MATERI DASAR 3
ETIKA KEBIDANAN
I. DESKRIPSI SINGKAT
Etika profesi kebidanan adalah acuan bagi bidan dalam menjalankan peran
dan tanggung jawab profesinya dengan memperhatikan nilai – nilai luhur
profesi, norma – norma kelayakan, kepantasan dan sesuai dengan standar
hukum yang berlaku di Indonesia.
Modul ini membahas tentang prinsip etik dalam pelayanan kebidanan, kode
etik profesi bidan dan kebijakan peraturan perundang-undangan yang terkait
dalam praktik pelayanan kebidanan serta upaya pengembangan
profesionalitas dalam menyikapi isu etik yang strategis dan mencegah
pelanggaran etik terhadap sesama.
Dalam modul ini akan dibahas pokok bahasan dan sub pokok bahasan sebagai
berikut :
IV. METODE
CTJ
Curah pendapat
Diskusi kasus
Latihan penilaian mandiri
Panduan diskusi
Ceklist pengembangan sikap profesi diri
Panduan latihan
Langkah 1. Pengkondisian
Pokok Bahasan 1.
Paradigma Kebidanan
Determinan Filosofi
Asuhan Kebidanan
Tercapainya
Meningkatnya
Kepuasan dan
Keamanan bagi
Perempuan dan
Bayinya (dalam
mewujudkan keluarga
bahagia & berkualitas)
Etika
Kata etika berasal dari bahasa Yunani, ethos artinya tempat tinggal
yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, watak, akhlak,
kesusilaan, adat, perasaan, sikap, cara berpikir. Dalam bentuk jamak
(taetha) artinya adat kebiasaan. Kata tersebut identik dengan kata Latin
mos, dalam bentuk jamaknya menjadi mores artinya adat atau tatacara
hidup. Walaupun secara etimologi etika dan moral sama artinya namun
dalam pemakaian sehari-hari ada perbedaannya.
pandangan moral. Etika adalah sebuah ilmu, buka sebuah ajara. Etika dan
moral berada pada tingkat yang tidak sama. Ajaran moral mengatakan
bagimana kita harus hidup sedangkan etika mau mengerti mengapa kita
harus mengikuti ajaran moral tertentu atau bagaimana kita dapat
mengambil sikap yang bertanggung jawab berhadapan dengan pelbagai
ajaran moral.
Jadi etika sekaligus kurang dan lebih dari ajaran moral. Kurang
karena etika tidak berwenang untuk menetapkan apa yang boleh dan tidak
boleh kita lakukan. Wewenang itu diklaim oleh pihak yang memberikan
ajaran moral bersifat lebih karena etika berusaha untuk mengerti mengapa
atau dasar apa kita harus hidup menurut norma tertentu. Ibaratnya ajaran
moral sama dengan buku petunjuk bagaimana kita harus merawat sepeda
motor dengan baik sedangkan etika memberika pengertian tentang
struktur dan teknologi sepeda motor itu sendiri.
Etika sebagai refleksi kritis mempunyai 5 ciri khas yaitu rasional, kritis,
mendasar, sistematik dan normatif.
1. Rasional, mendasarkan pada nalar, pada argumentasi yang bersedia
dipersoalkan tanpa perkecualian. Contoh dalam sejarah, raja tidak
pernah dikubur dengan harta bendanya. Maka jika ada orang menggali
kuburan kuno dengan harapan dapat menemukan harta karun maka
hal tersebut tidak rasional, tidak masuk nalar.
2. Kritis, berarti filsafat ingin menggali permasalahan hingga keakar-
akarnya.
3. Mendasar, membahas hal yang utama
4. Sistematik, membahas langkah demi langkah secara teratur
5. Normatif, tidak sekadar melaporkan dengan pandangan moral
melainkan juga menyelidiki bagaimana pandangan moral yang
seharusnya.
Etik; kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan ahlak, nilai
mengenai benar dan salah yang dianut oleh suatu golongan atau
masyarakat.
Estetika; cabang filsafat yang menelaah dan membahas tentang seni dan
keindahan serta tanggapan manusia terhadapnya, kepekaan terhadap seni
dan keindahan.
Etis; sesuai dengan ajaran moral, misalnya menanyakan usia pada seorang
wanita adalah tidak etis.
Ethos; sikap dasar seseorang dalam bidang tertentu, misalnya ethos kerja
yang tinggi artinya dia menaruh sikap dasar yang tinggi terhadap
pekerjaannya.
Iktikad; keyakinan, kepercayaan, kemauan teguh.
Moral
Moral : suatu ajaran tentang yang baik dan buruk yang diterima
umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dsb; akhlak; budi pekerti,
susila.
Morality Universal
1. Tell the truth
2. Respect the privacy of others
3. Protect confidential information
4. Obstain consent before invading another person’s body
5. Be loyal to friends who return the loyality
6. Do not kill
7. Do not cause pain
8. Do not incapacitate
9. Do not cause offens
10. Do not deprive of goods
11. Protect and defend the right of others
12. Prevent harm from occuring to others
13. Remove condition that will cause harm
14. Help person with disability
15. Rescue person in danger
1. Akan mengabdikan ilmu saya dengan jujur dan sejalan dengan profesi
kebidanan
2. Akan mengabdikan diri saya dalam pelayanan kebidanan dan
kesehatan tanpa membedakan agama, pangkat, suku dan bangsa
3. Akan menghormati kehidupan manusia sejak pembuahan
4. Akan membela hak dan menghargai tradisi budaya dan spiritual
pasien yang dilayani
5. Tidak akan menceritakan kepada siapapun dan menjaga segala rahasia
yang berhubungan dengan tugas saya kecuali jika diminta pengadilan
untuk keperluan kesaksian
6. Akan menghormati, membina kerjasama, keutuhan dan
kesetiakawanan dengan teman sejawat
7. Akan menjaga martabat dan menghormati keluhuran profesi dengan
terus menerus mengembangkan ilmu kebidanan
Kode Etik Profesi : Norma, aturan, dan ketentuan perilaku bagi anggota
profesi
Pokok Bahasan 2.
Pokok Bahasan 3.
ETIKA KEBIDANAN
• Dalam konteks etika profesi kebidanan, isu etik erat kaitannya dengan
kode etik profesi kebidanan yang mengatur sikap dan perilaku bidan
dalam melaksanakan tugas profesinya.
• Isu moral merupakan topik penting berhubungan dengan perbuatan
benar atau salah dalam kehidupan sehari-hari, yang didasari atas nilai-
nilai yang berbeda sehingga setiap orang akan mempunyai opini yang
berbeda pula.(Baldwin, 1960).
• Isu moral dapat berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu dan
teknologi.
• Isu yang terjadi terkadang dapat menimbulkan konflik baik bagi bidan
itu sendiri juga bagi klien dan keluarganya.
• Karena dalam perannya dalam memberikan pelayanan bidan dituntut
untuk dapat bekerja secara profesional dengan tunduk terhadap
peraturan terhadap kewenangannya, namun adakalanya dalam
tugasnya bidan menghadapi keadaan yang membuatnya berada
diposisi yang serba sulit yaitu antara hukum dan perannya sebagai
pendamping perempuan.
• Karenanya Isu moral dalam pelayanan kebidanan meliputi ruang
lingkup tugas bidan dihubungkan dengan nilai personal dan nilai
profesional dari bidan tersebut.
• Berkaitan dengan tugasnya
• Berkaitan dengan kewajibannya
• Berkaitan dengan kewajiban moral.
a. Informasi
b. Akses kesehatan
c. Memilih pelayanan kesehatan
d. Keamanan
e. Privacy
f. Kerahasiaan
g. Dihormati
h. Mengemukakan pendapat
i. Mendapat kenyamanan
j. Pelayanan berkelanjutan
Dilema Moral
Konflik Etik
1) Nilai Personal
Kejujuran berkata benar, tepat janji, tidak membohongi klien
Kompeten memiliki kemampuan intelektual, interpersonal,
teknikal
Etis penuh kepedulian, rasa kasih sayang kepada sesama, empati
2) Deontologi
Memprioritaskan “tugas” atau “kewajiban”, tanpa mengindahkan
konsekuensinya, dimanapun tempatnya dan kemampuan yang
dimilikinya
Beberapa contoh masalah konflik dan dilema moral dalam kebidanan &
kesehatan reproduksi :
Dalam PP IBI tahun 1999 ciri dari keputusan yang etis adalah :
1) Mempunyai pertimbangan tentang apa yang benar dan apa yang salah
2) Sering menyangkut pilihan yang sukar
3) Tidak mungkin dielakkan
4) Dipengaruhi oleh norma-norma, situasi, iman, tabiat dan lingkungan
sosial
kedua belah pihak baik dari sisi bidan maupun klien, sehingga semua
dapat berlangsung aman dan baik pada sebelum, selama dan sesudah
mengambil sebuah tindakan.
VIII. REFERENSI
IX. LAMPIRAN
LEMBAR EVALUASI
PENGEMBANGAN SIKAP PROFESIONAL/ETIKA PROFESI BIDAN
Score
No ASPEK YANG DIAMATI
0 1 2 3 4
I Penerapan prinsip etiko-legal dan kode etik profesi bidan
1. Memenuhi persyaratan /standar kualifikasi sebagai Bidan
a. Memiliki ijazah bidan yang dipersyaratkan dan
diterbitkan oleh lembaga yang berwenang dan
terakreditasi
b. Memiliki Surat Tanda Registrasi/Surat Penugasan/ Surat
Ijin Bidan/Surat Tanda Ijin Praktik Bidan yang berlaku
c. Memiliki Surat/Sertifikasi pendidikan/pelatihan dan
sejenisnya sesuai yang dipersyaratkan
d. Mampu menunjukkan kemampuan bidan sesuai standar
kompetensi/Sertifikat Uji kompetensi yang berlaku
e. Berkelakuan baik tidak terlibat kriminal, NAPZA,
kejahatan dan sejenisnya
2. Memiliki komitmen terhadap profesi Bidan
a. Menguasai Peran dan Tanggung jawab Bidan
b. Memiliki sertifikat Sumpah/Janji Bidan
c. Menguasai Kode Etik Bidan Indonesia dan International
d. Memiliki kartu keanggotaan organisasi Ikatan Bidan
Indonesia yang berlaku
3. Menguasai peraturan perundang-undangan yang belaku :
a. Undang-Undang Kesehatan No. 36 tahun 2009
b. Peraturan Pemerintah baik pusat dan daerah yang terkait
dengan pelayanan kebidanan
c. Standar Profesi Bidan
d. Ijin Penyelenggaran Praktik Bidan dan Kewenangannya
e. Standar Pelayanan Kebidanan
f. Standar Asuhan Kebidanan
g. Standar Operasional Prosedur
3. Berlaku Profesional :
a. Kompeten/menguasai bidang tugasnya
b. Komitmen, disiplin, tepat janji
c. Cekatan
d. Menjaga keamanan dan kenyamanan : bekerja cermat/
teliti
e. Tanggung jawab, siaga /antisipasi masalah
f. Berlaku Adil/tidak membeda-bedakan
g. Tidak menghakimi/menyalahkan orang lain
h. Menjaga rahasia jabatan dan privasi
i. Empati
j. Meminimalisir intervensi
4. Kepemimpinan
a. Kemampuan menggerakkan orang lain untuk kegiatan
positif,
b. Mengambil keputusan secara tepat & cepat,
c. Memprioritaskan tugas, memotivasi
d. Percaya diri dalam menyampaikan ide