Anda di halaman 1dari 9

Hukum Pernikahan Beda Agama dalam

Islam
REP | 12 September 2012 | 19:24 Dibaca: 2908   Komentar: 9   3 bermanfaat

Pernikahan merupakan salah satu jenis ibadah dalam Islam. Setiap manusia yang telah
dewasa, dan sehat jasmani rohani pasti membutuhkan teman hidup. Teman hidup yang dapat
memenuhi kebutuhan biologisnya, yang dapat mencintai dan dicintai, yang dapat mengasihi
dan dikasihi, serta yang diajak bekerja sama demi mewujudkan ketentraman, kedamaian dan
kesejahteraan dalam hidup berumah tangga.Menurut bahasa, nikah berarti berkumpul atau
bersatu. Menurut istilah, nikah adalah melakukan suatu akad atau perjanjian untuk
mengikatkan diri antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan serta menghalalkan
hubungan tubuh antara keduanya atas dasar sukarela dan persetujuan bersama demi
mewujudkan keluarga bahagia yang diridhai oleh Allah SWT.

Pembagian Pernikahan Beda Agama Dalam IslamDidalam kehidupan kita saat ini pernikahan
antara dua orang yang se-agama merupakan hal yang biasa dan memang itu yang dianjurkan
dalam agama kita. Tetapi dengan mengatasnamakan cinta, saat ini lazim (namun belum tentu
diperbolehkan agama) dilakukan pernikahan beda agama atau nikah campur. Hal ini
sebenarnya sudah diatur dengan secara baik di dalam agama kita, agama Islam.Secara umum
pernikahan lintas agama dalam Islam dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu:1. Pernikahan
antara pria muslim dengan wanita non-muslim2. Pernikahan antara pria non-muslim dengan
wanita muslimahNamun sebelum kita membahas tentang pernikahan tersebut diatas,
sebaiknya kita perlu mengetahui tentang pengertian non-muslim di dalam Islam. Golongan
non-muslim sendiri dapat dibagi menjadi 2, yaitu :Golongan Orang MusyrikMenurut Kitab
Rowaa’iul Bayyan tafsir Ayyah Arkam juz 1 halaman 282 karya As Syech Muhammad Ali
As Shobuni, orang musyrik ialah orang-orang yang telah berani menyekutukan ALLAH SWT
dengan mahluk-NYA (penyembah patung, berhala atau semacamnya).Beberapa contoh
golongan orang musyrik antara lain Majusi yang menyembah api atau matahari, Shabi’in,
Musyrikin, dan beberapa agama di Indonesia yang menyembah patung, berhala atau
sejenisnyaGolongan Ahli KitabMenurut Kitab Rowaa’iul Bayyan tafsir Ayyah Arkam juz 1
halaman As Syech Muhammad Ali As Shobuni, Ahli Kitab adalah mereka yang berpegang
teguh pada Kitab Taurat yaitu agama Nabi Musa As. atau mereka yanga berpegang teguh
pada Kitab Injil yaitu agama Nabi Isa As. Atau banyak pula yang menyebut sebagai agama
samawi atau agama yang diturunkan langsung dari langit yaitu Yahudi dan Nasrani.Mengenai
istilah Ahli Kitab ini, terdapat perbedaan pendapat diantara kalangan Ulama’. Sebagian
Ulama’ berpendapat bahwa mereka semua kaum Nasrani termasuk yang tinggal di Indonesia
ialah termasuk Ahli Kitab. Namun ada juga yang berpendapat bahwa Ahli Kitab ialah mereka
yang nasabnya (menurut silsilah sejak nenek moyangnya dahulu) ketika diturunkan sudah
memeluk agama Nasrani. Jadi kaum Nasrani di Indonesia, berdasarkan pendapat sebagian
Ulama’ tidak termasuk Ahli Kitab.1. Pernikahan Antara Pria Muslim Dengan Wanita Non-
MuslimDidalam Islam, pernikahan antara antara pria muslim dengan wanita non-muslim Ahli
Kitab itu, menurut pendapat sebagian Ulama’ diperbolehkan. Hal ini didasarkan pada Firman
ALLAH SWT dalam Al-Quran Surat Al-Maidah ayat 5 yang artinya“(Dan dihalalkan
menikahi) perempuan-perempuan yang menjaga kehormatan dan dari kalangan orang-orang
yang beriman dan perempuan-perempuan yang menjaga kehormatan dan dari kalangan Ahli
Kitab sebelum kamu ”.Namun ada beberapa syarat yang diajukan apabila akan melaksanakan
hal tersebut, yaitu :Jelas NasabnyaMenurut silsilah atau menurut garis keturunannya sejak
nenek moyangnya adalah Ahli Kitab, jadi seperti kesimpulan para Ulama’ di atas, sebagian
besar kaum Nasrani di Indonesia bukan merupakan golongan Ahli Kitab, seperti halnya juga
kaum Tionghoa yang beragama Nasrani di Indonesia.Benar-benar Berpegang Teguh Pada
Kitab Taurat dan Kitab InjilApabila memang apabila mereka berpegang teguh kepada Kitab
Taurat dan atau Injil (yang benar-benar asli) pasti mereka pada akhirnya akan masuk Islam,
karena sebenarnya pada Kitab Taurat dan Injil yang asli telah disebutkan bahwa akan datang
seorang Nabi setelah Nabi Musa As dan Nabi Isa As, yaitu Nabiullah Muhammad SAW. Dan
apabila mereka mengimani akan adanya Nabiullah Muhammad SAW, pasti mereka akan
masuk IslamWanita Ahli Kitab tersebut nantinya mampu menjaga anak-anaknya kelak dari
bahaya fitnahAda beberapa Hadits Riwayat Umar bin Khattab, Usman bin Affan, Sahabat
Thalhah, Sahabat Hudzaifah, Sahabat Salman, Sahabat Jabir dan beberapa Sahabat lainnya,
semua memperbolehkan pria muslim menikahi wanita Ahli Kitab. Sahabat Umar bin Khattab
pernah berkata“Pria Muslim diperbolehkan menikah dengan wanita Ahli Kitab dan tidak
diperbolehkan pria Ahli Kitab menikah dengan wanita muslimah”.Bahkan Sahabat Hudzaifah
dan Sahabat Thalhah pernah menikah dengan wanita Ahli Kitab tetapi akhirnya wanita
tersebut masuk Islam. Dengan demikian, keputusan untuk memperbolehkan menikah dengan
wanita Ahli Kitab sudah merupakan Ijma’ (artinya kesepakatan yakni kesepakatan para
ulama dalam menetapkan suatu hukum hukum dalam agama berdasarkan Al-Qur’an dan
Hadits dalam suatu perkara yang terjadi.) para Sahabat. Ulama’ besar Ibnu Al-Mundzir
mengatakan bahwa jika ada Ulama’ Salaf yang mengharamkan pernikahan tersebut diatas,
maka riwayat tersebut dinilai tidak ShahihDemikian pula Fatwa Majlis Ulama Indonesia
(MUI) Nomor: 4/MUNAS VII/MUI/8/2005 per-tanggal 9-22 Jumadil Akhir 1426 H. / 26-29
Juli 2005 M (disini) tentang haramnya pernikahan pria muslim dengan wanita Ahli Kitab
berdasarkan pertimbangan kemaslahatan. Meskipun fatwa itu diusung dengan merujuk pada
beberapa dalil naqli, tetap saja menghapus kebolehan pria muslim menikah dengan wanita
Ahli Kitab sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Maidah ayat 5 tersebut diatas. Dan
rupanya fatwa itu dikeluarkan karena didorong oleh keinsafan akan adanya persaingan antara
agama. Para Ulama’ menganggap bahwa persaingan tersebut telah mencapai titik rawan bagi
kepentingan dan pertumbuhan masyarakat muslimNamun ada pula Ulama’ yang secara tegas
mengharamkan pernikahan antara pria muslim dengan wanita Ahli Kitab. Para Ulama’ ini
mendasarkan pendapatnya pada Firman ALLAH Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 221 yang
berarti“Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman.
Sesungguhnya wanita budak yang muslim itu lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia
menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-
wanita mukmin) sebelum mereka beriman . sesungguhnya budak mukmin itu lebih baik
daripada musyrik, walaupun mereka menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka,
sedangkan ALLAH mengajak ke surga dan ampunan dengan ijinNYA. Dan ALLAH
menerangkan ayat-ayatNYA (perintah-perintahNYA) kepada manusia supaya mereka
mengambil pelajaran”Dan juga Al-Quran Surat Al-Mumtahanah ayat 10 yang berarti“Hai
orang-orang yang beriman, apabila datang berhijrah kepadamu perempuan-perempuan yang
beriman, hendaklah kamu uji (keimanan) mereka. ALLAH mengetahui tentang keimanan
mereka; maka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benar-benar) beriman maka
janganlah kamu mengembalikan mereka kepada (suami-suami) mereka orang-orang kafir.
Mereka tiada halal pula bagi mereka. Dan berikanlah kepada (suami-suami) mereka, mahar
yang telah mereka bayar. Dan tiada dosa atasmu mengawini mereka apabila kamu bayar
kepada mereka maharnya. Dan janganlah kamu tetap berpegang pada tali (perkawinan)
dengan perempuan kafir; dan hendaklah kamu minta mahar yang telah kamu bayar; dan
hendaklah mereka meminta mahar yang telah mereka bayarkan. Demikianlah hukum
ALLAH yang ditetapkanNYA diantara kamu, dan ALLAH Maha Mengetahui lagi Maha
Bijaksana”Disamping itu, mereka juga berpegangan kepada perkataan Sahabat Abdullah bin
Umar yang berarti“tiada kemusyrikan yang paling besar daripada wanita yang meyakini Isa
bin Maryam sebagai tuhannya”.Dalam Kitab Al-Mughni juz 9 halaman 545 karya Imam Ibnu
Qudamah, Ibnu Abbas pernah menyatakan, hukum pernikahan dalam QS. Al-Baqarah ayat
221 dan QS. Al-Mumtahanah ayat 10 diatas telah dihapus (mansukh) oleh QS. Al-Maidah
ayat 5. Karenanya yang berlaku adalah hukum dibolehkannya pernikahan pria muslim dengan
wanita Ahli KitabSedangkan pernikahan antara pria muslim dengan wanita musyrikah,
menurut kesepakatan para Ulama’ tetap diharamkan, apapun alasannya, karena dikhawatirkan
dapat menimbulkan fitnah2. Pernikahan Antara Pria Non-Muslim Dengan Wanita
MuslimahPernikahan antara wanita muslimah dengan pria non-muslim, menurut kalangan
Ulama’ tetap diharamkan, baik menikah dengan pria Ahli Kitab maupun dengan seorang pria
musyrik. Hal ini dikhawatirkan wanita yang telah menikah dengan pria non-muslim tidak
dapat menahan godaan yang akan datang kepadanya. Seperti halnya wanita tersebut tidak
dapat menolak permintaan sang suami yang mungkin bertentangang dengan syariat Islam,
atau wanita itu tidak dapat menahan godaan yang datang dari lingkungan suami yang tidak
seiman yang mungkin cenderung lebih dominanDalil naqli pernyataan tentang haramnya
pernikahan seorang wanita muslimah dengan pria non-muslim adalah Al-Quran Surat Al-
Maidah ayat 5, yang menyatakan bahwa ALLAH SWT hanya memperbolehkan pernikahan
seorang pria muslim dengan wanita Ahli Kitab, tidak sebaliknya. Seandainya pernikahan ini
diperbolehkan, maka ALLAH SWT pasti akan menegaskannya di dalam Al-Quran.
Karenanya , berdasarkan mahfum al-mukhalafah, secara implisit ALLAH SWT melarang
pernikahan tersebut.Dalam Kitab tafsir Al-Tabati karya Imam Ibnu Jarir At-Tabari,
menuturkan Hadits Riwayat Jabir bin Abdillah bahwa Nabi Muhammad SAW pernah
bersabda“Kami (kaum muslim) menikahi wanita Ahli Kitab, tetapi mereka (pria Ahli Kitab)
tidak boleh menikahi wanita kami”

Menurut Imam Ibnu Jarir At-Tabari, meskipun sanad-sanad Hadits tersebut sedikit
bermasalah, maknanya telah disepakati oleh kaum muslimin, maka ke-hujjah-annya dapat
dipertanggungjawabkan.KesimpulanSebenarnya pernikahan antara pria muslim dengan
wanita Ahli Kitab diperbolehkan dalam Islam, tetapi karena saat ini sangat sulit sekali
ditemui wanita Ahli Kitab yang benar-benar “Ahli Kitab”, maka saya dapat simpulkan bahwa
pernikahan beda agama yang ada saat ini tidak dapat dikatakan sah karena hampir tidak ada
wanita Ahli Kitab yang benar-benar berpegang teguh kepada Kitab Taurat dan atau Kitab
Injil. Karena kedua Kitab suci tersebut yang ada saat ini bukan Kitab Taurat dan Injil yang
asli. Sedangkan bagi wanita muslimah yang menikah dengan pria non-muslim, baik pria
musyrik maupun pria Ahli Kitab tetap dihukumi haramNabi Muhammad SAW pernah
bersabda“Wanita itu dinikahi karena empat hal; karena hartanya; karena keturunannya;
karena kecantikannya dan karena baik kualitas agamanya. Maka pilihlah wanita yang baik
kualitas agamanya, niscaya kalian akan beruntung”. (HR. Bukhari dan Muslim)Maka bagi
kaum muslimin dan muslimah, alasan pernikahan beda agama dengan alasan cinta, kesamaan
hak, kebersamaan, toleransi atau apapun alasannya tidak dapat dibenarkan.Perlu pula
ditegaskan bahwa masalah pernikahan pria muslim dengan wanita Ahli Kitab hanyalah suatu
perbuatan yang dihukumi boleh dilakukan, namun bukan anjuran, apalagi perintah.
Karenanya pernikahan yang paling ideal dan yang bisa membawa kita selamat di dunia
maupun akhirat serta membawa keluarga kita menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah dan
warohmah adalah pernikahan dengan orang seagama yaitu Islam.Wallahu ‘alam bisshowaab

 
Muhammad H...
Bermanfaat

Kandar Tja...
Bermanfaat

Putu Suard...
Bermanfaat
KOMENTAR BERDASARKAN :

12 September 2012 19:29:00


bagus….gimana klw didalam nya juga di tambahklan berbagai Peraturan pemerintah
tentang masalah ini akan lebih bagus nantinya..

Laporkan Komentar

Balas

Muhammad Hasby Jamil

12 September 2012 19:35:10


tidak perlu membahas ini,krn saat pemuda muhammad mengawini siti khadijah juga
TDK BERDASARKAN SYARIAT ISLAM, saat itu islam belum ada, maka
perkawinan mereka berdasarkan tata cara ahli kitab atau juga animisme

Laporkan Komentar

Balas

Mboten Wonten

12 September 2012 19:46:02


sudah tau waktu itu islam belum ada, apa masih mau diurusin ngawurnya?

Laporkan Komentar

Balas

@antoasaltulis

12 September 2012 19:46:50


ralat, diterusin..

Laporkan Komentar
0

Balas

@antoasaltulis

12 September 2012 19:57:17


artinya, aspek tata cara pernikahan itu bisa suka2, krn toh tanpa syariat islam orang
bisa kawin, bahkan calon nabi

Laporkan Komentar

Balas

Mboten Wonten

12 September 2012 20:12:27


ajaran suka2 itu mungkin ajaran agamamu yg datang sebelum islam ada, ajaran
agamaku jelas beda..

diteruskan lagi?

Laporkan Komentar

Balas
@antoasaltulis

12 September 2012 20:19:21


bung anto, tdk usah marah2,khan nabi anda saat menikahi siti khadijah juga tata cara
perkawinannya gak jelas pakai syariat yahudi-nasrani ataukah animisme?,khan belon
ada islam!, jadi cek saja sejarah islam kalau bisa, ini disembunyikan berabad-abad

Laporkan Komentar

Balas

Mboten Wonten

12 September 2012 21:10:59


lha yg marah2 siapa?

anak kecil juga tau kalo islam datang setelah nabi menikah..

saran saya, mending bersihkan niat baru diteruskan ngobrolnya.

Laporkan Komentar

Balas

@antoasaltulis
13 September 2012 08:36:43
paragraf kedua isinya terlalu panjang mbak… coba dibagi jadi 10 paragraf, mungkin
lebih enak dibacanya…

Laporkan Komentar

Balas

Kandar Tjakrawerdaja
Tulis Tanggapan Anda

REGISTRASI | MASUK

<a href='http://ads6.kompasads.com/new/www/delivery/ck.php?
n=a37da309&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img
src='http://ads6.kompasads.com/new/www/delivery/avw.php?
zoneid=345&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=a37da309' border='0'
alt='' /></a>
<a href='http://ads6.kompasads.com/new/www/delivery/ck.php?
n=a40e8a5a&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img
src='http://ads6.kompasads.com/new/www/delivery/avw.php?
zoneid=639&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=a40e8a5a' border='0'
alt='' /></a>
FEATURED ARTICLE

Trauma Banjir 2007, Akan Adakah Banjir Besar …


Christie Damayanti
TRENDING ARTICLES
Halal tapi (Tak) Halal? …

M. Rasyid Nur
Hati-hati dengan Orang Introvert! …

Fery Pryatna
Banjir, Ujian Terberat Jokowi …

Jhonny Sitorus
Menpora dari Kumis Kembali ke Kumis …

Yao Mul
Rame-Rame Tinggalkan Identitas Partai Islam …

Sutomo Paguci

 INFO & PENGUMUMAN


 KONTAK KOMPASIANA

INDEX

 Get Urbanized X: Glowing Dinner at …


 “Curhat” Soal PMS, Dapet Hadiah Total …
 Pemenang Ngeblog bersama Indosat Super …

TERAKTUAL

INSPIRATIF

Semangati Orang Gagal dan Lihatlah Keajaiban Orasi Hati Korban Perkosaan yang Kau Pikir
Lucu… Akulah Pendengki itu Foto Bagus Itu Tak Harus Dengan Kamera DSLR Yang Tak
Terkatakan untuk Suamiku

BERMANFAAT

MENARIK

Subscribe and Follow Kompasiana:

Anda mungkin juga menyukai