 77
Tgl Pengkajian : 18/09/2013

2.   Keluhan Utama Saat Ini


Ibu menyatakan nyeri pada daerah kemaluan terutama jika untuk duduk dan berjalan.
3.   Riwayat Penyakit Dahulu
Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit berat hingga harus ke rumah sakit.
4.   Riwayat Persalinan dan Kelahiran Saat Ini
a. Lama persalinan:
1)      Kala I 4 jam 20 menit
2)      Kala II 5 menit
3)      Kala III 5 menit
Total waktu persalinan 4 jam 30 menit.
b. Posisi fetus memanjang, punggung kiri, dengan presentasi kepala.
c.   Tipe kelahiran spontan.
d.  Penggunaan analgesik dan anestesi, selama proses persalinan ibu tidak diberikan
analgesik dan anestesi.
e.    Masalah selama persalinan tidak ada bayi lahir spontan, terjadi ruptur perineum
derajat I dengan jahitan dalam 1 luar 1. Jumlah perdarahan kala I 0 cc, kala II 0 cc,
kala III 100 cc, kala IV 50 cc. Total perdarahan 150 cc.
5.      Data Bayi Saat Ini
a.       Keadaan umum bayi baru lahir (Jenis kelamin: Laki-laki)
1)      Berat badan : 3100 Gram
2)      Panjang badan : 45 Cm
3)      Lingkar kepala : 32 Cm
4)      Lingkar dada : 33 Cm.
5)      Lingkar perut : 31,5 Cm.
6)      Lingkar lengan atas : 10,5 Cm.
b.      Apgar Score
No Tgl/Jam Karakteristik Menit 1 Menit 5
Penilaian
1. 3-11-2004 Denyut jantung 2 2
2. 06.25 WIB Pernapasan 2 2
3. Refleks 1 1
4. Tonus otot 1 2
5. Warna kulit 1 2
Total 7 9
Kesimpulan: Bayi normal tidak mengalami asfiksia.

6.  Keadaan Psikologis Ibu

Ibu merasa baik-baik saja, senang bayinya lahir dengan selamat tanpa masalah
mengingat usia kehamilannya lebih dari 9 bulan (45 minggu).

7.   Riwayat Penyakit Keluarga


Ibu mengatakan bahwa dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit
hipertensi, gula, atau penyakit menurun lainnya. Juga tidak ada yang menderita
penyakit menular.
8.   Riwayat Ginekologi
Ibu mengalami menarche pada usia 14 tahun, lama menstruasi 5 hari dengan
siklus 30 hari. Darah yang keluar biasanya cukup banyak, encer, berwarna merah,
dengan bau amis. Hari pertama menstruasi terakhir (HPHT) 09-12/2012 dengan hari
perkiraan lahir (HPL) 05/09/2013.
Ibu merupakan akseptor IUD dan sudah dipakai selama 2 tahun sebelum gagal
dan diekstraksii pada bulan Maret 2012.
9.   Riwayat Obstetri
Ibu G2P1A0 , anak pertama laki-laki usia 3 tahun dengan BBL 3200 gram, lahir
spontan, di RSUD Kabupaten Mamuju.
10.  Review of System dan Pemeriksaan Fisik
a.  Penampilan umum : Ibu tampak rapi, terlihat lelah, berjalan dengan bantuan dan
tertatih-tatih.
b.   Berat badan : 60 Kg.
c.   Tinggi badan : 151 Cm.
d.   Tanda-tanda vital : TD: 110/80 mmHg , N: 84 kali/menit, R: 24
kali/menit, S: 36,5 oC.
No Komponen Review of System Pemeriksaan Fisik
.
1. Kulit, rambut, Ibu mengatakan setelah Kulit bersih, turgor kulit baik,
kuku melahirkan langsung lembab, rambut bersih tidak
dimandikan oleh bidan, rontok, kuku rapi dan pendek.
kuku sudah dipotong sejak
dari rumah.
Tidak ada keluhan.
2. Kepala dan leher Ibu mengatakan tadi pagi Ekspresi wajah merintih ketika
sudah mencuci muka bergerak atau duduk. Tampak
sekalian mandi, tidak ada lelah.
keluhan. Tidak ada oedema,
konjungtiva tidak anemis,
sklera tidak ikterik,
penglihatan normal, kelenjar
tiroid tidak membesar, kelenjar
limfe tidak teraba, vena
jugularis tidak meningkat,
tidak terdapat bekas operasi.
3. Telinga Tidak ada keluhan. Bersih, discharge tidak ada,
pendengaran normal.
4. Mulut, Tidak ada keluhan. Bersih, tidak terdapat karies
tenggorokan, gigi, tidak ada stomatitis,
hidung sekret hidung bersih, tidak
memakai alat bantu, fungsi
baik.
5. Thoraks dan paru- Tidak ada keluhan. Simetris kanan-kiri, tidak ada
paru ketinggalan gerak, paru dalam
batas normal, tidak terdengar
suara nafas tambahan.
6. Payudara Ibu mengatakan air susu Lunak, puting susu menonjol
sudah keluar dan akan keluar, ASI sudah keluar.
menyusui bayinya setelah
istirahat.
7. Jantung Tidak ada keluhan. Tidak membesar, ictus kordis
pada ICS ke 5, tidak ada bising
jantung.
8. Abdomen Ibu mengatakan perut Terdapat striae gravidarum,
terasa mual-mual dan tinggi fundus uteri 2 jari
seperti dipelintir. dibawah pusat, teraba lunak,
peristaltik positif agak lemah.
9. Genetalia Ibu mengatakan nyeri pada Lochia jumlahnya sedang,
daerah kemaluan terutama warna merah gelap, terdapat
jika untuk bergerak dan bekuan kecil.
duduk, nyeri tajam, perih,
lokasi pada daerah
perineum, nyeri sedang
skala 6.
Ibu menyatakan sudah
buang air kecil 1 kali.
10. Anus dan rektum Ibu mengatakan buang air Terdapat ruptur perineum
besar tadi malam sebelum dengan jahitan luar 1 jenis
melahirkan, setelah Zide. Luka tampak basah.
melahirkan sampai
sekarang belum.
11. Musculoskeletal Tidak ada keluhan. Refleks positif,, tidak ada
varises, tidak terjadi oedema,
tanda-tanda REEDA negatif,
kekuatan otot 5, ROM normal.

11.  Riwayat Kesehatan

No Komponen Hasil
.
1. Pola persepsi Ibu mengatakan bayi ini merupakan anak kedua, anak
kesehatan- pertamanya dulu juga dilahirkan di Sardjito, jadi ibu
pemeliharaan merasa yakin atas kemampuannya untuk merawat
kesehatan bayinya ini.

Selama ini ibu rajin memeriksakan diri ke dokter


kandungan, jika merasa tidak enak badan juga langsung
ke Puskesmas atau dokter praktek.
2. Pola nutrisi- Ibu makan 3 kali sehari, minum 6-8 gelas perhari,
metabolisme selama hamil muda merasa mual muntah tapi semakin
bertambah usia kehamilan gejala semakin hilang.
Sekarang ibu sudah mulai makan makanan kecil yang
dibawa oleh suaminya.
3. Pola aktifitas-latihan Selama hamil ibu sering jalan-jalan bersama suami dan
aktivitas sehari-hari apat dilakukan mandiri, sekarang
ibu merasa lelah dan ingin tidur, juga tampak berhati-
hati ketika bergerak di tempat tidur.
Ibu tidak mampu masuk dan keluar dari kamar mandi
sehingga aktivitas kebersihan diri dibantu oleh
keluarga.
4. Pola eliminasi Biasanya ibu bab 1-2 kali sehari dengan konsistensi
lunak dan bak 6-8 kali sehari selama hamil. Setelah
melahirkan bab belum sedangkan bak 1 kali tadi pagi.
5. Pola isitirahat-tidur Selama hamil istirahat/tidur tidak ada gangguan, tidur
siang selama 2 jam dan malam tidur jam 21.00 WIB
dan bangun pagi jam 04.30 WIB. Semalam ibu tiak
dapat tidur karena dalam proses persalinan, baru setelah
bayi lahir dan ibu dimandikan dapat tidur sebentar.
6. Pola persepsi-kognitif Ibu mengatakan merasa sakit pada daerah kemaluan.
Ibu juga mengatakan bahwa kehamilan yang sekarang
ini tidak disengaja karena gagalnya IUD, tetapi ibu dan
suaminya merasa senang juga dengan kehadiran anak
yang kedua ini.
7. Pola persepsi Ibu sangat kooperatif terhadap tindakan keperawatan
terhadap diri yang diberikan dan meyakini bahwa semua tindakan itu
adalah untuk mempercepat menolong diri dan bayinya.
8. Pola hubungan-peran Orang terdekat adalah suaminya dan ibunya yang selalu
mendampingi. Ibu mengatakan selama ini hubungan
antar anggota keluarga dan masyarakat sekitar baik-
baik saja.
9. Pola seksualitas- Selama hamil sudah ada kesepakatan dengan suami
reproduksi untuk mengurangi frekwensi hubungan seksual. Tidak
ada gangguan dalam melakukan akttifitas tersebut, juga
tidak terjadi kontak bleeding.
10. Pola stress-koping Ibu berpenampilan rapi, berbicara pelan-pelan, dan
selalu minta pertimbangan suami atau ibunya jika ada
masalah atau harus mengambil keputusan.
11. Pola kepercayaan- Ibu berasal dari suku jawa dan beragama Islam
nilai-nilai sehingga kebudayaan yang umum di masyarakat masih
dilakukan seperti tujuh bulanan dan selamatan. Ibu
merasa sangat bersyukur bayinya dapat lahir selamat
mengingat usia kehamilan yang mundur.

12.  Profil Keluarga


a.  Pendukung keluarga
Ibu tinggal serumah dengan suami, satu anaknya, dan satu adiknya. Jika ada apa-
apa biasa minta tolong kepada orang tuanya. Hubungan dengan masyarakat
sekitar juga baik.
b.   Jumlah anak
Dua dengan anak yang sekarang. Anak pertama laki-laki, anak kedua
perempuan.
c.   Tipe rumah dan komunitas
Rumah milik sendiri dengan bangunan permanen, lantai keramik dengan
ventilasi dan cahaya yang cukup. Sumber air PAM dan memiliki WC sendiri.
Jarak dengan tetangga dekat dan tipe komunitas masyarakat desa dengan budaya
gotong royong.
d.   Pekerjaan
Ibu tidak bekerja, di rumah saja mengurus anaknya, sedangkan suaminya adalah
seorang pegawaii negeri sipil (Guru).
e.   Tingkat pendidikan
Ibu berpendidikan terakhir SLTA sedangkan suaminya sarjana.
f.  Tingkat sosial ekonomi
Menengah dengan penghasilan perbulan ± Rp 750.000.00.
13.  Riwayat dan Rencana Keluarga Berencana
Ibu pernah menggunakan IUD selama 2 tahun tapi gagal, ibu merasa tidak
nyaman akhirnya diekstraksi pada bulan Maret 2011. Ibu mengatakan berencana
akan memakai IUD lagi.
14.  Pemeriksaan Laboratorium atau Hasil Pemeriksaan Diagnostik Lainnya
Tanggal dan Jenis Hasil pemeriksaan dan Interpretasi
Pemeriksaan Nilai Normal
Tanggal 03-11-2013
Lab. Darah :
        HB 9,9 (11,5-16,5) Turun
        AL 13,3 (4-11) Naik
        AE 4.35 (3,8-5,8) Normal

        AT 152 (150-450) Normal


        HCT 30 (37-47) Turun
Golongan Darah AB
 

15.  Terapi Medis yang Diberikan

Tanggal Jenis Terapi Rute Dosis Indikasi Terapi


Terapi
18/09/2013 Amoxycillin Oral 3 x 500 Mg Antibiotik (mencegah
Asam Oral 3 x 500 Mg infeksi)
Mefenamat Oral 1 x 1 tab. Analgetik (mengurangi
Emineton nyeri)
Derivat besi (mengatasi
anemia)
19/09/2013 Amoxycillin Oral 3 x 500 Mg Antibiotik (mencegah
Asam Oral 3 x 500 Mg infeksi)
Mefenamat Oral 1 x 1 tab. Analgetik (mengurangi
Emineton nyeri)
Derivat besi (mengatasi
anemia)
20/09/2013 Amoxycillin Oral 3 x 500 Mg Antibiotik (mencegah
Asam Oral 3 x 500 Mg infeksi)
Mefenamat Oral 1 x 1 tab. Analgetik (mengurangi
Emineton nyeri)
Derivat besi (mengatasi
anemia)

16.  Analisa Data

Data Penyebab Masalah


1.      Ibu mengatakan nyeri pada daerah Agen injuri fisik Nyeri akut
kemaluan terutama jika untuk bergerak Kontraksi uterus
dan duduk, nyeri tajam, perih, lokasi pada
daerah perineum, nyeri sedang skala 6.
2.      Ibu mengatakan perut terasa mual-mual
dan seperti dipelintir.
DO:
1.      Tampak berhati-hati ketika bergerak di
tempat tidur.
2.      Ekspresi wajah merintih ketika bergerak
atau duduk.
3.      Tanda-tanda vital : TD: 110/80
mmHg , N: 84 kali/menit, R: 24
kali/menit, S: 36,5 oC.
DS: Faktor risiko: Risiko infeksi
Ibu mengatakan terdapat luka di Trauma jaringan
kemaluannya dan rasanya sakit. Tidak adekuatnya
DO: pertahanan
1.      Terdapat ruptur perineum derajat I sekunder tubuh
dengan jahitan luar 1 Zide.
2.      Luka tampak basah.
3.      Lb. Darah (3-11-2004):
HB: 9,9
AL: 13,3
HCT: 30
DS: Kelelahan Defisit perawatan
Ibu mengatakan merasa lelah dan ingin diri:
tidur. Mandi/kebersihan
DO: diri, Toileting
1.      Ibu tidak mampu masuk dan keluar dari
kamar mandi.
2.      Tampak lemah.
3.      Aktivitas kebersihan diri dibantu oleh
keluarga.

4.      Diagnosa Keperawatan

Sesuai dengan prioritas diagnosa yang muncul adalah:


a.  Nyeri akut berhubungan dengan Agen injuri fisik, Kontraksi uterus.
b.   Defisit perawatan diri: Mandi/kebersihan diri, Toileting berhubungan dengan
Kelelahan.
c.   Risiko infeksi berhubungan dengan Faktor risiko: Trauma jaringan, Tidak
adekuatnya pertahanan sekunder tubuh.

5.      Rencana Pendidikan Kesehatan

Area Rencana Tindakan


Kerja Memberikan informasi bahwa selama tiga minggu post partum belum
diperbolehkan bekerja keras, seperti mengangkat ember, barang-
barang yang berat, dan memperbolehkan bekerja ringan seperti
menyapu, menyetrika, dan memasak.
Istirahat Mengajarkan kepada ibu agar istirahat dengan cukup saat bayi tertidur,
hal ini sangat baik untuk memulihkan kondisi ibu walaupun ibu tidak
punya masalah dengan keadaan tidur.
Latihan Mengajarkan kepada ibu bahwa latihan pada awal minggu pertama
post partum seperti menaiki tangga, senam post partum.
Hygiene Mengajarkan pada ibu untuk selalu membersihkan daerah vagina dan
perineum setelah bak atau bab dengan air sabun.
Koitus Mengajarkan pada ibu bahwa koitus bisa dimulai apabila lokhia
berubah menjadi putih dan luka perineum sudah sembuh sempurna
serta ibu merasa nyaman untuk melakukan hubungan.
Kontrasepsi Menjelaskan kepada ibu bisa menggunakan kontrasepsi setelah tiga
minggu post partum dan apabila ibu menyusui secara penuh dan tidak
memberikan makanan tambahan pada bayi bisa dipergunakan untuk
kontrasepsi selama enam bulan post partum.
Follow up Ibu bisa mengontrolkan diri seminggu setelah persalinan dan
selanjutnya kontrol sampai 42 hari post partum
Lain-lain -
No Tanggal/Jam Tindakan Catatan Perkembangan TTD
DX
1 Rabu,18/09/20131.      Mengkaji nyeri klien: S:
Jam 09.45 Wita PQRST. 1.  Ibu mengatakan masih
2.      Mengukur TTV. merasa nyeri pada daerah
3.      Menganjurkan klien sekitar kemaluan meskipun
untuk melakukan sudah berkurang dibanding
mobilisasi bertahap. tadi pagi.
Rabu,18/09/20134.      Membatasi 2.  Nyeri tajam, perih, nyeri
Jam 21.10 Wita pengunjung. sedang skala 5, waktu ketika
melakukan
1.      Mengkaji nyeri klien: mobilisasi/ambulasi.
PQRST. 3.  Ibu mengatakan sudah
2.      Menyarankan klien mencoba turun dari tempat
untuk mengubah posisi tidur dengan bantuan kursi
tidur secara teratur. dan posisi tidur berubah-
3.      Mengajarkan klien ubah.
tehnik napas dalam dan O :
masase pada daerah
1.      Ekspresi wajah ketika
ekstremitas dan melakukan ambulasi tampak
punggung. menahan nyeri.
Kamis,19/09/2013
4.      Membatasi
2.      Posisi tidur miring ke
Jam 06.00 Wita pengunjung. kanan.
3.      Ibu mampu
mempraktekkan teknik napas
dalam dan masase.
4.      Penunggu 1 orang ibu
klien.
A : Tujuan belum berhasil.
1.      Mengkaji nyeri klien: P : Lanjutkan intervensi.
PQRST. S : Ibu mengatakan nyeri
2.      Mengukur TTV. jauh berkurang dibandingkan
3.      Memberikan analgetik kemarin, nyeri ringan, skala
asam mefenamat 500 3, lokasi di daerah sekitar
Mg oral. kemaluan.
4.      Menjelaskan tentang O :
nyeri pada post partum. 1.      Tanda-tanda vital: TD:
120/70 mmHg, N: 80
kali/mnt, R: 24 kali/mnt, S:
36,6 oC.
2.      Obat diminum.
3.      Wajah tampak segar,
tenang.
4.      Dapat turun dari tempat
tidur dan berjalan.
A : Tujuan berhasil sebagian.
P : Lanjutkan intervensi.
2 Kamis,19/09/2013
1.      Mengkaji kemampuan S :
Jam 09.45 Wita mandi ibu. 1.      Ibu mengatakan sudah bisa
2.      Mengkaji kemampuan membersihkan daerah
ibu ke toilet. perineal yaitu dengan sabun
3.      Mengkaji keadaan dan selalu dijaga
kuku. kekeringannya, mengganti
pembalut jika basah.
2.      Ibu mengatakan kalau
mandi dan ke toilet
sementara waktu dibantu
Kamis,19/09/2013 oleh ibunya, tadi sore.
Jam 21.30 Wita

1.      Melakukan diskusi O : Aktif dalam diskusi.


dengan ibu cara A : Tujuan berhasil sebagian.
membersihkan daerah P : Lanjutkan intervensi.
perineal.
2. Menganjurkan ibu pada
Kamis,19/09/2013 saat mandi untuk:
Jam 05.30 Wita      Menggunakan suhu
air yang nyaman.
     Memonitor kondisi S:
Kamis, kulit. 1.      Ibu mengatakan pagi ini
19/09/2013 Jam     Menempatkan alat akan mencoba mandi sendiri
07.00 WIB mandi sesuai kondisi. ke kamar mandi.
     Menyediakan alat 2.      Keluarga menyatakan akan
mandi pribadi. membantu semua kebutuhan
Kamis, klien.
19/09/2013 Jam
1.      Memfasilitasi ibu O:
05.30 WIB untuk mandi dengan 1.      Ibu tampak berjalan ke
menyediakan air hangat, kamar mandi.
menjaga privasi, 2.      Ibu mampu mandi dan
melibatkan keluarga melakukan eliminasi di
dalam membantu mandi kamar mandi.
dan toileting. 3.      Keluarga membantu
2.      Mengkaji kemampuan menuntun klien dan
klien ke toilet. menyediakan alat mandinya.
4.      Ibu tampak segar dan
berbau haru
A : Tujuan berhasil.
P : Lanjutkan dengan
motivasi ibu untuk
melakukan aktivitas lainnya
secara mandiri.
3 Jumat,20/09/20131.      Membatasi jumlah S : Ibu mengatakan akan
Jam 09.45 Wita pengunjung. melakukan hal-hal yang
2.      Mengajarkan cara disarankan meskipun selama
mencuci tangan kepada ini juga sudah
orang tua. melakukannya.
3.      Menganjurkan orang O : Klien dan keluarga aktif
tua untuk mencuci dalam diskusi.
tangan sebelum dan Tidak ditemukan tanda-
sesudah kontak dengan tanda infeksi.
bayi. A : Tujuan berhasil sebagian.
4.      Memonitor tanda P : lanjutkan intervensi.
infeksi lokal dan
Jumat,20/09/2013 sistemik.
Jam 21.30 Wita 5.      Memonitor AL.
6.      Mengukur tanda-tanda
vital.
7.      Mengawasi tanda-S : Ibu mengatakan cairan yang
tanda REEDA. keluar berwarna merah
8.      Mengobservasi dengan jumlah lumayan
kontraksi uterus. banyak, perut juga masih
terasa mulas tapi sudah
1. Menganjurkan ibu dan berkurang dibanding
keluarga untuk: kemarin.
     Menjaga kebersihan
Jumat,20/09/2013 kamar.
Jam 05.30 Wita      membatasi jumlahO :
pengunjung. 1.      Kulit intact, mukosa
     Memberikan nutrisi tampak basah, kemerahan,
yang adekuat. dan tidak ada perlukaan.
     Memberikan cairan
2.      Lokhia rubra.
dan istirahat yang cukup.
3.      Involusi uterus baik.
     Menjaga kebersihan 4.      TFU 2 jari dibawah pusat.
dan melakukan 5.      Tanda-tanda vital: TD:
perawatan kulit. 120/70 mmHg, N: 80
     Melakukan aktivitas kali/mnt, R: 24 kali/mnt, S:
dan mobilisasi. 36,6 oC.
2.      Mengajarkan ibu dan 6.      Tidak terdapat tanda
keluarga tentang tanda- REEDA.
tanda infeksi, cara 7.      Obat diminum.
mencegah infeksi. A : Tujuan berhasil.
P : Monitoring hasil
1.      Meginspeksi kulit dan implementasi.
mukosa dari kemerahan,
panas, atau drainase.
2.      Memonitor
pengeluaran lokhia.
3.      Memonitor involusi
uterus dan tinggi fundus
uteri.
4.      Memonitor tanda-
tanda vital.
5.      Mengawasi tanda-
tanda REEDA.
6.      Mencuci tangan
sebelum dan sesudah
melakukan tindakan.
7.      Memberikan antibiotik
Amoxycillin 500 Mg per
oral dan derivat besi
Emineton 1 tablet.
Rencana Keperawatan
Tanggal Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
keperawatan
18/09/2013
1.      Nyeri akut Setelah diberikan 1.      Kaji ulang1.      mengidentifikasi
berhubungan asuhan keperawatan skala nyeri kebutuhan dan
dengan trauma diharapkan nyeri ibu2.      Anjurkan intervensi yang
mekanis , edema / berkurang dengan ibu agar tepat
pembesaran criteria evaluasi : menggunaka2.      untuk
jaringan atau skala nyeri 0-1 , ibu n teknik mengalihkan
distensi efek – efk mengatakan nyerinya relaksasi dan perhatian ibu dan
hormonal berkurang sampai distraksi rasa rasa nyeri yang
hilang , tidak merasa nyeri dirasakan
nyeri saat mobilisasi 3.     
, Motivasi :3.      memperlancar
tanda vital dalam untuk pengeluaran
batas normal . S = 37 mobilisasi lochea,
C . N = 80 x/menit , sesuai mempercepat
TD = 120/80 indikasi involusi dan
mmHG , R = 18 – 204.      Berikan mengurangi
x
/ menit kompres nyeri secara
hangat bertahap.
5.      Delegasi 4.      meningkatkan
pemberian sirkulasi pada
analgetik perinium
5.      melonggarkan
system saraf
perifer sehingga
rasa nyeri
berkurang

19/09/2013
1.      Resiko tinggi setelah diberikan 1.      Kaji 1.      untuk dapat
terhadap askep diharapkan lochea mendeteksi tanda
kekurangan infeksi pada ibu tidak (warna, bau, infeksi lebih dini
volume cairan terjadi dengan KE : jumlah) dan
berhubungan dapat kontraksi mengintervensi
dengan penurunan mendemonstrasikan uterus dan dengan tepat.
masukan / teknik untuk kondisi 2.      pembalut yang
penggantian tidak menurunkan resiko jahitan lembab dan
adekuat , infeksi, tidak terdapat episiotomi. banyak darah
kehilangan cairan tanda-tanda infeksi. 2.      Sarankan merupakan media
berlebih ( muntah , pada ibu yang menjadi
hemoragi , agar tempat
peningkatan mengganti berkembangbiakn
keluaran urine ) pembalut ya kuman.
tiap 4 jam. 3.      peningkatan
3.      Pantau suhu > 38°C
tanda-tanda menandakan
vital. infeksi.
4.      Lakukan 4.      untuk
rendam memperlancar
bokong. sirkulasi ke
5.      Sarankan perinium dan
ibu mengurangi
membersihk udema.
an perineal 5.      membantu
dari depan mencegah
ke belakang. kontaminasi rektal
melalui vaginal.
20/09/2013
1.      Resiko tinggi setelah diberikan
1.      Ajarkan 1.      memberi
terhadap infeksi askep ibu diharapkan ibu agar rangsangan pada
berhubungan tidak kekurangan massage uterus agar
dengan trauma volume cairan dengan sendiri berkontraksi kuat
jaringan , KE : cairan masuk fundus uteri. dan mengontrol
penurunan Hb , dan keluar seimbang,
2.      perdarahan.
prosedur invasive , Hb/Ht dalam batas Pertahankan2.      mencegah
pecah ketuban , normal (12,0-16,0 cairan terjadinya
malnutrisi gr/dL) peroral 1,5-2 dehidrasi.
Liter/hari 3.      peningkatan
3.      Observasi suhu dapat
perubahan memperhebat
suhu, nadi, dehidrasi.
tensi. 4.      penurunan Hb
4.      Periksa tidak boleh
ulang kadar melebihi 2 gram
Hb/Ht. %/100 dL.
Analisis Data

Dalam masa post partum, alat-alat genetalia interna maupun eksterna akan berangsur
– angsur pulih kembali seperti keadaan sebelum hamil. Perubahan – perubahan alat genetal
ini dalam keseluruhannya disebut “involusi”. Disamping involusi terjadi perubahan –
perubahan penting lain yakni memokonsentrasi dan timbulnya laktasi yang terakhir ini karena
pengaruh lactogenik hormon dari kelenjar hipofisis terhadap kelenjar-kelenjar mama.
      Otot – otot uterus berkontraksi segera post psrtum, pembuluh – pembuluh darah yang ada
antara nyaman otot-otot uretus akan terjepit. Proses ini akan menghentikan pendarahan
setelah plasenta lahir. Perubahan – perubahan yang terdapat pada serviks ialah segera post
partum bentuk serviks agak menganga seperticorong, bentuk ini disebabkan oleh korpus uteri
terbentuk semacam cincin. Peruabahan – perubahan yang terdapat pada endometrium ialah
timbulnya trombosis, degenerasi dan nekrosis ditempat implantasi plasenta pada hari pertama
endometrium yang kira – kira setebal 2 – 5 mm itu mempunyai permukaan yang kasar akibat
pelepasan desidua dan selaput janin regenerasi endometrium terjadi dari sisa – sisa sel
desidua basalis yang memakai waktu 2 sampai 3 minggu. Ligamen – ligament dan diafragma
palvis serta fasia yang merenggang sewaktu kehamilan dan pertu setelah janin lahir berangsur
– angsur kembali seperti sedia kala.
a) Keluhan yang dirasakan ibu saat ini, adakah afterpains, nyeri luka jahitan perineum,
adakah perdarahan.
b) Riwayat kehamilan meliputi umur kehamilan serta riwayat penyakit yang menyertai.
c) Riwayat persalinan meliputi lama persalinan, GPA, proses persalinan, adakah
komplikasi, laserasi atau episiotomi.
d) Riwayat obstetric terdahulu, adakah komplikasi saat nifas, apakah ibu menyusui bayinya
secara eksklusif, adakah masalah waktu laktasi.
e) Riwayat KB, rencana ibu untuk KB selanjutnya.
f) Riwayat kesehatan ibu dan keluarga, adakah penyakit menular maupun menurun.
g) Adakah kesulitan atau gangguan dalam pemenuhan kebutuhan sehari – hari misalnya
pola makan, BAK, BAB, personal hygiene, istirahat maupun mobilisasi. Obat / suplemen
yang dikonsumsi saat ini misalnya tablet besi.
h) Perasaan ibu saat ini berkaitan dengan kelahiran bayi, penerimaan terhadap peran baru
sebagai orang tua termasuk suasana hati yang dirasakan ibu sekarang, kecemasan,
kekhawatiran.
i) Adakah kesulitan dalam pemberian ASI dan perawatan bayi sehari – hari.
j) Bagaimana rencana menyusui nanti ( ASI eksklusif atau tidak) , rencana merawat bayi
dirumah ( dilakukan ibu sendiri atau dibantu orangtua / mertua )
k) Bagaimana dukungan suami atau keluarga terhadap ibu.
l) Pengetahuan ibu tentang nifas.
m) Adakah adat istiadat yang merugikan kesehatan pada masa nifas.
n) Ibu mengatakan nyeri pada daerah kemaluan terutama jika untuk bergerak dan duduk,
nyeri tajam, perih, lokasi pada daerah perineum, nyeri sedang skala 6.
o) Ibu mengatakan perut terasa mual-mual dan seperti dipelintir.
p) Ibu mengatakan terdapat luka di kemaluannya dan rasanya sakit.
q) Ibu mengatakan merasa lelah dan ingin tidur.
TUGAS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA POSTNATAL

DISUSUSN OLEH:
NAMA : MIKA WAHYU ASTI

NIM : J210140035

PRODI : KEPERAWATAN S1

KELAS : A

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADYAH SURAKARTA

2014

Anda mungkin juga menyukai