Anda di halaman 1dari 2

TUGAS TUTORIAL 2

PDGK4401

1. Hakikat pancasila sebagai dasar negara:


A. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa, yang berisikan mengenai:
1. Konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan.
2. Pikiran-pikiran dan gagasan yang mendalam mengenai wujud kehidupan yang
dianggap baik oleh bangsa itu.
Apabila suatu bangsa tidak mempunyai pandangan hidup akibatnya bangsa itu akan
terombang ambing dalam menghadapi persoalan-persoalan yang akan timbul.
Persoalan-persoalan itu adalah :
1. Persoalan-persoalan dalam masyarakat sendiri.
2. Persolan-persolan besar umat manusia dalam pergaulan masyarakat, bangsa-
bangsa didunia.

B. Pancasila sebagai Dasar Negara


Pancasila bukan lahir secara mendadak pada tahun 1945, melainkan melalui proses
yang panjang didasari oleh sejarah perjuangan bangsa dengan melihat pengalaman
bangsa-bangsa lain dengan dilhami oleh gagasan-gagasan besar dunia, dengan tetap
berakar pada kepribadian dan gagasan besar bangsa sendiri.
Pancasila merupakan pandangan hidup yang berakar dalam kepribadian bangsa, maka
ia diterima sebagai dasar negara yang mengatur hidup kenegaraan. Hal ini tampak
dalam sejarah bahwa meskipun dituangkan dalam rumusan berbeda, namun dalam 3
buah UUD yang pernah kita miliki yaitu dalam “pembukaan UUD 1945”.

C. Pancasila sebagai Sumber dari Segala Sumber Hukum


Pancasila merupakan sumber tertib hukum dan dasar negara. Segala peraturan yang
ada, harus bersumber dan tidak boleh menyimpang dan bertentangan dengan
pancasila. Dalam ketetapan MPRS Nomor :XX/MPRS/1966 dijelaskan bahwa sumber
tertib hukum Republik Indonesia adalah pandangan hidup, kesadaran dan cita-cita
hukum serta cita-cita moral hukum yang meliputi suasana kejiwaan serta watak dari
bangsa Indonesia, yang sekarang menjadi dasar negara Indonesia pancasila.

2. Menurut A. Kosasih Djahiri (1985) model pembelajaran VCT meliputi; metode


percontohan; analisis nilai; daftar/matriks; kartu keyakinan; wawancara, yurisprudensi
dan teknik inkuiri nilai. Selain itu dikenal juga dengan metode bermain peran. Metode
dan model di atas dianggap sangat cocok diterapkan dalam pembelajaran PKn, karena
mata pelajaran PKn mengemban misi untuk membina nilai, moral, sikap dan prilaku
siswa, disamping membina kecerdasan (knowledge) siswa.

3. Pertimbangan UU 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia adalah:


a. Bahwa manusia, sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Masa Esa yang mengemban
tugas mengelola dan memelihara alam semesta dengan penuh ketaqwaan dan penuh
tanggung jawab untuk kesejahteraan umat manusia, oleh pencipta-Nya dianugerahi
hak asasi untuk menjamin keberadaan harkat dan martabat kemuliaan dirinya serta
keharmonisan lingkungannya;
b. Bahwa hak asasi manusia merupakan hak dasar yang secara kodrati melekat pada diri
manusia, bersifat universal dan langgeng, oleh karena itu harus dilindungi, dihormati,
dipertahankan, dan tidak boleh diabaikan, dikurangi, atau dirampas oleh siapapun;
c. Bahwa selain hak asasi, manusia juga mempunyai kewajiban dasar antara manusia
yang satu terhadap yang lain dan terhadap masyarakat secara keseluruhan dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;
d. Bahwa bangsa Indonesia sebagai anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa mengemban
tanggung jawab moral dan hukum untuk menjunjung tinggi dan melaksanakan
Deklarasi Universal tentang Hak Asasi Manusia yang ditetapkan oleh Perserikatan
Bangsa-Bangsa, serta berbagai instrumen internasional lainnya mengenai hak asasi
manusia yang telah diterima oleh negara Republik Indonesia;
e. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b, c, dan d
dalam rangka melaksanakan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik
Indonesia Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia, perlu membentuk
Undang-undang tentang Hak Asasi Manusia;

4. Berdasarkan data survei yang dirilis Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan


Perlindungan Anak (2015) terungkap, 84% siswa-siswi sekolah pernah mengalami
tindakan kekerasan, 46% dari siswa laki-laki menyatakan guru dan petugas sekolah
sebagai pelaku. Namun juga sebaliknya, 75% siswa-siswa mengaku pernah melakukan
kekerasan.Data ini diperkuat sinyalemen Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara,
bahwa salah satu krisis dalam dunia pendidikan saat ini ialah masih dilanggengkannya
tindakan-tindakan yang melanggar HAM.

5. Pada masa kini demokrasi dianggap harus mencakup dimensi ekonomi dengan suatu
sistem yang menguasai kekuatan-kekuatan ekonomi dan yang berusaha memperkecil
perbedaan sosial dan ekonomi, terutama perbedaan-perbedaan yang timbul dari
distribusi kekayaan yang tidak merata. Negara semacam ini dinamakan welfare state
(negara kesejahteraan) atau social service state (negara yang memberi pelayanan
kepada masyarakat).
Pada dewasa ini negara-negara modern mengatur soal-soal pajak, upah minimum,
pensiun, pendidikan umum, asuransi, mencegah atau mengurangi pengangguran dan
kemiskinan serta timbulnya perusahaan-perusahaan raksasa (perlu undang-undang anti
trust),dan mengatur ekonomi sedemikian rupa sehingga tidak terganggu oleh depresi
dan krisis ekonomi. Karena itu pemerintah dewasa ini mempunyai kecenderungan
untuk memperluas aktivitasnya.

Anda mungkin juga menyukai