Teori neoklasik dikenal sebagai teori aliran hubungan manusiawi. Teori ini
dikembangkan atas dasar teori klasik. Dasar teori ini adalah menekankan pentingnya aspek
psikologis dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya.
Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan inspirasi percobaan-percobaan yang dilakukan di
Howthorne dan dari tulisan Huga Munsterberg. Percobaan-percobaan ini dilakukan dari tahun
1924 hingga 1932 yang menandai permulaan perkembangan teori hubungan manusiawi dan
merupakan kristalisasi teori neoklasik.
Teori ini muncul karena ketidak puasan bahwa yang dikemukakan pendekatan klasik tidak
sepenuhnnya menghasilkan efisiensi produksi dan keharmonisan kerja dalam organisasi. Para
manajer masih menghadapi kesulitan-kesulitan karena karyawan tidak selalu mengikuti pola-
pola perilaku yang sesuai dengan kriteria perusahaan yang telah ditentukan. Para manajer
dirangsang untuk bersikap lebih kooperatif dengan karyawan, memperbaiki lingkungan sosial
ditempat bekerja, dan memperkuat citra diri para pekerja secara individual.
Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam peningkatan produktifitas, maka seorang manajer
perlu untuk memahami aspek-aspek sosial dan psikologi yang mendorong para karyawan dapat
melakukan kerjasama yang optimal dalam meningkatkan produktifitas, sehingga tujuan yang
telah ditentukan akan tercapai.