Anda di halaman 1dari 26

ANALISA STRATEGIK PT PARAGON TECHNOLOGY AND

INNOVATION (Wardah Cosmetic)

MANAGEMENT STRATEGY

Nur Annisa Solikhah Adi S (C1H017002)

Afari Utami Rahmania (C1H017004)

Salma Fauziah Renwarin (C1H017038)

Nabela Septi Indraswari (C1H017041)

Zelda Safira (C1H017054)

JENDERAL SOEDIRMAN UNIVERSITY


2018/2019
A. SEJARAH
PT Paragon Techonology and Innovation (PTI) berdiri pada tanggal 28
Februari 1985. Awal pendiriannya perusahaan ini bernama PT Pusaka Tradisi
Ibu. Dan beralih nama menjadi PT Paragon Techonology and Innovatin pada
tahun 2011. Perusahaan ini didirikan oleh pasangan suami istri Drs. H.
Subakat Hadi, M.Sc dan Dra. Hj. Nurhayati Subakat, Apt. Pada masa itu
masih terbuka peluang yang lebar di bidang produk kecantikan. PTI pada masa
itu hanya memproduksi produk perawatan rambut dengan merk Ega yang
dipasarkan di salon-salon. Kemudian, PTI memproduksi produk baru lagi
dengan merk Putri yang sampai sekarang masih diproduksi.
Tahun 1985-1990, PTI mengalami perkembangan yang cukup pesat. Mulai
dari Jabotabek, produknya mulai menyebar dan mampu bersaing dengan
produk yang telah ada. Survey CIC (2002) menyatakan bahwa Hair Tonic
Putri adalah produk perawatan rambut yang paling banyak digunakan di
Indonesia. Seiring dalam perkembangannya, pada tahun 1990, PTI mendirikan
pabrik produksi di Kawasan Industri Cibodas, Tangerang dengan tujuan untuk
menambah kapasitas produksi yang terus meningkat.
Pada tahun 1995, PTI mulai mengembangkan Wardah (arti : bunga mawar)
dengan kosmetik kecantikan berlabel halal. Produk ini dikembangkan karena
kekhawatiran pemilik perusahaan terkait dengan produk kosmetik yang
mengandung bahan-bahan yang tidak sesuai dengan syariat Islam. Namun
sayangnya, masih belum bisa berjalan dengan baik karena ketidakefektifan
manajemen pada saat itu. PTI kembali mencoba mengembangkan Wardah
pada tahun 1996 dan sejak saat itu penjualannya mulai meningkat. Maka dari
itu, PTI resmi memasuki pasar tata rias dekoratif.
Krisis ekonomi 1998 menjadi tahun yang cukup suram bagi rakyat Indonesia.
Daya beli masyarakat anjlok dan kenaikan harga berkali-kali lipat. Akibatnya,
banyak perusahaan sejenis yang tutup karena tidak cukup mengantisipasi
krisis ekonomi pada masa itu. PTI dengan reaksi cepat menyikapi krisis
tersebut di saat para pesaingnya tidak beroperasi. Dan hasilnya, PTI berhasil
mengembangkan pasarnya setelah melewati krisis ekonomi. Pada tahun 1999-
2003, PTI mengalami perkembangan yang kedua. Penjualan Wardah pada saat
itu melonjak pesat. Pabrik lain yang berlokasi di Kawasan Industri Jatake
Tangerang didirikan dan mulai bisa beroperasi pada tahun 2001. PTI mulai

2
memodernisasi perusahaan pada tahun 2002-2003. Pada tahun tersebut, PTI
mulai masuk ke pasar umum yang memerlukan perubahan dalam segi internal,
program promosi, dan membina tim promosi.
Pada tahun 2005, PTI sudah menerapkan Good Manufacturing Practice
(GMP) dan Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik (CPKB). Di Indonesia,
baru 80 dari 760 pabrik yang sudah menerapkan CPKB. PTI juga menjadi
perusahaan percontohan pelaksanaan CPKB untuk industri kosmetik lainnya.
Sampai sekarang PTI sudah memiliki 26 Distribution Centre (DC) hampir di
seluruh wilayah Indonesia, dan DC di Malaysia. Perusahaan ini telah
mendapatkan sertifikat GMP (Good Manufacturing Practice) dengan
kapasitas produksi yang besar dan formulasi kosmetik yang unggul.
Dengan pengalaman lebih dari 28 tahun, PTI telah membawa Wardah
sebagai brand lokal terbesar di Matahari Departement Store. PTI juga terus
mengembangkan brand-brand unggulan lainnya seperti Make Over, Putri, IX,
Vivre, Hair Addict, Nusilk. Selama 4 tahun terakhir, PTI telah tumbuh lebih
dari 80% per tahun, dengan 30 daerah operasional dan lebih dari 4500
karyawan di seluruh Indonesia.

B. STRUKTUR ORGANISASI

C. VISI DAN MISI PERUSAHAAN


1. Visi
Menjadi perusahaan yang bermanfaat bagi masyarakat dan terus

3
berkembang di berbagai bidang dengan menjadikan hari ini lebih baik dari
hari kemarin.
2. Misi
a) Mengembangkan karyawan yang kompeten dengan menciptakan
lingkungan kerja yang baik untuk mendukung tercapainya kepuasan
pelanggan.
b) Secara berkesinambungan menyediakan produk dan jasa yang
berkualitas tinggi serta memenuhi kebutuhan pelanggan melalui
program pemasaran yang baik.
c) Mengembangkan operasi perusahaan yang sehat dalam segala aspek.
d) Terus berinovasi, menguasai ilmu, menerapkan teknologi baru, dan
berinovasi demi kepuasan pelanggan.
e) Mengembangkan berbagai unit usaha secara lateral.

D. TUJUAN PERUSAHAAN
Seperti yang dituturkan oleh Nurhayati Subakat yang dilansir
Sindonews.com, beliau menginginkan PTI menjadi perusahaan yang
bermanfaat bagi orang lain. Dengan filosofi yang sudah lama mendasari bisnis
PTI, produk Wardah tidak hanya akan menjadi sebuah brand skin care dan
kosmetik terkemuka di Indonesia. Lebih dari itu, Wardah memiliki komitmen
untuk memaknai kehadirannya di tengah masyarakat melalui kepedulian,
semangat untuk berbagi, dan berbagai kontribusinya dengan melakukan
upaya-upaya mewujudkan kesejahteraan sosial. Nurhayati juga mengatakan
bahwa Wardah mengusung 3 prinsip, yaitu :
1 ) Pure and safe
Produk Wardah mengandung bahan baku yang aman dan halal,
diciptakan untuk kenyamanan dan ketenangan wanita yang
menggunakannya. Meskipun berlabel halal, Wardah tidak diperuntukkan
bagi muslimah saja tapi juga non-Muslim. Nurhayati menuturkan kulit
wanita Asia berbeda dengan kulit wanita Eropa dan Amerika. Lapisan
dermis kulit wanita Asia cenderung lebih tipis, sehingga lebih sensitif
dan rentan terhadap unsur-unsur yang ada dalam kosmetik.
2 ) Beauty Expert

4
Citra awal Wardah sebagai produk halal yang ditujukan untuk muslimah
kini telah berkembang menjadi produk yang lebih bisa dinikmati oleh
kalangan yang lebih luas. Pengalaman belasan tahun Wardah dalam
bidang kosmetik menjadikan produk ini pilihan banyak wanita Indonesia.
Selain itu, dalam perkembangannya Wardah semakin inovatif dan
berkreasi menjawab setiap kebutuhan kosmetik wanita tanpa
meninggalkan unsur kehalalannya.
3 ) Inspiring Beauty
Sejak 1995 hingga kini, Wardah mempunyai keyakinan bahwa tiap
wanita memiliki kecantikan yang menginspirasi. Wanita Indonesia telah
berkembang dan juga telah banyak mengadopsi dinamika kemajuan
dunia. Namun, mereka tak pernah meninggalkan nilai budaya Timur yang
santun. Dimana dalam hal ini, kosmetik bukan hanya untuk kecantikan
tubuh tapi juga kecantikan dalam jiwa.

E. SASARAN PRODUK
Pada awal produksinya, Wardah disasarkan untuk muslimah yang ingin tetap
cantik dengan kosmetik tanpa perlu khawatir kandungan dalam kosmetik yang
mereka pakai karena Wardah sudah pasti halalnya. Namun, dalam
perkembangannya PTI mulai menyadari bahwa bukan para muslimah saja
yang peduli dengan kosmetik halal, namun juga setiap wanita baik itu muslim
maupun non-muslim. Produk Wardah makin berkembang dan berinovatif
memenuhi setiap kebutuhan para wanita seperti basic series, acne series,
decorative, lightening series, exclusive series, white secret series, dan Hajj &
Umrah series.
F. ANALISIS SMART
1. SIMPLE
Smart merupakan poin analisis dimana tujuan harus dirumuskan dalam suatu
yang sederhana dan mudah dipahami oleh semua anggota perusahaan.
Menurut saya, PTI mempunyai visi yang sudah dijalankan dengan baik
terbukti dari setiap perkembangannya PTI mampu membuktikan dirinya
mampu bermanfaat bagi masyarakat. PTI terus berkembang dan berinovasi
demi memenuhi kebutuhan pasar kosmetik tanpa meninggalkan unsur halal

5
yang diusung sejak Wardah pertama kali diproduksi. Ini artinya, setiap
karyawan paham mengenai visi yang dianut oleh perusahaan.
2. MEASURABLE
Measurable merupakan indikator kejelasan, kongkrit, dan terukur serta
mampu menjadi motivasi bagi karyawan. Dalam perkembangannya, Wardah
sudah memperoleh omzet di atas Rp. 1 miliar per bulan pada tahun 2014.
Direktur Pemasaran Wardah juga mengungkapkan tahun 2014 Wardah
berhasil meraih market share sebesar 30%. Untuk tahun 2016, pihak Wardah
sendiri belum menentukan target market sharenya. Yang pasti Wardah tidak
akan berhenti berkembang sampai disini saja. Awal tahun 2016, Wardah
meluncurkan kampanye bertajuk #HalaldariAwal untuk menarik minat lebih
banyak wanita agar tersentuh dengan produk halal yang diusung Wardah. Ini
membuktikan Wardah cukup konsisten dan tahu seberapa jauh produknya
mampu meraih market share seluas-luasnya.
3. APLIKABLE
Label ‘Halal’ yang diusung Wardah cukup membuat para pengamat kosmetik
skeptis. Pasalnya, dalam produk kecantikan pastilah mengutamakan hasil
yang bagus, yaitu kulit yang putih, halus, dan cerah. Untuk mencapai hasil
seperti itu kosmetik membutuhkan suatu zat yang mungkin tidak halal bagi
muslimah yang memakainya. Namun, Wardah hadir dan meng-klaim
produknya adalah halal. Pada masa awal produksinya, Wardah tidak langsung
mengalami penjualan yang memuaskan. Tapi, seiring berjalannya waktu
Wardah mampu bertahan ditengah persaingan industri kosmetika di Indonesia
dan mulai mendapat tempat tersendiri di masyarakat. Ini membuktikan
Wardah cukup mampu mencapai visi dan misinya ke depan meskipun
nantinya akan ada pendatang-pendatang baru yang mengusung produk
sejenis.
4. RELIABEL
Jika dilihat dari sejarah panjangnya, PTI memang selalu mengikuti
perkembangan zaman dan berusaha menemukan ceruk peluang di dalamnya.
Pencetusan ide memproduksi kosmetik halal menurut saya sangat tepat
mengingat begitu maraknya kosmetik-kosmetik yang kandungannya
diragukan kehalalannya. Hampir semua produk yang dikeluarkan Wardah
tidak hanya mengikuti perkembangan zaman namun juga menjawab setiap

6
kebutuhan wanita akan kosmetik yang mereka harapkan. Misalnya, pada Hajj
& Umrah series yang disasarkan untuk wanita yang menjalankan ibadah haji
dan umrah mengingat ilklim dan cuaca di Tanah Suci berbeda dengan
Indonesia yang beriklim tropis.
5. TIME ABLE
Tahun 2014 lalu, Wardah menguasai market share sebanyak 30% untuk
make up dekoratif dan 10-15% untuk skin care. Tahun ini, Wardah
mempertahankan posisi tersebut dengan terus melancarkan promosi dan
meningkatkan kualitas produknya. PTI terus memperbaiki kelemahan mereka
untuk bisa bersaing dengan pesaing-pesaing yang mulai merambah produk
kosmetik halal. Sejauh ini, Wardah berhasil meng-ekspor produknya ke
Malaysia.

G. ANALISIS SWOT
1. STRENGTH (KEKUATAN)
a) Label Halal membuat pangsa pasar Wardah luas.
b) Memiliki wangi yang lembut dan aman digunakan.
c) Mudah ditemukan karena mempunyai sejumlah outlet dekat dengan
pasar.
d) Harga yang terjangkau namun tetap memiliki kualitas yang premium.
e) Produk yang bervariatif sesuai dengan kebutuhan wanita masa kini.
f) Memiliki peminat yang banyak mulai dari wanita muda dan wanita
yang sudah berumur.
2. WEAKNESS (KELEMAHAN)
a) Kemasan produk Wardah kurang menarik karena hampir semua
produk Wardah memiliki kemasan yang hampir mirip satu sama lain.
b) Brand yang kurang dikenal.
c) Sejauh ini Wardah hanya berorientasi pada segmen wanita, sehingga
sulit untuk mengembangkan lini produk pada segmen pria.
d) Pertumbuhan penjualan produk Wardah lamban sehingga bisa dengan
mudah tersingkir oleh pesaing baru.
3. OPPORTUNITIES (PELUANG)
a) Label Halal yang diusung Wardah mempunyai nilai lebih dibanding
dengan kosmetik lainnya.

7
b) Wardah sangat akrab dikalangan anak muda khususnya yang
muslimah.
4. THREATS (ANCAMAN)
a) Banyak kosmetik dengan harga yang terjangkau dan memiliki
kualitas yang lebih bagus dari Wardah.
b) Masyarakat masih banyak yang meragukan kualitas Wardah.

H. DAYA SAING
Daya Saing strategis dapat dicapai apabila sebuah perusahaan dengan baik
merumuskan serta menerapkan strategi pencipta nilai.
1 . SUMBER DAYA YANG DIMILIKI
a) Sumber daya yang berwujud
 Harganya terjangkau dan berkualitas premium
 Memiliki banyak outlet yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia
dan Malaysia
 Outlet yang nyaman dan mewah
 Kemasan produk yang praktis, tidak terlalu besar dan mudah dibawa
kemana saja
 Variasi produk lengkap sesuai dengan kebutuhan kulit wanita Asia
 Mendapatkan sertifikat GMP (Good Manufacturing Practice) dengan
kapasitas produksi yang besar dan formulasi kosmetik yang unggul
 Label Halal
 Tiap produk sangat ringan di kulit dan wanginya pun soft sehingga
nyaman dipakai sehari-hari
b) Sumber Daya yang Tak Berwujud
 Memiliki brand yang terpercaya di kalangan muslimah
 Memiliki profesionalitas yang tinggi yang dimiliki tiap
karyawan yang tergabung dalam PT Paragon Technology and
Innovation
2. KEMAMPUAN
a) Wardah mampu menggeser brand yang mulai terkenal di masyarakat
dengan konsep kosmetik halal
b) Pelayanan yang profesional karena didukung oleh beauty advisor yang
handal di bidangnya
c) Tiap produk sangat ringan di kulit dan wanginya pun soft sehingga
nyaman dipakai sehari-hari
d) Outlet yang nyaman dan mewah

8
e) Memiliki harga produk yang terjangkau namun berkualitas premium
sehingga produk Wardah banyak diminati kalangan anak muda
f) Memiliki karyawan yang handal di setiap bidangnya
g) Outlet yang tersebar luas bahkan sudah sampai di luar negeri

3. KEMAMPUAN INTI
a) Memiliki label halal
b) Gerai yang mewah dan nyaman

4. KEUNGGULAN BERSAING YANG BERKESINAMBUNGAN


Keunggulan bersaing yang berkesinambungan dicapai pada saat
perusahaan menerapkan suatu pencipta nilai dan perusahaan pesaing tidak
secara keseluruhan dapat menerapkannya dan tidak dapat meniru
keunggulan tersebut.
Dari awal peluncurannya hingga sekarang, Wardah terus konsisten
menciptakan berbagai produk kosmetik halal. Wardah memiliki strategi
yang kuat untuk mendapatkan posisi tersendiri di mata pelanggan. Nilai
kehalalannya yang saya maksud. Konsep halal ini yang akan diingat terus
oleh masyarakat mengenai Wardah. Dengan adanya sebuah mindset halal
yang ditanamkan Wardah pada konsumennya, membuat konsumen lebih
mempercayai Wardah sebagai kosmetik yang mereka pakai karena pasti
aman. Hal ini sulit untuk ditembus oleh pesaing lain yang ingin merebut
pangsa pasar Wardah. Meskipun banyak bermunculan produk-produk baru
yang lebih bagus kualitasnya atau bahkan produk yang dikeluarkan brand
terkenal dari luar negeri, Wardah akan tetap memenangkan persaingan.
Bisa dikatakan Wardah termasuk Superior in inovation.

5. DAYA SAING
Wardah sudah dikenal masyarakat dengan label kosmetik halal.
Meskipun awalnya tidak mendapat respon yang baik, Wardah mampu
bertahan hingga mendapat tempat tersendiri seperti sekarang. Tidak hanya
mengusung konsep halal, Wardah hadir menjawab kebutuhan setiap kulit
wanita, khususnya wanita Asia yang cenderung memiliki dermis lebih tipis
daripada kulit wanita eropa. Harga yang ditawarkan Wardah cukup
terjangkau mengingat kualitas produknya yang premium. Berkat

9
meningkatnya kebutuhan wanita akan make-up, Wardah berhasil membuka
outlet di Malaysia. Hal ini sebagai bukti perkembangan Wardah yang
begitu drastis sejak pertama kali diluncurkan.

I. ANALISA VALUE CHAIN M. PORTER

10
J. VALUE CHAIN PT PARAGON TECHNOLOGY AND INNOVATION

ANALISIS IFAS DAN EFAS

11
12
Berdasarkan nilai bobot dan rating setiap unsur matrik di atas,  maka  diketahui bahwa
posisi perusahaan saat ini berada pada kuadran IV, yaitu kuadran combination yang
terletak pada titik koordinat (1.12;0.25).

Pada kuadran I (SO Strategi) strategi umum yang dapat dilakukan oleh perusahaan
adalah menggunakan kekuatan perusahaan untuk mengambil setiap keunggulan pada
kesempatan yang ada.

Pada kuadran II (ST Strategi) menjadikan setiap kekuatan untuk menghadapi setiap
ancaman dengan menciptakan diversifikasi untuk menciptakan peluang.

Pada kuadran III (WO Strategi) perusahaan dapat membuat keunggulan pada
kesempatan sebagai acuan untuk memfokuskan kegiatan dengan menghindari
kelemahan.

Pada kuadran IV (WT Strategi) meminimumkan segala kelemahan untuk menghadapi


setiap ancaman.

13
K. MATRIKS SWOT

MATRIKS STRATEGI UMUM

14
L. VARIASI STRATEG

15
M. STRATEGI BISNIS UNIT (DIFERENSIASI)

1) Menciptakan produk lipstick yang berbahan baku halal sesuai keputusan MUI
2) Strategi bisnis unit menciptakan diferensiasi melalui label halal.
3) Strategi ini digunakan karena perusahaan memiliki:
4) Ketrampilan dan Sumberdaya Umum yang di perlukan
5) Jaringan DC (Distrbution Center) luas hingga mencapai Malaysia
6) Mampu memproduksi lipstick yang mengandung bahan-bahan yang halal dan
aman dipakai
7) Peralatan riset dan pengembangan modern untuk mengembangkan inovasi
produk lipstick
8) Pembagian divisi kerja yang jelas untuk kemudahan koordinasi dan integritas.

16
9) Persyaratan Organisasi Umum
10) Koordinasi yang kuat antara fungsi-fungsi dalam riset dan pengembangan
produk, dan pemasaran.
11) Pengukuran dan insentif yang subyektif.
12) Kemampuan menarik tenaga yang kreatif.

N. ANALISA VALUE CHAIN DIFERENSIASI


Adanya kesesuaian antara kemampuan perusahaan untuk menciptakan
keunikan yg sesuai dg permintaan para pelanggan.Ada empat tahap :
1) Menciptakan sebuah analisa rantai nilai
a) Tingkat kebutuhan kulit tiap wanita berbeda
b) Menyediakan produk yang sesuai dengan kebutuhan wanita berkualitas
halal, aman, dan nyaman.
c) Dibuat rantai nilai yg terpisah utk setiap kelompok pelanggan
 Menciptakan produk make-up estetika yang mengandung bahan
halal.
 Menciptakan produk perawatan kulit yang mengandung bahan
halal
2) Identifikasi faktor penentu diferensiasi

17
VALUE CHAIN PT PARAGON TECHNOLOGY AND INNOVATION

Analisa value chain diatas :

Inbound Logistic:

 Penerimaan bahan baku : Bahan baku diterima oleh gudang. Bahan baku
diberi kode, dan diinput di database persediaan untuk memudahkan kontrol
jumlah persediaan yang tersedia, persediaan yang habis, dan persediaan yang
baru ditambah.
 Pengendalian kualitas : Pengendalian kualitas dilakukan oleh
departemen Quality Control Materials. Departemen ini bertugas memastikan
bahan baku yang masuk di gudang sudah sesuai standar yang ditetapkan oleh
perusahaan.

Operations

 Proses produksi : Dilakukan oleh tenaga produksi yang mengolah bahan


baku sedemikian rupa hingga menjadi produk jadi yang siap dipasarkan.
Proses produksi ini meliputi beberapa aktivitas seperti: penakaran,

18
pencampuran, dan pengemasan. Setelah dikemas, jumlah produk jadi tersebut
diinput.
 Pengendalian produk : Pengendalian produk dilakukan oleh
Departemen Quality Control Product. Departemen ini bertugas memastikan
bahwa produk yang diproduksi sudah sesuai dengan standar kualitas yang
sudah ditetapkan Wardah.

Outbond Logistic

 Packaging : Pengemasan produk dengan karton-karton dan siap untuk di


distribusikan ke pasar.
 Distributor : Barang yang sudah di packaging, siap didistribusikan ke
berbagai DC (Distribution Centre) yang tersebar.
 Branch Controller : Bagian ini memegang kendali pada tiap outlet yang
tersebar di wilayahnya. Ini mempermudah kontrol terhadap jumlah produk
yang dipasarkan dan memantau jumlah produk yang tersebar.
 Produk Display : Produk yang dipajang di tiap outlet. Produk display
digunakan untuk mendemonstrasikan produk secara langsung ke pelanggan.
Biasanya tiap outlet Wardah memberikan layanan ini kepada pelanggan yang
tertarik membeli.

Marketing and Sales

Untuk mempromosikan produknya, Wardah sudah melakukan banyak cara


seperti: iklan, sponsor film, ambassador brand (Dewi Sandra, Dian Pelangi, Inneke
Koesherawati, beauty blogger dll), brand make-up partner fashion show (Jakarta
Fashion Week), website resmi, dan sosial media. Berbagai promosi ini dilakukan
Wardah untuk meyakinkan konsumen bahwa tiap produk Wardah memang halal,
aman, dan nyaman digunakan. Wardah terus melakukan berbagai upaya seperti
mensponsori amal, CSR, dan kampanye #HalaldariAwal untuk mempromosikan
produknya.

Service

19
Tiap outlet Wardah didukung oleh beauty advisor yang sudah ahli di bidnagnya.
Para BA ini bisa memberikan konsultasi pada pelanggan mengenai produk apa yang
cocok untuk kulit mereka.

Dari analisa diatas, Wardah mampu menciptakan produk kosmetik halal, aman,
dan nyaman digunakan. Label halal ini yang menjadi faktor penentu diferensiasi
produk Wardah yang tidak dimiliki oleh produk lain.

3) Penentu faktor-faktor kunci


 Memiliki pabrik, sarana, dan prasarana dalam menciptakan produk kosmetik
yang halal
 Memiliki tenaga ahli kosmetik yang handal di bidangnya
 Memiliki para karyawan yang loyal dan sejalan dengan visi, dan misi
perusahaan
4) Keterkaitan antara value chain perusahaan dan pelanggan
 Menciptakan nilai bagi pelanggan meliputi :
 Pelanggan mendapatkan produk kosmetik yang halal, aman, dan nyaman.
 Pelanggan mendapatkan produk berkualitas premium dengan harga yang
relatif terjangkau.

O. VALUE CHAIN BERBASIS ANGGARAN (BUDGETING)

Catatan: Tiap angka dibawah ini hanyalah estimasi (perkiraan) dari saya.

1) Anggaran Penjualan

Untuk memudahkan, saya mengambil contoh produk dari Wardah Cosmetic yaitu
lipstick. Perhatikan bahwa anggaran penjualan berfluktuasi sejalan dengan trend.

2) Anggaran Produksi

20
 Anggaplah kebijakan perusahaan mensyaratkan 20% penjualan kuartal
berikutnya harus tersedia di persediaan akhir. Persediaan awal lipstick
untuk kuartal pertama berjalan adalah 150 lipstick.
 Perusahaan menginginkan adanya 300 lipstick dalam persediaan akhir di
akhir kuartal pertama (20% x 1500 = 300)

3) Anggaran Pembelian Bahan Baku


 Anggap tiap lipstick memiliki berat 4gr mengandung parafin wax (seharga
Rp. 5.000) dan Minyak Squalane (seharga Rp. 8.000)
 Kebijakan perusahaan memiliki 10% dari kebutuhan produksi bulan
berikutnya.
 Asumsikan pabrik memiliki 300 gr parafin wax dan 250 ml minyak
squalane.
 Dalam satuan unit pabrik membutuhkan 2 gr parafin wax dan 3 ml minyak
squalane.

21
4) Anggaran Tenaga Kerja Langsung
 Anggap saja suatu batch 100 lipstick membutuhkan 8 jam tenaga kerja
langsung, maka watu tenaga kerja langsung per lipstick adalah 0,8 jam
(8/100 = 0,8)
 Untuk wilayah Surabaya anggap saja gaji UMR yang ditetapkan oleh
pemerintah adalah Rp. 3.200.000 maka Rp. 3.200.000/30 = Rp. 106.667
(pembulatan)
 Rp. 106.667/8 jamkerja = Rp. 13.334 (pembulatan)

5) Anggaran Overhead
 Anggap saja kebijakan perusahaan menetapkan tarif overhead variabel
adalah Rp. 5.000 per jam.

22
 Tenaga kerja langsung dan overhead tetap dianggarkan Rp. 6.000.000
(Rp. 1.500.000 per kuartal).

6) Anggaran Persediaan Akhir Barang Jadi

BISNIS PROSES WARDAH COSMETIC

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PRODUKSI


WARDAH COSMETIC

23
PROGRAM WARDAH COSMETIC

24
ANALISA PERSAINGAN PESAING UTAMA

COMPETITIVE ADVANTAGE

25
EVALUASI PERFORMANCE / KPI PROGRAM KERJA

26

Anda mungkin juga menyukai