Indahnya Fisika dalam Senandung Ayat‐ayat Alquran | i
Indahnya Fisika dalam Senandung Ayat‐ayat Alquran
Penulis: Desi Ariyanti Naspin
ISBN 978‐623‐215‐608‐1
Editor: M. Maghfur Qumaidi
Penata Letak: @timsenyum
Desain Sampul: @kholidsenyum
Copyright © Pustaka Media Guru, 2019
x, 76, 17x 24 cm
Cetakan Pertama, Desember 2019
Diterbitkan oleh
CV. Cipta Media Edukasi
Grup Penerbit Pustaka MediaGuru (Anggota IKAPI)
Jl. Dharmawangsa 7/14 Surabaya
Website: www.mediaguru.id
Dicetak dan Didistribusikan oleh
Pustaka Media Guru
Hak Cipta Dilindungi Undang‐Undang Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2002 tentang Hak Cipta, PASAL 72
Persembahan
Untuk bunda, pengorbananmu tiada tara.
Indahnya Fisika dalam Senandung Ayat‐ayat Alquran | iii
Kata Sambutan
Kepala Kantor Kementerian Agama
Kota Sawahlunto
P
uji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan Karunia‐Nya kepada penulis sehingga dapat
mempersembahkan karyanya kepada pembaca. Buku ini
diselesaikan penulis berkat pengalaman menjadi seorang pendidik.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada penulis sehingga dapat
melahirkan buku ini sebagai karya.
Saya selaku Kepala Kementerian Agama Kota Sawahlunto
memberikan apresiasi dan selamat kepada penulis yang sudah
berhasil berkarya menciptakan karya yang berjudul “Indahnya Fisika
dalam Senandung Ayat‐Ayat Al Qur’an” yang dapat bermanfaat bagi
semua kalangan terutama pendidik. Harapan saya ke depan, semoga
karya ini dapat memotivasi pendidik lainnya sehingga lahir penulis‐
penulis baru yang dapat berkarya memajukan literasi. Teruslah
berkarya demi mencerdaskan generasi muda, serta giatkan budaya
menulis kepada pendidik bahkan peserta didik di instansi atau
lembaga masing‐masing.
Ilmu tanpa iman menjadi tak bermakna, begitu juga sebalikya.
Buku ini hadir agar dapat dijadikan penambah pemahaman bagaimana
menghadirkan pembelajaran yang mengintegrasikan materi fisika
dengan Al Qur’an. Belajar agar dapat meningkatkan keimanan dan
akidah. Itulah tujuan sebenarnya. Guru, peserta didik, dan penggiat
pendidikan tidak akan menyesal memiliki buku ini. Yakinlah, belajar
iv | Desi Ariyanti Naspin
dengan niat beribadah untuk Allah sungguh mulia. Maka, miliki dan
bacalah buku ini.
Indahnya Fisika dalam Senandung Ayat‐ayat Alquran | v
Kata Pengantar
M
enjalani profesi sebagai seorang guru adalah pilihan. Perlu
sebuah keberanian dan keikhlasan. Menghadapi segala
macam problema pendidikan, disertai dislatasi dan
penyimpangannya merupakan sebuah pengorbanan yang tiada akhir.
Tugas guru tidak hanya mengajar. Namun, ada hal yang lebih
penting, yaitu mendidik. Mendidik mengajarkan bagaimana peserta
didik bersikap, bagaimana menghadapi kehidupan, dan mendidik
bagaimana mengolah rasa menjadi karsa dan karya yang bermanfaat.
Tugas mulia itu sangatlah berat. Tujuan utama yang ingin dicapai
adalah menciptakan akhlaktul qarimah kepada Sang Maha Pencipta,
Allah Azza Wajjala. Keyakinan akan Ke‐Esa‐an Allah harus ditanamkan
sejak dini dan sampai akhir hayatnya.
Tantangannya adalah bagaimana menciptakan sebuah proses
pembelajaran yang dapat mewujudkan tujuan tersebut. Pembelajaran
yang dapat mengintegrasikan materi yang diajarkan dengan nilai‐nilai
agama keislaman yang kita anut. Tidak hanya berucap dan bekerja
menuangkan materi, tetapi mencoba menanamkan konsep materi itu
di hati peserta didik. Harapannya, tercipta generasi yang mencintai
Islam dan mengagungkan Sang Khalik dari proses pembelajaran yang
dilalui.
Saya sebagai pimpinan, mencoba memberikan tugas dan ternyata
penulis mampu menunaikan dengan penuh tanggung jawab dan
ikhlas. Prinsipnya dalam bekerja “pantang menyerah, hadapi semua
tugas dengan senyum dan ikhlaskan karena ibadah untuk Allah”.
Jika ingin memahami dan mengetahui proses pembelajaran yang
dapat mewujudkan tujuan tersebut, maka bacalah buku ini.
Sawahlunto, November 2019
Kepala MAN Kota Sawahlunto
vi | Desi Ariyanti Naspin
Kata Pengantar
R
asa syukur yang tak terkira saya ucapkan kehadirat Allah SWT
sekalian alam yang telah memberikan hidayah dan berkah
sehingga penulis dapat menyelesaikan buku ini. Buku ini
terwujud sebagai bentuk perjuangan dan kepedulian seorang
pendidik terhadap tujuan pendidikan yang selama ini kita agung‐
agungkan dan kita harapkan keberhasilannya.
Meraih sebuah keberhasilan sebagai seorang pendidik
membutuhkan jalan yang panjang dan berliku. Tugas pendidik tidak
hanya sekedar menjalani pembelajaran sampai mengevaluasi
pembelajaran. Ada satu tugas pendidik yang tidak dapat digantikan
oleh siapa pun. Pendidik berkewajiban untuk mendidik. Mendidik
peserta didik agar tidak hanya memiliki ilmu duniawi saja, namun yang
terberat adalah mendidik untuk menciptakan karakter, akhlak dan
budi pekerti yang unggul untuk bekal di akhirat nanti. Buku ini
mengajarkan kita tentang bagaimana menciptakan sebuah proses
pembelajaran yang mengintegrasikan nilai‐nilai Al Qur’an dengan
materi yang disuguhkan. Sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013 yang
bertujuan untuk membentuk dan mengembangkan pendidikan
karakter dalam mengolah pikiran, hati, dan juga gerak terutama
peserta didik.
Buku ini diharapkan dapat menjadi sebuah suntikan dan dorongan
kepada pendidik lain untuk dapat menuangkan kreatifitas dan
tulisannya sebagai pengembangan karakter dan jati diri. Saya sebagai
pimpinan, mengucapkan rasa bangga dan apresiasi kepada penulis.
Mendidik sambil berkarya, adalah sebuah tugas yang mulia dan berat.
Tidak semua orang dapat melakukannya. Teruslah berkarya, hasilkan
karya‐karya terbaikmu. Tugas yang diemban berat, namun jika kita
ikhlas, pahala yang terbaik akan dapat diraih.
Sawahlunto, November 2019
Indahnya Fisika dalam Senandung Ayat‐ayat Alquran | vii
Prakata
P
uji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT yang selalu
melimpahkan rahmat, hidayah, dan karunianya sehingga
alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan tulisan ini.
Buku ini membahas mengenai integrasi materi fisika yang kita
pelajari di sekolah dengan ayat‐ayat Alquran, agama Islam.
Pengintegrasian ini didasari oleh tujuan pendidikan yang
mengharuskan peserta didik memiliki karakter yang unggul akhlaktul
qarimah sehingga dapat mendekatkan diri kepada sang Khalik.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada suami, ibu, anak, dan
teman‐teman guru yang telah memberikan doa, motivasi, dan
bantuan baik moril maupun tenaga serta dukungan kepada penulis.
Tanpa bantuan, dukungan serta motivasi mereka tentu buku ini tidak
dapat hadir di hadapan pembaca.
Penulis menyadari, buku ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk
itu penulis mengharapkan saran dan masukan yang membangun dari
pembaca. Demikianlah, selamat membaca. Semoga bermanfaat.
viii | Desi Ariyanti Naspin
Daftar Isi
Persembahan ............................................................................................ iii
Kata Sambutan ....................................................................................... iv
Kata Pengantar ........................................................................................ vi
Kata Pengantar ........................................................................................ vii
Prakata .................................................................................................... viii
Daftar Isi ................................................................................................... ix
Sepenggal Kisah ........................................................................................ 1
Besaran dan Pengukuran ......................................................................... 6
dalam Ayat Alquran .................................................................................. 6
A. Nilai Karakter Konsep Metode Ilmiah dalam Ayat
Alquran ......................................................................................... 6
B. Keyakinan Atas Ke‐Esaan Allah SWT. ......................................... 12
C. Kejujuran dari Ketidakpastian Pengukuran Besaran
Fisika. ........................................................................................... 14
Kinematika Gerak dalam Ayat Alquran .................................................. 18
A. Religius, Tekun, dan Teliti dari Kecepatan Gerak Benda. .......... 18
Gerak Melingkar dalam Ayat Alquran ................................................... 23
A. Memupuk Kekaguman Atas Penciptaan Allah dari Gerak
Melingkar. ................................................................................... 23
Dinamika Gerak dalam Ayat Alquran ...................................................... 27
A. Membangun Niat dan Semangat dari Gaya Newton. ............... 27
B. Eksistensi Hukum‐Hukum Newton. ........................................... 29
Konsep Gravitasi Umum dalam Ayat Alquran ....................................... 37
A. Rasa Syukur dari Gravitasi Umum dalam Ayat Alquran ........... 37
Pembelajaran Usaha dan Energi dalam Ayat Alquran .......................... 43
A. Semua Butuh Usaha. .................................................................. 43
Getaran dan Gelombang dalam Ayat Alquran ...................................... 47
A. Dunia yang Bergetar .................................................................. 47
Indahnya Fisika dalam Senandung Ayat‐ayat Alquran | ix
B. Kewaspadaan dari Gelombang ................................................. 48
Pembelajaran Fluida dalam Ayat Alquran .............................................. 51
A. Belajar dari Air. ............................................................................ 51
B. Rasa Syukur yang Tak Terduga. ................................................. 56
Pembelajaran Suhu dan Kalor dalam Ayat Alquran .............................. 58
A. Keringat karena Peningkatan Suhu........................................... 58
Cahaya dan Optik dalam Ayat Alquran .................................................. 62
A. Penciptaan Indera Mata yang Rumit. ....................................... 62
B. Lentera Cahaya Matahari. .......................................................... 64
Elektrodinamis dalam Ayat Alquran ...................................................... 68
A. Fenomena Kilat Menyambar. .................................................... 68
Konsep Relativitas dalam Ayat Alquran ................................................. 71
A. Pembelajaran Relativitas Menurut Islam. .................................. 71
Daftar Pustaka ........................................................................................ 74
Profil Penulis ........................................................................................... 75
x | Desi Ariyanti Naspin
Sepenggal Kisah
B
erawal dari pertanyaan seorang guru fisika didalam hatinya,
untuk apa kita mempelajari fisika ini? Apa manfaatnya bagi
kehidupan kita sehari‐hari? Begitu banyak formula dan konsep
yang harus dipahami, semuanya untuk apa? Pertanyaan bodoh ini
terus saja berkecamuk di dalam hatinya. Namun, sembari dengan
pertanyaan yang terus ada dalam hati, tetap saja sebagai seorang
guru melaksanakan tugas dan kewajibannya. Di sekolah, harus dengan
ikhlas mengajarkan ilmu dan konsep yang membingungkan itu kepada
anak didiknya. Diselingi canda tawa dan segurat kebingungan, dengan
lantang tetap saja sang guru berceloteh menceritakan konsep‐konsep
membingungkan itu.
Sampai suatu saat, seorang anak didik bertanya kepada sang
guru, “Apakah terdapat hubungan fisika ini dengan Allah, Buk. Hingga
kita harus mempelajarinya?” Seketika sang guru terdiam sejenak.
Sungguh sebuah pertanyaan cerdas, berhasil membuat sang guru
langsung berfikir dan memutar otak. Bagaimana cara menjawabnya?
Selama beberapa waktu sang guru sibuk mencari jawabannya.
Berbagai buku beliau baca, berbagai sumber dari internet beliau gali.
Semuanya beliau lakukan untuk mencari jawaban dari si anak.
Akhirnya, suatu ketika beliau berhasil menemukan jawabannya. Tanpa
sengaja, ketika sang guru membaca dan mempelajari sepotong ayat
Alquran dalam Surat Al Mu’minuun ayat 112 dan 114, yang artinya:
“Allah bertanya, Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?
Mereka menjawab, kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari,
maka tanyakanlah kepada orang‐orang yang menghitung. Allah
berfirman, “Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau
kamu sesungguhnya mengetahui”. Yah, inilah jawabannya. Keterkaitan
fisika yang beliau ajarkan dengan Sang Allah.
Indahnya Fisika dalam Senandung Ayat‐ayat Alquran | 1
Berbekal dengan arti yang beliau dapatkan, setiap hari semakin
gigih beliau menggali hubungan fisika dengan Allah. Selama ini, sang
guru fisika ini hanya berpikir bahwa fisika adalah ilmu umum dan
berbeda dengan ilmu agama. Antara ilmu fisika dan agama tidak ada
kaitannya. Ilmu fisika dianggap penting sebagai bekal menjalani
kehidupan di dunia, sementara itu ilmu agama adalah bekal untuk
meraih kebahagiaan di akherat kelak. Sang guru hanya menganggap
bahwa Ilmu fisika tidak ada kaitannya dengan agama. Agama
sumbernya Alquran, sementara ilmu fisika berasal dari hasil observasi,
eksperimentasi, dan penalaran logis dan mendalam. Memang Alquran
tidak berbicara ilmu fisika secara detail. Alquran juga bukan kumpulan
sains, yaitu meliputi biologi, kimia, fisika, kimia, sosiologi, psikologi,
dan lain‐lain. Akan tetapi Alquran mendorong umat manusia
mempelajari jagad raya ini. Alquran mendorong umat manusia
mempelajari ciptaan Allah, baik yang ada di langit maupun di bumi.
Perintah mempelajari sains atau ciptaan Allah dimaksud adalah amat
jelas dikemukakan melalui ayat‐ayat Alquran. Memang Alquran tidak
berbicara ilmu fisika secara detail. Alquran juga bukan kumpulan sains,
yaitu meliputi biologi, kimia, fisika, kimia. Akan tetapi sang guru telah
menyadari bahwa Alquran mendorong umat manusia mempelajari
jagad raya ini. Alquran mendorong umat manusia untuk mempelajari
ciptaan Allah, baik yang ada di langit maupun di bumi. Perintah itu
dijelaskan dengan kalimat yang amat jelas, yaitu pikirkanlah ciptaan
Allah dan jangan memikirkan tentang Allah. Upaya memikirkan
ciptaan Allah inilah, yaitu berupa langit dan bumi serta seisinya, dalam
konteks sekarang, merupakan kajian dalam mempelajari sains, yaitu
ilmu fisika, kimia, biologi, sosiologi, sejarah, filsafat, dan lain‐lain.
Pencarian sang guru ternyata tidak cukup sampai disana. Setelah
diselami, kegiatan mempelajari sains dalam Islam tidak berhenti hanya
sekedar mengetahui ilmu yang dipelajari itu sendiri, tetapi juga
kemudian mengambil manfaat dari hasil pengetahuan yang
dihasilkannya itu, lewat teknologi misalnya, melainkan masih memiliki
tujuan yang lebih mendasar. Tujuan yang dimaksudkan itu adalah
2 | Desi Ariyanti Naspin
untuk mengenal Tuhan melalui ciptaan‐Nya. Ternyata mengkaji ilmu
bukan sebatas berhenti pada ilmu atau sains, tetapi lebih jauh,
ternyata, kegiatan belajar yang selama ini beliau lakukan bersama
anak didik adalah untuk mengenal Allah. Masyaallah, sebuah jawaban
yang luar biasa. Seperti janji Allah yang selama ini kita dengar, bahwa
Allah akan mengangkat derajat orang yang beriman dan berilmu
pengetahuan beberapa derajat. Disinilah, manfaat ilmu yang kita
pelajari saat ini. Inilah jawabannya anak didikku.
Namun, timbul pertanyaan baru dalam benak sang guru,
“Bagaimana cara yang tepat mengajarkan fisika ini kepada anak didik
agar ilmu ini memang dapat digunakan untuk mengenal Allah?
Semakin hari, semakin banyak saja pertanyaan yang muncul. Sang
guru berharap, setelah anak didik mempelajari fisika mereka semakin
mengenal Allah, mereka semakin mengagumi ciptaan Allah, sampai
akhirnya mereka memiliki karakter yang baik. Penciptaan akhlaktul
qarimah. Dapat dibayangkan, jika ilmu pengetahuan tidak diiringi
dengan ilmu agama dan akhlak yang baik, seperti yang terjadi pada
sebagian masyarakat modern saat ini, maka segenap kekuatan ilmu
pengetahuan digunakan untuk tujuan menempuh harta materi sendiri,
memperbesar kekuasaan sendiri, dan hanya untuk memuaskan nafsu
berkuasa dan nafsu mengeksploitasi. Bahkan, manusia saat ini sampai
rela mengorbankan keluarga, sahabat, bahkan orang tuanya hanya
untuk memenuhi nafsu duniawi saja. Saat ini, manusia berilmu namun
tidak berakhlak mulia menjadi budak dari kehidupan hedonisme
semata. Mereka hidup dalam gelombang kaum humanitarian yaitu
kelompok manusia yang tidak banyak membawa hasil yang baik dari
proses pembelajaran. Terkadang, kehidupan ini sampai memicu
kepada konflik yang membahayakan.
Atas dasar pemikiran dari pertanyaan anak didik ini lah yang
membuat sang guru merasa perlu mencari jawabannya. Dari satu
pertanyaan yang muncul, dapat melahirkan pertanyaan‐pertanyaan
lain yang saling berhubungan. Terkuak kebenarannya, bahwa
memang untuk mengenal Allah tujuan kita belajar. Baik di sekolah
Indahnya Fisika dalam Senandung Ayat‐ayat Alquran | 3
maupun di manapun kita belajar. Harapan dengan mengenal Allah,
Sang Pencipta dan Pemilik alam semesta ini, anak didik yang dilahirkan
dari sebuah proses pembelajaran dapat memiliki karakter dan akhlak
yang baik. Karakter dan akhlak itulah yang akan menuntun kita
menapaki perjalanan hidup di dunia ini yang penuh cobaan, halangan,
dan juga godaan. Tujuan inilah yang ingin dicapai dalam melaksanakan
proses pembelajaran yaitu dapat mengintegrasikan konsep fisika
dengan ilmu agama dan Alquran.
Sebuah proses pembelajaran yang berhasil adalah yang dapat
mencapai tujuan pendidikan itu dengan baik dan terukur. Guru fisika
dapat melaksanakan pembelajaran fisika yang mengintegrasikan ayat‐
ayat Alquran di dalamnya dengan berbagai cara. Seperti,
pengintegrasian dapat dilakukan dalam pelaksanaan strategi
pembelajarannya, mulai dari awal sampai akhir kegiatan
pembelajaran. Selain itu, pengintegrasian ayat‐ayat Alquran juga
dapat langsung diterapkan ketika proses memahami materi dan
konsep. Sebagai contoh, ketika sang guru mengajarkan konsep
besaran dalam fisika, sang guru dapat mengintegrasikannya dengan
salah satu ayat yang terdapat dalam Alquran.
Fisika salah satu instrumen untuk melihat bukti‐bukti keteraturan
tersebut. Melalui bukti tersebut, kita diajak untuk mengislamkan sains
dan bukan untuk mensainskan Islam. Fisika memiliki peran yang cukup
strategis dalam mempelajari Alquran. Peran tersebut digunakan untuk
memahami makna fisik yang lebih luas lagi dari beberapa kata‐kata
pada terjemahan Alquran. Kata‐kata seperti siang, malam,
pergerakan, kecepatan kencang, garis edar, perjalanan waktu, batas
waktu, cahaya, bersinar, kilat, petir, angin, hujan, terbang,
beterbangan, berat, kegoncangan, bintang, gugus bintang, dan
sebagainya yang terdapat dalam Alquran dapat dipelajari dalam fisika.
Dengan pemahaman terhadap fisika yang diterima anak didik
dapat menjadi penguat pondasi keimanannya sebagai umat agama
Islam, karena dengan mengetahui rahasia‐rahasia alam, manusia akan
semakin mengagungkan Allah yang telah menciptakan semua
4 | Desi Ariyanti Naspin
keajaiban yang ada di alam semesta ini, yang tidak ada satupun
mahkluk yang dapat melakukan hal itu. Dalam beberapa ayat Alquran
Allah telah senantiasa menegaskan mengenai pentingnya belajar dan
mencari ilmu. Dalam ayat yang pertama kali diturunkan Al‐Alaq telah
ditegaskan perintah untuk membaca bagi umat manusia,yaitu
membaca ayat‐ayat Allah, baik yang ada di Alquran maupun yang ada
di alam. Pemahaman materi fisika dalam islam merupakan suatu
upaya untuk menjalankan perintah Allah di dalam Alquran untuk
melakukan dan memperhatikan segala ciptaan Allah yang nantinya
akan memberikan implikasi positif. Yaitu untuk mewujudkan dan
menciptakan akhlaktul qarimah baik kepada anak didik semua. Selain
itu, agar peserta didik dapat menggunakan fisika sebagai sains untuk
meyakinkan diri atas eksistensi atau keberadaan Allah SWT sehingga
terbentuklah aqidah yang benar. Seperti itulah, harapan sang guru
fisika ini dalam pembelajarannya.
Indahnya Fisika dalam Senandung Ayat‐ayat Alquran | 5
Besaran dan Pengukuran
dalam Ayat Alquran
A. Nilai Karakter Konsep Metode Ilmiah dalam Ayat Alquran
Dalam teori hakekat fisika adalah ilmu pengetahuan tentang
semua gejala alam yang dituangkan berupa fakta, konsep, prinsip, dan
hukum yang teruji kebenarannya dan melalu suatu rangkaian kegiatan
dalam metode ilmiah. Fisika tidak hanya mempelajari benda tak hidup,
tetapi tingkah laku benda hidup pun menjadi objek pembahasan
dalam fisika. Oleh karena itu, fisika menjadi salah satu cabang ilmu
yang sangat bermanfaat dalam kehidupan.
Telah diketahui bersama bahwa gejala alam yang ada di dunia ini
disimpulkan menjadi sebuah teori atau ilmu yang jika dikaitkan dengan
Alquran dapat memberikan suatu gambaran baik tersirat ataupun
tersurat tentang fenomena alam yang menunjukkan gejala fisik. Allah
berfirman dalam Q.S. Ali Imran (190) yang berbunyi.
∩⊇®⊃∪ É=≈t6ø9F{$# ’Í<'ρT[{ ;M≈tƒUψ Í‘$pκ¨]9$#uρ È≅øŠ©9$# É#≈n=ÏF÷z$#uρ ÇÚö‘F{$#uρ ÏN≡uθ≈yϑ¡¡9$# È,ù=yz ’Îû χÎ)
∩⊄∠∪ tβρã©.x‹tGtƒ öΝßγ¯=yè©9 9≅sWtΒ Èe≅ä. ⎯ÏΒ Èβ#u™öà)ø9$# #x‹≈yδ ’Îû Ĩ$¨Ψ=Ï9 $oΨö/uŸÑ ô‰s)s9uρ
6 | Desi Ariyanti Naspin
Dan Q.S: Luqman ayat 26 yang berbunyi:
∩⊄∉∪ ߉‹Ïϑptø:$# ©Í_tóø9$# uθèδ ©!$# ¨βÎ) 4 ÇÚö‘F{$#uρ ÏN≡uθ≈yϑ¡¡9$# ’Îû $tΒ ¬!
Artinya: “kepunyaan Allah‐lah apa yang di langit dan yang di bumi.
Sesungguhnya Allah Dia‐lah yang Maha Kaya lagi Maha
Terpuji.”
Dari beberapa ayat di atas jelaslah bahwa semua yang telah
diciptakan Allah di alam semesta ini merupakan tanda keilmuan bagi
manusia yang mau memikirkannya. Allah telah memerintahkan
manusia untuk mempelajari semua gejala alam yang ada ini agar dapat
digunakan dalam melangsungkan kehidupannya.
Atas dasar inilah, guru menjelaskan kepada peserta didik bahwa
untuk mempelajari dan membahas fenomena alam ini dibutuhkan
sains. Salah satunya ilmu fisika. Guru mengatakan bahwa setiap
permasalahan yang ada harus diteliti terlebih dahulu secara ilmiah
sehingga diperoleh kebenaran ilmiah yang dapat digunakan sebagai
sarana untuk memecahkan masalah. Dari sinilah muncul konsep
metode ilmiah.
Dalam penjelasan guru dikatakan bahwa metode ilmiah
digunakan untuk menyelidiki semua fenomena alam yang telah
diajarkan dalam Alquran dan segala bentuk keteraturannya, serta
hubungannya dengan cara yang tepat yaitu dimulai dengan
mengamati kejadian alam melalui sebuah penelitian. Selanjutnya kita
dituntut untuk menggunakan pikiran dalam menganalisis data yang
diperoleh. Salah satu contoh yang dapat diberikan kepada guru dalam
mengajarkan konsep langkah‐langkah metode ilmiah yang
diintegrasikan menurut Alquran seperti:
1. Identifikasi masalah.
Sebelum melakukan penelitian dimulai dari mengidentifikasi
masalah yang ada. Misalnya guru memberikan contoh melalui
sebuah pertanyaan sederhana yang dilontarkan kepada peserta
Indahnya Fisika dalam Senandung Ayat‐ayat Alquran | 7
didik, “Darimana sebenarnya asal mula penciptaan manusia?”
Dalam proses identifikasi masalah ini dapat membangkitkan sikap
kritis dan rasa ingin tahu peserta didik. Semakin banyak guru
memberikan pertanyaan, maka kedua karakter ini akan semakin
tergali. Disadari atau tidak, karakter inilah yang dapat
menumbuhkan motivasi belajar peserta didik.
2. Perumusan masalah.
Perumusan masalah diperlukan agar tujuan penelitian menjadi
lebih jelas dan fokus terhadap satu masalah. Peserta didik
dibimbing guru menetapkan perumusan masalah menjadi,
“Bagaimana proses yang terjadi pada janin dalam penciptaan
manusia?”
3. Pengumpulan informasi.
Langkah ini bertujuan untuk memperoleh pengetahuan dan
informasi yang sesuai dengan masalah yag diteliti. Pada langkah
ini peserta didik diperintahkan mencari informasi yang terkait
dengan masalah yang ingin diteliti di awal. Misalnya, peserta didik
mencari informasi mengenai teori janin, proses pembentukan
janin, hingga ayat Alquran yang berhubungan dengan proses
penciptaan manusia. Informasi dapat diperoleh dari semua
referensi yang terpercaya. Karakter yang dapat dinilai guru dalam
proses ini adalah kegigihan dan kemandirian. Peserta didik yang
tertantang untuk memecahkan masalah akan memiliki kegigihan
dan kemandirian dalam menggali informasi lebih dalam. Peserta
didik yang gigih dan mandiri menggunakan semua potensi dan
kemampuannya dalam berusaha pasti akan mendapatkan hasil
yang lebih optimal.
4. Pengajuan hipotesis.
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang bersifat teoritis
yang masih harus diuji kebenarannya. Sesuai dengan masalah di
atas, peserta didik dapat mengajukan pertanyaan, “Apakah
manusia berasal dari janin yang mengalami pertumbuhan dan
perkembangan sewaktu di rahim?” Karakter yang muncul melalui
8 | Desi Ariyanti Naspin
proses ini adalah kritis dan berani mencoba. Pada proses ini
peserta didik diarahkan untuk menjadi pribadi yang kritis
menghadapi suatu permasalahan dan berani untuk mencoba hal
baru. Hal ini disebabkan karena peserta didik akan terus
mengalami perkembangan, baik secara psikis maupun fisik. Oleh
karena itu, sebagai bekal menghadapi kehidupannya mereka
membutuhkan pola pikir yang kritis dan sikap berani mencoba.
5. Melakukan eksperimen.
Eksperimen dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah dibuat.
Ekperimen ini tidak hanya melakukan percobaan, tetapi jika
penelitiannya bersifat kualitatif eksperimen dapat dilakukan
melalui riset pustaka. Berdasarkan permasalahan di atas, peserta
didik melakukan eksperimen melalui riset pustaka. Didapatkan
hasil eksperimen seperti, fase penciptaan janin dimulai dari waktu
terjadinya pembuahan (fertilisasi) antara sperma dengan ovum di
rahim ibu, lalu fase ditiupkannya roh (periode segumpal daging),
sampai fase penyempurnaan janin manusia (penciptaan indera
dan organ tubuh). Nilai karakter yang dapat dinilai dalam proses
ini adalah ketelitian, keuletan, dan bertanggung jawab. Sikap
ketelitian dan keuletan peserta didik dapat dilihat ketika mereka
melakukan eksperimen. Peserta didik yang teliti dalam
eksperimen pasti akan mendapatkan data yang benar dan akurat.
Sikap sikap tanggung jawab dalam sangat diperlukan dalam
menjamin kebenaran hasil eksperimen yang telah didapatkan.
6. Analisis data.
Analisis data dilakukan untuk membandingkan informasi yang
diperoleh dengan hasil eksperimen. Data hasil ekperimen secara
kualitatif disajikan dalam bentuk deskripsi. Berdasarkan hasil
eksperimen yang dilakukan pada tahap sebelumnya, hasil analisis
data yang dilakukan peserta didik dapat berupa:
a. Penjelasan pertama mengenai kondisi janin pada proses
pembuahan. Dimulai dari zigot (terbentuk karakteristik
dominan pada janin), proses pembelahan sel secara berulang
Indahnya Fisika dalam Senandung Ayat‐ayat Alquran | 9
hingga berubah menjadi morula (sekita enam hari pertama
sejak pembuahan), sampai terbentuk zigot yang sempurna,
dikenal dengan nama blastula dengan diameter 0,55‐0,68
mm.
b. Penjelasan fase segumpal darah (dalam Alquran disebut
dengan al‐‘alaqah). Pada fase ini blastula terus mengalami
pertumbuhan dan pembelahan sel hingga berbentuk seperti
lintah yang kedua ujungnya bergantung pada dinding rahim
agar dapat mengambil makanan dari darah ibunya. Fase ini
terjadi pada hari kedua puluh lima (awal minggu ketiga
sampai awal minggu keempat).
c. Penjelasan fase segumpal daging (dalam Alquran disebut
dengan al‐‘mudghah). Pada fase ini terjadi pembentukan
organ tubuh, seperti tunas dua anggota badan atas dan
bawah, kantong otak, daun telinga, dan organ‐organ internal
lainnya. Pada fase ini Allah dengan segala kemuliaannya
meniupkan roh kepada si janin. Proses peniupan roh
merupakan hal yang gaib, sehingga hanya Allah yang
mengetahui ilmunya. Kejadian ini telah dituangkan dalam
Alquran pada Q.S. Al‐Isra (85) yang berbunyi:
ωÎ) ÉΟù=Ïèø9$# z⎯ÏiΒ ΟçFÏ?ρé& !$tΒuρ ’În1u‘ ÌøΒr& ô⎯ÏΒ ßyρ”9$# È≅è% ( Çyρ”9$# Ç⎯tã štΡθè=t↔ó¡o„uρ
∩∇∈∪ WξŠÎ=s%
10 | Desi Ariyanti Naspin
dengan terbentuknya tulang dan dibalut dengan daging.
Melalui penjelasan pada fase ini, diharapkan peserta didik
mempunyai kesadaran bahwa penciptaan manusia
merupakan sebuah karunia Allah yang wajib diimani dan
disyukuri. Diharapkan nilai religius, rasa syukur, dan
kepedulian yang telah dimiliki peserta didik semakin
meningkat. Mereka lebih bersyukur atas nikmat yang telah
diberikan Allah sehingga mereka menjadi lebih peduli dengan
diri dan lingkungannya. Tidak menjadi pribadi yang egois dan
kufur nikmat.
d. Terakhir penjelasan fase penyempurnaan janin. Dalam fase ini
Allah menciptakan fungsi alat‐alat indera, seperti
pendengaran, penglihatan, hati, dan pikiran. Allah berfirman
dalam Q.S. As‐Sajdah ayat 9:
t≈|Áö/F{$#uρ yìôϑ¡¡9$# ãΝä3s9 Ÿ≅yèy_uρ ( ⎯ÏμÏmρ•‘ ⎯ÏΒ ÏμŠÏù y‡xtΡuρ çμ1§θy™ ¢ΟèO
Indahnya Fisika dalam Senandung Ayat‐ayat Alquran | 11
dari kita pertama kali hidup di dunia sampai kembali lagi kepada
Allah Sang Pencipta.
Dari salah satu contoh metode ilmiah di atas, kita dapat
mengambil pelajaran bahwa ternyata ilmu fisika telah dijelaskan
dalam Alquran sejak 1400 tahun yang silam. Ini membuktikan bahwa
Alquran adalah firman Allah yang tidak diragukan lagi. Dari
pembelajaran tersebut, diharapkan peserta didik dapat semakin
meningkatkan keimanan dan kepercayaannya kepada Allah. Semakin
mengagungkan Allah, bahwa semua kejadian yang dialami tidak
sekedar kebetulan semata, tapi sudah diatur dan direncanakan sebaik
mungkin oleh Allah.
B. Keyakinan Atas Ke‐Esaan Allah SWT.
Manusia diciptakan Allah sebagai khalifah di muka Bumi, dalam
melakukan segala aktivitasnya perlu memahami benda‐benda di alam
ini untuk kelangsungan hidupnya. Memahami alam dan semua yang
ada didalamnya tidak terlepas dari pengamatan sifat‐sifat benda di
sekitarnya. Salah satu bagian dari pengamatan adalah melakukan
pengukuran. Kegiatan pengukuran ini dilakukan untuk memperoleh
data yang akurat dan akuntabel. Biasanya untuk menggambarkan
hasil pengukuran kita menggunakan angka‐angka. Setiap ukuran yang
kita gunakan untuk menggambarkan gejala fisis secara kuantitatif
disebut besaran. Dengan kata lain, menurut teori fisika besaran
merupakan sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dalam angka‐
angka.
Fisika merupakan ilmu alamiah dengan metode ilmiahnya
berusaha mengungkapkan, merumuskan, memperhitungkan, dan
menyimpulkan segala dimensi (ukuran atau satuan) alam semesta.
Fisika sebagai salah satu ilmu sains mencoba mempelajari dan
membaca ukuran dan keteraturan yang telah ditentukan tersebut.
Bahasa dalam mengungkap ukuran dan keteraturan tersebut
dinamakan rumus empiris fisika.
12 | Desi Ariyanti Naspin
Petunjuk untuk menggunakan akal dan pikiran dalam melakukan
pengukuran berdasarkan hasil pengamatan dinyatakan dalam firman
Allah SWT QS: Al‐Furqan (2) yang berbunyi:
…ã&©! ⎯ä3tƒ öΝs9uρ #Y‰s9uρ õ‹Ï‚−Gtƒ óΟs9uρ ÇÚö‘F{$#uρ ÏN≡uθ≈yϑ¡¡9$# à7ù=ãΒ …çμs9 ¨“Ï%©!$#
Indahnya Fisika dalam Senandung Ayat‐ayat Alquran | 13
Karakter yang diharapkan muncul setelah peserta didik
membahas pengukuran ini adalah mereka menyadari ke‐Esaan Allah,
bahwa Allah satu‐satunya pencipta alam semesta. Allah juga yang
telah mengatur roda kehidupan lengkap dengan segala hukum dan
aturannya. Peserta didik menyadari bahwa ada sesuatu hal yang tidak
harus dinilai secara logika, namun harus dinilai melalui nurani dan
keyakinan. Nasib dan takdir merupakan ketentuan Allah yang telah
ditetapkan ukurannya untuk setiap makhluk dengan kadar yang
berbeda‐beda.
Selain itu, peserta didik dibimbing untuk dapat hidup teratur, taat
pada hukum dan aturan sehingga kehidupan yang mereka jalani nanti
selalu harmonis dan seimbang. Besar atau kecil masalah yang akan
mereka hadapi nanti, mereka akan sanggup menyelesaikannya karena
keyakinan mereka bahwa ukuran setiap masalah yang datang sudah
ditentukan Allah sebelumnya. Sehingga mereka dapat lebih tenang
menjalani kehidupan dan semakin yakin dengan Allah Sang Pencipta
segala bentuk dan wujudnya.
C. Kejujuran dari Ketidakpastian Pengukuran Besaran Fisika.
Tidak ada manusia yang sempurna. Setiap manusia yang
diciptakan Allah pasti pernah melakukan kesalahan. Ketika melakukan
pengukuran walaupun telah sesuai dengan langkah‐langkah metode
ilmiah yang tepat terkadang masih juga terdapat kesalahan, baik yang
disengaja maupun tak disengaja. Kesalahan tersebut dapat
menghasilkan ketidakpastian dalam pengukuran. Ketidakpastian
dalam pengukuran ini menjadi salah satu sub bab yang penting
diajarkan oleh guru kepada peserta didik di sekolah. Allah berfirman
dalam Q.S. Al‐A’raaf ayat 23 yang berbunyi.
14 | Desi Ariyanti Naspin
z⎯ÏΒ ¨⎦sðθä3uΖs9 $oΨôϑymös?uρ $uΖs9 öÏøós? óΟ©9 βÎ)uρ $uΖ|¡àΡr& !$oΨ÷Ηs>sß $uΖ−/u‘ Ÿω$s%
∩⊄⊂∪ z⎯ƒÎÅ£≈y‚ø9$#
Indahnya Fisika dalam Senandung Ayat‐ayat Alquran | 15
menjelaskan mengenai perusakan di bumi, yaitu firman Allah dalam
Q.S. Al‐Syuara ayat 181‐183 yang berbunyi:
ÇÚö‘F{$# ’Îû (#öθsW÷ès? Ÿωuρ óΟèδu™!$u‹ô©r& }¨$¨Ζ9$# (#θÝ¡y‚ö7s? Ÿωuρ ∩⊇∇⊄∪ ËΛ⎧É)tFó¡ßϑø9$#
∩⊇∇⊂∪ t⎦⎪ωšøãΒ
Artinya: “(181). Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu termasuk
orang‐ orang yang merugikan; (182) dan timbanglah
dengan timbangan yang lurus. (183) Dan janganlah kamu
merugikan manusia pada hak‐haknya dan janganlah kamu
merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan.”
Salah satu nilai kebaikan yang dapat peserta didik ambil dari ayat
ini adalah larangan untuk berbuat hal‐hal yang merugikan. Jelas
tergambar Allah melarang manusia untuk berbuat kesalahan atau
kecurangan serta melarang manusia untuk berbuat kerusakan atau
kesalahan di bumi Allah. Saat ini, telah banyak sekali manusia yang
melakukan kesalahan dengan sengaja hanya untuk menegakkan
ambisi pemenuhan kebutuhan dunia semata. Kebakaran lahan hutan,
pengrusakan biota dan terumbu karang di laut, penggerusan sumber
daya alam yang tidak terkendali, kejahatan sosial yang merajalela
merupakan beberapa contoh kesalahan yang dilakukan manusia.
Akibatnya, bumi kita mengalami perubahan. Keseimbangan ekosistem
makhluk hidup terganggu, sumber daya alam yang kita miliki habis
begitu saja tanpa dapat kita rasakan manfaatnya, timbulnya berbagai
penyakit yang berbahaya, sampai tidak ada lagi batas antara hak dan
kewajiban manusia yang mengakibatkan hilangnya jaminan kepastian
hidup sejahtera dan menenangkan.
16 | Desi Ariyanti Naspin
Dalam ayat ini dijelaskan juga bahwa manusia diperintahkan agar
memenuhi takaran atau ukuran. Al‐Baiḍāwī menafsirkan ayat tersebut
bahwa memenuhi berarti menyempurnakannya. Manusia dituntut
untuk menyempurnakan timbangan atau takaran dengan timbangan
yang sama rata. Sebab, mengurangi timbangan berarti mengurangi
hak‐hak manusia lainnya. Contoh sederhana yang dapat guru berikan
kepada peserta didik ketika melakukan jual beli. Sebagai penjual yang
paham dengan ukuran, pasti tidak akan mengurangi timbangannya.
Dia akan melakukan jual beli dengan prinsip kejujuran. Karena dia
meyakini bahwa perbuatannya akan merugikan diri sendiri dan orang
lain. Perbuatannya dilihat dan disaksikan langsung oleh Allah SWT.
Perilaku seperti ini tentu berimplikasi kepada kepribadiannya secara
tidak langsung.
Sudah jelaslah dari contoh kecil di atas, bahwa dengan memahami
konsep pengukuran dan ketidakpastian, peserta didik diajar untuk
selalu bersikap jujur. Dalam kondisi apapun, dimanapun berada
kejujuran sangat penting untuk ditegakkan. Jika kita tidak dapat
menanamkan kejujuran pasti dalam hidup kita ini akan mengalami
banyak sekali ketimpangan dan masalah. Jika masalah terus menerus
datang sudah tentu pula tidak akan tercipta kepastian dalam hidup.
Indahnya Fisika dalam Senandung Ayat‐ayat Alquran | 17
Kinematika Gerak
dalam Ayat Alquran
A. Religius, Tekun, dan Teliti dari Kecepatan Gerak Benda.
Allah SWT menciptakan alam semesta lengkap dengan segala
sisinya dengan tujuan untuk dipelajari manusia dalam rangka
mengetahui tanda‐tanda kekuasan dan kebesaran Allah sehingga
dapat menambah keimanan kita. Allah berfirman dalam Q.S. Ali Imran
ayat 190 yang berbunyi.
óΟßγçGt/öθs? Ÿ≅t6ø)è? ⎯©9 #\øä. (#ρߊ#yŠø—$# ¢ΟèO öΝÎγÏΨ≈yϑƒÎ) y‰÷èt/ (#ρãxx. t⎦⎪Ï%©!$# ¨βÎ)
tβθßst7ó¡o„ ;7n=sù ’Îû @≅ä. ( tyϑs)ø9$#uρ }§ôϑ¤±9$#uρ u‘$pκ¨]9$#uρ Ÿ≅ø‹©9$# t,n=y{ “Ï%©!$# θèδuρ
∩⊂⊂∪
Artinya: “Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari
dan bulan, masing‐masing dari keduanya itu beredar di dalam
garis edarnya”.
18 | Desi Ariyanti Naspin
Dari beberapa ayat di atas, guru dapat menyimpulkan bahwa
matahari, bumi, bulan, langit, siang, malam, dan segala penciptaan
Allah melakukan gerakan dalam segala aktivitasnya. Proses gerakan
benda‐benda alam ini akan terus berlangsung sampai kehidupan di
berakhir.
Gambaran mengenai gerakan benda merupakan bagian yang
penting dalam penggambaran alam semesta secara fisis. Suatu benda
dikatakan bergerak jika kedudukannya berubah terhadap suatu titik
acuan tertentu. Telah dijelaskan sebelumnya, bahwa gerak itu bersifat
relatif, bergantung pada titik acuan yang ditetapkan. Misalnya kita
sedang duduk dalam bus yang sedang meninggalkan terminal. Apabila
terminal ditetapkan sebagai titik acuan, kita dikatakan diam terhadap
terminal. Terdapat contoh yang lain, analogi dengan dua buah kereta
api yang melaju kencang dalam waktu, arah, dan kecepatan yang
sama. Jika penumpang pada salah satu kereta melihat penumpang di
kereta seberangnya, maka ia akan mengira bahwa kereta api yang
dinaikinya diam (tidak berjalan). Kondisi ini sama dengan gerakan
gunung yang mengikuti gerakan bumi.
Dalam mekanika gerak, kita mengenal adanya konsep jarak,
perpindahan, waktu, dan kecepatan. Jarak merupakan total lintasan
yang ditempuh oleh suatu benda yang bergerak, sedangkan
perpindahan didefenisikan sebagai perubahan kedudukan suatu
benda dalam selang waktu tertentu. Kecepatan diartikan sebagai
perubahan perpindahan yang dilakukan benda tiap satuan waktu.
Ketiga konsep ini selalu kita temui dari benda yang bergerak. Salah
satu cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk mengenalkan
kecepatan dalam gerak adalah dengan memberikan contoh
kecepatan yang dimiliki oleh cahaya matahari untuk sampai ke bumi
dalam jarak tempuh tertentu.
Guru selalu mengajarkan bahwa kecepatan cahaya matahari
nilainya sebesar 3 x 108 m/s. Mungkin pernah terfikir oleh kita
darimana nilai kecepatan tersebut didapatkan. Ternyata, nilai ini telah
ditulis dalam Alquran sejak 1400 tahun silam. Dalam teori fisika
Indahnya Fisika dalam Senandung Ayat‐ayat Alquran | 19
tentang penetapan ukuran dan berat standar disebutkan bahwa satu
meter sebanding dengnan jarak tempuh cahaya dalam ruang hampa
udara selama jangka waktu 1 299792458 detik.
Dalam pembelajaran, guru dapat menghubungkan nilai kecepatan
ini di dalam Alquran. Firman Allah dalam QS: Yunus (5) dibunyikan:
(#θßϑn=÷ètFÏ9 tΑΗ$oΨtΒ …çνu‘£‰s%uρ #Y‘θçΡ tyϑs)ø9$#uρ [™!$u‹ÅÊ š[ôϑ¤±9$# Ÿ≅yèy_ “Ï%©!$# uθèδ
ã≅Å_Áxム4 Èd,ysø9$$Î/ ωÎ) šÏ9≡sŒ ª!$# t,n=y{ $tΒ 4 z>$|¡Åsø9$#uρ t⎦⎫ÏΖÅb¡9$# yŠy‰tã
tβ%x. 5Θöθtƒ ’Îû Ïμø‹s9Î) ßlã÷ètƒ ¢ΟèO ÇÚö‘F{$# ’n<Î) Ï™!$yϑ¡¡9$# š∅ÏΒ tøΒF{$# ãÎn/y‰ãƒ
Artinya: “Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan)
itu naik kepadanya dalam satu hari yang kadarnya adalah
seribu tahun menurut perhitunganmu”.
Selanjutnya, guru dapat menghubungkan ayat Alquran dengan
fenomena saat ini. Jarak yang ditempuh oleh “urusan” selama 1 hari
20 | Desi Ariyanti Naspin
sama dengan jarak yang ditempuh bulan selama 1000 tahun atau
selama 12.000 bulan, sehingga menurut perhitungan konsep gerak
didapatkan:
𝑥 𝑣. 𝑡
𝐶. 𝑡 12.000 𝑥
Dimana : C = kecepatan “sang urusan”
t = waktu dalam 1 hari
x = panjang lintasan edar bulan selama 1 bulan
Dari dua macam sistem kalender yang terdapat dalam kehidupan,
yaitu sistem kalender sinodik/masehi (berdasarkan penampakan semu
gerak bulan dan matahari dari bumi) didapatkan nilai 1 bulan =
29,53059 hari. Sementara itu, pada sistem kalender sidereal/hijriah
(yang berdasarkan atas pergerakan relatif bulan dan matahari
terhadap bintang dan alam semesta) didapatkan nilai 1 bulan =
27,321661 hari selama t = 86164,0906 detik. Artinya, ini adalah waktu
yang diperlukan bulan untuk kembali ke posisi semula tepat pada
garis lurus antara matahari dan bumi.
Selanjutnya, guru melanjutkan pembahasan mengenai rute
lintasan bulan selama satu bulan siderial, yang berbentuk kurva
dengan panjang busur kurva 𝑥 𝑣. 𝑇, dimana 𝑣 adalah kecepatan
bulan, dan 𝑇 adalah periode revolusi bulan (27,321661 hari). Menurut
perhitungan yang dilakuka oleh Eisnten, kecepatan relatif bulan
terhadap bumi bernilai 𝑣 = 3682,07 km/jam dan sudut yang dibentuk
oleh gerakan revolusi bumi selama satu bulan adalah α = 26,928480,
maka:
𝐶. 𝑡 12.000 𝑥
𝐶. 𝑡 12.000. 𝑣. 𝑇
𝐶. 𝑡 12.000 𝑣 cos 𝛼 𝑇
𝑇
𝐶 12.000 𝑣 cos 𝛼
𝑡
𝑘𝑚 655,71986 𝑗𝑎𝑚
𝐶 12.000 3682,07 . 0,89157
𝑗𝑎𝑚 86164,0906 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝐶 299792,5 𝑘𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
Indahnya Fisika dalam Senandung Ayat‐ayat Alquran | 21
𝑓𝑎𝑚𝑖𝑙𝑖𝑎𝑟 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐶 3 𝑥 10 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
Sungguh mengejutkan, ternyata nilai kecepatan ini memang telah
disebutkan oleh Allah dalam Alquran. Betapa ilmiahnya, guru dapat
dengan mudah menerangkan mengenai nilai kecepatan cahaya
matahari. Setelah mempelajari konsep gerak ini, diharapkan terjadi
peningkatan rasa syukur, religi, ketekunan, dan sikap teliti pada
peserta didik. Untuk membuktikan kebenaran Alquran dengan sains
memang membutuhkan ketekunan dan ketelitian yang besar. Hal ini
berguna agar hasil yang didapatkan benar. Jika peserta didik tidak
terbiasa tekun dan teliti dalam melaksanakan segala aktivitasnya,
maka dikhawatirkan hasil yang dicapai tidak maksimal sesuai dengan
yang diharapkan.
22 | Desi Ariyanti Naspin
Gerak Melingkar
dalam Ayat Alquran
A. Memupuk Kekaguman Atas Penciptaan Allah dari Gerak
Melingkar.
Sebuah benda dikatakan bergerak melingkar jika gerak benda
tersebut terjadi pada lintasan berbentuk lingkaran. Gerak benda
tersebut melalui sebuah titik pusat lingkaran, dengan jarak antara titik
pusat dengan tepi lintasan dinamakan jari‐jari. Seperti halnya benda
yang bergerak lurus, pada benda yang bergerak melingkar juga
memiliki kecepatan dan percepatan.
Apa rahasia dari gerak melingkar atau rotasi? Jika kita renungkan
Allah SWT menciptakan semua gerakan dari sistem cenderung untuk
berotasi pada suatu titik pusat acuan? Guru dapat memberikan
beberapa contoh seperti, gerakan jarum jam, perputaran sebuah roda
pada kendaraan bermotor, gerakan elektron mengelilingi inti atom,
perputaran planet‐planet dan bintang sampai gerakan tawaf jemaah
haji ketika mengelilingi Kakbah semuanya mempunyai titik acuan yang
dijadikan sebagai pusat gerak rotasi. Allah berfirman di dalam Alquran
surah Yasiin ayat 40 yang berbunyi.
’Îû @≅ä.uρ 4 Í‘$pκ¨]9$# ß,Î/$y™ ã≅ø‹©9$# Ÿωuρ tyϑs)ø9$# x8Í‘ô‰è? βr& !$oλm; ©Èöt7.⊥tƒ ߧôϑ¤±9$# Ÿω
Artinya: “Tidaklah mungkin bagi Matahari mendapatkan Bulan dan
malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing‐masing
beredar pada garis edarnya.”
Indahnya Fisika dalam Senandung Ayat‐ayat Alquran | 23
Perilaku penciptaan Allah juga terdapat dalam QS: Yasin 38‐40
yaitu:
tyϑs)ø9$#uρ ∩⊂∇∪ ÉΟŠÎ=yèø9$# Í“ƒÍ•yèø9$# ãƒÏ‰ø)s? y7Ï9≡sŒ 4 $yγ©9 9hs)tGó¡ßϑÏ9 “ÌøgrB ߧôϑ¤±9$#uρ
!$oλm; ©Èöt7.⊥tƒ ߧôϑ¤±9$# Ÿω ∩⊂®∪ ÉΟƒÏ‰s)ø9$# Èβθã_óãèø9$%x. yŠ$tã 4©®Lym tΑΗ$oΨtΒ çμ≈tΡö‘£‰s%
∩⊆⊃∪ šχθßst7ó¡o„ ;7n=sù ’Îû @≅ä.uρ 4 Í‘$pκ¨]9$# ß,Î/$y™ ã≅ø‹©9$# Ÿωuρ tyϑs)ø9$# x8Í‘ô‰è? βr&
ü“Ï%©!$# «!$# yì÷Ψß¹ 4 É>$ys¡¡9$# §tΒ ”ßϑs? }‘Éδuρ Zοy‰ÏΒ%y` $pκâ:|¡øtrB tΑ$t7Ågø:$# “ts?uρ
24 | Desi Ariyanti Naspin
Artinya:”dan kamu lihat gunung‐gunung itu, kamu sangka dia tetap di
tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan.
(Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap‐
tiap sesuatu; Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang
kamu kerjakan.”
Ayat ini bermakna bahwa gunung‐gunung yang ada di muka bumi
tidak diam ditempatnya, tetapi bergerak. Berdasarkan hasil penemuan
pakar Geologi, menyatakan bahwa lempeng lapisan bumi selalu
bergerak. Pergerakan ini dapat menimbulkan gempa tektonik yang
diakibatkan oleh tabrakan atau tumbukan antar lempeng, lipatan dan
retakan, walaupun gerakkan ini hanya beberapa centimeter
pertahunnya. Artinya ayat ini juga menjelaskan bahwa gunung
bergerak karena dia berada di atas bumi yang juga bergerak. Bahkan
awan yang berada di udara juga ikut bergerak bersama rotasi atau
perputaran bumi.
Perputaran bumi pada porosnya (rotasi) merupakan salah satu
contoh gerak melingkar. Bumi berotasi dari arah barat ke timur
dengan kecepatan tertentu. Selain berotasi, peserta didik juga
mengetahui bahwa bumi melakukan revolusi yaitu gerakan bumi
mengelilingi matahari pada garis edarnya. Sama seperti rotasi,
gerakan revolusi juga merupakan contoh gerak melingkar, dengan
titik pusat lintasannya di matahari. Peristiwa ini sudah dijelaskan di
bangku sekolah ketika masih berada di sekolah dasar.
Banyak cara yang dapat digunakan oleh guru untuk menjelaskan
konsep gerak melilngkar ini. Beberapa cara yang dapat digunakan
oleh guru untuk menanamkan rasa kekaguman peserta didik terhadap
ciptaan Allah seperti:
1. Ketika menyaksikan siaran langsung pertandingan sepak bola
Piala Dunia antara Perancis vs Italia pada jam 21 malam waktu
Indonesia. Diketahui pada waktu itu di Perancis masing siang
sekitar pukul 5.30 sore. Bukankah sumber cahaya yang menyinari
Perancis dan Indonesia sama. Hal ini menunjukkan, bahwa
Indahnya Fisika dalam Senandung Ayat‐ayat Alquran | 25
Indonesia lebih dulu mengalami malam akibat Bumi berotasi dari
barat ke timur. Hal ini dipengaruhi letak Indonesia sebelah timur
negara Perancis secara geografis.
2. Di negara kita sendiri Indonesia. Telah diketahui, pembagian
waktu di Indonesia terbagi menjadi tiga daerah waktu, yaitu WIB,
WITA, dan WIT. Namun, di Surabaya lebih dulu menunaikan sholat
magrib dibandingkan daerah Padang? Mengapa? Hal ini karena
Surabaya lebih dulu melihat matahari terbenam daripada Padang.
Perbedaan ini disebabkan karena rotasi bumi ke arah timur.
Artinya, Surabaya lebih dulu mengalami malam dan pagi untuk
esok harinya.
3. Perjalanan ke Mekkah ternyata dapat ditempuh melalui dua jalur.
Jalur pertama, dapat ditempuh ke arah barat melalui Indonesia,
India, dan sampai Mekkah). Sementara itu, jalur kedua ditempuh
ke arah timur mulai dari Indonesia, Hawai, Amerika, Mesir dan
sampai di Mekkah. Perjalanan ini menunjukkan bahwa Bumi
berbentuk bola. Akibat bentuknya yang bulat, Bumi berputar
pada porosnya.
Dari pembelajaran konsep gerak melingkar ini, guru bersama
peserta didik dapat mengambil beberapa pelajaran atau hikmah. Salah
satunya adalah mengagumi keistimewaan ciptaan‐ciptaan Allah.
Tersirat bahwa Allah menciptakan langit bersama isinya agar dapat
dijadikan pelajaran bagi manusia. Dengan mengagumi segala ciptaan
Allah tentunya dapat menumbuhkan rasa syukur terhadap nikmat
yang diberikan Allah serta dapat memperkuat keyakinan kita akan
kebesaran Allah. Dengan demikian, kita dapat menjadi manusia yang
bersyukur.
26 | Desi Ariyanti Naspin
Dinamika Gerak
dalam Ayat Alquran
A. Membangun Niat dan Semangat dari Gaya Newton.
Mengapa benda‐benda dapat bergerak? Apa yang membuat
benda yang mulanya diam mulai bergerak? Apakah yang
mempercepat dan memperlambat benda? Apa yang terlibat ketika
benda bergerak membentuk lingkaran? Inilah beberapa pertanyaan
yang sering dijumpai guru ketika membahas konsep dinamika gerak.
Guru tentu menjawab setiap pertanyaan tersebut dengan
mengatakan bahwa diperlukan sebuah gaya untuk membuat benda
bergerak.
Sebagai seorang muslim, tentunya jawaban tersebut kurang
mencukupi. Sebagai seorang guru harus berpikir lebih jauh tentang
siapa yang mengatur gaya tersebut. Jawabannya adalah Allah SWT.
Jadi, ketika berbicara dinamika guru dapat mengajak peserta didik
untuk memahami secara menyeluruh bahwa semua kejadian berupa
interaksi gaya‐gaya yang mengakibatkan bergeraknya benda bukan
suatu hal yang kebetulan saja tetapi Allah telah mengaturnya. Allah
berfirman dalam Q.S. Al‐Anbiya (33), yang berbunyi:
tβθßst7ó¡o„ ;7n=sù ’Îû @≅ä. ( tyϑs)ø9$#uρ }§ôϑ¤±9$#uρ u‘$pκ¨]9$#uρ Ÿ≅ø‹©9$# t,n=y{ “Ï%©!$# uθèδuρ
∩⊂⊂∪
Artinya: “Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari
dan bulan. masing‐masing dari keduanya itu beredar di dalam
garis edarnya.”
Indahnya Fisika dalam Senandung Ayat‐ayat Alquran | 27
Ayat tersebut menyatakan perpindahan bumi, matahari, dan
bulan di angkasa, masing‐masing dengan geraknya yang nyata. Isyarat
lain terdapat dalam firman Allah dalam Q.S. An‐Naml ayat 88 yang
berbunyi:
ü“Ï%©!$# «!$# yì÷Ψß¹ 4 É>$ys¡¡9$# §tΒ ”ßϑs? }‘Éδuρ Zοy‰ÏΒ%y` $pκâ:|¡øtrB tΑ$t7Ågø:$# “ts?uρ
Artinya: “Dan kamu lihat gunung‐gunung itu, kamu sangka dia tetap di
tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan.
(Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh
tiap‐tiap sesuatu; Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa
yang kamu kerjakan.”
Gunung‐gunung berjalan diakibatkan oleh adanya gaya‐gaya yang
terjadi di dalam perut bumi, hal ini baru diketahui secara pasti oleh
pengetahuan modern setelah melakukan riset‐riset, padahal Alquran
sudah memberitahukannya sekitar 14 abad yang lalu. Ayat ini juga
mengisyaratkan dengan jelas bahwa gunung bergerak sangat cepat
layaknya pergerakan awan. Akan tetapi, manusia melihatnya seakan‐
akan diam, tidak bergerak sama sekali, sehingga mengira bahwa
gunung itu ikut bergerak bersama bumi. Fenomena ini telah dijelaskan
oleh sains modern, bahwa bumi berputar bersama apa saja yang di
atasnya dengan kecepatan yang sama. Baik makhluk mati maupun
makhluk hidup.
Dengan demikian, pada konsep gaya ini terdapat suatu isyarat
yang menyatakan bahwa setiap manusia membutuhkan gaya
(dorongan) untuk melakukan semua aktivitas. Dorongan ini dapat
diartikan sebagai niat. Karena setiap awal aktivitas yang ingin
dilakukan kita diperintahkan untuk berniat. Dengan niat yang benar
28 | Desi Ariyanti Naspin
maka aktivitas kita akan bernilai ibadah di mata Allah. Belajar juga
merupakan ibadah. Jika peserta didik menyadarinya, pasti mereka
akan belajar dengan baik. Peserta didik pasti akan memiliki semangat
yang besar untuk belajar. Karena, dengan dorongan niat yang besar,
akan memberikan suntikan semangat yang besar pula sehingga hasil
dari aktivitas yang dilakukan akan maksimal. Allah berfirman dalam
QS: Al‐Maidah ayat 27 yang berbunyi:
Indahnya Fisika dalam Senandung Ayat‐ayat Alquran | 29
𝐹 0
Seperti yang telah dijelaskan pada sub bab sebelumnya, jika suatu
benda ingin bergerak, harus ada gaya yang mengenainya. Itu juga
yang diajarkan dalam Islam. Untuk membuat suatu pergerakan atau
kemajuan dalam hidup, dibutuhkan pula gaya. Dorongan dari diri
sendiri atau dari orang lain. Sebagaimana fiman Allah dalam QS: Ar‐
Ra’d ayat 11 yang berbunyi:
χÎ) 3 «!$# ÌøΒr& ô⎯ÏΒ …çμtΡθÝàxøts† ⎯ÏμÏù=yz ô⎯ÏΒuρ Ïμ÷ƒy‰tƒ È⎦÷⎫t/ .⎯ÏiΒ ×M≈t7Ée)yèãΒ …çμs9
#[™þθß™ 5Θöθs)Î/ ª!$# yŠ#u‘r& !#sŒÎ)uρ 3 öΝÍκŦàΡr'Î/ $tΒ (#ρçÉitóム4©®Lym BΘöθs)Î/ $tΒ çÉitóムŸω ©!$#
∩⊇⊇∪ @Α#uρ ⎯ÏΒ ⎯ÏμÏΡρߊ ⎯ÏiΒ Οßγs9 $tΒuρ 4 …çμs9 ¨ŠttΒ Ÿξsù
Artinya: “Bagi manusia ada malaikat‐malaikat yang selalu mengikutinya
bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya
atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah
keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan
yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah
menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak
ada yang dapat menolaknya; dan sekali‐kali tak ada pelindung
bagi mereka selain Dia.”
Dari ayat ini, peserta didik dapat mengambil hikmah bahwa Allah
memang Maha Kuasa sehingga dapat merubah nasib semua orang
dan semua kaum. Dan apabila Allah menghendaki keburukan
terhadap suatu kaum, maka tidak ada yang akan kuasa menolaknya.
Penjelasan ayat ini sangat berkaitan dengan Hukum I Newton
dalam fisika. Dalam proses pembelajaran, guru dapat menerangkan
integrasi Hukum I Newton ini dengan ayat dalam Alquran. Menurut
30 | Desi Ariyanti Naspin
Hukum I Newton, benda tidak akan bergerak jika tidak dikenai gaya.
Begitu pula hidup, tidak akan bergerak secara dinamis bahkan maju
jika tidak kita beri gaya atau dorongan. Selain itu, benda akan tetap
bergerak pada kecepatan tetap jika tidak dikenai gaya. Begitu pula
dengan hidup, hidup juga akan tetap berjalan datar dan biasa‐biasa
saja jika tidak kita memberikan gaya yang lebih.
Berdasarkan keterangan di atas, sudah semestinya guru bersama
peserta didik selalu berusaha untuk meningkatkan dorongan,
semangat, motivasi, dan budaya kerja untuk membuat hidup menjadi
lebih berarti. Peserta didik menyadari bahwa untuk mendapatkan
hasil yang optimal diperlukan gaya yang lebih besar lagi. Dengan
demikian, diharapkan setelah peserta didik mempelajari topik ini
karakter semangat, kerja keras, dan daya juang mereka akan
meningkat seiring dengan meningkatnya beban tugas dan pekerjaan.
2. Menghapus Rasa Malas dari Hukum II Newton.
Selain Hukum I Newton, Sir Isaac Newton juga menemukan
Hukum II Newton. Secara fisis, Hukum II Newton ini berbunyi:
“Percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya yang berkerja dalam
satu benda berbanding lurus dengan resultan gaya, dan berbanding
terbalik dengan massa benda”. Secara matematis dinyatakan dengan:
∑𝐹
𝑎
𝑚
Hukum ini juga menyatakan bahwa,” Percepatan yang dihasilkan
oleh resultan gaya yang bekerja dalam suatu benda berbanding lurus
dengan resultan gaya”. Berarti, semakin besar gaya yang kita berikan
maka pergerakan benda semakin besar. Begitu juga pergerakan
hidup, semakin besar gaya yang kita berikan pada hidup kita, maka
pergerakan dan kemajuan hidup kita akan lebih cepat. Sebagai,
sebagaimana firman Allah dalam QS: Al‐Jatsiyah ayat 22 yang
berbunyi:
Indahnya Fisika dalam Senandung Ayat‐ayat Alquran | 31
$yϑÎ/ ¤§øtΡ ‘≅ä. 3“t“ôfçGÏ9uρ Èd,ptø:$$Î/ uÚö‘F{$#uρ ÏN≡uθ≈yϑ¡¡9$# ª!$# t,n=yzuρ
Artinya: “Dan Allah menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang
benar, dan agar setiap jiwa diberi balasan sesuai apa yang
dikerjakannya dan mereka tidak akan dirugikan”.
Allah itu Maha Adil dan Bijaksana. Benda akan bergerak lebih
cepat jika diberi gaya yang lebih. Begitu pula hidup, akan lebih cepat
bergerak dan maju jika diberikan gaya yang lebih besar. Tidak akan
ada yang dirugikan. Sedangkan massa benda dapat diibaratkan
dengan rasa malas. Jika kita dapat memperkecil bahkan
menghilangkan rasa malas dan memberikan gaya yang besar, maka
pergerakan hidup kita akan cepat. Kita akan menjadi orang yang
dinamis, penuh gerakan dan gebrakan dalam hidup. Kita akan menjadi
orang yang penuh dengan perubahan, mengikuti perkembangan
zaman dengan cepat dan benar. Akhirnya, kita dapat menjadi pribadi
yang super lejit, cepat dan penuh pergerakan. Walaupun seberapa
besar rasa malas yang kita miliki akan dapat kita hilangkan dengan
memberikan gaya dan keinginan yang besar untuk berubah dan
bergerak.
3. Balasan Menurut Hukum III Newton
Sudah kita ketahui, bahwa Allah menciptakan manusia sudah
lengkap dengan takdirnya. Sering kita mendengar istilah, “manusia
tidak dapat melawan takdir, takdir sudah ditentukan Allah, apapun
yang telah terjadi dalam kehidupan kita adalah takdir dari Allah.”
Namun, jika kita pikirkan lebih mendalam, perkataan tersebut tidak
100% benar. Takdir merupakan balasan dari Allah terhadap apa yang
telah kita kerjakan. Seandainya kita ditakdirkan Allah menjadi
32 | Desi Ariyanti Naspin
“penjahat,” jika kita sendiri tidak memiliki niat dan keinginan untuk
berubah, pasti label penjahat itu akan terus melekat dalam diri kita.
Namun, jika kita berusaha untuk melawannya, kita berusaha menjadi
orang yang baik, menjadi orang yang dapat dipercaya orang lain,
menjadi ornag yang jujur, maka lama‐kelamaan pasti label “penjahat”
yang melekat itu akan terhapus dengan sendirinya. Jadi, tidak ada
yang tidak mungkin bagi Allah. Sudah pasti Allah akan memberikan
balasan sesuai dengan apa yang kita lakukan selama hidup kita. Jika
kita berbuat, Allah pasti akan membalasnya. Inilah hakekat hukum aksi
reaksi dalam kehidupan ini. Dalam fisika dikenal dengan Hukum III
Newton.
Dalam melakukan pergerakan dan memperjuangkan hidup kita,
tentu saja tidak akan mulus‐mulus saja, life is never flat. Seperti bunyi
Hukum III Newton: “Jika suatu benda memberikan aksi terhadap benda
lain, maka benda kedua akan memberikan reaksi yang besarnya sama
namun berlawanan arah”. Atau secara sistematis dinyatakan,
𝐹 𝐹
Hukum ini terbukti benar. Contohnya, saat kita berjalan di atas
lantai. Telapak kaki kita mendorong lantai ke bawah (aksi). Sebagai
reaksi, lantai akan mendorong telapak kaki kita ke atas sebesar
dorongan kaki anda terhadap lantai, sehingga anda dapat berjalan
dengan normal. Bayangkan jika saat kaki kita mendorong lantai lalu
lantai memberikan reaksi dua kali lipat. Mungkin kaki anda akan
terpental dan berjalan tidak normal. Reaksi akan diberikan terhadap
aksi sebesar kemampuan aksi itu menerima reaksi. Begitu juga dalam
hidup. Allah akan memberikan kita tantangan dan masalah sebesar
kemampuan kita mengatasi tantangan tersebut. Sebagaimana janji
Allah dalam QS: Al‐Baqarah ayat 286 yang berbunyi:
Indahnya Fisika dalam Senandung Ayat‐ayat Alquran | 33
$oΨ−/u‘ 3 ôMt6|¡tFø.$# $tΒ $pκön=tãuρ ôMt6|¡x. $tΒ $yγs9 4 $yγyèó™ãρ ωÎ) $²¡øtΡ ª!$# ß#Ïk=s3ムŸω
$yϑx. #\ô¹Î) !$uΖøŠn=tã ö≅Ïϑóss? Ÿωuρ $oΨ−/u‘ 4 $tΡù'sÜ÷zr& ÷ρr& !$uΖŠÅ¡®Σ βÎ) !$tΡõ‹Ï{#xσè? Ÿω
( ⎯ÏμÎ/ $oΨs9 sπs%$sÛ Ÿω $tΒ $oΨù=Ïdϑysè? Ÿωuρ $uΖ−/u‘ 4 $uΖÎ=ö6s% ⎯ÏΒ š⎥⎪Ï%©!$# ’n?tã …çμtFù=yϑym
ÏΘöθs)ø9$# ’n?tã $tΡöÝÁΡ$$sù $uΖ9s9öθtΒ |MΡr& 4 !$uΖôϑymö‘$#uρ $oΨs9 öÏøî$#uρ $¨Ψtã ß#ôã$#uρ
∩⊄∇∉∪ š⎥⎪ÍÏ≈x6ø9$#
34 | Desi Ariyanti Naspin
mungkin. Karena tidak ada mimpi yang terlalu tinggi. Namun, yang
ada hanyalah usaha yang tidak setinggi mimpi yang kita miliki.
Seperti penjelasan sebelumnya, hidup ini harus bergerak dinamis.
Islam tidak pernah mengajarkan umatnya untuk diam atau mencontoh
kelembaman benda saja. Namun, pilihan kita adalah ingin seberapa
majukah hidup kita? Kemajuan hidup kita tergantung pada usaha yang
kita lakukan. Saat kita dalam proses memajukan hidup kita, akan
banyak tantangan dan masalah yang datang. Namun jangan risau,
karena tantangan dan masalah yang datang itu dari Allah, dan Allah
mengetahui seberapa kadar kita. Maksudnya, seberapa kemampuan
kita dalam menghadapi suatu masalah. Tidak mungkin Allah
memberikan kita tugas untuk menyelesaikan masalah tanpa
memberikan kemampuan untuk mengatasi masalah tersebut. Jadi
jangan pernah senang mendapat tantangan hidup yang mudah,
karena Allah tahu kalau kemampuan manusia hanya sekecil tantangan
yang diberikan. Tapi berbanggalah mendapatkan masalah yang sangat
rumit dan besar, karena Allah juga sudah tahu kalau kemampuan
manusia sebesar tantangan yang diberikan. Berarti, seseorang
mungkin jadi orang pilihan Allah jika dapat menghadapi tantangan dan
masalah yang rumit dalam kehidupannya. optimis dan berusaha keras
akan membawa kepada kesuksesan.
Peserta didik tidak boleh langsung menyerah. Jika kita gagal
dalam suatu ujian, maka ambillah hikmahnya. Mungkin saat itu kita
belum sepenuhnya berusaha belajar dibarengi niat yang ikhlas. Oleh
karena itu, Allah memberikan tantangan kepada kita dengan
menggagalkan ujian kita. Sebenarnya, jika kita pahami dan sadari Allah
ingin kita berusaha lebih giat lagi dalam belajar. Karena sesungguhnya
kita mampu menghadapinya, tapi karena rasa malas yang menghantui
diri kita lebih besar, itulah sebabnya kita gagal dalam ujian. Coba
seandainya kita dapat menghapus rasa malas itu, dan berusaha lebih
giat dalam belajar, maka pasti kita akan berhasil dalam ujian. Allah
akan memberikan balasan sesuai dengan usaha yang telah kita
lakukan. Ujian apapun yan kita hadapi di sekolah pasti dapat kita lalui
Indahnya Fisika dalam Senandung Ayat‐ayat Alquran | 35
dengan mudah. Itulah, makna keterkaitan antara hukum‐hukum pada
dinamika gerak.
Hukum ini mengajarkan pada kita bahwa, untuk berhasil dalam
hidup dibutuhkan usaha dan kerja keras dengan niat yang diikhlaskan
karena Allah semata. Hilangkan rasa malas dan godaan yang
menghalangi kita untuk bergerak maju. Dinamis dan optimislah dalam
melangkah, jangan mudah patah semangat. Dengan begitu, kita akan
dapat menjadi pribadi yang unggul dan berhasil dunia dan akhirat.
36 | Desi Ariyanti Naspin
Konsep Gravitasi Umum
dalam Ayat Alquran
A. Rasa Syukur dari Gravitasi Umum dalam Ayat Alquran
Berdasarkan teori gravitasi tentang alam semesta yang ditemukan
Stephen Hawking (2011) dalam “Teori Black Hole” dinyatakan “bahwa
keteraturan alam semesta ini berhubungan dengan gravitasi.” Manusia
dapat duduk, berdiri, berjalan karena ada gaya gravitasi. Mobil diam
dan melaju tetapi masih diatas jalan karena gaya gravitasi. Rumah,
gedung tetap berdiri karena gaya gravitasi. Kapal berlayar dilautan
karena gaya gravitasi. Gunung‐gunung menancap di kulit bumi karena
gaya gravitasi, bahkan magma gunung api masih di dalam perut bumi
karena gaya gravitasi dan sebagian ada yang keluar karena adanya
tekanan yang melawan gaya gravitasi dalam bumi. Jika gravitasi hilang
maka dipahami bahwa semua keadaan diatas tidak akan terjadi lagi,
dan terjadilah manusia, kendaraan, rumah, gunung akan lepas dari
bumi dan berterbangan. Keadaan ini telah digambarkan oleh Allah
sejak 14 abad yang silam, Allah SWT berfirman dalam ayat Al‐Qur an
Q.S: Al‐Qoriah ayat 1‐5 yang berbunyi:
ãβθä3tƒ tΠöθtƒ ∩⊂∪ èπtãÍ‘$s)ø9$# $tΒ y71u‘÷Šr& !$tΒuρ ∩⊄ èπtãÍ‘$s)ø9$# $tΒ ∩⊇∪ èπtãÍ‘$s)ø9$#
∩∈∪ Â\θàΖyϑø9$#
Artinya: “(1). hari kiamat, (2). Apakah hari kiamat itu? (3). tahukah kamu
Apakah hari kiamat itu? (4). pada hari itu manusia adalah
seperti anai‐anai yang bertebaran, (5). dan gunung‐gunung
adalah seperti bulu yang dihambur‐hamburkan.”
Indahnya Fisika dalam Senandung Ayat‐ayat Alquran | 37
Selain itu, Allah juga berfirman dalam QS: Al‐Anbiya ayat 31 yang
berbunyi:
Wξç7ß™ %[`$y∨Ïù $pκÏù $uΖù=yèy_uρ öΝÎγÎ/ y‰ŠÏϑs? βr& z©Å›≡uρu‘ ÇÚö‘F{$# ’Îû $uΖù=yèy_uρ
Artinya: “Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung‐gunung yang kokoh
supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka dan telah
Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan‐jalan yang luas, agar
mereka mendapat petunjuk mereka menjadi saksi terhadap
mereka tentang apa yang telah mereka kerjakan.”
Dari ayat di atas dijelaskan bahwa pada hari kiamat itu manusia
dan gunung berterbangan, dan ini berarti bahwa saat kiamat itu
gravitasi pada alam semesta hilang. Bagaimana cara
menghilangkannya, hanya Allah yang Maha Mengetahui segala
rahasia alam ini.
Jika kita analisa bahwa konsep terbang, berhamburan, bumi
mengeluarkan isinya yang berat sehingga menjadi kosong. Semua
peristiwa tersebut dalam fisika ada kaitannya dengan gravitasi. Allah
SWT menjelaskan dalam firmannya keadaan manusia, gunung‐gunung
ketika hari kiamat. Hal tesebutlah sesuai dengan yang diungkapkan
oleh pakar fisika saat ini, dimana gambaran disaat hari kiamat itu
gravitasi hilang. Oleh karena itu, kita wajib mensyukuri nikmat Allah
ini. Gaya gravitasi merupakan suatu anugerah tersendiri dari Allah
yang memungkinkan anggota tata surya untuk tidak tercerai‐berai dan
memiliki orbit tersendiri. Gaya gravitasi inilah yang membuat manusia
lengket di atasnya dan ditarik olehnya. Bayangkan jika gaya gravitasi
tidak ada, akan terjadi banyak kekacauan di atas permukaan bumi.
Selain contoh tersebut, fenomena gravitasi dapat diajarkan
melalui struktur tata surya. Pada struktur tata surya, kita menemukan
contoh lain dari keindahan keseimbangan, keseimbangan antara gaya
sentrifugal planet yang dilawan oleh gaya gravitasi dari benda primer
38 | Desi Ariyanti Naspin
planet tersebut. Dalam astronomi, benda primer adalah benda yang
dikelilingi oleh benda lainnya. Benda primer bumi adalah matahari,
benda primer bulan adalah bumi. Tanpa keseimbangan ini, segala
sesuatu yang ada di tata surya akan terlontar jauh ke luar angkasa.
Keseimbangan di antara kedua gaya ini menghasilkan jalur (orbit)
tempat planet dan benda angkasa lain mengitari benda primernya.
Menurut ilmu bumi dan antariksa yang dipelajari, diperkirakan
jarak bumi dengan matahari adalah 150 juta km. Ternyata jarak ini
ditentukan (sesuai dengan ketentuan Allah) sebagai aplikasi dari
Hukum Gravitasi Umum di fisika. Secara matematis dituliskan:
𝑚 𝑚
𝐹 𝐺
𝑟
Artinya, gaya tarikan gravitasi berbanding lurus dengan massa
benda masing‐masing dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
antara kedua benda tersebut. Hal ini menandakan bahwa, semakin
besar massa dari kedua benda, semakin bertambah gaya tarik antara
keduanya, sebaliknya semakin bertambah jarak antara keduanya,
maka akan semakin berkurang gaya tarikannya.
Dari rumusan fisika tersebut, guru dapat menjelaskan bahwa
gaya inilah yang menyebabkan keseimbangan antara bumi dan
matahari. Keseimbangan antara gaya tarik matahari terhadap bumi
dengan gaya tolak bumi akan mendorong bumi lebih awal dari
matahari. Inilah yang menjadi dasar penentuan jarak bumi dengan
matahari dan ikatan erat antara massa bumi dengan massa matahari
dapat berjalan secara teratur. Bumi selalu berotasi dengan stabil dan
mengelilingi matahari tetap dalam garis edarnya. Hal ini memberikan
jawaban mengenai stabilisasi kuantitas energi matahari yang sampai
ke bumi dan dimanfaatkan oleh seluruh makhluk hidup yang ada.
Allah telah menjadikan bumi jinak dan tunduk pada manusia. Dia
menancapkan gunung‐gunung di atasnya, menjadikan setiap gunung
memiliki akar yang tertancap jauh ke dasarnya untuk membuat benua‐
benua tetap kukuh tak bergerak dan terhindar dari guncangan serta
gempa. Gaya gravitasi itulah yang membuat tetap bumi berputar
Indahnya Fisika dalam Senandung Ayat‐ayat Alquran | 39
mengelilingi matahari. Begitu juga kesetaraan kecepatan rotasi planet
dalam mengelilingi matahari.
Jarak matahari dengan bumi yang telah dengan sempurna
diciptakan oleh Allah itu, ternyata memiliki peranan yang sangat
penting. Hal ini disebabkan karena kuantitas energi pancaran matahari
yang sampai ke bumi dan seluruh planet yang ada di tata surya
berbanding terbalik dengan jarak antar planet terhadap matahari.
Energi yang dipancarkan matahari, setiap centimeter kubik di atas
permukaannya diperkirakan sekitar 10 kuda mekanik dan yang sampai
ke bumi hanya sekitar dari energi yang maha dahsyat itu.
Bayangkan sekiranya bumi sedikit saja lebih dekat ke matahari, maka
kuantitas energi matahari yang sampai ke bumi akan membakar
semua bentuk kehidupan di atas permukaan bumi, menguapkan air
dan merusak lapisan atmosfer bumi. Sebaliknya, jika jaraknya sedikit
saja lebih jauh, maka air bumi akan membeku dan kehidupan di
permukaan bumi akan berhenti. Dimensi‐dimensi ini telah diciptakan
Allah dengan sangat akurat. Kalau sedikit lebih besar atay lebih kecil,
maka planet bumi akan menjadi tidak layak bagi semua bentuk
kehidupan.
Jika sebuah benda langit bergerak terlalu lambat, dia akan tertarik
kepada benda primernya, jika bergerak terlalu cepat, benda primernya
tidak mampu menahannya, dan akan terlepas jauh ke angkasa. Inilah
konsep gaya sentripetal yang dipelajari, yang dituliskan sebagai
berikut
𝐹 𝑚 ,
Jika kecepatan kecil atau lambat, maka gaya sentripetalnya juga
kecil, akibatnya jika suatu benda bergerak melingkar, maka benda
tersebut akan jatuh ke pusat lintasan dan sebaliknya. Karena gaya
sentripetal merupakan gaya yang menahan suatu benda untuk tetap
berada pada lintasannya. Hal ini dapat dipahami, bahwa setiap benda
langit harus bergerak pada kecepatan yang begitu tepat dan cepat
untuk terus dapat berputar pada orbitnya. Oleh karena itu, planet‐
40 | Desi Ariyanti Naspin
planet harus memiliki kecepatan yang berbeda untuk tidak menabrak
matahari atau terlempar menjauh ke angkasa.
Fakta ilmiah lain yang dapat dijelaskan oleh guru kepada peserta
didik dalam membuktikan “jinaknya” bumi karena gaya gravitasi di
atas permukaan bumi, antara lain tubuh makhluk hidup takkan lagi
memiliki berat. Ia akan terbang melayang dan mengarah bebas ke
angkasa tanpa bisa kembali lagi ke permukaan bumi. Sistem
kehidupan dan interaksi antar makhluk hidup akan kacau dan saling
berbenturan. Selain itu, udara dan atmosfer akan hilang. Begitu pula
hujan, awan, lautan, sungai, binatang dan semua kehidupan di muka
bumi.
Telah dijelaskan sebelumnya, gaya gravitasi bumi berhubungan
dengan massa bumi dan radius bola bumi, atau jarak dari pusat bumi
ke benda di permukaan bumi. Sedangkan kerapatan atau densitas
bumi berbanding lurus dengan massa dan berbanding terbalik dengan
volume. Oleh karena itu, gaya gravitasi berbanding lurus dengan
densitas bumi, karena volume yang relatif tetap. Secara matematis,
dapat diturunkan persamaan: 𝐹 𝜌 . Artinya untuk suatu volume
yang sama, jika bobotnya besar, gravitasinya besar juga. Gaya
gravitasi bumi sangat seimbang dan cukup kuat karena mampu
menundukkan air agar melekat di permukaan bola bumi.
Ternyata, bobot dan volume bumi ini telah diciptakan Allah dalam
kadar yang sangat sempurna dan seimbang. Bulan yang berputar
mengelilinginya pun dalam kadar peredaran yang sangat teratur dan
seimbang. Bayangkan jika si planet bumi ini dipenuhi dengan bahan
logam yang begitu berat bobotnya, diperkirakan bumi tersusun dari
logam inti bumi solid yang terdiri dari 90% besi, 9% nikel, dan tidak
lebih 1% unsur materi ringan lainnya seperti silikon, karbon, sulfur, dan
fosfor (Zaghloul EL‐Naggar, 2010: 197) sehingga dengan gravitasi bumi
yang begitu besar akan menarik benda‐benda, termasuk air, yang ada
di atas permukaan bumi atau yang melayang di atas bumi ke arah
pusat bumi kita. Itulah sebabnya, samudera yang begitu luas tetap
berada di permukaan bumi dengan indahnya.
Indahnya Fisika dalam Senandung Ayat‐ayat Alquran | 41
Oleh karena itu, peserta didik sudah seharusnya setelah
mempelajari materi ini mereka selalu mensyukuri nikmat Allah, jangan
berniat untuk merusak dan mengekploitasinya. Jika dibandingkan
dengan planet‐planet lain dalam tata surya ternyata tidak satu pun
yang sebanding dengan planet bumi. Tempat kita hidup, menimba
ilmu, dan berinteraksi dengan sesama ciptaan Allah.
42 | Desi Ariyanti Naspin
Pembelajaran Usaha
dan Energi dalam Ayat Alquran
A. Semua Butuh Usaha.
Usaha dalam fisika diartikan sebagai sejumlah energi yang
disalurkan gaya ke sebuah benda sehingga benda tersebut bergerak.
Dengan kata lain, usaha terjadi ketika energi dipindahkan dari suatu
sistem ke sistem lainnya (usaha sebanding dengan perubahan energi.
Secara matematis dituliskan sebagai: 𝑊 ∆𝐸. Allah berfirman dalam
Alquran QS: Ar Rad ayat 4 yang berbunyi:
×β#uθ÷ΖϹ ×≅ŠÏƒwΥuρ ×íö‘y—uρ 5=≈uΖôãr& ô⎯ÏiΒ ×M≈¨Ζy_uρ ÔN≡u‘Èθ≈yftG•Β ÓìsÜÏ% ÇÚö‘F{$# ’Îûuρ
’Îû <Ù÷èt/ 4†n?tã $pκ|Õ÷èt/ ã≅ÅeÒxçΡuρ 7‰Ïn≡uρ &™!$yϑÎ/ 4’s+ó¡ç„ 5β#uθ÷ΖϹ çöxîuρ
Indahnya Fisika dalam Senandung Ayat‐ayat Alquran | 43
alam yang ada di dunia ini, manusia membutuhkan usaha dan energi
yang besar dalam mengolah, mengembangkan dan meningkatkannya.
Dalam fisika terdapat berbagai macam bentuk energi. Semua
bentuk energi itu memenuhi hukum kekekalan energi mekanik.
Diantara bentuk energi yang paling populer adalah energi potensial
dan energi kinetik. Energi potensial sebagaimana yang diajarkan para
guru di sekolah merupakan energi yang terdapat pada benda
dikarenakan kedudukan benda. Secara matematis dapat dirumuskan :
𝐸𝑃 𝑚 𝑔 ℎ
Perumusan ini sangat familiar. Peserta didik pada umumnya
mengenal dan mengetahui cara menggunakannya. Namun, jika kita
dapat memaknainya lebih dalam lagi, ternyata dari perumusan yang
sederhana tersebut kita dapat mengambil sebuah pelajaran. Misalkan
kita anggap besaran ℎ (ketinggian) itu sebagai sebuah impian atau
cita‐cita. Maka, jika kita mempunyai impian yang tinggi, dibutuhkan
energi dan usaha yang besar untuk meraihnya. Karena, diketahui
bahwa energi potensial sebuah benda akan meningkat seiring dengan
perubahan posisi (ketinggian) benda. Begitu juga dengan energi
kinetik, yang dirumuskan menjadi:
1
𝐸𝐾 𝑚𝑣
2
Energi kinetik merupakan energi yang dimiliki oleh suatu benda
yang telah bergerak dengan kecepatan tertentu. Jika kita perhatikan
dengan seksama, terdapat pelajaran yang dapat diambil dari
pernyataan energi kinetik ini. Jika kita memiliki kecepatan yang tinggi
dalam belajar, bekerja ataupun berusaha maka kita akan memiliki
energi yang besar pula. Seandainya sebagai seorang pelajar memiliki
energi atau usaha yang besar dalam meraih cita‐citanya, maka pasti
dia akan terus melaju dirinya untuk mengejar cita‐citanya tersebut.
Bahkan, energi yang dihasilkan untuk meraih cita‐cita besarnya akan
berbanding lurus dengan kuadrat kecepatan. Jadi, apabila seorang
pelajar yang memiliki cita‐cita tinggi pasti akan menjadi orang yang
tidak mau ketinggalan. Dia akan terus memacu diri dan semangatnya
44 | Desi Ariyanti Naspin
untuk meraih cita‐citanya tersebut. Bahkan akan berusaha
menggunakan seluruh kemampuan dan kompetensi yang dimilikinya.
Menjadi pribadi yang dapat melejitkan seluruh potensi yang ada.
Itulah karakter yang sekiranya dapat terbentuk jika kita dapat
memahami makna energi potensial dan kinetik dalam kehidupan ini.
Suatu gerakan energi di atas bumi adalah gerak atau aliran
kehidupan yang intinya saling tukar‐menukar atom karbon (C) antara
tumbuhan, hewan, dan manusia. Tumbuhan mengambil energi dari
atmosfer melalui fotosintesis dan memberikannya pada makhluk
hidup, kemudian mahkluh hidup melepaskannya ke alam melalui
proses pernafasan. Begitu seterusnya, siklus yang teratur ini terjadi.
Antara dua proses itu, Allah telah menyiapkan sejumlah enerfi
dalam bentuk yang berbeda‐beda. Energi di alam tersimpan dalam
bentuk atom karbon yang diambil dari pohon hijau di udara, baik
langsung maupun melalui cadangan batu bara, minyak bumi, dan gas
yang dimanfaatkan makhluk hidup untuk menjalani kehidupan.
Makna konsep usaha dan energi tidak hanya terbatas pada itu
saja, setelah kita pelajari lebih mendalam, ternyata dalam melakukan
usaha membutuhkan interaksi secara lebih luas lagi. Interaksi yang
terjadi antara makhluk hidup dengan sekitarnya tidak sekedar saling
mempengaruhi, tapi juga saling memberi dan menerima sehingga
secara konsepnya dikatakan bahwa energi atau usaha yang dimiliki
oleh mahkluk atau benda bersifat kekal. Interaksi yang terjadi ini mirip
dengan konsep momentum dan impuls yang kita ajarkan di sekolah.
Sesuai dengan firman Allah dalam QS: Al‐Jaatsiyah 22 yang berbunyi:
Indahnya Fisika dalam Senandung Ayat‐ayat Alquran | 45
Artinya: “Dan Allah menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang
benar dan agar dibalasi tiap‐tiap diri terhadap apa yang dikerjakannya,
dan mereka tidak akan dirugikan.”
Hal ini juga telah disebutkan dalam Alquran QS: Al‐Isro ayat 19:
∩⊇®∪ #Y‘θä3ô±¨Β Οßγã‹÷èy™ tβ%Ÿ2 y7Íׯ≈s9'ρé'sù Ö⎯ÏΒ÷σãΒ uθèδuρ $yγuŠ÷èy™ $oλ;m 4©tëy™uρ nοtÅzFψ$# yŠ#u‘r& ô⎯tΒuρ
⎯ÏΒ Ç⎯≈uΗ÷q§9$# È,ù=yz †Îû 3“ts? $¨Β ( $]%$t7ÏÛ ;N≡uθ≈yϑy™ yìö7y™ t,n=y{ “Ï%©!$#
46 | Desi Ariyanti Naspin
Getaran dan Gelombang
dalam Ayat Alquran
A. Dunia yang Bergetar
Di dalam fisika dijelaskan bahwa getaran merupakan gerakan
yang berulang dalam selang waktu tertentu melalui sebuah titik
kesetimbangan. Jika suatu partikel bergerak bolak‐balik secara
periodik melalui lintasan yang sama, maka gerakannya disebut dengan
osilasi. Di alam kita ini banyak sekali benda yang mengalami gerak
osilasi, seperti senar gitar, ayunan, getaran jam dinding, molekul udara
yang bergetar sampai kepada fenomena gerakan atom yang bergetar
di dalam molekul atau kisi padat. Getaran ini telah dijelaskan dalam
Alquran dalam surat Q.S: Al‐Kahfi ayat 54:
ß⎯≈|¡ΡM}$# tβ%x.uρ 4 9≅sWtΒ Èe≅à2 ⎯ÏΒ Ä¨$¨Ζ=Ï9 Èβ#u™öà)ø9$# #x‹≈yδ ’Îû $oΨøù§|À ô‰s)s9uρ
Artinya: “Dan sesungguhnya Kami telah mengulang‐ulangi bagi manusia
dalam Al Quran ini bermacam‐macam perumpamaan dan
manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah.”
Ayat di atas menegaskan bahwa Allah telah mengingatkan kita
atas beberapa kejadian yang terjadi secara berulang‐ulang. Dari
konsep di atas, guru dapat menekankan kepada peserta didik bahwa
konsep getaran dapat kita gunakan dalam kehidupan kita, baik secara
tersurat bahkan tersirat. Apabila kita perluas maknanya, jelas sekali
tersirat bahwa Allah menciptakan alam semesta dengan segala wujud
dan materinya ini selalu bergerak secara berulang‐ulang. Kejadian ini
dibuat berulang agar dapat dijadikan contoh dan pelajaran bagi kaum
atau insan yan gmau memikirkannya. Dari semua kejadian yang telah
terjadi kita harus dapat mengambil hikmah dan manfaatnya, jangan
Indahnya Fisika dalam Senandung Ayat‐ayat Alquran | 47
sampai kita mengulangi kesalahan atau kegagalan yang sama di masa
mendatang.
B. Kewaspadaan dari Gelombang
Getaran yang merambat baik melalui mediaum ataupun tanpa
medium dapat menghasilkan gelombang. Gelombang dalam
perambatannya selalu membawa sejumlah energi. Kajian gelombang
hampir muncul di semua topik cabang dari ilmu fisika. Seperti,
gelombang air, gelombang tali, gelombang cahaya, gelombang radio,
serta jenis gelombang elektromagnetik yang lainnya.
Salah satu fenomena gelombang yang dapat diamati dan
dijelaskan oleh guru kepada peserta didik adalah gelombang Tsunami.
Gelombang tsunami merupakan gelombang laut yang sangat tinggi
dan berbahaya. Tsunami mempunyai dimensi periode T yang sangat
panjang akibat energi yang merambat ke lautan diakibatkan beberapa
aktivitas alam, seperti gempa bumi vulkanik di bawah laut, letusan
gunung api di dalam lautan, turunnya lapisan kerak bumi dan
tumbukan bumi dengan meteor atau benda angkasa lain yang jatuh di
lautan luas. Sesuai dengan yang terdapat dalam Alquran Q.S. Al Haj
ayat 65 yang berbunyi:
⎯ÍνÍöΔr'Î/ Ìóst7ø9$# ’Îû “ÌøgrB y7ù=àø9$#uρ ÇÚö‘F{$# ’Îû $¨Β /ä3s9 t¤‚y™ ©!$# ¨βr& ts? óΟs9r&
Ĩ$¨Ζ9$$Î/ ©!$# ¨βÎ) 3 ÿ⎯ÏμÏΡøŒÎ*Î/ ωÎ) ÇÚö‘F{$# ’n?tã yìs)s? βr& u™!$yϑ¡¡9$# à7Å¡ôϑãƒuρ
Artinya: “Apakah kamu tiada melihat bahwasanya Allah menundukkan
bagimu apa yang ada di bumi dan bahtera yang berlayar di
lautan dengan perintah‐Nya. dan Dia menahan (benda‐benda)
langit jatuh ke bumi, melainkan dengan izin‐Nya?
Sesungguhnya Allah benar‐benar Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang kepada manusia.”
48 | Desi Ariyanti Naspin
Dalam perambatannya, gelombang tsunami memiliki besaran‐
besaran fisika. Seperti cepat rambat gelombang (𝑣), panjang
gelombang (𝜆), frekuensi gelombang (𝑓), periode (T), dan energi
gelombang (𝐸). Besaran tersebut ternyata memiliki hubungan yang
erat dan makna yang mendalam. Contoh pertama, ketika guru
menerangkan konsep cepat rambat gelombang, yang besarnya
tergantung kepada panjang gelombang dan frekuensi gelombang,
yang ditulis secara matematis menjadi: 𝑣 𝜆𝑓. Jika kita hubungkan
dengan tsunami, maka dapat dinyatakan bahwa kecepatan rambat
tsunami dari tengah laut menuju pantai sebanding dengan panjang
gelombangnya.
Hal ini dikarenakan tsunami memiliki panjang gelombang yang
sangat besar sehingga kecepatan tsunami dalam merambat menjadi
sangat cepat. Bahkan sampai mencapi 350 km/jam. Seperti kecepatan
pesawat jet di angkasa. Oleh karena itu, jika manusia normal berlari
maka tidak akan mungkin dapat mendahului kecepatan tsunami.
Manusia pelari tercepat saja terhitung berlari dengan kecepatan
10m/s, bandingkan dengan kecepatan tsunami. Maha Kuasa Allah
yang telah menciptakan kejadian tsunami di muka bumi. Hal ini
bertujuan agar dapat menjadi peringatan dan pelajaran bagi manusia.
Allah berfirman dalam Q.S. Al‐Takwir ayat 6 yang berbunyi:
Artinya: “Dan apabila lautan dijadikan meluap.”
Allah “meluapakan lautan” pasti mempunyai maksud yang jelas.
Kita sebagai manusia ciptaan‐Nya wajib memikirkan dan mempelajari
kejadian tersebut. Jika kita lihat dan dengar, Allah menjadikan tsunami
karena ingin memberikan peringatan bahkan hukuman kepada
manusia atas perbuatan yang melanggar aturan Allah. Tsunami di
Aceh pada Desember 2004, bahkan yang terakhir tsunami yang terjadi
di kota Palu pada September 2018 merupakan bentuk kuasa Allah
kepada umatnya.
Indahnya Fisika dalam Senandung Ayat‐ayat Alquran | 49
Contoh kedua, dapat kita lihat dari jumah energi yang
dihasilkannya. Dalam fisika energi gelombang dirumuskan dengan
𝐸 𝑘𝐴 , dimana A merupakan amplitudo gelombang. Perumusan
ini menyatakan bahwa energi sebanding dengan kuadrat amplitudo
gelombang. Artinya, jika amplitudi atau simpangan terjauh dari
gelombang besar maak energi yang dihasilkan akan besar pula. Hal ini
jelas terjadi nyata pada tsunami. Pada gelombang tsunami
mempunyai ketinggian gelombang yang besar. Makin ke pantai (tepi
laut) maka tinggi gelombang akan semakin tinggi. Akibatnya,
penambahan ketinggian gelombang ini akan menambah energi yang
dihasilkannya. Sehingga, tsunami akan membawa energi yang besar.
Bahkan, tsunami dapat memindahkan 10.000 ton massa air laut ke
daratan. Oleh karena itu, itulah penyebab tsunami menjadi gelombang
yang sangat mematikan dan berbahaya. Dapat menelan korban yang
banyak dan merusak bahkan memusnahkan semua yang dilaluinya.
Dari beberapa contoh hubungan di atas, peserta didik dapat
mengambil pelajaran. Bahwa sebagai umat yang beragama, jangan
sampai kita melakukan perbuatan yang dilarang dan tidak disukai
Allah, karena akan mengundang murka Allah kepada kita sendiri. Oleh
karena itu, wajib bagi kita memiliki akhlaktul qarimah dan karakter
yang baik terhadap sesama. Secara tidak langsung, antara ilmu Allah
dengan Ilmu dunia memiliki keterkaitan. Dengan mempelajari sifat‐
sifat gelombang tsunami secara fisika, kita dapat menjadi lebih paham
penyebab tsunami dapat terjadi dan mengapa menjadi gelombang
yang mematikan. Allah yang Maha Kuasa atas segala kejadian di muka
bumi ini. Kita sebagai hamba Allah berkewajiban untuk meyakini dan
percaya bahwa semua kejadian yang terjadi di muka bumi memiliki
hubungan sebab akibat.
50 | Desi Ariyanti Naspin
Pembelajaran Fluida
dalam Ayat Alquran
A. Belajar dari Air.
Allah SWT menciptakan segala sesuatu dengan hak sesuai
eksistensi penciptaannya di alam semesta ini termasuk berbagai
macam fluida. Sehingga semua ciptaan Allah tidak ada yang sia‐sia,
semua penuh manfaat. Allah berfirman dalam Q.S. Ali‐Imran 190‐191
yang berbunyi.
’Í<'ρT[{ ;M≈tƒUψ Í‘$pκ¨]9$#uρ È≅øŠ©9$# É#≈n=ÏF÷z$#uρ ÇÚö‘F{$#uρ ÏN≡uθ≈yϑ¡¡9$# È,ù=yz ’Îû χÎ)
öΝγ
Î Î/θãΖã_ 4’n?tãuρ #YŠθãèè%uρ $Vϑ≈uŠÏ% ©!$# tβρãä.õ‹tƒ t⎦⎪Ï%©!$# ∩⊇®⊃∪ É=≈t6ø9F{$#
WξÏÜ≈t/ #x‹≈yδ |Mø)n=yz $tΒ $uΖ−/u‘ ÇÚö‘F{$#uρ ÏN≡uθ≈uΚ¡¡9$# È,ù=yz ’Îû tβρã¤6xtGtƒuρ
Indahnya Fisika dalam Senandung Ayat‐ayat Alquran | 51
Selanjutnya lebih jelas mengenai penciptaan air oleh Allah
dijelaskan dalam QS. Al‐Mukminun: 18.
¤U$yδsŒ 4’n?tã $¯ΡÎ)uρ ( ÇÚö‘F{$# ’Îû çμ≈¨Ψs3ó™r'sù 9‘y‰s)Î/ L™!$tΒ Ï™!$yϑ¡¡9$# z⎯ÏΒ $uΖø9t“Ρr&uρ
Artinya: “18. dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran;
lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan Sesungguhnya
Kami benar‐benar berkuasa menghilangkannya.”
Ayat‐ayat Allah SWT di atas menjelaskan kepada kita bahwa air
sebagai salah satu jenis fluida merupakan syarat yang mutlak
dibutuhkan oleh setiap mahluk untuk dapat hidup di bumi. Untuk
menjaga keseimbangan dan kelestarian air di bumi, maka Allah
menciptakan siklus air yang secara otomatis terus berjalan sesuai
kehendak‐Nya. Oleh karena itu kita sebagai makhluk yang dimuliakan
Allah wajib terus bersyukur dan menjaga kelestarian air di bumi ini
sebagai salah satu tugas kekhalifaan.
Setiap jenis fluida memiliki tekanan tersendiri yang merupakan
ketetapan Allah. Dalam fisika, tekanan fluida dikenal dengan tekanan
hidrostatis dipengaruhi oleh kedalaman air dari permukaan. Semakin
jauh ke dalam bumi, maka tekanan yang dimiliki air semakin besar, dan
sebaliknya. Konsep tekanan ternyata telah dibahas sejak 1400 abad
silam, firman Allah dalam QS: Al‐ Furqan ayat 48 yaitu:
z⎯ÏΒ $uΖø9t“Ρr&uρ 4 ⎯ÏμÏGyϑômu‘ ô“y‰tƒ š⎥÷⎫t/ #Mô³ç0 yx≈tƒÌh9$# Ÿ≅y™ö‘r& ü“Ï%©!$# uθèδuρ
52 | Desi Ariyanti Naspin
Selain konsep tekanan, sifat fluida juga berhubungan erat dengan
massa jenis (kerapatan). Dalam Hukum Arcimedes yang membahas
bagaimana kondisi suatu benda yang berada di dalam fluida. Menurut
hukum ini, jika benda dimasukkan ke dalam suatu fluida maka akan
mengalami beberapa kondisi bergantung pada perbandingan massa
jenis benda dan massa jenis fluida. Kondisi tersebut adalah terapung,
melayang, dan tenggelam. Dalam kehidupan nyata, terdapat contoh
yang sangat nyata sekali. Salah satunya adalah kenyataan mengenai
dua lautan yang seakan‐akan terpisah walaupun berada di dalam satu
lingkungan. Ternyata, jika kita memahami konsep hukum Archimedes
yang digabungkan dengan konsep tegangan permukaan fluida, maka
terjawab mengapa fenomena lautan terpisah itu terjadi. Fenomena ini
telah dijelaskan oleh Allah dalam Alquran QS: Al‐ Furqan ayat 53:
Ól%y`é& ìxù=ÏΒ #x‹≈yδuρ ÔN#tèù Ò>õ‹tã #x‹≈yδ Ç⎯÷ƒtóst7ø9$# ylttΒ “Ï%©!$# uθèδuρ *
Indahnya Fisika dalam Senandung Ayat‐ayat Alquran | 53
Sifat lautan yang saling bertemu akan tetapi tidak saling
bercampur satu dengan yang lain telah ditemukan oleh para ahli
kelautan baru‐baru ini. Dikarenakan gaya fisika yang dinamakan
“tegangan permukaan” air dari laut yang saling bersebelahan tdiak
menyatu. Akibat adanya perbedaan massa jenis, tegangan permukaan
mencegah lautan bercampur satu sama lain, seolah terdapat dinding
tipis yang memisahkannya. Diketahui massa air laut sekitar 1,026 –
1,028 gr/cm3, hal ini dikarenakan garam yang terlarut banyak,
sedangkan massa jenis air tawar 1 gr/cm3. Akibat perbedaan massa
jenis antara air laut (asin) dengan massa jenis air tawar inilah yang
membuat kedua lautan ini terpisah. Seakan‐akan air tawar seperti
mengapung di atas air asin. Disertai dengan perbedaan karakteristik
natural dan kimia keduanya.
Sebagaimana diketahui, air merupakan satu‐satunya komposisi di
alam ini yang dapat menjadi tiga kondisi, yaitu solid, cair, dan gas. Air
mempunyai kemampuan yang hebat dalam melarutkan sejumlah
unsur dan komponen yang menjadikannya salah satu kebutuhan vital
kehidupan. Secara fisika, air dengan rumus senyawa H2O memiliki
sejumlah karakteristik sifat yang unggul seperti aspek kekutubannya
(akibat dari atom oksigen yang membawa muatan negatif elektron,
sementara atom hidrogen membawa muatan positif positron),
mempunyai kemampuan untuk menyatu, merapat dan melekat yang
menjadikannya sebagai zat cair yang paling melekat dan paling hebat
kekuatannya di dalam ketegangan permukaannya setelah air raksa.
Kemampuan air yang luar biasa itu selain tampak pada
ketegangannya, juga terdapat dalam kemampuannya memanjat
dinding wadah ketika air diletakkan di dalamnya, terutama jika
wadahnya kecil. Kemampuan ini di dalam fisika dikenal dengan gejala
kapilaritas. Kapilaritas merupakan gejala naiknya air di dalam pipa
berdiameter sangat kecil (kapiler). Kemampuan ini merupakan sifat
alamiah air. Air dapat naik dari akar tumbuhan menuju cabang,
dedaunan, bunga, dan buahnya hingga ke puncak tumbuhan. Begitu
juga, air di dalam tubuh manusia bergerak melalui pembuluh nadi
54 | Desi Ariyanti Naspin
yang kecil untuk membawa berbagai sari makanan, darah, dan hasil
metabolisme lain ke seluruh tubuh agar tubuh tetap sehat. Jika kita
menyadari, siapakah yang telah menciptakan dan mengatur proses air
yang sempurna ini. Allah berfirman dalam Q.S. An‐Naml ayat 61 yang
berbunyi:
†Å›≡uρu‘ $oλm; Ÿ≅yèy_uρ #\≈yγ÷Ρr& !$yγn=≈n=Åz Ÿ≅yèy_uρ #Y‘#ts% uÚö‘F{$# Ÿ≅yèy_ ⎯¨Βr&
∩∉⊇∪ šχθßϑn=ôètƒ
Artinya: “Atau siapakah yang telah menjadikan bumi sebagai tempat
berdiam, dan yang menjadikan sungai‐sungai di celah‐
celahnya, dan yang menjadikan gunung‐gunung untuk
(mengkokohkan)nya dan menjadikan suatu pemisah antara
dua laut? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)?
Bahkan (sebenarnya) kebanyakan dari mereka tidak
mengetahui.”
Selain itu, keunikan air juga terlihat dari lengkung densitasnya.
Keunikan ini dikenal dengan fenomena Anomali Air. Ketika
temperatur air naik mencapai 40 C, air akan memiliki massa terkecil
dengan kepadatan tertinggi. Namun, bila temperatur air menurun
kurang dari 40 C, massanya akan mengembang dan ketebalannya
berkurang. Kenyataan ini dapat menjelaskan bagaimana
mengapungnya es di permukaan air laut dan samudera dengan tidak
membekunya air di bawahnya, memberi peluang untuk hidup makhluk
hidup di dalamnya.
Oleh karena itu, kita sebagai manusia wajib mencontoh sifat air
ini. Air dapat menjadi sesuatu yang paling berguna. Air dianugerahi
beberapa keunikan untuk dimanfaatkan oleh manusia. Maka dari itu,
Indahnya Fisika dalam Senandung Ayat‐ayat Alquran | 55
jadilah sebagai manusia yang selalu bermanfaat bagi sesama dan
makhluk hidup lainnya. Jangan sampai kita menjadi benalu di sekitar
kita.
B. Rasa Syukur yang Tak Terduga.
Allah berfirman dalam QS: Al‐Faathir ayat 12 yang berbunyi:
ìxù=ÏΒ #x‹≈yδuρ …çμç/#uŸ° ÔÍ←!$y™ ÔN#tèù Ò>õ‹tã #x‹≈yδ Èβ#tóst7ø9$# “ÈθtGó¡o„ $tΒuρ
∩⊇⊄∪
Artinya: “Dan tiada sama (antara) dua laut; yang ini tawar, segar, sedap
diminum dan yang lain asin lagi pahit. Dan dari masing‐masing
laut itu kamu dapat memakan daging yang segar dan kamu
dapat mengeluarkan perhiasan yang dapat kamu
memakainya, dan pada masing‐masingnya kamu lihat kapal‐
kapal berlayar membelah laut supaya kamu dapat mencari
karunia‐Nya dan supaya kamu bersyukur.”
Selain menunjukkan fakta yang pokok, ayat‐ayat tersebut juga
menyebutkan kekayaan‐kekayaan yang dikeluarkan dari air tawar dan
air asin yaitu ikan‐ikan dan hiasan badan, batu‐batu perhiasan dan
mutiara. Allah menganugerahkan air di bumi untuk keberlangsungan
kehidupan bagi makhluk‐makhluk di atasnya dan untuk kepentingan‐
kepentingan kebutuhannya. Anugerah ini diatur oleh AI‐Khaliq agar
tetap terjaga dan terdistribusi secara baik melalui mekanisme alam
yang tertata rapi penuh keseimbangan dan harmonis.
Fluida tidak hanya sebatas air saja, udara merupakan zat yang
tergolong fluida. Udara juga mempunyai sifat seperti air. Memiliki
tekanan, densitas, dan juga volume. Salah satu konsep penerapan
56 | Desi Ariyanti Naspin
tekanan udara adalah pada angin. Angin terjadi karena adanya
perbedaan tekanan antara satu tempat dengan tempat lain. Angin
berhembus dari daerah bertekanan tinggi ke tekanan rendah. Sifat
tekanan udara (angin) dapat dimanfaatkan secara sempurna pada
konsep daya angkat pesawat.
Dalam fisika dijelaskan bahwa pesawat dapat naik, terbang dan
turun karena mendapat tekanan di sayapnya. Penampang sayap
pesawat terbang memiliki tepi bagian belakang yang tajam dengan
bidang atas yang lebih melengkung dari bidang bagian bawah. Bentuk
ini akan memberikan kecepatan aliran udara melalui bidang atas sayap
pesawat lebih cepat dibandingkan dengan kecepatan udara bagian
bawah sayap pada saat pesawat akan naik. Menurut Persamaan
Bernoulli, pada daerah bawah sayap yang memiliki kecepatan rendah,
tekanannya lebih besar sehingga gaya angkat pesawat lebih besar
akibatnya pesawat dapat naik.
Ternyata, konsep pesawat terbang merupakan replikasi dari
gerakan burung yang diciptakan Allah dapat terbang mengelilingi
angkasa dan dunia. Dalam Q.S. An‐Nahl ayat 79 Allah berfirman yang
berbunyi:
¨βÎ) 3 ª!$# ωÎ) £⎯ßγä3Å¡ôϑム$tΒ Ï™!$yϑ¡¡9$# Èhθy_ †Îû ;N≡t¤‚|¡ãΒ ÌøŠ©Ü9$# ’n<Î) (#÷ρttƒ óΟs9r&
Indahnya Fisika dalam Senandung Ayat‐ayat Alquran | 57
Pembelajaran Suhu
dan Kalor dalam Ayat Alquran
A. Keringat karena Peningkatan Suhu.
Penahkah kamu menyentuh api atau memegang es? Apa yang
kamu rasakan pada kulitmu? Suhu merupakan derajat panas dan
dingin suatu zat yang memiliki ukuran tersendiri dan tingkatan
tertentu dan dapat diukur. Jika kita bertanya dan berpikir lebih jauh,
bagaimakah dan berapah kira‐kira ukuran panas dari neraka?
Dapatkah kita memperkirannya? Tentu, hanya Allah Yang Maha Tahu.
Sebagaimana firman Allah dalam QS: At‐Taubah ayat 81 yang
berbunyi:
â‘$tΡ ö≅è% 3 Ìhptø:$# ’Îû (#ρãÏΖs? Ÿω (#θä9$s%uρ «!$# È≅‹Î6y™ ’Îû öΝÍκŦàΡr&uρ óΟÏλÎ;≡uθøΒr'Î/
Artinya: “...Katakanlah: Api neraka Jahannam itu lebih sangat panas
(nya), jikalau mereka mengetahuinya.”
Pada ayat tersebut, kita dapat memahami dari kalimat “lebih
sangat panas,” mengindikasikan bahwa derajat panas neraka pun
bertingkat‐tingkat. Apa rahasia dari derajat panas tersebut? Apa yang
mengakibatkan perbedaan derajat panas tersebut?
Sebagai contoh yang terdapat dalam sifat air. Air bergerak
mengikuti suatu siklus air, yaitu penguapan, hujan, dan aliran air di
58 | Desi Ariyanti Naspin
atas permukaan tanah (run off, meliputi mata air, sungai, muara)
menuju laut. Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air), dan gas
(uap air). Air merupakan satu‐satunya zat yang secara alami terdapat
di permukaan bumi dalam ketiga wujud tersebut.
Analisis paling komprehensif, tentang kesesuaian air bagi
kehidupan muncul dari Lawrence Henderson, seorang profesor dari
Departemen Kimia Biologi Universitas Harvard, dalam bukunya, The
Fitness of the Environment, salah satu pokok bahasannya adalah sifat
termal air. Henderson menjelaskan bahwa ada lima macam sifat
termal air yang tidak biasa, yaitu:
1. Semua sifat zat padat yang dikenal akan menyusut jika semakin
dingin. Ini juga terjadi pada semua zat cair yang dikenal, ketika
suhunya menurun, zat cair ini kehilangan volume.
2. Ketika es mencair atau air menguap, es atau air menyerap panas
dari lingkungannya. Ketika transisi tersebut dibalik, yaitu ketika
air membeku atau uap mengembun, panas dilepaskan. Dalam
fisika, istilah panas laten (laten heat menggambarkan panas yang
dilepaskan tersebut. Semua zat cair memiliki panas laten, dan air
memiliki panas laten tertinggi.
3. Kapasitas thermal air, yaitu jumlah panas yang diperlukan untuk
meningkatkan suhu air per satu derajat, lebih tinggi dari
kebanyakan zat cair lainnya.
4. Daya hantar panas air, kemampuannya untuk menghantarkan
panas empat kali lebih besar daripada zat cair lainnya.
5. Sebaliknya, daya hantar panas es dan salju rendah.
Diketahui, kelima sifat termal tersebut memilki peran yang sangat
penting bagi keberlangsungan kehidupan di bumi. Sifat termal pada
air juga terjadi pada saat tubuh kita berkeringat. Tubuh kita terdiri dari
70% air, tetapi berkat kapasitas termalnya, air tidak menjadi panas
dengan cepat. Kenaikan suhu 100 C saja akan fatal. Untuk menjaga
tubuh tetap sejuk terhadap panas yang dihasilkan, tubuh
menggunakan mekanisme keringat. Ketika berkeringat, air menyebar
Indahnya Fisika dalam Senandung Ayat‐ayat Alquran | 59
di permukaan kulit dan dengan cepat menguap. Tetapi karena laten
air sangat besar, penguapan itu membutuhkan panas yang besar pula.
Panas tersebut, tentu saja diambil dari tubuh sehingga kita tetap
sejuk. Karena itulah seseorang yang berlari sejauh sepuluh kilometer
akan berkurang suhu tubuhnya sampai 60 C sebagai akibat penguapan
air. Semakin banyak energi yang dikeluarkannya, semakin meningkat
suhu tubuhnya, namun pada saat yang sama, semakin banyak dia
berkeringat dia akan merasa sejuk. Di antara faktor‐faktor yang yang
membuat sistem pengatur panas tubuh bekerja seluar biasa ini adalah
sifat termal air.
Allah berfirman dalam Q.S. Al‐ Zumar ayat 16:
⎯ÏμÎ/ ª!$# ß∃Èhθsƒä† y7Ï9≡sŒ 4 ×≅n=àß öΝÍκÉJøtrB ⎯ÏΒuρ Í‘$¨Ζ9$# z⎯ÏiΒ ×≅n=àß öΝÎγÏ%öθsù ⎯ÏiΒ Μçλm;
Artinya: “Bagi mereka lapisan‐lapisan dari api di atas mereka dan di
bawah merekapun lapisan‐lapisan (dari api). Demikianlah
Allah mempertakuti hamba‐hamba‐Nya dengan azab itu.
Maka bertakwalah kepada‐Ku hai hamba‐hamba‐Ku.”
Kita dapat melihat dan merasakan banyak wujud dan jenis benda
ciptaan Allah yang tampak seperti, awan, pelangi, pohon, tanah, air,
dan masih sangat banyak sekali. Dibalik itu ada juga yang tidak tampak
dan berupa sifat atau potensi, antara lain seperti energi yang
disediakan untuk manusia. Energi itu termasuk suhu dan kalor. Suhu
tidak dapat kita pegang, dan tidak dapat kita lihat tetapi dapat kita
rasakan keberadaannya. Sebagai bukti, jika kita berada di tengah kota
Jakarta selama 1 jam, maka kita akan merasakan udara yang sangat
panas dan tentunya akan banyak mengeluarkan keringat. Namun
apabila kita berada di kutub, maka selama satu jam saja kita akan beku
60 | Desi Ariyanti Naspin
disana dan mungkin saja mati kedinginan. Itu semua terjadi karena
adanya perbedaan suhu.
Kasus ini merupakan salah satu fakta yang membuktikan bahwa
suhu bisa kita rasakan walaupun tidak bisa kita pegang dan kita lihat.
Betapa kuasanya Allah menciptakan wujud yang seperti itu.
Kalor adalah energy yang ditransfer antara sistem dan lingkungan
karena perbedaan suhu antara keduanya. Dalam fisika kalor
dilambangkan dengan Q. Tidak jauh berbeda dengan suhu, kalor pun
tidak bisa kita lihat bentuknya seperti apa tapi bisa kita lihat akibat
dari adanya kalor. Seperti transfer energi kalor yang terjadi pada
freezer yang bisa mengakibatkan air berubah menjadi es batu. Itu
terjadi karena adanya perpindahan atau transfer energi. Jika
seandainya tidak ada kalor, mungkin air dan es tidak akan ada
bedanya. Dan kita tidak sesuai dengan kebutuhan kita untuk menjalani
kehidupan sehari‐hari. Sangat terlihat bahwa Allah menciptakan
segala hal yang sangat luar biasa.
Indahnya Fisika dalam Senandung Ayat‐ayat Alquran | 61
Cahaya dan Optik
dalam Ayat Alquran
A. Penciptaan Indera Mata yang Rumit.
Di dalam rahim sang ibu, indera yang pertama kali dikembangkan
pada janin adalah indera pendengar. Janin dapat mendengar suara
setelah minggu yang ke‐24, selanjutnya adalah indera penglihatan
dikembangkan. Pada minggu ke‐28 retina telah menjadi peka untuk
melihat. Proses penciptaan ini tertuang dalam firman Allah QS: Al‐
Mukminuun ayat 78 yang berbunyi:
tβρãä3ô±n@ $¨Β Wξ‹Î=s% 4 nοy‰Ï↔øùF{$#uρ t≈|Áö/F{$#uρ yìôϑ¡¡9$# â/ä3s9 r't±Σr& ü“Ï%©!$# uθèδuρ
∩∠∇∪
62 | Desi Ariyanti Naspin
Gerakan mata ini dilakukan di bawah kontrol kesadaran namun kita
juga dapat mengaturnya.
Penciptaan mata ini merupakan salah satu hal yang rumit.
Menurut ilmu sains mata terdiri dari tiga lapisan utama, yaitu sklera,
koroid, dan retina. Sklera merupakan bagian terluar yang kuat, tenpat
terdapatnya kornea yang berfungsi untuk menerima dan
memfokuskan cahaya yang masuk. Lapisan kedua koroid, merupakan
lapisan yang banyak terdapat pembuluh darah dan pigmen warna
(iris). Fungsi iris inilah yang diadopsi menjadi diafragma pada kamera.
Selain iris, juga terdapat pupil yan gberfungsi untuk mengatur
intensitas cahaya yang masuk ke mata. Di sebelah dalam pupil,
terdapat lensa mata yang berbentuk lensa cembung berguna untuk
memfokuskan penglilhatan. Lapisan terakhir adalah retina. Retina
inilah yang berfungsi untuk merubah rangsangan cahaya yang masuk
menjadi impuls yang kemudian diteruskan dan diterjemahkan sebagai
hasil penglihatan di otak.
Proses melihat pada mata merupakan hal yang menarik untuk
dipelajari. Mata dapat melihat benda karena adanya cahaya yang
dipantulkan oleh benda tersebut ke mata. Secara sederhana proses
penglihatan dapat dijelaskan sebagai berikut: cahaya yang
dipantulkan benda ditangkap oleh mata, menembus kornea dan
sampai ke pupil, pupil mengatur intensitas cahaya yang masuk, daya
akomodasi pada lensa mengatur cahaya agar jatuh tepat di bintik
kuning retina, pada bintik kuning, cahaya diterima oleh sel kerucut
dan sel batang, kemudian disampaikan ke otak, sampai di otak cahaya
diterjemahkan sehingga kita dapat mengetahui apa yang kita lihat.
Setelah mengetahui anatomi mata dan proses yang berlangsung
di dalamnya, akhirnya manusia dapat meniru dan membuat alat optik
lainnya seperti kamera, lup, mikroskop, dan teropong. Alat optik
tersebut dalam perkembangannya membantu aktivitas manusia di
berbagai bidang. Begitu sempurnanya mata sebagai salah satu indera
ciptaan Allah. Oleh karena itu kita wajib bersyukur dan selalu menjaga
kesehatan mata kita.
Indahnya Fisika dalam Senandung Ayat‐ayat Alquran | 63
B. Lentera Cahaya Matahari.
Guru dapat mencontohkan fenomena mengenai gelombang
elektromagnetik. Salah satu jenis gelombang elektromagnetik yang
paling kita kenal adalah gelombang cahaya yang berasal dari sinar
matahari. Matahari terbit dan tenggelam selalu menebarkan
keindahan dalam setiap fasanya. Penciptaan matahari oleh Allah SWT
merupakan nikmat dan anugerah terbesar yang dapat dirasakan
manfaatnya oleh semua makhluk di bumi. Sejenak kita pikirkan, apa
rahasia yang terkandung dari cahaya matahari sehingga mampu
mencapai bumi dengan kecepatan tinggi? Padahal alam semesta yang
kita huni ini terdiri atas ruang hampa tanpa zat perantara. Fakta ini
telah dijelaskan dalam Alquran yang terdapat dalam Q.S. An‐Nuh ayat
15‐16 yang berbunyi:
£⎯ÍκÏù tyϑs)ø9$# Ÿ≅yèy_uρ ∩⊇∈∪ $]%$t7ÏÛ ;N≡uθ≈yϑy™ yìö7y™ ª!$# t,n=y{ y#ø‹x. (#÷ρts? óΟs9r&
64 | Desi Ariyanti Naspin
oleh mata manusia. Perbedaan sensasi pada mata akibat cahaya yang
berbeda panjang gelombang dan frekuensinya menimbulkan warna
yang berbeda.
Cahaya matahari dapat merambat di langit yang terdiri dari ruang
hampa dalam bentuk paket‐paket energi. Cahaya selalu bergerak dan
tidak akan pernah diam, dalam perambatannya tidak memerlukan zat
perantara sehingga cahaya matahari dapat menembus ruang angkasa
yang vakum. Cahaya ini merupakan kepunyaan Allah yang diberikan
kepada alam semesta termasuk didalamnya manusia. Dalam Alquran
QS: An‐Nur ayat 35 Allah berfirman:
;οtyfx© ⎯ÏΒ ß‰s%θムA“Íh‘ߊ Ò=x.öθx. $pκ¨Ξr(x. èπy_%y`–“9$# ( >πy_%y`ã— ’Îû ßy$t6óÁÏϑø9$#
óΟs9 öθs9uρ â™û©ÅÓム$pκçJ÷ƒy— ߊ%s3tƒ 7π¨ŠÎ/óxî Ÿωuρ 7π§‹Ï%÷Ÿ° ω 7πtΡθçG÷ƒy— 7πŸ2t≈t6•Β
ª!$# ÛUÎôØo„uρ 4 â™!$t±o„ ⎯tΒ ⎯ÍνÍ‘θãΖÏ9 ª!$# “ωöκu‰ 3 9‘θçΡ 4’n?tã î‘θœΡ 4 Ö‘$tΡ çμó¡|¡ôϑs?
Indahnya Fisika dalam Senandung Ayat‐ayat Alquran | 65
Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat
perumpamaan‐perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha
mengetahui segala sesuatu.”
Dari ayat ini jelas sekali kita dapat mengambil pelajaran bahwa
Allah memang telah menciptakan cahaya matahari yang dapat
menembus ruang hampa udara ini. Bayangkan jika sinar matahari
tidak memiliki sifat seperti gelombang elektromagnetik yang dapat
merambat dalam ruang hampa, mungkin manusia tidak akan pernah
merasakan hangatnya sinar matahari dan tidak pernah merasakan
terangnya siang. Demikianlah Allah menganugerahkan nikmat itu
kepada umatnya. Atas dasar inilah, sudah sepantasnya kita sebagai
manusia selalu bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Allah.
Tidak hanya sampai disana, Allah juga telah menciptakan warna di
alam ini yang senantiasa menambah keindahannya. Allah berfirman
dalam QS: Al‐Fatir ayat 27‐28 yang berbunyi:
4 $pκçΞ≡uθø9r& $¸Î=tFøƒ’Χ ;N≡tyϑrO ⎯ÏμÎ/ $oΨô_t÷zr'sù [™!$tΒ Ï™!$yϑ¡¡9$# z⎯ÏΒ tΑt“Ρr& ©!$# ¨βr& ts? óΟs9r&
∩⊄∠∪ ׊θß™ Ü=ŠÎ/#{xîuρ $pκçΞ≡uθø9r& ì#Î=tFøƒΧ’ Öôϑãmuρ ÖÙ‹Î/ 7Šy‰ã` ÉΑ$t6Éfø9$# z⎯ÏΒuρ
∩⊄∇∪ î‘θàxî ͕tã ©!$# χÎ) 3 (#àσ¯≈yϑn=ãèø9$# ÍνÏŠ$t6Ïã ô⎯ÏΒ ©!$# ©y´øƒs†
Artinya: “27. Tidakkah kamu melihat bahwasanya Allah menurunkan
hujan dari langit lalu Kami hasilkan dengan hujan itu buah‐
buahan yang beraneka macam jenisnya. dan di antara
gunung‐gunung itu ada garis‐garis putih dan merah yang
beraneka macam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat.
66 | Desi Ariyanti Naspin
28). dan demikian (pula) di antara manusia, binatang‐
binatang melata dan binatang‐binatang ternak ada yang
bermacam‐macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya
yang takut kepada Allah di antara hamba‐hamba‐Nya,
hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha
Pengampun.”
Ayat di atas mengungkapkan bahwa Allah yang menciptakan
warna‐warna di alam ini, baik tumbuhan, hewan, dan manusia.
Manusia diberikan akal untuk mempelajari dan mengembangkan ilmu
tentang warna dan memanfaatkannya. Konsep warna yang dapat kita
lihat melalui mata kita merupakan kajian radiasi elektromagnetik.
Sepotong kain yang terlihat bewarna kuning, menandakan molekul
zat warna dalam kain tersebut menyerap warna biru dan
memantulkan warna kuning. Sedangkan, daun yang tampak bewarna
hijau dikarenakan daun menyerap warna ungu dan memantulkan
cahaya hijau. Berbagai macam warna inilah yang ditangkap oleh mata
manusia. Cahaya yang masuk ke dalam mata melewati pupil akan
diterima dengan baik oleh retina. Jelas sekali tampak peran Allah
dalam proses penglihatan warna. Allah telah menciptakan mata
dengan struktur yang begitu rumit untuk memperlihatkan tanda‐
tanda kekuasaan‐Nya. Tanda‐tanda tersebut dijadikan manusia
sebagai pelajaran untuk selalu bersyukur dan tak pernah puas untuk
menuntut ilmu.
Indahnya Fisika dalam Senandung Ayat‐ayat Alquran | 67
Elektrodinamis
dalam Ayat Alquran
A. Fenomena Kilat Menyambar.
Fenomena alam merupakan tanda‐tanda kekuasan dari Sang
Pencipta, tetapi sedikit manusia yang mau mengambil pelajaran dari
fenomena‐fenomena alam tersebut. Di antara sekian banyak tanda‐
tanda kekuasaan Allah adalah munculnya kilat. Allah berfirman di
dalam Alquran QS. Ar‐Ruum ayat 24 yang berbunyi:
[™!$tΒ Ï™!$yϑ¡¡9$# z⎯ÏΒ ãΑÍi”t∴ãƒuρ $YèyϑsÛuρ $]ùöθyz s−÷y9ø9$# ãΝà6ƒÌム⎯ÏμÏG≈tƒ#u™ ô⎯ÏΒuρ
5Θθö s)Ïj9 ;M≈tƒUψ šÏ9≡sŒ ’Îû χÎ) 4 !$yγÏ?öθtΒ y‰÷èt/ š⇓ö‘F{$# ÏμÎ/ ⎯Ç‘ósã‹sù
∩⊄⊆∪ šχθè=É)÷ètƒ
Artinya: “Dan di antara tanda‐tanda kekuasaan‐Nya, Dia
memperlihatkan kepadamu kilat untuk (menimbulkan)
ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan hujan dari langit,
lalu menghidupkan Bumi dengan air itu sesudah matinya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar‐benar terdapat
tanda‐tanda bagi kaum yang mempergunakan akalnya.”
Bagaimana proses fisis kilat? Apakah benar kilat dapat
menimbulkan ketakutan dan harapan? Jika kita mengetahui secara
fisis proses terjadinya kilat, sudah sepantasnya kita dapat mengambil
pelajaran dari proses tersebut. Kilat merupakan fenomena kelistrikan
yang terjadi karena pertemuan proton dan elektron. Listrik adalah
68 | Desi Ariyanti Naspin
kebutuhan yang tidak bisa dihindarkan. Mempelajari listrik adalah
suatu hal yang perlu dilakukan.
Kilat petir terjadi karena adanya perbedaan tegangan pada aliran
listrik antara awan dan permukaan tanah yang melebihi beberapa
jutaan volt. Energi yang dilepaskan oleh satu sambaran petir lebih
besar dariapda yang dihasilkan oleh seluruh pusat pembangkit tenaga
listrik di Amerika. Suhu pada jalur petir terbentuh dapat mencapai
10.0000 C. jika kita bandingkan suhu di dalam tanur untuk meleburkan
besi antara 1.050 – 1.1000 C. panas yang dihasilkan oleh sambaran petir
terkecil dapat mencapai 10 kali lipat panasnya. Akibatnya, petir dapat
dengan mudah membakar dan menghancurkan seluruh benda yang
ada di muka bumi ini. Perbandingan lainnya, suhu permukaan
matahari mencapai 700.0000 C. dengan kata lain, suhu yang dihasilkan
petir sebanding dengan 1/70 dari suhu permukaan matahari. Cahaya
yang dikeluarkan petir lebih terang daripada cahaya 10 juta bola lampu
pijar berdaya 100 watt.
Sebagai pembanding, satu kilatan petir dapat menyinari secara
lebih terang dibandingkan ketika satu lampu pijar dinyalakan di setiap
rumah di Istambul Turki. Dengan kecepatan turun sampai ke bumi
sebesar 96.000 km/jam. Allah mengarahkan perhatian pada kilauan
luar baisa petir ini adalam QS. An‐Nuur ayat 43 yang berbunyi:
“utIsù $YΒ%x.â‘ …ã&é#yèøgs† §ΝèO …çμuΖ÷t/ ß#Ïj9xσム§ΝèO $\/$ptx ©Åe÷“ム©!$# ¨βr& ts? óΟs9r&
7Štt/ .⎯ÏΒ $pκÏù 5Α$t7Å_ ⎯ÏΒ Ï™!$uΚ¡¡9$# z⎯ÏΒ ãΑÍi”t∴ãƒuρ ⎯Ï&Î#≈n=Åz ô⎯ÏΒ ßlãøƒs† šXôŠtθø9$#
Ü=yδõ‹tƒ ⎯ÏμÏ%öt/ $uΖy™ ߊ%s3tƒ ( â™!$t±o„ ⎯¨Β ⎯tã …çμèùÎóÇtƒuρ â™!$t±o„ ⎯tΒ ⎯ÏμÎ/ Ü=ŠÅÁãŠsù
∩⊆⊂∪ Ì≈|Áö/F{$$Î/
Indahnya Fisika dalam Senandung Ayat‐ayat Alquran | 69
Artinya: “Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan,
kemudian mengumpulkan antara (bagian‐bagian)nya,
kemudian menjadikannya bertindih‐tindih, Maka kelihatanlah
olehmu hujan keluar dari celah‐celahnya dan Allah (juga)
menurunkan (butiran‐butiran) es dari langit, (yaitu) dari
(gumpalan‐gumpalan awan seperti) gunung‐gunung, Maka
ditimpakan‐Nya (butiran‐butiran) es itu kepada siapa yang
dikehendaki‐Nya dan dipalingkan‐Nya dari siapa yang
dikehendaki‐Nya. Kilauan kilat awan itu hampir‐hampir
menghilangkan penglihatan.”
Petir yang dapat kita saksikan disertai oleh suara guruh. Suara
guruh ini disebabkan oleh pemanasan mendadak dari udara di sekitar
jalur petir. Akibatnya, udara tersebut memuai dengan kecepatan yang
melebihi kecepatan bunyi, meskipun gelombang kejutnya kembali
kembali ke gelombang bunti normal. Itulah yang menyebabkan
guntur dan petir saling susul‐menyusul. Hal ini sesuai dengan teori
dalam fisika, dimana diketahui besar kecepatan cahaya adalah 3 x 108
m/s sedangkan kecepatan gelombang bunyi di udara adalah 348 m/s.
Itulah yang menyebabkan kilat lebih dahulu terjadi daripada suara
gunturnya.
Saat kita merenungi semua perihal tentang petir, kita dapat
memahami bahwa peristiwa alam ini adalah sesuatu yang
menakjubkan. Hal ini membuktikan bahwa petir salah satu bukti alam
mengenai kelistrikan yang diciptakan Allah dengan kearifan yang
istimewa.
70 | Desi Ariyanti Naspin
Konsep Relativitas
dalam Ayat Alquran
A. Pembelajaran Relativitas Menurut Islam.
Ilmuwan besar, Albert Einstein, secara terbuka membuktikan
fakta ini dengan teori relativitas. Ia menjelaskan bahwa waktu
ditentukan oleh massa dan kecepatan. Dalam sejarah manusia, tak
seorang pun mampu mengungkapkan fakta ini dengan jelas
sebelumnya. Tapi ada perkecualian; Alquran telah berisi informasi
tentang waktu yang bersifat relatif. Firman Allah dalam Q.S. Al Hajj
ayat 47 yang berbunyi:
y7În/u‘ y‰ΨÏã $·Βöθtƒ χÎ)uρ 4 …çνy‰ôãuρ ª!$# y#Î=øƒä† ⎯s9uρ É>#x‹yèø9$$Î/ y7tΡθè=Éf÷ètGó¡o„uρ
Artinya: “Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan,
padahal Allah sekali‐kali tidak akan menyalahi janji‐Nya.
Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu
menurut perhitunganmu.”
Indahnya Fisika dalam Senandung Ayat‐ayat Alquran | 71
Terdapat juga dalam Q.S. Sajdah ayat 5:
tβ%x. 5Θöθtƒ ’Îû Ïμø‹s9Î) ßlã÷ètƒ ¢ΟèO ÇÚö‘F{$# ’n<Î) Ï™!$yϑ¡¡9$# š∅ÏΒ tøΒF{$# ãÎn/y‰ãƒ
Artinya: “Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan)
itu naik kepada‐Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah
seribu tahun menurut perhitunganmu.”
Dalam sejumlah ayat disebutkan bahwa manusia merasakan
waktu secara berbeda, dan bahwa terkadang manusia dapat
merasakan waktu sangat singkat sebagai sesuatu yang lama:“Allah
bertanya: ‘Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?’ Mereka
menjawab: ‘Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka
tanyakanlah kepada orang‐orang yang menghitung.’ Allah berfirman:
‘Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu
sesungguhnya mengetahui’.” (Q.S. Al Mu’minuun:112‐114).
Fakta bahwa relativitas waktu disebutkan dengan sangat jelas
dalam Alquran, yang mulai diturunkan pada tahun 610 M, adalah bukti
lain bahwa Alquran adalah Kitab Suci Firman Allah. Menurut Teori
Relativitas yang ditemukan oleh Einsten diketahui tentang kesetaraan
massa dan energi, yang merupakan dasar dalam perhitungan tenaga
nuklir, dan orang juga mengetahui bahwa besarnya massa, ukuran
panjang, dan waktu adalah relatif, tergantung kepada kecepatan
sistemnya. Pengaruh kecepatan ini akan sangat terasa sekali
mendekati kecepatan gelombang cahaya.
Menurut teori ini, kecepatan cahaya dalam hampa adalah 300.000
km/detik yang merupakan kecepatan maksimum yang tak dapat
dilampaui oleh materi. Massa suatu benda akan bertambah besar jika
kecepatanya makin tinggi, sedangkan ukuran panjangnya akan
72 | Desi Ariyanti Naspin
menyusut dan waktu akan bertambah lambat. Akibatnya, satu jam
dalam sistem yang bergerak sangat cepat terhadap kita, sama dengan
satu hari, satu bulan, sataupun satu tahun menurut ukuran kita. Dalam
fisika, persamaan ini dirumuskan menjadi:
𝑣
𝐿 𝐿 1
𝑐
Dimana:
L panjang benda yang diamati pengamat
yang bergerak dengan kecepatan v
Lo Panjang benda yang diamati oleh
pengamat yang diam
v Kecepatan pengamat
Hal ini dikarenakan ruang dan waktu tidaklah konstan, maka
benda yang panjangnya Lo akan teramati menjadi L oleh pengamat
yang bergerak sejajar benda tersebut dengan kecepatan v. Artinya,
semakin besar kecepatan pengamat, maka benda akan terlohat
semakin pendek dari panjang aslinya.
Akhirnya dapat disimpulan bahwa materi dan waktu telah
dimunculkan menjadi ada oleh pemilik kekuatan besar yang mandiri,
Sang Pencipta. Pemilik kekuatan, pengetahuan dan kecerdasan
mutlak telah menciptakan alam semesta tempat tinggal kita.
Indahnya Fisika dalam Senandung Ayat‐ayat Alquran | 73
Daftar Pustaka
Alfatah, Arif dan Yusuf, Irwan. 2008. MC2=F Misi (Rahasia) Calon
Fisikawan Muslim. Jakarta: Penerbit Balai Pustaka.
El‐Naggar, Zaghloul Ragheb Mohamed. 2010. Selekta dari Tafsir Ayat‐
Ayat Kosmos dalam Alquran Al‐Karim. Jilid 2. (terjemahan. Masri
El‐Mahsyar Bidin dan Mirzan Thabrani Razzak). Jakarta: Shorouk
International Bookshop.
Yahya, Harun. 2003. Penciptaan Alam Raya (terjemahan. Ary Nilandari).
Bandung: Dzikra. Hlm. 102‐103.
http://aldiena.qweinhorn.co.cc/2010/03/firman‐allah‐tentang‐
kecepatan‐cahaya.html
74 | Desi Ariyanti Naspin
Profil Penulis
Desi Ariyanti Naspin, lahir di Sawahlunto, 29
Desember 1988. Pendidikan S1 dan S2 ditempuh
pada jurusan Pendidikan Fisika FMIPA UNP.
Saat ini, berprofesi sebagai guru mata pelajaran
fisika di MAN Kota Sawahlunto dan IPA di MTsN 2
Kota Sawahlunto, Sumatera Barat.
Prestasi yang pernah diraih salah satunya adalah
The TOP TEN Duta Baca Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018. Selain
itu, ia juga aktif membina olimpiade dan karya tulis ilmiah remaja.
Buku ini merupakan karya tunggal pertamanya. Penulis dapat
dihubungi di desi.3desember@gmail.com.
Indahnya Fisika dalam Senandung Ayat‐ayat Alquran | 75
76 | Desi Ariyanti Naspin