Anda di halaman 1dari 3

Nama : Grace Pandora Sitorus

Nim : 210200340

Fakultas/Jurusan : Hukum/Ilmu Hukum

1. Sampai dimanakah batas iptek tidak bertentangan dengan Agama?


Menurut saya batasan IPTEK yang tidak bertentangan dengan Agama saat ini tidak
bias diukur, yang bias dilakukan hanyalah menilai hal sepertia apa yang menurut kita
sering kali keluar dari konteks Agama kehidupan sehari – hari. Seperti yang kita tahu,
kita sebagai manusia diberikan Allah Kehendak Bebas untuk mengusahakan dan
memelihara alam semesta (Kej 1:28; 2:15). Oleh karena itulah, Allah membuat
manusia yang bercirikan dinamika,kreativitas, dan progresiv untuk dapat melakukan
peran dan tanggungjawab tersebut Salah satu halnya dengan pengembang IPTEK
yang dilakukan oleh kita manusia untuk menanggulangi masalah – masalah yang
dihadapi dalam kehidupan sehari hari kita. Dalam hal ini harus kita akui bahwa
IPTEK tidak dapat menyelesaikan seluruh persoalan kita, sebab iptek ini punya
keterbatasan yang sering kali orang – orang berpengetahuan yang mengembangkan
IPTEK ini lalai dalam mengakui bahwa Allah adalah sumber dari pengetahuan yang
mereka miliki dengan membandingkan eksistensi Allah sendiri dan dengan hanya
mementingkan kepentingannya sendiri. Hal ini tentu bertentangan dengan Agama
yang inti dari setiap perasaan dan tindakan yang kita lakukan berlandaskan iman,
kasih dan kesejahteraan hidup manusia (Adil).

2. Apa pendapatmu tentang teknologi bayi tabung ?


Dilansir dari Kompasiana.com Bayi tabung atau secara medis disebut in vitro
fertilization (IVF) adalah suatu prosedur yang dilakukan untuk membantu proses
kehamilan bagi pasangan yang memiliki gangguan kesuburan. Prosedur bayi tabung
bisa dilakukan jika wanita mengalami gangguan kesuburan lalu tidak dapat di atasi
atau masalah dari gangguan tersebut tidak diketahui penyebabnya. Proses bayi tabung
dilakukan dengan cara sel sperma dan sel telur di persatukan didalam cawan
petri/tabung yang kemudian di transplantasikan kedalam Rahim. Pandangan Bayi
Tabung dari segi etika Kekristenan ada hal tidak bisa diterima bagi iman kekristenan,
karena dalam hal ini seakan meyaingi Allah. Mungkin dari sisi medis bayi tabung
tidak memiliki masalah kalau sperma dan ovum bersala dari pasangan suami istri
yang sah, tapi dari sudut pandang etika kristen yang menentukan dan menciptakan
kehidupan hanya Allah sendiri dan juga pembuatan bayi tabung telah membuat
manusia membunuh hak kehidupan dari embrio-embrio yang dibuang ini jelas
melanggar hukum Allah dalam Keluaran 20:13 "Jangan membunuh" yang termasuk
dalam kesepuluh hukum Allah, merendahkan kodrat dirinya dan  mencoba menabrak
batasan posisinya. Melihat permasalahan-permasalahan tersebut, maka sebagai orang
Kristen kita harus berani menyatakan penolakan kita terhadap bayi tabung. karena
proses bayi tabung tidak sesuai dengan kehendak Allah dimana "Akulah yang
mematikan dan Akulah yang menghidupkan" (ulangan 32:39). Semua kehidupan
didunia ini adalah milik kepunyaan Allah yang telah menciptakan kita manusia, maka
dengan demikian jelas bahwa bukan manusia yang berkuasa untuk menciptakan
kehidupan. (https://www.kompasiana.com/brigitapondaag/5d1081370d823004a0573f22/penyelenggaraan-bayi-tabung-di-
indonesia?page=all#section1)

Nah, menurut pendapat saya sendiri terlebih saya merupakan seorang


perempuan yang suatu saat akan menjadi Ibu. Saya tidak terlalu setuju dengan adanya
bayi tabung ini, disamping karena juga dari penjelasan yang ada dalam Alkitab, saya
sendiri juga tidak setuju karena saya piker pengadaan bayi tabung ini dilakukan untuk
orang – orang yang mengusahakan berketurunan. Menurut saya yang manusia
perlukan untuk memperoleh keturunan hanyalah berserah kepada Tuhan dan berusaha
mengobati jika sakit,bukan menciptakan supaya ada. Walaupun seperti itu saya juga
harus menghargai keputusan setiap orang yang sudha memilih untuk melakukan itu
meskipun kita menentangnya.

3. Uraikan dampak.IPTEK khususnya teknologi imformasi dalam agama!


Dalam jurnal Fidei yakni Gereja Dan Pengaruh Teknologi Informasi1 “Digital
Ecclesiology” oleh Yahya Afandi tertulis bahwa ada 3 Dampak Iptek dalam Agama,
yakni :
Pertama, Technology Enables Communication: meelalui sosial mediaseperti
Facebook dan Twitter atau melalui Blog Gereja, maka seharusnya dapat dengan
mudah dibangun sebuah komunikasi secara langsung dengan jemaat di sepanjang hari
bahkan minggu. Di sini teknologi memungkinkan jemaat dengan mudah memiliki
komunikasi langsung dalam skala yang lebih luas dan lebih jelas.
Kedua, Technology Enables Community: teknologi memungkinkan ikatan
komunitas eklesiologis yang lebih besar yang tidak menuntut kedekatan secara fisik.
Dalam dunia nyata, seseorangdapat saja duduk berdampingan satu sama lain di dalam
gereja dari minggu ke minggu bahkan tidak salingbertegur sapa satu sama lain.
Namun kini melalui teknologi, jemaat di gereja dapat berdoa satu sama lain berkat
halaman sebuah postingan di Facebook gereja. Meskipunsecara nyata mereka sudah
saling kenal, namun di lain waktu mereka bertemu satu sama lain melalui media sosial
di dunia maya. Diterima atau tidak, media social kini merupakan tempat generasi
muda berinteraksi. Ini merupakan market place baru yang barangkali dinilai melintasi
standar kewajaran bagi generasi masa lalu, namun apapun alasannya komunitas untuk
orang muda yang sekarang mulai dan akan terus berkembang ini harus menjadi
perhatian serius bagi embrio gereja digital.
Ketiga, Technology Enables Discipleship: Gunakan teknologi di gereja untuk
memungkinkan komunikasi, komunitas, dan pemuridan. Gereja digital dapat saja
menciptakan dan memiliki sebuah aplikasi khusus di mana jemaat dapat mengakses
secara bebas seperti: baik outline khotbah, materi pelajaran alkitab berseri, diskusi
isu-isu terkini hingga menjadi media pengumuman mingguan gerejawi, melalui gawai
pintar mereka masing-masing. Teknologi memungkinkan anggota jemaat untuk
meningkatkan kualitas pengalaman pemuridan mereka di gereja. Dan tentu, semua ini
hanyalah sarana untuk meningkatkan kualitas dan aksesibilitas pemuridan masa kini.
Perhatian utama yang senantiasa menjadi awasan adalah, bahwa seluk-beluk
teknologi-komunikasi digital ini bukanlah tujuan utama, melainkan sekadar untuk
memungkinkan panggilan gereja dan konteks berteologi di era teknologi digital ini.
(https://media.neliti.com/media/publications/270033-gereja-dan-pengaruh-teknologi-informasi-26e0cffd.pdf)

Anda mungkin juga menyukai