Anda di halaman 1dari 8

Amoxilin (antibiotik gol. penisilin) Azithromycin (antibiotik gol.

makrolida)
 250-500 mg 3x1  Untuk penyakit menular seksual 1 g
 Infeksi kulit dan jaringan lunak, saluran sebagai dosis tunggal, infeksi lainnya 500
pernafasan, saluran genitourinary, mg/hari selama 3 hari
gonorrhea  Infeksi saluran nafas atas dan bawah,
 Ex : amoxan 500, lapimox 500, kulit dan jaringan lunak, penyakit
menular seksual
 Ex : mezatrin 500

Cefadroxil (antibiotik gol. sefalosporin) Cefixime (antibiotik gol. sefalosporin)


 1-2 g sehari dalam sekali dosis atau 2  100 mg 2x sehari, infeksi berat 400
dosis terbagi mg/hari
 Infeksi saluran nafas, jaringan lunak,  Infeksi saluran kemih tanpa komplikasi,
kulit, saluran cerna, saluran kemih, otitis media, faringitis dan tonsilitis,
 Ex : cefat bronchitis akut dan kronis dengan
eksaserbasi akut
 Cefacef 100, sporetik 200

Clindamycin (antibiotik turunan linkomisin) Ciprofloxacin (antibiotik gol. kuinolon)


 150-300 mg tiap 6 jam, infeksi berat 300-  2x 250 mg, infeksi berat 2x 500 mg
450 mg tiap 6 jam  Infeksi saluran nafas kecuali pneumonia,
 Infeksi berat pada saluran nafas seperti ISK, infeksi kulit dan jaringan lunak,
emfisema, pneumonitis, abses paru, tulang dan sendi, serta infeksi saluran
infeksi berat pada kulit dan jaringan cerna
lunak, infeksi intraabdominal, infeksi Ex : Baquinor forte 500
ginekologi
Ex : Prolic 300

Cotrimoxazole (antibiotik kombinasi Doxycycline (antibiotik gol. tetrasiklin)


trimetropim dan sulfametoksazol)  Dosis awal 2x 100 mg, pemeliharaan 1x
 2 x 1, infeksi berat 2 x 1,5 tablet 100 mg
 Infeksi saluran nafas, saluran kemih,  Infeksi saluran pernafasan seperti
gastrointestinal, THT, dan infeksi kulit pneumonia dan bronchitis, saluran
Ex : Primadex forte kemih, acne vulgaris, infeksi karna
hubungan seksual, ricketsia, infeksi mata
 Ex : -
Levofloxacin (antibiotik gol. kuinolon) Metronidazole (antibiotik gol. lain)
 1x 500 mg/hari, ISK komplikasi 1x 250  400-500 mg 3 x sehari selama 5-10 hari
mg/ hari selama 10 hr  Pencegah infeksi anaerob pasca operasi,
 Infeksi sinusitis bakterialis akut, giardiasis, urethritis dan vaginitis,
eksaserbasi akut dari bronchitis kronis,  Ex : -
pneumonia yang didapat dari masyarakat,
ISK terkomplikasi, infeksi kulit tidak
terkomplikasi
 Ex : cravox, levoxin,

Thiamfenikol (antibiotik gol. sefalosporin) Acyclovir (antivirus)


 3 x 500 mg/hari  Herpes simplex 6 x 200 mg/hari selama 5
 Tifus, infeksi berat oleh salmonella sp, H. hari. Herpes zoster, varicella, 5 x 800
influenza, rickettsia mg/hari selama 7 hari
 Ex : dionicol  Infeksi virus herpes simplex pada kulit
dan selaput lendir
 Ex : -

Acetylcysteine (mukolitik) Amlodipin (antihipertensi gol. calcium channel


 2-3 x 200 mg/hari blocker)
 Bronchitis akut, kronik, pulmonary  1 x 50 mg/hari, maksimum 10 mg/hari
emfisema, bronchitis akut berulang  Hipertensi dan angina
Ex : Fluimucil, N-Ace Ex : A-B Vask, molesco

Atorvastatin (penurun kolesterol gol. statin) Acarbose (antidiabetic gol. alfa glucosidase
 1 x sehari 10 mg inhibitor)
 Menurunkan kadar kolesterol yang  Dosis awal 3 x 50 mg/hari, dosis lanjutan
berlebih atau hiperlipidemia 3 x 100 mg/hari
Ex : Lipitor  Terapi tambahan yang berhubungan
dengan diet pada pasien diabetes mellitus
 Ex : -

Asam Traneksamat (antifibrinolitik) Ambroksol (mukolitik)


 3-4 x sehari 500 mg  2-3 x sehari 30 mg
 Pendarahan abnormal  Sebagai sekretolitik pada gangguan
Ex : Kalnex, Plasminex, Lexatrans saluran nafas
Ex : Epexol
Allopurinol (obat hiperurisemia) Antasida (penurun kelebihan asam lambung)
 Sedang – ringan 1 x 100mg / hari, parah  1-2 x sehari 1 tablet
300-600mg/hari  Menetralisir kelebihan asam lambung
 Untuk menurunkan hiperurisemia atau Ex : -
kadar asam urat berlebih
Ex : Puricemia, zyloric
Bisacodyl (pencahar) Bisoprolol (antihipertensi gol beta blocker)
 5-10 mg / hari saat malam  1 x sehari 5mg
 Untuk mengatasi konstipasi  Hipertensi, gagal jantung kronik
Ex : Dulcolax Ex : Bisovell, Concor, Bipro, Miniten
Captopril (antihipertensi gol ACEi) Candesartan (antihipetensi gol ARB)
 2 x sehari 12,5 mg  1 x sehari 8 mg
 Hipertensi  Hipertensi
Ex : - Ex : Blocand
Cetirizine (antihistamin) Citicoline (suplemen untuk kemampuan otak)
 1 x sehari 10 mg saat malam  1 x sehari 500 mg
 Untuk mengatasi alergi  Untuk meningkatkan kemampuan
Ex : Cerini, Incidal OD kognitif pada lansia, Parkinson,
gangguan cerebrovascular, cedera kepala
Ex : RG Choline
Calcium Lactate (suplemen mineral) Clopidogrel (antiplatelet)
 1 – 3 x sehari 500 mg- 4 g  1 x sehari 75 mg
 Untuk mengatasi defisiensi kalsium  Untuk menurunkan kejadian
Ex : Licocalk aterosklerosis
Ex : CPG
Diltiazem (antiangina) Digoxin (glikosida jantung)
 Hipertensi 1 x sehari 100-200 mg, angina  1-1,5 mg / hari dalam dosis terbagi
1 x sehari 100 mg  Antiaritmia dan gagal jantung
 Untuk mengatasi angina pektoris, Ex : -
hipertensi
Ex : Dilmen, Herbesser
Diclofenac sodium (antiinflamasi non steroid) Furosemide (antihipertensi gol diuretik)
 75-150 mg/hari dalam 2-3 dosis  1 x sehari 40 mg pagi
 Untuk mengatasi nyeri, rematik, nyeri  Untuk mengatasi hipertensi, udema
pasca oprasi akibat gangguan hati, jantung, ginjal
Ex : Cataflam, Eflagen, Exaflam, Flamar, Ex : Farsix, Lasix, Uresix
Voltaren
Glibenklamid (antidiabetic oral) Gliklazide (antidiabetic oral)
 1 x sehari 5 mg  1 x sehari 40-80 mg
Lansoprazole (Proton pump inhibitor)  Untuk diabetes mellitus
 1 x sehari 30 mg Loratadin (antihistamin)
 Tukak duodenum, tukak lambung ringan,  1 x sehari 10 mg
refluks esofagitis  Untuk mengatasi alergi, urtikaria
Ex : Lapraz, Caprazol Ex : Alloris
 Untuk diabetes mellitus Ex : Glucodex
Ex : Renebetic, Glucovance
Lisinopril (antihipertensi gol ACEi) Loperamide (antimotilitas)
 1 x sehari 10 mg  Maksimal 16 mg sehari, 4 mg awal dan 2
 Untuk mengatasi hipertensi, gagal mg tiap setelah BAB
jantung  Untuk mengatasi diare
Ex : Tensinop Ex : Imodium
Ketoconazole (antifungi) Irbesartan (antihipertensi gol ARB)
 1 x sehari 200 mg, biasanya 14 hari  1 x sehari 150 mg, jika perlu dapat
 Infeksi jamur pada kulit atau kuku tangan ditingkatkan menjadi 1 x 300 mg
seperti kurap, panu, kutu air, kandidiasis  Untuk mengatasi hipertensi
vaginal Ex : Irvask
Ex : Formyco
Isosorbide Dinitrat (antiangina) Isoniazid (antituberkulosis)
 Sublingual 5-10 mg. oral untuk angina  5 mg/kgBB per hari
30-120 mg per hari dalam dosis terbagi,  Mengobati tuberculosis
gagal jantung 40-160 mg Ex : -
 Untuk mengatasi angina akut, gagal
jantung
Ex : Cedocard, Fasorbid
Ibuprofen (analgesik) Hidroklorotiazid (antihipertensi gol thiazid)
 3-4 x sehari 200-250 mg  1 x sehari 12,5 mg. bisa ditingkatkan
 Untuk mengatasi nyeri ringan-sedang, hingga 25 mg per hari
pasca bedah, sakit gigi, sakit kepala,  Untuk mengatasi hipertensi, edema
gejala rheumatis arthritis, menurunkan Ex : -
demam pada anak
Ex : Proris, Farsifen
Gabapentin (antiepilepsi) Gliquidone (antidiabetes oral)
 Hari ke 1: 300 mg, hari 2 : 300 mg 2 x  Dosis awal 15 mg/hari pagi sebelum
sehari, hari 3 dan seterusnya : 300 mg 3 x makan, kemudian disesuaikan 2-3 x 45-
sehari 60 mg/ hari
 Untuk terapi tambahan epilepsy parsial  Untuk mengatasi diabetes mellitus
dengan atau tanpa kejang Ex : Glurenorm
Ex : Neurosantin
Glimepiride (antidiabetik oral) Griseofulvin (antifungi)
 3-4 x sehari 200-250 mg  1 x sehari 500 mg dosis tunggal atau
 Dosis awal 1 mg/hari, kemudian terbagi
disesuaikan, dosis maksimal sehari 4 mg  Untuk mengatasi infeksi jamur pada
 Untuk mengatasi diabetes mellitus kulit, rambut, dan kuku jika terapi topikal
Ex : Anpiride, Amadiab gagal
Ex : -
Meloxicam (antiinflamasi non steroid) Methylprednisolone (kortikosteroid)
 1 x sehari 7,5 mg, maksimal 15 mg/ hari  Oral, umum 2-40 mg/hari
 Untuk mengatasi nyeri dan radang pada  Untuk inflamasi dan gangguan alergi
rheumatic, osteoarthritis yang memburuk Ex : Lameson, medixon, sanexon, simdrol
(jangka pendek)
Ex : -
Mefenamic acid (analgesic non opioid) Metformin (antidiabetic gol. biguanid)
 500 mg 3 kali sehari sebaiknya setelah  Dewasa & anak > 10 tahun: dosis awal
makan; selama tidak lebih dari 7 hari 500 mg setelah sarapan untuk sekurang-
 Untuk pengobatan nyeri kurangnya 1 minggu, kemudian 500 mg
 Ex : mefinal, pondex, femisic, ponstan, setelah sarapan dan makan malam untuk
ponstan sr, grafamic sekurang-kurangnya 1 minggu, kemudian
500 mg setelah sarapan, setelah makan
siang dan setelah makan malam. Dosis
maksimum 2 g sehari dalam dosis
terbagi.
 diabetes mellitus tipe 2, terutama untuk
pasien dengan berat badan berlebih
(overweight), apabila pengaturan diet dan
olahraga saja tidak dapat mengendalikan
kadar gula darah. Metformin dapat
digunakan sebagai monoterapi atau
dalam kombinasi dengan obat
antidiabetik lain
 Ex : Glucophage, galvusmet
Mecobalamin (antifungi) Nifedipine (antifungi)
 3 x sehari 1 kapsul, sesudah atau sebelum  Angina, dosis awal 10 mg (usia lanjut
makan dan gangguan hati 5 mg) 3 kali sehari
 Untuk mengobati neuropati perifer dan dengan atau setelah makan; dosis
anemia penunjang lazim 5-20 mg 3 kali sehari;
 Ex : kalmeco  Untuk profilaksis dan pengobatan angina;
hipertensi.
 Ex : Adalat oros

Omeprazole (proton pump inhibitor) Ondansetron (antimual dan muntah)


 20 mg satu kali sehari selama 4 minggu  1-2 x sehari 8 mg
pada tukak duodenum atau 8 minggu  Untuk mual dan muntah akibat
pada tukak lambung kemoterapi dan radioterapi, pencegahan
 tukak lambung dan tukak duodenum mual dan muntah pasca operasi
 Ex : -  Ex : -

Prednisone (kortikosteroid) Piracetam (antiepilepsi)


 5-60 mg per hari, disesuaikan dengan  awal 7,2 g/hari, dosis terbagi 2-3 kali.
penyakit dan kondisi pasien Dinaikkan sesuai respon, 4,8 g/hari tiap
 Untuk mengurangi peradangan pada 3-4 hari sampai maksimal 20 g/hari.
alergi, penyakit autoimun, penyakit  Untuk terapi tambahan pada mioklonik
persendian dan otot, serta penyakit kulit kortikal.
 Ex : -  Ex : neurotam

Propranolol (antihipertensi) PTU (antitiroid)


 Dewasa dan anak > 12 tahun untuk  3 x sehari 1 tablet, dosis terapi penunjang
hipertensi : 20 mg, 3-4 kali sehari, 2-3 x sehari 1/2 tablet
aritmia : 10-20 mg, 3-4 kali sehari,  Untuk mengatasi hipertiroid
angina : 10-20 mg, 3-4 kali sehari,  Ex : -
mencegah migrain : 40 mg,2-3 kali
sehari. Anak-anak : aritmia : 0,5
mg/kgBB/hari dibagi 3-4 kali pemberian;
hipertensi : 1-3 mg/kgBB/hari dibagi 3
kali pemberian.
 untuk terapi hipertensi, angina, aritmia,
pencegahan migrain.
 Ex : -
Paracetamol (analgesic non opioid) Piroxicam (AINS)
 oral 0,5–1 gram setiap 4–6 jam hingga  OA,: 1 x sehari 20mg ; Gangguan
maksimum 4 gram per hari muskoloskeletal akut : 40 mg/hari dalam
 Untuk mengatasi nyeri ringan sampai dosis tunggal atau terbagi selama 2 hari,
sedang kemudian 1 x sehari 20 mg selama 7-14
 Ex : dumin, sanmol, grafadon, emturnas, hari ; Gout akut : dosis awal 40 mg /hari
gitas plus dalam dosis tunggal, kemudian 40mg
dosis tunggal atau terbagi selama 4-6
hari. Tidak untuk terapi gout jangka
Panjang
 Osteo arthritis, gangguan
muskuloskeletal akut, gout akut, nyeri
persendian
 Ex : -
Ranitidine (antitukak, antagonis reseptor H2) Ramipril (antihipertensi gol ACEi)
 dewasa : 2 x sehari 1 tablet. Dosis  Hipertensi : Awal 2,5 mg 1 kali/hari.
penunjang 1 x sehari 1 tablet, pada Pemeliharaan 2,5-5 mg/hari. Maksimal
malam hari. 10 mg/hari. Gagal jantung kongestif :
 Untuk mengatasi tukak lambung dan Awal 1,25 mg 1 kali/hari. Maksimal 10
tukak duodenum, refluks esofagitis, mg/hari. Terapi sesudah infark miokard :
dispepsia episodik kronis, tukak akibat Awal 2,5 mg 2 kali/hari. Maksimal 10
AINS, tukak duodenum karena H.pylori mg/hari.
 Ex : -  Hipertensi. Gagal jantung kongestif.
Terapi kombinasi dengan diuretik. Untuk
menurunkan resiko terjadinya infark
miokard, stroke stage
 .Ex : hyperil
Simvastatin (hipolipidemik gol statin) Salbutamol (antiasma)
 Hiperkolesterolemia/ hiperlipid : 10 mg  2-6 tahun: 1-2 mg, 6-12 tahun: 2 mg,
sehari malam hari, disesuaikan dengan Dewasa dan anak > 12 tahun: 2-4 mg.
interval tidak kurang dari 4 minggu; Diberikan 3-4 kali sehari.
kisaran lazim 10-40 mg sekali sehari  Salbutamol dapat digunakan untuk
malam hari. Penyakit jantung koroner, meringankan gejala -gejala asma
awalnya 20 mg sekali sehari malam hari. bronkial, bronkitis kronik, emfisema.
 hiperkolesterolemia primer  Ex : lasal
(hiperlipidemia), untuk memperlambat
progresi aterosklerosis koroner pada
pasien dengan penyakit jantung koroner
 .Ex : -
Vitamin B1/ thiamin (vitamin) Spironolactone (antihipertensi)
 defisiensi kronik ringan, 10-25 mg tiap  Dewasa : 25-200 mg / hari dalam dosis
hari; defisiensi berat 200-300 mg tiap terbagi. Dapat ditingkatkan sampai
hari. dengan 400 mg / hari, tergantung
 Untuk mengatasi defisiensi vitamin B1 beratnya gejala ; Anak : 3mg / kgBB /
 Ex : alinamin, hari dalam dosis terbag
 Untuk mengatasi hipertensi dan edema
 Ex : carpiaton

Vitamin B12 (vitamin) Vitamin B kompleks (vitamin)


 1 x sehari 1 tablet 50mcg  1-2 x sehari 1 tablet sebelum/sesudah
sebelum/sesudah makan makan
 Untuk membantu menjaga kesehatan  Untuk mensuplasi kebutuhan vitamin B
saraf dan sel darah serta membantu complex yang penting untuk metabolisme
pembentukan DNA, materi genetik pada kabohidrat dan protein dalam tubuh.
semua sel. Vitamin B12 juga dapat  Ex : becom c
mencegah anemia megaloblastik. 
 Ex : lapibal
Valsartan (antihipertensi) Vitamin B6 (vitamin)
 1 x sehari 80 mg sampai 160 mg dosis  1 x sehari 1 tablet 10 mg pagi hari
tunggal atau terbagi Bersama makan
 Untuk mengatasi hipertensi (dapat  Untuk Mengobati dan mencegah
digunakan tunggal maupun dikombinasi defisiensi vitamin B6
dengan obat antihipertensi lain); gagal  Ex : -
jantung pada pasien yang tidak dapat
mentoleransi obat penghambat ACE
 Ex : diovan
Zinc sulfate (aterapi komplementer diare) Ursodeoxycholic acid (mempengaruhi sekresi
 Anak 6 bln-5 thn: 1 tab/hari; bayi 2-6 sal. cerna)
bln: 1/2 tab/hari.  pelarutan batu empedu, 8-12 mg/kg bb
 Untuk terapi komplementer untuk diare sehari dalam dosis tunggal menjelang
pada anak, dalam kombinasi dengan tidur atau dalam 2 dosis terbagi sampai
terapi garam rehidarasi oral. selama 2 tahun, obat diminum bersama
 Ex : - dengan susu atau makanan; pengobatan
dilanjutkan selama 3-4 bulan setelah
batunya melarut.
Sirosis empedu primer: 10-15 mg/kg bb
sehari dalam 2-4 dosis terbagi.
 Untuk pelarutan batu empedu, sirosis
empedu primer
 Ex : ursolic

Anda mungkin juga menyukai