Anda di halaman 1dari 4

Nama Kelompok Nim

Sebriyanti 20222103004
Bunga sarmila 2022103008
Sista 2022103011
Ezitriani 2022103012
Teori manajemen neo-klasik

a. . pengertian teori manajemen neo-klasik


Teori neo-klasik adalah teori manajemen yang di peruntukan untuk manajer agar lebih memperhatikan
tingkat psikologi dan hubungan antar manusia dalam lapangan pekerjaan. Teori ini di buat akibat muncul
ketidakpuasan terhadap teori manajemen klasik yang tidak sepenuhnya menghasilkan efesiensi dan
keharmonisan dalam lingkungan kerja.
1. Hugo Munsterberg (1863-1916) adalah salah satu tokoh yang mencetuskan pelengkap teori
organisasi neo-klasik. Munsterberg terkenal dengan sebutan “bapak psikologi industry” dan
mengungkapkan bahwa untuk mencapai peningkatan produktivas dalam pekerjaan, dapat dilakukan
melalui 3 cara :
penemuan best possible person (orang yang terbaik).
Penciptaan best possible work
Penggunaan best possible effect.

Prinsip utama teorinya adalah : orang terbaik : Munsterberg percaya bahwa untuk mencapai
peningkatan produktivitas di tempat kerja, orang terbaik harus dipilih untuk pekerjaan itu.
Pekerjaan terbaik : Munsterberg menyarankan bahwa menciptakan lingkungan kerja dan desain
pekerjaan terbaik akan meningkatkan produktivitas. Efekk terbaik : Munsterberg
merekomendasikan penggunaan efek terbaik untuk mencapai hasil yang diinginkan. Penggunaan
psikologi : Munsterberg menyarankan penggunaan eksperimen dan teknik psikologi untuk memilih
orang yang tepat pekerjaan itu.

Teori Munsterberg menekankan pentingnya hubungan manusia dan kebutuhan social karyawam di
tepat kerja. Secara keseluruhan, teori manajemen neo-klasik Munsterberg menekankan pentingnya
psikologi manusia dan hubungan di tempat kerja,dan menyarankan bahwa dengan memilih orang
terbaik, menciptakan lingkungan kerja terbaik, dan menggunakan efek terbaik, peningkatan
efektivitas dapat di capai.

2. Mery Parker Follet adalah seorang ahli teori manajemen yang hidup dari tahun 1863 hingga 1933.
Meskipun dia tidak mengembangkan teori neo-klasik yang spesifik, gagasannya telah dikaitkan
neoklasik terhadap manajemen. Menurut Follet, manajemen harus fokus pada aspek
individu dan sosial dalam pekerjaan, bukan hanya aspek teknis saja. Dia percaya bahwa
manajer harus bekerja sama dengan karyawan untuk mencapai tujuan organisasi, dan
konflik harus diselesaikan melalui integrasi daripada dominasi.
3. Elton Mayo: Tokoh teori ini diawali oleh Elton Mayo (1927) yang membentuk aliran
antar manusia (human relation school), memandang organisasi sebagai sesuatu yang terdiri
dari tugas-tugas dari sisi manusia dibanding sisi mesin. Pada masa ini dilakukan
percobaan yang menyangkut rancang ulang pekerjaan, perubahan panjangnya hari kerja
dan waktu kerja dalam seminggu, pengenalan waktu istirahat, serta rencana upah
individual dibandingkan dengan upah kelompok. Disimpulkan bahwa norma sosial
kelompok merupakan kunci penentu perilaku kerja seseorang.
b. Karakteristik Teori Manajemen Neo Klasik.
Teori neoklasik mempunyai beberapa karakteristik dalam Kosasih, N. (2022), yaitu:
1. Organisasi sebagai kelompok orang dengan tujuan bersama
2. Memandang organisasi sebagai suatu sistem terbuka di mana segmen teknis dan manusiawi
saling berkaitan dengan erat dan sikap karyawan merupakan faktor yang
penting bagi peningkatan produktivitas.
3. Pembenahan meliputi aspek pembagian kerja,proses skalar dan fungsional, struktur organisasi,
serta rentang kendali.
4. Memahami adanya organisasi "informal" yang muncul karena faktor lokasi, jenis pekerjaan, minat
dan masalah khusus (vested).
c. Kelebihan dan Kekurangan Teori Manajemen Neo Klasik.
Menurut william ouchi pada tahun 1981 kekurangan manajemen yakni (Elihami, 2018):
1. Yang pertama karena di samping terlalu umum, abstrak dan kompleks, maka bagi manajer untuk
menerangkan tentang bagaimana perilaku manusia yang begitu kompleks dan suka memilih
nasehat ilmuwan yang di mana apa salahnya untuk sebaiknya harus dituruti untuk mencapai solusi
di dalam perusahaan.
2. Yang ke dua yakni ada Konsep "mahkluk sosial" yang tidak menegambatkan secara lengkap
individu-individu dalam tempat bekerja. Usaha perbaikan-perbaikan kondisi kerja ternyata tidak
mampu untuk menaikan prestasi kerja.
3. Yang ke tiga yakni ada Faktor ekonomi (gaji), kemampuan kerja karyawan, budaya dan struktur
organisasi, dan banyak faktor lain yang sangat mempengaruhi prestasi kerja karyawan. Aliran
hubungan manusia belum mampu melakukan prediksi perilaku manusia dengan akurat. Suatu hal yang
dapat dimengerti karena faktor sosial merupakan hasil emosi manusia yang lebih sulit diukur.

Adapun kekurangan manajemen,secara umum yakni sebagai berikut


1. Terlalu terpusat terhadap aspek hubungan antar manusia dalam organisasi.
2. Mengabaikan masalah struktur pembagian tugas, wewenang & tanggung jawab dalam organisasi.
3. Konsep makhluk sosial tidak menggambarkan dengan secara lengkap antar individi di dalam tempat
kerja.
4. Perbaika-perbaikan kondisi kerja dan kepuasan karyawan tidak dapat berhasil untuk meningkatkan
produktivitas yang dramatis seperti yang diharapkan.
5. Lingkungan sosial di tempat kerja hanya sebagai salah satu dari beberapa faktor.
Adapun kelebihan manajemen,yakni sebagai berikut
1. Menekankan bagaimana pentingnya aspek psikologis dan sosial sebagai individu maupun bagian
kelompok.
2. Perhatian terhadap keterampilan sebuah manajemen smakin dikembangkan disamping keterampilan
manusia karena hubungan sosial.
3. Jika teori ini dipakai dapat membuat hubungan dengan bawahan lebih harmonis dan juga dapat
membuat kinerja kerja semakin lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai