Opportunity dan Threat, yg dalam bahasa Indonesia mudahnya diartikan sebagai Kekuatan,
Kelemahan, Peluang dan Ancaman. Metoda analisa SWOT bisa dianggap sbg metoda analisa
yg paling dasar, yg berguna utk melihat suatu topik atau permasalahan dari 4 sisi yg berbeda.
Hasil analisa biasanya adalah arahan/rekomendasi utk mempertahankan kekuatan dan
menambah keuntungan dari peluang yg ada, sambil mengurangi kekurangan dan menghindari
ancaman. Jika digunakan dgn benar, analisa SWOT akan membantu kita utk melihat sisi-sisi
yg terlupakan atau tidak terlihat selama ini.
Sebelum melakukan analisis SWOT maka hal yang harus ditetapkan pertama adalah
pendekatan analisis SWOT yang akan digunakan sehingga langkah selanjutnya dapat
diketahui. Terdapat dua pendekatan dalam analisis SWOT yakni pendekatan kualitatif dan
pendekatan kuantitatif. Pendekatan kualitatif data yang digunakan dalam melakukan SWOT
kualitatif adalah data yang dideskripsikan berupa kata-kata dan bukan berupa angka.
Sedangkan pendekatan kuantitatif data yang digunakan berupa angka-angka statistik, teknik
pengumpulan data dengan menggunakan angket.
Contoh analisis SWOT sekolah PAUD, TK, SD, SMP, SMA dan PT sebagai berikut.
adalah situasi atau kondisi , sda, sdm yang merupakan kekuatan dari lembaga. Strength ini bersifat
internal.
Contoh :
2. Sarpras lengkap
3. Lembaga unggulan
Adalah kelemahan yang terdapat di lembaga Weaknesses ini juga bersifat internal.
Contoh :
Adalah peluang-peluang dari luar lembaga yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan lembaga
Contoh :
adalah kondisi yang mengancam dari luar yang ketika tidak diantisipasi akan membahayakan
keberlangsungan lembaga.
contoh:
1. Anak usia dini dari lingkungan sekitar yang jumlahnya semakin sedikit.
2. Banyaknya lembaga PAUD yang lebih baik dan berkualitas berdiri di sekitar lembaga kita.
Sementara maksud dari analisa SWOT sendiri adalah untuk meneliti dan menentukan dalam hal
Strength:
1. Penerapan pendidikan karakter agar peserta didik memiliki budi pekerti yang luhur
dan bisa diterapkan pada perilaku sehari-hari.
2. Berupaya membentuk sifat eksplorasi agar murid bisa mencari berbagai informasi
serta mengetahui subjek pelajaran lebih luas dan lebih mendalam. 3. Punya banyak
siswa kompeten yang datang dari seluruh daerah. 4. SD favorit di daerah.
Weakness:
1. Terlalu banyak siswa sehingga kualitas peserta didik tidak bisa diawasi satu persatu.
3. Tugas administratif yang menumpuk karena siswa yang sangat banyak.
4. Beban tugas yang terlalu tinggi bagi peserta didik.
5. Memiliki jam pelajaran yang lama dan belum ada metode untuk membuat peserta
didik merasa betah dan nyaman di sekolah.
Opportunity:
Threats:
Contoh analisis SWOT sekolah SMP biasanya sih sudah mulai ada sedikit perubahan
dari sisi program dan kurikulum. Misalnya sebagaimana berikut
Strength:
Weakness:
Opportunity:
1. Menjadi SMP pertama di daerah yang bertaraf internasional.
2. Menjadi SMP favorit dan idaman para orangtua serta murid.
3. Menjadikan lulusan dipandang sebagai siswa unggulan.
Threats:
1. Sekolah lain yang memiliki murid dari berbagai kalangan atau inklusif.
2. Fasilitas yang disediakan membuat siswa menjadi malas dan manja.
Sekarang, baru masuk ke sekolah di mana seseorang biasa mencari jati dirinya, yakni
SMA. Untuk contoh analisis SWOT-nya adalah sebagai berikut:
Strength:
Weakness:
1. Beberapa fasilitas sekolah masih belum diperbaiki seperti kamar mandi dan AC di
2. Ketersediaan guru yang sedikit dan sering ditugaskan di jam yang sama.
3. Tempat parkir yang sangat padat dan menyusahkan siswa ketika ingin
mengeluarkan kendaraan.
1. Memiliki siswa yang bakatnya telah terasah dengan baik dalam ekstrakurikuler.
Threats:
Maps
1. Sekolah lain yang memiliki jumlah guru yang cukup atau bahkan banyak.
3. Pemerintah tidak membebaskan siswa memilih minat dan jurusan sesuai dengan
keinginan.
Strength:
4. Siswa dibebaskan untuk memilih jurusan dan minat yang diinginkannya tanpa perlu
tes agar perkembangannya maksimal.
Weakness:
1. Biaya masuk sekolah SMA swasta masih cenderung mahal bagi sebagian orang.
Opportunity:
1. Menjadi pilihan sekolah yang tepat agar murid menjadi lulusan berkualitas.
pengantar.
3. Lulusan yang sudah pandai berbahasa inggris.
Threats:
1. Sekolah negeri yang memiliki biaya masuk dan SPP yang lebih murah.
2. Siswa lulusan kurang bisa bersosialisasi karena teman hanya dari satu sekolah.
Strength (Kekuatan)
Wekaness (Kelemahan)
Opportunity (Peluang)
Threat (Ancaman)
1. Kurangnya minat perbankan untuk biayai industri yang sedang ditekuni perusahaan.
2. Perubahan strategi dari pesaing sehingga mengancam posisi perusahaan di pasaran.
3. Perkembangan teknologi di luar kemampuan perusahaan yang terlalu cepat di
pasaran, sehingga mengakibatkan perusahaan terlambat dalam mengadopsinya.
alternatif strateginya terhadap kebijakan manajemen sistem analisis SWOT
Strategi adalah sebuah tindakan yang bersifat senantiasa meningkat, terus menerus dan
dilakukan berdasarkan sudut pandang yang diharapkan oleh para pelangan di masa depan. Strategi
secara eksplisit, yaitu rencana tindakan yang menerangkan tentang alokasi sumberdaya serta
berbagai aktivitas untuk menghadapi lingkungan, memperoleh keunggulan bersaing, dan mencapai
tujuan perusahaan (Daft et al., 2010). Keunggulan bersaing (competitive advantege) adalah hal yang
membedakan satu dengan yang lain dan memberi ciri khas bagi perusahaan untuk memenuhi
kebutuhan pasar konsumen. Inti perumusan strategi adalah menentukan bagaimana perusahaan
kita akan berbeda dengan perusahaan lain. Strategi tentu saja berubah seiring waktu sesuai dengan
kondisi lingkungan, namun agar tetap kompetitif maka strategi perusahaan seharusnya berfokus
kepada pemanfaatan kompetensi dasar, mengembangkan sinergi, dan menciptakan nilai bagi
pelanggan (Daft et al., 2010).
Menurut Rangkuti (2008), strategi merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan tertentu.
Konsep strategi perusahaan selalu mengalami perubahan seiring dengan perkembangan kondisi
lingkungan. Chandler (1962) mengatakan bahwa strategi merupakan suatu alat untuk mencapai
tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta
prioritas alokasi sumber daya. Sedangkan Learned, Christensen, Andrews, dan Guth (1965)
mengemukakan bahwa strategi merupakan alat untuk menciptakan keunggulan bersaing. Berikutnya
Argyris (1985), Mintzberg (1979), Steiner dan Miner (1977) mengatakan bahwa strategi merupakan
suatu repon terhadap peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang
dapat mempengaruhi organiasasi. Menurut Porter (1985), Strategi adalah alat yang sangat penting
untuk mencapai keunggulan bersaing. Dari beberapa pengertian diatas, dapat diambil suatu
kesimpulan bahwa pemahaman yang baik mengenai konsep strategi bisa menentukan kesuksesan
suatu strategi. Konsep strategi yang bisa dirumuskan dari beberapa pengertian tersebut diatas
adalah : a. Distinctive Competence, merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh perusahaan agar
dapat melakukan kegiatan lebih baik daripada yang dilakukan oleh para pesaing-pesaingnya. Atau
dengan kata lain bahwa perusahaan mempunyai suatu kekuatan yang tidak mudah ditiru oleh para
pesaing-pesaingnya. Distinctive competence ini meliputi keahlian tenaga kerja dan kemampuan
sumber daya. b. Competitive Advantage, merupakan kegiatan spesifik yang dikembangkan oleh
perusahaan, sehingga perusahaan dapat mempunyai suatu keunggulan dibandingkan dengan para
pesaingnya. Keunggulan bersaing disini tentu saja dihasilkan oleh pilihan strategi yang dapat
dilakukan perusahaan untuk memperoleh keunggulan bersaing.
Digital berasal dari bahasa Yunani yaitu Digitus yang berarti Jari Jemari. Biasanya mengacu pada
sesuatu yang menggunakan angka, terutama bilangan angka biner. Bahasa biner adalah jantung dari
komunikasi digital. Menggunakan bilangan 1 dan 0, diatur dalam kode yang berbeda untuk
memudahkan pertukaran informasi. 1 dan 0 juga disebut sebagai bit (Binary Digit) dari kata digit
biner yang mewakili potongan terkecil dari informasi dalam sistem digital. Perkembangan teknologi
yang hadir dengan sistem digital telah memicu pengembangan garis komunikasi baru, informasi
teknik manipulasi, dan peralatan komunikasi yang sudah ada sebelumnya saluran dan perangkat
juga telah terpengaruh. Ini adalah salah satu kekuatan pendorong revolusi komunikasi ini. Teknologi
digital, merupakan teknologi yang tidak lagi menggunakan tenaga manusia, atau manual. Tetapi
cenderung pada sistem pengoperasian yang otomatis dengan sistem komputerisasi atau format yang
dapat dibaca oleh komputer. Teknologi digital pada dasarnya hanyalah sistem penghitung yang
sangat cepat yang memproses semua bentuk-bentuk informasi sebagai nilai-nilai numeris. Teknologi
digital memiliki karakteristik dapat dimanipulasi, bersifat jaringan atau internet. selain internet
seperti media cetak, telivisi, majalah, Koran dan lain-lain bukanlah termasuk dalam kategori
teknologi digital. Era digital adalah istilah yang di gunakan dalam kemunculan teknologi digital,
jaringan internet khususnya teknologi informasi komputer. Suatu era dimana teknologi digital
muncul di segala bidang kehidupan. Era Digital adalah masa dimana semua manusia dapat saling
berkomunikasi sedemikian dekat walaupun saling berjauhan. Kita dapat dengan cepat mengetahui
informasi tertentu bahkan real time. Era digital bisa juga disebut dengan globalisasi. Globalisasi
adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk,
pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya yang banyak disebabkan oleh kemajuan
infrastruktur telekomunikasi, transportasi dan internet.
Teknologi informasi dan komunikasi telah berkembang seiring dengan globalisasi, sehingga dengan
interaksi dan penyampaian informasi dapat berlangsung dengan cepat. Pengaruh globalisasi ini
dapat berdampak positif dan negative pada suatu Negara. Persaingan yang terjadi pada era digital ini
menumbuhkan kompetisi antarbangsa sehingga menuntut adanya pengembangaqn kualitas sumber
daya manusia. Pendidikan adalah salah satu hal penting dalam pengembangan sumber daya
manusia. Dan bagi Indonesia hal ini menjadi tantangan dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Pendidikan Digital merupakan konsep/cara memberikan pelajaran kepada peserta didik dengan
menggunakan media multimedia antara lain menggunakan bantuan computer/notebook,
smartphone, video, Audio dan visual. Menurut Kristiawan dkk (2019) dalam dunia pendidikan tidak
hanya fokus pada satu teknologi yang digunakan, namun teknologi sangat banyak ragamnya dan
akan digunakan sesuai dengan kebutuhan dari pembelajaran. Dengan pengembangan rancangan
pembelajaran (desaian pembelajaran), selain menggunakan perangkat lunak (software) juga
melibatkan penggunaan perangkat keras (hardware) seperti alat-alat audio-visual dan media
elektronik sehingga pendidikan menjadi sangat efisien (Widyastono,2013). Cara belajarnya cukup
unik, dimana peserta didik di beri kesempatan untuk berinteraksi, berkreasi. Dengan demikian
peserta didik sangat menyukai pelajaran yang di terimanya. Selain itu peserta didik juga dapat
belajar di rumah dengan membawakan materi pelajaran yang diberikan oleh seorang guru berupa e-
learning dalam bentuk Cd interaktif. Jadi, pendidikan berbasis digital saat ini sudah mulai banyak
digunakan oleh para praktisi pendidikan seperti guru dan dosen. E-learning merupakan salah satu
contoh dari produk pendidikan berbasis digital. Dengan pemanfaatan e-learning dalam
pembelajaran membuat belajar tak lagi di dalam ruangan kelas, tetapi di luar kelas. Para guru dan
dosen bisa menggunakan moodle atau blog sebagai media pembelajaran. Bisa juga menggunakan
jejaring sosial seperti facebook dan twitter untuk berinteraksi dengan peserta didiknya (Rusman
dkk).
Undang undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) menegaskan
bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Sisdiknas
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat , berilmu cakap, kreatif , mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Emang apa sih gunanya? Analisis SWOT sekolah bisa menjadi pertimbangan bagi
pengambil kebijakan di instansi tersebut. Dengan melakukan analisis SWOT,
instansi pendidikan bisa mengevaluasi kinerja lembaga tersebut untuk masa lalu
dan merencanakan masa depan.
Instansi pendidikan saat ini saling bersaing untuk mewujudkan sekolah yang
diminati banyak masyarakat. Analisis SWOT lah yang akan melihat tentang
kelebihan, kelemahan, peluang, serta ancaman yang sangat bermanfaat bagi
perkembangannya. Analisis SWOT secara sederhana dipahami sebagai pengujian
terhadap kekuatan dan kelemahan internal sebuah organisasi /lembaga, serta
kesempatan dan ancaman lingkungn eksternalnya. SWOT adalah perangkat umum
yang didesian yang digunakan sebagai langkah awal dalam proses pembuatan
keputusan dan sebagai perencanaan strategis dalam berbagai terapan (Johson,dkk,
1989; Bartol dkk,1991)
Jika analisis SWOT ini digunakan dengan benar maka dimungkinkan bagi lembaga
untuk mendapatkan gambaran menyeluruh mengenai situasi lembaga. Sedangkan
pemahaman mengenai faktor-faktor eksternal (yang terdiri atas ancaman dan kesempatan)
yang dikolaborasikan dengan suatu pengujian mengenai kekuatan dan kelemahan lembaga
akan membantu dalam mengembangkan sebuah visi tentang masa depan lembaga, sehingga
sebuah lembaga akan terus eksis dan kreatif untuk melakukan pengembangan-pengembangan
yang semua itu akhirnya akan sangat berpengaruh terhadap peningkatan kualitas pendidikan
maupun di jenjang pekerjaan
referensi
http://suwarsisuminto.blogspot.com/2016/08/analisis-swot-lembaga-paud.html
https://media.neliti.com/media/publications/242151-analisis-swot-sebagai-strategi-perusahaa-
de28172d.pdf
file:///C:/Users/Dhent_Power/Downloads/178-Article%20Text-503-1-10-20210331.pdf
Sagala, S. 2006. Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Uno, B.H. dan Lamatenggo, N. 2010. Teknologi Komunikasi dan Informasi Pembelajaran. Jakarta:
Bumi Aksara.
Widyastono, H. 2013. Pengembangan kurikulum Di Era Otonomi Daerah. Jakarta: Bumi Aksara.
Rangkuti, F. (2019). Teknik Membedah Kasus Bisnis Analisis SWOT: Cara Perhitungan Bobot, Rating
dan OCAI.
Coman, A., & Ronen, B. (2009). Focused SWOT: Diagnosing critical strengths and weaknesses.
International Journal of Production Research, 47(20), 5677–5689.
https://doi.org/10.1080/0020754080214613 0
Phadermrod, B., Crowder, R. M., & Wills, G. B. (2019). Importance-Performance Analysis based
SWOT analysis. International Journal of Information Management, 44, 194–203.
https://doi.org/10.1016/j.ijinfomgt.2016.03. 009