Anda di halaman 1dari 4

ETIKA BISNIS ISLAM

TUGAS I

Disusun oleh:

Daniswara Alif Anargya Nugroho 20311469

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

FAKULTAS BISNIS DAN EKONOMIKA

PRODI MANAJEMEN

YOGYAKARTA

2022
I. Pendahuluan

Bisnis telah menjadi aspek penting dalam hidup manusia. Sangat wajar jika Islam
memberi tuntutan dalam bidang usaha. Etika bisnis sangat urgen untuk dikemukakan dalam
era globalisasi yang terjadi di berbagai bidang dan kerap mengabaikan nilai-nilai etika dan
moral. Pembahasan ini bertujuan untuk mengkaji etika bisnis dari sudut pandang Al-Quran
dalam upaya membangun bisnis islami menghadapi tantangan bisnis di masa depan.
Kesimpulannya, Bisnis dalam perspektif Al-Quran disebut sebagai aktivitas yang bersifat
material sekaligus immaterial. Al-Quran sebagai sumber nilai, telah memberikan nilai-nilai
prinsipil untuk mengenali perilaku-perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai Al-Quran
khususnya dalam bidang bisnis.

Definisi etika bisnis, pertama adalah kata etika, Menurut bahasa Yunani, kata etika
berawal dari kata ethos yang memiliki arti sikap, perasaan, akhlak, kebiasaan, watak. Kata
kedua adalah bisnis, yang diartikan sebagai suatu usaha. Jika kedua kata tersebut dipadukan,
yaitu etika bisnis maka dapat didefinisikan sebagai suatu tata cara yang dijadikan sebagai
acuan dalam menjalankan kegiatan berbisnis. Di mana dalam tata cara tersebut mencakup
segala macam aspek, baik dari individu, institusi, kebijakan, serta perilaku berbisnis.

Dalam menyusun etika dan bisnis yang baik dan benar kita perlu memperhatikan
beberapa hal, yaitu tentang pengendalian diri, pertanggung jawaban sosial, menjadikan
persaingan secara sehat, penerapan konsep yang berkelajutan, dapat mempertahankan
keyakinannya, konsisten dengan sebuah aturan yang sudah disepakati bersama, penumbuhan
kesadaran serta rasa memiliki dengan apa yang sudah disepakati, menciptakan suatu sikap
untuk saling percaya pada antar golongan pengusaha, serta perlu diadakannya sebagaian dari
etika bisnis untuk dimasukkan dalam hukum yang dapat berupa suatu perundang-undangan.

Setelah mengetahui definisi dan pengertian dari etika bisnis maka dapat disimpulkan
bahwa tujuan dari etika bisnis islam adalah untuk menjalankan dan menciptakan sebuah
bisnis seadil mungkin dan mengikuti syariat islam serta menyesuaikan hukum yang sudah
dibuat. Selain itu, juga dimaksudkan untuk menghilangkan ketergantungan pada sebuah
kedudukan individu maupun perusahaan.
II. Pembahasan

Pendiri Tupperware adalah Earl Silas Tupper, pebisnis kelahiran Amerika Selatan tahun
1907, memprakarsai lahirnya produk berkualitas yang beberapa dekade kemudian kita kenal
dengan nama Tupperware. Sejak usia 21 tahun, si kreatif Tupper telah bergabung dengan
perusahaan yang berbasis inovasi dan lewat berbagai riset yang dilakukan ia berhasil
menemukan metode untuk memurnikan ampas biji hitam polyethylene (bahan dasar pembuat
plastik) menjadi plastik yang fleksibel, kuat, tidak berminyak, bening, aman, ringan dan tidak
berbau. Pada tahun 1938, Tupper mendirikan usaha plastik miliknya sendiri, Earl S Tupper
Company dan mematenkan produknya dengan nama Poly-T. Pada tahun 1946, Tupper turut
memeriahkan pasar Amerika yang kembali bergairah pasca Perang Dunia II, dengan
meluncurkan produk pertamanya yang segera disambut dengan antusias, yaitu wadah
penyimpan makanan Wonderlier Bowl dan Bell Tumbler dengan merek Tupperware.
Tupperware berkomitmen untuk mendukung dan membantu memberikan peluang
penghasilan bagi para wanita Indonesia untuk turut berpartisipasi dalam perekonomian
keluarga atau bahkan memaksimalkan potensi yang dimiliki, sarana untuk
mengaktualisasikan diri dan menjadi panutan bagi keluarga atau orang-orang di
sekelilingnya. Semua ini dimulai ketika mereka memiliki rasa percaya diri. Tupperware
memiliki 3 misi utama untuk wanita indonesia yang pertama adalah Mendidik, Mendorong
terciptanya kondisi yang merangsang proses pembelajaran untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan dan rasa percaya diri wanita Indonesia. Kedua Mencerahkan, Membuka
wawasan dan pikiran wanita Indonesia akan potensi dan peluang diri yang bisa diraih. Ketiga
Memberdayakan, Memberikan kesempatan dan dukungan kepada wanita Indonesia untuk
mengembangkan bakat dan keterampilannya, sehingga mereka lebih mandiri dan turut
berperan dalam keluarga dan masyarakat sekitar. Tupperware Home Party yang dikenal
sebagai Tupperware Party adalah cara penjualan yang unik, informatif dan menghibur. Cara
ini pertama kali diperkenalkan oleh Brownie Wise. Kejeliannya memanfaatkan teknologi
membuat Tupperware tanggap dengan berbagai perubahan yang terjadi di masyarakat.
Diperkirakan hampir setiap 1,3 detik diselenggarakan Tupperware Party di salah satu sudut
dunia. Tupperware selalu melahirkan produk baru berkualitas yang inovatif, unik dengan
warna trendi dan menarik. Produk Tupperware dilindungi oleh Tupperware Lifetime
Warranty / Garansi Seumur Hidup Tupperware. Hal ini berarti, jika produk Tupperware rusak
atau cacat dalam pemakaian normal non komersial (sesuai dengan fungsinya), maka dapat
diklaim untuk mendapatkan penggantiannya secara gratis di kantor Business Center terdekat.

III. Penutup

Jadi sebuah bisnis yang baik dan benar adalah bisnis yang menjalankan dan menciptakan
sebuah bisnis seadil mungkin dan mengikuti syariat islam serta menyesuaikan hukum yang
sudah dibuat. Terlepas dari itu Tupperware memiliki misi sosial yang bertujuan untuk lebih
mengedepankan orang-orang yang ikut serta dalam praktik bisnis mereka. Mereka juga
seharusnya sudah memperhatikan hal-hal kecil, seperti persaingan pada bisnis ini dengan
sehat.

IV. Daftar Pustaka

Drs. Murwanto Sigit, M (2020). Etika Bisnis Islam. Yogyakarta: Diandra Pustaka Indonesia.

tupperware.co.id. Profil Tentang Tupperware. Diakses pada 27 September 2022, dari


https://www.tupperware.co.id/tentang-kami

Anda mungkin juga menyukai