Anda di halaman 1dari 7

IKATAN AKUNTAN INDONESIA

(The Indonesian Institute of Accountants)


SOAL UJIAN
PPh Pemotongan Pemungutan
BREVET A & B
KELAS : Reguler 162
HARI / TANGGAL : Kamis / 11 November 2021
SIFAT : Terbuka
INSTRUKTUR : Hadi Surachman

1. Perlakuan terhadap JKK dan JKM yang dibayarkan oleh pemberi kerja adalah sebagai berikut :
a. Digabungkan ke dalam penghitungan penghasilan bruto pegawai
b. Tidak digabungkan dalam penghitungan penghasilan bruto pegawai
c. Digunakan sebagai pengurang penghasilan bruto
d. Tidak digunakan sebagai pengurang penghasilan netto

Untuk Nomor 2 s.d. 9


Silvyana adalah seorang Istri yang bekerja sebagai Dokter, dalam memenuhi kewajiban perpajakannya
dia memilih untuk melaksanakan secara terpisah dari kewajiban Suaminya. Keterangan terkait
penghasilan keluarga tersebut di tahun pajak 2017 :
- Suami seorang direktur di PT. Mbappe Wuis dengan Penghasilan Bruto setahun Rp. 750.000.000,-
(include Bonus di bulan Desember sebesar Rp. 150.000.000,-). JHT dan Iuran Pensiun dibayar
sendiri total setahun Rp. 12.000.000,-.
- Silvyana bekerja sebagai dokter tetap di RSUD Sidoarjo, dengan Penghasilan Bruto 1 tahun Rp.
120.000.000,-.
- Silvyana juga melakukan praktek di Klinik Sayang Ibu, dengan rincian penghasilan per bulan
sebagai berikut (dalam jutaan) :
Ket. Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
Bagian 40 48 40 56 48 40 32 32 40 48 48 56
Dokter
Bagian 10 12 10 14 12 10 8 8 10 12 12 14
RS
Total 50 60 50 70 60 50 40 40 50 60 60 70
Dibayar
Pasien
- Suami juga aktif sebagai seorang motivator di beberapa kegiatan pelatihan, detail sebagai berikut
:
Nama Acara Pelaksana Acara Tanggal Acara Honor Diterima
Yang Muda Sing Enom PT. EO Termuda 15/07/2017 Rp. 150.000.000,-
Muda Kaya Biasa Diluar CV. Semua Mau Kaya 20/09/2017 Rp. 70.000.000,-
Selalu Jaya Selamanya PT. Selamanya Jaya 21/11/2017 Rp. 80.000.000,-
- Pasangan tersebut memiliki seorang anak yang berprestasi, dia baru berumur 15 tahun, tapi saat
ini sudah menjadi seorang penulis, karyanya diterbitkan oleh PT. Grimidii. Pada tanggal 30
Desember 2017, dia menerima pembayaran royalti sebesar Rp. 100.000.000,- atas karyanya yang
terjual.
2. RSUD Sidoarjo dalam memotong penghasilan Silvyana, menggunakan PTKP :
a. K/I/1 b. K/1 c. TK/0 d. TK/1
3. PT. Mbappe Wuis memotong penghasilan Suami Silvyana, menggunakan PTKP :
a. K/I/1 b. K/1 c. TK/0 d. TK/1
4. Hitung PPh Pasal 21 terutang dari bonus yang diterima suami Silvyana :
a. Rp. 145.700.000,- b. Rp. 100.700.000,- c. Rp. 45.000.000,- d. Rp. 54.000.000,-
5. Hitung total PPh Pasal 21 terutang yang dipotong oleh RSUD Sidoarjo :
a. Rp. 4.000.000,- b. Rp. 5.000.000,- c. Rp. 2.650.000,- d. Rp. 2.750.000,-
6. Hitung PPh Pasal 21 yang dipotong oleh Klinik Sayang Ibu di masa Juli 2017 :
a. Rp. 23.500.000,- b. Rp. 15.400.000,- c. Rp. 20.000.000,- d. Rp.14.500.000,-
7. Pernyataan yang tepat atas kondisi diatas :
a. Suami Silvyana akan mendapatkan bukti potong 1721-A2 dari PT. Mbappe Wuis, dan bukti potong
1721-VI dari PT. EO Termuda
b. Pada setiap masa di tahun pajak 2017, Silvyana akan menerima bukti potong 1721-A1 dari Klinik
Sayang Ibu
c. Anak mereka dapat menggunakan NPWP Suami Silvyana pada saat penghasilan royalty yang
diterimanya akan dipotong PPh Pasal 23 oleh PT. Grimidii.
d. Suami Silvyana akan mendapatkan bukti potong 1721-A1 dari PT. Mbappe Wuis, dan bukti potong
1721-VII dari PT. EO Termuda
8. Pernyataan yang tepat atas kondisi diatas :
a. Klinik Sayang Ibu akan menghitung penghasilan Silvyana, dengan memperlakukan dia sebagai
Bukan Pegawai yang menerima penghasilan tidak berkesinambungan
b. Klinik Sayang Ibu akan menghitung penghasilan Silvyana, dengan memperlakukan dia sebagai
Bukan Pegawai yang menerima penghasilan berkesinambungan
c. Klinik Sayang Ibu akan menghitung penghasilan Silvyana, dengan memperlakukan dia sebagai
Bukan Pegawai yang menerima penghasilan berkesinambungan dan hanya bekerja di tempat itu
saja
d. Klinik Sayang Ibu akan menggunakan PTKP per bulan dalam memperhitungkan PPh Pasal 21
terutang Silvyana di setiap masa pajak
9. PT. Grimidii akan memotong penghasilan yang diterima oleh Anak pasangan tersebut sebagai berikut
:
a. PPh Pasal 23 sebesar 15 % b. PPh Pasal 4(2) sebesar 20 %
c. PPh Pasal 23 sebesar 15%+100% lebih tinggi d. PPh Pasal 4(2) sebesar 20%+100% lebih tinggi
Untuk nomor 10 s.d. 16
PT. Suka Jualan adalah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan aneka komoditas termasuk
supplier kertas tisu, detail transaksi yang dilakukan selama tahun pajak 2017 :
- Melakukan impor barang dagangan berupa Alat Elektronik, dengan rincian Harga Barang USD
60.000, Insurance 2%, Biaya Angkut 1,5%, dan Bea Masuk ditetapkan 10%. Kurs Tengah BI hari itu
Rp. 13.550.000,-, sedangkan kurs KMK berlaku Rp. 13.700.000,-. (memiliki API)
- Melakukan pembelian kertas tisu di PT. LapLap (Produsen Tisu) sebesar Rp. 1.000.000.000,-
- Membayar jasa pengurusan impor sebesar Rp. 20.000.000,- pada PT. Urus Dokumen
- Menyewa Truk untuk mengangkut barang yang dibeli dari Bpk. Sudiro dengan harga Rp.
30.000.000,-
10. Pajak apa yang terutang atas kegiatan Impor, siapa pemungutnya, dan berapa nilainya?
a. PPh Pasal 23 Impor, PT. Suka Jualan, Pajak Terutang Rp. 23.396.175,-
b. PPh Pasal 22 Impor, PT. Suka Jualan, Pajak Terutang Rp. 21.269.250,-
c. PPh Pasal 23 Impor, Direktorat Jenderal Bea Cukai, Pajak Terutang Rp. 21.269.250,-
d. PPh Pasal 22 Impor, Direktorat Jenderal Bea Cukai, Pajak Terutang Rp. 23.396.175,-
11. Kurs yang digunakan dalam perhitungan PPh Pasal 22 Impor adalah?
a. Kurs Jual BI b. Kurs Beli BI c. Kurs Tengah BI d. Kurs KMK
12. Apabila PT. Suka Jualan tidak mempunyai API, hitung berapa PPh Pasal 22 Impor yang harus dibayar!
a. 70.188.525 b. 63.807.750 c. 71.088.525 d. 68.307.750
13. Pajak apa yang terutang atas kegiatan pembelian kertas tisu, siapa pemungutnya, dan berapa
nilainya?
a. Tidak ada pajak terutang
b. PPh pasal 23, PT Suka Jualan, Rp. 20.000.000,-
c. PPh pasal 22, PT. Suka Jualan, Rp. 1.000.000.000,-
d. PPh pasal 22, PT. LapLap, Rp. 1.000.000.000,-
14. Pajak apa yang terutang atas pembayaran jasa kepada PT. Urus Dokumen, siapa pemotongnya, dan
berapa nilainya?
a. PPh Pasal 23, PT. Suka Jualan, Rp. 400.000,-
b. PPh Pasal 23, PT. Urus Dokumen, Rp. 400.000,-
c. PPh Pasal 23, PT. Suka Jualan, Rp. 600.000,-
d. PPh Pasal 4(2) WP Omset Tertentu, PT. Suka Jualan, Rp. 200.000,-
15. Kewajiban apa yang harus dibuat oleh pemotong, terkait transaksi pembayaran jasa urus dokumen?
a. Memotong dan membuat bukti potong pada saat penghasilan dibayarkan, menyetor pajak
terutang paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya, dan melapor paling lambat tanggal 20 bulan
berikutnya.
b. Memotong dan membuat bukti potong pada saat penghasilan dibayarkan, menyetor pajak
terutang paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya, dan melapor paling lambat tanggal 20 bulan
berikutnya.
c. Memotong dan membuat bukti potong pada saat jasa diperoleh, menyetor pajak terutang paling
lambat tanggal 15 bulan berikutnya, dan melapor paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya.
d. Memotong dan membuat bukti potong pada saat penghasilan dibayarkan, menyetor pajak
terutang paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya, dan melapor paling lambat akhir bulan
berikutnya.
16. Pajak apa yang terutang atas pembayaran sewa truk kepada Bpk. Sudiro, siapa pemotongnya, dan
berapa nilainya?
a. PPh Pasal 21, PT. Suka Jualan, Rp. 1.500.000,-
b. PPh Pasal 23, Bpk. Sudiro, Rp. 600.000,-
c. PPh Pasal 21, PT. Suka Jualan, Rp. 600.000,-
d. PPh Pasal 23, PT. Suka Jualan, Rp. 600.000,-

Untuk nomor 17 s.d. 18


Klinik Kecantikan Sumber Ayu, memiliki 2 orang tenaga ahli yang berkebangsaan Korea, yaitu :
- Bae Suzy, telah tinggal di Indonesia selama lebih dari 183 hari dalam satu tahun, dia memiliki Surat
Keterangan Domisili dari Korea, dan form DGT 1.
- Song Hye Kyo, tidak tinggal di Indonesia, selama tahun 2017 dia dimanfaatkan jasanya 1 (satu)
kali oleh Klinik untuk mengisi acara Seminar Kecantikan. Dia tidak memiliki SKD dan form DGT 1.
- Tarif treaty yang berlaku antara Indonesia dan Korea sebesar 10%, atas penghasilan dari kegiatan
usaha.
17. Apabila Bae Suzy bekerja sebagai tenaga ahli di Indonesia, dan Sumber Ayu memanfaatkan jasanya
dengan memberikan imbalan sebesar Rp. 150.000.000,- (1 kali kegiatan), berapa pajak terutang dan
jenis pajak apa yang harus dipotong?
a. Dipotong PPh Pasal 21 oleh Sumber Ayu, besarnya Rp. 6.250.000,-
b. Dipotong PPh Pasal 26 oleh Sumber Ayu, besarnya Rp. 15.000.000,-
c. Dipotong PPh Pasal 26 oleh Sumber Ayu, besarnya Rp. 30.000.000,-
d. Dipotong PPh Pasal 21 oleh Sumber Ayu, besarnya Rp. 3.750.000,-
18. Bagaimana perlakuan pemotongan pajak pada Song Hye Kyo apabila dia mengisi acara seminar dan
dibayar sebesar Rp. 200.000.000,-?
a. Dipotong PPh Pasal 21 oleh Sumber Ayu, besarnya Rp. 10.000.000,-
b. Dipotong PPh Pasal 26 oleh Sumber Ayu, besarnya Rp. 20.000.000,-
c. Dipotong PPh Pasal 26 oleh Sumber Ayu, besarnya Rp. 40.000.000,-
d. Dipotong PPh Pasal 21 oleh Sumber Ayu, besarnya Rp. 5.000.000,-

Untuk Nomor 19 s.d. 21


PT. Jual Beli BBM, adalah penyalur BBM non PERTAMINA, selama tahun pajak 2017 melakukan
transaksi sebagai berikut :
- Tanggal 5 Agustus membeli BBM Pertamina senilai Rp. 1.500.000.000,- (Delivery Order tanggal 5
Agustus)
- Tanggal 5 September melakukan Impor BBM senilai Rp. 2.000.000.000,-
- Tanggal 10 Agustus menjual BBM, yang dibelinya dari Pertamina, ke PT. Pakai BBM senilai Rp.
1.600.000.000,- (Delivery Order tanggal 10 Agustus)
- Tanggal 10 September menjual BBM yang diimpornya, kepada PT. Motor BBM (Industri Motor)
senilai Rp. 2.100.000.000,- (Delivery Order 10 September)
19. Bagaimana perlakuan pajak terhadap PT. Jual Beli BBM atas transaksi pembelian BBM ke Pertamina?
a. Dilakukan pemungutan PPh Pasal 22 oleh Pertamina sebesar 0,25%
b. Dilakukan pemungutan PPh Pasal 22 oleh PT. Jual Beli BBM sebesar 0,25%
c. Dilakukan pemungutan PPh Pasal 22 oleh Pertamina sebesar 0,3% dan bersifat tidak final
d. Dilakukan pemungutan PPh Pasal 22 oleh Pertamina sebesar 0,3% dan bersifat final
20. Bagaimana perlakuan pajak terhadap transaksi penjualan ke PT. Pakai BBM?
a. Dilakukan pemungutan PPh Pasal 22 oleh PT. Jual Beli BBM sebesar 0,3%, pajak bersifat final
b. Dilakukan pemungutan PPh Pasal 22 oleh PT. Jual Beli BBM sebesar 0,25%
c. Dilakukan pemungutan PPh Pasal 22 oleh PT. Jual Beli BBM sebesar 0,3%, pajak bersifat tidak final
d. Tidak ada pemungutan pajak yang dilakukan
21. Bagaimana perlakuan pajak terhadap transaksi penjualan ke PT. Motor BBM?
a. Dilakukan pemungutan PPh Pasal 22 oleh PT. Jual Beli BBM sebesar 0,3%
b. Dilakukan pemungutan PPh Pasal 22 oleh PT. Jual Beli BBM sebesar 0,25%
c. Dilakukan pemungutan PPh Pasal 22 oleh PT. Jual Beli BBM sebesar 0,3%
d. Tidak ada pemungutan pajak yang dilakukan
Untuk Nomor 22 s.d. 25
PT. Jagung Jaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang Industri pakan ternak dengan bahan baku
jagung, dalam melaksanakan kegiatannya di bulan januari 2017, PT. Jagung Jaya melakukan pembelian
bahan baku jagung dari petani sebagai berikut :
- Pembelian ke Pak Aduh Rp. 25.000.000,-
- Pembelian ke Pak Atit Rp. 19.990.000,-
- Pembelian ke Pak Cecali Rp. 21.000.000,-
Atas hasil produksinya, sebagian pembeli adalah sebagai berikut :
- Dinas Pertanian Jawa Timur Rp. 50.000.000,-
- Dinas Pertanian Jombang Rp. 1.500.000,-
- PTPN XI Rp. 11.000.000,-
22. Pernyataan yang tepat atas transaksi tersebut diatas?
a. Atas seluruh pembelian yang dilakukan kepada tiga petani tersebut terutang PPh Pasal 22 dengan
tariff 0,25%
b. Atas seluruh pembelian yang dilakukan kepada tiga petani tersebut tidak terutang PPh Pasal 22
dengan tariff 0,25%
c. PPh Pasal 22 Terutang atas transaksi pembelian yang dilakukan adalah sebesar Rp. 115.000,-
d. PPh Pasal 22 Terutang atas transaksi pembelian yang dilakukan adalah sebesar Rp. 164.975,-
23. Pernyataan yang tepat atas trasaksi tersebut diatas?
a. Atas penjualan yang dilakukan PT. Jagung Jaya akan mendapatkan bukti pungut PPh Pasal 22 dari
2 Bendahara Daerah dan PTPN XI sebesar Rp. 937.500,-
b. Atas penjualan yang dilakukan PT. Jagung Jaya akan mendapatkan bukti pungut PPh Pasal 22 dari
1 Bendahara Daerah dan PTPN XI sebesar Rp. 772.500,-
c. Atas penjualan yang dilakukan PT. Jagung Jaya akan mendapatkan bukti setor (SSP) PPh Pasal 22
dari 2 Bendahara Daerah dan PTPN XI sebesar Rp. 937.500,-
d. Atas penjualan yang dilakukan PT. Jagung Jaya akan mendapatkan bukti setor (SSP) PPh Pasal 22
dari 1 Bendahara Daerah dan PTPN XI sebesar Rp. 772.500,-
24. Pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan berupa Rumah Sederhana dan Rumah Susun
Sederhana yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang usaha pokoknya melakukan pengalihan hak atas
tanah dan/atau bangunan, dikenai tariff sebesar?
a. 5% b. 2,5% c. 1% d. 0%
25. Nilai pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan adalah sebagai berikut, kecuali :
a. nilai berdasarkan keputusan pejabat yang berwenang, dalam hal pengalihan hak kepada
pemerintah
b. nilai menurut risalah lelang, dalam hal pengalihan hak sesuai dengan peraturan lelang (Vendu
Reglement Staatsblad Tahun 1908 Nomor 189 beserta perubahannya)
c. nilai yang seharusnya diterima atau diperoleh, dalam hal pengalihan hak atas tanah dan/atau
bangunan dilakukan melalui jual beli yang dipengaruhi hubungan istimewa
d. nilai yang sesungguhnya diterima atau diperoleh, dalam hal pengalihan hak atas tanah dan/atau
bangunan dilakukan melalui jual beli yang dipengaruhi hubungan istimewa
26. PT. Bikin Bangunan saat ini mengerjakan proyek konstruksi, Proyek ini milik PT. Apartemen Indah, PT.
Bikin Bangunan mempunyai sertifikasi pelaksana konstruksi menengah, nilai proyek adalah sebesar
Rp. 2.000.000.000,-. PT. Apartemen Indah telah memotong PPh Pasal 4(2) yang terutang sebesar Rp.
40.000.000,-, bukti potong juga sudah diterima oleh PT. Bikin Bangunan. Berapa tariff yang terutang
atas transaksi tersebut?
a. 2% b. 3% c. 4% d. 6%
27. Pernyataan yang tepat atas transaksi nomor 26?
a. PT. Apartemen Indah kurang melakukan pemotongan PPh Pasal 4(2), dan atas kekurangan
pemotongan tersebut PT. Bikin Bangunan harus menyetorkan sendiri paling lambat tanggal 10
bulan berikutnya
b. PT. Apartemen Indah kurang melakukan pemotongan PPh Pasal 4(2), dan atas kekurangan
pemotongan tersebut PT. Bikin Bangunan harus menyetorkan sendiri paling lambat tanggal 15
bulan berikutnya
c. PT. Apartemen Indah kurang melakukan pemotongan PPh Pasal 4(2), dan atas kekurangan
pemotongan tersebut PT. Bikin Bangunan tidak perlu melakukan apa-apa
d. PT. Apartemen Indah telah melakukan kewajiban pemotongan pajak PPh Pasal 4(2) dengan benar
28. Bukti potong yang diberikan kepada pegawai yang mendapatkan uang pesangon dibayarkan sekaligus
adalah?
a. Form 1721-A1 b. Form 1721-A2 c. Form 1721-VI d. Form 1721-VII

Untuk Nomor 29 s.d. 30


PT. Monggo Emas, sahamnya dimiliki oleh :
- Bpk. Budi Subudi 24%
- PT. Subur Raya 24%
- PT. Raya Pailit 52%
Menbagikan dividen berdasar rasio kepemilikan saham pada tanggal 31 Januari 2021, total dividen
yang dibagikan Rp. 1.000.000.000,-.
29. Total PPh yang dipotong oleh PT. Monggo Emas:
a. PPh Pasal 23 sebesar Rp. 114.000.000,- dan PPh Pasal 4(2) sebesar Rp. 24.000.000,-
b. PPh Pasal 23 sebesar Rp. 78.000.000,- dan PPh Pasal 4(2) sebesar Rp. 24.000.000,-
c. PPh Pasal 23 sebesar Rp. 36.000.000,- dan PPh Pasal 4(2) sebesar Rp. 24.000.000,-
d. Tidak ada PPh yang dipotong karena bukan merupakan objek pajak
30. Pernyataan yang tepat atas transaksi diatas:
a. Atas dividen yang diterima oleh PT. Subur Raya dipotong PPh Pasal 4(2) dengan tariff 10%
b. Dividen yang diterima oleh PT. Raya Pailit tidak dilakukan pemotongan PPh Pasal 23, karena bukan
merupakan objek pajak
c. Bapak Budi Subudi dilakukan pemotongan PPh Pasal 4(20 dengan tariff 15% atas dividen yang
diterimanya
d. Tidak ada pernyataan yang tepat

Anda mungkin juga menyukai