0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut berisi profil Grace Pandora Sitorus dan tanggapannya terhadap tiga pertanyaan. Pertama, batasan iptek yang tidak bertentangan dengan agama belum dapat diukur tetapi dapat dinilai apa yang keluar dari konteks agama. Kedua, Grace tidak setuju dengan teknologi bayi tabung karena melawan kehendak Allah menciptakan kehidupan. Ketiga, teknologi informasi memiliki dampak positif bagi agama seperti memfasilitasi kom
Dokumen tersebut berisi profil Grace Pandora Sitorus dan tanggapannya terhadap tiga pertanyaan. Pertama, batasan iptek yang tidak bertentangan dengan agama belum dapat diukur tetapi dapat dinilai apa yang keluar dari konteks agama. Kedua, Grace tidak setuju dengan teknologi bayi tabung karena melawan kehendak Allah menciptakan kehidupan. Ketiga, teknologi informasi memiliki dampak positif bagi agama seperti memfasilitasi kom
Dokumen tersebut berisi profil Grace Pandora Sitorus dan tanggapannya terhadap tiga pertanyaan. Pertama, batasan iptek yang tidak bertentangan dengan agama belum dapat diukur tetapi dapat dinilai apa yang keluar dari konteks agama. Kedua, Grace tidak setuju dengan teknologi bayi tabung karena melawan kehendak Allah menciptakan kehidupan. Ketiga, teknologi informasi memiliki dampak positif bagi agama seperti memfasilitasi kom
1. Sampai dimanakah batas iptek tidak bertentangan dengan Agama?
Menurut saya batasan IPTEK yang tidak bertentangan dengan Agama saat ini tidak bias diukur, yang bias dilakukan hanyalah menilai hal sepertia apa yang menurut kita sering kali keluar dari konteks Agama kehidupan sehari – hari. Seperti yang kita tahu, kita sebagai manusia diberikan Allah Kehendak Bebas untuk mengusahakan dan memelihara alam semesta (Kej 1:28; 2:15). Oleh karena itulah, Allah membuat manusia yang bercirikan dinamika,kreativitas, dan progresiv untuk dapat melakukan peran dan tanggungjawab tersebut Salah satu halnya dengan pengembang IPTEK yang dilakukan oleh kita manusia untuk menanggulangi masalah – masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari hari kita. Dalam hal ini harus kita akui bahwa IPTEK tidak dapat menyelesaikan seluruh persoalan kita, sebab iptek ini punya keterbatasan yang sering kali orang – orang berpengetahuan yang mengembangkan IPTEK ini lalai dalam mengakui bahwa Allah adalah sumber dari pengetahuan yang mereka miliki dengan membandingkan eksistensi Allah sendiri dan dengan hanya mementingkan kepentingannya sendiri. Hal ini tentu bertentangan dengan Agama yang inti dari setiap perasaan dan tindakan yang kita lakukan berlandaskan iman, kasih dan kesejahteraan hidup manusia (Adil).
2. Apa pendapatmu tentang teknologi bayi tabung ?
Dilansir dari Kompasiana.com Bayi tabung atau secara medis disebut in vitro fertilization (IVF) adalah suatu prosedur yang dilakukan untuk membantu proses kehamilan bagi pasangan yang memiliki gangguan kesuburan. Prosedur bayi tabung bisa dilakukan jika wanita mengalami gangguan kesuburan lalu tidak dapat di atasi atau masalah dari gangguan tersebut tidak diketahui penyebabnya. Proses bayi tabung dilakukan dengan cara sel sperma dan sel telur di persatukan didalam cawan petri/tabung yang kemudian di transplantasikan kedalam Rahim. Pandangan Bayi Tabung dari segi etika Kekristenan ada hal tidak bisa diterima bagi iman kekristenan, karena dalam hal ini seakan meyaingi Allah. Mungkin dari sisi medis bayi tabung tidak memiliki masalah kalau sperma dan ovum bersala dari pasangan suami istri yang sah, tapi dari sudut pandang etika kristen yang menentukan dan menciptakan kehidupan hanya Allah sendiri dan juga pembuatan bayi tabung telah membuat manusia membunuh hak kehidupan dari embrio-embrio yang dibuang ini jelas melanggar hukum Allah dalam Keluaran 20:13 "Jangan membunuh" yang termasuk dalam kesepuluh hukum Allah, merendahkan kodrat dirinya dan mencoba menabrak batasan posisinya. Melihat permasalahan-permasalahan tersebut, maka sebagai orang Kristen kita harus berani menyatakan penolakan kita terhadap bayi tabung. karena proses bayi tabung tidak sesuai dengan kehendak Allah dimana "Akulah yang mematikan dan Akulah yang menghidupkan" (ulangan 32:39). Semua kehidupan didunia ini adalah milik kepunyaan Allah yang telah menciptakan kita manusia, maka dengan demikian jelas bahwa bukan manusia yang berkuasa untuk menciptakan kehidupan. (https://www.kompasiana.com/brigitapondaag/5d1081370d823004a0573f22/penyelenggaraan-bayi-tabung-di- indonesia?page=all#section1)
Nah, menurut pendapat saya sendiri terlebih saya merupakan seorang
perempuan yang suatu saat akan menjadi Ibu. Saya tidak terlalu setuju dengan adanya bayi tabung ini, disamping karena juga dari penjelasan yang ada dalam Alkitab, saya sendiri juga tidak setuju karena saya piker pengadaan bayi tabung ini dilakukan untuk orang – orang yang mengusahakan berketurunan. Menurut saya yang manusia perlukan untuk memperoleh keturunan hanyalah berserah kepada Tuhan dan berusaha mengobati jika sakit,bukan menciptakan supaya ada. Walaupun seperti itu saya juga harus menghargai keputusan setiap orang yang sudha memilih untuk melakukan itu meskipun kita menentangnya.
3. Uraikan dampak.IPTEK khususnya teknologi imformasi dalam agama!
Dalam jurnal Fidei yakni Gereja Dan Pengaruh Teknologi Informasi1 “Digital Ecclesiology” oleh Yahya Afandi tertulis bahwa ada 3 Dampak Iptek dalam Agama, yakni : Pertama, Technology Enables Communication: meelalui sosial mediaseperti Facebook dan Twitter atau melalui Blog Gereja, maka seharusnya dapat dengan mudah dibangun sebuah komunikasi secara langsung dengan jemaat di sepanjang hari bahkan minggu. Di sini teknologi memungkinkan jemaat dengan mudah memiliki komunikasi langsung dalam skala yang lebih luas dan lebih jelas. Kedua, Technology Enables Community: teknologi memungkinkan ikatan komunitas eklesiologis yang lebih besar yang tidak menuntut kedekatan secara fisik. Dalam dunia nyata, seseorangdapat saja duduk berdampingan satu sama lain di dalam gereja dari minggu ke minggu bahkan tidak salingbertegur sapa satu sama lain. Namun kini melalui teknologi, jemaat di gereja dapat berdoa satu sama lain berkat halaman sebuah postingan di Facebook gereja. Meskipunsecara nyata mereka sudah saling kenal, namun di lain waktu mereka bertemu satu sama lain melalui media sosial di dunia maya. Diterima atau tidak, media social kini merupakan tempat generasi muda berinteraksi. Ini merupakan market place baru yang barangkali dinilai melintasi standar kewajaran bagi generasi masa lalu, namun apapun alasannya komunitas untuk orang muda yang sekarang mulai dan akan terus berkembang ini harus menjadi perhatian serius bagi embrio gereja digital. Ketiga, Technology Enables Discipleship: Gunakan teknologi di gereja untuk memungkinkan komunikasi, komunitas, dan pemuridan. Gereja digital dapat saja menciptakan dan memiliki sebuah aplikasi khusus di mana jemaat dapat mengakses secara bebas seperti: baik outline khotbah, materi pelajaran alkitab berseri, diskusi isu-isu terkini hingga menjadi media pengumuman mingguan gerejawi, melalui gawai pintar mereka masing-masing. Teknologi memungkinkan anggota jemaat untuk meningkatkan kualitas pengalaman pemuridan mereka di gereja. Dan tentu, semua ini hanyalah sarana untuk meningkatkan kualitas dan aksesibilitas pemuridan masa kini. Perhatian utama yang senantiasa menjadi awasan adalah, bahwa seluk-beluk teknologi-komunikasi digital ini bukanlah tujuan utama, melainkan sekadar untuk memungkinkan panggilan gereja dan konteks berteologi di era teknologi digital ini. (https://media.neliti.com/media/publications/270033-gereja-dan-pengaruh-teknologi-informasi-26e0cffd.pdf)
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu