Anda di halaman 1dari 38

Kimia Terapan

Penuntun Praktikum
KIMIA TERAPAN

Oleh:
Tim Kimia Terapan

Laboratorium Biokimia
Jurusan Kimia

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021

i
Kimia Terapan

PEDOMAN UMUM PRAKTIKUM KIMIA TERAPAN

A. Peraturan dasar di laboratorium


1. Sebelum memasuki ruangan laboratorium, anda harus
memakai jas praktikum / lab coat
2. Letakkan tas, barang bawaan di loker yang telah disediakan
3. Praktikan dilarang memakai sandal dan sejenisnya
4. Tidak dibolehkan makan, minum dan meludah di laboratorium
5. Dilarang masuk ke lab bagi yang tidak berkepentingan
6. Buanglah sampah pada tempat yang sudah disediakan
7. Dilarang membuang sampah di saluran air
8. Pahami semua aturan penggunaan alat dan bahan sebelum
digunakan
9. Setelah bekerja, ruangan dan alat harus dibersihkan
10. Hati-hati menggunakan zat
11. Tidak dibenarkan bekerja sendirian di laboratorium
12. Tidak masuk praktikum 3 kali berturut-turut, dianggap meng-
undurkan diri
13. Datang 15 menit sebelum praktikum dimulai
14. Jika praktikan sakit (ada keterangan sakit dari dokter),
praktikum dapat diganti di kelas lain seizin dosen yang
bersangkutan
15. Memakai masker, jaga jarak dan bicara seperlunya

B. Kewajiban praktikan
1. Setiap praktikan harus membawa penuntun praktikum
2. Mempelajari penuntun praktikum dan bersiap untuk di pretes
3. Tidak diperkenankan masuk laboratorium sebelum ada izin
dari pembimbing praktikum atau asisten praktikum
4. Membuat logbook praktikum pada buku ukuran A4 setiap
kali praktikum dengan urutan sebagai berikut:
Judul praktikum
Tujuan praktikum
Teori dasar
Alat dan bahan yang diperlukan
Prosedur praktikum dalam bentuk skema atau
diagram alir
Perhitungan (jika ada)
Pengamatan dalam bentuk tabel

ii
Kimia Terapan
Jawaban tugas pendahuluan (pada kertas terpisah)
Daftar pustaka
5. Membawa lap atau tisu
6. Mengganti alat yang hilang atau rusak
7. Melaporkan setiap terjadi kecelakaan di laboratorium pada
asisten atau pembimbing praktikum
8. Menyerahkan surat keterangan dari dokter jika sakit
9. Menyerahkan laporan lengkap (tulisan tangan) pada waktu
praktikum berikutnya pada asisten atau pembimbing
praktikum dengan isi laporan praktikum sebagai berikut:
Judul praktikum
Tujuan praktikum
Teori dasar
Pengamatan
Pengolahan data (jika ada)
Pembahasan
Kesimpulan
Daftar pustaka
Jawaban pertanyaan

iii
Kimia Terapan

DAFTAR ISI

Hal
Cover…………………………………….…………………………. i
Pedoman Umum Praktikum Kimia Terapan…..………………. ii
Daftar Isi …………………………………………………............... iv
1. Pembuatan vicks dan balsem………………………………... 1
2. Pembuatan pembersih porselin dan keramik……………… 4
3. Pengolahan daging buah kelapa menjadi
virgin coconut oil (VCO)……………………………………….. 6
4. Pembuatan sabun…………….……..…………………….…... 8
5. Pembuatan cairan pencuci piring……..………….................. 11
6. Pembuatan sabun cream……………………………………... 13
7. Pembuatan nata………………………………………….……. 16
8. Susu kedelai……………………………………………………. 20
9. Pembuatan susu jagung………………………………………. 22
10. Pembuatan mie basah sehat………………………………….. 25
11.Pembuatan pupuk organik cair (POC)……………………… 27
12.Pembuatan ecoenzym sebagai biopestisida………………….. 32

..............................................................................

iv
Kimia Terapan

Percobaan 1
PEMBUATAN VICKS DAN BALSEM

A. Kompetensi
Terampil membuat minyak gosok vicks dan balsem

B. Landasan Teori
Minyak gosok merupakan suatu produk industri. Saat ini
banyak beredar minyak gosok dengan bermacam merk dagang.
Minyak gosok atau Vicks digunakan oleh masyarakat untuk
menghilangkan rasa pegal pada anggota tubuh, obat digigit
serangga, dan lain-lain.
Vicks merupakan campuran dari berbagai macam senyawa
seperti: vaslin, lilin putih, permint, minyak gandapura, minyak
kayu putih, menthol, dan kanfer. Komposisi zat-zat tersebut
akan memberikan aroma bagi vicks itu sendiri.
Balsem merupakan campuran dari berbagai macam senyawa
seperti; vaslin, lilin kuning, permint, minyak gandapura, minyak
cengkeh, menthol, dan kanfer. Komposisi zat-zat tersebut akan
memberikan karakteristik tersendiri terhadap balsem itu sendiri.

C. Alat dan Bahan


Alat: Neraca teknis 1 buah
Gelas ukur 1 buah
Gelas kimia 250 mL 1 buah
Batang pengaduk 1 buah
Alat pemanas 1 buah
Wadah tempat vicks (sediakan sendiri)

Bahan: Vaslin putih 0,5 ons


Vaslin kuning 0,5 ons
Lilin putih 5g
Lilin kuning 5g
Minyak permit 5 mL

1
Kimia Terapan
Minyak gandapura 5 mL
Minyak kayu putih 2,5 mL
Minyak cengkeh 2,5 mL
Menthol kristal 5g
Kanfer kristal 2,5 g

D. Prosedur Kerja
1. Pembuatan Vicks
a. Timbang zat yang digunakan sesuai dengan
perbandingan yang diinginkan.
b. Vaslin putih dan lilin putih dimasukkan ke dalam gelas
kimia, dipanaskan sampai mencair.
c. Masukkan minyak permint, minyak gandapura , dan
minyak kayu putih ke dalam cairan di atas (poin b).
d. Setelah dicampur dengan sempurna, masukkan menthol
kristal dan kanfer kristal .
e. Campurkan sampai homogen, kemudian masukkan ke
dalam wadah/tempat penyimpan vicks. Dalam waktu 
15 menit vicks akan membeku.
f. Vicks telah siap untuk digunakan.

2. Pembuatan Balsem
a. Timbang zat yang digunakan sesuai dengan perban-
dingan yang diinginkan.
b. Vaslin kuning dan lilin kuning dimasukkan ke dalam
gelas kimia, dipanaskan sampai mencair.
c. Masukkan minyak permint, minyak gandapura, dan
minyak cengkeh ke dalam cairan di atas (poin b).
d. Setelah dicampur dengan sempurna, masukkan menthol
kristal dan kanfer kristal .
e. Campurkan sampai homogen, kemudian masukkan ke
dalam wadah/tempat penyimpan balsem. Dalam waktu 
15 menit balsem akan membeku.
f. Balsem telah siap untuk digunakan.
Catatan: Lakukan perhitungan sesuai dengan perbandingan di atas.
2
Kimia Terapan
E. Pertanyaan.
1. Apakah fungsi vaslin dan lilin pada pembuatan vicks dan
balsem?
2. Apa fungsi minyak permint, minyak gandapura, minyak
cengkeh dan minyak kayu putih pada pembuatan vicks dan
balsem?
3. Apa fungsi penambahan menthol kristal, dan kanfer pada
pembuatan vicks dan balsem ?
4. Jika jumlah menthol yang digunakan diperbesar sedangkan
yang lain tetap, apa yang akan terjadi dengan minyak gosok
tersebut ?

F. Daftar Pustaka
Z. Nazulis, 1988, Kimia terpakai, Kimia FPMIPA IKIP Padang.

3
Kimia Terapan

Percobaan 2
PEMBUATAN PEMBERSIH PORSELIN DAN KERAMIK

A. Kompetensi
Terampil membuat pembersih porselin dan keramik.

B. Landasan Teori
Porselin dan keramik, umumnya digunakan untuk lantai
dan dinding rumah. Kebersihan porselin dan keramik harus
dijaga dengan baik. Banyak produk-produk yang telah dibuat
untuk membersihkan porselin dan keramik. Harga pembersih
ini cukup mahal, sukar tejangkau oleh umum.
Untuk membersihkan porselin dan keramik, biasanya
dilakukan penyikatan dengan menggunakan sabun. Hasil kerja
sabun tersebut tidak memuaskan. Oleh sebab itu, perlu
menggunakan “pembersih porselin dan keramik” yang dapat
dibuat sendiri.

C. Alat dan bahan


Alat: Gelas piala 250 mL 3 buah
Batang pengaduk kaca 2 buah
Gelas ukur 10 mL 1 buah
Gelas ukur 100 mL 1 buah
Wadah penyimpanan 1 buah
Pemanas 1 set

Bahan: NaOH teknis 0,5 g


HCl p. a 2 mL
Asam Oksalat 2g
Air panas 100 mL

D. Prosedur Kerja.
1. Larutkan HCl ke dalam air panas sambil diaduk dengan
perlahan-lahan, sampai homogen (larutan 1).

4
Kimia Terapan
2. Masukkan asam oksalat ke dalam larutan 1 sambil diaduk
merata (larutan 2).
3. Masukkan NaOH ke dalam larutan 2, lalu diaduk perlahan
sampai sempurna.
4. Diamkan beberapa saat sampai dingin, setelah dingin
pindahkan ke dalam wadah/botol penyimpan dan ditutup
rapi, dan siap untuk digunakan.
5. Lakukan pengujian terhadap keramik dan porselen, serta
diamati dan dicatat hasil yang diperoleh (kalau perlu difoto
keramik/porselen sebelum dan sesudah pemakaian).
Catatan: Dalam pembuatan pembersih porselin dan keramik tidak
boleh menggunakan wadah yang terbuat dari logam, gunakan
wadah dari plastik atau gelas.

E. Pertanyaan
1. Apa fungsi penambahan asam oksalat dan NaOH dalam
prosedur di atas.
2. Kira-kira berapakah derajat keasaman dari pembersih
porselin dan keramik tersebut.
3. Jika pembersih terlalu licin , kira-kira komponen mana yang
berlebih.

F. Daftar Pustaka.
Irawan, Agus. 2003, Produk Kimia Industri. Cetakan ke 4. CV.
Aneka Solo.

5
Kimia Terapan

Percobaan 3
PENGOLAHAN DAGING BUAH KELAPA MENJADI
VIRGIN COCONUT OIL (VCO)

A. Kompetensi
Menjelaskan prinsip pengolaan daging kelapa menjadi VCO

B. Landasan Teori
Pengolahan buah kelapa menjadi minyak goreng selama ini
dilakukan dengan cara mendidihkan santan. Minyak kelapa
yang dihasilkan dengan cara ini menghasilkan mutu minyak
yang kurang baik, karena minyak tersebut mengandung asam
lemak bebas yang cukup tinggi, warna menjadi coklat dan
minyak mudah tengik. Untuk menghasilkan minyak kelapa
dengan mutu yang lebih baik dapat dilakukan dengan cara
tanpa pemanasan (suhu di bawah 40○C). Minyak yang
dihasilkan dikenal dengan nama Virgin Coconut Oil (VCO).
VCO disebut juga dalam bahasa Indonesianya adalah
“Minyak kelapa perawan”. Kelebihan VCO dari dibanding
dengan minyak kelapa yang dihasilkan secara tradisional adalah
VCO memiliki mutu yang lebih baik, dan sangat bermanfaat
bagi kesehatan. Manfaat VCO antara lain menjaga dan
menurunkan kolesterol darah, mencegah penyakit jantung,
stroke, liver, menurunkan kadar gula darah, dapat merusak
struktur virus influensa, hepatitis, cacar air dan herpes.

C. Alat dan Bahan


Alat: Panci plastik 2 buah
Tapisan santan 1 buah
Slang plastik kecil 50 cm
Kapas secukupnya
Stoples plastik (transparan) 2 buah
Bahan: Buah kelapa yang sudah tua 5 buah
Air matang yang sudah didinginkan

6
Kimia Terapan
D. Prosedur Kerja
1. Buah kelapa diparut, ditambah dengan air matang yang
telah didinginkan dengan perbandingan 1:1., diperas dan
disaring menggunakan kain putih bersih.
2. Ampas ditambahkan lagi dengan air seperti langkah no. 1.
3. Hasil perasan No. 1 dan No. 2 dicampur di dalam wadah
plastik , dan didiamkan selama 2 jam.
4. Setelah itu akan diperoleh dua lapisan, lapisan bawah adalah
skim yang bercampur dengan air, lapisan atas adalah krim.
5. Pisahkan skim dan skrim dangan menggunakan slang
plastik, sehingga diperoleh krim. Diamkan krim kurang
lebih 18 jam (dalam keadaan tertutup).
6. Akan terjadi tiga lapisan. Lapisan atas adalah VCO, lapisan
bawah adalah blondo, dan lapisan ketiga adalah air. Ambil
minyak dengan menggunakan sendok datar, kemudian
saring, sehingga diperoleh VCO (tidak berwarna).
7. Simpan VCO dalam botol berwarna, dan siap untuk
digunakan.

E. Pertanyaan
1. Jelaskan buah kelapa yang paling baik digunakan sebagai
sumber VCO.
2. Jelaskan komposisi santan?
3. Jika santan didiamkan akan terbentuk lapisan. Apakah nama
lapisan tersebut? Minyak paling banyak pada lapisan
manakah?
4. Jelaskan prinsip ekstraksi VCO dari santan kelapa?
5. Jelaskan istilah “blondo” pada praktikum ini. Apakah
kompoisi utama “blondo” ?
6. Apa fungsi penyaringan dalam proses di atas.

7
Kimia Terapan

Percobaam 4
PEMBUATAN SABUN

A. Kompetensi
1. Membuat sabun dari berbagai minyak
2. Membedakan sabun mandi dan sabun cuci
3. Menjelaskan prosedur pembuatan sabun
4. Menjelaskan pengaruh air sadah terhadap sabun.

B. Landasan Teori
Hidrolisis trigliserida dengan larutan KOH atau NaOH
akan terbentuk gliserol dan garam Kalium atau garam Natrium
dari asam lemak yang bersangkutan. Garam ini lebih dikenal
dengan nama sabun. Sabun yang terbentuk dapat dipisahkan,
dengan menambahkan larutan jenuh NaCl. Pembuatan sabun
menggunakan NaOH disebut dengan sabun keras, sedangkan
sabun yang menggunakan KOH disebut dengan sabun lunak.
Sabun merupakan garam alkali asam-asam lemak. Hal ini
menyebabkan larutan sabun bersifat basa. Larutan sabun ini
dapat menurunkan tegangan permukaan cairan, dan menye-
babkan terjadinya busa bila dikocok. Dengan demikian, sabun
dapat digunakan sebagai pembersih kotoran. Jika air yang
digunakan mempunyai kesadahan, maka sabun tidak akan
berbusa.

C. Alat dan Bahan


Alat : Gelas ukur 25 mL 1 buah
Tabung reaksi 3 buah
Gelas kimia 100 mL 2 buah
Erlenmeyer 250 mL 2 buah
Timbangan teknis 1 buah
Batang pengaduk 1 buah
Lampu spiritus 1 buah
Tungku kaki tiga 1 buah

8
Kimia Terapan
Kassa asbes 1 buah
Cetakan / wadah terbuat dari plastik
Termometer 1 buah

Bahan: Larutan NaOH 25% 20 mL


Minyak kelapa/minyak jagung 30 mL
Zat warna secukupnya
Parfum secukupnya
Detergent serbuk
Aquades
Larutan CaCl2 2 M 100 mL

D. Prosedur Kerja
1. Pembuatan Sabun.
a. Minyak kelapa 30 mL, masukkan ke dalam gelas kimia,
panaskan sampai suhu antara 45oC sampai 50oC dengan
lampu spiritus
b. Setelah suhu minyak antara 45oC sampai 50oC, tambahkan 20
mL larutan NaOH 25%.
c. Aduk dengan menggunakan batang pengaduk dengan
kecepatan tinggi, selama kurang lebih 15 menit, jaga suhu
relatif konstan.
Catatan: dapat ditambahkan zat warna dan parfum
d. Masukkan ke dalam cetakan yang telah disediakan
e. Simpan selama dua hari sampai sabun keras dan selanjutnya
lakukan uji terhadap sabun hasil percobaan.

2. Uji Busa
a. Buat larutan sabun hasil percobaan (0,25 g sabun + 25 mL
air), diaduk sampai homogen.
b. Masukkan 10 mL larutan sabun ke dalam Erlenmeyer (tutup
rapat), kocok kuat-kuat selama 1 menit. Biarkan larutan
selama 1 menit. Catat tinggi busa.
c. Percobaan yang sama dilakukan terhadap sabun lainnya.
Bandingkan tinggi busanya.

9
Kimia Terapan
3. Uji Air Sadah
a. Masukkanlah 10 mL larutan sabun hasil percobaan ke dalam
tabung reaksi.
b. Tambahkan 4 tetes larutan CaCl2 M, kocok campuran selama
30 detik, biarkan selama 1 menit. Amati.
c. Percobaan yang sama dilakukan terhadap larutan sabun
yang lain
d. Buat larutan pembanding detergen (0,5 g + 25 mL air),
diaduk pelan-pelan. Ambil 10 mL larutan ini, tambahkan 4
tetes larutan CaCl2 2M, kocok 30 detik, biarkan 1 menit. Catat
tinggi busa dan bandingkan hasilnya.

E. Pertanyaan
1. Minyak termasuk kelompok lipid apakah?
2. Tuliskan persamaan reaksi pembuatan sabun.
3. Mengapa sabun tidak berbusa jika menggunakan air yang
mengandung ion Ca+2 atau Mg+2. Tulis persamaan reaksinya.
4. Mengapa sabun dapat digunakan sebagai pencuci ?
5. Jelaskan perbedaan sabun dan detergen.

10
Kimia Terapan

Percobaan 5
PEMBUATAN CAIRAN PENCUCI PIRING

A. Kompetensi.
Mampu melakukan pembuatan cairan pencuci piring

B. Landasan Teori.
Mencuci piring adalah salah satu kegiatan sehari-hari.
Mencuci piring, gelas atau peralatan lain yang kita butuhkan
selain air adalah sabun. Fungsi sabun adalah untuk membuang
kotoran baik berupa minyak maupun sisa makanan.
Pada umumnya, sabun yang digunakan untuk mencuci
piring atau gelas wujudnya sangat kental yang lebih dikenal
dengan nama “sabun colek”. Dengan berkembangnya
pengetahuan saat ini sabun cuci piring dapat dibuat berwujud
cair.

C. Alat dan Bahan.


1. Alat: Gelas ukur
Wadah (dari plastik atau gelas)
Batang pengaduk
Sendok kayu/pengaduk dari kayu
Timbangan

2. Bahan: Texapon pasta 33 g


Texapon serbuk 8g
Natrium Klorida 30 g
Aquades 500 mL
Pewarna makanan secukupnya
Bibit minyak wangi secukupnya
Camperlain 4 g
Zat aktif penghancur lemak 10,5 g

11
Kimia Terapan
D. Prosedur Kerja.
1. Takar bahan sesuai dengan yang dibutuhkan
2. Ambil Texapon pasta dan texapon serbuk, masukkan ke
wadah plastik, tambahkan air 500 mL.
3. Aduk campuran di atas sampai sangat homogen
4. Tambahkan penghancur lemak sedikit demi sedikit ke dalam
campuran, aduk sampai merata
5. Tambahkan camperlain ke dalam campuran aduk sampai
homoge
6. Tambahkan natrium klorida sedikit demi sedikit ke dalam
campuran di atas sambil diaduk, sampai larutan telah terasa
berat.
7. Tambahkan pewarna secukupnya, aduk, kemudian tambah-
kan bibit minyak wangi secukupnya, aduk sampai merata.
8. Masukkan ke dalam wadah penyimpan, siap digunakan.

E. Pertanyaan
1. Apakah fungsi texapon?
2. Apakah fungsi natrium klorida
3. Apakah keunggulan cairan pembersih dibandingkan sabun
biasa

12
Kimia Terapan

Percobaan 6
PEMBUATAN SABUN CREAM

A. Kompetensi.
1. Mampu membuat sabun cream
2. Mampu menjelaskan proses pembuatan sabun cream.

B. Landasan Teori.
Sabun cream terdiri dari berbagai macam campuran zat
yang digunakan sebagai pembersih. Fungsinya sama dengan
sabun yang lain, namun sabun cream mempunyai keunggulan
dari pada sabun biasa. Salah ssatu keunggulan sabun cream
adalah mempunyai daya cuci yang lebih baik, dan tidak
terpengaruh oleh kesadahan air. Bahan baku untuk pembuatan
sabun cream terdiri dari beberapa jenis yaitu: bahan aktif, bahan
pengisi, bahan penunjang, bahan tambahan, bahan pewangi,
antifoam, dan bahan pewarna.
Bahan aktif yang digunakan dapat berupa sodium laurel
sulfat. Beberapa nama dagang dari bahan aktif adalah Emal,
Neoplex (NP), dan lain-lain. Fungsi bahan aktif adalah untuk
mengaktifkan daya bersih.Bahan pengisi yang sering digunakan
adalah sodium sulfat, yang berguna untuk memperbanyak atau
memperbesar volume.Bahan penunjang adalah soda ash, yang
berfungsi meningkatkan daya bersih.
Bahan penunjang lain adalah Sodium Tripoli Posfat (STPP).
Bahan aditif yang sering digunakan adalah Carboxy methyl
Cellulose (CMC). Fungsi CMC ini adalah untuk mencegah
kembalinya kotoran ke pakaian, dan sering juga disebut sebagai
“antiredeposisi”. Bahan pewarna berfungsi untuk memberi
warna pada sabun cream, dan bahan pewangi berfungsi agar
sabun cream yang dihasilkan lebih harum.

13
Kimia Terapan
C. Alat dan Bahan.
Alat: Gelas ukur
Wadah dari plastik
Sendok plastik
Sendok kayu/pengaduk dari kayu
Timbangan

Bahan : Caustic soda (Soda api ) 10 g


Sodium Tripoly Phospat (STPP) 11,5 g
Soda Ash (Na2 CO3 ) 25 g
Carboxy Methil Cellulose (CMC) 10 g
Alkyl Benzyl Sulphonat (ABS) 75 g
Parfume (secukupnya)
Pewarna (secukupnya)
Air dingin bersih 150 mL

D. Prosedur Kerja.
1. Pada gelas kimia 1 L (wadah pertama) masukkan Caostic
soda dilarutkan dalam 37,5 mL air dingin, aduk sampai larut
sempurna, dan tambahkan pewarna secukupnya dan diaduk
kembali sampai sempurna (campuran pertama).
2. Pada gelas kimia 250 mL campurkan wadah kedua
campurkan STPP dengan 37,5 mL air, aduk sampai semua
larut sempurna (STPP sulit larut) (campuran kedua).
3. Padawadah ketiga (gelas kimia 250 mL) larutkan soda ash
dengan 75 mL air, aduk sampai larut sempurna, kemudian
tambahkan CMC sambil terus diaduk sempurna, hingga
menjadi seperti bubur agar-agar (campuran ketiga).
4. Campuran pertama dan campuran kedua dicampurkan, dan
terus diaduk, hingga homogen, setelah homogen masukkan
campuran ketiga dan diaduk terus..
5. Tuangkan ABS pada campuran no.4, sedikit demi sedikit,
sambil diaduk terus, pengadukan terus dilakukan dengan
baik, dan sempurna, sehingga akan terbentuk cream.

14
Kimia Terapan
6. Setelah cream menjadi dingin, bubuhkan parfum secukupnya
sambil diaduk, agar wanginya merata ke seluruh cream yang
dibuat.
7. Sabun cream siap untuk dikemas dan dipakai .

E. Pertanyaan
1. Jelaskan yang dimaksud dengan “bahan aktif”, tuliskan
contohnya.
2. Tuliskan beberapa jenis sabun cream. Apakah ciri khas
masing-masingnya.
3. Apa fungsi Carboxy methyl Cellulase pada sabun cream
4. Jelas fungsi dari Sodium Tripoli Posfat pada sabun cream
5. Mengapa sabun cream dapat digunakan sebagai pencuci pada
air yang mengandung sadah (air sadah)
6. Apa ada dampak negatif penggunaan sabun cream yang
berlebihan terhadap lingkungan? Jelaskan jawaban Anda.

15
Kimia Terapan

Percobaan 7
PEMBUATAN NATA

A. Kompetensi
1. Mampu mengolah limbah air kelapa menjadi nata de coco
2. Mampu membuat nata bengkuang dari air bengkuang
3. Mampu mengolah limbah cair industri tahu menjadi nata de
soya

B. Landasan Teori
Nata adalah selulosa. Pada pembuatan selulosa ini terjadi
polimerisasi glukosa menjadi selulosa dengan bantuan bakteri
Acetobacter xylinum. Acetobacter xylinum adalah bakteri
pembentuk selulosa yang bersifat aerob. Acetobacter xylinum
dalam pertumbuhannya memerlukan kondisi optimum yaitu
suhu 28oC, pH 4-4,5 dan medium pertumbuhannya harus
mengandung cukup sumber karbon, dan nitrogen.
Pembentukan selulosa pada proses fermentasi dimulai
dengan terbentuknya benang-benang pendek seperti lendir yang
menutupi sel bakteri. Kemudian benang-benang tersebut
semakin panjang dan terpilin seperti tali dan akhirnya akan
membentuk anyaman selulosa secara kenyal. Proses polimerisasi
tersebut terjadi di luar sel bakteri. Deretan reaksi pembentukan
selulosa dapat dilihat seperti di bawah ini :

D-glukosa 6P → D-glukosa 1P

D-glukosa 1P + UDPG → UDP D-glukosa

UDP D-glukosa + (1,4- β glukosil)n→


Selulosa + UDP (1,4- β glukosil)n+1

16
Kimia Terapan
Bahan baku untuk pembuatan nata ini dapat digunakan
bahan yang mengandung karbohidrat dalam bentuk
monosakarida (glukosa) atau disakarida (maltosa), seperti air
kelapa, bengkuang, whey, nenas dll.

C. Alat Dan Bahan


Alat: Panci emael, saringan santan + kain kasa, gelas ukur,
wadah plastik, kertas koran, karet, sendok pengaduk,
kompor, blender, pisau

Bahan: Air kelapa


Umbi bengkuang
Air tahu (whey)
Asam cuka 25 %
Pupuk ZA (Food grade) atau ammonium sulfat
Stater Acetobacter xylinum
Sukrosa atau gula pasir.

D. Prosedur Kerja.
1. Pembutan nata de coco
a. Semua alat yang akan digunakan disterilkan dengan cara
memanaskan di dalam oven pada suhu 750C atau dengan
lampu spiritus.
b. Saring air kelapa dengan saring santan yang dilapisi kain
kasa.
c. Air kelapa yang telah disaring diambil sebanyak 1 L,
kemudian dipanaskan sampai mendidih.
d. Buang busa dari air kelapa selama pemanasan .
e. Tambahkan pupuk ZA sebanyak 10-20 gram, gula 20-40
gram dan asam cuka sebanyak 20 mL ke dalam air kelapa
yang hampir mendidih, setelah itu tunggu sampai mendidih
selama 5 menit
f. Tuangkan air kelapa tsb ke dalam loyang yang telah
disterilkan, kemudian tutup dengan kertas koran dan ikat
dengan karet gelang.
17
Kimia Terapan
g. Letakkan di tempat yang aman / tidak boleh tergoyang dan
biarkan satu malam, setelah itu tambahkan stater sebanyak
50 mL dengan cara membuka sedikit penutup loyang tsb
dan inkubasi selama 10-15 hari.
h. Setelah 10 hari nata siap dipanen, buang lapisan yang keras
pada bagian atas dan bawah nata, kemudian nata dipotong
kecil berbentuk kubus.
i. Potongan nata dicuci beberapa kali dan direndam di dalam
air selama 1-2 hari , setiap hari air rendaman ditukar-tukar.
j. Setelah itu nata direbus selama 10 menit dengan air
mendidih, kemudian ditiriskan.

2. Pembuatan Nata Bengkuang


a. Umbi bengkuang sebanyak 1 kg dikupas dan dipotong
kecil-kecil lalu diblender , diamkan selama setengah jam,
pisahkan antara air dengan patinya.
b. 500 mL air bengkuang yang telah di saring dipanaskan
sampai mendidih.
c. Tambahkan pupuk ZA sebanyak 5 gram, gula 5 gram dan
asam cuka sebanyak 10 mL ke dalam air bengkuang yang
hampir mendidih, setelah itu tunggu sampai mendidih
selama 5 menit
d. Tuangkan air bengkuang tsb ke dalam loyang yang telah
disterilkan, kemudian tutup dengan kertas koran dan ikat
dengan karet gelang
e. Letakkan di tempat yang aman / tidak boleh tergoyang dan
biarkan satu malam, setelah itu tambahkan stater sebanyak
50 mL dengan cara membuka sedikit penutup loyang tsb
dan inkubasi selama 10 hari
f. Setelah 10 hari nata siap dipanen, buang lapisan yang keras
pada bagian atas dan bawah nata, kemudian nata dipotong
kecil berbentuk kubus.
g. Potongan nata dicuci beberapa kali dan direndam di dalam
air selama 1-2 hari , setiap hari air rendaman ditukar-tukar.

18
Kimia Terapan
h. Setelah itu nata direbus selama 10 menit dengan air
mendidih, kemudian ditiriskan.

3. Pembuatan Nata De Soya.


a. Air tahu (whey) sebanyak 500 mL yang telah di saring
dipanaskan sampai mendidih
b. Tambahkan 5 g pupuk ZA, 5 g gula dan asam cuka sebanyak
10 mL ke dalam air tahu yang hampir mendidih, setelah itu
tunggu sampai mendidih selama 5 menit
c. Tuangkan air tahu tsb ke dalam loyang yang telah
disterilkan, kemudian tutup dengan kertas koran dan ikat
dengan karet gelang.
d. Letakkan di tempat yang aman/ tidak boleh tergoyang dan
biarkan satu malam, setelah itu tambahkan stater sebanyak
50 mL dengan cara membuka sedikit penutup loyang tsb
dan inkubasi selama 10 hari.
e. Setelah 10 hari nata siap dipanen, buang lapisan yang keras
pada bagian atas dan bawah nata, kemudian nata dipotong
kecil berbentuk kubus.
f. Potongan nata dicuci beberapa kali dan direndam di dalam
air selama 1-2 hari , setiap hari air rendaman ditukar-tukar.
g. Setelah itu nata direbus selama 10 menit dengan air
mendidih, kemudian ditiriskan
h. Nata siap untuk digunakan.

E. Pertanyaan.
1. Apakah komposisi air kelapa, umbi bengkuang dan air tahu
(whey)
2. Apa fungsi penambahan ZA, sukrosa dan asam cuka pada
proses pembuatan nata.
3. Jelaskan tujuan perendaman dan perebusan nata setelah
dipanen.
4. Tulis komposisi dan kandungan nutrisi dari nata decoco,
nata bengkuang dan nata de soya.

19
Kimia Terapan

Percobaan 8
SUSU KEDELAI

A. Kompetensi.
terampil mengolah kacang kedelai menjadi susu kedelai.

B. Landasan Teori.
Susu kedelai merupakan minuman yang bergizi tinggi,
terutama karena mengandung protein. Selain itu susu kedelai
juga mengandung lemak, karbohidrat, kalsium, phosphor, zat
besi, provitamin A, vitamin B komleks, dan air.
Susu kedelai dapat dibuat dengan teknologi dan peralatan
yang sederhana, serta tidak memerlukan keterampilan khusus.
Untuk memeperoleh susu kedelai yang baik, kita perlu
menggunakan kedelai yang berkualitas baik. Dari 1 kg kedelai
dapat dihasilkan 10 L susu kedelai.
Prinsip pembuatan susu kedelai adalah penghancuran
kedelai menjadi larutan , sehingga protein yang terdapat dalam
kacang kedelai larut di dalamnya. Untuk menambah cita rasa,
ditambahkan gula pasir, vanili, coklat, dan garam . Susu kedelai
sebaiknya disimpan pada suhu 5○C.

C. Alat dan Bahan


Alat: Panci
Blender
Kain saring / kain kassa
Alat pemanas
Bahan: Kedelai 1 kg
Air panas 8L
Air untuk perendam 3L
Gula pasir 100–200 g
Vanili 2g
Coklat 15 g
Garam 15 g

20
Kimia Terapan
D. Prosedur Kerja.
1. Kacang kedelai dibersihklan dari kotoran, kemudian dicuci.
2. Rebus kacang kedelai yang telah bersih selama kira-kira 15
menit, lalu direndam dengan air bersih selama 12 jam
(supaya awet tambahkan NaHCO3 0,25–0,5%).
3. Cuci sampai kulitnya terkelupas, hancurkan dengan blender.
4. Campur kedelai yang telah halus dengan air panas. Aduk–
aduk campuran sampai rata.
5. Saring campuran dengan kain kassa (kain saring), sehingga
diperoleh larutan susu kedelai.
6. Tambahkan gula pasir, vanili, coklat, dan garam ke dalam
larutan susu , lalu aduk sampai rata dan panaskan sampai
mendidih.
7. Jika disimpan sebaiknya ditambahkan CMC 100 ppm
kedalam susu kedelai dan disimpan pada suhu 5○C.

E. Pertanyaan.
1. Apa fungsi perebusan kacang kedelai.
2. Apa fungsi penambahan NaHCO3
3. Apa fungsi penambahan gula pasir, vanili, coklat, dan
garam.

21
Kimia Terapan

Percobaan 9
PEMBUATAN SUSU JAGUNG

A. Kompetensi.
mampu melakukan pembuatan susu jagung

B. Landasan Teori.
Jagung merupakan salah satu sumber karbohidrat selain
padi. Tanaman ini memiliki nama latin Zea mays L. Negara yang
mengkonsumsi jagung sebagai sumber makanan pokok adalah
Amerika Tengah, Amerika Selatan. Jagung memilki kandungan
gizi per 100 gram yaitu:
Kalori : 355 Kalori
Protein : 9,2 g
Lemak : 3,9 g
Karbohidrat : 73,7 g
Kalsium : 10 mg
Fosfor : 256 mg
Ferrum : 2,4 mg
Vitamin A : 510 SI
Vitamin B1 : 0,38 mg
Air : 12 g
Jagung selain digunakan sebagai bahan makana pokok
ternyata sangat bermanfaat baik untuk kesehatan manusia.
Beberapa manfaat dari jagung diantaranya dapat melawan
kanker, karena kaya akan senyawa asam fenolik, ferulik. asam
linoleat yang dapat mencegah anemia dan sebagai kekebalan
tubuh, sumber mineral, serat dan lain sebagainya.
Susu jagung diperoleh dengan cara penggilingan biji jagung
yang telah direbus dalam air. Hasil penggilingan disaring untuk
memperoleh filtrat dan dilanjutkan pasteurisasi dan diberi flavor
untuk meningkatkan citarasanya. Kandungan ektrak karbohidrat
dalam susu jagung dipengaruhi oleh varietas jagung, jumlah air
yang ditambahkan, jangka waktu dan kondisi penyimpanan.

22
Kimia Terapan
Selain jagung manis bahan utama pembuatan susu jagung adalah
gula pasir, Carboxymethylcellulose (CMC) atau susu skim dan air.

C. Alat dan Bahan.


Alat : Blender
Pisau
Baskom
Pisau
Kain saring
Panci stainless steel
Kompor
Termometer air raksa
Gelas ukur
Batang prngaduk
Sendok kayu/ pengaduk dari kayu
Timbangan
Botol kemasan/cup lastik

Bahan : Jagung manis pipil rebus 1 kg


Gula pasir 400 g
Air 3,5 L
Garam 10 g
Susu skim/susu kental manis secukupnya
Flavor yang disukai secukupnya
Natrium benzoat 0,03 g/kg bahan

D. Prosedur Kerja.
1. Jagung muda disortir, agar terhindar dari ulat, tidak tua dan
kering
2. Jagung dikupas dan direbus sampai matang, kemudian
dipipil
3. Ditimbang jagung pipilan 1 kg
4. Jagung pipil diblender menggunakan air, disaring dengan
kain saring

23
Kimia Terapan
5. Filtrat yang dihasilkan ditambah gula, garam, dan susu
skim/susu kental manis(sesuai selera), serta flavor yang
disukai, diaduk sampai homogen
6. Panaskan filtrat pada suhu 70–80oC selama 15 menit.
7. Simpan dalam botol kemasan plastik kaku dalam keadaan
panas dan tutup sesegera mungkin agar tidak terkontaminasi
oleh mikroba
8. Pasang label, dan simpan pada suhu dingin (0-5oC). Jika
disimpan lebih lama produk dikemas dalam botol kaca yang
telah disterilkan.

E. Pertanyaan
1. Apakah fungsi gula pasir, maltodextrin dan natrium benzoat.
2. Apa yang dimaksud produk agar jangan terkontaminasi
3. Kenapa pemansan filtrat harus pada suhu 70–80oC

24
Kimia Terapan

Percobaan 10
PEMBUATAN MIE BASAH SEHAT

A. Kompetensi
mampu melakukan pembuatan mie basah sehat

B. Landasan Teori
Bahan baku utama dalam pembuatan mie adalah tepung
terigu. Bahan lainnya terdiri dari air dan garam dapur. Air
merupakan komponen penting dalam pembentukan gluten,
disamping media dalam pencampuran garam dan pengikat
karbohidrat, sehingga membentuk adona yang baik. Garam
dapur berfungsi sebagai pemberi rasa, memperkuat tekstur mie
dan meningkatkan elastisitas, serta mengurangi kelengketan
adonan.
Nilai gizi mie umumnya dapat dianggap cukup baik
karena selain karbohidrat terdapat sedikit protein yang disebut
glutein. Sesuai dengan mutu atau resep yang digunakan, nilai
gizinya sangat bervariasi. Komposisi kimia mie basah barvariasi
air 35–50%, protein 4,5–6%, lemak 1–2,5%, dan karbohidrat 38–
56%.

C. Alat dan Bahan


Alat. Alat pencetak (Ampia)
Baskom
Sendok pengaduk
Panci
Wajan
Saringan

Bahan: Tepung terigu 2 kg


Kunyit /pewarna alami lainnya secukupnya
Garam dapur secukupnya
Telur ayam 2 butir

25
Kimia Terapan
Sadah secukupnya
Air bersih secukupnya
Minyak goreng secukupnya

D. Prosedur Kerja
1. Kunyit, garam dan sadah dilarutkan dengan air
2. Campurkan terigu dan telur, kemudian tambahkan larutan
pada langkah 1 sedikit demi sedikit sampai terbentuk adonat
mie yang kalis.
3. Setelah itu giling adonan mie dengan alat penggiling
4. Potong mie tersebut dengan ampia
5. Panaskan air yang telah ditambahkan sedikit minyak goreng
untuk merebus mie
6. Rebus mie sampai mengapung ke permukaan air, kemudian
masukkan ke dalam air dingin, dan tiriskan.
7. Mie basah siap untuk diolah.

E. Pertanyaan
1. Apakah fungsi kunyit, dapatkah kunyit digantikan dengan
yang lain? Jelaskanlah
2. Apakah fungsi minyak goreng?
3. Apakah fungsi sadah?

26
Kimia Terapan

Percobaan 11
PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC)

A. Kompetensi
Terampil membuat pupuk organik cair

B. Landasan Teori
Pupuk organik cair merupakan salah satu jenis pupuk yang
banyak beredar di pasaran. Pupuk organik cair kebanyakan
diaplikasikan melalui daun atau disebut sebagai pupuk cair foliar
yang mengandung hara makro dan mikro esensial (N, P, K, S, Ca,
Mg, B, Mo, Cu, Fe, Mn, dan bahan organik). Pupuk organik cair
selain dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah,
juga membantu meningkatkan produksi tanaman, meningkatkan
kualitas produk tanaman, mengurangi penggunaan pupuk
anorganik dan sebagai alternatif pengganti pupuk kandang.
Pupuk organik cair mempunyai beberapa manfaat
diantaranya adalah:
1) dapat mendorong dan meningkatkan pembentukan klorofil
daun dan pembentukan bintil akar pada tanaman
leguminosae sehingga meningkatkan kemampuan fotosintesis
tanaman dan penyerapan nitrogen.
2) dapat meningkatkan vigor tanaman sehingga tanaman
menjadi kokoh dan kuat, meningkatkan daya tahan tanaman
terhadap kekeringan, cekaman cuaca dan serangan patogen
penyebab penyakit.
3) merangsang pertumbuhan cabang produksi.
4) meningkatkan pembentukan bunga dan bakal buah, serta
5) mengurangi gugurnya daun, bunga dan bakal buah.
Pemberian pupuk organik cair harus memperhatikan
konsentrasi atau dosis yang diaplikasikan terhadap tanaman.
Berdasarkan beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa
pemberian pupuk organik cair melalui daun memberikan
pertumbuhan dan hasil tanaman yang lebih baik daripada

27
Kimia Terapan
pemberian melalui tanah. Semakin tinggi dosis pupuk yang
diberikan maka kandungan unsur hara yang diterima oleh
tanaman akan semakin tinggi, begitu pula dengan semakin
seringnya frekuensi aplikasi pupuk daun yang dilakukan pada
tanaman, maka kandungan unsur hara juga semakin tinggi.
Namun, pemberian dengan dosis yang berlebihan justru akan
mengakibatkan timbulnya gejala kelayuan pada tanaman Oleh
karena itu, pemilihan dosis yang tepat perlu diketahui oleh para
peneliti maupun petani dan hal ini dapat diperoleh melalui
pengujian-pengujian di lapangan
Pupuk cair adalah pupuk yang berbentuk cairan,
mengandung unsur-unsur hara yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan, perkembangan, kesehatan tanaman. Unsur-unsur
hara itu terdiri dari: Unsur Nitrogen (N), untuk pertumbuhan
tunas, batang dan daun. Unsur Fosfor (P), untuk merangsang
pertumbuhan akar buah, dan biji. Unsur Kalium (K), untuk
meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan hama dan
penyakit. Pupuk cair ini memiliki keistimewaan yaitu pupuk ini
dibanding dengan pupuk alam yang lain (pupuk kandang,
pupuk hijau dan kompos) lebih cepat diserap tanaman. Tabel 1
menunjukkan bahan pembuatan pupuk organik cair dan
peruntukannya.

Tabel 1. Contoh bahan pembuatan pupuk organik cair dan manfaatnya

Bahan Kandungan utama Manfaat


Daun-daun gamal,
lamtoro, jenis kacang-
kacangan dan kotoran Memupuk tanaman selama
sapi/ayam/babi Nitrogen pembibitan
Memupuk sayuran, bunga,
Daun kacang panjang, buah dan umbi
rumput gajah, benggala Fosfor dan (kembang kol, tomat, cabe,
dan kotoran kelelawar Kalium Kentang)
Air Melarutkan unsur hara

28
Kimia Terapan
C. Alat dan Bahan
Alat: Neraca teknis 1 buah
Gelas ukur 1 buah
Gelas kimia 250 mL 1 buah
Batang pengaduk 1 buah
Pisau 1 buah
Talenan 1 buah
Galon 1 buah
Ember 1 buah
Blender 1 buah
Wadah tempat POC (sediakan sendiri)
Bahan: Limbah sayur 1 kg
Air kelapa 2L
EM4 komersil 20 mL
Gula merah 100 g
Air gula merah 20 mL (air dengan gula 1:1)
Air secukupnya
Ragi 100 g
Air cucian beras pertama 1 L

D. Prosedur Kerja
1. Pembuatan POC
a. Siapkan semua bahan yang akan digunakan sesuai dengan
perbandingan yang diinginkan.
b. Bahan-bahan limbah sayur sebanyak 1 kg diblender kasar
c. Tambahkan air kelapa 1 L, air beras 1 L, air gula 20 mL, serta
EM4 20mL
d. Semua bahan dimasukkan ke galon lalu tutup rapat
e. Aduk bahan supaya semua bahan tercampur rata.
f. Diamkan selama 2 minggu, selama menunggu itu tutup galon
harus dibuka tutup
g. Saring, lalu hasil saringannya disimpan di botol tutup rapat.
h. POC siap digunakan.

29
Kimia Terapan
2. Pembuatan EM4 homemade
a. Timbang zat yang digunakan sesuai dengan perbandingan
yang diinginkan.
b. Sediakan air kelapa 1 liter + ragi 100 g + gula merah 100 g
c. Campur ragi yang sudah dihaluskan dengan gula merah yang
sudah disisir/diiris halus ke dalam air kelapa
d. Aduk rata dalam wadah/baskom sampai gula larut, lalu
masukkan kedalam botol
e. Tutup rapat dan setiap hari tutup botol harus dibuka untuk
melepaskan gas CO2. Buka sebentar saja lalu tutup kembali.
proses buka tutup ini dilakukan selama 30-40 hari
f. Setelah 1 bulan larutan EM sudah dapat digunakan
Catatan: Lakukan perhitungan sesuai dengan perbandingan di atas.

E. Pertanyaan.
1. Apa itu EM4, serta jelaskan fungsinya pada pembuatan pupuk
organik cair?
2. Apa fungsi air cucian beras dan air gula pada pembuatan
pupuk organik cair?
3. Apa fungsi buka tutup wadah saat masa tunggu proses
pembuatan POC dan EM4?
4. Jika jumlah EM4 yang digunakan diperkecil, sedangkan yang
lain tetap, apa yang akan terjadi dengan POC tersebut?
5. Jelaskan proses kimia yang terjadi pada pembuatan POC dan
EM4?

F. Daftar Pustaka
Pancapalaga, W. (2013). Pengaruh rasio penggunaan limbah
ternak dan hijauan terhadap kualitas pupuk cair. Jurnal
Gamma, 7(1).
Pancapalaga, Wehandaka. 2011. Pengaruh Rasio Penggunaan
Limbah Ternak dan Hijauan Terhadap Kualitas Pupuk Cair.
Jurnal Pertanian-Peternakan UMM.Vol. 7, No.1, Hal: 61-68
Manurung, H. 2011. Aplikasi Bioaktivaktor (Effective
Microorganisms 4 dan Orgadec) Untuk Mempercepat
30
Kimia Terapan
Pembentukan Komposisi Limbah Kulit Pisang Kepok
(Musaparadisiaca L.). Jurusan Biologi FMIPA Universitas
Mulawarman. Bioprospek, Volume 8, Nomor II
Pranata, A.S. 2004. Pupuk Organik Cair Aplikasi Dan
Manfaatnya. Jakarta:Agromedia Pustaka
Simanungkalit. 2006. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Bogor:
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber daya Lahan
Pertanian
Susetya, D. 2012. Panduan Lengkap Membuat Pupuk Organik.
Penerbit Baru Press, Jakarta.
Yuliarti,N. 2009. 1001 Cara Menghasilkan Pupuk Organik.
Yogyakarta: LilyPubliser Riduwan. Dasar-dasar statistika,
Bandung: Alfabeta; 2015

31
Kimia Terapan

Percobaan 12
PEMBUATAN ECOENZYME SEBAGAI BIOPESTISIDA

A. Kompetensi
mampu membuat ecoenzyme sebagai cairan biopestisida alami

B. Landasan Teori
Ecoenzyme adalah hasil dari fermentasi anaerob limbah
dapur organik seperti ampas buah dan sayuran, gula (tetes tebu,
gula aren, gula kelapa atau gula tebu), dan air. Ecoenzyme
mengandung berbagai macam enzyme (protease, amilase, lipase),
flavonoids, asam malat, alkaloids, quinones, serta saponin.
Ecoenzyme pertama kali dikembangan oleh Dr. Rosukon
Poompanvong pendiri Asosiasi Pertanian Organik Thailand. Eco
Enzyme bisa menjadi cairan multiguna dan aplikasinya meliputi
rumah tangga, pertanian dan juga peternakan. Pada dasarnya, eco
enzyme menghasilkan enzim yang berguna dengan
memanfaatkan sampah buah atau sayuran. Enzim dari “sampah”
ini adalah salah satu cara manajemen sampah yang
memanfaatkan sisa-sisa dapur untuk sesuatu yang sangat
bermanfaat. Cairan ini dapat digunakan sebagai pembersih
rumah, maupun sebagai pupuk alami dan pestisida yang efektif.
Cara pembuatan ecoenzyme dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Perbandingan sisa organik : gula: dan air dalam


pembuatan ecoenzyme
32
Kimia Terapan
C. Alat dan Bahan
Alat: Neraca teknis 1 buah
Pisau 1 buah
Talenan 1 buah
Wadah toples plastik tempat ecoenzyme (sediakan
sendiri)

Bahan: Sisa organik kulit buah/sayur 600 g


Gula tebu/Molase/gula aren 200 g
Air destilasi/air sumur 2L

D. Prosedur Kerja
1. Bersihkan sisa kulit buah dan sayur, buang yang busuk dan
potong dengan ukuran sekitar 3 x 3 cm.
2. Masukan semua bahan ke dalam wadah, bagian wadah yang
berisi maksimal 80%.
3. Aduk bahan sampai merata dan tutup rapat wadah
4. Tulis pada wadah tanggal pembuatan, nama buah dan sayur,
dan tanggal panen.
5. Letakan wadah di tempat yang sejuk, yang tidak terkena
matahari langsung.
6. Selama 1 minggu pertama, buka wadah setiap hari selama 10
menit, untuk mengeluarkan gas dan buka kembali pada 1
bulan pertama, kemudian jangan buka hingga mencapai 3
bulan.
7. Setelah 3 bulan panen dan saring
8. Ampas ecoenzyme dapat diolah menjadi kompos
9. Cairan ecoenzyme siap digunakan sebagai cairan multifungsi,
berikut perbandingan pemanfaatan ecoenzyme untuk tanaman.

33
Kimia Terapan

.
E. Pertanyaan.
1. Mengapa pada proses pembuatan ecoenzyme wadah ditutup
rapat?
2. Proses apakah yang terjadi selama pembuatan ecoenzyme
3. Mengapa selama 1 minggu pertama, wadah setiap hari selama
10 dibuka?
4. Gas apakah yang dihasilkan pada 1 minggu pertama dalam
pembuatan ecoenzyme? Apa manfaat gas tersebut ?
5. Apakah fungsi gula pada pembuatan ecoenzyme?
6. Dapatkah gula merah dalam pembuatan ecoenzyme diganti
dengan gula pasir?
7. Enzim apa yang terdapat pada ecoenzyme.
8. Apa saja manfaat lainnya dari cairan ecoenzyme selain sebagai
biopestisida dalam kehidupan sehari-hari?
9. Apa yang harus dilakukan jika dalam pembuatan ecoenzyme
menimbulkan bau tidak sedap atau ulat?

34

Anda mungkin juga menyukai