Anda di halaman 1dari 20

PAPER

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM


PEMBUATAN KEBIJAKAN NEGARA

Disusun Oleh :
Siti Apriliani 211030320199 Tahun : 2021
Kelas C
Jurusan DIII Kebidanan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYA DHARMA HUSADA


TANGERANG

2021
KATA PENGANTAR
Dengan menunjukkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehinggga dapat menyelesaikan paper yang berjudul
“IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM PEMBUATAN KEBIJAKAN NEGARA ”.
Penulis menyadari bahwa pembuatan paper ini berkat bantuan dan tuntunan Allah
SWT dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini penulis
meghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
membantu dalam pembuatan paper ini.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan paper ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah
berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat dengan
tebuka menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan paper ini.
Akhirnya saya selaku penulis berharap semoga paper ini dapat bermanfaat bagi
seluruh pembaca.

Tangerang, 04 Oktober 2021

Penulis
Siti Apriliani
DAFTAR ISI
Kata pengantar..................................................................................................................
Daftar Isi.............................................................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...........................................................................................
B. Tujuan..........................................................................................................................
BAB II : PEMBAHASAN
A. Implikasi Pancasila Dalam Kehidupan Bermasyarakat Pada Hakekatnya...............
B. Pengimplikasian Pancasila............................................................................................
1. Pengimplikasian dalam bidang politik.............................................................................
2. Pengimplikasian dalam bidang ekonomi..........................................................................
3. Pengimplikasian dalam sosial budaya..........................................................................
4. Pengimplikasian dalam bidang pertahanan dan keamanan..............................................
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................................................
B. Saran............................................................................................................................
Daftar Pustaka.............................................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari
dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas.
Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi
seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila sebagai dasar filsafat negara Republik Indonesia yang secara resmi
disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945 yang diundangkan dalam berita Republik Indonesia tahun II No.7
bersamaan dengan batang tubuh UUD 1945. Pancasila sebagai dasar Negara
mempunyai arti yaitu mengatur penyelenggaraan pemerintahan. Konsekuensinya
adalah Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum. Hal ini menempatkan
pancasila sebagai dasar Negara yang berarti melaksanakan nilai-nilai Pancasila dalam
semua peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Secara yuridis-konstitusional kedudukan Pancasila sudah jelas, bahwa
Pancasila adalah pandangan hidup bangsa, dasar negara Republik Indonesia, dan
sebagai ideologi nasional. Sebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila merupakan
kristalisasi nilai-nilai yang kebenarannya diakui, dan menimbulkan tekad untuk
dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.
Pada zaman reformasi saat ini pengimplementasian pancasila sangat
dibutuhkan oleh masyarakat, karena di dalam pancasila terkandung nilai-nilai luhur
bangsa Indonesia yang sesuai dengan kepribadian bangsa. Selain itu, kini zaman
globalisasi begitu cepat menjangkiti negara-negara di seluruh dunia termasuk
Indonesia.
Implementasi pancasila dalam kehidupan bermasyarakat pada hakikatmya
merupakan suatu realisasi praksis untuk mencapai tujuan bangsa. Adapun
pengimplementasian tersebut di rinci dalam berbagai macam bidang antara lain
POLEKSOSBUDHANKAM.
B. Tujuan
Mengetahui pengimplementasian pancasila dalam pembuatan kebijakan negara di
bidang :
1. Bidang Politik
2. Bidang Ekonomi
3. Bidang Sosial Budaya
4. Bidang Pertahanan dan Ekonomi
BAB II
PEMBAHASAN
A. IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT
PADA HAKIKATNYA
Secara yuridis-konstitusional kedudukan Pancasila sudah jelas, bahwa
Pancasila adalah pandangan hidup bangsa, dasar negara Republik Indonesia, dan
sebagai ideologi nasional. Sebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila merupakan
kristalisasi nilai-nilai yang kebenarannya diakui, dan menimbulkan tekad untuk
dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Sejarah telah mengungkapkan bahwa
Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, yang memberi kekuatan hidup kepada
bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar kehidupan lahir batin yang
makin baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.
Menyadari bahwa untuk kelestarian kemampuan dan kesaktian Pancasila itu,
perlu diusahakan secara nyata dan terus menerus penghayatan dan pengamalan nilai-
nilai luhur yang terkandung di dalamnya oleh setiap warga negara Indonesia, setiap
penyelenggara negara serta setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan,
baik di pusat maupun di daerah.
Pancasila sebagai dasar negara dan landasan idil bangsa Indonesia, dewasa ini
dalam zaman reformasi telah menyelamatkan bangsa Indonesia dari ancaman
disintegrasi selama lebih dari lima puluh tahun. Namun sebaliknya sakralisasi dan
penggunaan berlebihan dari ideologi Negara dalam format politik orde baru banyak
menuai kritik dan protes terhadap pancasila. Sejarah implementasi pancasila memang
tidak menunjukkan garis lurus bukan dalam pengertian keabsahan substansialnya,
tetapi dalam konteks implementasinya. Tantangan terhadap pancasila sebagai
kristalisasi pandangan politik berbangsa dan bernegara bukan hanya bersal dari faktor
domestik, tetapi juga dunia internasional.
Pada zaman reformasi saat ini pengimplementasian pancasila sangat
dibutuhkan oleh masyarakat, karena di dalam pancasila terkandung nilai-nilai luhur
bangsa Indonesia yang sesuai dengan kepribadian bangsa. Selain itu, kini zaman
globalisasi begitu cepat menjangkiti negara-negara di seluruh dunia termasuk
Indonesia. Gelombang demokratisasi, hak asasi manusia, neo-liberalisme, serta neo-
konservatisme dan globalisme bahkan telah memasuki cara pandang dan cara berfikir
masyarakat Indonesia. Hal demikian bisa meminggirkan pancasila dan dapat
menghadirkan sistem nilai dan idealisme baru yang bertentangan dengan kepribadian
bangsa.
Implementasi pancasila dalam kehidupan bermasyarakat pada hakikatmya
merupakan suatu realisasi praksis untuk mencapai tujuan bangsa. Adapun
pengimplementasian tersebut di rinci dalam berbagai macam bidang antara lain
POLEKSOSBUDHANKAM.
B. PENGIMPLEMENTASIAN PANCASILA
Berikut beberapa implementasi pancasila diberbagai bidang:
1) IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM BIDANG POLITIK.
Pembangunan dan pengembangan bidang politik harus mendasarkan
pada dasar ontologis manusia. Hal ini di dasarkan pada kenyataan objektif
bahwa manusia adalah sebagai subjek Negara, oleh karena itu kehidupan
politik harus benar-benar merealisasikan tujuan demi harkat dan martabat
manusia.
Pengembangan politik Negara terutama dalam proses reformasi
dewasa ini harus mendasarkan pada moralitas sebagaimana tertuang dalam
sila-sila pancasila dam esensinya, sehingga praktek-praktek politik yang
menghalalkan segala cara harus segera diakhiri.
Implementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan negara dalam
bidang politik dituangkan dalam pasal 26, 27 ayat (1), dan pasal 28 Pasal-pasal
tersebut adalah penjabaran dari pokok-pokok pikiran kedaulatan rakyat dan
kemanusiaan yang adil dan beradap yang masing-masing merupakan pancaran
dari sila ke-4 dan ke-2 pancasila. Kedua pokok pikiran ini adalah landasan
bagi kehidupan nasional bidang politik di Negara Republik Indonesia.
Berdasarkan penjabaran kedua pokok pikiran tersebut, maka
pembuatan kebijakan negara dalam bidang politik harus berdasar pada
manusia yang merupakan subyek pendukung pancasila, sebagai mana
dikatakan oleh Noto Nagoro (1975:23) bahwa yang berketuhanan,
berkemanusiaan,berpersatuan, berkerakyatan, dan berkeadilan adalah manusia.
Manusia adalah subyek negara dan oleh karena itu politik negara harus
berdasar dan merealisasikan harkat dan martabat manusia di dalamnya. Hal ini
dimaksudkan agar sistem politik negara dapat menjamin hak-hak asasi
manusia.Dengan kata lain, pembuatan kebijakan negara dalam bidang politik
di Indonesia harus memperhatikan rakyat yang merupakan pemegang
kekuasaan atau kedaulatan berada di tangan rakyat. Selain itu, sistem politik
yang dikembangkan adalah sistem yang memperhatikan pancasila sebagai
dasar-dasar moral politik.
a. Impementasi Nilai Pancasila Dalam Bidang Politik Pada Sila
Ketuhanan Yang Maha Esa.

Sila pertama menandakan bahwa kegiatan politik di Indonesia


harus menjunjung tinggi moral. Seperti yang kita tahu, nilai moral
tertinggi berdasar pada nilai – nilai ketuhanan. Sedangkan moral
keagamaan sendiri bersumber pada kepercayaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Sedangkan, Indonesia adalah negara yang memberi
kebebasan pada rakyatnya untuk memeluk beberapa agama yang
diakui Indonesia.
Karena Indonesia mengakui beberapa agama, maka kebijakan
politik di Indonesia juga tidak boleh memihak atau memberi
keuntungan pada satu agama saja. Sebagai contoh penerapan sila
pertama Pancasila dalam bidang politik antara lain:
1. Untuk calon dewan tidak menggunakan cara curang.
2. Untuk calon dewan atau calon presiden dan wakil tidak membeli
suara.
3. Pejabat di semua lapisan tidak melakukan korupsi yang merugikan
rakyat.
4. Tidak menghalalkan segala cara untuk menjatuhkan lawan politik.
5. Pemerintah tidak boleh memihak atau cenderung aktif pada satu
agama/ salah satu organisasi.
Implementasi sila pertama ini lebih cenderung pada sikap para
calon perwakilan rakyat yang harus memberikan contoh yang tidak
keluar dari agama masing – masing. nilai ynag terkandung seperti jujur
pada diri sendiri dan jujur dengan hasil akhir pemilihan yang akan
terjadi. tidak melakukan hal – hal yang licik atau menjatukan lawan.
b. Impementasi Nilai Pancasila Dalam Bidang Politik Pada Sila
Kemanusian Yang Adil Dan Beradab.

Berdasarkan sila kedua ini, kebijakan politik di Indonesia harus


berdasar nilai kemanusiaan. Manusia, dalam hal ini warga negara
adalah komponen terpenting dalam sebuah negara.
Oleh karena itu, sudah seharusnya apabila nilai kemanusiaan
dijunjung tinggi dalam semua aspek kehidupan, termasuk dalam
bidang politik. Beberapa contoh penerapan nilai kemanusiaan dalam
kehidupan politik antara lain:
1. Calon pemimpin atau calon dewan rakyat harus memperhatikan
kehidupan rakyatnya.
2. Negara Indonesia bersifat monodualis, yaitu memfasilitasi peran
warga negara sebagai individu sekaligus sebagai makhluk sosial.
3. Negara mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban warga
negara dalam bidang politik.
4. pemerintah harus menegakkan HAM dan melindungi rakyatnya.
Implementasi pada sila kedua ini adalah mengarah pada
kemanusiaan yang berarti semua masyarakat Indonesia harus saling
menghargai satu sama lain karena kita hidup di masyarakat umum dan
membutuhkan orang lain. sila kedua ini juga menjunjung keadilan jadi
diharapka perwakilan rakyat atau orang – orang yang bergerak pada
bidang hukum lebih bisa menegakkan hukum yang berlaku dengan
adil.
c. Impementasi Nilai Pancasila Dalam Bidang Politik Pada Sila Persatuan
Indonesia.
Negara Kesatuan republik Indonesia adalah negara yang
dibentuk berdasar pada persatuan. Banyak perbedaan yang harus
disatukan untuk menjadi Indonesia. Seperti yang kita tahu, Indonesia
mempunyai beragam agama, suku, dan ras di dalamnya.
Oleh kerana itu, tanpa adanya persatuan dari setiap elemen,
beberapa elemen kehidupan tidak akan berjalan baik. Salah satunya
adalah dalam bidang politik. Berikut contoh pengamalan nilai
persatuan dalam bidang politik:
1. Memahami perbedaan
2. Semua calon pemimpin dilarang saling menjatuhkan.
3. Menghindari isu SARA dalam persaingan politik.
4. Memupuk rasa cinta tanah air dan menjaga nama baik Indonesia
dalam kegiatan politik Internasional.
5. Menghargai pendapat orang lain, meski berbeda visi dan misi
untuk menjadi pemimpin.
Implementasi sila ketiga adalah seperti tidak percaya dengan
berita – berita yang belum tentu kebenarannya yang saling
menjatuhkan calon pemimpin dan menumbuhkan rasa nasionalisme
dengan mengenalkan politik yang sehat kepada remaja.

d. Impementasi Nilai Pancasila Dalam Bidang Politik Pada Sila


Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmah Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan.

Sila keempat dalam Pancasila menjadi dasar Indonesia untuk


menjadi negara demokrasi. Hal itu menjadi perwujudan dalam
penerapan asas-asas demokrasi pancasila. Dalam hal ini, Indonesia
memberi kebebasan kepada rakyat untuk mengemukakan pendapat.
Selain itu, Indonesia juga sangat menghargai suara rakyat
dalam pengambilan keputusan atau kebijakan politik. Berikut contoh-
contoh yang mencerminkan bahwa dunia politik indonesia menerapkan
sila keempat Pancasila:
1. Penerapan pemilihan langsung dalam sistem pemilu di Indonesia.
2. Pengambilan kebijakan politik selalu diputuskan dengan sistem
musyawarah mufakat yang melibatkan pimpinan dan perwakilan
rakyat
3. Pihak oposisi menghormati dan tetap melaksanakan kebijakan yang
telah ditetapkan sebagai wujud penghormatan pada hasil
musyawarah mufakat.
Implementasi sila keempat pada bidang politik dengan dewan
perwakilan rakyat harus mendengarkan suara rakyat karena yang
merasakan semua kebijakan yang biduat pemerintah adalah rakyat itu
sendiri.

e. Impementasi Nilai Pancasila Dalam Bidang Politik Pada Sila Keadilan


Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Sila kelima yang berbunyi “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat


Indonesia” mempunyai arti yang sangat luas. Beberapa hal yang
berkaitan contoh penerapan nilai–nilai pancasila dalam bidang politik
yang erat dengan konsep sila kelima ini antara lain adalah gotong
royong, tolong menolong, dan kasih sayang terhadap sesama.
ranah politik, keadilan sosial juga harus diterapkan. Berikut
beberapa contoh penerapan nilai pancasila sila ke-5 dalam bidang
politik.
1. Penetapan kebijakan politik yang lebih menjunjung kepentingan
umum dari pada kepentingan pribadi atau golongan.
2. Para pejabat selalu menjaga keseimbangan antara hak dan
kewajiban selama menjalankan tugas nya.
3. Tidak menggunakan kekuasaan politik untuk hal – hal yang
bersifat pribadi.
4. Pemimpin harus berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan
sosial.
5. Menganggap semua rakyat sama.
sila kelima ini adalah dengan mendapatkan hak dan masyarakat
harus melaksanakan kewajibannya dengan baik. tidak membedakan
rakyat dengan status ekonominya. dan selalu berusaha memperbaiki
kehidupan rakyatnya.

2) IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM BIDANG EKONOMI.


Di dalam dunia ilmu ekonomi terdapat istilah yang kuat yang menang,
sehingga lazimnya pengembangan ekonomi mengarah pada persaingan bebas
dan jarang mementingkan moralitas kemanusiaan. Hal ini tidak sesuai dengan
Pancasila yang lebih tertuju kepada ekonomi kerakyatan, yaitu ekonomi yang
humanistic yang mendasarkan pada tujuan demi kesejahteraan rakyat secara
luas. Pengembangan ekonomi bukan hanya mengejar pertumbuhan saja
melainkan demi kemanusiaan, demi kesejahteraan seluruh masyarakat. Maka
sistem ekonomi Indonesia mendasarkan atas kekeluargaan seluruh bangsa.
Implementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan negara dalam
bidang politik dituangkan dalam pasal 27 ayat (2), pasal 33 dan pasal 34.
Pasal-pasal tersebut adalah penjabaran dari pokok-pokok pikiran kedaulatan
rakyat dan keadilan sosial yang masing-masing merupakan pancaran dari sila
ke 4 dan sila ke-5 pancasila. Kedua pokok pikiran ini adalah landasan bagi
pembangunan sistem ekonomi pancasila dan kehidupan ekonomi nasional.
Berdasarkan penjabaran pokok-pokok pikiran tersebut, maka
pembuatan kebijakan negara dalam bidang ekonomi di indonesia dimaksudkan
untuk menciptakan sistem perekonomian yang bertumpu pada kepentingan
rakyat dan berkeadilan. Salah satu pemikiran yang sesuai dengan maksud ini
adalah gagasan ekonomi kerakyatan yang dilontarkan oleh Mubyarto(1999),
sebagaimana dikutip oleh Kaelan (2000:239), yaitu pengembangan ekonomi
bukan hanya mengejar pertumbuhan, melankan demi kemanusiaan, demi
kesejahteraan seluruh bangsa. Dengan kata lain, pengembangan ekonomi tidak
bisa di pisahkan dengan nilai-nilai moral kemanusiaan.
 Penerapan Sistem Ekonomi Pancasila dalam Bisnis
Dalam dunia bisnis sendiri, penerapan dari sistem ekonomi
Pancasila sangat beragam dan sangatlah luas.

Penerapan Sila ke – 1

Sistem pengelolaan keuangan yang baik akan mencegah


terjadinya kemungkinan kerugian dan mencegah peluang adanya
penyalahgunaan keuangan perusahaan yang bertolak belakang dengan
nilai agama atau Ketuhanan yang Maha Esa.

Penerapan Sila Ke – 2

Memberikan upah dan fasilitas pegawai sesuai dengan tingkat


performa, tanggung jawab, serta risiko yang diberikan pada perusahaan
pun merupakan bentuk penerapan dari nilai kemanusiaan yang adil dan
beradab.

Penerapan Sila Ke – 3

Memproduksi barang bisnis terbaik, yang tidak bertentangan


dengan berbagai nilai serta norma masyrakat serta memiliki manfaat
yang baik untuk seluruh rakyat Indoneisa merupakan suatu bentuk dari
sila ke-3. Dengan memproduksi barang yang baik dan bermanfaat
untuk banyak orang, maka kita memiliki harapan bahwa produk
tersebut mampu digunakan dan tidak menyebabkan masalah ketika
memanfaatkannya.

Penerapan Sila Ke – 4

Dengan adanya sistem kebersamaan dan juga musyawarah


perusahaan dalam hal memutuskan segala bentuk masalah yang
berkaitan dengan usaha merupakan bentuk dari sila ke-4 yang lebih
mengutamakan adanya permusyawaratan.

Penerapan Sila Ke – 5

Terjadinya proses yang baik dan produk yang mampu


digunakan oleh banyak pihak akan menimbulkan pemerataan
pemasaran atas barang hasil usaha merupakan penerapan dari sila
keadilan bagi seluruh raktyat Indonesia.

 Tujuan Sistem Ekonomi Pancasila


Apapun tujuan sistem ekonomi yang diambil oleh suatu negara,
tentunya memiliki tujuan yang diharapkan mampu dicapai oleh sistem
ekonomi yang dianut. Untuk di Indonesia sendiri, sistem ekonomi
Pancasila memiliki beberapa tujuan utama, yaitu:
1. Kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
2. Pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan dari adanya tindakan
ekonomi dalam berbisnis.
3. Kestabilan ekonomi dengan adanya kesempatan kerja yang luas.
4. Adanya insentif atau dorongan untuk bekerja dan ikut ambil bagian
dalam seluruh kegiatan ekonomi di masyarakat.
5. Adanya koordinasi yang efektif dan efisien terhadap adanya proses
produksi, konsumsi dan investasi contohnya adalah dalam
menanggapi terjadinya perubahan cara produksi atau pola
kebutuhan masyarakat.
6. Adanya tindakan pertimbangan yang tergolong wajar antara
kepentingan saat ini dan kepentingan masa depan.
7. Adanya tindakan pertimbangan yang dinilai wajar antara barang
untuk kepentingan perorangan dan kepentingan umum.
8. Adanya tindakan pemerataan pendapatan dan persamaan antar
berbagai golongan dan seluruh lapisan masyarakat.
9. Adanya pertimbangan yang wajar antar kekuasaan dan pengaruh
antara golongan atas dan bawah.
10. Diindahkannya seluruh nilai yang melekat pada manusia seperti
Hak Asasi Manusia (HAM), kebebasan , keadilan sosial, kesamaan
hak milik, solidaritas dan sebagainya.
 Fungsi Sistem Ekonomi Pancasila
Terlepas dari adanya kekurangan serta kelebihan sistem
ekonomi Pancasila, pada dasarnya sistem perekonomian yang saat ini
diambil oleh Indonesia masih termasuk sebagai salah satu yang
berkembang, terutama untuk Anda yang ingin memulai bisnis atau
memulai usaha startup company, yang beberapa di dalamnya masih
menganut beberapa sistem ekonomi Pancasila demi mengambil pasar
konsumen di Indonesia.
Pentingnya instrumen kebijakan finansial sebagai suatu tolak
ukur guna mengindikasikan adanya berbagai fungsi sistem ekonomi
Pancasila tersebut di klaim berhasil. Adapun beberapa fungsi sistem
ekonomi Pancasila tersebut adalah sebagai berikut:
1. Menyediakan dorongan untuk melakukan suatu proses produksi
2. Agar bisa menciptakan kordinasi yang tepat dalam suatu kegiatan
indvidu di dalam perekomian
3. Guna mengatur pembagian hasil atas suatu produksi dalam anggota
masyarakat secara keseluruhan agar bisa terlaksana sesuai dengan
harapan.
4. Agar mampu menciptakan suatu metode tertentu, sehingga seluruh
distribusi barang dan jasa bisa dilakukan dengan baik.

 Contoh Penerapan Ekonomii Pancasila


 Koperasi
Koperasi adalah salah satu bentuk penerapan Pancasila yang
mampu meningkatkan perekonomian suatu institusi. Koperasi
adalah bentuk usaha kolektif yang memiliki asas kekeluargaan.
Seluruh bentuk pengelolaan dan distribusi kekayaan di
dalamnya dikendalikan oleh seluruh anggota sehingga bisa
menghindari kesenjangan ekonomi antar individu. Namun, saat ini
popularitas ekonomi sudah semakin surut, kondisi ini bisa dilihat
dari banyaknya bentuk koperasi di Indonesia yang hanya tinggal
papan namanya saja.
 BUMN
BUMN atau Badan Usaha Milik Negara menunjukan adanya
peran serta negara dalam hal mengelola perekonomian dalam
berbagai bidang. Ketika BUMN mengalami kondisi privatisasi,
maka hal ini bisa dipandang sebagai indikasi adanya kekurangan
peran serta negara dalam hal mengelola perekonomian.
 Serikat Buruh
Serikat buruh adalah suatu bentuk gerakan kolektif yang
dilakukan oleh kelas pekerja. Adanya relasi antar para pekerja dan
investor yang rentan di eksploitasi bisa ditekan atau diminimalisir
lewat serikat buruh.
Adanya serikat buruh yang kuat memiliki posisi tawar yang
kuat pula di mata para investor. Selain itu, kesenjangan pendapatan
yang terjadi antar buruh dan pengusaha, termasuk tim manajerial
perusahaan, bisa diminimalisir jika serikat buruh mempunyai posisi
yang kuat. Jadi, ekonomi Pancasila lebih mengutamakan adanya
kemakmuran bersama, bukan kemakmuran yang hanya bisa
dinikmati oleh sekelompok elit.

3) IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM BIDANG SOSIAL DAN


BUDAYA
Dalam pembangunan dan pengembangan aspek sosial budaya
hendaknya didasarkan atas sistem nilai yang sesuai dengan nilai-nilai budaya
yang dimiliki oleh masyarakat tersebut. Terutama dalam rangka bangsa
Indonesia melakukan reformasi di segala bidang dewasa ini. Sebagai anti-
klimaks proses reformasi dewasa ini sering kita saksikan adanya stagnasi nilai
social budaya dalam masyarakat sehingga tidak mengherankan jikalau di
berbagai wilayah Indonesia saat ini terjadi berbagai gejolak yang sangat
memprihatinkan antara lain amuk massa yang cenderung anarkis, bentrok
antara kelompok masyarakat satu dengan yang lainnya yang muaranya adalah
masalah politik.
Oleh karena itu dalam pengembangan sosial budaya pada masa
reformasi ini kita harus mengangkat nilai-nilai yang dimiliki bangsa Indonesia
sebagai dasar nilai yaitu nilai-nilai pancasila itu sendiri. Dalam prinsip etika
pancasila pada hakikatnya bersifat humanistic, artinya nilai-nilai pancasila
mendasarkan pada nilai yang bersumber pada harkat dan martabat manusia
sebagai makhluk yang berbudaya.
Implementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan negara dalam
bidang politik dituangkan dalam pasal , 29, pasal 31, dan pasal 32. Pasal-pasal
tersebut adalah penjabaran dari pokok-pokok pikiran Ketuhanan Yang Maha
Esa, kemanusiaan yang adil dan beradap, dan persatuan yang massing-masing
merupakan pancaran dari sila pertama, kedua, dan ke-tiga pancasila. Ketiga
pokok pikiran ini adalah landasan bagi pembangunan bidang kehidupan
keagamaan, pendidikan, dan kebudayaan nasional.
Berdasarkan penjabaran pokok-pokok pikiran tersebut, maka
implementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan negara dalam bidang
sosial budaya mengandung pengertian bahwa nilai-nilai yang tumbuh dan
berkembang dalam masyarakat indonesia harus diwujudkan dalam ptoses
pembangunan masyarakat dan kebudayaan di indonesia. Dengan demikian,
pancasila sebagai sumber nilai dapat menjadi arh bagi kebijakan negara dalam
mengembangkan kehidupan sosial budaya indonesia yang beradab, sesuai
dengan sila ke-2, kemanusiaan yang adil dan beradab.Pengembangan sosial
budaya harus dilakukan dengan mengangkat nilai-nilaiyang dimliki bangsa
indonesia, yaitu nilai-nilai pancassila. Hal ini tidak dapat dilepaskan dari
fungsi pancasila sebagai sebuah sistem etika yang keseluruhan nilainya
bersumber dari harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang beradap.

4) IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM BIDANG PERTAHANAN


DAN KEAMANAN.
Negara pada hakikatnya adalah merupakan suatu masyarakat hukum.
Demi tegaknya hak-hak warga negara maka diperlukan peraturan perundang-
undangan negara, baik dalam rangka mengatur ketertiban warga maupun
dalam rangka melindungi hak-hak warganya.
Implementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan negara dalam
bidang politik dituangkan dalam pasal 27 ayat (3) dan pasal 30. Pasal-pasal
tersebut merupakan penjabaran dari pokok pikiran persatuan yang merupakan
pancaran dari sila pertama pancasila. Pokok pikiran ini adalah landasan bagi
pembangunan bidang pertahanan dan keamanan nasional.
Berdasarkan penjabaran diatas, maka implementasi pancasila dalam
pembuatan kebijakan negara pada bidang pertahanan dan keamanan harus
diawali dengan kesadaran bahwa indonesia adalah negara hukum. Pertahanan
dan keamanan negara di atur dan dikembangkan menurut dasar kemanusiaan,
bukan kekuasaandengan kata lain, pertahanan dan keamanan indonesia
berbasis pada moralitas keamanan sehingga kebijakan yang terkait dengannya
harus terhindar dari pelanggaran hak-hak asasi manusia.
Secara sistematis, pertahanan keamanan negara harus berdasar pada
tujuan tercapainya kesejahteraan hidup manusia sebagai makhluk Tuhan Yang
Maha Esa (sila pertama dan kedua), berdasar pada tujuan untuk mewujudkan
kepentingan seluruh warga sebagai warga negara (sila ke tiga), harus mampu
menjamin hak-hak dasar, persamaan derajat serta kebebasan kemanusiaan (sila
keempat), dan ditujukan untuk mewujudkan keadilan dalam hidup masyarakat
(sila kelima). Semua ini dimaksudkan agar pertahanan dan keamanan dapat
ditempatkan dalam konteks negara hukum, yang menghindari kesewenang-
wenangan negara dalam melindungi dan membela wilayah negara dengan
bangsa, serta dalam mengayomi masyarakat.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pancasila dalah pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik Indonesia.
Pancasila juga merupakan sumber kejiwaan masyarakat dan negara Republik
Indonesia. Maka manusia Indonesia menjadikan pengamalan Pancasila sebagai
perjuangan utama dalam kehidupan kemasyarakatan dan kehidupan kenegaraan.
Oleh karena itu pengalamannya harus dimulai dari setiap warga negara
Indonesia, setiap penyelenggara negara yang secara meluas akan berkembang menjadi
pengalaman Pancasila oleh setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan,
baik dipusat maupun di daerah.
Pancasila sebagai dasar Negara dan mendasarkan diri pada hakikat nilai
kemanusiaan monopluralis maka pertahanan dan keamanan negara harus
dikembalikan pada tercapainya harkat dan martabat manusia sebagai pendukung
pokok negara. Dasar-dasar kemanusiaan yang beradab merupakan basis moralitas
pertahanan dan keamanan negara.
Oleh karenanya pertahanan dan keamanan negara harus mengimplementasikan
nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila pancasila. Dan akhirnya agar benar-benar
negara meletakan pada fungsi yang sebenarnya sebagai suatu negara hukum dan
bukannya suatu negara yang berdasarkan atas kekuasaan.

B. Saran
Pancasila merupakan kepribadian bangsa Indonesia yang mana setiap warga
negara Indonesia harus menjunjung tinggi dan mengamalkan sila-sila dari Pancasila
tersebut dengan setulus hati dan penuh rasa tanggung jawab. Agar pancasila tidak
terbatas pada coretan tinta belaka tanpa makna.
DAFTAR PUSTAKA

http://ridwanaz.com/akademik/kewarganegaraan/mengetahui-arti-atau-pengertian- pancasila/

http://putracenter.net/2010/04/05/implementasi-pancasila-dalam-kehidupan-berbangsa/

http://furq4n.blogspot.co.id/2015/10/bagaimana-implementasi-pancasila-dalam.html

Dr. H. Syahrial, MA., Pendidikan Pancasila Bagi Perguruan Tinggi.

http://detydadarasamawa.blogspot.com/2012/12/makalah-pancasila-sebagai-ideologi.html

http://MuhammadArdianSetiawan.blogspot.com/Pancasila_Implementasi Nilai-Pancasila-
dalam-Pembuatan-Kebijakan-Negara _ Muhammad-Ardian-Setiawan.html

http://academia.edu/implikasi-pancasila-dalam-kebijakan-negara/

https://brainly.co.id/tugas/13178435#readmore

https://www.google.co.id/amp/s/latifatulmujtahidah.home.blog/2019/01/07/implementasi-ilu-
2019/amp/

https://accurate.id/ekonomi-keuangan/pengertian-sistem-ekonomi-pancasila/

Anda mungkin juga menyukai