Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH SINGKAT USHUL FIQIH

Kedudukan hadis terhadap Al-qur’an

Disusun oleh:
Nama: Ummi Arika
Nim : 210102040062
Lokal: 21B
Prodi: Hukum Ekonomi Syariah
Dosen pengampu:Abdul Hafiz Sairazi ,SHI,MHI.

1
Kata pengantar

‫الرحِيم‬ َّ ِ ‫ِب ْس ِم هَّللا‬


َّ ‫الر ْح َم ِن‬

Alhamdulillah, Puji serta syukur tidak lupa kita ucapkan kepada sang maha pengasih, maha
penyayang, maha penolong, Allah SWT. Karena berkat karunia-Nya sehingga makalah ini bisa
terselesaika. Sholawat serta salam yang selalu terucap kepada suri tauladan kita, Nabi Muhammad
SAW. Yang mana beliau lah yang telah membawa kita dari zaman kegelapan hingga menuju zaman
yang terang benderang seperti sekarang ini.

Makalah ini dibuat bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah ushul fikih,makalah ini mengkaji
tentang “Kedudukan Hadis Terhadap Alqur’an” sebagaimana yang sudah tertera pada judulnya.

Makalah ini dibuat dengan kemampuan maksimal yang penulis miliki,akan tetapi tidak menutup
kemungkinan masih terdapat kekurangan dalam penulisan. Oleh karena itu, segala saran dan kritik
terhadap isi makalah ini sangat penulis harapkan terutama dari dosen pengajar yang terhormat yaitu
bapak Abdul Hafiz Sairazi ,SHI,MHI.

Buntok, 25 september 2021

2
Daftar isi
Sampul .................................................................................... 1
Kata pengantar......................................................................... 2
Daftar isi................................................................................... 3
BAB 1 pendahuluan................................................................... 4
A.Pengertian........................................................................... 4-5
BAB 2 pembahasan ................................................................. 5
A.Kedudukan Hadis terhadap Alqur’an................................... 5
B.Fungsi Hadis terhadap Alqur’an........................................... 5-6
C.Kesimpulan......................................................................... 6
Daftar pustaka

3
BAB 1 .Pendahuluan
A.Pengertian

Secara bahasa, hadis berarti perkataan atau ucapan. Menurut istilah, hadis adalah

segala perkataan, perbuatan, dan ketetapan (taqrir) yang dilakukan oleh Nabi

Muhammad saw. Hadis juga dinamakan sunnah. Namun demikian, ulama hadis

membedakan hadis dengan sunnah. Hadis adalah ucapan atau perkataan Rasulullah saw.,

sedangkan sunnah adalah segala apa yang dilakukan oleh Rasulullah saw. yang menjadi

sumber hukum Islam. 1

Adapun pengertian al-Hadis menurut istilah ahli Hadis adalah :

“Segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Saw. baik berupa perkatan, perbuatan,

ketetapan (taqrir) dan sebagainya.”

Al-Qur’an merupakan sumber hukum utama dalam Islam dan menempati kedudukan

pertama dari sumber-sumber hukum Islam yang lain, ia merupakan aturan dasar yang

paling tinggi. Semua sumber hukum dan ketentuan norma yang ada tidak boleh

bertentangan dengan isi al-Qur’an .2

Hadis merupakan sumber hukum kedua setelah al-Qur’ān. Dengan demikian, hadis

memiliki fungsi yang sangat penting dalam hukum Islam. Di antara fungsi hadis, yaitu

1
Nelty Khairiyah dan Endi Suhendi Zen. Buku Pendidikan agama islam dan budi pekerti. Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud. Cetakan Ke-2, 2016 (Edisi Revisi). Jakarta. Hal: 52
2
Dewi Masyithoh. Buku siswa FIKIH. Direktorat KSKK Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam,
Kementerian Agama Republi Indonesia. Jakarta,2019. Hal: 24

4
untuk menegaskan ketentuan yang ada dalam alQur’ān, menjelaskan ayat al-Qur’ān, dan

menjelaskan ayatayat al-Qur’ān yang bersifat umum. 3

BAB 2.Pembahasan
A.Kedudukan hadis terhadap Alqur’an
Al-Qur`an sebagai sumber pokok dan hadis sebagai sumber kedua mengisyaratkan

pelaksanaan dari kenyataan dan keyakinan terhadap Allah dan RasulNya yang tertuang

dalam dua kalimat syahadat. Karena itu menggunakan hadits sebagai sumber ajaran

merupakan suatu keharusan bagi umat Islam. Setiap muslim tidak bisa hanya

menggunakan al-Qur`an, tetapi ia juga harus percaya kepada hadis sebagai sumber kedua

ajaran islam4.4

Dalam al-Qur’an masih banyak ayat bersifat umum dan global yang memerlukan

penjelasan. Dari penjelasan itu diberikan oleh Rasulullah Saw. yang berupa al-Hadis.

Tanpa penjelasan dari beliau banyak ketentuan al- Qur’an yang tidak bisa dilaksanakan. 5

B.Fungsi hadis terhadap Alqur’an


a. Menjelaskan ayat-ayat al-Qur’ān yang masih bersifat umum

Contohnya adalah ayat al-Qur’ān yang memerintahkan śalat. Perintah sholat dalam al-

Qur’ān masih bersifat umum sehingga diperjelas dengan hadis-hadis Rasulullah saw.

tentang śalat, baik tentang tata caranya maupun jumlah bilangan raka’at-nya.

b. Memperkuat pernyataan yang ada dalam al-Qur’ān


3
Nelty Khairiyah dan Endi Suhendi Zen. Buku Pendidikan agama islam dan budi pekerti. Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud. Cetakan Ke-2, 2016 (Edisi Revisi). Jakarta. Hal: 61
4
Syaifullah Amin. Buku siswa AL-QUR’AN HADIS KELAS X. Direktorat KSKK Madrasah Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam kementerian Agama Republik. Cetakan Ke-1, 2019, jakarta. Hal: 129
5
Dewi Masyithoh. Buku siswa FIKIH. Direktorat KSKK Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam,
Kementerian Agama Republi Indonesia. Jakarta,2019. Hal:31

5
Seperti dalam al-Qur’ān terdapat ayat yang menyatakan, “Barangsiapa di antara kalian

melihat bulan, maka berpuasalah!” kemudian ayat tersebut diperkuat oleh sebuah hadis

yang berbunyi, “... berpuasalah karena melihat bulan dan berbukalah karena melihatnya

...” (H.R. Bukhari dan Muslim)

c. Menerangkan maksud dan tujuan ayat yang ada dalam al-Qur’ān

Misal, dalam Q.S. at-Taubah/9:34 dikatakan, “Orang-orang yang menyimpan emas dan

perak, kemudian tidak membelanjakannya di jalan Allah Swt., gembirakanlah mereka

dengan azab yang pedih!” Ayat ini dijelaskan oleh hadis yang berbunyi, “Allah Swt. tidak

mewajibkan zakat kecuali supaya menjadi baik harta-hartamu yang sudah dizakati.”

(H.R. Baihaqi)

d. Menetapkan hukum baru yang tidak terdapat dalam al-Qur’ān

Maksudnya adalah bahwa jika suatu masalah tidak terdapat hukumnya dalam al-Qur’ān,

diambil dari hadis yang sesuai. Misalnya, bagaimana hukumnya seorang laki-laki yang

menikahi saudara perempuan istrinya.6

C.Kesimpulan
Al-Qur’an meskipun mencakup seluruh aspek kehidupan manusia,tetapi karena

keterbatasannya, manusia wajib menggunakan hadis-hadis Nabi sebagai penerjemahan

perintah-perintah al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan bagi masyarakat awam,

al-Qur’an dan hadis pun belumlah cukup untuk memahami maksud ajaran-ajaran Islam.

Masih butuh keterangan dari para ulama mengenai ketetapan dan hukum-hukum

6
Nelty Khairiyah dan Endi Suhendi Zen. Buku Pendidikan agama islam dan budi pekerti. Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud. Cetakan Ke-2, 2016 (Edisi Revisi). Jakarta. Hal:53-54

6
Islam.7

Daftar pustaka
Nelty Khairiyah dan Endi Suhendi Zen. Buku Pendidikan agama islam dan budi
pekerti. Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.2016 (Edisi Revisi).
Jakarta.
Syaifullah Amin. Buku siswa AL-QUR’AN HADIS KELAS X. Direktorat KSKK Madrasah
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam kementerian Agama Republik. 2019, jakarta.
Dewi Masyithoh. Buku siswa FIKIH. Direktorat KSKK Madrasah, Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republi Indonesia. Jakarta,2019.

7
Syaifullah Amin. Buku siswa AL-QUR’AN HADIS KELAS X. Direktorat KSKK Madrasah Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam kementerian Agama Republik. Cetakan Ke-1, 2019, jakarta. Hal:130

Anda mungkin juga menyukai